Pada hari ini Jum'at tanggal 04 bulan November tahun 2016, yang bertanda tangan di bawah ini:
Pekerjaan : Mahasiswa
Secara bersama-sama kedua pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama usaha dengan
jenis kerjasama usaha Kedai Kopi (Food & Beverage) dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
pasal-pasal sebagai berikut :
Pasal I
Ketentuan Umum
1. Pihak Pertama selaku pemilik modal menyerahkan sejumlah uang tertentu kepada Pihak Kedua
untuk dipergunakan sebagai modal usaha dalam suatu usaha Kedai Kopi (Food & Beverage).
2. Pihak Kedua selaku pengelola modal dari Pihak Pertama, mengelola suatu usaha tertentu
sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat 1.
3. Pihak Kedua menerima sejumlah modal dalam bentuk uang dari Pihak Pertama, yang
diserahkan sebelum perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
4. Kedua pihak akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut persentase keuntungan yang
disepakati bersama dan menanggung kerugian sebagaimana diatur dalam Pasal 4 dan Pasal 5.
5. Masing-masing pihak memiliki andil dalam usaha ini, baik modal/tenaga, yang besar maupun
pembagiannya sebagaimana tercantum pada pasal 2, 3 dan 4.
Pasal II
Modal Usaha
1. Besar uang modal usaha, sebagaimana disebut pada Pasal 1 ayat 1 adalah sebesar
Rp.10.600.000,- (Sepuluh Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) yang dilakukan secara bertahap
dengan memberikan Down Payment (DP) terlebih dahulu.
2. Modal Pihak Pertama tersebut diserahkan sebelum akad ini ditandatangani, yaitu pada hari
Rabu pada tanggal 13 September 2017 dengan memberikan Down Payment (DP) sebesar Rp.
700.000,-
3. Modal Pihak Pertama akan di serahkan kepada Pihak Kedua secara bertahap dengan ketentuan
Pihak Kedua mengajukan atau meminta modal untuk keperluan perusahaan sampai modal awal
tersebut terpenuhi, yaitu sebesar Rp. 10.600.000,-
Pasal III
Pengelola Usaha
1. Pihak Kedua bekerja mengelola usaha sebagaimana tercantum pada pasal sebelumnya.
2. Dalam mengelola usahanya, pengelola dibantu oleh Rekan Kerja yang bernama Restu
Ramdhana Wijaya.
Pasal IV
Keuntungan
1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang diperoleh
dari kegiatan usaha (Cash Profit) dikurangi zakat ( 2,5% dari Cash Profit).
2. Nisbah keuntungan usaha disepakati sebesar 60:30:10. Pihak Pertama selaku pemilik Modal
mendapat 30% dari keuntungan bersih, Pihak Kedua selaku pengelola mendapat 60% dari
keuntungan bersih dan 10% dijadikan untuk cadangan modal yang masuk ke dalam kas
perusahaan.
3. Cadangan modal yaitu sebesar 10% dari keuntungan bersih akan digunakan ketika perusahaan
dalam keadaan darurat atau keadaan mendesak, sehingga Pihak Kedua selaku pengelola tidak
akan meminta tambahan modal kepada Pihak Pertama.
Pasal V
Kerugian
1. Kerugian usaha adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negatif.
2. Kerugian usaha ditanggung kedua pihak sesuai dengan hukum Islam syarikah mudharabah
dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Kerugian usaha akibat layaknya suatu kegiatan usaha mengandung resiko untung-rugi,
seusai kesepakatan bersama jika terjadi kerugian diluar kesengajaan maka dapat di
musyawarahkan bersama-sama (Pihak Pertama dan Pihak Kedua).
b. Apabila kerugian usaha disebabkan kesengajaan Pihak Kedua melakukan penyimpangan,
maka seluruh kerugian usaha ditanggung oleh Pihak Kedua.
Pasal VI
Penghitungan Untung-Rugi dan Laporan Usaha
1. Jangka waktu bekerjasama yang tersebut pada Pasal I adalah 6 (Enam) Bulan. Sesuai
kesepakatan, bilamana pihak pertama akan mengambil atau menarik kembali modal usaha
sebelum jatuh tempo maka Pihak Kedua berhak untuk menolak, terkecuali Pihak Pertama akan
mengambil hak nya (keuntungan bersih) sebelum tempo pembagian hasil yang sudah di
tetapkan, maka Pihak Kedua berhak untuk memberikan keuntungan bersih sebesar 30% dan
(bila memperoleh keuntungan) kepada Pihak Pertama sisa nya yaitu 10% akan di
musyawarahkan terlebih dahulu.
2. Dalam jangka waktu kerjasama yaitu 6 (Enam) Bulan, Pihak Kedua meminta waktu lebih
selama 1 Bulan, waktu tersebut digunakan untuk memberikan kelonggaran kepada Pihak Kedua
sebagaimana perusahaan Kedai Kopi ini merupakan perusahaan Start Up atau perusahaan yang
baru berjalan.
3. Akad syarikat ini akan ditinjau kembali setiap akhir periode untuk diperbaharui dan/atau
dimusyawarahkan kembali oleh kedua pihak.
Pasal VIII
Hak dan Kewajiban
Pasal IX
Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua pihak sehubungan dengan akad kerjasama ini, kedua
pihak bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan dalam suatu
berita acara.
Pasal X
Lain – Lain
Surat perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di bawah materai oleh kedua belah pihak dan saksi dalam
keadaan sadar dan tidak dalam tekanan pihak lain. Apabila di kemudian hari terjadi ketidaksepahaman
dan atau terdapat hal-hal lain yang belum terdapat dalam surat perjanjian ini maka akan diselesaikan
secara musyawarah. Demikian surat perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Restu Ramdhana W