Bagaimana Allah berkomunikasi dengan manusia menurut Alkitab? Ada beberapa cara:
1. Dengan berbicara secara lansung
- Kepada Adam
- Kepada Nabi Nuh
- Kepada Abraham, Ishak dan Yakub, Musa dll
2. Dengan inspirasi Roh Kudus 2Pet. 1:21; 2Tim.3:16; 2Sam.23:2
Allah berbicara kepada para salehNya dan kemudian mereka dengan inspirasi Roh Kudus
digerakkan untuk menuliskan Firman Allah
3. Dengan perkataan dalam Alkitab.
Bila Allah mewahyukan kebenaranNya, kemudian dengan inspirasi Roh Kudus para salehNya
menuliskan, maka Alkitab jelas merupakan pernyataanNya atau isi hatiNya. Nah, sekarang bila
kita membaca Alkitab tersebut dengan terang Roh Kudus, yang dahulu menginspirasikan para
salehNya, maka pastilah kita dapat mengerti maksud Allah. Dan terang Roh Kudus itulah yang
disebut iluminasi. ( 1Kor. 2:10,12 )
Selain dari hal- hal diatas, apakah ada kenyataan bahwa Alkitab itu lebih dari sekedar
buku biasa? Ya! Dan hal ini nyata dalam keunikan Alkitab itu, yang membuktikan bahwa hal itu
tidaklah mungkin merupakan karya manusia semata- mata. Mengapa?
- Adanya satu cerita tersirat dalam seluruh Alkitab, walaupun penulisnya tidak saling mengenal
atau berhubungan.
- Perjanjian lama menubuatkan, sedangkan perjanjian baru memproklamirkan kedatangan Sang
Mesias- Raja.
MENGENAL ALLAH
Bila Allah itu ADA dan hidup sebagai pribadi, tentunya mereka yang mencari Dia
merindukan untuk mengenalNya, sebab pengenalan berarti keselamatan!
Yoh. 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu- satunya
Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
Telah kita ketahui, bahwa dosalah yang membuat manusia kehilangan hidup yang kekal
(Ro. 6:23). Untuk menghapus dosa, Allah telah menjelma menjadi manusia sehingga kita
disucikan (1Yoh. 1:7; Tit.2:14); tetapi setelah ditebus, Allah merindukan agar kita tidak berbuat
dosa, dan hal ini dapat terlaksana bila mereka yang percaya mengenal Tuhan! Yohanes 2:1-6
- Surat ditulis, supaya jangan berbuat dosa
- Tuhan Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa
- Mengenal Allah = menuruti perintahNya
- Kasih Allah disempurnakan menjadi kekuatan!
BERAGAMA ATAU MENGENAL PRIBADI ALLAH
Hubungan kita dengan Allah tidaklah cukup dengan hanya “beragama” atau pengakuan
“mengenal Allah”, tetapi haruslah sampai dikenal oleh Allah!
Gal. 4:9 Mengenal Allah (itu baik), dikenal Allah (itu lebih baik)
Mat. 7:22-23 Mengaku mengenal bukan berarti pasti dikenal!
Salah satu kenyataan belum mengenal baik adalah dapat lupa! Yer. 2:31-32. Ini
disebabkan karena banyak orang ke gereja dengan maksud untuk mengalami hal- hal yang lebih
baik (perasaannya, kesehatannya, ketentramannya dsb), tetapi tidak mendekat secara pribadi.
Mat. 15:8-9 Jangan hanya mendekat dengan bibir
Yak. 4:8 Mendekatlah dengan hati
PENGENALAN PRIBADI DENGAN ALLAH
Bila seseorang mengenal orang lain, maka faktor- faktor ini harus ada dalam hubungan
pribadi itu:
Pengenalan bersama – masing- masing mengetahui yang lain
Keterbukaan bersama – masing- masing dapat mendekati yang lain
Interest bersama – masing- masing dapat membagikan dengan orang lain
Penghargaan bersama – masing- masing saling menghargai
1. HUBUNGAN ROHANI
Memang, dalam beberapa hal, Allah menyatakan diriNya kepada manusia dengan secara
langsung (secara fisik – istimewa dalam P.L). Tetapi pada akhir zaman, Allah ingin
meningkatkan hubungan itu secara rohani, sebab hal itu justru memberikan iman sejati !
Yoh. 20:29 Percaya tanpa melihat
1Pet. 1:8-9 Percaya dan mengasihi walaupun belum melihat !
Bila demikian, bagaimanakah kita dapat mendengarkan suara Allah?
1) Melalui Alkitab = F. A yang tertulis.
Yoh. 7:16-17 Mendengar & membaca Alkitab dan melakukannya !
Di sini dibutuhkan sifat sebagai anak- kecil, yang percaya bahwa yang dikatakan Bapa itu
benar (istimewa melalui wahyu khusus: Firman Allah, yang berbicara tentang Kristus) – Perlu
kerendahan hati ! Mat. 11:25-27
Mark.4:23-25 ==>Cara Allah dalam memberi :
Mendengar – Melakukan – Ditambahi dst
Jelas: Pengenalan Allah hanya dapat terjadi secara bertahap !
2) Melalui Roh Kudus Ibr. 3:7-8
Hati yang lembut/ rendah adalah tempat baik untuk Allah berbicara, yaitu dengan Roh
Kudus – kehendak Allah dinyatakan.
1Kor. 2:7-12 Allah menyatakan melalui RohNya…..bagi yang mengasihi (melakukan
FirmanNya) Ams. 20:27
Itulah sebabnya kita perlu berdoa dalam roh dan kebenaran, sehingga dengan demikian
Roh Kudus akan bekerja pada saat anda melakukan firmanNya.
2. HUBUNGAN YANG BERPUSATKAN KRISTUS
Pengantara acapkali memegang peran penting dalam menyelesaikan masalah. Seringkali
komunikasi menjadi runyam karena emosi yang salah, perspektif yang salah dsb.
(1). Mediator utama: Kristus
1Tim. 2:5
Yoh. 14:6
Pengenalan haruslah melalui persekutuan, dan bila Kristus tidak menjadi pusat hidup kita,
tidaklah mungkin untuk kita bersekutu denganAllah dan mengenal Allah !
(2). Kekristenan adalah Kristus
Kita bukan dipanggil untuk ke gereja, atau ke aturan moral yang terbaik, atau hukum
utama Kristen: kasih, bahkan kita tidak dipanggil kepada Alkitab, tetapi kita dipanggil kepada
Kristus, pribadi pengantara/mediator dimana Alkitab berbicara.
Segala sesuatu yang kita ketahui tentang Allah dan segala sesuatu yang kita butuhkan dari
Dia semuanya tergantung dari sikap kita terhadap Kristus!
1Kor. 1:1-9
3. HUBUNGAN YANG DOMINAN
Bila kita ingin mempunyai pengenalan yang benar, kita harus dapat menempatkan Allah
terutama/dominan dalam segala aspek kehidupan kita. Bila seorang suami hanya dianggap
sebagai “anak” oleh sang istri, pastilah hubungan mereka akan kacau!
Kel. 20:1-6
Yes. 48:11
a. Allah harus ditakuti/ dihormati dari segala yang lain
Semua manusia pastilah tidak suka dengan hal yang menakutkan. Tetapi tanpa ketakutan,
kehidupan dapat menjadi bahaya. Bahkan binatangpun dilengkapi dengan sistem tanda bahaya
(alarm) untuk melarikan dirinya supaya dapat mempertahankan hidupnya.
Persekutuan dengan Allah dimulai dengan rasa takut yang justru mendorong kita untuk
mencapai tempat yang aman, pasti dan senang dari kasihNya!
Takut yang semacam inilah yang dapat dilukiskan sebagai langkah pertama untuk
hubungan pribadi dengan Allah: “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Ams. 1:7).
Tidak ada suatu apapun yang perlu ditakuti apabila anda mempunyai takut akan Tuhan (Ibr.
13:6) (Maz. 27:1). Justru sebaliknya, bila anda tidak takut kepada Tuhan, maka akan menimpa
diri anda hal-hal yang menakutkan (Ul. 28:58-68)
Mengapa kita perlu takut akan Allah?
1. Karena menentukan apakah kita menjauhi kejahatan apa tidak Ams. 8:13; 16:6
2. Karena Allah yang menentukan hidup & mati dalam kekekalan (Mat. 10:28; Wah. 2:10; 20:1-15
Anda akan mengerti, bahwa anda memiliki takut akan Allah yang benar bilamana hal itu
mendorong anda untuk lebih dekat kepada Dia dan bukannya menjauh dari Dia.
b. Allah harus dikasihi, dipercaya dan ditaati lebih dari semua.
Umumnya manusia condong untuk menolak ketakutan; begitulah juga dengan ketaatan.
Namun bila kita dapat melihat ketaatan itu sebagai sesuatu yang justru mendatangkan kebaikan,
maka perspektif kita pastilah akan berbeda dalam memandang ketaatan itu. Misalnya, hampir
semua kita justru akan sangat senang untuk menuruti petunjuk orang asing, tatkala kita berada
dalam suatu daerah yang tidak kita kenal, bukan? Kita tak pernah berpikir itu sebagai suatu
ketaatan. Sebaliknya, kita anggap itu sebagai “menerima pertolongan!”
Ketaatan adalah jalan untuk menerima pertolongan dan kasihNya; dan juga merupakan tanda
bahwa kita mengenal dengan baik – Tuhan yang baik, yang mengasihi dan yang berhikmat itu!
Yoh 2:3-6
4. MERASAKAN BERSAMA
Pengenalan yang baik adalah bila kedua pihak dapat saling merasakan: kasih, kesukaran,
kesenangan, bahkan juga kebahagiaan bersama.
a. Mengenal Allah dengan mempengaruhi Allah
Tuhan Yesus memberikan contoh tentang permintaan seorang kepada sahabatnya
pada waktu malam sampai ia bangun dan memberikan apa yang diminta (Luk. 11:5-8). Jelas,
Tuhan menyatakan bahwa Ia mau “diganggu” oleh doa- doa anak- anakNya, Dia adalah Allah
yang dapat digugah! Alkitab mengatakan, bahwa Allah dapat:
- Disenangkan Ibr. 11:5
- Didukakan Kej. 6:6; Efs. 4:30-32
- Diprovokasi, dicobai, dibatasi Maz. 78:40-41
- Diberati, disusahi Yes. 43:24
- Dimurkakan, dibuat marah Yeh. 16:42-43
Dalam Efs. 4:30-32 “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah…..” herannya,
Allah itu sangat mengasihi kita sehingga membiarkan DiriNya seringkali dilukai oleh manusia!
b. Mengenal Allah ialah dapat dipengaruhi oleh Allah
Bila kita dekat dengan Allah, kita akan berduka terhadap dosa dan merasakan susah
hatiNya karena ketegaran kita.
Yak. 4:7-10
Merasakan bersama menandakan hubungan pribadi dengan Allah. Bila diri anda tidak
tergerak oleh perkara- perkara yang menggerakkan Allah, maka kita belum mengenal Dia
dengan baik. Anda tidak kenal Allah bila anda tak tergerak oleh Dia.
Jadi:
Mengembangkan hubungan pribadi dengan Allah berarti belajar untuk mengasihi apa yang Dia
cintai dan membenci apa yang Ia benci! Itu berarti menempatkan Allah ditempat utama.
Yesus yang bangkit, yang telah bertemu dengan para rasul secara pribadi dan kuasaNya, kuasa
kebangkitanNya, yang dialami oleh para hambaNya adalah suatu fakta kesaksian, bahwa
Yesus adalah Tuhan dan Kristus !
Catatan :
Ada ayat-ayat dalam Alkitab yang justru dipakai salah untuk meniadakan keilahian Kristus,
karena salah interpretasinya !
- Yoh. 14:28
- Wah. 3:14 “permulaan dari ciptaan” = the beginning of the creation of God. Kata “permulaan” =
beginning “arche” adalah untuk peran aktif penciptaan, jadi bukan peran tidak aktif, diciptakan.
Dia bukan ciptaan pertama.
- Kol. 1:15 “yang sulung” ini harus dikaitkan dengan pernyataan ayat selanjutnya supaya tidak
salah interpretasi ! Kol.1:16-17…..Dia Pencipta !
PENGAMPUNAN DARI ALLAH
PENDAHULUAN
Bagaimana kita tahu, bahwa kita sudah melangkah terlalu jauh? Bagaimana kita dapat
menyakini bahwa kita tidak membuat diri kita ini tidak terampunkan di mata Allah?
Jawabannya tidak terdapat dalam kemampuan kita untuk melupakan, atau kemampuan
untuk mengampuni diri sendiri atau kemampuan untuk merasa diampuni. Jawaban yang benar
terdapat dalam pengertian di mana Allah sudah menanggung kesakitan dan hukuman yang
seharusnya kita terima !
SUNGAI PENGAMPUNAN
Air terjun Niagara tingginya adalah kira-kira 50 meter, sedangkan air terjun Victoria 100
meter, sedangkan air terjun Angel di Venezuele tingginya 1000 meter! Mereka memang berbeda
dalam ukuran, tetapi ada satu hal yang sama……. Semuanya menunjukan air yang tidak kembali
lagi ke atas, kecuali melalui proses penguapan.
Demikian juga dengan ukuran dosa manusia yang berbeda-beda, tetapi semuanya
memerlukan ANUGERAH ALLAH ! Yak. 2:10. Maz. 51:1-4.
Anugerah Allah mampu untuk mengampuni segala macam/bentuk dosa apapun ! tidak ada
dosa yang tidak dapat Tuhan ampuni, kecuali tidak mau datang dan percaya kepadaNya ! Yoh.
6:37.
Di dalam pertobatan pengampunan Allah akan berlaku dan kesalahan kita akan disingkirkan
(dibawa pergi!)
MACAM-MACAM PENGAMPUNAN
1. Pengampunan Allah terhadap orang yang belum percaya, saat percaya.
Orang yang belum percaya mereka tidak tahu yang dilakukannya, dan karena itu semua
dosa masa lalunya akan diampuni Allah tanpa perhitungan, artinya diampuni total tanpa dituntut
apa-apa, hanya percaya dan bertobat. ( Luk. 23:34 ; Maz. 32:1-2) ( Mat 18:25-27).
2. Pengampunan Allah terhadap ornag yang sudah percaya
Ini perlu dilakukan oleh orang percaya khususnya pada saat perjamuan suci, saat
pemeriksaan diri 1Kor. 11:28-32
a. Yang mau menguji diri
- Menemukan dirinya berdosa ( karena terang Roh Kudus menerangi )
- Mengaku 1Yoh. 1:9
- Tidak dihukum
b. Yang tidak mau mengaku, pada waktu menguji diri
- Dihajar/dididik
- Lemah, sakit, lalu mati
c. Yang tetap berkeras hati
- Dihukum bersam-sama dengan dunia
3. Pengampunan terhadap sesama kita
Kita harus melakukannya sebab bila tidak Bapa di sorga tidak akan mengampuni ( Mark.
11:26). Bagaimana melakukannya ? Luk. 17:1-4.
- Jagalah dirimu ! Hati-hati, sebab jangan terkena pencobaan Gal. 6:1
- Tegorlah Mat. 18:15-17
- Ampunilah