Anda di halaman 1dari 18

KONSEP AKUNTANSI MANAJEMEN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu:
Dr. Ida Ayu Nursanty, SE., Ak. MM

Disusun Oleh:
M. Kasyful Muslim (192369A)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami
pada akhirnya bisa menyelesaikan tugas ini. Dalam proses pengumpulan data-data dan
juga proses pembuatan makalah ini tidak lepas dari kerja keras team dan kekompakan
kami. Makalah yang kami buat ini adalah mengenai “Konsep Akuntansi Manajemen”.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Mataram, 25 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Kegunaan Informasi Akuntansi.............................................................................5
B. Hakikat Akuntansi Manajemen.............................................................................6
C. Analisis Penyimpangan.........................................................................................8
D. Perilaku Manajer....................................................................................................9
E. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen..................................................9
F. Informasi Akuntansi Keuangan...........................................................................10
G. Informasi Akuntansi Manajemen........................................................................10
H. Perkembangan Akuntansi Manajemen................................................................11
I. Perilaku Etis Akuntansi Manajemen...................................................................12
J. Sertifikat Akuntansi.............................................................................................12
K. Peta Akuntansi Manajemen.................................................................................13
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan, manajemen
puncak memberikan peran bagi para manajer dalam merencanakan pencapaian
sasaran organisasi yang kemudian dibuat dalam suatu anggaran. Untuk dapat
melaksanakan rencana tersebut, manajemen puncak mengalokasikan sumber daya
yang diukur dalam satuan uang. Pusat biaya melaporkan secara berjenjang menurut
organisasi hasil pelaksanaan rencana pencapaian sasaran organisasi yang
merupakan perannya dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam hal ini,
sangat di perlukan adanya konsep dasar dalam penetapan biaya dari proses
produksi. Sehingga proses produksi menghasilkan pencapaian yang sesuai dengan
tujuan perusahaan. Pembebanan biaya pada setiap unit produksi secara akurat, akan
mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Merencanakan dan membentuk pusat-pusat biaya pada perusahaannya.
Keputusan-keputusan yang dibuat manajer beserta pihak-pihak internal lainnya
mempengaruhi hasil-hasil yang akan didapat pada masa yang akan datang. Dalam
pengambilan keputusan manajer harus membuat pilihan yang masuk akal diantara
alternatif yang ada. Karena pilihan yang akan diambil oleh manajer sangat
menentukan kelangsungan hidup perusahaan, sebagian besar kualitas keputusan
manajemen mencerminkan kualitas akuntansi dan informasi lain yang diterima oleh
manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Kegunaan Informasi Akuntansi?
2. Apa Hakikat Akuntansi Manajemen?
3. Bagaimana Analisis Penyimpangan?
4. Bagaimana Perilaku Manajer?
5. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen?
6. Apa yang dimaksud dengan Informasi Akuntansi Keuangan?
7. Apa yang dimaksud dengan Informasi Akuntansi Manajemen?
8. Bagaimana Perkembangan Akuntansi Manajemen?
9. Bagaimana Perilaku Etis Akuntansi Manajemen?
10. Apa saja Sertifikat Akuntansi?
11. Bagaimana Peta Akuntansi Manajemen?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang Kegunaan Informasi Akuntansi.
12. Mengetahui tentang Hakikat Akuntansi Manajemen.
13. Mengetahui tentang Analisis Penyimpangan.
14. Mengetahui tentang Perilaku Manajer.
15. Mengetahui tentang Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen.
16. Mengetahui tentang Informasi Akuntansi Keuangan.
17. Mengetahui tentang Informasi Akuntansi Manajemen.
18. Mengetahui tentang Perkembangan Akuntansi Manajemen.
19. Mengetahui tentang Perilaku Etis Akuntansi Manajemen.
20. Mengetahui tentang Sertifikat Akuntansi.
21. Mengetahui tentang Peta Akuntansi Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegunaan Informasi Akuntansi


Informasi akuntansi dalam dunia bisnis merupakan subjek penting dalam
berbagai keputusan manajemen. Hal ini disebabkan karena data akuntansi luas
sekali cakupannya, meliputi harta, utang, modal, pendapatan, beban, rugi dan laba.
Semua level manajer harus mengetahui dan memahami informasi akuntansi dan
mampu menggunakan dalam pengambilan keputusan, baik dalam organisasi bisnis
maupun nonbisnis.
Bagi manajer, belajar akuntansi sangat bermanfaat, karena dapat membantu
untuk mengetahui dan memahami prestasi kerja. Di samping itu, informasi
akuntansi juga dapat menolong para manajer untuk mengetahui perubahan dan
menganalisis perubahan, sehingga dapat ditemukan sebab-sebab perubahan.
Perubahan ini sendiri merupakan suatu “keharusan” karena unsur-unsur dalam
system bisnis itu dinamis (berkembang dan bergerak maju). Manajemen harus peka
setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan organisasinya, dan salah satu alat
untuk mendeteksi perubahan itu adalah informasi akuntansi.
Para manajer harus selalu berpikir dari mana berasal dan bagaimana
menggunakannya dalam kegiatan bisnis. Dalam mencari dan menggunakan dana
harus disusun “budget” sebagai sistem pengawasan, agar dana itu dapat diperoleh
dengan syarat yang paling murah dan dapat digunakan seefektif dan seefisien
mungkin. Akuntansi membantu dan melayani kebutuhan informasi perolehan dan
penggunaan dana. Di samping itu akuntansi membantu para manajer dengan
informasi biaya (cost) dan manfaat (benefit) sehingga manajer selalu berpikir cost-
benefit yaitu setiap pengorbanan input harus memperoleh output yang
menguntungkan.
Data akuntansi yang disusun oleh Akuntan Perusahaan (Akuntan Internal)
berdasar prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum merupakan informasi bagi
manajemen. Informasi akuntansi itu memiliki tiga tujuan yaitu memberi pelaporan
kepada manajemen yaitu untuk:
1. Membuat keputusan-keputusan rutin bisnis (kegiatan operasi) dan keputusan-
keputusan khusus (investasi jangka panjang).
22. Memberikan pelaporan kepada pihak luar perusahaan yaitu pemegang saham,
jawatan pajak, lembaga keuangan, dan lain-lain.
23. Memberi informasi kepada pihak dalam dalam perusahaan yaitu kepada
berbagai level manajemen.
Horngren (1994:5) menjelaskan bahwa tugas Akuntan untuk menyediakan
informasi itu mempunyai tiga segi yaitu pencatatan hasil (scorekeeping), pengarah
perhatian (attention directing), dan pemecahan masalah (problem solving). Dengan
demikian Akuntan Perusahaan mempunyai tugas pokok antara lain yaitu mengelola
transaksi bisnis suatu organisasi yang meliputi:
1. Pencatatan kegiatan bisnis, yaitu menyajikan informasi sebagai alat ukur untuk
menilai prestasi kerja manajemen.
2. Pengarah perhatian, yaitu membantu manajemen untuk menilai prestasi kerja
secara rutin dan membantu untuk membuat perbaikan-perbaikan di bidang
penyusunan strategi, kebijakan, program kerja, dan anggaran, dan di bidang
pengendalian kegiatan untuk mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. Pemecahan masalah, manajemen mengguanakan informasi akuntansi untuk
membuat keputusan-keputusan khusus.
D. Hakikat Akuntansi Manajemen
Hakikat manajemen adalah membuat keputusan, yaitu memilih alternatif
terbaik dari berbagai alternatif informasi yang tersedia yang dapat memberi
maksimum benefit. Keputusan itu meliputi keputusan rutin khusus. Pengambilan
keputusan merupakan suatu tugas pokok manajemen yang dapat dikategorikan
menjadi dua aspek yaitu aspek keputusan dalam perencanaan dan aspek keputusan
dalam pengendalian.
Akuntansi manajemen menurut Darsono.P (2005:2) Hakikat akuntansi
manajemen adalah membuat keputusan, yakni memilih alternatif terbaik dari
berbagai alternatif informasi yang tersedia yang dapat memberi maksimum benefit.
Akuntansi Manajemen menurut Mulyadi (2001:2) adalah proses pengolahan
data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan
memungkinkan pengambilan keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan
informasi dalam pengambilan keputusan.
Perencanaan yaitu menetapkan sasaran, menyiapkan peralatan, menyiapkan
tenaga kerja, dan membuat meotde kerja yang efektif untuk mencapai sasaran.
Sedangkan pengendalian yakni:
1. Mengevaluasi program kerja dan anggaran
2. Menempatkan kembali pelaksanaan yang menyimpang dari program kerja dan
anggaran
3. Mengevaluasi prestasi kerja, sesuai atau tidak sesuai dengan rencana.
Dengan demikian pengendalian itu meliputi tiga aspek yaitu gagasan
(standar, program kerja, anggaran), pelaksanaan (perilaku menyimpang para
pelaksana), dan hasil kerja (evaluasi kinerja).
Akuntansi merumuskan perencanaan dengan bahasa angka-angka yang
berupa anggaran dan merumuskan pengendalian sebagai laporan pelaksanaan dan
memberi umpan balik dengan jalan membandingkan prestasi kerja dengan
anggaran. Perbedaan antara laporan prestasi kerja dengan anggaran itu melahirkan
penyimpangan.
Tugas manajemen antara lain adalah menganalisis penyimpangan dan
kemudian memperbaiki program kerja, anggaran, dan memperbaiki perilaku para
pelaksana. Tindakan ini lazim disebut Management By Exception yakni perhatian
dan usaha para eksekutif yang dicurahkan pada analisa penyimpangan dan pada
usaha perbaikan terus-menerus. Tindakan manajemen menganalisis penyimpangan
ini dibantu oleh Akuntan Internal dengan menggunakan Sistem Akuntansi yang
mampu menyoroti bidang-bidang yang memerlukan pemeriksaan intensif
(pemeriksaan rutin).
Dalam management by exception sebenarnya terkandung maksud bahwa
manajer tidak mutlak harus tunduk kepada rencana yang telah dibuat, tetapi mereka
boleh menyimpang dari rencana karena adanya perubahan kondisi bisnis, ekonomi,
social, dan kondisi politik, walaupun hal itu tidak tersurat dalam rencana. Dengan
demikian manajer harus peka terhadap perubahan lingkungan, lingkungan bisnis,
lingkungan ekonomi, linigkungan social, lingkungan politik, dan lingkungan
budaya.
E. Analisis Penyimpangan
Setiap tingkatan manajer harus selalu membandingkan antara laporan
prestasi kerjanya dengan anggaran yang sudah disepakati. Tindakan ini
dimaksudkan untuk menilai kemampuan membuat anggaran dan kemampuan
melaksanakan program kerja. Kemampuan membuat anggaran adalah kemampuan
meramal kondisi ekonomi dan bisnis di masa mendatang. Sedangkan kemampuan
melaksanakan program kerja adalah kemampuan menggunakan sumber-sumber
daya ekonomi dan kemampuan menggerakkan pekerja mengarah kepada sasaran.
Perbedaan antara anggaran dan laporan prestasi kerja yang terlalu jauh
menunjukkan bahwa kemungkinan ada dua kesalahan, yaitu:
1. Kesalahan dalam meramal kondisi bisnis di masa mendatang
2. Kesalahan dalam pelaksanaan kerja. Manajer harus membuat jarak antara
anggaran dan laporan prestasi kerja semakin sempit, artinya penyimpangan
diusahakan semakin kecil. Karena adanya penyimpangan inilah manajer
dituntut berpikir kritis rational berwawasan sistem dan lingkungan, dan
mengupayakan program kerja dan anggaran itu harus luwes terhadap
perubahan lingkungan (lingkungan bisnis, ekonomi, social, budaya, dan
lingkungan politik).
Penyimpangan-penyimpangan itu merupakan masalah bagi manajemen dan
harus dicari sebab-sebab yang melahirkan penyimpangan tersebut. Setelah
ditemukan sebab-sebab lahirnya penyimpangan, selanjutnya para manajer mencari
cara untuk menghapuskan sebab-sebab tersebut. Kemampuan manajemen
menemukan penyebab lahirnya penyimpangan dan menghapus penyebab tersebut
merupakan prestasi bahwa para manajer yang mampu berpikir kritis, kreatif dan
inovatif.
Penyebab lahirnya penyimpangan pada umumnya adalah ada dua hal:
1. Kesalahan membuat anggaran
2. Kesalahan melaksanakan pekerjaan
Kesalahan membuat anggaran mungkin disebabkan oleh data yang kurang
sempurna (kurang lengkap) untuk membuat ramalan, dan mungkin oleh para
pembuat anggaran kurang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai.
Sedangkan kesalahan melaksanakan pekerjaan mungkin terjadi manajer yang
memberi tugas pekerjaan kurang jelas, pelaksana kurang memiliki keterampilan dan
pengetahuan, peralatan tidak memadai, sasaran kurang jelas, dan metode kerja yang
digunakan kurang tepat. Oleh sebab itu, penyimpangan baik menguntungkan
maupun tidak menguntungkan tidak berarti buruk atau baik, itu tergantung pada
kemampuan membuat anggaran dan kemampuan melaksanakan
F. Perilaku Manajer
Manajer adalah orang yang dipercaya oleh pemilik perusahaan untuk
menyusun strategi, kebijakan, program kerja, anggaran, pengendalian kegiatan
operasi dan menilai kinerja para pelaksana. Perilakunya sangat ditentukan oleh
kondisi obyektif perusahaan yaitu antara lain:
1. Kondisi oraganisasi, terutama oleh gaya pemilik perusahaan dalam pengambil
keputusan terntang besarnya tingkat hasil atas investasinya (return on
investmen atau ROI) dan tingkat hasil modalnya (return on equity atau ROE).
24. Kondisi peralatan kerja (capital intensive atau labour intensive)
25. Metode kerja (modern atau tradisional)
26. Sasaran kerja yang ingin dicapai (realistic atau idealistic)
27. Sikap dan perilaku bawahan dalam menerima dan melaksanakan tugas
pekerjaan (positif atau negatif).
Di samping itu faktor utama perilaku manajer di pengaruhi oleh kepentingan
oleh mereka baik kepentingan dalam memperoleh sumber-sumber daya organisasi
untuk melaksankan tugasnya maupun kepentingan pribadinya yang menyangkut
kepentingan material (imbalan dan mereka ingin menjadi pengusaha) dan non-
material (penghargaan dan ingin diperlakukan secara manusiawi).
Dalam melakukan interaksi para manajer berpedoman pada program kerja
yang disusun bersama yang pada umumnya disempurnakan oleh manajer keuangan
dan manajer akuntansi.,karena kedua manajer itu memiliki informasi yang luas
mengenai transaksi bisnis dan karena keduanya memiliki tugas yang menyangkut
masalah siklus uang dan kapital dalam kegiatan operasi perusahaan.
G. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Dalam kegiatan bisnis, modal diperoleh dari luar dan dalam perusahaan.
Modal yang berasal dari luar perusahaan yaitu dari pemilik dan kreditur, sedangkan
modal yang berasal dari dalam perusahaan yaitu dari laba, penyusutan harta tetap
dan amortisasi biaya-biaya yang ditangguhkan. Kedua sumber modal itu
membutuhkan informasi akuntansi keuangan dan akauntansi manajemen.
Akuntansi keuangan menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk
kepentingan eksternal (pemegang saham, kreditur, pemerintah). Sedangkan
akuntansi manajemen menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk
kepentingan manajemen perusahaan.
H. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum (general
purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU). Informasi ini digunakan untuk pihak internal dan eksternal. Informasi
Akuntansi Keuangan disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan
investor, kreditor, calon investor dan kreditor, manajemen, pemerintah, dan
sebagainya dapat mewakili kebutuhan informasi pihak lain selain investor dan
kreditor.
Dari neraca dan perhitungan rugi-laba dapat di peroleh informasi mengenai:
1. Likuiditas ,yaitu kemampuan membayar utang pada waktu jatuh tempo
28. Solvabilitas,yaitu kemampuan membayar semua kewajiban jika perusahaan
dilikuidasi
29. Aktivitas,yaitu kemampuan mengeopersikan harta untuk memproleh
pendapatan (revenue).
30. Profitabilitas ,yaitu kemampuan untuk memperoleh laba.
31. Pertumbuhan bisnis
32. Penilaian bisnis
33. Kesehatan bisnis
I. Informasi Akuntansi Manajemen
Data historis diolah menjadi informasi relevan sebagai alat untuk
pengembalian keputusan. Biaya biaya harus diklasifikasi kedalam biaya variabel
dan biaya tetap untuk memudahkan membuat perencanaan dan pengendalian
kegiatan. Volume penjualan dan harga jual harus diramal baik menggunakan time
srie maupun menggunakan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
lainnya. Hasil peramalan itu sangat berguna bagi manajemen untuk mengambil
keputusan bisnis dimasa mendatang.
Manajemen harus mengetahui:
1. Informasi nilai persediaan
34. Informasi harga pokok penjualan per unit atau total,
35. Informasi tentang penyimpangan ( volume penjualan
36. Harga penjulan,biaya bahan baku,
37. Biaya tenaga kerja langsung
38. Biaya overhead
39. Costing
40. Direct costing
41. Activity based costing
J. Perkembangan Akuntansi Manajemen
Perkembangan akuntansi mengikuti perkembangan dunia bisnis. Ketika
dunia bisnis masih sederhana, sistem akuntansinya juga sederhana karena terjadi
perkembangan alat kerja atau teknologi bisnis terus-menerus sepanjag waktu, maka
sistem akuntansinya juga mengikutinya. Perkembangan akuntansi manajemen itu
dapat disajikan sebagai berikut :
1. Tahun 1900-an : Historical costing
42. Tahun 1950-an : standard costing
43. Tahun 1980-an : activity based costing
44. Tahun 2000-an : Target costing
Ciri sistem akuntansi manajemen kontemporer adalah bahwa manajemen
tanggap terhadap persaingan global, mutu, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, perkembangan situasi sosial, politik, dan budaya, waktu, dan perspektif
lintas fungsional.
Faktor kunci perubahan adalah orientasi kepada pelanggan ,perspektif lintas
fungsional,persaingan global ,manajemen mutu terpadu ,waktu sebagai unsur
kompetitif, kemajuan dalam teknologi informasi ,kemajuan lingkungan
manufaktur ,pertumbuhan dan deregulasi dalam industri jasa dan manajemen
berdasar aktivitas-aktivitas.
K. Perilaku Etis Akuntansi Manajemen
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus berperilaku baik terhadap
masyarakat dan pelanggannya. Salah satu wujud berperilaku baik itu adalah bahwa
akuntan manajemen harus menyajikan informasi jujr dan bertanggungjawab.
Hensen dan Mowen menjelaskan bahwa sepuluh nilai yang harus di junjung
tinggi akuntan manajemen:
1. Kejujuran ( honesty )
45. Integritas ( integrity )
46. Memegang janji ( promise keeping )
47. Kesetiaan ( fidelity )
48. Keadilan ( fairness )
49. Kepedulian terhadap sesama ( caring for other )
50. Penghargaan terhadap orang lain ( respect for other )
51. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab ( responbility citizenship )
52. Pencapaian kesempurnaan ( pursuit of excellence ) dan
53. Akuntabilitas ( accounbility )
L. Sertifikat Akuntansi
Gelar yang ahli di bidang akuntansi mendapat gelar antara lain :
1. Certificate in Public Accountant (CPA)
Syarat untUK CPA seseorang harus lulus ujian negara dan mendapat lisensi dari
negara dimana ia melakukan praktek. Orang yang memiliki CPA pada
umumnya adalah sarjana akuntansi yang bekerja di akuntan publik. Tugas
pokonya adalah memeriksa keuangan perusahaan menjadi kliennya.
54. Certified Management Accountant (CMA)
Orang yang memiliki gelar CMA pada umumnya adalah sarjana akuntansi yang
bekerja di suatu perusahaan. Tugas pokoknya adalah yaitu menyajikan laporan
keuangan untuk pihak luar dan pihak dalam perusahaan.
55. Certified Internal Auditor (CIA)
CIA adalah sertifikat untuk profesi auditor internal dalam profesi akuntansi.
Sertifikat ini dikenal luas di beberapa negara. CIA sendiri dikeluarkan oleh
Institute of Internal Auditor (IIA) yang berpusat di Florida, Amerika Serikat.
CIA adalah satu-satunya gelar sertifikasi yang diterima secara global untuk
profesi auditor internal.
M. Peta Akuntansi Manajemen
Untuk memahami dunia bisnis ditinjau dari sudut akuntansi, para manajer
memahami hubungan antara dunia bisnis, laba-rugi, informasi, keputusan, dan
kelangsungan hidup perusahaan. Para manajer di semua level harus memahami
paradigma bahwa setiap keputusan yang diambil tujuannya adalah kelangsungan
hidup perusahaan.
Suatu perusahaan dapat melangsungkan hidup dengan baik jika manajemen
mampu menghasilkan laba yang memadai untuk penghasilan pemilik ( deviden )
dan untuk pengembangan perusahaan. Untuk mengembangkan perusahaan, laba
bersih harus disisihkan sebagai laba ditahan ( retained earning ).
Dalam upaya pengembangan perusahaan, manajemen harus memberi
kepuasan kepada pelanggan dan karyawan. Kepuasan kepada pelanggan di
realisasikan dalam bentuk produk berkualitas tinggi, harga yang
terjangkau,distribusi cepat, dan layanan purna jual yang cepat dan memuaskan.
Sedangkan kepuasan kepda karyawan direalisasikan dalam bentuk imbalan yang
layak, karier masa depan jelas, dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan
melalui pendidikan dan pelatihan. Para manajer harus menyadari bahwa laba yang
dihasilkan perusahaan hakikatnya adalah hasil kerja karyawan, bukan hanya hasil
kerja manajer, oleh sebab itu karyawan harus di tempatkan sebagai “aset
perusahaan “.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Informasi akuntansi itu memiliki tiga tujuan yaitu memberi pelaporan
kepada manajemen yaitu untuk: 1) Membuat keputusan-keputusan rutin bisnis
(kegiatan operasi) dan keputusan-keputusan khusus (investasi jangka panjang), 2)
Memberikan pelaporan kepada pihak luar perusahaan yaitu pemegang saham,
jawatan pajak, lembaga keuangan, dan lain-lain, 3) Memberi informasi kepada
pihak dalam dalam perusahaan yaitu kepada berbagai level manajemen.
Hakikat manajemen adalah membuat keputusan, yaitu memilih alternatif
terbaik dari berbagai alternatif informasi yang tersedia yang dapat memberi
maksimum benefit.
Perbedaan antara anggaran dan laporan prestasi kerja yang terlalu jauh
menunjukkan bahwa kemungkinan ada dua kesalahan, yaitu: Kesalahan dalam
meramal kondisi bisnis di masa mendatang, Kesalahan dalam pelaksanaan kerja.
Perilakunya sangat ditentukan oleh kondisi obyektif perusahaan yaitu antara
lain: 1) Kondisi oraganisasi, terutama oleh gaya pemilik perusahaan dalam
pengambil keputusan terntang besarnya tingkat hasil atas investasinya (return on
investmen atau ROI) dan tingkat hasil modalnya (return on equity atau ROE), 2)
Kondisi peralatan kerja (capital intensive atau labour intensive), 3) Metode kerja
(modern atau tradisional), 4) Sasaran kerja yang ingin dicapai (realistic atau
idealistic), 5) Sikap dan perilaku bawahan dalam menerima dan melaksanakan
tugas pekerjaan (positif atau negatif).
Akuntansi keuangan menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk
kepentingan eksternal (pemegang saham, kreditur, pemerintah). Sedangkan
akuntansi manajemen menitikberatkan pada pelaporan transaksi bisnis untuk
kepentingan manajemen perusahaan.
Informasi akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum (general
purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU).
Data historis diolah menjadi informasi relevan sebagai alat untuk
pengembalian keputusan. Biaya biaya harus diklasifikasi kedalam biaya variabel
dan biaya tetap untuk memudahkan membuat perencanaan dan pengendalian
kegiatan. Volume penjualan dan harga jual harus diramal baik menggunakan time
srie maupun menggunakan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
lainnya. Hasil peramalan itu sangat berguna bagi manajemen untuk mengambil
keputusan bisnis dimasa mendatang.
Perkembangan akuntansi manajemen itu dapat disajikan sebagai berikut: 1)
Tahun 1900-an: Historical costing, 2) Tahun 1950-an: standard costing, 3) Tahun
1980-an: activity based costing, 4) Tahun 2000-an: Target costing.
Hensen dan Mowen menjelaskan bahwa sepuluh nilai yang harus di junjung
tinggi akuntan manajemen: 1) Kejujuran ( honesty ), 2) Integritas ( integrity ), 3)
Memegang janji ( promise keeping ), 4) Kesetiaan ( fidelity ), 5) Keadilan
( fairness), 6) Kepedulian terhadap sesama ( caring for other ), 7) Penghargaan
terhadap orang lain ( respect for other ), 8) Kewarganegaraan yang bertanggung
jawab ( responbility citizenship ), 9) Pencapaian kesempurnaan ( pursuit of
excellence ) dan 10) Akuntabilitas ( accounbility ).
Gelar yang ahli di bidang akuntansi mendapat gelar antara lain: 1)
Certificate in Public Accountant (CPA), 2) Certified Management
Accountant (CMA), 3) Certified Internal Auditor (CIA).
Untuk memahami dunia bisnis ditinjau dari sudut akuntansi, para manajer
memahami hubungan antara dunia bisnis, laba-rugi, informasi, keputusan, dan
kelangsungan hidup perusahaan. Para manajer di semua level harus memahami
paradigma bahwa setiap keputusan yang diambil tujuannya adalah kelangsungan
hidup perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanti, Ari dan Darsono Prawironegoro. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Darsono, P. 2005. Manajemen Keuangan, Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan
Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta: Diadit Media.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai