“Aku adalah pihak ke tiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua orang yang melakukan syirkah, selama salah
seorang di antara mereka tidak berkhianat kepada kawan syarikatnya. Apabila di antara mereka ada yang
berkhianat, maka Aku akan keluar dari mereka .”
(Hadits Qudsi, Imam Daruquthni dari Abu Hurairah radhiallohu’anhu.)
PERJANJIAN
Pada hari ini, Senin tanggal Nol enam bulan Maret Tahun Dua ribu dua puluh tiga (06-03-2023)
bertempat di Warung Bundar Kuliner, Jl. H. Ramli Ridwan, Gp. Mon Geudong, Kec. Banda Sakti –
Kota Lhokseumawe – Aceh..
yang bertanda tangan di bawah ini:
I. Nama : ANWAR
No. KTP : 3216091810700003
Alamat : Komp. Fortuna Tu Ali no. 152 Kel. Hagu Barat Laut, Kec. Banda Sakti.
Kota Lhokseumawe
Bertindak untuk dan atas nama Pelaku usaha kopiPAS yang bertempat di Warung Bundar
Kuliner, Jl. H. Ramli Ridwan, Gp. Mon Geudong, Kec. Banda Sakti – Kota Lhokseumawe – Aceh
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
I. Nama : KAHIDIR
No. KTP :
Alamat :.
Bertindak untuk dan atas Nama Pribadi Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Secara bersama-sama kedua pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian bersyarikat
dengan jenis syirkah mudharabah dalam suatu Usaha Penyediaan Minuman- dan dengan konsep
life musik yang diberi nama “ kopiPAS” , serta dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. PIHAK PERTAMA selaku pemilik modal (shahibul maal) dan PIHAK KEDUA selaku
pengelola (mudharib) akan mengelola Usaha “Industri dibidang Jasa” sebagaimana
tercantum dalam Pasal 1 ayat 1.
2. PIHAK KEDUA selaku pengelola (mudharib) akan mengelola Usaha “kopiPAS”
sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat 1.
3. Pihak Pertama menyerahkan modal dalam bentuk Melengkapi Fasiltas dan Perlengkapan
yang diserahkan/diinvestasikan sebelum perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
4. Kedua pihak akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut persentase keuntungan
yang disepakati bersama dan menanggung kerugian sebagaimana diatur dalam Pasal 4 dan
5
5. Masing-masing pihak memiliki andil dalam usaha ini, baik modal/tenaga, yang besar
maupun pembagiannya sebagaimana tercantum pada pasal 2, 3 dan 4.
Pasal 2
Pengelola Usaha
Dalam mengelola usahanya, pengelola dibantu oleh sejumlah staf yang kesemuanya berstatus
sebagai perkerja penuh waktu dan atau pekerja paruh waktu (ajiir).
Pasal 3
Keuntungan
1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan usaha setelah di kurangi biaya operasional.
2. Nisbah keuntungan usaha disepakati sebesar …..% : ….% Pihak Pertama mendapat …%
dari keuntungan bersih, Pihak Kedua mendapat ….% dari keuntungan bersih.
Pasal 4
Kerugian
1. Kerugian usaha adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negatif.
2. Kerugian usaha ditanggung bersama Pihak Pertama dan Pihak Kedua sesuai dengan
hukum syarikah mudharabah dengan penjelasan sebagai berikut:
2.1. Kerugian usaha akibat layaknya suatu kegiatan usaha mengandung resiko untung rugi,
maka kerugian modal usaha ditanggung seluruhnya oleh kedua belah Pihak.
2.2. Apabila kerugian usaha disebabkan kesengajaan Pihak Pertama atau Pihak Kedua,
yang mana salah satu Pihak melakukan penyimpangan, maka seluruh kerugian usaha
ditanggung olehnya.
Pasal 5
Penghitungan Untung-Rugi dan Laporan Usaha
Pasal 6
Jangka Waktu Bersyarat
1. Jangka waktu syirkah yang tersebut berlaku ….. tahun sejak akad syirkah di tanda tangani.
2. Akad syirkah ini akan ditinjau kembali dan atau untuk diperbaharui dan/atau
dimusyawarahkan kembali 3 bulan sebelum masa akad syirkah ini berakhir oleh kedua
pihak.
Pasal 7
Hak dan Kewajiban
1. Selama jangka waktu bersyirkah, Pihak Pertama dan Pihak Kedua :
1.1. berkewajiban untuk mengawasi kebijakan usaha yang sedang dijalankan.
1.2. berkewajiban untuk tidak melakukan pemaksaan untuk menjalankan usul, saran, ataupun
keinginannya dalam melaksanakan kegiatan usaha ini
1.3. berkewajiban untuk melakukan kegiatan teknis di tempat usaha sepengetahuan ke dua
belah Pihak.
1.4. berkewajiban untuk tidak mengambil atau menambah sejumlah modal usaha, kecuali
dalam keadaan istimewa (menyelamatkan usaha atau memanfaatkan situasi) dan
haltersebut dilakukan atas kesepakatan kedua pihak;
1.5. berhak melakukan kontrol atau meninjau tempat kegiatan usaha
1.6. berhak mengajukan usul dan saran untuk memperbaiki dan/atau menyempurnakan
kegiatan usaha yang sedang berjalan;
1.7. berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengambil kembali sebagian modal usaha
setelah terbukti salah satu Pihak melakukan penyelewengan dan/atau mengkhianati isi
akad ini.
Pasal 8
Perselisian
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua pihak sehubungan dengan akad syarikat ini,
kedua pihak bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan dalam
suatu berita acara
Pasal 9
Lain-lain
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan cara
yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat
memakan sebagian harta benda orang lain, dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu
mengetahui.” (Q. S. Al-Baqarah; 188)