Anda di halaman 1dari 7

SURAT AKAD SYARIKAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

MUQODDIMAH

“Aku adalah pihak ketiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua orang yang melakukan syirkah,

selama salah seorang di antara mereka tidak berkhianat kepada kawan syarikatnya.

Apabila diantara mereka ada yang berkhianat, maka Aku akan keluar dari mereka.”

(Hadist Qudsi, Imam Daruquthni dari Abu Harairah r.a.)

Pada hari ini, Rabu tanggal 26 bulan September tahun 2018, di Bekasi, yang bertanda tangan
di bawah ini:

Nama : Mochammad Yusuf

No. KTP : 3216060106770015

Alamat : Kp. Siluman RT 005/004 Mangun Jaya, Tambun Selatan, Bekasi

Posisi : Direktur PT. Rumah Syariah Indonesia

Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama

Nama : YOSSI SURYOSUMIRAT

No. KTP : 3275011704750021

Alamat : Jl.Sumatera 6 No.106 RT.007 RW.014 Aren Jaya Bekasi Timur

Posisi : Direktur PT. Rekadayu

Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua

Secara bersama-sama kedua pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian bersyarikat


dalam suatu usaha pengembangan properti syariah dengan ketentuan-ketentuan yang diatur
dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1

Ketentuan Umum

1. Pihak Pertama dan Kedua selaku pemilik dan pengelola usaha properti syariah Hayya
Residence yang beralamat di Kp. Susukan, Parakan Jati, Bojonggede, Kab. Bogor.

1
2. Para pihak mencurahkan pikiran dan tenaganya bersama-sama untuk mengelola dan
membesarkan usaha ini dengan profesional (amanah, kafa’ah dan etos kerja tinggi) dengan
tetap menjaga nilai-nilai syariat Islam.

4. Semua musyarik akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut persentase


keuntungan yang disepakati bersama dan menanggung kerugian sebagaimana diatur dalam
Pasal 3 dan Pasal 4.

5. Masing-masing musyarik memiliki andil dalam usaha ini, baik modal/tenaga untuk
mengelola usaha sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan.

Pasal 2

Modal Usaha

1. Besar uang modal usaha, sebagaimana disebut pada Pasal 1 ayat 1 adalah sebesar Rp
4.000.000,- (terbilang empat juta rupiah)

2. Modal Pihak Pertama tersebut digunakan untuk operasional per 1 Oktober 2018 yang
besarannya dan waktu pengeluarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 3

Keuntungan

1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan usaha (Cash Profit) dikurangi shodaqoh dan biaya operasional (gaji
dan lain-lain).

2. Impas adalah kegiatan usaha yang tidak memperoleh keuntungan usaha dan tidak
menderita kerugian usaha.

3. Keuntungan hasil usaha dibagi menurut hasil musyawarah. Adapun pembagian keuntungan
hasil usaha yang disepakati ketiga musyarik adalah :

a. Pihak pertama dan kedua mendapatkan gaji dan tunjangan lain yang masuk
dalam pos biaya operasional di luar bagi hasil nett profit sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang dimiliki sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan
b. Pihak ketiga mendapatkan bagi hasil 15% dari nett profit bulan berjalan sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki
c. Masing-masing musyarik mendapatkan bonus setengah dari nett profit yang
telah dipotong 15% sebagaimana tertulis di Pasal 3 Ayat 3.b
d. Besaran bonus tiap musyarik akan dimusyawarahkan dan tertuang dalam
lembaran khusus sebagai addendum dan merupakan bagian dari akad ini.

Pasal 4

Kerugian

2
1. Kerugian usaha adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negatif atau besar
modal usaha menjadi berkurang atau musnah dalam suatu kegiatan usaha.

2. Kerugian usaha pada hakekatnya ditanggung seluruh pihak yang bersyirkah.

Pasal 5

Penghitungan Untung-Rugi dan Laporan Usaha

1. Penghtiungan untung rugi dilakukan dan diatur di luar akad ini berdasarkan musyawarah
para musyarik menyesuaikan dengan kondisi perusahaan
2. Penyerahan hasil keuntungan sebagaimana pasal 3 ayat 2 (bila memperoleh keuntungan)
dilaksanakan selambat-lambatnya 15 hari setelah penghitungan untung-rugi dan
diserahkan melalui transfer rekening.

Pasal 6

Jangka Waktu Syirkah

1. Jangka waktu kerjasama yang tersebut pada pasal 1 adalah 3 bulan terhitung mulai
tanggal 1 Oktober 2018 sampai akhir tahun 2018, kecuali ada pembubaran kerjasama
yang disepakati oleh semua pihak.
2. Perjanjian kerjasama ini akan ditinjau kembali setiap akhir tahun untuk diperbaharui
dan/atau dimusyawarahkan kembali oleh semua pihak.

Pasal 7

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Musyarik pertama memiliki peran sebagai Pimpinan Utama atau Direktur Utama
2. Musyarik kedua memiliki peran sebagai Manajer IT dan Keuangan
3. Musyarik ketiga memiliki peran sebagai Manajer Marketing dan Admin
4. Tugas musyarik pertama :
a. Bertanggung jawab menganalisa perkembangan usaha baik secara produk,
pemodalan dan lainnya;
b. Bertangung jawab memimpin, menjaga dan mengarahkan usaha agar sesuai
dengan perencanaan usaha;
c. Mengambil keputusan strategis perusahaan;
d. Membangun jejaring perusahaan;
e. Bertanggung jawab dalam membangun hubungan dengan developer;
f. Bertanggung jawab menilai kelayakan produk yang akan dipasarkan perusahaan.
5. Tugas musyarik kedua :
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama;
b. Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan, membuat strategi serta
segala hal yang berkaitan dengan web, sosial media, serta semua media online
perusahaan;

3
c. Bertanggung jawab dalam merancang dan menjalankan digital marketing
perusahaan;
d. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pengelolaan serta memberikan
pertimbangan kepada Direktur Urama terkait keuangan perusahaan;
e. Bertanggung jawab membantu sales and marketing manager yang berkaitan
dengan database konsumen;
f. Membuat laporan keuangan.
6. Tugas msyarik ketiga :
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama;
b. Bersama-sama dengan musyarik pertama bertanggung jawab dalam membentuk
dan mengelola tenaga penjual lepas (marketing freelance);
c. Bersama-sama dengan musyarik pertama bertanggung jawab dalam memberikan
pelatihan dan skill menjual kepada tim inti dan tenaga penjual lepas yang terdaftar
di perusahaan;
d. Bersama-sama dengan musyarik pertama dan kedua membuat Standar
Operasional Prosedur (SOP) perusahaan
e. Bertanggung jawab administrasi penjualan seperti daftar listing perumahan, daftar
sales/closing report dan hal-hal lain terkait proses penjualan

Pasal 8

Kelalaian dan Sanksi

1. Kelalaian adalah suatu tindakan secara sengaja tidak melakukan kewajiban-kewajiban


sebagaimana tercantum dalam pasal 7 yang dilakukan oleh masing-masing musyarik.
2. Sanksi diberikan oleh perusahaan apabila terjadi kelalaian sebagaimana tercantum
pada pasal 8 ayat 3.
3. Bentuk sanksi yang diberikan berupa :

a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pembatalan akad syirlah tanpa hak kompensasi apa pun dari perusahaan
kepada musyarik yang melakukan pelanggaran

Pasal 9

Perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan antara semua musyarik sehubungan dengan akad syirkah
ini, semua musyarik bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah dan
mengedepankan hubungan ukhuwah (persaudaraan)
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan
dalam suatu berita acara.
3. Jika kata sepakat tidak diperoleh berdasarkan hasil musyawarah, maka perselisihan
dapat diajukan ke hadapan hakim (qadhi) atau pihak yang dipercayai oleh ketiganya
untuk memutuskan perselisihan sesuai syariat Islam dan Negara Republik Indonesia

4
Pasal 10

Lain-lain

1. Akad ini mengikat secara hukum kepada semua musyarik.


2. Surat akad ini dibuat rangkap tiga dan seluruhnya ditandatangani oleh semua
musyarik pada hari dan tanggal di muka setelah dibubuhi materai secukupnya
3. Jika ingin memindahtangankan kepemilikan, hak, tugas dan tangung jawab dan
lainnya, akan dilakukan musyawarah antar musyarik
4. Jika musyarik wafat, maka kepemilikan, hak, tugas, tanggung jawabnya akan
disesuaikan menurut musyawarah
5. Hal-hal lain yang mungkin kelak akan muncul di kemudian hari dan belum diatur
dalam surat perjanjian ini akan dimusyawarahkan semua musyarik dan akan
dituangkan dalam bentuk addendum.
6. Usaha ini dilakukan semata-mata mengejar ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan
upaya sungguh-sungguh.

KHOTIMAH

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dnegan
cara yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu
dapat memakan sebagian harta benda orang lain dan janganlah berbuat dosa, padahal kamu
mengetahui.”

(Terjemahan Qur’an Surat Al Baqarah : 188)

Bekasi, 26 September 2018

Yang Bersyirkah

Musyarik Pertama Musyarik Kedua

(_______________) (_________________)

Musyarik Ketiga

5
(_________________)

6
Lampiran

Contoh Perhitungan Bagi Hasil

Misalkan pada bulan Oktober terjadi penjualan dan perusahaan mendapatkan laba bersih sejumlah
20 juta. Yang dimaksud dengan laba bersih adalah pendapatan dikurangi biaya operasional dan
modal selama bulan tersebut (sudah termasuk di dalamnya biaya gaji, komisi marketing freelance
dan lain-lain)

Dari 20 juta, musyarik ketiga mendapatkan bagi hasil 15% yaitu sebesar 3 juta.

Sisanya, 17 juta dibagi dua, 8,5 juta disimpan sebagai laba ditahan atau untuk penambahan modal
atau untuk pemayaran hutang.

Dan yang 8,5 juta dibagikan sebagai bonus penjualan bulan tersebut.

Pembagian persentase atau besaran bonus tiap musyarik akan dimusyawarahkan di kemudian hari di
waktu yang disepakati oleh para musyarik dan menjadi addendum dari akad ini

Anda mungkin juga menyukai