Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN

KERJA SAMA JUAL BELI MARMER

NOMOR: 135/BW/01/2016

Pada hari ini,Tanggal/Bulan/Tahun

Kami yang bertanda tangan didawah ini

1. Nama : Rinaldi R. Wincono


Jabatan : Direktur
Alamat : Jln. Cendana. No 4 Kutabuluh

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. Marmer Sumatera Utara yang selanjutnyan
dalam perjanjian disebut sebagai pihak PERTAMA atau PENJUAL

2. Nama : Wang Xuemin


Jabatan : Direktur
Alamat : Jln. Sanghai, No. 55 China

Dalam hal ini bertindak atas nama PIHAK KEDUA atau PEMBELI

Dengan dilandasi itikad yang baik serta terjalinyan kerjasama yang saling
menguntungkan kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan JUAL-BELI
MARMER yang selanjutnya diatur dalam suatu ikatan Perjanjian Jual Beli
Marmer dengan ketentuan dan persyaratan sebagia berikut:

Pasal 1
OBYEK JUAL BELI
Objek jual beli dalam perjanjian ini adalah Marmer dalam bentuk hasil produk
slab, dengan ukuran 100 cm 100 cm 1,5 cm.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Perjanjian ini berlaku 5 (lima) Tahun sejak tanggal ditanda tangani dan atau
berakhir ketika telah tercapai kualitas sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 3

265
(Kualitas) dan dapat diperpanjang kembali dengan persetujuan KEDUA BELAH
PIHAK.

Pasal 3
KUALITAS MARMER
Kualitas marmer yang diperjual-belikan dalam perjanjian ini adalah Kualitas
bagus dengan tipe kategori onyx marble dan mempunyai warna abu-abu
kehitaman. Kesepakatan dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan kedua
belah pihak
Pasal 4
SISTEM PEMBAYARAN
Pembayaran marmer dilakukan dengan cara transfer memalui Bank Mandiri
daerah kabupaten karo, dengan 2 tahapan yaitu:
1. 50 % setelah kontrak ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan jadwal
permintaan pengiriman marmer di sampaikan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA
2. 50 % setelah selesai packing

Pasal 5
WAKTU PANGIRIMAN
Pengiriman marmer akan dilaksanakan setelah perjanjian kerja sama jual beli
marmer ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan PIHAK KEDUA
menyampaikan jadwal pengiriman (Shiping Instruction)

Pasal 6
FORCE MAJEURE
1. Kedua belah piha sepakat bahwa yang dimaksud Force Majeure dalam
perjanjian ini adalah keadaan memaksa yang terjadi diluar kemampuan kedua
belah pihak, diantaranya bencana alam, perang, keadaan serupa perang,
blockade, huru-hara, kebijakan pemerintah, pemogokan, epidemi, karantina,
kebakaran, banjir, gempa bumi, dan keadaan tak terduga lainnya.

266
2. Dalam hal terjadi Force Majeure, pihak yang berada dalam keadaan Force
Majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lain selambat-
lambatnya 24 jam terhitung sejak terjadinya keadaan Force Majeure
3. Pemberitahuan tentang keadaan Force Majeu re sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) pasal ini harus disepakati dan disertai adanya
keterangan tertulis dari instansi yang memiliki kewenangan

Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisiahan diantara kedua belah pihak mengenai isi
maupun pelaksanaan surat perjanjian ini, maka akan diselesaikan dengan
cara musyawarah
2. Apabila perselisihan tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat maka kedua
belah pihak akan menyelasaikannya melalui Pengadilan Negeri yang
berkedudukan hokum di wilayah Sumatera Utara

Pasal 8
PENUTUP
1. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hokum yang sama
2. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan ditetapkan lebih lanjut
dengan memorandum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini
3. Perjanjian ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada paksaan dari
pihak manapun untuk kemudian menjadi pedoman bagi kedua belah pihak

Dibuat : Karo
Tanggal : 11 november 1016

PIHAK KE SATU PIHAK KE DUA


DIREKTUR meterai DIREKTUR meterai
6000 6000

Rinaldi R. Wincono Wang Xuemin

267
268

Anda mungkin juga menyukai