Antara
PT. _________________ dan PT RAHMA SENTOSA MINERAL
Pada hari ini _________Tanggal ____Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
(___/___/2024), bertempat di Jakarta masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan :
Alamat :
NIK :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan disebut Pemilik Dana/investor, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
II. Nama :
Jabatan :
Alamat :
NIK :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri disebut sebagai Pemilik Proyek/Usaha, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PENDAHULUAN
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Berkah dan Ridho-Nya, kami kedua belah pihak akan
melaksanakan suatu perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan baik itu untuk kami kedua
belah pihak, maupun untuk masyarakat yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung
dari kerjasama usaha bersama ini.
Dengan dilandasi saling percaya, kejujuran dan profesionalisme PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA yang secara bersama-sama, untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK telah bersepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Investasi
Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel senilai Rp. _________ ,- ( _________ ) dengan syarat dan
ketentuan yang tertuang dalam pasal-pasal di bawah ini :
1.1. PIHAK KEDUA mempersiapkan Proposal Proyek yang hendak dikerjakan, meliputi Company
Profile, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Cashflow, Time Schedule dan Estimasi Untung Rugi Usaha
1.2. DIREKSI berarti orang orang yang ditunjuk sebagai perwakilan perusahaan terkait dan diberi
wewenang penuh melakukan tindakan dalam ruang lingkup tugas tertentu dan dalam wewenang
yang diberikan padanya.
1.3. Cashflow merupakan laporan keuangan mengenai informasi pengeluaran dan penerimaan kas
dalam suatu periode tertentu yang diketahui oleh para pihak
1.4. RAB (Rincian Anggaran Biaya) adalah perkiraan perhitungan kebutuhan biaya biaya yang
diperlukan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek dari PIHAK KEDUA sehingga menjadi
salah satu dasar bagi PIHAK PERTAMA dalam pencairan dana investasinya dalam proyek dan atau
pekerjaan tersebut
1.5. BEP (Break Event Point) adalah suatu kondisi dimana tingkat pendapatan PIHAK KEDUA sama
besarnya atau setara dengan tingkat pengeluaran atau investasi yang dikeluarkan oleh PIHAK
PERTAMA dalam melaksanakan proyek yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA
1.6. KONSULTAN PENGAWAS berarti suatu tim pengawas yang ditunjuk dan dibentuk oleh PIHAK
PERTAMA dalam tugas dan wewenang dalam bidang pengawasan proyek dan atau pekerjaan dari
PIHAK KEDUA yang berhubungan dengan Cash flow dan Sharing Profit yang di sepakati atau
Setidak tidaknya Diketahui oleh Para Pihak
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
2.1. Maksud dan Tujuan Perjanjian Kerjasama Investasi ini adalah mengikatkan PARA PIHAK dalam
suatu wadah usaha yang saling menguntungkan satu sama lain yang bertujuan membangun
perekonomian di daerah masing-masing dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar.
2.2. PIHAK PERTAMA sebagai Pemilik Modal bermaksud memberikan dananya kepada PIHAK KEDUA
untuk modal usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan bagi PARA PIHAK.
2.3. PIHAK KEDUA sebagai Pemilik Usaha atau Pengelola Proyek, bermaksud menjalankan dan
mengembangkan usahanya dengan tujuan mendapatkan keuntungan dengan system Kemitraan.
2.4. Yang dimaksud dengan Dana Investasi adalah dana untuk pembiayaan suatu usaha/ proyek yang
dicairkan dalam mata uang rupiah yang telah diketahui secara sah sumbernya dan disetujui
pemanfaatannya oleh Instansi Pemerintah yaitu Kementerian Keuangan RI, BI, Bank Pelaksana,
BKPM, PPATK, OJK dan Badan Intelijen Negara.
2.5. PARA PIHAK sepakat untuk saling bahu-membahu dan berkoordinasi di dalam Perjanjian
Kerjasama ini sesuai fungsi masing-masing sehingga tercapai tujuan dari isi perjanjian kerjasama
3.1. PIHAK PERTAMA menyanggupi dan menyetujui Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel senilai
Rp. ____________,- ( __________ ) yang akan diikerjakan dan atau dikelola oleh PIHAK KEDUA
dalam bentuk Investasi Berjangka.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
4.1. PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA diharuskan membuka Rekening Operasional Bersama
setelah Dana Investasi aktif sebagai syarat mutlak pemanfaatan Dana untuk Pembiayaan Proyek
yang telah disepakati bersama.
4.2. PIHAK KEDUA wajib memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek secara berkala
per 1 Bulan Di Awal kepada PIHAK PERTAMA.
4.3. PIHAK KEDUA akan mengkonfirmasi dan memberikan hasil laporan progress balasan kepada
PIHAK PERTAMA dalam 3 ( Tiga ) Bulan ke depan setelah Pasal 4 ayat (5) dilaksanakan.
4.4. PARA PIHAK sepakat semua Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan diberikan secara
resmi dengan menggunakan Kop Surat Perusahaan yang dikelola oleh PIHAK KEDUA atau
Perusahaan yang menjadi rekanan PIHAK KEDUA.
4.5. Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan diserahkan PIHAK KEDUA secara langsung
atau melalui email kepada PIHAK PERTAMA.
4.6. Jika PIHAK KEDUA tidak memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek selama tiga
(3) bulan berturut-turut maka PIHAK PERTAMA berhak memblokir Dana Investasi di Rekening
Penampung dan Rekening Operasional milik PIHAK KEDUA. Selanjutnya PIHAK KEDUA dinyatakan
wanprestasi dan bertanggung jawab sepenuhnya secara hukum kepada PIHAK PERTAMA.
4.7. PIHAK PERTAMA sebelumnya akan memberikan teguran secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
bilamana Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek PIHAK KEDUA tidak tepat waktu secara
berulang-ulang. Atas dasar tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan sanksi seperti
tertera pada Pasal 4 Ayat 4.9. di dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 5
PEMBAGIAN DAN PEMBAYARAN SHARING PROFIT
5.1. PARA PIHAK bersepakat dan setuju bahwa pembagian keuntungan dilakukan dengan sistem
Profit Sharing.
5.2. Profit sharing diambil dari nett profit dari hasil pendapatan usaha/proyek PIHAK KEDUA setelah
dipotong biaya operasional, biaya produksi, pajak dan lain-lain.
5.11. Peringatan tertulis tersebut berupa sanksi administrasi yang bilamana berturut-turut akan
berdampak kepada sanksi peringatan wanprestasi untuk PIHAK KEDUA sebelum usaha/proyek
yang dimaksud dinyatakan pailit atau dikuasai oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 6
JANGKA WAKTU DAN PENGEMBALIAN DANA
6.1. Jangka waktu Kerjasama Investasi ini adalah 5 (Lima) tahun yang dibagi menjadi 2 (dua) tahapan
yaitu masa Grace Periode selama 1 (Satu) tahun dan Masa Break Event Point selama 2 (Dua)
tahun.
6.2. Masa kerjasama Investasi ini berlaku setelah ditandatanganinya Perjanjian ini dari Tanggal
____Bulan ________Tahun ________ (__/11/2024) sampai dengan Tanggal _ Bulan ________
(__/11/2029).
PASAL 7
PENGAWASAN TEKNIS DAN DANA INVESTASI
7.1. PIHAK PERTAMA akan mengawasi keseluruhan usaha/proyek PIHAK KEDUA meliputi pengawasan
teknis dan pengawasan pemakaian dana setelah dicairkannya Dana Investasi kepada PIHAK
KEDUA.
7.2. PIHAK PERTAMA akan mengaudit pelaksanaan usaha/proyek PIHAK KEDUA setiap sebulan sekali
oleh Team Internal atau External yang ditunjuk langsung oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
JAMINAN DANA INVESTASI DAN PEMANFAATANNYA
8.1. PIHAK PERTAMA selaku Pemilik dan Kuasa Pemilik Dana menjamin sepenuhnya bahwa Dana
Investasi yang digunakan berasal dari atau diperoleh dengan cara-cara yang sah dan resmi sesuai
dengan peraturan serta Perundang-undangan Keuangan dan Perbankan yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
8.2. PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya bahwa Dana Investasi yang akan digunakan berasal atau
diperoleh bukan dari kegiatan yang melanggar hukum seperti : Kegiatan Kriminal Perbankan,
Pencucian Uang, Terorisme (Non Criminal Origin) atau sumber lain yang beresiko secara hukum.
8.3. Jaminan Dana Investasi dan pemanfaatannya pada Pasal ini sudah tertera di Pasal 2 ayat (4).
8.4. PIHAK KEDUA selaku pemilik usaha/proyek menjamin akan menggunakan Dana Investasi ini
sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Investasi yaitu Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel milik
PIHAK KEDUA.
8.5. PIHAK KEDUA selaku pemilik usaha/proyek menjamin tidak akan menggunakan Dana Investasi ini
untuk membiayai kegiatan di luar kepentingan usaha/proyek yang dimaksud dalam Perjanjian
Kerjasama ini, serta membiayai kegiatan-kegiatan lain yang melanggar hukum.
9.1. PARA PIHAK sepakat untuk menjaga dan merahasiakan isi Perjanjian Kerjasama Investasi ini
kepada pihak lain yang tidak berkepentingan.
9.2. PARA PIHAK sepakat bila dipandang perlu Surat Perjanjian Kerjasama Investasi ini disahkan oleh
Notaris yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.
9.3. PARA PIHAK sepakat jika dipandang perlu isi dari Pasal 9 ini akan ditambah atau dikurang melalui
kesepakatan bersama yang akan dituangkan dalam Addendum yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
PASAL 10
PEMBATALAN KERJASAMA
10.1. Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama Investasi ini
ada hal-hal di luar dugaan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak membatalkan
Perjanjian Kerjasama Investasi ini bila PIHAK KEDUA mengalami :
a. Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus kriminal yang dibuktikan oleh Kepolisian RI.
b. Masuk organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.
c. Sakit yang menyebabkan tidak produktifnya PIHAK KEDUA.
d. Meninggalnya PIHAK KEDUA.
10.2. PIHAK PERTAMA akan memberikan toleransi dalam membatalkan Perjanjian Kerjasama Investasi
ini bila PIHAK KEDUA mempunyai ahli waris/kuasa yang mampu menjalankan usaha/proyek
PIHAK KEDUA.
10.3. PIHAK PERTAMA akan memberitahu secara tertulis alasan pembatalan tersebut 7 (tujuh) hari
setelah diketahui bahwa PIHAK KEDUA melanggar Pasal 10 Ayat 10.1. pada Perjanjian Kerjasama
Investasi ini.
10.4. PARA PIHAK sepakat untuk bermusyawarah terlebih dahulu apabila terjadi pembatalan yang
bilamana tidak ada hal-hal yang menyangkut dalam Pasal 10 ayat (1).
PASAL 11
SANKSI – SANKSI ADMINISTRATIF
11.1. Yang merupakan hal di luar apa yang dikehendaki dari hasil yang direncanakan adalah sesuatu hal
yang tidak diinginkan bersama, maka jika terjadi hal-hal yang bersifat tersebut maka akan
dirumuskan kembali serta dibahas ulang dengan cara pembenahan mekanisme teknis dan non-
PASAL 12
PERSELISIHAN
12.1. Bilamana terjadi perselisihan pendapat dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Investasi ini
maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antara PARA PIHAK.
12.2. Apabila tidak diperoleh penyelesaian maka perselisihan ini akan diselesaikan melalui jalur hukum.
12.3. PARA PIHAK sepakat memilih kedudukan hukum yang tetap pada Panitera di Pengadilan Negeri
setempat.
PASAL 13
FORCE MAJEURE
13.1. Kewajiban salah satu Pihak dalam Perjanjian Kerjasama Investasi ini akan ditangguhkan sepanjang
dan selama pelaksanaannya terhalang oleh keadaan memaksa atau FORCE MAJEURE.
13.2. Yang dimaksud Force Majeure adalah Kebijakan Pemerintah yang sangat berdampak signifikan
terhadap perekonomian, atau perubahan musim yang dapat berdampak pada pekerjaan, bencana
alam, huru hara, kebakaran, banjir, tanah longsor, wabah penyakit atau epidemik yang dinyatakan
oleh Pemerintah sebagai wabah penyakit yang mematikan sehingga berdampak kerugian yang
sangat besar dan lain sebagainya di luar kemampuan dan kuasa PARA PIHAK, maka hal ini akan
dimusyawarahkan antara PARA PIHAK untuk mencari solusi pemecahan bersama.
PASAL 14
ATURAN TAMBAHAN
PARA PIHAK bersepakat, apabila di dalam perjalanan Kerjasama Investasi ini kemudian dipandang
perlu membuat ketetapan baru atau penambahan aturan baru (Addendum) yang dianggap
PENTING, maka PARA PIHAK akan segera bermusyawarah untuk membuat ketetapan tersebut. Di
mana status serta kedudukan dari Pasal baru atau ketetapan baru tersebut menjadi satu kesatuan
yang tidak dapat terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 15
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini dinyatakan Sah dan berlaku terhitung sejak ditandatangani secara resmi
oleh PARA PIHAK.
Jakarta, _________2024
( ) ( )
Saksi - Saksi,
Saksi Pertama Saksi Kedua
( ) ( )