Anda di halaman 1dari 13

Perjanjian Sewa Menyewa Kendaraan

No. CSM / 17639 / XII/ 2021

Perjanjian Sewa Menyewa Kendaraan (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani pada
tanggal 15 Desember 2021, oleh dan antara:
1. PT. CSM Corporatama, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Hukum
Negara Republik Indonesia, berdomisili di Wisma Indomobil 3 Gedung Annex Lantai 6,
Jalan Mas Tirtodarmo Haryono Kaveling 8, Kelurahan Bidara Cina Kecamatan Jatinegara,
Jakarta Timur 13330, dalam hal ini diwakili oleh Liony Susanti Karya dan Tjoa Wi
Liong, dalam hal ini bertindak bersama-sama dalam jabatan mereka masing-masing selaku
Deputy Director dan Sales & Marketing Division Head untuk dan atas nama PT. CSM
Corporatama (untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama) dan
2. PT. …………………….., suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk berdasarkan
hukum Negara Republik Indonesia, berdomisili di Rukan Permata Senayan Blok H-5, Jl.
Tentara Pelajar, Jakarta Selatan 12210, dalam hal ini diwakili oleh ………………….
bertindak dalam kedudukannya selaku Direktur demikian sah bertindak mewakili Direksi
dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama PT. ……………….. (untuk selanjutnya
disebut sebagai “Pihak Kedua“).

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai Para
Pihak dan secara individual selanjutnya disebut sebagai Pihak.
Para Pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu:
A. Bahwa Pihak Pertama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan
dan penyewaan Kendaraan-Kendaraan bermotor roda empat.
B. Bahwa Pihak Kedua bermaksud menyewa beberapa Kendaraan bermotor roda empat.
Selanjutnya Para Pihak telah setuju dan sepakat bahwa sewa menyewa Kendaraan tersebut
telah dilangsungkan dan diterima dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut:

PASAL 1
KENDARAAN
1. Kendaraan yang disewakan mengenai model/merk/jenis/tahunnya, jangka waktu dan harga
akan dinyatakan dalam lampiran-lampiran Perjanjian. Penambahan/perubahan/penggantian
Kendaraan tersebut dimungkinkan dengan persetujuan Para Pihak dan dapat dibuat
dalam lampiran-lampiran baik sebagaimana dinyatakan dalam dokumen yang dinyatakan
pada awal Perjanjian ini maupun yang telah ditandatangani oleh Para Pihak yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.
2. Setiap penyerahan dan penerimaan Kendaraan harus lengkap termasuk surat-suratnya dan
akan dibuat tanda penerimaannya.
3. Sewa menyewa ini berlaku untuk jangka waktu sebagaimana tercantum pada lampiran
Perjanjian ini dan dapat diperpanjang apabila disepakati oleh Para Pihak. Dokumen –
dokumen sebagaimana diatur pada awal Perjanjian ini yang diterbitkan oleh Pihak yang
berwenang dari Para Pihak yang menyatakan perpanjangan atas Kendaraan adalah
dipersamakan sebagai dokumen perpanjangan atas sewa menyewa Kendaraan dan
dokumen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

1/13
PASAL 2
HARGA SEWA DAN PEMBAYARAN
1. Harga Sewa Kendaraan yang telah disepakati oleh Para Pihak adalah sebesar sebagaimana
dinyatakan dalam lampiran Perjanjian.
2. Pembayaran Harga Sewa sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini dibayar untuk setiap bulan
berdasarkan tagihan / invoice yang diajukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.
3. Seluruh pembayaran berdasarkan Perjanjian ini wajib dilakukan oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tagihan dan / atau
invoice diterima oleh Pihak Kedua.
4. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tagihan / invoice diterima oleh
Pihak Kedua terjadi keterlambatan pembayaran, maka akan dikenakan denda sebesar 0,1
% (seper sepuluh persen) per hari.
5. Harga sewa Kendaraan tersebut sudah termasuk:
a. Biaya perawatan / pemeriksaan reguler berdasarkan buku pedoman yang dikeluarkan
oleh produsen Kendaraan yang terdiri dari:
1) Service reguler yang akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali atau bilamana
Kendaraan tersebut telah menempuh jarak 10.000 (sepuluh ribu) kilometer,
tergantung mana yang lebih dahulu tercapai.
2) Selama pengecekan / reparasi dilakukan, bila waktunya melebihi 1 (satu) hari atau 8
(delapan) jam kerja maka Pihak Pertama harus menyerahkan Kendaraan
Pengganti kepada Pihak Kedua.
b. Seluruh Biaya perbaikan / reparasi termasuk penggantian suku cadang yang aus/rusak.
c. Tanggung jawab terhadap pihak ketiga atau Third Party Liability (TPL) sampai dengan
jumlah maksimum Rp50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah).
d. Biaya perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sehingga Kendaraan
dalam keadaan siap pakai.
e. Kendaraan Pengganti (“Replacement Car”).
6. Pembayaran dilakukan melalui transfer ke:
PT. BANK CTBC INDONESIA
No Rekening : 001-01-8100147-002
Atas Nama : PT. CSM Corporatama
7. Untuk pembayaran harga sewa Kendaraan tersebut melalui transfer maupun dengan giral,
hanya berlaku setelah dana efektif diterima di rekening Pihak Pertama.
8. Harga Sewa tersebut belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% (sepuluh
persen) yang ditanggung oleh Pihak Kedua dan Pihak Pertama wajib menyerahkan faktur
pajak asli kepada Pihak Kedua. Pihak Kedua wajib memotong Pajak Penghasilan (PPh)
dan menyerahkan bukti potong asli kepada Pihak Pertama atas Harga Sewa sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
9. Semua pekerjaan perbaikan / reparasi Kendaraan harus dilakukan melalui Pihak Pertama
di bengkel yang ditunjuk Pihak Pertama. Penyimpangan hanya dapat dilakukan dalam hal
ini:
a. ada persetujuan tertulis dari Pihak Pertama atau

2/13
b. perbaikan atas beban Pihak Kedua atau
c. dalam keadaan darurat.

PASAL 3
PENYERAHAN
1. Pihak Pertama menyerahkan Kendaraan tersebut kepada Pihak Kedua, dalam keadaan
baik dan siap pakai (on the road) di tempat yang ditunjuk oleh Pihak Kedua.
2. Apabila terjadi relokasi pengiriman Kendaraan, yaitu Kendaraan yang sudah dikirimkan
dan sampai di tempat yang ditentukan oleh Pihak Kedua, tetapi kemudian atas permintaan
Pihak Kedua, Kendaraan tersebut dipindahkan ke tempat lain yang ditentukan, maka
seluruh biaya yang timbul, baik pengiriman maupun penarikan di tanggung oleh Pihak
Kedua.
3. Setelah Pihak Kedua menandatangani Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK)
yang disediakan oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua tidak berhak menuntut Pihak
Pertama mengenai keadaan Kendaraan tersebut selain dari pada keadaan pada waktu
penyerahan tersebut.

PASAL 4
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Hak milik Kendaraan tetap berada pada Pihak Pertama dan oleh karena itu selama
Kendaraan tersebut masih dalam status disewa maka berlaku:
1. Memenuhi kewajiban-kewajiban pembayaran sewa menyewa Kendaraan terkait secara
teratur dan sesuai dengan durasi waktu yang telah disepakati Para Pihak.
2. Kendaraan hanya boleh dikemudikan oleh orang yang ditunjuk oleh Pihak Kedua yang
memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau sesuai dengan ketentuan Klasifikasi Ijin
Mengemudi dari Kepolisian Republik Indonesia / Pemerintah Indonesia serta selalu / wajib
mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku.
3. Kendaraan hanya boleh dipergunakan oleh Pihak Kedua untuk hal-hal yang tidak
bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara
Republik Indonesia.
4. Dalam hal Kendaraan tersebut dipergunakan untuk hal-hal lain sebagaimana diatur dalam
ayat 3 Pasal ini, maka akibat hukum yang timbul atas penyalahgunaan peruntukan
Kendaraan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua dan oleh karenanya Pihak
Kedua membebaskan Pihak Pertama dari segala tuntutan, klaim maupun gugatan dan
lain-lain dari Pihak manapun juga sebagai akibat adanya penyalahgunaan tersebut.
5. Apabila terjadi kecelakaan atau kehilangan atas bagian atau seluruh Kendaraan, maka
Pihak Kedua atau pengemudinya wajib segera melaporkan hal itu kepada Pihak Pertama
segera melalui telepon, faksimili atau e-mail / surat pemberitahuan dan menyerahkan surat /
berita acara kecelakaan / kehilangan dari kepolisian dalam waktu tidak lebih dari 24 (dua
puluh empat) jam sejak terjadinya kecelakaan atau kehilangan atas Kendaraan tersebut dan
melengkapi dokumen klaim sebagaimana berikut:
5.1. Untuk Kendaraan yang hilang dicuri atau kerusakan berat (Total Loss Only):
a. Berita acara kejadian/kronologi terjadinya kehilangan atau kecelakaan secara
lengkap dan jelas (asli);
b. Surat Keterangan dari Kepolisian setempat (asli);
c. Fotocopy STNK;

3/13
d. Fotocopy SIM Pengemudi;
e. Surat permohonan replace (asli);
Dokumen tambahan untuk Kendaraan yang hilang dicuri:
f. Surat Keterangan kehilangan yang dikeluarkan oleh Kadit Serse Polda setempat
a/n Kepala Kepolisian Daerah setempat (asli);
g. Surat Tanda Pemblokiran STNK dari Polda setempat (asli);
h. Surat Pernyataan kesanggupan untuk pengurusan surat – surat di Polda (asli dan
bermeterai).
5.2. Untuk kecelakaan yang bukan diakibatkan/tanpa melibatkan Pihak lain atau tanpa
sengaja:
a. Berita acara kejadian / kronologi kecelakaan secara lengkap dan jelas (asli);
b. Fotocopy STNK;
c. Fotocopy SIM Pengemudi;
d. Surat permohonan replace (asli).
5.3. Untuk kecelakaan yang mengakibatkan adanya tuntutan dari Pihak Ketiga:
a. Berita acara kejadian/kronologi kecelakaan secara lengkap dan jelas (asli);
b. Surat Keterangan dari Pihak Kepolisian setempat (asli);
c. Fotocopy STNK (termasuk STNK Pihak Ketiga);
d. Fotocopy SIM Pengemudi (termasuk SIM Pengemudi Kendaraan Pihak Ketiga);
e. Surat Tuntutan dari Pihak Ketiga (asli) beserta dokumen-dokumen pendukungnya;
f. Surat permohonan replace (asli).
5.4. Untuk kecelakaan yang diakibatkan oleh Pihak Ketiga:
a. Berita acara kejadian / kronologi kecelakaan secara lengkap dan jelas (asli);
b. Surat Keterangan dari Pihak Kepolisian setempat (asli);
c. Fotocopy STNK (termasuk STNK Pihak Ketiga);
d. Fotocopy SIM Pengemudi (termasuk Pengemudi Kendaraan Pihak Ketiga);
e. Surat Tuntutan kepada Pihak Ketiga (asli);
f. Surat permohonan replace (asli).
5.5. Untuk kehilangan salah satu perlengkapan accessories standard dan yang tidak
standard:
a. Berita acara kejadian kehilangan secara lengkap dan jelas (asli);
b. Surat Keterangan dari Pihak Kepolisian setempat atau dari Pihak keamanan/di
dalam lingkungan kompleks (asli);
c. Fotocopy STNK;
d. Fotocopy SIM Pengemudi;
e. Surat permohonan replace (asli).
6. Pihak Kedua wajib untuk melengkapi dokumen-dokumen sebagaimana diatur dalam ayat
5 Pasal ini dan membayar own risk sejumlah Rp300.000,- (tiga ratus ribu Rupiah) sebagai
syarat menerima Kendaraan Pengganti, kecuali Pihak Kedua telah memenuhi ketentuan
ayat 7 Pasal ini.
7. Pihak Pertama atas permintaan Pihak Kedua akan melayani untuk memenuhi dokumen-
dokumen sebagaimana dinyatakan dalam ayat 5.1 Pasal ini dengan ketentuan Pihak Kedua
membayar sejumlah 4 (empat) kali harga sewa Kendaraan yang hilang kepada Pihak
Pertama. Pelayanan akan diberikan apabila dana telah efektif diterima di rekening Pihak
Pertama.

4/13
8. Pihak Kedua wajib menjaga dan memelihara sebaik-baiknya STNK atas Kendaraan milik
Pihak Pertama dan dokumen-dokumen lain yang berada di dalam Kendaraan yang
merupakan milik Pihak Pertama seperti buku manual operasi Kendaraan, service booklet
dan lain-lain.
9. Pihak Kedua wajib menjaga seluruh aksesoris dan perlengkapan Kendaraan sebagaimana
pada saat kondisi diserahkan dan tidak mengubah seluruh maupun sebagian dari aksesoris
dan perlengkapan Kendaraan tanpa izin dari Pihak Pertama sampai dengan masa sewa
berakhir.
10. Memberi tahu Pihak Pertama bila terjadi hal-hal berikut:
a. Bila Pihak Kedua hendak mengganti nama dan atau alamat;
b. Bila terjadi kehilangan, pencurian, penipuan atau klaim dari Pihak Ketiga
berkenaan dengan Kendaraan;
c. Bila ada suatu perubahan di dalam tujuan utama menggunakan Kendaraan.
11. Dalam hal kehilangan Kendaraan yang terbukti diakibatkan karena penggelapan, maka
Pihak Kedua wajib membayar ganti rugi kepada Pihak Pertama atas Kendaraan tersebut
dengan Kendaraan serupa dengan nilai yang sama.
12. Pihak Kedua tidak diperbolehkan memuat barang dan / atau orang secara berlebihan atau
melebihi kapasitas daya angkut / daya beban Kendaraan terkait, begitu pula tidak
diperbolehkan memuat barang yang membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang
lain.
13. Pihak Kedua tidak diperbolehkan menggunakan Kendaraan untuk tujuan yang bersifat
komersial (misalnya: untuk taksi online dan angkutan sewa), memindahkan hak sewa,
memindahtangankan dan / atau menjaminkan dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun
terhadap Kendaraan.
14. Pihak Kedua tidak diperbolehkan menggunakan Kendaraan untuk belajar mengemudi
dan atau untuk melakukan perbuatan melanggar hukum (seperti pencurian, penyelundupan,
dan / atau perbuatan pidana lainnya) dan/atau untuk mengikuti perlombaan dalam bentuk
apapun juga.
15. Pihak Kedua tidak diperbolehkan mengubah:
a. perincian yang tercatat dalam STNK.
b. tujuan / maksud utama penggunaan Kendaraan.
c. bentuk asal atau menambah / menghilangkan perlengkapan asli Kendaraan.
16. Pihak Kedua tidak diperbolehkan memasang aksesoris dan/atau perlengkapan lainnya pada
Kendaraan, kecuali atas ijin tertulis Pihak Pertama.
17. Pihak Kedua akan menjaga, memelihara Kendaraan baik interior maupun eksteriornya,
mereparasikan kepada Pihak Pertama sebaik-baiknya sepanjang jangka waktu sewa
Kendaraan agar selalu dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan.
18. Pihak Kedua dilarang melakukan perawatan dan/atau perbaikan Kendaraan di bengkel
lain selain dari bengkel yang ditunjuk Pihak Pertama, kecuali dengan persetujuan tertulis
khusus Pihak Pertama, kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini maupun dalam
Addendum yang akan dibuat kemudian.
19. Pihak Kedua menanggung dan membayar risiko sendiri (own risk) untuk setiap klaim
asuransi yang diajukan sebesar Rp300.000,- (tiga ratus ribu Rupiah) per kejadian atau

5/13
berdasarkan tarif yang berlaku saat kejadian atau berdasarkan dengan peraturan yang
berlaku.
20. Pihak Kedua tidak berhak mengajukan klaim pemotongan biaya sewa, atas tidak
dipergunakannya Kendaraan terkait atau berhentinya beroperasi Kendaraan selama
Kendaraan masih berada di tangan Pihak Kedua.
21. Pihak Kedua wajib menjaga kondisi Kendaraan sesuai dengan yang dinyatakan dalam
Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK) sampai dengan Kendaraan diserahkan
kembali kepada Pihak Pertama.
22. Pihak Kedua dan/atau Pengemudi yang ditunjuk oleh Pihak Kedua tidak akan
mengemudikan Kendaraan di bawah pengaruh obat bius atau alkohol dan atau
mengemudikannya di luar jalan yang wajar/layak untuk dilalui, kecuali ditentukan lain
Perjanjian ini.
23. Pihak Kedua dan/atau pengemudinya wajib mengoperasikan atau mengemudikan
Kendaraan di jalan dengan hati-hati dan sebagaimanamestinya serta menghindarkan
kerusakan atau aus yang dapat terjadi sebelum waktunya.
24. Jika Kendaraan yang disewa akan dibawa dan disimpan di tempat/garasi Pihak Kedua,
maka Pihak Kedua bertanggung jawab penuh, termasuk namun tidak terbatas untuk
menyimpannya di tempat yang aman.
25. Pihak Kedua bertanggung jawab untuk menanggung kerugian/kehilangan yang terjadi
karena tidak dipenuhinya kewajiban yang telah dituangkan ke dalam Perjanjian ini, dan
disepakati bahwa Pihak Pertama memiliki hak untuk membatalkan Perjanjian ini secara
sepihak tanpa atau dengan pemberitahuan terlebih dahulu.
26. Dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 12 ayat 3 Perjanjian ini, peristiwa kerusakan,
kerugian, kehilangan dan lain – lain atas Kendaraan yang timbul sebelum Perjanjian ini
ditandatangani merupakan tanggung jawab dan beban dari Pihak Kedua sepenuhnya, oleh
karena itu Pihak Kedua wajib untuk membayar seluruh biaya yang timbul dan melepaskan
Pihak Pertama dari seluruh klaim, tuntutan, kewajiban, gugatan dan lain – lain yang
timbul berdasarkan ketentuan ini.

PASAL 5
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Pihak Pertama menyerahkan Kendaraan tersebut kepada Pihak Kedua, dalam keadaan
baik dan siap pakai (on the road) di tempat yang ditunjuk oleh Pihak Kedua. Apabila
terjadi relokasi maka berlaku ketentuan yang diatur dalam Pasal 3 Perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadi kecelakaan atau kehilangan atas bagian Kendaraan, sehingga
Kendaraan memerlukan perbaikan yang hanya dapat diselesaikan lebih dari 4 (empat) jam
sejak diterimanya laporan kecelakaan / kehilangan atas bagian Kendaraan tersebut, maka
Pihak Pertama akan segera menggantinya dengan Kendaraan lain yang layak, tergantung
pada adanya persediaan cadangan Pihak Pertama yang akan diserahkan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua dalam waktu 4 (empat) jam sejak diterimanya
pemberitahuan dan berita acara mengenai terjadinya kecelakaan / kehilangan tersebut.
3. Pihak Pertama berkewajiban untuk menggantikan Kendaraan tersebut sesegera mungkin
kepada Pihak Kedua apabila kondisi Kendaraan di nilai sudah tidak memenuhi unsur
kelayakan dan keselamatan.

6/13
4. Apabila Kendaraan mengalami kerusakan berat dan / atau kehilangan sehingga tidak dapat
digunakan lagi (total loss), maka dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam sejak diterimanya
pemberitahuan dan berita acara mengenai hal itu dari Pihak Kedua, Pihak Pertama akan
berusaha (hal mana tergantung pada adanya persediaan cadangan Kendaraan)
menyerahkan Kendaraan lain sebagai gantinya kepada Pihak Kedua (untuk sementara).
5. Dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak Pihak Pertama menerima dokumen-dokumen
yang dipersyaratkan dan diatur dalam Pasal 4 ayat 5.1 Perjanjian ini Pihak Pertama akan
berusaha menyerahkan kepada Pihak Kedua Kendaraan Pengganti (yang tetap) dengan
kondisi yang sedapat mungkin menyerupai kondisi Kendaraan.
6. Penggantian Kendaraan sebagai pengganti dari Kendaraan yang rusak akibat kecelakaan
atau kehilangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 4 Pasal ini, hanya akan
diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat 5
dan 7 Perjanjian ini.

PASAL 6
GANTI RUGI KEPADA PIHAK KETIGA
Bilamana Pihak Kedua melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian kepada Pihak
Ketiga (baik kerusakan pada benda maupun orang) sehubungan dengan pemakaian Kendaraan
dan nilai kerugian melebihi jumlah yang diatur Pasal 2 ayat 5 huruf c, maka Pihak Kedua
bertanggung jawab atas segala kelebihan dan resiko yang terjadi, oleh karena itu Pihak Kedua
wajib membayar kepada Pihak Ketiga kelebihan kerugian tersebut. Pihak Pertama membantu
mengurus setiap penyelesaiannya termasuk tuntutan asuransinya. Apabila perbuatan kerusakan
dan / atau kerugian yang ditimbulkan terbukti karena kesengajaan Pihak Kedua, maka Pihak
Kedua wajib untuk mengganti seluruh kerugian yang di derita oleh Pihak Ketiga dan Pihak
Pertama.

PASAL 7
SANKSI
1. Bilamana ketentuan dalam Pasal 4 di atas tidak ditaati oleh Pihak Kedua baik sebagian
maupun seluruhnya sehingga Kendaraan tersebut disita dan/atau tidak dapat dipergunakan
sebagaimana layaknya dan/atau Kendaraan digunakan untuk tujuan komersil sebagaimana
dinyatakan dalam Pasal 4 ayat 13, maka Pihak Pertama berhak mengakhiri Perjanjian ini
secara sepihak dan Pihak Kedua wajib membayar uang sewa yang seharusnya diperoleh
Pihak Pertama, dan / atau mengganti Kendaraan tersebut dengan Kendaraan serupa
dengan nilai yang sama atas biaya Pihak Kedua ditambah harga sewa 2 (dua) bulan serta
denda sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat 1 huruf d Perjanjian ini.
2. Bilamana di kemudian hari ternyata bahwa pembayaran giral yang dilakukan oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama tidak dapat diuangkan / dicairkan oleh Pihak Pertama,
baik sebagian maupun seluruhnya karena sebab apapun juga pada saat jatuh tempo dan/atau
Pihak Kedua lalai memenuhi kewajibannya kepada Pihak Pertama, maka Pihak Kedua
sepakat untuk membayar dalam waktu 3 (tiga) hari kerja senilai giral yang tidak dapat
dicairkan tersebut. Apabila dalam waktu 3 (tiga) hari kerja tetap tidak terdapat pembayaran,
maka Pihak Pertama membatalkan secara sepihak Perjanjian ini dan Pihak Kedua wajib
untuk mengembalikan Kendaraan kepada Pihak Pertama. Ketentuan ini tidak
menghilangkan kewajiban Pihak Kedua untuk tetap melakukan pembayaran senilai giral
tersebut ditambah harga sewa 2 (dua) bulan serta denda sebagaimana diatur dalam Pasal 9

7/13
ayat 1 huruf d dan apabila Pihak kedua terlambat mengembalikan Kendaraan maka
berlaku ketentuan Pasal 9 ayat 1 huruf e.
3. Ketentuan ayat 1 berlaku juga bagi penggunaan Kendaraan bukan oleh Pihak Kedua,
tetapi oleh Pihak Ketiga yang masih mempunyai hubungan afiliasi atau keluarga dengan
Pihak Kedua dan / atau Kendaraan masih berada dalam masa sewa dan / atau tanggung
jawab Pihak Kedua.
4. Dalam hal terjadi hal-hal seperti tersebut dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini, maka Para Pihak
sepakat melepaskan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, kecuali yang dinyatakan secara tegas dalam Perjanjian ini.
5. Dalam hal terjadi hal-hal seperti yang dimaksud dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini, maka
Pihak Kedua wajib dalam jangka waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak pengakhiran
Perjanjian ini menyerahkan Kendaraan tersebut dalam keadaan baik dan terpelihara
berikut perlengkapannya kepada Pihak Pertama di tempat penyerahan yang akan
ditentukan kemudian.
6. Apabila pada saat penyerahan Kendaraan oleh Pihak Kedua terdapat pelanggaran Pasal 4
ayat 21 yang dapat menyebabkan Kendaraan tidak dapat berfungsi dengan baik, maka
Pihak Kedua memberikan ganti rugi sejumlah yang disetujui oleh Pihak Pertama.
7. Selain melaksanakan ketentuan ayat 6 Pasal ini, setelah berakhirnya masa sewa, apabila
terdapat kerusakan dan cacat pada Kendaraan yang terjadi selama masa sewa, maka Pihak
Kedua wajib untuk memberikan ganti rugi sejumlah yang disetujui oleh dan kepada Pihak
Pertama.
8. Pihak Kedua tidak berhak menuntut pengurangan uang sewa dari Pihak Pertama apabila
terjadi kehilangan dan / atau kerusakan berat pada Kendaraan, sebelum dokumen-
dokumen sebagaimana diatur dan dinyatakan dalam Pasal 4 ayat 5.1 telah dilengkapi atau
Pasal 4 ayat 7 telah dipenuhi.
9. Pihak Pertama berhak untuk tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dinyatakan
dalam Perjanjian apabila Pihak Kedua dengan sebab dan alasan apapun belum
menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada Pihak Pertama.
10. Pihak Pertama akan melakukan penarikan Kendaraan apabila menurut Pihak Pertama,
Pihak Kedua telah tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kewajiban
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini. Penarikan Kendaraan apabila perlu
menggunakan Pihak yang berwajib dengan seluruh biaya dibebankan kepada Pihak Kedua.
Penarikan Kendaraan ini tidak menghilangkan kewajiban pembayaran Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama.
11. Pihak Kedua bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan pada bagian Kendaraan dan
kehilangan Kendaraan yang tidak dicover oleh asuransi sebagai akibat dari atau
sehubungan dengan pelanggaran, kelalaian, keteledoran, atau kesalahan dari Pihak Kedua.
12. Apabila terjadi kerusakan pada Kendaraan yang diakibatkan karena kelalaian dan/atau
kesalahan dan/atau kesengajaan dalam pemakaian dan/atau pengoperasian Kendaraan
selama periode sewa, maka Pihak Kedua wajib untuk memberikan ganti kerugian yang
akan ditentukan kemudian oleh Pihak Pertama.
13. Pihak Pertama tidak akan memberikan atau dapat menunda pemberian pelayanan
berdasarkan Perjanjian ini, apabila terdapat kewajiban pembayaran dari Pihak Kedua yang
belum dilunasi.

8/13
14. Pihak Kedua wajib untuk mengganti sejumlah nilai yang ditentukan kemudian oleh Pihak
Pertama atas kerugian, kerusakan, biaya dan tanggung jawab hukum akibat dari kejadian
yang tidak dilindungi atau dicover oleh asuransi, yakni :
a. Kerugian, kerusakan dan / atau biaya yang disebabkan karena:
1) Kendaraan digunakan untuk menarik atau mendorong Kendaraan atau benda lain;
2) Kendaraan digunakan untuk pelajaran mengemudi;
3) Kendaraan digunakan untuk kegiatan turut serta dalam perlombaan, latihan,
penyaluran hobi kecakapan atau kecepatan, karnaval, pawai, kampanye, unjuk rasa;
4) Kendaraan digunakan untuk melakukan tindak kejahatan;
5) Kerugian atau kehilangan pada Kendaraan yang disebabkan karena terjadinya
peristiwa penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya yang cukup dibuktikan
dengan Laporan Kepolisian;
6) Perbuatan jahat yang dilakukan oleh pengurus, pemegang saham, komisaris atau
pegawai Pihak Kedua.
7) Kerugian akibat dari kelebihan muatan dari kapasitas Kendaraan yang telah
ditetapkan pabrikan.
b. Kerugian dan / atau kerusakan dan / atau biaya yang langsung maupun tidak langsung
disebabkan oleh, akibat dari, ditimbulkan oleh :
1) Barang dan atau hewan yang sedang ada didalam, dimuat pada, ditumpuk dibongkar
atau diangkut oleh Kendaraan;
2) Zat kimia, air atau benda cair lainnya, baik yang berada didalam maupun diluar
Kendaraan.
c. Kerugian, kerusakan dan atau biaya dan/atau tanggung jawab hukum terhadap Pihak
Ketiga jika :
1) Disebabkan oleh tindakan sengaja dari pengemudi;
2) Disebabkan oleh tindakan yang merupakan pelanggaran lalu lintas atau hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga Kendaraan disita/ditahan
oleh pihak yang berwajib, atas biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua;
3) Pada saat terjadinya kecelakaan, Kendaraan dikemudikan oleh seseorang yang
tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang belaku;
4) Kendaraan dikemudikan oleh seorang yang berada dibawah pengaruh minuman
keras, obat terlarang atau sesuatu bahan lain yang membahayakan;
5) Kendaraan dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi Kendaraan
dalam keadaan rusak atau tidak layak jalan;
6) Kendaraan memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, rusak, tidak
diperuntukan untuk Kendaraan atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.
d. Kerugian dan atau kerusakan atas :
a) Perlengkapan tambahan Kendaraan;
b) Ban, velg, dop yang tidak disertai kerusakan pada bagian lain Kendaraan.
c) Kunci dan atau bagian lainnya dari Kendaraan pada saat tidak melekat atau berada
di dalam Kendaraan tersebut;
d) bagian atau material Kendaraan bermotor yang aus karena pemakaian, sifat
kekurangan material sendiri atau salah dalam menggunakannya;
e) Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor
(BPKB), dan atau surat-surat lain Kendaraan bermotor.

9/13
f) Bagian dari Kendaraan baik sebagian maupun seluruhnya dan baik bagian internal
(mesin, kopling, rem, spare part lainnya, kursi, radio, maupun bagian external)
akibat dari pemakaian dan/atau pengoperasian Kendaraan secara tidak wajar.
e. Kerugian yang timbul karena:
a) Kerusakan atau kehilangan harta benda yang diangkut, dimuat atau
dibongkar, dari Kendaraan;
b) Kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan yang terdapat dibawah,
diatas, disamping jalan sebagai akibat dari getaran berat Kendaraan atau
muatannya.
f. Kerugian yang timbul pada saat Kendaraan digunakan di luar wilayah Republik
Indonesia.

PASAL 8
PEMERIKSAAN KENDARAAN
Pihak Pertama berhak mengadakan pemeriksaan Kendaraan tersebut secara berkala untuk
mengetahui kondisi Kendaraan.

PASAL 9
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Apabila Pihak Kedua bermaksud mengakhiri Perjanjian ini dan/atau mengakhiri periode
sewa setiap Kendaraan sebelum waktunya, maka:
a. Pihak Kedua wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Pertama paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal diakhirinya Perjanjian yang diminta.
b. Pihak Kedua wajib mengembalikan Kendaraan tersebut tepat pada waktunya, dalam
keadaan baik berikut perlengkapannya kepada Pihak Pertama di tempat penyerahan
yang akan ditentukan kemudian hari.
c. Sebagai akibat dari pembatalan Perjanjian ini maka Pihak Kedua tidak berhak
menuntut kembali sisa uang sewa Kendaraan untuk masa sewa yang belum dinikmati.
d. Pihak Kedua harus membayar denda sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari sisa
nilai kontrak yang belum dijalani.
e. Pihak Kedua harus membayar biaya tambahan sebesar 3,5 % (tiga setengah persen)
dari harga sewa Kendaraan untuk setiap hari keterlambatan pengembalian Kendaraan
oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
f. Pihak Kedua harus membayar biaya tambahan yang besarnya akan ditentukan
kemudian oleh Para Pihak, bilamana ternyata Kendaraan dikembalikan tidak dalam
keadaan utuh atau tidak lengkap pada Pihak Pertama atau terdapat pelanggaran
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat 14.
2. Setelah Perjanjian ini berakhir sesuai jangka waktu dalam Pasal 1, maka Pihak Kedua
mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. Kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat 1 huruf b dan f Pasal ini.
b. Apabila Pihak Kedua terlambat mengembalikan Kendaraan, maka berlaku ketentuan
ayat 1 huruf e Pasal ini.
3. Apabila Perjanjian ini berakhir karena ketentuan yang tercantum pada Pasal 7 Perjanjian
ini, maka juga berlaku ketentuan ayat 1 huruf c dan e Pasal ini.

10/13
4. Dalam hal Pihak Kedua tidak dapat melakukan pembayaran kepada Pihak Pertama
hingga melewati 10 (sepuluh) hari sejak tanggal jatuh temponya tanggal pembayaran sewa
Kendaraan tersebut, Pihak Pertama setiap saat berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini
dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak Kedua 1 (satu) hari
sebelumnya. Ketentuan ini tidak menghilangkan ketentuan denda keterlambatan
pembayaran sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 2 dan denda pengakhiran sewa
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat 1 huruf d Perjanjian ini. Selanjutnya dengan
diterimanya pemberitahuan tertulis tersebut oleh Pihak Kedua, maka Pihak Kedua harus
menyerahkan kembali Kendaraan dalam keadaan baik kepada Pihak Pertama dalam
waktu selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam pada tempat penyerahan Kendaraan
dilaksanakan dan apabila keterlambatan, maka akan dikenakan ketentuan Pasal 9 ayat 1
huruf e. Selain itu atas ketentuan ini berlaku ayat 1 huruf c dan f Pasal ini terhadap Pihak
Kedua.
5. Apabila Pihak Kedua masih lalai memenuhi kewajibannya tersebut, maka Pihak Pertama
untuk kepentingannya berhak untuk mengambil Kendaraan tersebut yang masih dipegang
oleh Pihak Kedua dan atau oleh Pihak lain, dan jika dianggap perlu dengan pertolongan
atau bantuan alat-alat kekuasaan negara, sedangkan segala biaya atau ongkos yang timbul
sebagai akibat dari tindakan Pihak Pertama tersebut adalah atas beban, resiko dan
tanggungan Pihak Kedua dengan tidak menghilangkan denda-denda sebagaimana
dinyatakan dalam Pasal 9 ayat 1 huruf c dan e Pasal ini. Selain itu atas ketentuan ini berlaku
ayat 1 huruf c dan f Pasal ini terhadap Pihak Kedua.
6. Keterlambatan dan kegagalan penyerahan dan pengembalian Kendaraan sebagaimana
yang dimaksudkan dalam Perjanjian ini hanya dapat dilakukan untuk jangka waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari. Ketentuan ini tidak menghilangkan ketentuan ayat 1
huruf e Pasal ini.
7. Apabila Perjanjian ini telah berakhir karena sebab dan alasan apapun, namun Pihak Kedua
masih mempunyai kewajiban kepada Pihak Pertama, maka Pihak Kedua wajib untuk
tetap memenuhi dan melunasi seluruh kewajiban tersebut sampai dengan lunas dalam
waktu 5 (lima) hari kerja.

PASAL 10
KORESPONDENSI
Para Pihak setuju dan sepakat untuk seluruh komunikasi dan korespondensi baik melalui
kurir, faksimili, e-mail dan telepon akan ditujukan ke alamat dan nomor berikut ini:
Pihak Pertama
Contact Person : Muhammad Fredy Haryanto
Alamat : Wisma Indomobil 3 Annex Lt. 6, Jl. MT Haryono Kav. 8, Jakarta
Telefon : (021) 8564569
Fax : (021) 8505151
E-mail : m.fredy@indorent.co.id
Pihak Kedua
Contact Person : Burhanudin
Alamat : Rukan Permata Senayan Blok H-5, Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Selatan
Telefon : (021) 57949491
Fax : (021) 57948807
E-mail : burhanudin@sakalaguna.com

11/13
PASAL 11
KEADAAN MENDESAK (FORCE MAJEURE)
1. Apabila terjadi suatu keadaan darurat atau Keadaan Mendesak (Force Majeure), seperti
kebakaran, gempa bumi, banjir, huru-hara dan hal lain sebagainya yang dapat menyebabkan
hilang atau musnahnya dan rusak atau tidak berfungsinya Kendaraan, maka Pihak Kedua
dibebaskan dari segala ganti rugi kepada Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua akan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Pertama
paling lambat dalam 5 (lima) hari kerja tentang terjadinya keadaan darurat atau Keadaan
Mendesak (Force Majeure) tersebut. Apabila tidak diberitahukan secara tertulis, maka tidak
digolongkan sebagai keadaan darurat atau Keadaan Mendesak (Force Majeure).
3. Berdasarkan ketentuan ayat 2 Pasal ini, maka Para Pihak sepakat dan setuju untuk
mengenyampingkan ketentuan ayat 1 Pasal ini.
4. Para Pihak sepakat bahwa peristiwa Keadaan Mendesak (Force Majeure) ini tidak
menghilangkan kewajiban Para Pihak untuk memenuhi prestasi berdasarkan Perjanjian ini,
namun hanya menunda kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian.
5. Para Pihak wajib untuk melakukan negosiasi untuk menentukan penyelesaian
kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.

PASAL 12
PENUTUP
1. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Pihak yang mewakili dalam menandatangani
Perjanjian ini merupakan Pihak yang sah dan berwenang berdasarkan hukum dan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
2. Apabila Para Pihak yang menandatangani Perjanjian ini bukan merupakan Pihak yang sah
dan berwenang berdasarkan hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku,
maka Perjanjian ini tetap berlaku sah dan mengikat Para Pihak dengan
pertanggungjawaban sesuai dengan Pasal 1367 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata.
3. Perjanjian ini mulai berlaku sejak Para Pihak menandatangani Perjanjian ini dan / atau
Para Pihak telah memenuhi prestasi yang diatur dalam Perjanjian ini.
4. Dokumen – dokumen sebagaimana dinyatakan pada awal Perjanjian ini merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini serta berlaku sah dan mengikat Para
Pihak berdasarkan hak dan kewajiban dalam Perjanjian ini.
5. Berakhirnya Perjanjian ini karena sebab apapun berdasarkan Perjanjian ini tidak
menghilangkan kewajiban Para Pihak yang belum dipenuhi berdasarkan Perjanjian ini.
6. Tentang Perjanjian ini dan segala hal akibat serta pelaksanaannya Para Pihak memilih
domisili yang umum dan tidak berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
di Jakarta.
7. Perjanjian ini dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan bersama yang akan dituangkan
dalam Perjanjian tertulis dalam bentuk Addendum Perjanjian yang merupakan satu
kesatuan dengan Perjanjian ini.
8. Perpanjangan tersebut wajib dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 1 (satu)
bulan sebelumnya.

12/13
9. Perpanjangan setiap 1 (satu) bulan berlaku otomatis selama Pihak Kedua belum
menyampaikan permohonan perpanjangan, oleh karena itu selama Kendaraan masih
berada dalam kekuasaan Pihak Kedua, maka berlaku hak dan kewajiban yang diatur dalam
Perjanjian ini.
Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang keduanya bermeterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

Jakarta, 15 Desember 2021


Pihak Pertama Pihak Kedua
PT. CSM Corporatama PT. Sakalaguna Semesta

Liony Susanti Karya Tjoa Wi Liong Budi Saragih


Deputy Director Sales & Marketing Direktur
Division Head

13/13

Anda mungkin juga menyukai