PSAK 13
PROPERTI INVESTASI
Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Linda Rismawati 2111070085
2. Tamara Shafira Putri Herwin Syah 2111070086
3. Romy Agustiana 2111070088
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat sebagian
makalah ini yang berjudul “Resume PSAK 13 berfokus Properti Investasi”.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan,
dengan bantuan dan dukungan dari pihak berupa pemahaman dan tambahan ilmu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Imam Wahyudi, Mcom
(Hons), Phd., Ak., CA selaku Dosen Seminar Akuntansi Keuangan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian ilmunya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup dari Properti Investasi ................. 3
2.2 Klasifikasi dan Pengakuan Properti Investasi .............................................. 4
2.2.1 Klasifikasi Properti Investasi ................................................................ 4
2.2.2 Pengakuan Properti Investasi ................................................................ 5
2.3 Pengukuran Saat Pengakuan Properti Investasi ........................................... 6
2.4 Pengukuran Setelah Pengakuan Properti Investasi ...................................... 7
2.5 Pengalihan dan Pelepasan Properti Investasi ............................................... 8
2.5.1 Pengalihan Properti Investasi................................................................ 8
2.5.2 Pelepasan Properti Investasi ................................................................. 9
2.6 Pengungkapan Model Nilai Wajar dan Nilai Biaya Properti Investasi ........ 9
2.6.1 Pengungkapan Properti Investasi .......................................................... 9
2.6.2 Model Nilai Wajar .............................................................................. 10
2.6.3 Model Nilai Biaya............................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
3.2 Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam memberikan dasar dan penerapan kebujakan akuntansi. Berdasarkan
beberapa hal yang termuat dalam PSAK 13 yang mengadaptasi peraturan
dari IAS 40 mengenai peraturan properti investasi dan konseptual dalam
pelaporan keuangan. Oleh karena itu penuli tertarik untuk membahas lebih
dalam mengenai peraturan dan penjabaran properti investasi yang termuat
dalam PSAK 13.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengetian, tujuan, dan ruang lingkup dari properti
investasi.
2. Untuk mengetahuai klasifikasi dan pengakuan dalam properti investasi
yang termuat pada PSAK 13.
3. Untuk mengetahui pengukuran saat pengakuan properti investasi.
4. Untuk mengetahui pengukuran setelah pengakuan dalam properti
investasi.
5. Untuk mengetahui pengalihan dan pelepasan dalam properti investasi.
6. Untu mengetahui pengungkapan dalam model nilai wajar dan nilai
properti investasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam poperti investasi yang tidak dapat diakui kepemilikannya atau biaya
sewa kepemilikan.
4
penjabaran klasifikasi properti investasi yang terdapat properti
investasi tidak signifikan dan properti investasi yang signifikan.
Hal ini digunakan untuk properti yang tidak memenuhi
kualifikasi sebagai properti investasi dalam bentuk laporan
keuangan konsolidasian dengan properti yang digunakan untuk
kepemilikan sendiri maupun kelompok usaha akan tetapi properti
yang dimiliki merupakan properti investasi.
2.2.2 Pengakuan Properti Investasi
Pada pengakuan properti investasi yang kepemilikan aset
diakui apabila memiliki manfaat secara ekonomi di masa mendatang
yang berhubungan dengan properti investasi akan mengalir ke
rntitas dan biaya yang diperoleh dapat diukur secara andal dari
properti investasi yang dimiliki. Berdasarkan pengakuan yang
diperoleh dari pembiayaan prperti invesrasi pada saat biaya muncul
sehingga diperlukan evaluaisi entitas dari biaya yang muncul hingga
biaya tambahan setelahnya. Sedangkan pada biaya yang tidak diakui
oleh entitas sebagai biaya perawatan harian properti investasi namun
akan diakui dalam biaya laba rugi saat terjadinya pengakuan.
Biaya perawatan harian yang diperuntukan pada properti
merupakan biaya tenaga kerja dan bahan habis pakan termasuk
dalam suku cadang kecil yang bertujuan untuk memperbaiki dan
memelihara properti investasi. Seperti pembiayaan dalam perbaikan
interior bangunan dengan pergantian bahan baku baru yang
diperlukan sebuah pencatatan jumlah properti apabila keriterian
pengakuan terpenuhi yang mengacu pada prinsip pengakuan, entitas
mengakui dalam pembiayaan pergatian sebagai bagian dari properti
investasi. Pengakuan properti investasi juga termuat dalam PSAK
73 mengenai kepemilikan penyewaan sebagai aset guna yang diakui.
Berdasarkan prinsip pengakuan properti investasi yang telah
dijabarkan diatas mengenai kepemilikan properti investasi yang
dimiliki oleh entitas atau penyewa sebagai hak guna untuk
mengevaluasi biaya pemeliharaan dan perbaikan seperti menganti
5
bahan baku atau perbaikan terhadap bangunan pada properti
investasi yang dimiliki atau diakui yang dijelaskan dalam pencatatan
jumlah properti investasi.
6
dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran saat pengakuan
properti diperoleh dari pembiayaan pemeliharaan dan perbaikan yang
dilakukan di awal. Serta biaya yang di peroleh meliputi biaya perintisan,
rugi operasi, dan jumlah yang tidak normal.
7
dapat digunakan untuk mengukur properti investasi dari entitas sesuai
dengan PSAK 16.
Berdasarkan pengukuran setelah pengakuan properti investasi yang
telah dijabarkan diatas pengukuran setelah pengakuan properti investasi
dapat dilakukan dengan menyesuaikan kebijakan akuntansi dengan
memperhatikan dalam pemilihan model yakni model nilai wajar yang
digunakan setelah pengakuan awal kemudian properti investasi aset hak
guna untuk dijual sebagai kegiatan usaha sehari-hari dan pada model biaya
yang digunakan setelah pengakuan awal setelah properti investasi sebagai
aset tidak lancar untuk dijual dan sebaliknya penggunaan model sesuai
dengan kebutuhan pengukuran.
8
dalam PSAK 16 mengenai aset tetap meliputi dalam setiap
penurunan jumlah tercatat pada properti yang diakui laba atau rugi
maka terjadi penurunan penghasilan komphrensif laun dan setiap
kenaikan jumlah tercatat makan akan kenaikan keuntungan dan
penurunan kerugian serta terjadi kenaikan komphrensif lain.
Berdasarkan penjabaran pengalihan properti investasi
terdapat penggunaan properti yang dialihkan dari penggunaan
pribadi hingga hak sewa yang telah selesai dialihkan menjadi
properti investasi dan sebaliknya.
2.5.2 Pelepasan Properti Investasi
Pada pelepasan properti investasi penerapannya pada
properti investasi yang telah dihentikan pengakunannya atau telah
dikeluarkan dari laporan posisi keuangan sehingga pada saat
pelepasan properti investasi tidak akan digunakan lagi secara
permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomik dimasa mendatang.
Pada 69 PSAK 13 mengenai keuntungan atau kerugian yang
ditimbulkan dari pelepasan properti investasi yang ditentukan ileh
selisih antara hasil pelepasan nero dan jumlah aset tercatat, serta
keuntungan dan kergian saat masih diakui. Pelepasan properti
investasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menjual
properti investasi untuk pemakaian pribadi atau properti disewakan
secara sewa pembiayaan.
Berdasarkan uraian pelepasan properti investasi yang
dilakukan untuk properti yang tidak memiliki manfaat dimasa
mendatang sehingga dilakukan pelepasan atau dihentikan
pengakuannya.
2.6 Pengungkapan dalam Model Nilai Wajar dan Nilai Biaya Properti
Investasi
2.6.1 Pengungkapan Properti Investasi
Berdasarkan pengungkapan properti investasi yang telah
dijabarkan sebagai berikut:
1. Penerapan entitas dalam nilai wajar atau nilai biaya.
9
2. Penerapan model nilai wajar disesuaikan dengan keadaan dan
hak properti dalam sewa operasi yang diklasifikasikan dan
dicatatn sebagai properti investasi.
3. Mempertimbangkan dalam pengklasifikasian sulit dilakukan
maka dapat menggunakan beberapa kriteria untuk membedakan
properti investasi yang digunakan pemilik dengan properti yang
dikuasai untuk dijual sebagai kegiatan usaha sehari-hari.
4. Menentukan sejauh mana nilai wajar dalam properti investasi
untuk diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan.
5. Keuntungan dan kerugian yang dijumlahkan serta diaukui
6. Kemampuan reaalisasi dari properti investasi atas pengasilan
dan hasil pelepasan.
7. Kewajiban kontlektual untuk membeli, mengembangkan
memperbaiki, memelihara atau meningkatkan properti
inveastasi.
Berdasarkan penjabaran diatas mengenai pengungkapan
properti investasi yang diungkapan melalui model nilai wajar dan
nilai biaya dengan mempertimbangkan beberapa kualifikasi,
mempertimbangkan laba rugi dalam penghasilan yang diperoleh,
dan kewajiban dalam memeliharan dan mengembangkan properti
investasi.
2.6.2 Model Nilai Wajar
Pada model nilai wajar yang diungkapkan dalam 75 PSAK
13, menunjukkan beberapa hal yaitu penambahan dengan
pengungkapan terpisah. penambahan yang dihasilkan dari akuisisi
melalui kombinasi bisnis, kalsifikasi aset yang dukuasai untuk dijual
atau termasuk dalam kelompok pelepasan karena aset tidak lancar,
penyesuaian nilai wajar pada laba rugi, timbulnya selisih neto pada
penjabaran laporan keuangan dari mata uang fingsional ke dalam
mata uang penyajian yang mengalami perbedaan, properti investasi
yang dilaihkan menkadi properti yang digunakan pemilik atau
perubahan lainnya.
10
Berdasarkan ungkapan pada nilai wajar dengan rekonsilasi
antara jumlah properti investasi yang tercatat pada awal dan akhir
periode yang dijabarkan dengan beberapa penmabahan, klasifikasi
dengan memperhitungkan laba rugi, selisih kurs neto, dan peralihan
fungsi properti.
2.6.3 Model Nilai Biaya
Pada model nilai biaya yang telah diungkapkan dalam 75
PSAK 13, mengungkapkan beberapa tambahan mengenai model
biaya meliputi penggunaan metode depresiasi, penggunaan
depresiasi dalam manfaat umur atau tarif, akumulasi depresiasi dan
jumlah yang tercatat bruto pada periode awal dan akhir yang
digabungkan dengan kerugian dalam penurunan nilai, dan
rekonsilasi yang tercatat dalam jumlah properti pada periode awal
dan akhir.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil resume yang telah dijabarkan diatas
mengenai properti investasi terdapat beberapa klasifikasi properti investasi
secara signifikan dan tidak signifikan yang ditandai dengan penggunaan
properti investasi. Pada pengukuran pengakuan, pengalihan, pelepasan, dan
pengakuan yang diungkapkan melalui model nilai wajar dan nilai biaya.
Pada modal biaya diungkapkan dalam penambahan, klasifikasi,
penyesuaian laba rugi, selisih kurs neto, dan peralihan fingsi properti
investasi. Sedangkan pada model nilai biaya diungkapkan dalam metode,
penggunaan, dan akumulasi jumlah depresiasi yang tercatat dalam properti
investasi. Berdasrkan penjabaran properti investasi juga dijabarkan dalam
PSAK 73, PSAK 16, PSAK 68, dan PSAK 25.
3.2 Saran
Berdasarkan penjabaran mengenai properti investasi yang
diungkapkan pada model nilai wajar dan model nilai biaya diharapkan
berguna bagi pembaca untuk mempermudah dan sebagai referensi dalam
penggunaan model untuk pelaporan keuangan mengenai properti investasi.
Selain itu juga dalam pembuatan pelaporan keuangan juga didukung dengan
beberapa referensi lainnya yang mendukung dengan topik laporan yang
dibahas serta dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari terkait
penerapan properti investasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13