Anda di halaman 1dari 4

Machine Translatedoleh

Mesin Diterjemahkan by Google


Google

Journal of Telecommunication Network (Jurnal Jaringan Telekomunikasi) Vol. 12, No.4 (2022)

Penentuan Jumlah Pupuk untuk Tanaman Tebu


Berdasarkan Jaringan Sensor Nirkabel
Adinda Abdillah1 , Nanak Zakaria2 , Waluyo 3

1,2,3 Jaringan Telekomunikasi Digital ,


Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang, Indonesia

1adindaabdillah26@gmail.com , 2nanak_zack@polinema.ac.id, 3waluyo@polinema.ac.id

Intisari— Pemupukan mempunyai peranan yang sangat besar terhadap hasil panen apabila dilakukan dengan cara yang benar, pemupukan
yang efektif dan efisien akan tercapai apabila kondisi kesuburan tanah diketahui terlebih dahulu. Namun permasalahannya, pemupukan
petani masih dilakukan dengan cara perkiraan berdasarkan luas lahan tanpa memperkirakan faktor kebutuhan tanah. Pada penelitian ini
sistem menggunakan Wireless Sensor Network dimana terdapat 2 node yang dipasang pada lahan untuk memantau pengukuran
kelembaban tanah, pH tanah, dan unsur hara dengan menggunakan sensor kelembaban tanah, sensor pH tanah, dan sensor NPK. Dari
sensor-sensor tersebut akan diintegrasikan melalui mikrokontroler Arduino Uno yang nantinya akan dihubungkan dengan sistem LoRa
untuk mengirimkan data informasi pengukuran di darat ke raspberry pi. Sistem komunikasi antar node dirancang dengan topologi peer to
per. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan pupuk yang tepat kemudian dapat mengembalikan kondisi tanah ke kondisi tanah ideal.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa sistem komunikasi peer to peer dapat bekerja dengan baik.

Kata Kunci— Delay, LoRa, Packet loss, Tanaman Tebu, Jaringan Sensor Nirkabel

PERKENALAN pendistribusian pupuk kepada petani tebu. KUD “SUBUR” yang


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi telah membawa beralamat di Jl. Mayjen Sungkono No.
56, Buring, Kec. Kedungkandang, koperasi ini memberikan
dampak pada segala bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pertanian.
Saat ini sudah banyak teknologi canggih yang diciptakan, pelayanan dan kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan
salah satunya adalah teknologi di bidang pertanian yang dapat kebutuhan pertanian, seperti penyediaan pupuk untuk tebu.
membantu meringankan pekerjaan para petani. Sistem ini menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel dimana
Perkembangan
memantau pertanian di Indonesia sangat dibutuhkan teknologi
oleh sebagian besarterdapat 2 node yang dipasang pada lahan untuk
petani [1].
Salah satu petani yang cukup penting dan berpengaruh di pengukuran kelembaban tanah [8], keasaman tanah, dan unsur
masyarakat adalah petani tebu. Tebu merupakan tanaman penghasil hara [9][10]. Dimana dalam pengukuran 3 parameter tersebut
gula yang merupakan sumber karbohidrat. Tanaman ini diperlukan menggunakan sensor pelembap tanah [11], sensor pH tanah
agar kebutuhannya terus meningkat seiring dengan bertambahnya [12], dan sensor NPK [12][13]. Sensor-sensor ini akan
jumlah penduduk [2]. Budidaya tebu memerlukan paparan sinar diintegrasikan melalui mikrokontroler Arduino Uno yang
matahari, air dan unsur hara yang tepat untuk mengoptimalkan nantinya akan dihubungkan dengan sistem LoRa [14] untuk
pertumbuhan tebu. Ketersediaan unsur hara pada pertumbuhan mengirimkan data informasi pengukuran di darat ke raspberry pi [15] yan
tanaman tebu sangat berpengaruh terhadap faktor penyebab Dimana nantinya seluruh data akan ditampilkan pada web [16].
rendahnya hasil [3]. Dalam hal ini pemupukan yang tepat sangat
diperlukan agar diperoleh hasil yang menguntungkan. Pemupukan II. METODE
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap hasil panen Bagian ini menjelaskan secara rinci penelitian yang dilakukan
apabila dilakukan dengan cara yang benar, pemupukan yang efektif dipegang

dan efisien akan tercapai apabila diketahui terlebih dahulu kondisi


A. Diagram Blok Sistem
kesuburan tanah, terutama pemupukan pada tanaman khususnya Pada diagram blok perancangan sistem dibagi menjadi dua
pemupukan tebu sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan. sistem yaitu pengirim dan penerima. Pengirimnya adalah data
[5]. Namun yang menjadi permasalahan adalah pemupukan petani dari node sensor yang terdiri dari sensor pH tanah, sensor
masih dilakukan secara perkiraan berdasarkan luas lahan tanpa kelembaban tanah, dan sensor NPK yang dikirimkan ke node
memperkirakan faktor kebutuhan tanah [6], bahkan ada pula petani server dengan menggunakan modul LoRa sx1278 sebagai
yang hanya menggunakan satu jenis pupuk dalam pemupukan tebu pengirimnya, catu daya menggunakan baterai 9 volt. Pada sisi
sehingga mengakibatkan kurang dari 100% pupuk yang digunakan. penerima yaitu server terdapat 2 buah perangkat diantaranya
pertumbuhan tanaman tebu yang optimal, mengakibatkan berkurangnya kandungan
modul LoRa tanah karena
sebagai kekurangan
penerima dataunsur hara sensor
dari node [7], pemberian
yang nutrisi/pemu
Selain itu, diperlukan wadah bagi petani tebu dalam dihubungkan dengan server yang menggunakan Raspberry Pi
menyelesaikan permasalahan tersebut. KUD berperan dalam 3 terdapat catu daya berupa tegangan 12 Volt adaptor. Nantinya
membantu petani tebu dalam memberikan edukasi komposisi hasilnya akan ditampilkan di web server seperti terlihat pada Gambar 1.
pupuk pada lahan petani tebu, diantaranya adalah

E-ISSN : 2654-6531 P- ISSN : 2407-0807 208


Machine Translatedoleh
Mesin Diterjemahkan by Google
Google

C. Perencanaan Situs Web

Gambar 4. Perencanaan Website

Gambar 4 berikut merupakan rancangan web pendistribusian pupuk


Gambar 1. Diagram Blok pada KUD subur di wilayah Buring yang digunakan oleh petugas koperasi
untuk memantau kualitas tanah.
B. Perencanaan Perangkat Dimana di web tersebut terdapat beberapa informasi mengenai ketersediaan
Keras Pada bagian ini akan dijelaskan skema rangkaian perangkat pupuk, kondisi lahan, proporsi pupuk, dan riwayat pengambilan pupuk
keras node sensor seperti pada Gambar 2. Rangkaian perangkat keras oleh petani.
terdiri dari komponen modul LoRa sx1278, mikrokontroler Arduino uno,
sensor pH tanah, kelembaban tanah, sensor NPK dan sensor tegangan. AKU AKU AKU. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Rangkaian Perangkat Keras
Gambar 5 menunjukkan rangkaian berikut merupakan implementasi
skema hardware node sensor yang telah dirangkai menjadi sebuah modul.
Komponen-komponen tersebut seperti Arduino uno, Lora sx1278, sensor
NPK, sensor kelembaban tanah, sensor pH tanah, sensor tegangan
dihubungkan dengan bantuan kabel jumper betina ke betina dan jantan ke
betina cocok dengan pin yang dirancang.

Gambar 2. Diagram Perangkat Keras pada Node Sensor

Skema perangkat keras ditunjukkan pada Gambar 3, rangkaian


perangkat kerasnya terdiri dari LoRa sx1278 dan Raspberry Pi 3.

Gambar 5. Jaringan pada Node Sensor

Berikut ini merupakan implementasi dari perangkat keras server yang


telah dirangkai menjadi modul-modul seperti pada Gambar 6. Komponen-
komponen tersebut dihubungkan satu sama lain dengan bantuan kabel
pelompat perempuan-ke-perempuan.

Gambar 3. Diagram Perangkat Keras pada Node Server

E-ISSN : 2654-6531 P- ISSN : 2407-0807 209


Machine Translatedoleh
Mesin Diterjemahkan by Google
Google

TABEL I.
UJI PENUNDAAN

Pengiriman Status ServerStatus Catatan Penundaan (md)


Jarak

100 Terkirim Diterima Berhasil 95

200 Terkirim Diterima Berhasil 128

300 Terkirim Diterima Berhasil 252

400 Terkirim Diterima Berhasil 386

500 Terkirim Diterima Berhasil 400

Nilai-nilai 252.2
Gambar 6. Jaringan pada Node Server

B. Pengujian Sistem Berdasarkan Tabel 1 pengujian yang dilakukan mengenai delay


Web Gambar 7 menunjukkan hasil Halaman web ini berdasarkan jarak seperti terlihat pada Tabel 4.16, pemasangan
menampilkan informasi mengenai pupuk yang akan digunakan setelah pengukuran.
node sensor dengan jarak 100, 200, 300, 400, dan 500 dari server
Cara kerjanya adalah pengukuran dilakukan 1 atau 2 hari sebelum dapat berjalan dengan baik karena nilai rata-rata delay pada saat
pemupukan untuk mengetahui penggunaan pupuk yang tepat pengiriman data dari node sensor ke server bernilai 2,52 termasuk
sesuai dengan kondisi tanah pada saat pengukuran. dalam kategori baik menurut ITU-T G.114
Dari hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata kondisi tanah kedua Packet Loss Test bertujuan untuk mengetahui persentase
node yaitu nilai kelembaban 60%, nilai pH 5,9, nilai N 174 ppm, jumlah paket yang hilang yang dapat terjadi akibat tabrakan dan
nilai P 12 ppm, dan nilai K 171ppm. . Jadi berdasarkan sistem yang kemacetan pada jaringan. Terdapat 5 sampel yang ditampilkan
telah dibuat, proporsi pupuk yang diberikan adalah pupuk ZA berdasarkan pengukuran jarak.
sebanyak 300 kg, pupuk ponska sebanyak 376,47 kg, dan kompos TABEL II
sebanyak 14,29 kg. KEHILANGAN PAKET

Pengiriman Kemasan Kemasan Kesalahan Paket


Jarak Terkirim Diterima (%)

100 50 50 0%

200 50 50 0%

300 50 49 2%

400 50 49 2%

500 50 48 4%

500 50 48 4%

Berdasarkan Tabel 1 pengujian yang dilakukan mengenai


packet loss berdasarkan jarak seperti pada Tabel 4.17, untuk
Gambar 7. Pengujian Sistem Web pemasangan node sensor dengan jarak 100, 200, 300, 400, dan 500
dari server dapat berjalan dengan baik karena rata-rata nilai packet
C. Pengujian Tingkat Keberhasilan Pengiriman Data pada Sistem loss saat pengiriman data dari node sensor ke server 4% termasuk
Parameter pengujian tingkat keberhasilan pengiriman data dalam kategori baik menurut ITU-T G.114
yang digunakan antara lain delay dan packet loss. Hasil pengujian
AKU AKU AKU. KESIMPULAN
akan ditampilkan pada tabel 1 dan 2 seperti di bawah ini
Pengujian penundaan untuk menentukan waktu yang Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, perencanaan
dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dan pelaksanaan, maka dari penelitian ini dapat diperoleh bahwa, 1.
sendiri bisa dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kemacetan atau Sistem dirancang menggunakan mikrokontroler tipe Arduino uno
pada node sensor sehingga semua sensor yang dapat digunakan
juga lamanya waktu pengerjaan. Terdapat 5 sampel yang
ditampilkan berdasarkan pengukuran jarak. terintegrasi dan raspberry pi pada server menggunakan modul
komunikasi LoRa. Data yang diperoleh disimpan ke MySQL untuk
ditampilkan di web server sehingga bisa langsung

E-ISSN : 2654-6531 P- ISSN : 2407-0807 210


Machine Translatedoleh
Mesin Diterjemahkan by Google
Google

menentukan penggunaan pupuk yang tepat dengan memanfaatkan [14] I. A. D. G. d. L. J. I. G. M. Eka Putra, "Monitoring Menggunaan
teknologi jaringan sensor nirkabel. Daya Listrik Sebagai Implementasi Internet of Things
Berbasis Wireless Sensor Network,"
REFERENSI
Teknologi Elektro, Vol. Jilid 16, No.03, 2017.[15]
R. S. d. A. H. L. Nugroho, "Sistem Monitoring Kadar Gas
[1] L. D. P, "Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Metana (Ch4), Gas Amonia (Nh3) Dan Gas Karbon Dioksida
Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan," (Co2) Pada Tempat Pembuangan Sampah Untuk Pencegahan
Prosiding seminar IPB, 2010. Penyakit Ispa Berbasis Wireless Sensor Network," Jurnal

[2] I. P. Rahayu, "Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen terhadap Jaringan Telekomunikasi, Vols. Vol. 11, No. 4, pp. 220-227,

Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.)," 2021. [16]


Hudiono, M. Taufik, RHY Perdana, dan AE
Ratoon 1 di tanah Inceptiso, 2016.
Rakhmania, “Meteran air terpusat digital menggunakan 433
[3] A. B. J. H, "Pengaruh pemberian Pupuk ZA pada Tebu
mhz lora,” Bull. listrik. bahasa Inggris Informatika, jilid. 10,
Hitam," Junal Pertanian, 2020.
tidak. 4, hal. 2062–2071, 2021, doi:10.11591/EEI.V10I4.2950.
[4] SAYA d. MA Jupri, “Rancang Bangun Alat Pengukur Suhu,
Kelembaban, dan pH pada Tanah Berbasis Mikrokontroler
ATMega328P," Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika
(JEPIN), Vols. Vol. 3, No. 2, 2017.

[5] SHEPMUHMCR d. MUPN Fahmi, “Prototipe Sistem Pertanian


Presisi Monitoring Berbasis WSN,” Teknologi Cerdas dan
Penerapannya, 2017.

[6] Husdi, "MONITORING KELEMBABAN TANAH PERTANIAN


MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 DAN
ARDUINO UNO," ILKOM Jurnal Ilmiah, vol. Volume 10
Nomor 2, 2018.

[7] S. d. A. Y. U. Syafiqoh, "Pengembangan Wireless Sensor


Network Berbasis Internet of Things untuk Sistem
Pemantauan Kualitas Air dan Tanah Pertanian," Jurnal
Informatika: Jurnal Pengembangan IT (JPIT), Vols.
Vo.03, No.02, 2018.

[8] A. B. d. R. A. S. T. Afif, "Implementasi Perangkat GatewayUntuk


Pengiriman Data Sensor Dari Lapangan Ke Pusat Data Pada
Jaringan Wireless Sensor NetworkBerbasis Perangkat
nRF24L01," Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer, vol. Vol. 1 dari Vol. 3, 2019.

[9] I. C, "Budidaya dan Pasca Panen Tebu," Bogor: ESKA Media,


2010.

[10] A. Selaeman, "Pemeliharaan Tanaman Tebu (Saccharum


officinarum L) Ratoon di PTPN XVI Pabrik Gula Takalar,"
Junal Perkebunan, 2019.

[11] A. B. Jayanus, "Pengaruh Pemberian Pupuk ZA terhadap


Pertumbuhan Tanaman Tebu Hitam," Jurnal Pertanian,
2020.

[12] R. Nibaho, "Pengaruh Pupuk Ponska dan Pengapuran


Terhadap Kandungan Unsur Hara NPK dan pH Beberapa
Tanah Hutan," Jurnal Kehutanan, 2003.

[13] Y. M. Nugraha, "Kajian Penggunaan Pupuk Kompos dan


Jenis Pupuk N Terhadap N tanah, Serapan N dan Hasil
Tanaman Sawi Pada Tanah Litosol Gemolong," Jurnal
Pertanian, 2010.

E-ISSN : 2654-6531 P- ISSN : 2407-0807 211

Anda mungkin juga menyukai