Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
4315160918
2018
Jl. Rawamangun Muka, Jakarta 13220, Telp. (021) 4893668, Fax. (021) 4759081
www.unj.ac.id
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul Kemampuan Lahan untuk Tanaman Kacang tanah
di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa timur. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Sistem Informasi Geografi.
Sholawat serta salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini,
dan kepada seluruh sahabat dan keluarga beliau sekalian.
Saya sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik dari
segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Dikarenakan keterbatasan data dan
referensi maupun kemampuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran serta
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam mengetahui
kemampuan kesesuaian lahan di Kabupatem Bojonegoro, Jawa timur
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Kacang tanah
3. Kondisi iklim dan topografi yang cocok untuk Kacang tanah
Manfaat :
1. Mengetahui bagaimana penggunaan SIG dalam pemanfaatan lahan
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Kacang tanah
3. Mengetahui potensi lahan yang cocok untuk ditanami Kacang tanah di
Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur
29
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
29
lengkap mencakup metodologi dan teknologi yangdiperlukan yaitu data spasial,
perangkat keras, perangkat lunak dan strukturorganisasi.
f. Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,perangkat
lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yangdigunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, danmenyebarkan informasi-
informasi mengenai daerah-daerah di permukaanbumi.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik
tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya memetakan hasilnya.
Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar
referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi,
kondisi, tren, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan
sistem informasi lainnya.
2.2.Komponen SIG
A. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian
dari sistem komputer yang mendukung analisi geografi dan pemetaan. Perangkat
keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan
kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi-operasi basis dengan volume data
yang besar.
Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data,
mengolah data, dan mencetak hasil proses.
Input data : mouse, digitizer, scanner
Olah data : hard disk, processor, RAM, VGA card
Output data : printer, screening
29
spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah
:
Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
Data Base Management System (DBMS)
Alat untuk menganalisa data-data
Alat untuk menampilkan data dan analisa
C. Data
Data Spasial : Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat
di
permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta,
gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat
x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai
tertentu.
Data Non Spasial (Atribut) : Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana
tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek
dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling
terintegrasi dengan data spasial yang ada.
D. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan
pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem
informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola
sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu
pekerjaannya sehari-hari.
2.3.Subsistem SIG
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
A. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula
yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan
29
format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oeh perangkat
SIG yang bersangkutan.
B. Data Output
Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran
(termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian
basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya
tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
C. Data Management
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel
atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah
dipanggil kembali atau di-retrieve, diupdate, dan diedit.
2.4.Manfaat SIG
a. SIG sangat efektif dalam membantu proses-proses pembentukan, pengembangan,
atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang selalu
berdampingan dengan lingkungan dunia nyata.
b. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik, dan
menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, dan
pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan
29
unsur-unsur geografis yang terdapat dipermukaan bumi berikut data atribut terkait
yang menyertainya.
c. SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap suatu
masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas yang
dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan informasi baik yang tersirat
(implisit) maupun yang tersurat (eksplisit).
d. SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga
sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-spasial, memiliki
kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial
berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang
diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat
dilakukan dengan mudah.
f. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di
permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage data spasial.
Dengan layer ini permukaan bumi dapat ‘’direkonstruksi’’ kembali atau
dimodelkan ke dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan
menggunakan data ketinggian berikut layer tematik yang diperlukan.
g. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu
melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG dengan mudah
dapat menghasilkan data spasial tematik yang merupakan (hasil) turuan dari data
spasial yang lain (primer) dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya.
29
Sebelah Utara : Kabupaten Tuban
Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan
Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Jombang
Sebelah Barat : Kabupaten Ngawi dan Blora (Jawa timur)
Wilayah Kabupaten Bojonegoro merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur
yang secara orientasi berada di bagian paling barat wilayah Provinsi Jawa Timur dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa
timur. Secara geografis, Kabupaten Bojonegoro berada pada koordinat 6o 59’ sampai 7o
37’ lintang Selatan dan 112o25’ sampai 112o 09’ Bujur Timur, dengan jarak + 110 km
dari ibu kota provinsi.
Topografi
Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang berbukit
yang berada di sebelah selatan (Pegunungan Kapur Selatan) dan sebelah utara
(Pegunungan Kapur Utara) yang mengapit dataran rendah yang berada di sepanjang aliran
Bengawan Solo yang merupakan daerah pertanian yang subur. Lebih jelaskondisi
topografidi Kabupaten Bojonegoro
wilayah Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh lahan dengan kemiringan yang relatif
datar. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada tabel diatas, bahwa 91,26% wilayah
Kabupaten Bojonegoro memiliki kemiringan antara 0-15%. Permukaan tanah di
Kabupaten Bojonegoro rata-rata berada pada ketinggian dari permukaan laut yang relatif
rendah, yaitu berada pada ketinggian antara 25 - 500 m dari permukaan laut.
29
2.6.Deskripsi Tanaman Kacang Tanah
Kacang tanah atau dengan nama latin disebut Arachis hypogaea . Tumbuhan ini
merupakan jenis polong-polongan, suku dari Fabaceae . Tumbuhan ini biasanya
dibudidayakan, karena buah dari tanaman ini mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30
hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.
MANFAAT
Sebagian terbesar dari hasil panen kacang di dunia digunakan untuk minyak. Sebagian
besar minyak itu digunakan untuk memasak. Ampas setelah pengambilan minyak
merupakan makanan ternak berprotein tinggi tetapi juga digunakan untuk menghasilkan
tepung kacang tanah yang banyak digunakan untuk konsumsi manusia. Hasil panen di
29
Burma sekitar 20% hasil panen di Indonesia, dan 30% hasil panen di Thailand, digunakan
untuk membuat minyak. Sebagian besar hasil panen di kebanyakan negara-negara di Asia
Tenggara digunakan untuk konsumsi manusia langsung. Biji dimakan mentah, direbus
atau dipanggang, untuk pembuatan gula-gula dan makanan ringan, dan digunakan dalam
sup atau menjadi kuah pada hidangan daging dan nasi. Residu panen vegetatif merupakan
bagian makanan hewan yang baik.
2.7.Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Syarat tumbuh kacang tanah merupakan keadaan tempat yang dipegaruhi oleh
iklim dan keadaan tanah yang cocok bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik serta menghasilkan panen yang berkualitas dan berkuantitas tinggi.
A. Iklim
1. Ketinggian tampat
Tanaman kacang tanah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dibawah 500
m dpl dan pada ketinggian maksimum 1000 m dpl kacang tanah dapat tetap tumbuh. Perlu
diketahui bahwa semakin tinggi daerah penanaman dari permukaan laut, produksi kacang
tanah akan menurun. Kacang tanah tidak memerlukan naungan, apabila areal penanaman
kacang tanah ternaungi maka akan berdampak buruk bagi pertumbuhan kacang tanah
kerena tanaman menjadi kurus dan tinggi, bunganya kurang produktif yang membuat
hasil penen rendah. Terdapat jenis kacang tanah tertentu yang membutuhkan ketinggian
tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.
2. Curah hujan
Curah hujan yang cocok untuk kacang tanah dapat tumbuh optimal adalah kisaran
antara 800 mm-1300 mm per tahun dan bulan kering rata-rata sekitar 4 bulan per tahun.
3. Suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan kacang tanah berkisar antara 28-32 derajat celcius
dengan RH 65%-75%.
4. Sinar matahari
Kacang tanah sangat memerlukan sinar matahari penuh untuk kesuburan daun dan
perkembangan ukuran kacang.
B. Keadaan Tanah
29
Agar kacang tanah dapat tumbuh optimal, darajat keasaman tanah yang
diperlukan pH berkisar antara 6,0-6,5. Struktur tanah yang baik adalah tanah yang
berstruktur ringan (remah) agar menguntungkan bagi tanaman kacang tanah yang dimana
bakal buah (ginofor) mudah mesuk ke dalam tanah dan polong mudah menembus tanah,
perkembangannya normal, serta mudah untuk dipanen. Tanah yang
tegenang/kelembabannya tinggi (berdrainase buruk) menyebabkan akar dan polong
kacang tanah mudah busuk. Demikian sebaliknya, tanah yang kelembabannya terlalu
rendah/kering menyebabkan tanaman tumbuh merana (kerdil), bahkan gagal membentuk
polong dan kalaupun ada polongnya kopong.
BAB III
STANDAR OPRASIONAL PEMBUATAN
29
Indikator yang Digunakan :
1. Siapkan data citra SRTM dan data shapefile area yang dikaji
29
2. Open ArcGIS program ArcMap 10.5 lalu pilih file > add data
29
5. Selanjutnya buat ketinggian dengan masuk ke ArcToolBox, pilih spasial analysis
tools>Reclass>Reclassify
6. Cara untuk menentukan kelas kemiringan tersebut, masuk ke
properties>symbology>Classified>Classify.Tentukan jumlah kelas yang di
inginkan, bila mengikuti pedoman yang digunakan dalam kegiatan ini, berarti
gunakan 5 kelas, lalu masukan di dalam break values.
29
7. Apabila akan dilakukan analisis lanjut, maka sebaiknya konversi data raster
kemiringan lereng menjadi format vektor, caranya menggunakan tools yang
10. Setelah membuka attribute table, klik option yang ada di kanan bawah, lalu klik
add field untuk menambah kolom scoring yang akan di beri nilai.
29
11. Setelah itu, pemberian nama dan tipe data untuk kolom yang akan di isi. Data
yang dimaksud dapat berupa text dan angka.
12. Setelah itu, klik option pada kanan bawah pilih select by attributes untuk
memilih data berdasarkan criteria tertentu
29
13. Setelah, klik kanan pada kolom skor lalu pilih field calculator untuk masukan
nilai pada kolom yang sudah dikelompokan dari select by attributes
14. Pertama – tama buka arc toolbox pilih menu analysis tools klik overlay banyak
pilihan dalam menu overlay tetapi kami disini menggunakan intersect
15. Pilih layer peta dasar yang ingin dioverlay contoh : peta jenis tanah, curah
hujan, dan ketinggian setelah itu klik ok
29
16. Setelah dioverlaykan, klik kanan pada layer hasil overlay pilih open attribute
table, klik option yang ada di kanan bawah, lalu klik add field untuk menambah
kolom jumlah skor dari keseluruhan layar yang di overlay
29
19. Layout
Proses layout merupakan tahap akhir yang juga sangat penting, pada proses ini
kita dapat menentukan ukuran kertas pada saat peta dicetak, menentukan
perbesaran peta disesuaikan dengan ukuran kertas yang kita pilih, menambahkan
grid, legenda, arah mata angin, keterangan skala, judul peta dan lain-lain.
1) Untuk memulai proses Layout kita harus menentukan ukuran kertas serta
menentukan posisi peta apakah Landscape atau Potrait dengan cara klik
FilePage and Print Set Up. Pilih posisinya yang hendak dipakai kali ini yaitu
‘landscape’ dan ukuran kertas A4.
2)
29
3) Lalu kita dapat langsung beralih ke Layout View, pada layout view ini kita bisa
langsung mengatur ukuran perbesaran peta dengan ukuran kertas yang telah
dipilih. Untuk mengatur ukuran kertas kita dapat mengklik ikon tanda panah yang
berada pada bagian atas toolbar, dan jika ingin mengatur perbesaran peta dalam
ukuran kertas kita dapat mengklik ikon tangan yang terletak pada pojok kiri
toolbar.
29
5) Setelah itu, kita dapat menambahkan unsur-uns ur peta yang lainnya, pertama yaitu
judul caranya dengan mengklik ikon A yang terdapat di bagian atas toolbar.
6) Tambahkan arah angin dengan cara mengklik InsertNorth Arrow, lalu kita dapat
memilih tipe arah mata angin yang hendak dipilih lalu klik OK.
7) Kemudian, kita dapat menambahkan unsur peta berupa Legenda, agar terlihat rapih
sebaiknya membuat box terlebih dahulu dengan cara mengklik ikon rectangle pada
toolbar. Buat kotak dengan memperkirakan ukuran legenda sesuai atau dengan dengan
lebar peta. Untuk membuatnya transparan kita dapat mengklik
kananPropertiespada Fill Color pilih No Color dan pada outline pilih warna hitam
lalu klik OK. Lalu untuk membuat legenda klik InsertLegend, jika tidak ada yang
hendak dirubah dari format legenda kita dapat mengklik “Next” seterusnya lalu klik
OK.
8) Untuk membuat inset peta hal yang dilakukan ialah dengan mengklik Insert Data
Frame. Masukkan data shp Kabupaten se-Indonesia dan data shp peta kosong
Kabupaten Cirebon. Kemudian, peta Kabupaten se- Indonesia di ‘Hollow’ maka
otomatis yang berwarna hanya peta Kabupaten Cirebon saja.
Jika sudah, maka kita dapat langsung meng-export petanya untuk menyimpan peta
dalam bentuk JPEG atau bentuk tampilan lainnya, dengan cara mengklik FileExport
Map(rename peta)(save as types JPEG jika ingin bentuk tersebut)Save.
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Peta Kemampuan Lahan untuk Tanaman Kacang Tanah, Kabupaten Bojonegoro,
Jawa Timur
31
DAFTAR PUSTAKA
https://materipengetahuanumum.blogspot.com/2017/04/syarat-tumbuh-kacang-tanah.html
(Diakses pada 20 desember 2018, pukul 14:31)
BMKG
31
LAMPIRAN
Peta Administrasi
31
Peta Jenis Tanah
Peta Ketinggian
31
Peta Kesesuaian
31