Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI

Antara
PT. _________________ dan PT RAHMA SENTOSA MINERAL

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI


Nomor : ___/INV/___- RSM/XI/2023

Pada hari ini _________Tanggal ____Bulan November Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
(___/___/2024), bertempat di Jakarta masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan :
Alamat :
NIK :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan disebut Pemilik Dana/investor, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama :
Jabatan :
Alamat :
NIK :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri disebut sebagai Pemilik Proyek/Usaha, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PENDAHULUAN

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Berkah dan Ridho-Nya, kami kedua belah pihak akan
melaksanakan suatu perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan baik itu untuk kami kedua
belah pihak, maupun untuk masyarakat yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung
dari kerjasama usaha bersama ini.
Dengan dilandasi saling percaya, kejujuran dan profesionalisme PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA yang secara bersama-sama, untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK telah bersepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Investasi
Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel senilai Rp. _________ ,- ( _________ ) dengan syarat dan
ketentuan yang tertuang dalam pasal-pasal di bawah ini :

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 1


................... ..................
PASAL 1
DASAR-DASAR UMUM

1.1. PIHAK KEDUA mempersiapkan Proposal Proyek yang hendak dikerjakan, meliputi Company
Profile, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Cashflow, Time Schedule dan Estimasi Untung Rugi Usaha
1.2. DIREKSI berarti orang orang yang ditunjuk sebagai perwakilan perusahaan terkait dan diberi
wewenang penuh melakukan tindakan dalam ruang lingkup tugas tertentu dan dalam wewenang
yang diberikan padanya.
1.3. Cashflow merupakan laporan keuangan mengenai informasi pengeluaran dan penerimaan kas
dalam suatu periode tertentu yang diketahui oleh para pihak
1.4. RAB (Rincian Anggaran Biaya) adalah perkiraan perhitungan kebutuhan biaya biaya yang
diperlukan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek dari PIHAK KEDUA sehingga menjadi
salah satu dasar bagi PIHAK PERTAMA dalam pencairan dana investasinya dalam proyek dan atau
pekerjaan tersebut
1.5. BEP (Break Event Point) adalah suatu kondisi dimana tingkat pendapatan PIHAK KEDUA sama
besarnya atau setara dengan tingkat pengeluaran atau investasi yang dikeluarkan oleh PIHAK
PERTAMA dalam melaksanakan proyek yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA
1.6. KONSULTAN PENGAWAS berarti suatu tim pengawas yang ditunjuk dan dibentuk oleh PIHAK
PERTAMA dalam tugas dan wewenang dalam bidang pengawasan proyek dan atau pekerjaan dari
PIHAK KEDUA yang berhubungan dengan Cash flow dan Sharing Profit yang di sepakati atau
Setidak tidaknya Diketahui oleh Para Pihak

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

2.1. Maksud dan Tujuan Perjanjian Kerjasama Investasi ini adalah mengikatkan PARA PIHAK dalam
suatu wadah usaha yang saling menguntungkan satu sama lain yang bertujuan membangun
perekonomian di daerah masing-masing dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar.
2.2. PIHAK PERTAMA sebagai Pemilik Modal bermaksud memberikan dananya kepada PIHAK KEDUA
untuk modal usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan bagi PARA PIHAK.
2.3. PIHAK KEDUA sebagai Pemilik Usaha atau Pengelola Proyek, bermaksud menjalankan dan
mengembangkan usahanya dengan tujuan mendapatkan keuntungan dengan system Kemitraan.
2.4. Yang dimaksud dengan Dana Investasi adalah dana untuk pembiayaan suatu usaha/ proyek yang
dicairkan dalam mata uang rupiah yang telah diketahui secara sah sumbernya dan disetujui
pemanfaatannya oleh Instansi Pemerintah yaitu Kementerian Keuangan RI, BI, Bank Pelaksana,
BKPM, PPATK, OJK dan Badan Intelijen Negara.
2.5. PARA PIHAK sepakat untuk saling bahu-membahu dan berkoordinasi di dalam Perjanjian
Kerjasama ini sesuai fungsi masing-masing sehingga tercapai tujuan dari isi perjanjian kerjasama

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 2


................... ..................
yaitu membangun usaha yang sehat, kuat, efisien dan mendapatkan hasil laba usaha yang maksimal.
PASAL 3
JUMLAH DAN BENTUK INVESTASI

3.1. PIHAK PERTAMA menyanggupi dan menyetujui Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel senilai
Rp. ____________,- ( __________ ) yang akan diikerjakan dan atau dikelola oleh PIHAK KEDUA
dalam bentuk Investasi Berjangka.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

4.1. PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA diharuskan membuka Rekening Operasional Bersama
setelah Dana Investasi aktif sebagai syarat mutlak pemanfaatan Dana untuk Pembiayaan Proyek
yang telah disepakati bersama.
4.2. PIHAK KEDUA wajib memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek secara berkala
per 1 Bulan Di Awal kepada PIHAK PERTAMA.
4.3. PIHAK KEDUA akan mengkonfirmasi dan memberikan hasil laporan progress balasan kepada
PIHAK PERTAMA dalam 3 ( Tiga ) Bulan ke depan setelah Pasal 4 ayat (5) dilaksanakan.
4.4. PARA PIHAK sepakat semua Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan diberikan secara
resmi dengan menggunakan Kop Surat Perusahaan yang dikelola oleh PIHAK KEDUA atau
Perusahaan yang menjadi rekanan PIHAK KEDUA.
4.5. Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek akan diserahkan PIHAK KEDUA secara langsung
atau melalui email kepada PIHAK PERTAMA.
4.6. Jika PIHAK KEDUA tidak memberikan Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek selama tiga
(3) bulan berturut-turut maka PIHAK PERTAMA berhak memblokir Dana Investasi di Rekening
Penampung dan Rekening Operasional milik PIHAK KEDUA. Selanjutnya PIHAK KEDUA dinyatakan
wanprestasi dan bertanggung jawab sepenuhnya secara hukum kepada PIHAK PERTAMA.
4.7. PIHAK PERTAMA sebelumnya akan memberikan teguran secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
bilamana Laporan Keuangan dan progress usaha/proyek PIHAK KEDUA tidak tepat waktu secara
berulang-ulang. Atas dasar tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan sanksi seperti
tertera pada Pasal 4 Ayat 4.9. di dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 5
PEMBAGIAN DAN PEMBAYARAN SHARING PROFIT

5.1. PARA PIHAK bersepakat dan setuju bahwa pembagian keuntungan dilakukan dengan sistem
Profit Sharing.
5.2. Profit sharing diambil dari nett profit dari hasil pendapatan usaha/proyek PIHAK KEDUA setelah
dipotong biaya operasional, biaya produksi, pajak dan lain-lain.

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 3


................... ..................
5.3. PIHAK PERTAMA mendapatkan Profit Sharing sebesar Lima Puluh Lima Persen (55%) dari nett
profit atau berdasarkan kesepakatan bersama yang tertuang dalam Perjanjian Tambahan yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
5.4. PIHAK KEDUA mendapatkan Profit Sharing sebesar Empat Puluh Lima Persen (45%) dari nett
profit atau berdasarkan kesepakatan bersama yang tertuang dalam Perjanjian Tambahan yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini.
5.5. Apabila Dana Investasi telah kembali Seratus Persen (100%) atau Break Event Point, maka
pembagian Profit Sharing akan berubah menjadi Lima Puluh Lima Persen (55%) untuk PIHAK
KEDUA dan Empat Puluh Lima Persen (45%) untuk PIHAK PERTAMA atau berdasarkan
kesepakatan bersama yang tertuang dalam Perjanjian Tambahan yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerjasama Investasi ini, sampai masa kerjasama berakhir.
5.6. Pembayaran Profit Sharing akan dilakukan setelah usaha/proyek PIHAK KEDUA melewati masa
Grace Periode atau setelah usaha/proyek beroperasi secara normal.
5.7. Waktu pembayaran Profit Sharing dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA akan dituangkan
dalam Addendum tersendiri yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Investasi ini setelah
ada hasil Analisa Evaluasi Team Audit Monitoring yang dilakukan pada masa Pra Operasional atau
di akhir masa Grace Periode.
5.8. Pembayaran Profit Sharing kepada PIHAK PERTAMA dibayarkan ke Nomor Rekening : ________
Bank __________ atas nama PT ____________
5.9. PIHAK KEDUA memberikan bukti pembayaran Profit Sharing kepada PIHAK PERTAMA secara
tertulis dan dilengkapi bukti pembayaran yang sah dari Bank baik secara langsung maupun
melalui email kepada PIHAK PERTAMA.
5.10. Jika terjadi keterlambatan dalam pembayaran Profit Sharing, PIHAK PERTAMA akan memberikan
toleransi batasan waktu yaitu 10 (sepuluh) hari kerja dan bila tidak dilaksanakan maka PIHAK
PERTAMA akan memberikan peringatan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.

5.11. Peringatan tertulis tersebut berupa sanksi administrasi yang bilamana berturut-turut akan
berdampak kepada sanksi peringatan wanprestasi untuk PIHAK KEDUA sebelum usaha/proyek
yang dimaksud dinyatakan pailit atau dikuasai oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
JANGKA WAKTU DAN PENGEMBALIAN DANA

6.1. Jangka waktu Kerjasama Investasi ini adalah 5 (Lima) tahun yang dibagi menjadi 2 (dua) tahapan
yaitu masa Grace Periode selama 1 (Satu) tahun dan Masa Break Event Point selama 2 (Dua)
tahun.
6.2. Masa kerjasama Investasi ini berlaku setelah ditandatanganinya Perjanjian ini dari Tanggal
____Bulan ________Tahun ________ (__/11/2024) sampai dengan Tanggal _ Bulan ________
(__/11/2029).

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 4


................... ..................
6.3. Selama masa kerjasama PARA PIHAK bersepakat akan mengevaluasi kontrak Perjanjian
Kerjasama ini pada tanggal :
Bulan Tahun ___________( / /20 )
Bulan Tahun ( / /20 )
Bulan Tahun ( / /20 )
6.4. PIHAK KEDUA akan mengembalikan Pokok Dana Investasi dan Profit Sharing kepada PIHAK
PERTAMA melalui Nomor Rekening______________Bank________Atas Nama
:________________
6.5. PIHAK KEDUA akan memulai pembayaran Pokok dan Profit Sharing pada tanggal
bulan tahun ( / /20 ), setiap setahun sekali sampai
dengan tanggal bulan tahun ( _/_ /20 ).
6.6. PIHAK PERTAMA akan membatalkan kontrak Perjanjian Kerjasama ini dan mengambil semua aset
usaha PIHAK KEDUA jika Wan Prestasi dan sudah dikeluarkan Surat Resmi Pembatalan Kontrak
dan penyitaan aset oleh PIHAK PERTAMA yang disahkan oleh Notaris yang ditunjuk PARA PIHAK.
6.7. Dalam hal ini maksud aset usaha PIHAK KEDUA yaitu aset usaha PIHAK KEDUA yang didapat dari
hasil Dana Investasi milik PIHAK PERTAMA dan semua hasil pemanfataannya seperti tanah,
bangunan, kendaraan dan lain-lain.
6.8. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan seluruh aset atau jaminan kepada PIHAK KEDUA bilamana
PIHAK KEDUA Belum Bisa mengembalikan Pokok Dana
Investasi yang dinyatakan oleh bukti-bukti tertulis dari PIHAK KETIGA dalam hal ini dari
Perbankan dan Notaris yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.
6.9. PIHAK KEDUA akan menjalankan usahanya sendiri setelah PIHAK PERTAMA menyatakan secara
tertulis bahwa Dana Investasi dan Profit Sharing sudah diterima 100% oleh PIHAK PERTAMA dan
disahkan oleh Notaris yang ditunjuk PARA PIHAK.
6.10. PIHAK KEDUA sudah tidak diwajibkan lagi membayar Profit Sharing kepada PIHAK PERTAMA
setelah disetujui dan ditandatanganinya Pasal 6 Ayat 6.9. dalam Perjanjian Kerjasama Investasi
ini.
6.11. PARA PIHAK sepakat apabila dalam pelaksanaan masa kerjasama, bunyi di Pasal 6 akan ditambah
atau dikurang melalui Addendum yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini, dengan
cara salah satu pihak memberikan alasan tertulis dan disampaikan 10 (sepuluh) hari setelah
ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 7
PENGAWASAN TEKNIS DAN DANA INVESTASI

7.1. PIHAK PERTAMA akan mengawasi keseluruhan usaha/proyek PIHAK KEDUA meliputi pengawasan
teknis dan pengawasan pemakaian dana setelah dicairkannya Dana Investasi kepada PIHAK
KEDUA.
7.2. PIHAK PERTAMA akan mengaudit pelaksanaan usaha/proyek PIHAK KEDUA setiap sebulan sekali
oleh Team Internal atau External yang ditunjuk langsung oleh PIHAK PERTAMA.

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 5


................... ..................
7.3. Pelaksanaan Audit Monitoring akan dilakukan secara langsung ke lokasi atau daerah tempat
usaha/proyek PIHAK KEDUA berada.
7.4. Waktu pelaksanaan Audit Monitoring selama 2 - 4 hari kerja dan PIHAK PERTAMA akan
memberitahukan secara tertulis mengenai jadwal waktu pelaksanaannya kepada PIHAK KEDUA.
7.5. PIHAK PERTAMA akan memberikan hasil Laporan Audit Monitoring secara tertulis yang
menyatakan bahwa Report usaha/proyek PIHAK KEDUA, sangat baik, baik, sedang, buruk atau
sangat buruk yang akan mempengaruhi kelangsungan Kerjasama Investasi ini.
7.6. Pelaksanaan pengawasan teknis atau Audit Monitoring teknis akan berakhir setelah masa Grace
Periode atau pelaksanaan pembangunan kontruksi usaha/proyek dinyatakan selesai 100% oleh
PARA PIHAK atau setelah usaha/proyek PIHAK KEDUA beroperasi secara normal sesuai Cashflow.
7.7. Pelaksanaan pengawasan dana atau Audit Monitoring Dana Investasi dalam masa Break Event
Point atau masa kerjasama ini akan dilaksanakan per-triwulan (3 bulan) sekali atau 4 kali dalam
setahun sampai tercapai masa Break Even Point (BEP).
7.8. Pelaksanaan pengawasan dana atau Audit Monitoring Dana Investasi akan berakhir setelah masa
Break Event Point (BEP) usaha/proyek PIHAK KEDUA tercapai dan akan ditetapkan serta disetujui
bersama oleh PARA PIHAK.
7.9. PIHAK KEDUA harus memberikan informasi yang transparan dan Akuntable tentang pelaksanaan
teknik dan pengalokasian Dana Investasi kepada Team Internal atau External yang ditunjuk
langsung oleh PIHAK PERTAMA.
7.10. PARA PIHAK sepakat apabila dalam pelaksanaan masa kerjasama, bunyi di Pasal 7 akan ditambah
atau dikurang melalui Addendum yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini dengan cara
salah satu pihak memberikan alasan tertulis dan disampaikan 10 (sepuluh) hari setelah
ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 8
JAMINAN DANA INVESTASI DAN PEMANFAATANNYA

8.1. PIHAK PERTAMA selaku Pemilik dan Kuasa Pemilik Dana menjamin sepenuhnya bahwa Dana
Investasi yang digunakan berasal dari atau diperoleh dengan cara-cara yang sah dan resmi sesuai
dengan peraturan serta Perundang-undangan Keuangan dan Perbankan yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
8.2. PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya bahwa Dana Investasi yang akan digunakan berasal atau
diperoleh bukan dari kegiatan yang melanggar hukum seperti : Kegiatan Kriminal Perbankan,
Pencucian Uang, Terorisme (Non Criminal Origin) atau sumber lain yang beresiko secara hukum.
8.3. Jaminan Dana Investasi dan pemanfaatannya pada Pasal ini sudah tertera di Pasal 2 ayat (4).
8.4. PIHAK KEDUA selaku pemilik usaha/proyek menjamin akan menggunakan Dana Investasi ini
sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Investasi yaitu Pembiayaan Pertambangan Biji Nikel milik
PIHAK KEDUA.
8.5. PIHAK KEDUA selaku pemilik usaha/proyek menjamin tidak akan menggunakan Dana Investasi ini
untuk membiayai kegiatan di luar kepentingan usaha/proyek yang dimaksud dalam Perjanjian
Kerjasama ini, serta membiayai kegiatan-kegiatan lain yang melanggar hukum.

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 6


................... ..................
PASAL 9
KERAHASIAAN

9.1. PARA PIHAK sepakat untuk menjaga dan merahasiakan isi Perjanjian Kerjasama Investasi ini
kepada pihak lain yang tidak berkepentingan.
9.2. PARA PIHAK sepakat bila dipandang perlu Surat Perjanjian Kerjasama Investasi ini disahkan oleh
Notaris yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.
9.3. PARA PIHAK sepakat jika dipandang perlu isi dari Pasal 9 ini akan ditambah atau dikurang melalui
kesepakatan bersama yang akan dituangkan dalam Addendum yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerjasama Investasi ini.

PASAL 10
PEMBATALAN KERJASAMA

10.1. Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama Investasi ini
ada hal-hal di luar dugaan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak membatalkan
Perjanjian Kerjasama Investasi ini bila PIHAK KEDUA mengalami :
a. Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus kriminal yang dibuktikan oleh Kepolisian RI.
b. Masuk organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Republik Indonesia.
c. Sakit yang menyebabkan tidak produktifnya PIHAK KEDUA.
d. Meninggalnya PIHAK KEDUA.
10.2. PIHAK PERTAMA akan memberikan toleransi dalam membatalkan Perjanjian Kerjasama Investasi
ini bila PIHAK KEDUA mempunyai ahli waris/kuasa yang mampu menjalankan usaha/proyek
PIHAK KEDUA.
10.3. PIHAK PERTAMA akan memberitahu secara tertulis alasan pembatalan tersebut 7 (tujuh) hari
setelah diketahui bahwa PIHAK KEDUA melanggar Pasal 10 Ayat 10.1. pada Perjanjian Kerjasama
Investasi ini.
10.4. PARA PIHAK sepakat untuk bermusyawarah terlebih dahulu apabila terjadi pembatalan yang
bilamana tidak ada hal-hal yang menyangkut dalam Pasal 10 ayat (1).

PASAL 11
SANKSI – SANKSI ADMINISTRATIF

11.1. Yang merupakan hal di luar apa yang dikehendaki dari hasil yang direncanakan adalah sesuatu hal
yang tidak diinginkan bersama, maka jika terjadi hal-hal yang bersifat tersebut maka akan
dirumuskan kembali serta dibahas ulang dengan cara pembenahan mekanisme teknis dan non-

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 7


................... ..................
teknis, sehingga keselarasan dapat terjadi. Adapun hal-hal di luar kebijakan tersebut maka akan
dimusyawarahkan antara PARA PIHAK untuk tercapainya mufakat.

PASAL 12
PERSELISIHAN

12.1. Bilamana terjadi perselisihan pendapat dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Investasi ini
maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antara PARA PIHAK.
12.2. Apabila tidak diperoleh penyelesaian maka perselisihan ini akan diselesaikan melalui jalur hukum.
12.3. PARA PIHAK sepakat memilih kedudukan hukum yang tetap pada Panitera di Pengadilan Negeri
setempat.

PASAL 13
FORCE MAJEURE

13.1. Kewajiban salah satu Pihak dalam Perjanjian Kerjasama Investasi ini akan ditangguhkan sepanjang
dan selama pelaksanaannya terhalang oleh keadaan memaksa atau FORCE MAJEURE.
13.2. Yang dimaksud Force Majeure adalah Kebijakan Pemerintah yang sangat berdampak signifikan
terhadap perekonomian, atau perubahan musim yang dapat berdampak pada pekerjaan, bencana
alam, huru hara, kebakaran, banjir, tanah longsor, wabah penyakit atau epidemik yang dinyatakan
oleh Pemerintah sebagai wabah penyakit yang mematikan sehingga berdampak kerugian yang
sangat besar dan lain sebagainya di luar kemampuan dan kuasa PARA PIHAK, maka hal ini akan
dimusyawarahkan antara PARA PIHAK untuk mencari solusi pemecahan bersama.

PASAL 14
ATURAN TAMBAHAN

PARA PIHAK bersepakat, apabila di dalam perjalanan Kerjasama Investasi ini kemudian dipandang
perlu membuat ketetapan baru atau penambahan aturan baru (Addendum) yang dianggap
PENTING, maka PARA PIHAK akan segera bermusyawarah untuk membuat ketetapan tersebut. Di
mana status serta kedudukan dari Pasal baru atau ketetapan baru tersebut menjadi satu kesatuan
yang tidak dapat terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.

PASAL 15
PENUTUP

Perjanjian Kerjasama ini dinyatakan Sah dan berlaku terhitung sejak ditandatangani secara resmi
oleh PARA PIHAK.

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 8


................... ..................
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada tekanan dari pihak
manapun. Dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, sehingga PARA PIHAK mempunyai landasan
serta kekuatan Hukum yang sama Ditandatangani oleh PARA PIHAK di hadapan para saksi yang
dapat dipertanggungjawabkan.

Jakarta, _________2024

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BOS KARYA UTAMA PT. RAHMA SENTOSA MINERAL

( ) ( )

Saksi - Saksi,
Saksi Pertama Saksi Kedua

( ) ( )

Paraf Pihak Pertama : Paraf Pihak Kedua : Page - 9


................... ..................

Anda mungkin juga menyukai