Anda di halaman 1dari 7

XI PEMASARAN

Perkembanga perekonomian dalam industri perambangan pada saat ini,


menuntut agar setiap perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan
dapat menghasilkan produk pengolahan yang berkualitas, agar dapat memuaskan
setiap konsumen. Pemasaran merupakan ujung tombak penentuan keberhasilan
bisnis, harus mempunyai rencana strategi pemasaran yang baik, sistematis dan
akurat serta harus dilakukan secara berkala. Pemasaran mencakup usaha
perusahaan dalam menentukan bagaimana cara mempromosikan dan menyaluran
atau menjualan hasil produk yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan
konsumen dan menentukan harga produk yang sesuai.
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan baik kepada
pembeli secara kelompok maupun individual (Stanton, 2001).
Pemasaran menekankan pada suatu strategi yang mengintegrasikan produk,
harga, promosi, dan distribusi, yang semuanya diarahkan untuk dapat
menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas produk yang dipasarkan
dengan memberikan kepuasan pada para konsumen (Reinold, 2009)
Tujuan dari rencana pemasaran adalah untuk menghasilkan laba dengan
biaya yang layak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

11.1 Kebijaksanaan Pemerintah


Kebijaksanaan pemerintah merupakan suatu cara untuk mengembangkan
industri dalam negeri dengan cara membuka peluang bisnis kepada investor asing
untuk menanamkan modal sehingga dapat menanbah devisa bagi negara. PT.
Marmer Sumatera Utara mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Inidonesia Nomor 29/M-DAG-PER/5//2012 Tentang Ekspor Produk
Pertambangan.

11.2 Prospek Pemasaran


Pandangan ekonomi dan pasar properti tahun 2016, prospek pemasaran di
wilayah Asia-Pasifik secara global lebih cerah. Pertumbuhan Asia Tenggara akan

137
mengambil keuntungan dari beberapa inisiatif perdagangan strategis yang
dilakukan sepanjang tahun lalu. Prospek pemasaran terdiri dari penjualan
domestik dan penjualan ekspor.
Pemasaran hasil produk pengolahan PT. MSU yaitu dengan cara di ekspor
karena mempunyai peluang yang cukup besar dan menguntungkan dibandingkan
dengan penjualan domestik karena berdasarkan pada permintaan pasar.
Permintaan dan penawaran (supply-demand) hasil produksi pada pengolahan
harus sesuai dengan permintaan konsumen. Produk hasil pengolahan PT. MSU
adalah dalam bentuk slab. Berikut merupakan bagan alir dalam proses pemasara
PT. MSU dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini:

Survey Pasar

PT. MSU
Survey Konsumen
(Pembeli)

Perjanjian jual beli PT. MSU Analisis Harga


dan China (Penjual & Pembeli)

Pengemasan (Packing) Pembayaran


(Dalam Bentuk Tunai)

Gambar 11.1 Bagan alir pemasaran PT. Marmer Sumatera Utara


Berdasarkan uraian bagan alir di atas proses pemasaran di mulai dari
survey pasar sampai pada proses packing. PT. Marmer Sumatera Utara merupakan
salah satu perusahaan yang Mampu menyediakan bahan bangunan berupa slab
untuk keperluan pembangunan rumah sesuai dengan permintaan konsumen.
11.2.1 Packing
Pengertian packing adalah pengepakan barang-barang yang sudah terdata
dan pasti akan dimasukkan ke dalam peti, tujuannya agar dalam proses pamuatan
dan pengangkutan slab marmer tidak pecah dan tergores, dan untuk dapat
memudahkan dalam mengetahui isi barang dalam peti apabila sewaktu-waktu ada

138
pemeriksaan. Peti yang digunakan oleh PT. MSU adalah peti yang terbuat dari
kayu dengan ukuran 1m 1m 1m ( P L T ) dan berisi 60 (enam puluh)
lembar slab per peti. Barikut merupakan gambar bentuk peti yang dipakai dapat
dilihat pada dibawah ini:

Gambar 11.2 Bantuk Packing Slab PT. MSU

11.2.2 Pemasaran Dalam Negeri


Produk PT. Marmer Sumatera Utara tidak dipasarkan didalam negeri.

11.2.3 Pemasaran Luar Negeri


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan juga di
jelaskan pada Pasal 1 ayat 3 yaitu Perdagangan Luar Negeri adalah perdagangan
yang mencakup kegiatan Ekspor dan/atau Impor atas Barang dan/atau
Perdagangan Jasa yang melampaui batas wilayah Negara.
PT. Marmer Sumatera Utara merupakan salah satu perusahaan yang
menjalin kerjasama dengan organisasi China Mining Association sebagai
penghubung dengan beberapa Negara diantaranya China dan Australia untuk
menyediakan bahan bangunan berupa slab sebagai bahan pelapis dinding dan
lantai.
Perkembangan bisnis properti di Negara China turut mengerek kinerja
perusahaan marmer asal Indonesia PT. Citatah Tbk. Semester 1 penjualan ekspor
meningkat 22% seiring dengan pertumbuhan bisnis properti di China. Menurut

139
data China Mining Association (CMA), total kebutuhan marmer China mencapai
900.000 m3/tahun, sekitar 17% dipenuhi melalui impor, dalam airti kebutuhan
marmer China mencapai 153.000 m3/tahun. PT. Citatah hanya bias
mengalokasikan 30% dari total produksi untuk ekspor ke china, sedangkan pada
PT. MSU jumlah slab yang di ekspor ke China didasarkan pada persetujuan kerja
sama antara kedua belah pihak yang setiap tahunnya di ekspor sebanyak
112.739.445 slab/tahun.

11.3 Jenis, Jumlah dan Penentuan Harga


Marmer merupakan bahan galian yang tergolong langkah karena berkaitan
dengan tempat ketersediaannya. Penentuan harga pemasaran hasil produk
didasarkan pada beberapa parameter yaitu jenis marmer dan hasil produksi,
jumlah, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2013 dan break event point.
1. Kualitas ( jenis, warna dan hasil produk)
Berdasarkan Jenis hasil pengolahan pada PT. MSU dalam bentuk slab, yang
memiliki warna abu-abu kehitaman karena di susun oleh mineral grafit di sebut
marmer onyx.
2. Jumlah
Jumlah yang di pasarkan sesuai dengan permintaan konsumen yang setiap
tahunnya akan diekspor sebanyak 112.739.445 slab/tahun dengan ukuran 100
cm 100 cm 1,5 cm (P L T).

3. Penentuan harga
Penentuan harga slab juga didasarkan pada Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penetapan Harga Patokan
Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar, dalam Pasal 1
mengenai Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) ditetapkan pada pedoman
harga rata-rata tertinggi pada bursa internasional harga rata-rata tertinggi Free
On Board (FBO), harga rata-rata tertinggi yang berlaku di pasar dalam negeri

140
atau harga rata-rata tertinggi di Negara pengimpor produk pertambangan
dalam satu bulan terakhir sebelum penetapan HPE. Dan
4. Break event point (BEP)
Break event point (BEP) atau biasa dikenal dengan titik pulang pokok
merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk menentukan satu titik, dalam
satuan unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan sama dengan pendapatan perusahaan sama dengan pendapatan
perusahaan, sedangkan analisa break event adalah suatu teknik analisa untuk
mempelajari hubungan biaya tetap, biaya variable, keuntungan dan biaya
aktivitas. Berikut merupakan gambar marmer onyx dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:

Gambar 11.4 Marmer Onyx


Proses pembelian konsumen langsung dating dan membeli di perusahaan ,
pemuatan, pengangkutan dan penggiriman di tanggun oleh pembeli, berdasarkan
pada kontrak kerjasama yang telah disepakati oleh kedua belah pihak

11.4 Kontrak Kerja Pemasaran Marmer


Metode pemasaran produk akan dilaksanakan berdasarkan kontrak kerja
yang sudah disepakati bersama oleh kedua belah pihak yaitu PT. Marmer
Sumatera Utara dengan konsumen yaitu China Mining Association. (Lihat pada
lampiran)

141
11.5 Pembayaran Pemasaran Marmer
Pembayaran transaksi jual beli produk dalam bentuk transfer pada PT.
Marmer Sumatera Utara, melalui Bank Mandiri yang berada pada daerah tersebut.
Pola pembayaran melipti 2 (dua) tahapan yaitu:
1. 50 % setelah kontrak ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan jadwal
permintaan pengiriman marmer di sampaikan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA
2. 50 % setelah selesai Packing

11.6 Quality control


Quality control adalah pengawasan terhadap kualitas marmer agar sesuai
produk yang di targetkan dalam pemasaran (marketing) ke pelanggan
(customer/buyer). Standar-standar yang dibuat dalam pengawasan terhadap
produk mulai dari tahapan penambangan, pengangkutan dan pemuatan,
pengolahan dan packing.
1. Tahapan Penambagan
a. Ukurang hasil pemotongan balok marmer harus sesuai dengan ukuran yang
sudah ditetepkan yaitu dengan tinggi 1 meter, panjan 1 meter dan tebal 2
meter sehinga dapat disesuaikan dengan bagian pengolahan, dan
memudahkan dalam proses pamuatan dan pengangkutan.
a. Bentuk blok marmer harus sempurna tidak pecah-pecah, apabila pecah dan
retak di lakukan penyempurnaan blok marmer.
2. Tahapan pemuatan dan pengangkutan
a. Pada tahapan ini blok marmer yang telah dipotong di angkut dengan
menggunakan forklift loader agar marmer tidak jatuh dan pecah
b. Kamudian dimuat dengan menggunakan dump truk dan di ikat
menggunakan tali agar bongkahan marmer tersebut tidak jatuh dan pecah.
3. Tahapan Pengolahan
a. Ukuran blok marmer yang masuk kedalam pengolahan yaitu 1m 1m 2m
(PLT)
b. Pemotongan slab dengan ukuran yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu,
1m 1 m 1,5 cm (P LT)

142
c. Tahapan pemolesan
Setiap lembaran slab yang telah di potong harus di dempul menjadi rata di
poles
d. Tahapan packing
Standar yang dibuat oleh perusahaan yaitu
1. Hasil packing harus sesuai dengan standar yang sudah dibuat oleh
perusahaan
2. Setiap lembaran slab marmer di bungkus menggunakan plastik agar slab
marmer tidak tergores
3. Setiap lembaran slab di batasi dengan silikon berbentuk spon yang lunak,
berfungsi untuk menahan benturan antara slab agar tidak pecah.

143

Anda mungkin juga menyukai