Anda di halaman 1dari 10

DOKTRIN ALLAH (Theologia Proper)

Pdt.Dra.Delilitnaria Tarigan,M.Th

I. PENDAHULUAN

Allah tidak dapat dimengerti secara tuntas karena Dia adalah Allah yang tidak
terbatas sementara kita adalah mahluk ciptaan yang terbatas. Namun, Allah taidak
menutup diri untuk dikenal oleh manusia ciptaan-Nya. Allah memperkenalkan diri-
Nya melalui wahyu umum dan wahyu khusus. Seorang pakar theology mengatakan
“Yang terbatas tidak dapat menangkap yang tak terbatas”. Kita dapat mengetahui
tentang Allah sejauh Allah menyatakan diri-Nya kepada kita (Ulanagn 29:29)

Problema pengetahuan manusia akan Allah


1. Allah tidak dapat dipahami sepenuhnya (Ayub 11:7-11 ;36:26 ; Yes 48 :18 ;15:8-
8)
2. Allah dapat dikenal oleh manusia (Yoh 14:7 ; 1 Yoh 5:20)

Aspek dari Allah yang tersembunyi


Tersembunyi

Aspek dari Allah yang dinyatakan


Wahyu

Tidak terbatas

Terba Yang tak terbatas dapat menampung yang terbatas


tas

II. Doktrin Allah (Theologia Proper)

Kata teologia berasal dari kata Yunani, theos berarti Allah dan logos berarti
percakapan. Oleh karena itu theology adalah suatu percakapan tentang Allah.
Theologia pada umumnya memiliki arti luas yaitu meliputi keseluruhan aspek
kepercayan krristiani (studi tentang Kristus., Roh Kudus, malaikat,dll)

1
Usaha manusia menyelidiki hal-hal yang dapat diketahui mengenai Allah disebut
Theologi Proper yang berbicara tentang keberadaan-nya, sifat-sifat-Nya dan
perbuatan-perbuatan-Nya.

A. Eksistensi Allah
1. Argumentasi Kosmologikal
Kosmologikal berasal dari bahasa Yunani cosmos artinya dunia. Argumentasi
ini berdasarkan pada fakta bahwa kosmos atau dunia ada. Pasti ada
penyebabnya bahwa dunia ini ada.Contoh: jam tangan
2. Argumentasi Teleologikal
Teleologikal berasal dari bahasa Yunani telos artinya tujuan. Argumentasi
teologikal adalah “keteraturan dan pengaturan yang bermanfaat dalam suatu
sistem mengimplikasikan akal budi dan tujuan pada hasil dari
pengorganisasian itu. Karakteristik alam semesta adalah keteraturan dan
pengaturan yang bermanfaat, oleh sebab itu alam semesta ini memiliki
penyebab yang bebas dan berakal budi”(Maz 8:4-5 ; 19:1-5). Dunia tidak
terjadi secara kebetulan. Ketidakmungkinannya sama dengan seekor monyet
dapat menciptakankarya shakespeare di atas sebuah mesin tik dengan cara
mengetiknya sembarangan.
3. Argumentasi Antropologikal
Anthropos artinya “manusia”. Humanis melihat manusia hanya sebagai
keberadaan biologikal. Maka OP melihat manusia sebagai ciptaan Allah yang
segambar dan serupa dengan Allah (Kejadian 1:26-28; band Efesus 4:24 ; Kol
3:10). Chafer: “ada gambaram filosofis dan moral dalam diri manusia yang
dapat ditelusuri ke belakang untuk menemukan asal mulanya dalam Allah.
Suatu kuasa buta tidak akan pernah dapat menghasilkan seorang manusia
berakal budi, berperasaan, berkehendak,berhati nurani dan memiliki
kepercayaan kepada pencipta.
4. Argumentasi Moral berhubungan dengan argumentasi anthropologikal.
Manusia memiliki kesadaran akan yang benar dan salah. Suatu kesadaran
moralitas. Dari mana kesadaran ini berasal? Mengapa ia memiliki tanggung
jawab moral? (Roma 2:14-15)

B. Teori-teori theistic
1. Atheistik
Efesus 2:12 menjelaskan hal ini “tanpa Allah”.
Atheis dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kategori :
1. Atheis praktis yang hidup seakan tidak ada Allah
2. Atheis dogmatis yang secara terbuka menyangkal Allah
3. Atheis virtual yang menolak Allah sesuai dengan pemahamannya.
2. Agnostic
Berasal dari kata gnosis artinya pengetahuan. Agnostic berarti seseornag
yang tidak mempunyai pengetahuan tentang Allah. Kepercayaan harus

2
berdasarkan verifikasi secara ilmiah. Allah tidak dapat diverifikasi secara
ilmiah, maka mereka mengabaikan Allah.
3. Evolusi
Merupakan pendekatan yang anti supranatural terhadap kehidupan dan asal
mulanya. Bagi mereka tidak ada Allah. Implikasinya : apabila Allah
menciptakan manusia, maka manusia adalah keberadaan yang memiliki
tanggung jawab moral; apabila manusia adalah hasil evolusi, maka ia hanya
biologis dan tidak memiliki tanggung jawab moral allah mana pun.
4. Politeisme
Poly artinya banyak dan theos berarti Allh. Kepercayaan kepada banyak allah
atau kepada allah yang jamak. Romawi adalah animistic; orang India dulu
panteistik(segala sesuatu adalah allah, allah adalh semua dan semua adalah
allah). Seneca:”ia adalah semua yang kamu lihat dan semua yang atidak
kamu lihat”. Juga politeistik, orang Mesir politeistik.
5. Deisme
Percaya bahwa tidak ada Allah yang bersifat pribadi kepada siapa manusia
dapat berhubungan. Allah yang tidak berpribadi menciptakan dunia dan
setelah itu memisahkan diri-Nya dengan manusia dan meninggalkan manusia
itu seorang diri. Mereka hanya mengakui allah yang transenden dan
menyangkal yang imanen.

C. Ciri pengenalan akan Allah


Pengenalan akan Allah dapat ditandai dalam hubungannya dengan sumber, isi,
ketersinambungan dan tujuan/maksud.
1. Sumber
Allah adalah sumber pengenalan akan Dia. Jika Ia menyatakan diri-Nya maka
kita dapat mengenal Dia secara benar. Kebenaran Allah itu telah dinyatakan
kepada manusia melalui Kristus dan rasul-rasul-Nya (Yoh 1:18; 14:7) juga
janji Kristus tentang datangnya Roh Kudus untuk mengungkapkan kebenaran,
agar orang percaya dapat memahami dan mengenal Allah dengan benar (Yoh
16:13-15 ; Kis 1:8)
2. Isi
Pengenalan akan Allah didasarkan pada fakta-fakta dan hubungan pribadi
dengan-Nya. Hanya mengenal fakta tanpa mengenal secara pribadi adalah
timpang. Mengenal secara pribadi tanpa fakta-fakta yang melaluinya Allah
memperkenalkan diri-Nya adalah dangkal.
3. Kesinambungan(progressiveness)
Pengenalan akan Allah dan pekerjaan-nya dinyatakan secara progresif
sepanjang sejarah dunia. Kitab kejadian sampai wahyu sebagai bukti akan hal
ini.
4. Tujuan/maksud
a. Untuk memimpin manusia agar memiliki hidup yang kekal(Yoh 17:3;1
Tim 2:4)

3
b. Untuk memelihara pertumbuhan kehidupan Kristen (2 Pet 3:18) dengan
ajaran atas dasar pengetahuan (Yoh7:17; Roma 6:9,16; Efesus 1:18) dan
dengan pola hidup yang berbeda (Filipi 1:9-10; 2 Pet 1:5)

D. Persyaratan pengenalan akan Allah


1. Allah yang berinisiatif menyatakan diri-Nya agar manusia dapat mengenal-
Nya
2. Allah yang memberikan bahasa untuk dapat berkomunikasi (Kej 1:28-30
dan respon mereka Kej 3:8-13).Menara Babel
3. Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, karena itu manusia
mempunyai akal/intelegensia sehingga dapat mengerati arti dari kata-kata,
logiks, dsn kslimst-kslimst dsn ungkspsn-ungapan.
4. Allah memberikan Roh Kudus kepada orang percaya untuk menyatakan
hal-hal yang dari Allah (Yoh 16:13-15 ; 1 Kor 2:10). Ini tidak menjadikan
orang percaya tanpa salah, tetapi memberikan kepada mereka
kemampuan untuk melihat perbedaan antara kebenaran dan kesalahan (1
Yoh 2:27). Pekerjaan Allah ini memungkinkan kita dapat mengenal dan
mentaati perintah-perintah-Nya dalam Alkitab (Roma 6:16 ; 1 Kor 3:16 ;
5:6 ;6:9 ; Yak 4:4)

E. Penyataan tentang Allah


Allah menyatakan diri-Nya melalui 2 cara, yaitu melalui penyataan umum dan
penyataan khusus. Kedua penyataan ini berasal dari Allah dan tentang Allah.
1. Ciri-ciri penyataan umum (disebut penyataan umum karena sifatnya
memang umum)
a. Umum adalah lingkupnya, yaitu meliputi semua manusia (Mat 5:45 ;
Kis 14:17)
b. Umum tentang geografisnya meliputi bulatan bumi ini (Maz 19:2)
c. Umum dalam metodologinya, kena mengena dengan seluruh dunia
(universal). Seperti panas matahari (Maz 19:14-15), hati nurani
manusia (Roma 2:14-15)
Itulah sifat-Nya karena meliputi seluruh manusia dimana pun mereka
berada, kapan pun mereka hidup. Penyataan itu dapat membawa terang
dan kebenaran kepada semua dan kalau ditolak hukuman.
2. Cara penyataan umum dinyatakan (Maz 19:1-6 ; Roma 1:18-32)
a. Melalui Ciptaan
b. Melalui Sejarah
c. Melalui Manusia
3. Isi penyataan umum (apa yang Allah nyatakan dalam penyataan umum)
a. Kemuliaan-Nya (Maz 19:1)
b. Kuasa-Nya (Maz 19:1)
c. Keunggulan-Nya (Roma 1:20)
d. Keilahian-Nya (Roma 1:20)
e. Pengontrolan-Nya yang tetap pada alam (Kis 14:17)

4
f. Kebaikan-Nya (Mat 5:45)
g. Inteligensia-Nya (Kis 17:29)
h. Eksistensi-Nya yang hidup (Kis 17:28)

F. Hakekat dan sifat-sifat Allah

A. Hakekat Allah
a. Allah itu Roh (Yoh 4:24)
Allah tidak berbadan dan tidak berwujud (Luk 24:39). Itulah sebabnya
Allah melarang segala jenis patung atau gambaran dilandasi keadaan
atau hakekat Allah ini( Kel 20:4) dan larangam penyembahan kepada
berhala (Im 26 :1 ; Ul 16:22)
Pertanyaan : Bagaimana dengan ungkapan yang menggambarkan
Allah memiliki tangan, telinga, mata,dll? (Yes 65:2 ; Ibr 1:10; kej 3:8;
mata (1 Raja-raja 8:29; 2 Taw 16:9), telinga (Neh 1:6; Maz 34:16).
Jawab : semua ini bentuk-bentuk pengungkapan yang bersifat
anthropomorpik dan gambaran-gambaran simbolis untuk membuat
Allah nyata dan juga untuk mengungkapakan berbagai minat, kuasa,
dan kegiatan-Nya.
b. Tidak dapat dilihat (Kel 33:20 ; Yoh 1:18 ; Kol 1:15 band Roma 1:20 ;
1 Tim 1:17 ; 6:16), namun suatu hari nanti orang-orang yang telah
ditebus akan melihat Allah (Maz 17:15; Ibr 12:14; Wahyu 22:4)
Pertanyaan : Bagaimana dengan orang-orang yang disebut pernah
melihat Allah? ( Kej 32:30 ; Kel 3:6 ; 24:9-10; Bil 12:6-8; Ul 34:10 ;
dan Yes 6:1-8)
Jawab : Seorang yang melihat wajahnya dicermin dalam arti tertentu
ia telah melihat wajahnya . Tetapi dalam arti kata yang lain ia tidak
betul-betul melihat dirinya. Demikian juga orang dapat melihat
pantulan kemuliaan Allah, namun mereka tidak memiliki hakekat-Nya.
c. Allah itu Hidup (Yos 3:10 ; 1 Sam 17:26; Maz 84:3 ; Mat 16:16; 1 Tim
3:15; Wahyu 7:2)
Hidup menandakan adanya perasaan, kuasa dan kegiatan dan Allah
memiliki semuanya (Maz 115:3). Allah juga merupakan sumber dan
pemelihara bagi segenap kehidupan (Maz 36:10 ; Yoh 5:26) kontras
dengan berhala-berhala kafir yang mati.
d. Allah itu Pribadi
Allah memiliki cirri-ciri kepribadian,
 Mempunyai intelek (Kej 18:19 ; Kel 3:7 ; Kis 16:18)
 Mempunyai Perasaan (Kej 6:6; Maz 103:8-14; Yoh 3:16), dan
kemauan (Kej 3:15; Maz 115:3; Yoh 16:38)
Aspek kepribadian lainnya : Berbicara (Kej 1:3), melihat (Kej
11:5), mendengar (Maz 94:9), marah (Ul 1:37), cemburu ( Kel
20:5), iba (Maz 114:4), pencipta (Kis 14:15), penopang alam

5
semesta (Neh 9:6), penguasa (Maz 75:8), pemelihara segala
sesuatu (Maz 104:27-30, Mal 6:26-30)
e. Allah ada dengan sendirinya. Keberadaan Allah tidak tergantung
kepada apa pun di luar diri-Nya. Thomas Aquino :” Ia adalah
penyebab pertama; Dia sendiri tidak ada penyebabnya”
f. Allah memiliki kebebasan yang tidak terhingga. Tidak terbatas dan
tidak dapat dibatasi tetapi sebaliknya segala tempet yang bersifat
terbatas tergantung kepada-Nya (1 Raja-raja 8:27 ; 2 Taw 2:6 ; Maz
113:6 ; Maz 139 :7-8 ; Yes 66:1; Yer 23:24 ; Kis 17:24-28).
g. Allah itu kekal. Tidak terbatas dalam ukuran waktu. Bahkan Dialah
pencipta waktu. Kej 21:33 – Allah yang kekal. Maz 90:2 – dari selama-
lamaya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah. Maz 102:108 –
tetapi Engkau tetap sama dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
Yes 57:15 - ….Yang Maha Tinggi dan Yang Maha Mulia yang
bersemayam untuk selama-lamanya. 1 Tim 6:16 – Allah ialah satu-
satunya yang tidak takluk kepada maut (ban Hab 1:12)

B. Sifat-sifat Allah
1. Maha Hadir (Omnipresent, Omni-Latin = ada dimana-mana pada saat
yang bersamaan) 1 Raja-raja 8:27; Maz 139:7-10; Yes 66:1 ; Yer
23:23-24 ; Kis 7:48-49; 17:24-25; Roma 10 :6-8.
Penghibuan bagi orang percaya : Allah senantiasa hadir dan siap
menolong orang yang berharap dan takut akan Tuahn (Ul 4:7 ; Maz
46:2; 145:18’ Mat 28:20)
2. Maha tahu (Omniscience)
Pengetahuan Allah tidak mengenal batas, melliputi :
a. Mengenal diri-Nya sendiri secara sempurna
b. Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus saling mengenal secara
sempurna (Mat 11:27 ; 1 Kor 2:11; Roma 8:27)
c. Allah mengetahui hal-hal yang benar ada : ciptaan yang tidak
hidup (Maz 147:4), binatang (Mat 10:29), manusia (Maz 139:1-4 ;
Ams 15:3), beban dan kebutuhan manusia (Kel 3:7; Mat 6:8,32).
Ia mengetahui hal-hal yang akan terjadi (1 Sam 23:11-12; Mat
11:21; 24:24)
d. Tentang kejahatan yang akan dilakukan bangsa Israel (Ul 31:20-
21). Tentang bangkitnya raja Koresy (Yes 44:26-45:7), tentang
kedatangan Kristus (Mikha 5:1), kematian Kristud (Kis 2:23 ; 3:28)
3. Maha Kuasa (Omnipotence)
Allah menyatakan diri kepada Abraham (Kej 17:1), Musa (Kel 6 :3),
kepada orang-orang percaya (2 Kor 6:18), kepada Yohanes
(Wahyu 1:8; 19:6). Allah dapat melakukan segala sesuatu sesuai
dengan kesempurnaan-Nya.
Hal-hal yang tidak dapt dilakukan oleh Allah :

6
Tidak mungkin menyenangi kejahatan (Hab 1:13), tidak mungkin
menyangkal diri-Nya (2 Tim 1:3), tidak mungkin berdusta (Titus 1:2;
Ibr 6:16), tidak dicobai dan tidak mencobai siapapaun (Yak 1:13).
4. Tidak berubah (Immutability)
Hakekat, sifat-sifat, kesadaran, dan kehendak Allah tidak berubah.
Semua perubahan merupakan pergeseran ke arah yang lebih baik
maupun kea rah yang lebih buruk. Allah adalah sempurna (Yak 1:7;
Maz 102:27-28; Malekahi 3:6; Ibr 1:12; Roma 4: 20-21; Maz 33:11;
Yes 46:10; 1 Raja-raja 8:56; 2 Kor 1:20; Maz 103:17; Kej 18:25; Yes
28:17)

C. Sifat-sifat moral
Sifat-sifat moral Allah adalah sifat moral dalam hakekat Allah :
1. Kekudusan (Holiness) Im 11:44-45 ; Yos 24:19; 1 Sam 6:20; Maz
22:4; Yes 40:25; Yeh 39:7; Hab 1:12
2. Keadilan (righteousness). Kekudusan berhubungan dengan
ketrpisahan, kebenaran berhubungan dengan keadilan-Nya. Sifat
kebenaran berhubungan dengan hokum, moral, dan keadilan (Maz
11:7; Dan 9:7; Maz 19:9 ban Kis 17:31)
3. Kebenaran (truth. Kebenaran berarti persetujuan terhadap apa yang
diwakili termasuk seperti : ketulusan, kesetiaan, dan konsisten. Allah
adalh benar dalam semua pengertian, Ia benar dalam semua pa yang
dikerjakan-Nya (Yoh 17:3; Titus 1:2; Roma 3:4; Ibr 6:18)
4. Kebaikan (Kindness). Kebaikan Allah meliputi semua sifat-Nya seperti
kekudusan-Nya, keadilan-Nya, kebenaran-Nya, kasih-Nya,
kemurahan-Nya, belas kasihan-Nya, dan anugerah-Nya.
 Kasi Allah adalah kasih yang rasional
dan suka rela berlandaskan kebenaran
dan kekudusan (Yes 63 :9-10; 2 Kor
13:11; 1 Yoh 4:8-16; Mat 3:17; Yoh
14:31; Yoh 3:16; Efesus 2:4; Ulangan
7:6-8,13; Yer 31:3; Yoh 14:23; Maz
11:7; Yes 61:8)
 Kemurahan Allah (Maz 145:9,15-16; Kej
1:31; Ayub 39:3; Maz 104:21; 145:15;
Mat 6:26 ; 5:45; band Kis 14:17).
 Belas kasih Allah dinyatakan kepada
orang-orang yang berada dalam
penderitaan/ kesukaran hidup. Rahmat,
kasihan dan kasih setia Allah adalh
istilah yang dipaka dalam hubungan
dengn sifat Allah. Allah kaya dengan
rahmat (Ef 2:4; Yak 5:11; Maz 102:14;
Roma 11:30-31; Maz 103:17; Luk 1:50)

7
 Anugerah Allah ditujukan keda orang-
orang yang sebenarnya tidak layak
menerimanya (Ef 1:6; 2:7; 1 Pet 5:12

III. Nama-nama Allah

Nama-nama Allah menyatakan aspek-aspek dari karakter Allah.


A. Elohim
Digunakan 2570 kali dalam PL dan 2310 kali dari penggunaan itu untuk Allah
yang benar. Elohim artinya Allah yang kuat, Yang Maha Kuasa, Yang Agung.
Nama ini berhubungan dengan kedaulatan-Nya (Yes 54:5; Yer 32:27; Neh 2:4; Ul
10:27). Nama yang berkaitan dengan karya-Nya (Kej 1:1; Yes 45:18; Yun 1:9).
Berkaitan dengan penghakiman-Nya (Maz 50:6; 58:11), berkaitan dengan karya-
Nya yang besar, hubungan dengan Israel (Ul 5:23; 8:15; Maz 68:7)

B. Nama-nama yang bersifat majemuk


 El-shaddai. Shaddai berarti gunung. El-Shaddai berarti Allah Yang Maha
Kuasa yang berdiri di atas gunung (Kej 17:1; 28:3;35:11;Kel 6:3; Maz
91:1-2). Nama ini sering dipakai dalam pendisiplinan dan pemurnian
murid (Rut 1:20-21)
 El-Elyon artinya Allah Yang Maha Tinggi. Menekankan kekuatan-Nya,
kedaulatan-Nya dan keunggulan-Nya. Pertama kali dipakai oleh
Melkizedek pada waktu memberkati Abraham (Kej 4:19; Maz 9:2; Daniel
7:18,22,25,27)
 El-Olam artinya Allah yang kekal (Kej 21:33). Menekankan
ketidakberubahan Allah (Maz 100:5; 103:17), juga berkaitan dengan
kekuatan-Nya (Yes 40:28).
 El-Roi artinya Allah melihat (Kej 16:13)

C. Yahweh
Nama ini ditemukan dalam PL 5321 kali, artinya “Yang ada, yang selalu ada dan
tidak pernah ada” (Kel 3:14). Pertama kali dipakai oleh Hawa (Kej 4:1), Set
(Ayub 26), Nuh (9:26), Abraham (12:8; 15:2,8), pernyataan Tuhan sendiri (Kel
3:14)
Makna Teologis dari nama ini :
 Menekankan eksistensi diri Allah yang tidak berubah dan absolute (Kel
3:4; Yoh 8:58
 Meyakinkan/menjamin hadirat Allah terhadap umat-Nya (Kel 3:12)
 Nama ini menyatakan kuasa Allah yang terus bekerja untuk umat-Nya
dan dalam memelihara perjanjian-Nya (covenant) dilukiskan dalam Kel
6:6.

8
Nama yang mengandung arti majemuk :
a. Yahweh Jireh artinya Tuhan menyediakan (Kej 22:1-4)
b. Yahweh Nissi artinya Tuhan adalah panji-panjiku (Kel 17:15)
c. Yahweh Shalom artinya Tuhan adalah damai (Hab 6:24)
d. Yahweh Sabbaoth artinya Tuhan semesta alam (1 Sam 1:3)
e. Yahweh Maccdeschem artinya Tuhan yang menguduskan (Kel 31:13)
f. Yahweh Roi artinya Tuhan adalah gembalaku (Maz 23:6)
g. Yahweh Tsikenu artinya Tuhan keadilan kita (Yer 23:6)
h. Yahweh Samma artinya Tuhan di sana (Yer 23:6)
i. Yahweh Elohim Israel artinya Allah Israel (Hak 5:3; Yes 17:6)

D. Adonai
Nama ini memiliki artai Tuhan, tuan, pemilik (Kej 19:2; 40:1; 1 Sam 1:15).
Dipakai dalam hubungan majikan dan hamba. Dipakai untuk menekankan
otoritas Allah yang mutlak dan sebagai hamba harus menunjukkan ketaatan yang
mutlak kepada-Nya. Yosua 5:14; Yes 6:8-11.

E. Theos (Allah)
a. Theos diartikan sebagai Allah dalam PB. Septuaginta menggunakan nama ini
diterjemahkan dengan Elohim (PL)
b. Penggunaan nama ini menyatakan beberapa pengertian/kebenaran penting
tentang Allah yang benar :
1. Ialah satu-satunya Allah yang benar (Mat 23:9; Roma 3:30; 1 Kor 8:4,6;
Gl 3:20; 1 Tim 2:5; Yak 2:19).
2. Ia adalah Allah yang unik (1 Tim 1:17; Yoh 17:3; Wahyu 15:4; Roma
16:27)
3. Ia mengatasi segala sesuatu. Dialah pencipta,penopang, Tuhan semesta
alam, perencana (Kis 17:24; Ibr 3:4; Wahyu 10:6)
4. Ia juruselamat (1 Tim 1:1; 2:3; 4:10; Titus 1:3; 2:13; 3:4; Roma 8:32)
c. Kristus sebagai Allah (Yoh 1:1 ban 18; Yoh 20:28 ban 1 Yoh 5:20; ajaran
rasul Paulus Titus 2:13; Roma 9:5)

F. Kurios (Tuhan)
Kurios dipakai dalam PB 717 kali kebanyakan dipakai dalam surat-surat Paulus
dan Lukas 210 kali, artinya menekankan otoritas keutamaan, keagungan Allah
( tuan Yoh 4:11; pemilik Luk 19:33, majikan Kol 3:22; atau berhala 1 Kor 8:5
atau suami 1 Pet 3:6). Kurios menakankan karya-Nya sebagai pencipta, kuasa-
Nya yang dinyatakan dalam sejarah dan penguasaan-Nya terhadap alam semesta
secara adil.
Kristus sebagai Kurios (Mat 8:6), Thomas menyapa Yesus dengan Kurios (Yoh
20:28). Demikian juga dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surge (Kis 2:35-
36; Filipi 2:11).

9
G. Penguasa (Master)
Kata ini menekankan kepemilikan, sedangkan Kurios lebih menekankan otoritas
dan supremasi . Lukas 2:29 oleh Simeon, Petrus dan orang-orang percaya yang
bersama dengan dia Kis 4:24,oleh orang-orang sahid di sorga (Wahyu 6:10), dua
kali disebut dalam 2 Pet 2:1 dan Yudas 4

H. Bapa (Father)
Sebutah Bapa hanya terdapat 15 kali dalam PL dan 245 kali dalam PB. Sebagai
Bapa Allah memberikan kepada anak-anak-Nya anugerah (Ef 1:2; 1 Tes 1:1),
pemberian-pemberian yang baik (Yak 1:17), dan perintah-perintah (2 Yoh 4).
Kita juga menyapa Dia dengan sebutah Bapa melalui doa-doa kita (Efesus 2:18;
1 Tes 3:11).

10

Anda mungkin juga menyukai