1, Maret 2019
ABSTRAK
Penyajian data potensi komoditi perkebunan saat ini masih banyak disajikan dalam laporan statistik tahunan di setiap
daerah di Indonesia. Hal ini juga yang terjadi di wilayah provinsi Kalimantan Tengah Sehubungan dengan hal tersebut,
maka disediakan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Perkebunan dengan adanya Sistem Informasi Geografis
Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah dapat mengelola data lapangan secara lebih cepat dan terperinci dengan baik.
Oleh karena itu untuk mendukung pemerintahan daerah dalam menganalisis data-data komoditi perkebunan perlu di
kembangkan suatu system yang memaksimalkan pemetaan tiap tanah di provinsi Kalimantan Tengah. Sehingga dengan
adanya Sistem informasi geografis ini dapat mengetahui banyaknya kategori daerah perkebunan yang masih belum di
pergunakan dapat di jadikan acuan bagi rakyat atau pemerintah mengelola lahan sehingga mengasilkan lapangan pekerja
bagi masyarakat setempat
165
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 3 No. 1, Maret 2019
1.4 Batasan Masalah potensi daerah miskin ini berbasis sistem informasi
Batasan-batasan permasalahan dari proyek akhir geografis yang disajikan secara online melalui web
yang dibuat ini adalah sebagai berikut: untuk mengoptimalkan dampak program
1. Data yang digunakan dalam sistem ini adalah pengentasankemiskinan yang disediakan pemerintah
data perkebunan yang berada di provinsi dan swasta. Dan dari hasil penelitiannya adalah
Kalimantan Tengah. mengenai teori kemiskinan, analytical Hierachy
2. Variabel data yang digunakan yaitu lokasi Process (AHP) dan Sistem Informasi Geografis
perkebunan,luas perkebunan dan potensi (GIS). [2]
tanaman yang dihasilkan. Pemetaan lahan Pertanian dan komoditas hasil
3. Jumlah Komoditas Tanaman Perkebunan yang panen yang selama ini dalam proses pendataannya
ada di Provinsi Kalimantan Tengah masih manual. Pemerintahan Kabupaten Kudus yang
4. Data Tanaman Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, membutuhkan Sistem Informasi Geografis untuk
Kakao, Kopi, Aren, Pinang, Jambu Mente, pemetaan lahan pertanian dan komoditi hasil panen.
Kemiri yang digunakan dalam sistem ini Pemerintah juga mendata kelompok tani pemilik
diperoleh dari Dinas Perkebunan Kalimantan lahan pertanian untuk penyaluran bantuan
Tengah. pemerintah. Dalam Perancangan sistem ini penulis
5. Sistem ini di tujukan untuk Dinas Perkebunan menggunakan Freemind untuk menjabarkan alur
Kalimantan Tengah yang ingin mengetahui proses dan perancangan basis data sistem informasi
daerah perkebunan serta potensi yang dihasilkan geografis berbasis web digitas persil bangunan
untuk Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan metode Tools Entity Relational
6. Bahasa Pemogramman yang yang digunakan Diagram. Sehingga Selain memuat peta lahan
adalah HTML, PHP, CSS, ASP, dan XML. pertanian, aplikasi juga memuat data penanaman
lahan dan data tahapan penanaman perlahan
1.5 Manfaat pertanian. [3]
Manfaat dengan adanya sistem sistem informasi Informasi yang dibutuhkan dalam pemetaan
geografis pemetaan daerah perkebunan ini adalah : lokasi perkebunan kelapa sawit adalah lokasi
1. Dengan adanya sistem ini dapat membantu perkebunan, luas perkebunan, lahan rusak dan lahan
pengguna dalam mendapatkan informasi daerah produktif. Sistem informasi geografis merupakan
perkebunan yang berada di Provinsi Kalimantan perangkat bantu dalam pemetaan serta manajemen
Tengah. informasi berbasis geografis. Aplikasi pemetaan
2. Dengan adanya sistem ini dapat membantu wilayah perkebunan berbasis GIS dapat digunakan
pengguna dalam mendapatkan informasi untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam
komoditas hasil panen disetiap kabupatenya. rangka pengambilan keputusan mengenai perkebunan
3. Dengan adanya sistem ini maka dapat kelapa sawit. Sistem Informasi dapat membantu
memahami bagaiaman cara kerja suatu website masyarakat dan instansi terkait dalam memberikan
sistem informasi geografis. informasi tentang luas wilayah dan luas perkebunan.
Informasi perkebunan kelapa sawit di Provinsi
2. TINJAUAN PUSTAKA Bengkulu Berbasis Web. [4]
Kabupaten ponorogo merupakan kabupaten Masih belum adanya kesadaran dan
argaris yang memerlukan analisa potensi lahan. ntuk Pengetahuan akan pentingnya benda Cagar Budaya
mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu dan nilai-nilai kebudayaannya. Serta faktor dari alam
aplikasi yang dapat melakukan pemetaan terhadap yang dan pencurian yang akan menghilangkan Cagar
daerah-daerah pertanian yang ada di ponorogo. Budaya yang ada. Pembuatan Sistem Informasi
Penelitian ini mengusulkan metode GIS Geografis Cagar Budaya saja kurang cukup karena
(Geographical Information System)untuk pemetaan Sistem Informasi tersebut hanya akan menampilkan
dan analisa daerah pertanian di Kabupaten Ponorogo. lokasi dan info tentang sejarah dari situs tersebut.
Kali ini kami akan memberikan informasi mengenai Namun kali ini bagaimana membangun sebuah Web
hasil pertanian di Kabupaten ponorogo dalam bentuk Gis untuk memetakan lokasi Cagar Budaya di
peta. Dari hasil analisa tersebut menjelaskan jenis Malang Raya mengandung unsur visual 3D dan
tanaman apa saja yang cocok untuk ditanami di Gamifikasi. Hasil dari Penelitian ini adalah website
daerah Kabupaten Ponorogo. [1] berbasis Sistem Informasi Geografis yang mampu
Menurut angka kemiskinan BPS saat ini perlu di melakukan pemetaan lokasi cagar budaya (candi dan
lakukan untuk mempercepat proses pengentasan arca) di Malang Raya. Visualisasi model 3D dari tiap
kemiskinan. salah satunya, melalui penggunaan candi dan arca, dan gamequis tentang sejarah candi
teknologi informasi untuk identifikasi dan pemetaan dan arca [5]
(mapping) berdasarkan SIG ke daerah-daerah yang
berpotensi orang-orang miskin. peta visual yang akan 2.1 Konsep SIG
digunakan diambil dari data geospasial Indonesia, Ina Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah data
Geoportal yang merupakan solusi dari peta untuk yang dikaitkan dengan letak geografis di permukaan
Indonesia dan didukung ole Pemerintah. pemetaan bumi, atau dapat dikatakan keterkaitan antara data
166
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 3 No. 1, Maret 2019
geografis dengan data atributnya. Dengan demikian berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si
secara umum dapat dikatakan pengertian dari SIG ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS
sebagai berikut: 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3
Suatu satuan/unit komponen yang terdiri dari (9.3.1) dan sekarang sudah ada ArcGIS 10.2.4
perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan XAMPP[8].
sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara
untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, 2.4MS4W
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, MS4W (MapServer For Windows) adalah
mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan bundle instalasi MapServer untuk platform Windows.
data dalam suatu informasi berbasis geografis[7]. Dimana MapServer ( http://mapserver.gis.umn.edu )
1. Dari pengertiannya SIG berbasis pada merupakan aplikasi freeware dan Open Source untuk
komputer, namun konsep SIG itu sendiri dapat dapat menampilkan Sistem Informasi Geografis di
dilakukan secara manual, melalui “overlay” web.
peta-peta dan menganalisis data yang terkait MS4W dilengkapi dengan berbagai modul
dengan peta-petatersebut dalam format tabel. tambahan (optional) yang mempermudah kita
2. SIG merupakan suatu sistem komputer yang membangun dan mengadministrasi sistem WebGIS.
terintegrasi di tingkat fungsional dan jaringan. Antara lain : MapLab, KaMap, Chameleon, dan lain-
Komponen SIG terdiri dari seperti gambar lain. MapLab digunakan untuk mempermudah kita
berikut: membuat file konfigurasi MapServer ( *.map ) pada
aplikasi WebGIS yang kita kembangkan. Sedang
Chameleon adalah framework yang menyediakan
berbagai class dan method yang mempermudah kita
membangun interface aplikasi WebGIS yang kita
kembangkan, seperti menambahkan fitur zoom, pan,
dsb. Informasi mengenai MS4W, MapLab dan
Chameleon dapat diperoleh di
situs http://www.maptools.org [9].
3. PERANCANGAN SISTEM
Adapun desain dalam pembangunan SIG
sebagai berikut pada Gambar 2
Gambar.1 Komponen SIG
Data-Data
Terkumpul
2.3 Arcgis
ArcGIS adalah salah satu software yang
dikembangkan oleh ESRI (Environment Science &
Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi- Digitasi
fungsi dari berbagai macam software GIS yang
berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis
web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun
2000. Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS Spasial Non spasial
desktop, dimana arcgis desktop merupakan software
GIS professional yang komprehensif dan
dikelompokkan atas tiga komponen yaitu :
ArcView(komponen yang focus ke penggunaan data
yang komprehensif, pemetaan dan analisis), Visualisasi
ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data spasial)
dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-
fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi
geoprosesing) Software ArcGIS pertama kali
Analisa
diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun
1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). .
ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi dan Gambar 2 Desain proses
peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah
terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 Penjelasan Gambar 1 :
(ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 1. Data Terkumpul : data yang digunakan adalah
(terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah data kecamatan dan data di Provinsi Kalimantan
terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit Tengah.
lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu
167
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 3 No. 1, Maret 2019
ini disimpan dalam satu tabel dengan kolom – kolom Gambar 3 Diagram perancangan system
sesuai dengan informasi yang akan disampaikan.
Pembentukan data atribut ini dilakukan di ArcView, Penjelasan Gambar 2 :
karena data spasial yang telah terkoneksi dengan data 1. Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam
attribute pembuatan sistem.
Sebelumnya dilakukan pengumpulan data yang 2. Mendigitasi semua data yang telah dapat dengan
nantinya akan dijadikan database, sehingga dapat menggunakan software khusus digitasi sehingga
memberikan informasi atau keterangan yang menghasilkan data .shp (berupa data spasial dan
diperlukan. Data atribut merupakan keterangan dari data atribut peta).
masing – masing peta. Data atribut tersebut beserta 3. Mengolah data attribute yang akan membentuk
tipe datanya dalam tabel dapat dijabarkan pada data table yang menerangkan data spasial. Berupa
struktur tabel sebagai berikut : titik (point) keterangan letak lokasi, bentuk data
spasial (polygon,point,line).
No Tabel Keterangan 4. Menampilkan peta yang telah dibuat di Web
server
1 Tabel Provinsi_Kalimantan Polygon
Tengah
2.3 Desain Arsitektur Sistem Pemetaan
2 Tabel Komoditas_panen Point
Desain arsitektur sistem pemetaan mencakup
3 Tabel Admin Text link pada halaman sesuai dengan desain yang dibuat
4 Tabel Login Text sebelumnya. Desain arsitektur admin dapat dilihat
pada Gambar 4.
2.2 Konfigurasi sistem Admin harus melakukan login terlebih dahulu
Berdasarkan system yang di bangun terdapat sebelum masuk ke system untuk mengakses aplikasi
konfigurasi system yang terbentuk sebagai berikut tersebut. Sebagai admin maka akan tampil menu
pada Gambar 3.2 utama admin yang dapat memberi hak akses untuk
mengubah data atribut dari data yang dimiliki oleh
data spatial.
INPUT Output
Data Lokasi digitasi lahan Perkebunan
Proses
Peta Informasi Komoditas hasil
Data Kota/Kabupaten Analisis Data Statistik
panen
Analisis Data Spasial
Data Komoditas Hasil Panen Grafik
168
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 3 No. 1, Maret 2019
Mulai ?
? ?
T T Komoditas T
Kecamatan Kabupaten
Hasil panen
T
Login y y y
Sebagai :
Tampilan
Input Data Input Data Sebaran
T Kecamatan Kabupaten Komoditas hasil
panen
?
Admin T
?
User
Menu : Detail Pemetaan
Y Y Proses Proses
Tampilkan Daerah
Input Penyimpanan Penyimpanan perkebunan
Pemetaan Pilihan
Pemetaan
?
daerah
Cek Login
perkebunan
Y Menu: Tampilkan Tampilkan
Tampilkan Info Detail
Y Input pemetaan Pemetaan
pemetan Pemetaan
Pilihan: kecamatan Kabupaten
daerah
perkebunan
?
Kembali Ke
Menu Utama
T Selesai
169
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 3 No. 1, Maret 2019
170
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 3 No. 1, Maret 2019
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sugianto,Arif. 2014. Sistem Informasu
Geografis Untuk Pemetaan Dan Analisa Daerah
Pertanian di Kabupaten Ponorogo, Politeknik
Eletronika Negri Surabaya Universitas Sepuluh
Gambar 13 Letak Penyebaran komoditas hasil panen Nopember.
[2] Redjeki,Guntara. 2014. Perancangan Sistem
Dari hasil pemetaan digital spatial modeling Identifikasi dan Pemetaan Potensi Kemiskinan
menerangkan bahwa titik yang berada di peta untuk Optimalisasi Program Kemiskinan.
menunjukan komoditas hasil panen seperti karet, Teknik Informatika STIMIK AKAKOM
kelapa, kelapa sawit, kopi, kakap, lada, jambu, kopi, Yogyakarta
dan kemiri Sesuai warna titiknya. Dan atribu di [3] Susanto,Kharis. 2016. Sistem Informasi
tampilkan pada gambar 14 berikut: Geografis Pemetaan Lahan Pertanian Dan
Komoditi Hasil Panen Kabupaten Kudus.
Teknik Informatika Fakultas Teknik Unversitas
Muria Kudus.
[4] Muzakkar.2015. Membangun Aplikasi
Pemetaan Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit di
Provinsi Bengkulu Berbasis Web. Program
Teknik Informatika STIMIK EL RAHMA
Yogyakarta
[5] Alawi, Ramdani. .2018. Pengembangan Sistem
Gambar 14 Kategori komoditas hasil panen Informasi Geografis Cagar Budaya di Malang
Raya Berbasis Webgis,3D, dan Gamifikasi.
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Brawijaya
171
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 3 No. 1, Maret 2019
172