Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN WARALABA

MINUMAN COKELAT CHOCOBON


Jl. Mayjend Sukertiyo 136 C Lumajang Jawa Timur, Indonesia
Surat Perjanjian Waralaba ini dibuat dan ditandatangani pada hari ... tanggal bulan tahun
di . Yang bertandatangan di bawah ini, sebagai pemilik dan pemberi usaha waralaba
minuman cokelat merek Chocobon yang kemudian disebutkan sebagai PIHAK 1 :
Nama

Alamat

Pekerjaan

No. Telepon :
Sebagai pembeli dan penerima usaha waralaba minuman cokelat merek Chocobon yang
kemudian disebutkan sebagai PIHAK 2 :
Nama

Alamat

Pekerjaan

No. Telepon :
Sebagai saksi dalam penandatanganan perjanjian waralaba minuman cokelat merek
Chocobon yang kemudian disebutkan sebagai SAKSI 1 :
Nama

Alamat

Pekerjaan

No. Telepon :
dan sebagai SAKSI 2 :
Nama

Alamat

Pekerjaan

No. Telepon :

1/8

Klausul 1 Ruang Lingkup


1.1

Pihak 1 dengan ini sepakat untuk memberikan waralaba usaha minuman merek
Chocobon kepada Pihak 2, dan Pihak 2 dengan ini sepakat untuk menerima
waralaba usaha minuman Merek Chocobon dari Pihak 1.

1.2

Atas pemberikan waralaba tersebut sebagaimana dimaksud di klausul 1 ayat 1.1,


Pihak 2 wajib membayar biaya Franchise kepada Pihak 1 serta melaksanakan
seluruh peraturan waralaba usaha minuman merek Chocobon yang ditentukan
oleh Pihak 2.

Klausul 2 Merek Dagang


2.1

Dalam menjalankan pemberian waralaba sebagaimana dimaksud dalam perjanjian


ini, Pihak 2 berhak menggunakan merek Chocobon milik pihak 1.

2.2

Pihak 2 dilarang untuk memberikan lebih lanjut hak penggunaan merek


Chocobon kepada pihak lain.

2.3

Dalam menjalankan pemberian waralaba sebagaimana dimaksud dalam perjanjian


ini, Pihak 2 berkewajiban untuk menjaga rahasia dagang milik Pihak 1 yang
meliputi namun tidak terbatas pada resep dan manajemen usaha milik pihak 1.

2.4

Dalam hal perjanjian ini berakhir karena sebab apapun, Pihak 2 dilarang untuk
menggunakan merek dagang dan rahasia Chocobon baik secara pribadi maupun
bersama-sama dengan pihak lain.

Klausul 3 Kegiatan Usaha


3.1

Dalam menjalankan pemberian waralaba, Pihak 2 wajib:


1. Melaksanakan penjualan minuman sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
diberikan oleh Pihak 1.
2. Melaksanakan manajerial sesuai dengan SOP (Standard Operational
Prosedure) yang diberikan oleh Pihak 1.
3. Melaksanakan pelayanan pelanggan dengan memprioritaskan kepuasan
pelanggan yang sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Pihak 1.

2/8

3.2

Dalam menjaga kendali mutu, Pihak 1 sewaktu-waktu berhak untuk melakukan


inspeksi atas produksi, manajerial dan pelayanan pelanggan dalam pelaksanaan
pemberian waralaba.

Klausul 4 Hak dan Kewajiban Para Pihak


4.1 Hak dan Kewajiban Pihak 1
4. Pihak 1 berhak untuk menerima pembayaran biaya waralaba dari Pihak 2.
5. Pihak 1 berkewajiban untuk memberikan waralaba usaha miniman merek
Chocobon kepada pihak 2.
4.2 Hak dan Kewajiban Pihak 2
1. Pihak 2 berhak untuk menerima waralaba usaha miniman merek Chocobon
dari pihak 1.

2. Pihak 2 berkewajiban untuk melakukan pembayaran biaya waralaba dan


Bantuan, Fasilitas,
Bimbingan Operasional, Pelatihan dan Pe
kepada Pihak 1.

Klausul 5 Bantuan, Fasilitas, Bimbingan Operasional, Pelatihan dan Pemasaran

dan Pengembangan Unit Usaha

Klausul 6 Wilayah Usaha dan Pengembangan Unit Usaha

6.1 Usaha
ini dijalankan di
..
dengan spesifikasi
Usaha waralaba
iniwaralaba
dijalankan
diwilayah
wilayah
..
lokasi yang telah diminta oleh Pihak 2 dan telah disepakati oleh pihak 1 yang

beralamatkan
di ..
okasi yang telah
diminta
oleh Pihak 2 dan telah disepakati ol
6.2 Pihak 2 berhak menentukan sendiri tempat usaha tersebut dijalankan.

2 hanya berhak untuk memiliki 1 (satu) unit usaha sebagaimana yang


beralamatkan 6.3
di Pihak
..
disebutkan ayat 6.1.

Apabila Pihak 2 berencana


untuk mengembangkan
dan menambah
unit usaha dijalan
Pihak 2 berhak6.4 menentukan
sendiri
tempat usaha
tersebut
selain yang tertera di ayat 6.1, maka:
1.

Pihak 2 berkewajiban untuk melakukan pembayaran unit baru sesuai dengan


jumlah, ketentuan, dan prosedur pembayaran yang telah ditentukan oleh
Pihak 1.

2.

Pihak 2 berkewajiban membuat surat tertulis berisi permohonan penambahan


unit usaha baru dengan rincian surat berisi:

3/8

1. Identitas pengelola
2. Identitas penjaga gerai
3. Alamat tempat usaha
Klausul 7 Jangka Waktu Perjanjian
7.1 Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang
berdasarkan kesepakatan para Pihak.
7.2 Pihak 1 dapat mengakhiri perjanjian ini secara sepihak dalam hal Pihak 2 tidak
lulus Evaluasi Pemberian Waralaba sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 dan atau
dalam keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana tercantum di Pasal 12.
Klausul 8 Biaya Waralaba dan Modal Awal
8.1

Pihak 2 berkewajiban untuk membayar biaya waralaba kepada Pihak 1 sebesar


..

8.2

Pembayaran biaya waralaba sebagaimana dimaksud ayat 8.1 diatas akan


dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pihak 2 wajib melakukan pembayaran uang muka sebesar 50% dari total biaya
waralaba sebagaimana dimaksud ayat 8.1 pada saat penandatangan surat
perjanjian ini dilakukan sebagai tanda jadi waralaba.
2. Pihak 2 wajib melakukan pembayaran sisa biaya waralaba yang belum
terbayar dengan batas waktu maksimal 7 (tujuh) hari setelah penandatangan
surat perjanjian ini dilakukan.
3. Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari seluruh biaya waralaba tidak
terbayar semua sejumlah yang tertera di ayat 8.1, maka dianggap Pihak 2
membatalkan pembelian waralaba dan uang muka dihanguskan atau tidak
dapat dikembalikan ke Pihak 2.

8.3

Untuk melaksanakan pemberian waralaba sebagaimana dimaksud dalam


perjanjian ini, Pihak 2 disarankan untuk menyediakan modal awal minimal sebesar
Rp. 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah).

8.4

Modal awal tersebut yang dimaksud ayat 8.3 di atas dapat merupakan akumulasi
biaya dari:

4/8

1. Biaya waralaba
2. Sewa lokasi usaha
3. Perlengkapan tambahan
4. Biaya pembelihan bahan baku tambahan
5. Biaya tidak terduga (lain-lain)
Klausul 9 Perubahan Kepemilikan, dan Hak Ahli Waris
9.1

Apabila Pihak 2 berniat menyelesaikan perjanjian dan usaha waralaba tersebut


sebelum perjanjian ini berakhir, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha waralaba tersebut tidak diperbolehkan untuk dipindahtangankan kepada
Pihak lain dengan alasan apapun, apabila melanggar semua hak Pihak 2 akan
ditarik dan dikembalikan kepada Pihak 1.

9.2

Dalam perjanjian waralaba ini, tidak ada Pihak sebagai Ahli Waris dari Pihak 2
dan atau mengatasnamakan sebagai Pihak 2.

Klausul 10 Penyelesaian Sengketa


Dalam hal terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat sehubungan dengan
pelaksanaan perjanjian ini, para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah dan kekeluargaan, dan apabila musyawarah tidak mencapai suatu
kesepakatan, maka para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara hokum di
Pengadilan Negeri Lumajang.
Klausul 11 Evaluasi Pemberian Waralaba
11.1 Untuk menjaga kendali mutu atas pemberian waralaba, Pihak 1 berhak malukan
evaluasi berkala setiap 3 (tiga) bulan terhadap:
1. Penjualan
2. Tempat Usaha
3. Merek dan Rahasia Dagang
4. Produksi, Manajemen dan Pelayanan

5/8

11.2 Dalam hal hasil evaluasi tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam
perjanjian ini dana atau ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Pihak 1, maka
Pihak 1 berhak melaukan perbaikan atas hasil evaluasi.
11.3 Dalam hal setelah dilakukan perbaikan pemberian waralaba tidak juga memenuhi
syarat sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, maka Pihak 1 berhak untuk
mengakhiri perjanjian ini secara sepihak.
Klausul 12 Keadaan Memaksa (Force Majeure)
Dalam hal ini terjadi keadaan memaksa (Force Majeure), para Pihak tidak
bertanggung jawab atas tidak terlaksananya hak dan kewajiban dalam perjanjian
ini yang disebabkan oleh force majeure tersebut, yaitu yang meliputi namun tidak
terbatas pada bencana alam (gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor),
kebakaran, perang, demonstrasi, wabah penyakit, pemberontakan, terror, bom,
mogok kerja massal, tindakan pemerintah di bidang keuangan yang langsung
mengakibatkan kerugian luar biasa dan kekacauan politik.
Klausul 13 Tata Cara Perpanjangan, Pengakhiran, dan Pemutusan Perjanjian
13.1 Perpanjangan Perjanjian Waralaba
1. Perjanjian waralaba ini berlaku selama 2 tahun terhitung sejak tanggal
penandatanganan perjanjian ini dilakukan.
2. Perpanjangan perjanjian dilakukan setelah perjanjian yang lama telah habis
masa berlakunya.
3. Perpanjangan dilakukan dengan melakukan penandatangan ulang perjanjian
dan pembayaran biaya perpanjangan waralaba sebesar 50% dari biaya awal
sesuai klausul 8.1.
13.2 Pengakhiran Perjanjian Waralaba
1. Perjanjian waralaba ini berakhir setelah 2 tahun terhitung sejak tanggal
penandatanganan perjanjian ini dilakukan.
2. Saat perjanjian ini berakhir, semua hak dan kewajiban Pihak 2 akan dicabut
dan semua yang terdapat merek Chocobon akan ditarik dan dikembalikan ke
Pihak 1.

6/8

13.3 Pemutusan Perjanjian Waralaba akan dilakukan apabila Pihak 2 melakukan


beberapa hal berikut:
1. Melanggar sebagian atau semua isi perjanjian waralaba ini.
2. Melanggar sebagian atau semua ketentuan dan peraturan usaha waralaba ini.
3. Jika tidak mengoperasikan gerai selama 1 (satu) minggu berturut-turut tanpa
keterangan yang jelas, akan diberikan Surat Peringatan (SP) 1.
4. Jika tidak mengoperasikan gerai selama 2 (dua) minggu berturut-turut tanpa
keterangan yang jelas, akan diberikan Surat Peringatan (SP) 2.
5. Jika tidak mengoperasikan gerai selama 4 (empat) minggu berturut-turut
tanpa keterangan yang jelas, perjanjian akan diputus secara sepihak dengan
konsekuensi semua hak Pihak 2 akan dicabut dan dikembalikan ke Pihak 1
sesuai klausul 14.
Klausul 14 Jaminan Waralaba
Berdasarkan klausul 13 ayat 13.3.5, jaminan waralaba yang akan diberikan
terdapat 2 (dua) pilihan sebagai berikut:
1. Pihak 1 akan menarik semua peralatan dan gerai beserta merek Chocobon
dan Pihak 2 akan diberikan kompensasi biaya waralaba sebesar 30% dari biaya
pembelian waralaba sesuai klausul 8.1.
2. Pihak 1 akan menarik semua peralatan yang terdapat merek Chocobon dan
hak kepemilikan gerai akan diberikan secara penuh kepada Pihak 2 namun
Pihak 2 tidak diberikan kompensasi biaya waralaba oleh Pihak 1.
Klausul 15 Jumlah Unit Usaha yang Akan Dikelola
Perjanjian ini dibuat dan disepakati oleh Pihak 1 dan Pihak 2 untuk pembelian
sebanyak 1 (satu) unit usaha waralaba minuman coklat merek Chocobon.
Klausul 16 Penjualan Produk
16.1 Dalam pemberian waralaba ini, Pihak 2 hanya dapat melakukan penjualan
minuman berupa minuman coklat bermerek Chocobon dengan resep dan standar
produksi sebagaimana yang telah ditentukan oleh Pihak 1.

7/8

16.2 Penjualan minuman sebagaimana dimaksud ayat 16.1 di atas dilakukan secara
retail di tempat usaha sebagaimana dimaksud di klausul 6, dan Pihak 2 dilarang
melakukan penjualan makanan tersebut dalam bentuk lainnya yang meliputi
namun tidak terbatas pada usaha katering minuman, grosir maupun titip jual pada
pihak lain, baik dalam bentuk barang jadi ataupun bahan mentah.
16.3 Harga penjualan telah ditetapkan oleh Pihak 1 sebesar Rp. 7.000 (Tujuh ribu
rupiah) untuk 1 cup/gelas minuman cokelat bermerek Chocobon semua varian
rasa.
16.4 Pihak 2 dilarang menjual minuman lain selain minuman cokelat bermerek
Chocobon
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh para Pihak dengan penuh kesadaran
dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan
di perjanjian ini. Surat perjanjian waralaba ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli serta
masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hokum yang sama.
PIHAK 1

PIHAK 2

...................................

...................................

SAKSI 1

SAKSI 2

...................................

...................................

8/8

Anda mungkin juga menyukai