Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK

PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN


DI KABUPATEN PONOROGO

Sugianto1, Arna Fariza2


Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi1 , Dosen Pembimbing 2
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
Telp (+62)31-5947280, 5946114, Fax. (+62)31-5946114
Email : giant@student.eepis-its.edu

Makalah Proyek Akhir

ABSTRAK

Kabupaten ponorogo merupakan kabupaten agraris yang terletak dipropinsi Jawa Timur. Sebagai
daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduknya adalah sektor pertanian.
Pembangunan sektor pertanian terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
karena keanekaragaman sumber pangan yang ada juaga dapat memberikan daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan. Analisa potensi lahan pertanian sangat diperlukan, karena dengan
diketahuinya lahan pertanian dapat diprediksi hasil panen dan rekomendasi pemanfaatan lahan
yang sesuai, sehingga pada akhirnya mendapatkan hasil panen yang maksimal untuk mencukupi
kebutuhan pangan daerah tersebut . Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu
aplikasi yang dapat melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah pertanian yang ada di
Ponorogo.
Salah satu metode yang digunakan pada permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan GIS
(Geographical Information System).Proyek akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
pengguna untuk mengetahui daerah-daerah pertanian yang ada di Ponorogo.
Rekomendasi ini disusun dengan bantuan informasi yang berbasis pemetaan geografis. Dengan
dukungan SIG, diharapkan mampu memberikan informasi bagi masyarakat maupun pemerintah
daerah pertanian beserta hasilnya di kabupaten ponorogo.

Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, daerah pertanian

1. PENDAHULUAN wisatawan. Analisa potensi


1.1 Latar belakang lahan pertanian sangat
Kabupaten ponorogo diperlukan, karena dengan
merupakan kabupaten agraris diketahuinya lahan pertanian
yang terletak dipropinsi Jawa dapat diprediksi hasil panen
Timur. Sebagai daerah agraris dan rekomendasi
maka mata pencaharian pemanfaatan lahan yang
utama penduduknya adalah sesuai, sehingga pada
sektor pertanian. akhirnya mendapatkan hasil
Pembangunan sektor panen yang maksimal untuk
pertanian terutama diarahkan mencukupi kebutuhan pangan
untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut . Untuk
masyarakat, karena mengatasi persoalan tersebut
keanekaragaman sumber perlu dibuat suatu aplikasi
pangan yang ada juaga dapat yang dapat melakukan
memberikan daya tarik pemetaan terhadap daerah-
tersendiri bagi para daerah pertanian yang ada di
Ponorogo. 3. Bagaimana membangun
aplikasi GIS yang
Dalam proyek akhir ini kami berdasarkan data-data
akan membuat “ Sistem yang didapat sehingga
Informasi Geografis Untuk dapat memberikan
Pemetaan dan Analisa Daerah informasi mengenai daerah
Pertanian di Kabupaten pertanian yang ada di
Ponorogo”. Diharapkan kabupaten ponorogo
dengan dibuatnya sistem 1.3 Batasan Masalah
informasi ini dapat Adapun batasan masalah dalam
memberikan suatu informasi proyek akhir ini diantaranya
secara detail tentang hasil- adalah sebagai berikut :
hasil pertanian yang ada di 1. Daerah yang menjadi obyek
Kabupaten Ponorogo. dalam pembuatan proyek
akhir ini adalah Kabupaten
Saat ini memang telah banyak Ponorogo.
informasi tentang hasil 2. Data yang dipakai pada proyek
pertanian di suatu daerah, akhir ini adalah data wilayah
namun kali ini kami akan pertanian baserta hasilnya,
memberikan suatu sistem pola tanam berdasarkan jenis
informasi mengenai hasil tanah, aliran irigasi pada
pertanian di kabupaten daerah pertanian
ponorogo dalam bentuk peta, 3. Observasi data sampai
selain itu kami juga akan kecamatan
memberikan informasi tentang
analisa jenis tanaman yang 1.4 Tujuan
cocok untuk ditanam pada Pembuatan proyek akhir ini
daerah tersebut berdasarkan bertujuan untuk:
jenis lahan pertanian daerah 1. Membangun sistem
tersebut. Sehingga diharapkan infomasi geografis daerah
dapat memberikan informasi pertanian di Ponorogo
yang jelas tentang hasil 2. Memberikan informasi
pertanian di Kabupaten kepada pengguna tentang
Ponorogo serta jenis tanaman daerah pertanian di
apa yang cocok untuk ditanam Ponorogo
di daerah tersebut.
2. PERENCANAAN SISTEM
1.2 Perumusan Masalah 2.1 Analisa Sistem
Berdasarkan uraian diatas, Pada tugas akhir ini,
maka permasalahan yang kebutuhan hardware dan
timbul dalam pengerjaan software yang penulis
proyek akhir ini adalah : gunakan dapat diuraikan
1. Bagaimana mendapatkan sebagai berikut :
data-data terkait yang Perangkat Keras ( Hardware )
akurat dan lengkap sebagai 1. Processor : Intel
bahan untuk pengerjaan Pentium 4 CPU 1,7 GHz
proyek akhir ini. 2. Hardisk : 40 Gb
2. Bagaimana mengolah data 3. Memory : 1024 Mb
pendukung menjadi data
spasial GIS.
4. Monitor : Resolusi
1280 x 1024 dengan 256
warna dan VRAM 4 Mb.
Perangkat Lunak ( Software )
Sistem Operasi :
Berbasiskan Windows XP
Service Paxk 2
Aplikasi : ArcView, Gambar 3.1 Skema Perancangan
MapServer, PostgreSQL, Sistem
QuantumGis
Proses kerja sistem pada
Proyek Akhir ini terbagi
menjadi beberapa bagian.
Mulai dari installasi software,
pre-processing data,
perancangan database,
pembuatan database
PostgreSQL, dan
perancangan GUI program
berbasis web. Secara garis
besar proses-proses yang
terjadi di dalam perancangan
sistem adalah sebagai Start
berikut :
Dalam bab ini akan di jelaskan
tentang perancangan sistem
beserta proses-proses yang User
dilakukan. Proses kerja sistem Request
pada Proyek Akhir ini terbagi Databas
Pencarian e
menjadi beberapa bagian. Mulai
dari installasi software, pre-
processing data, perancangan Prose
database, pembuatan database s
PostgreSQL, dan perancangan ya
GUI program berbasis web.
Secara garis besar proses-proses Hasil
yang terjadi di dalam perancangan
sistem adalah sebagai berikut :
Stop

Gambar 3.2 Flowchart


program daerah pertanian

2.2 Pre Processing


Dalam sistem ini data yang akan
diolah adalah data dalam format
shp, karena dapat langsung
dimanfaatkan oleh MapServer.
Tentu saja semua data tersebut
tidak langsung digunakan, tetapi Setiap data yang diperoleh perlu
perlu dilakukan penyesuaian dilakukan penyesuaian dalam hal
dahulu baik mengenai jenis data, atribut yang dimiliki, sehingga
atribut yang ada, sampai proses tidak semua atribut akan
penggabungan data. Oleh karena digunakan. Jika dirinci, maka data
itu, perlu dilakukan pemrosesan keluaran hasil olahan yang
data awal (pre-processing). diharapkan antara lain:
Pre-processing merupakan proses 1. Peta wilayah kabupaten
awal pengelolaan data yang Ponorogo
dilakukan pada sistem SIG. 2. Peta penyebaran
Proses ini bertujuan agar data kecamatan
yang digunakan sesuai dan tepat 3. Peta jenis tanah
guna dalam penggunaannya dalam 4. Peta lahan pertanian
sistem. 5. Peta daerah pertanian
6. Peta penyebaran sungai
Semua data yang akan dibuat ini
digunakan sebagai visualisasi peta
yang akan ditampilkan pada web,
dengan dasar tampilan berupa peta
Kabupaten dan peta Kecamatan di
wilayah Ponorogo. Tampilan pada
web akan dibagi tiap layer
berdasarkan file shp dari peta
tersebut, dan dapat ditampilkan
Gambar 3.3 Blok Diagram
atau tidak ditampilkan dengan
Pre-Proccessing
cara yang mudah bagi user.
2.3 Pembentukan dan Keluaran
3. UJI COBA DAN ANALISA
Data hasil survey yang akan
3.1 Pengujian
diolah kembali adalah data
Pengujian dilakukan untuk
dengan format shp (shapefile).
mengetahui apakah aplikasi yang
Pengolahan data dilakukan
dibangun telah berjalan dengan
dengan proses digitasi, overlay,
baik dan memenuhi spesifikasi
Geoprocessing, dan penambahan
yang telah ditentukan. Pada
atribut menggunakan perangkat
bagian ini akan dibahas mengenai
lunak ArcView versi 3.3.
tahapan perancangan antarmuka
Daerah yang menjadi obyek dalam
aplikasi. Aplikasi yang dibangun
sistem ini adalah wilayah
adalah aplikasi yang berbasis
Kabupaten Ponorogo. Data yang
web, oleh karena itu antarmuka
digunakan sebagai dasar peta
yang dibangun adalah antarmuka
seperti yang terlihat pada tabel 3.1
web. Antarmuka yang akan
No Nama Sumber dibangun, dirancang sesederhana
1 Peta Dinas PU mungkin sehingga memudahkan
Ponorogo Cabang user dalam menggunakannya.
Ponorogo
2 Peta Dinas Pekerjaan 3.1.1 Halaman Index
Sungai Umum Subdin Halaman ini merupakan
dan Irigasi Pengairan halaman yang pertama
3 Peta Dinas Pertanian kali tampil pada saat
Pertanian user mengakses URL
address aplikasi ini.
Gambar 4.1 Halaman
ini merupakan halaman
yang menampilkan
visualisasi peta
kabupaten Ponrogo
yang dilengkapi dengan
kemampuan navigasi
peta seperti zoom to
full, zoom in, zoom
out, ,pan , back ,forward
dan select, tool tip,
measure, trnasperancy
dan refresh dari semua Gambar 4.2 Halaman menu area
bidang. Berikut adalah 3.1.2.1 Halaman Peta_Ponorogo
halaman index. Halaman ini merupakan
halaman yang menampilkan
visualisasi peta kabupaten
Ponorogo khususnya area
batas wilayah kecamatan
ponorogo dan kantor
kecamatan yang dimiliki
masing-masing kecamatan.

Gambar 4.1 Halaman Index

3.1.2 Halaman Menu Area


Halaman ini merupakan
halaman yang
memberikan informasi
menu link area Gambar 4.3 Halaman
Peta_Ponorogo, Peta_Ponorogo
Fasilitas_umum, Data-
Nature, 3.1.2.2 Halaman Lahan Pertanian
Fasilitas_Kesehatan, Halaman ini merupakan
Bencana, Tempat
halaman yang menampilkan
Evakuasi,
visualisasi peta kabupaten
ponorogo khususnya area
pertanian antara lain : lahan
basah, lahan kering dan
tanaman tahunan dijadikan
satu seperti dalam gambar
Gambar 4.4
lokasi

Gambar 4.8 Hasil


Gambar 4.4 Halaman pencarian pertanian
Lahan Pertanian tanaman tahunan

3.1.2.3 Halaman Jenis Tanah


Halaman ini merupakan
halaman yang menampilkan
visualisasi kabupaten
ponorogo khususnya area
jenis tanah, yaitu tanah lokasi
aluvial, tanah latosol dan
mediteran dijadikan satu Gambar 4.9 Hasil
seperti dalam gambar pencarian pertanian lahan
Gambar 4.5 kering

3.2 Analisa

Gambar 4.5 Halaman Jenis


tanah
3.1.2.4 Halaman Query Gambar 4.10 Lokasi daerah
Halaman ini merupakan pertanian di Ponorogo
halaman yang memberikan Dari hasil overlay diatas kita
fasilitas untuk mencari data dapat melihat dan menganalisa
lokasi-lokasi daerah tentang daerah pertanian yang ada
pertanian yang berada di di Kabupaten Ponorogo terdapat 3
seluruh wilayah kabupaten jenis lahan pertanian yaitu :
ponorogo berdasarkan query 1. Pertanian lahan basah meliputi
yang diminta. persawahan yaitu areal
pertanian tanah basah atau
sering di genangi air.
Termasuk dalam hal ini
sawah-sawah yang ditanami
tebu, tembakau, palawija,
Gambar 4.7 Hasil umbi jalar dan sayur-sayuran.
pencarian pertanian lahan 2. Pertanian lahan kering yaitu
basah areal pertanian yang tidak
pernah di airi yang ditanami
dengan jenis tanaman umur
pendek saja. Jenis tanaman
yang sesuai untuk
dikembangkan pada lahan dikemukakan saran-saran
pertanian kering adalah : yang berguna untuk perbaikan
kacang tanah, umbi jalar, dan dari sistem yang kami bangun
tanaman sayuran berupa sawi, dalam proyek akhir ini :
tomat, mentimun, kacang 1. Diharapkan dapat
panjang, cabe dan bayam mengembangkan
3. Pertanian tanaman tahunan MapServer ke arah
ialah area yang di tanami jenis Graphic User Interface
tanaman keras dan cara (GUI) yang lebih
pengambilanya bukan menarik dan mudah
menebang pohonya. Jenis untuk dipahami dari
tanaman yang sesuai untuk data peta yang didapat.
dikembangkan pada lahan 2. Perlunya studi literarur
pertanian tanaman tahunan yang lebih banyak
adalah kopi, cengkeh, coklat, tentang topik yang akan
melinjo, durian, kelapa, dibuat pada SIG.
manggis, rambutan, dan lain- 3. Perlunya lebih
lain mendalami lagi fungsi-
fungsi maupun
4. KESIMPULAN DAN SARAN pemrograman yang ada
4.1 Kesimpulan pada MapServer
Setelah dilakukan serangkaian terutama untuk data
pengujian terhadap sistem yang vektor agar dapat
dibangun dengan mengambil data dikembangkan ke
dan menganalisa data-data yang aplikasi yang lebih luas.
didapatkan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perangkat lunak MapServer,
PostgreSQL dan PHP dapat
menampilkan data-data spasial
dengan format SHP (ESRI
shape file) sehingga layak
dikembangkan untuk aplikasi
web GIS untuk informasi DAFTAR PUSTAKA
daerah pertanian di Kabupaten
Ponorogo.
2. Sistem ini dapat memberikan 1. Bakosurtanal.go.id
informasi dan membantu 2. Prahasta, Eddy, 2004, Sistem
pengguna dalam melakukan
Informasi Geografis Tools dan
pencarian mengenai daerah
pertanian yang ada di Plug-In, Informatika, Bandung.
kabupaten Ponorogo yang
3. Prahasta, Eddy, 2005, Konsep-
meliputi persebaran lahan
pertanian beserta hasil Konsep Dasar Sistem Informasi
pertanian dan pola tanam. Geografis, cetakan kedua,
4.2 Saran Informatika, Bandung.
Dari beberapa kesimpulan
yang diambil diatas, dapat
4. Tim Geologi, 2006, Panduan
teknis penanganan bencana
gerakan tanah di Kabupaten
Ponorogo, Pemkab Ponorogo

Anda mungkin juga menyukai