Anda di halaman 1dari 9

ABORTUS DITINJAU DARI SEGI FIRMAN TUHAN

Pendahuluan
Abortus atau Abortion (Ingg) menurut Encarta Encyclopedia ”Abortion, termination of pregnancy
before birth, resulting in, or accompanied by, the death of the fetus” artinya “Penghentian kehamilan
sebelum kelahiran, berakibat, atau disertai dengan, kematian janin”.
Akhir-akhir ini “Abortus”menjadi topik perdebatan yang luar biasa oleh berbagai pihak, dilihat dari
berbagai aspek seperti, aspek sosial, etika, politik dan sebagainya. Ada pihak yang setuju maupun
yang tidak setuju dengan abortus. Masing-masing pihak memberikan argumentasinya dan bagi orang
Kristen argumentasi yang tepat dan yang patut diterima adalah yang sesuai dengan Firman Tuhan
(Alkitab - Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Alkitab adalah memang tempat bertanya yang tepat
karena beberapa alasan:

1. Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah Pencipta segala sesuatu termasuk manusia
dan adalah perintah ilahi, suatu milik pusaka yang berharga (2 Tim 3:16-17 - Segala
Tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Demikian
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik; 2 Pet 1:21 -
Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah; 2 Sam 23:2 - Roh Tuhan berbicara dengan
perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku; Kis 1:16 - "Hai saudara-saudara, haruslah genap
Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin
orang-orang yang menangkap Yesus itu"; Yoh 10:35 - Jikalau mereka, kepada siapa firman itu
disampaikan, disebut allah - sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan - ; Luk16:29-31 - Tetapi
kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan
kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari
antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika
mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa danpara nabi, mereka tidak juga akan mau
diyakinkan, sekalipun seorang yang bangkit dari antara orang mati. ; Maz 119:111 -
Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu
keinginan hatiku ; Rom 3:1-2 - Jika demikian apa kelebihan orang Yahudi dan apakah
gunanya sunat? Banyak sekali dan dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah
dipercayakan firman Allah).
2. Alkitab adalah “kebenaran tanpa kesalahan” (Ams 30:5, 6 - Semua Firman Allah adalah
murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya. Jangan menambahi
Firman-Nya supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta ; Yoh 17:17 - Kuduskanlah

1
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran; Wah 22:18-19 - Aku bersaksi kepada
setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini:"Jikalau seorang
menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis dalam kitab ini. Dan jikalau seorang
mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan
mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis dalam
kitab ini ; Rom 3:4 - Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia
pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu,dan
menang, jika Engkau dihakimi.")
3. Alkitab, Firman Tuhan, menyatakan prinsip-prinsip di mana Allah akan menghakimi
manusia (Rom 2:12 - Semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum
Taurat; semua orang yang berdosa di bawah hukumTaurat akan dihakimi oleh hukum Taurat;
Yoh 12:47-48 - Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, yaitu Firman yang
telah Kukatakan, itulah yang menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab Aku berkata-kata
bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku
untuk mengatakan apa yang harus Kukatakan dan Aku sampaikan ; 1 Kor 4:3-4 - Bagiku sedikit
sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia.
Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu,
tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia yang menghakimi aku ialah Tuhan. ; Luk
10:10-16 ; 12:47-48).
4. Alkitab adalah ukuran tertinggi untuk menilai semua sifat, keyakinan, dan pendapat
manusia (1 Yoh 4:1; Yes 8:20 - "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara
sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar. ; 1 Tes 5:21 - Ujilah segala sesuatu
dna peganglah yang baik. ; 2 Kor 13:5; Kis 17:11; 1 Yoh 4:6; Yud 3; Efs 6:17; Maz 119:59-60 -
Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-
Mu. Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu. ;
Fil 1:9-11 - Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar
dan dalam segala macam pengertian sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu
suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus).

Tema kita mengenai Abortus dalam Retreat UKM PMK STIE Port Numbay dan STIPER St. Thomas
Jayapura adalah “Aborsi di tinjau dari segi Firman Tuhan”.
Tujuan penyampaian materi ini adalah:
Pertama, agar kita mengerti mengapa aborsi dilarang oleh Tuhan dan apa saja hukuman yang akan
ditanggung oleh mereka yang melakukan aborsi.
Kedua, bagaimana mereka yang pernah melakukan aborsi dapat terhindar dari hukuman Tuhan Allah.

2
Sasaran penyampaian materi adalah agar mahasiswa dan mahasiswi Kristen dapat menjaga
kekudusan hidup, sehingga terhindar dari godaan melakukan aborsi.
Sehubungan dengan tema, tujuan-tujuan dan sasaran, maka pokok-pokok dalam ceramah ini akan
dibagi sebagai berikut: Pertama kita, kita akan membahas tentang siapa itu pribadi manusia
menurut Firman Tuhan; ke dua, apakah Firman Tuhan menerima pembunuhan bayi yang
belum dilahirkan; ke tiga, Apa kata Firman Tuhan mengenai dosa dan akibatnya; ke empat,
Menurut Firman Tuhan, apakah seorang pembunuh manusia dapat memperoleh pengampunan; ke
lima, Apa yang harus dibuat oleh mereka yang sudah beroleh pengampunan dan penyucian.

Pertama: Siapa Pribadi (Diri Manusia) itu menurut Firman Tuhan?


Beberapa kelompok dalam masyarakat zaman dahulu menolak abortus . Khususnya orang Ibrani
zaman dahulu menolak dengan alasan yang jelas karena dasar mereka adalah Firman Tuhan. Alkitab
mengajar dan menyatakan bahwa manusia, baik laki-laki maupun perempuan, diciptakan sesuai
dengan gambar dan rupa Allah (Kej 1:27). Adam “Adham” dalam bahasa Ibrani berarti “manusia”.
Klimaks dari penciptaan adalah bahwa manusia sebagai ciptaan berada diatas ciptaan yang lain
termasuk binatang yang berada di bawah kuasa manusia. Menurut Alkitab, ukuran seorang manusia
bukan dari umur, tingkat perkembangan, mental, fisik, atau keterampilan sosialnya. Manusia itu
dianugerahi oleh Allah pada saat penciptaan. Sebelum itu bukan manusia. Saat penciptaan ini tidak
lain dari saat pembuahan dalam kandungan. (I have learned from my earliest medical education that
human life begins at the time of conception - Dr Jerome Le Jeune - genetics professor at the
University of Descartes in Paris - discoverer of the Dawn Syndrome Chromosome)
Kata Ibrani yang dipakai dalam Perjanjian Lama yang menunjuk kepada “yang belum lahir” adalah
“yeled” (Keluran 21:22-25), sebuah kata yang mengindikasi “anak-anak, baik anak-anak dibawah
umur sepuluh tahun maupun remaja. Orang-orang Ibrani tidak harus atau tidak perlu membedakan
kata untuk “yang belum lahir”. Bagi mereka, yang belum lahir sama saja dengan anak-anak lain cuma
lebih muda.
Ayub menyatakan secara jelas (sesuai keadaan yang sebenarnya) bagaimana Allah menciptakannya
sebelum ia lahir (Ayub 10:8-12 “Tangan-Mulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi kemudian
Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku? Ingatlah bahwa Engkau yang membuat aku dari
tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali? Bukankah Engkau yang
mencurahkan aku seperti air susu, dan mengentalkan aku seperti keju? Engkau mengenakan daging
dan kulit kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat. Hidup dan kasih setia
Kaukaruniakan kepadaku dan pemeliharaan-Mu menjagaku”).
Pribadi (diri manusia) di dalam kandungan itu bukanlah sesuatu yang nanti akan menjadi Ayub,
tetapi seseorang yang adalah Ayub, hanya pribadi yang lebih muda dari orang yang sama.

3
Yesaya berkata:”Beginilah Firman Tuhan yang membentuk engkau, dan membentuk engkau sejak
dari kandungan …… (Yes 44:2). Seorang pribadi (diri manusia), bukan hanya semata-mata
nanti sesudah dilahirkan dari rahim ibunya tetapi ia adalah satu pribadi sejak ada di dalam
rahim ibunya.
Daud menggambarkan secara jelas hubungan erat keterlibatan Allah dengan seorang manusia sebelum
ia dilahirkan (Maz 139:13-16 ; Ayat 16 - Living Bible “You saw me before I was born – “Engkau
melihat aku sebelum aku lahir" and scheduled each day of my life before I began to breathe. - BIS
"Engkau melihat aku waktu aku masih dalam kandungan; semuanya tercatat dalam buku-Mu; Hari-
harinya sudah ditentukan sebelum satupun mulai"). Tuhan menciptakan Daud bukan pada saat
kelahiran melainkan sebelum kelahiran. Daud berkata kepada Penciptanya, “Engkau yang
menenun aku dalam kandungan ibuku.”
Sebagai manusia yang menolak Tuhan Allah, tiap orang telah berdosa “di dalam Adam,” dan oleh
karena itu kita adalah orang berdosa sejak permulaan (Rom 5:12-19). Daud berkata bahwa ia sudah
berdosa sejak diperanakkan. Sesudah itu ia kembali jauh sekali, kepada keberadaannya sebelum
dilahirkan dan berkata: “dalam dosa, aku dikandung ibuku” (Maz 51:7). Tiap orang sudah bersifat
dosa sejak dikandung. Siapa yang memiliki sifat dosa selain pribadi yang sebenarnya? Batu-batuan,
pohon-pohon dan organ-organ manusia tidak memiliki moral atau akhlak, baik dan jahat. Moral
hanya dapat dikenakan pada manusia, pribadi. Bahwa dosa ada sejak di kandungan menunjukkan
bahwa di sana ada satu pribadi yang memang memiliki kapabilitas untuk berdosa.
Didalam Kejadian 25:22 dikatakan bahwa anak-anak Ribka bertolak-tolakan dalam rahimnya. Ini
dikatakan sebelum Yakub dan Esau lahir (BIS "Ia mengandung anak kembar dan sebelum anak-anak
itu lahir, mereka bergelut di dalam rahimnya"). Dalam ayat 24 disinggung lagi tentang anak kembar
di dalam kandungan Ribka.
Tuhan berkata kepada Yeremia “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau.” (Yer 1:5) Tuhan tidak mengenal Yeremia, selain Yeremia sebagai satu pribadi
yang berada di dalam rahim ibunya. Tuhan Allah Pencipta tidak hanya mengenal kita pada waktu kita
sudah dilahirkan tetapi juga sebelum kita dilahirkan
Dalam Lukas 1:41, 44 ada hal-hal yang berkaitan dengan Yohanes Pembaptis yang belum dilahirkan
dan pada saat itu dan berumur enam bulan dalam kandungan ibunya, Elisabet. Kata Yunani yang
dipakai untuk “anak” (baby, Inggris) di sini adalah “brephos”. (Dan ketika Elisabet mendengar salam
Maria, melonjaklah "brephos" yang di dalam rahimnya, dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus.
Sebab sesungguhnya ketika salammu sampai kepada telingaku, "brephos" yang di dalam rahimku
melonjak kegirangan). Kata yang sama dipakai dalam Lukas 2:12, 16 untuk “bayi Yesus"; - brephos
itu” yang dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan. Demikian juga kata ini dipakai se
waktu orang membawa anak-anak “brephos” untuk diberkati oleh Tuhan Yesus (Mat 19:13). Kata
brephos juga digunakan di dalam Kisah Para Rasul 7:19 tentang Firaon yang membuang bayi

4
(brephos). Bagi penulis Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, baik bayi yang dalam
kandungan maupun yang sudah dilahirkan tetap sama yaitu bayi ("yeled" maupun "brephos").
Dalam Lukas 1:31, malaekat Gabriel berkata kepada Maria: “Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki”. Dalam bahasa Inggris (NIV – New
International Version) dikatakan “You will be with child and give birth to a son.” Not with that which
might become a son. Bukan dengan sesuatu yang nantinya akan menjadi anak laki-laki.
Kesimpulannya, sejak pembuahan dan selama janin di dalam kandungan ia adalah manusia dan bukan
sesuatu yang akan menjadi manusia.

Kedua, Apakah Firman Tuhan dapat menerima pembunuhan bayi yang belum
dilahirkan?
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa (image) Allah (Kej 1:26-29; 2:7-23). Itu sangat
berbeda dengan binatang. Dalam Kejadian 3 kita bertemu dengan masa kelabu yaitu “image” itu
dirusak oleh manusia pertama. Satu generasi kemudian, Kain menjadi seorang pembunuh. Ialah
pembunuh yang pertama. Merusak “image” Allah adalah suatu penghinaan yang sangat menyedihkan
bagi Allah. Kejahatan-kejahatan lain muncul dan akhirnya Tuhan menghukum manusia dengan air
bah, tetapi menyelamatkan Nuh dan keluarganya di dalam bahtera (Kej 6-8).
Dalam Keluaran 20:13; Matius 19:18; Roma 13:9, dikatakan “Jangan membunuh”. Sedangkan di
dalam Ulangan 19:10 dikatakan “Jangan menumpahkan darah orang yang tidak bersalah!” Abortus
ialah membunuh manusia (janin adalah manusia) yang tidak bersalah. Biarpun dengan alasan wanita
itu diperkosa, akibat incest, janin itu tidak sempurna, anak itu nantinya tidak dapat dipelihara oleh
ibunya, abortus secara tegas adalah pembunuhan manusia. (Bandingkan Maz 82:3-4 - Berilah
keadilan kepada orang lemah - luputkanlah orang yang lemah)
Karena aborsi adalah pembunuhan manusia, jika ditinjau dari Firman Tuhan, maka jelas hal tersebut
tidak boleh dilakukan oleh manusia ciptaan Tuhan. Dan ketidaktaatan atas larangan ini adalah dosa.

Seorang ibu berjumpa dengan seorang teman Persekutuan Wanita Kristen. Dalam
pembicaraan menjadi jelas bagi temannya, bahwa ibu itu sedang menuju tempat seorang
dukun untuk menggugurkan kandungannya. Dalam situasi yang mendesak itu temannya
memohon petunjuk Tuhan dan mengatakan kepada ibu itu, “Lebih baik ibu pulang ke rumah
saja dan membunuh anak yang berumur 2 tahun dari pada membunuh bayi yang berumur 2
bulan dalam kandungan.” Ibu itu langsung sadar dan tidak meneruskan niatnya untuk
menggugurkan kandungan.

5
Ketiga, Apa kata Firman Tuhan mengenai dosa dan akibatnya?
Yang dimaksud dengan dosa adalah ketidaktaatan pada kehendak Allah (Rom 5:19
durhaka=melawan kekuasaan Tuhan; Yak 4:17Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat
baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa). Dalam kitab Efesus, Paulus menggunakan dua kata
untuk dosa (Efesus 2:1 - Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-
dosamu).
Kata pertama ialah “pelanggaran”, (paraptoma Yun). Arti harafiah dari kata ini ialah tergelincir atau
jatuh, sama dengan orang yang kehilangan arah atau sesat.
Kata kedua ialah “dosa” (hamartia, Yun). Ini sebuah istilah yang dipakai dalam perburuan dahulu,
yaitu memanah tetapi tidak mengenai sasaran. Ini menunjukkan kegagalan manusia dalam mencapai
sasaran hidup yang ditentukan Allah.
Dua kata ini sebenarnya menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk berkenan kepada Allah.
Yesaya berkata: “Celakalah kamu bangsa yang berdosa, orang-orang yang bejat dan jahat! Kamu
telah terjerumus oleh dosa-dosamu. Kamu telah menolak Tuhan dan membelakangi Allah Mahasuci
yang harus kamu sembah” (Yesaya 1:4 BIS); “Kita semua sesat seperti domba, masing-masing
mengambil jalannya sendiri” (Yesaya 53:6a); “Dosa keserakahan mereka membuat Aku marah, sebab
itu mereka kuhukum dan kutinggalkan. Tetapi mereka keras kepala dan tetap memilih jalannya
sendiri” (Yesaya 57:17 BIS).
Kain sebagai pembunuh pertama dihukum, terkutuk, terbuang dan tidak diberkati (Kejadian 4). Roma
6:23 berkata bahwa upah dosa ialah maut – kematian rohani – kematian kekal. Seorang pembunuh
akan menderita (1 Pet 4:15 Jangan ada di antara kamu yang harus menderita sebagai
pembunuh ......). Pembunuh mendapat bagian dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang, inilah kematian yang kedua (Wah 21:8; Mat 25:41; Mrk 9:47-48). Akibat dosa bukan hanya
pada masa Presentis Futuris (Masa sekarang dan yang akan datang) melainkan juga masa Eskatologis
(masa sesudah mati dan sesudah kedatangan Tuhan Yesus kali ke dua).

Keempat, Menurut Firman Tuhan, apakah seorang Pembunuh manusia dapat


memperoleh pengampunan?
Sejak manusia jatuh dalam dosa Tuhan Allah menjanjikan dan telah menyiapkan jalan satu-satunya
yaitu keselamatan di dalam Tuhan Yesus (Kej 3:15; Yoh 14:6) Karena itu di dalam 1 Yohanes 1:8-9
dikatakan: “Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”. Kita
harus sungguh-sungguh mengaku dosa dan bertobat. Pembunuh di sebelah salib Tuhan Yesus
sewaktu bertobat dan percaya (ia sadar bahwa ia berdosa dan harus mengalami hukuman termasuk

6
hukuman kekal) saat itu juga diampuni dan diselamatkan. Tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni,
karena Kristus mati bagi dosa-dosa kita (Rom 5:8-10 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya, oleh
karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih karena kita sekarang
telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita
ketika masih seteru , diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita yang
sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya; Kis 10:41-42 Dan Ia telah
menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan
Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi
bersaksi bahwa barang siapa percaya kepada-Nya, ia akan dapat pengampunan dosa oleh karena
nama-Nya ). Paulus berkata dalam 1 Timotius 1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima
sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara
mereka akulah yang paling berdosa. Karena itu jalan kelepasan bagi orang yang melakukan abortus
adalah bertobat dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan (Yang mengatur seluruh hidupnya)
dan Juru Selamatnya. Ia perlu penghapusan dari dosanya (Zinah? Pembunuhan) melalui pengakuan
yang terus terang dan pengampunan melalui darah Tuhan Yesus Kristus.

Kelima, Menurut Firman Tuhan, apa yang harus dibuat oleh mereka yang sudah
peroleh pengampunan dan penyucian?
Sesudah mengampuni perempuan berdosa yang dibawa kepada-Nya oleh banyak orang, Tuhan Yesus
berkata, “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”. Kepada Jemaat di Roma Paulus
katakan tentang kehidupan lama dan kehidupan baru dalam Kristus demikian: “Demikianlah
hendaklah kamu memandangnya; bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah
dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana,
supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-
anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman (perbuatan sewenang-
wenang) tetapi serahkan dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi yang
sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-
senjata kebenaran” (Rom 5:11-14). Orang yang sudah diampuni harus:
1. Menjadikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Pusat hidupnya, yang memberi kekuatan yang
menggerakkan dan memberi arah jalan hidupnya (Gal 2:20; Yoh 15:5).
2. Menjadikan Firman Tuhan (Alkitab) kesukaannya tiap hari. Tetap di dalam Firman Tuhan.
Ada kesukaan untuk mendengar, membaca, mempelajari, menghafal, merenungkan serta
melaksanakan Firman Tuhan (Maz 1; Yoh 8:31-32; Kol 3:16).

7
3. Menjadi kuat di dalam doa (Yoh 15:7; Fil 4:6-7). Kalau ia lemah, ajaklah seorang teman
untuk berdoa dengannya pada waktu-waktu tertentu. Teman ini adalah seorang yang
mengasihi – mengerti kasih dan pengampunan Allah)
4. Ada dan setia dalam Persekutuan (Yoh 13:34-35; Ibr 10:24-25). Ia sebaiknya berada dalam
Persekutuan orang-orang percaya yang menjadikan pengajaran Firman Tuhan itu prioritas. Ia
harus menggunakan karunia Rohani yang ada padanya untuk melayani
5. Menyaksikan tentang Tuhan Yesus Kristus (Yoh 4:39-42; 2 Kor 5:20-21). Menyaksikan apa
yang telah Tuhan Yesus perbuat baginya (Yoh 5:14-15)
6. Taat dalam melakukan perintah Tuhan Yesus Kristus (Yoh 14:21; Rom 12:1).
Hal-hal ini harus dilakukan oleh setiap orang yang sudah bertobat dan menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, membiarkan Rohkudus menguasai seluruh aspek hidupnya agar
ia dapat hidup dan bertumbuh menjadi dewasa dalam Tuhan dan dapat membedakan manakah
kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Rom 12:2).
Berikut ini adalah tindakan praktis lain yang harus dilakukan. Perhatikan sikap wanita Samaria yang
ditolong Tuhan Yesus. Ia tidak hanya sadar siapa Yesus itu. Ia sadar dan dapat menerima dirinya
sendiri. Ia datang kepada Tuhan sebagaimana dia ada. Satu hal yang terjadi pada waktu seseorang
menerima diri sendiri sebagaimana adanya, adalah juga menerima orang lain. Selain menerima diri
sendiri, kita harus dapat menerima dan mengampuni orang-orang terlibat dalam peristiwa yang kita
alami. Jika kita sudah dapat menerima pengampunan dari Allah hanya karena anugerah-Nya, mengapa
kita tidak dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita (Efs 1:7-8; 2:8-9; Mat 6:12). Jika kita
sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kita, kita dapat dengan hati yang bersih dan penuh
sukacita berkata dalam doa kita “Bapa, ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang
bersalah kepada kami”.
Orang yang sudah memperoleh pengampunan dan penyucian harus bersyukur dan berterimakasihlah
kepada Tuhan Allah Pencipta yang oleh kasih-Nya yang begitu dalam, lebar, tinggi dan panjang (Efs
3:18-19), yang sudah menebus, mengampuni, mengadopsinya menjadi anak dan ahli waris-Nya (Efs
1:3-14). Syukur dan terima kasih ini dapat dinyatakan melalui usaha dengan hikmat dan kekuatan
dari Tuhan untuk menjaga diri sendiri dan mencegah orang lain melakukan perbuatan yang sama, dan
menolong mereka yang paling tidak telah terlibat dalam kasus yang sama untuk mendapatkan jalan
keluar yang tepat yaitu yang sesuai dengan Firman Tuhan (Alkitab). Kita yang sudah tahu dan pernah
menjalani jalan kelepasan dapat menunjuk jalan yang sama kepada orang lain.

Penutup
Mengetahui apa yang Firman Tuhan katakan tentang abortus dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan perbuatan ini, termasuk akibatnya, dan pengampunan yang dapat diperoleh dari Tuhan, adalah
sangat baik. Tetapi sikap berikut ini sangatlah penting, yaitu menjadi pelaku Firman yang setia.

8
Tanggapan terhadap kasih karunia-Nya (His Amazing Grace) melalui pertobatan yang sungguh dan
ketaatan kepada kehendak Tuhan sangatlah penting, termasuk perintah untuk menjaga kesucian hidup.
Tuhan Allah Pencipta langit bumi dan segala isinya termasuk yang menciptakan manusia lebih tinggi
dari makhluk ciptaan yang lain, yaitu segambar dan serupa (sesuai “Image”) dengan-Nya, adalah
Pencipta yang yang dapat menciptakan kita menjadi Ciptaan Baru (2 Kor 5:17 – Jadi siapa yang
ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang
baru sudah datang).

Anda mungkin juga menyukai