Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No.

3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF


KABUPATEN MERAUKE PADA DINAS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA

Stanly H. D. Loppies
Email : stanly@unmus.ac.id

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik


Universitas Musamus Merauke

ABSTRAK
Kabupaten Merauke adalah salah satu kawasan sentra produksi pertanian, serta
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif yaitu sekitar 2.491.821,99 Hektar lahan
basah dan subur yang merupakan tanah Aluvial hasil endapan sungai yang siap untuk
dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Informasi
Geografis Potensi Lahan Pertanian Produktif di Kabupaten Merauke berbasis Web untuk
meningkatkan kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dalam pemberian informasi
potensi lahan pertanian produktif ke masyarakat luas. Selain itu, sistem ini menjadi salah
satu alternatif media promosi bagi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten
Merauke dalam mengelola informasi potensi lahan produktif yang ada di Kabupaten
Merauke.
Metode penelitian data yang digunakan adalah wawancara, studiliteratur dan
observasi. Pembangunan sistem menggunakan aplikasi xampp yang digunakan sebagai web
server dan bootstrap sebagai alat bantu dalam membuat sebuah tampilan halaman website,
serta notepad untuk meletakkan kode program.
Penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem informasi geografis berbasis web
dengan informasi dalam bentuk data spasial media promosi bagi Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura Kabupaten Merauke tentang informasi potensi lahan produktif yang tersedia
pada Kabupaten Merauke.

Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Data Spasial, Web

PENDAHULUAN di berbagai wilayah, serta memiliki


1. Latar Belakang keunggulan kompetitif yaitu sekitar
Sebagai salah satu kawasan sentra 2.491.821,99 Hektar (Ha) lahan basah dan
produksi pertanian dengan keunggulan subur yang merupakan tanah Aluvial hasil
komparatif berupa lahan-lahan yang subur endapan sungai yang siap untuk
dimanfaatkan di Kabupaten Merauke.

236
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

Potensi tersebut belum termasuk 1.474.061 lebih luas dan dapat diakses dimana dan
Ha lahan kering yang setiap saat dapat kapan saja.
dijadikan sawah mengingat sumber daya air Melihat masalah-masalah yang ada,
yang berlimpah dari beberapa sungai besar. membangun sebuah Sistem Informasi
seperti : Maro, Bian, Kumbe dan lainnya. Geografis Potensi Lahan Pertanian
Dinas Tanaman Pangan dan Produktif Kabupaten Merauke Berbasis
Hortikultura Kabupaten Merauke, Web merupakan salah satu solusi yang
berdasarkan Surat Keputusan Bupati baik. Informasi potensi lahan pertaian
Kabupaten Merauke No. 3 Tahun 2014 produktif diolah sedemikian rupa menjadi
tentang perubahan kedua atas peraturan informasi yang akan dimanfaatkan oleh
daerah Kabupaten Merauke No. 11 Tahun seluruh masyarakat luas khususnya para
2008 tentang tugas dalam melaksanakan investor yang ingin menanamkan modalnya
urusan pemerintahan daerah berdasarkan di Kabupaten Merauke.
asas otonomi dan tugas pembantuan di
2. Rumusan Masalah
bidang tanaman pangan yang meliputi
a. Bagaimana membuat media promosi
Bidang Produksi Tanaman Pangan,
potensi lahan pertanian produktif di
Hortikultura, Pengolahan Lahan dan
Kabupaten Merauke kepada pada ?
Prasarana dan Sarana Pertanian dan tugas
b. Bagaimana merancang aplikasi
lain yang diberikan oleh Bupati
spasial tentang potensi lahan
Dengan keunggulan kompetitif dan
pertanian produktif bagi Dinas
komparatif media informasi mengenai
Tanaman Pangan dan Hortikultura
potensi lahan yang ada saat ini hanya
Kabupaten Merauke?
berupa file word dan excel yang jangkauan
penyampaian informasi berbasis desktop ini 3. Tujuan Penelitian
hanya terbatas pada wilayah Kabupaten a. Membuat media promosi potensi
Merauke.maka untuk mendapatkan lahan pertanian produktif di
informasi potensi lahan yang cepat dan Kabupaten Merauke berbasis web.
akurat tentu saja perlu diciptakan sebuah b. Membangun aplikasi Sistem
sistem informasi berbasis web. Yang Informasi Geografis lahan pertanian
dimana penyampaian informasi akan jauh produktif bagi Dinas Tanaman

237
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

Pangan dan Hortikultura Kabupaten luas tanam, luas panen, produktivitas,


Merauke. resiko gagal panen, indek pertanaman,
resiko gagal panen, alih fungsi lahan dan
kebutuhan bahan baku untuk
LANDASAN TEORI
agroindustri pangan.
1. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian
2. Definisi SIG
sebelumnya yang dilakukan oleh :
Definisi SIG menurut pakar antara lain
a. Ruslan M. et all, 2013, Sistem Informasi
(Doktafia, (AK-011225) :
Geografis (SIG Pemetaan Hutan
a. Rice (2000), SIG adalah sistem
Menurut Klasifikasi Sebagai Potensi
komputer yang digunakan untuk
Hutan Lindung di Kabupaten Blora.
memasukkan, menyimpan, memeriksa,
Hasil penelitian yang diperoleh adalah
mengintegrasikan, memanipulasi, dan
sebuah aplikasi SIG yang mampu
menampilkan data yang berhubungan
mengklasifikasikan lahan yang memiliki
dengan posisi di permukaan bumi.
potensi sebagai hutan lindung di KPH
b. Chrisman (1997), SIG adalah sistem
Randublatung dalam bentuk peta.
yang terdiri dari perangkat keras,
b. Yuniawati dan Suhartana, 2013.
perangkat lunak, data, manusia
Penilaian kualitas lahan gambut,
(brainware), organisasi dan lembaga
berdasarkan tingkat pemanenan kayu.
yang digunakan untuk mengumpulkan,
Hasil penelitian ini adalah
menyimpan, menganalisis, dan
pengelompokan bobot isi lahan gambut
menyebarkan informasi-informasi
pada hutan jati Ambarawa.
mengenai daerah-daerah di permukaan
c. Melulosa Andhytya Sakti1,dkk. 2013,
bumi.
Kajian Pemetaan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (LP2B) di
Kabupaten Purworejo. Hasil Penelitian
3. Komponen SIG
ini adalah Menganalisis kebutuhan lahan
Menurut John E. Harmon, dan Steven
untuk LP2B baik lahan basah maupun
J. Anderson secara rinci SIG dapat
lahan kering di kabupaten Purworejo
trend (laju) jumlah penduduk, produksi,

238
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

beroperasi dengan komponen- komponen


sebagai berikut :
DESKRIPSI DAN PERANCANGAN
a. Orang yang menjalankan sistem meliputi SISTEM
orang yang mengoperasikan,
a. Deskripsi Kebutuhan non Fungsional
mengembangkan bahkan memperoleh
Kebutuhan non fungsional bertujuan
manfaat dari sistem. Kategori orang
untuk memenuhi kebutuhan fungsional
yang menjadi bagian dari SIG beragam,
diatas, dalam hal ini berhubungan dengan
misalnya operator, analis, programmer,
perangkat keras dan perangkat lunak yang
database administrator bahkan
digunakan dalam pembuatan dan penerapan
stakeholder.
sistem penilaian ini.
b. Aplikasi merupakan prosedur yang
digunakan untuk mengolah data menjadi 1. Kebutuhan Perangkat Keras

informasi. Misalnya penjumlahan, Kebutuhan perangkat keras untuk


klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, membangun Sistem ini menggunakan
query, overlay, buffer, dan jointable. Sebuah laptop dengan spesifikasi sebagai
c. Data yang digunakan dalam SIG dapat berikut:
berupa data grafis dan data atribut.
- Processor Intel Pentium IV
 Data posisi/ koordinat/ grafis/ ruang/
- Monitor 15”
spasial, merupakan data yang
- Keyboard
merupakan representasi fenomena
- Mouse
permukaan bumi/keruangan yang
- Hardisk 1 TB
memiliki referensi (koordinat) lazim
- RAM 6 GB
berupa peta, foto udara, citra satelit
dan sebagainya atau hasil dari
2. Kebutuhan Perangkat Lunak
interpretasi data-data tersebut.
Kebutuhan perangkat lunak untuk
 Data atribut/non-spasial, data yang
membangun Sistem ini dapat
merepresentasikan aspek-aspek
dispesifikasikan sebagai berikut :
deskriptif dari fenomena yang
dimodelkannya. Misalnya data sensus 1. Sistem operasi Windows 8
penduduk, catatan survei, data 2. Menggunakan Google Maps untuk
statistik lainnya. membuat peta (Digital)

239
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

3. Menggunakan SQLServer sebagai kedalam bentuk desain Graphical User


implementasi web Interface (GUI) atau yang dikenal dengan
4. Menggunakan Microsoft Visio tampilan antarmuka antar pengguna dan
untuk membuat alur sistem dalam sistem.
proses dan Digram konteks 1. Desain Form Login
5. Menggunakan Microsoft Visio
untuk user interface Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura
Logo Dinas
Kabupaten Merauke
6. Menggunakan Bootstrap untuk
membuat desain web
7. Menggunakan Notepad++ untuk Username

mengedit source code program Password


Login

b. Diagram Konteks Sistem


Gambar 2. Desain Form Login
Diagram konteks merupakan
gambaran secara umum tentang alur sistem Form login ini digunakan untuk
yang akan dibangun. Dimana yang mengisi id dan password, untuk masuk pada
ditampilkan pada diagram konteks ini halaman admin.
adalah entitas luar (pengguna sistem) yang 2. Desain Form Utama Halaman
akan terlibat langsung dengan sistem : Admin

Menginput data distrik Mencari distrik, data potensi


data potensi lahan lahan, dan data penggunaan Halaman Admin SIG
Data penggunaan lahan SIG Pemetaan potensi lahan
lahan pertanian
Admin Pengguna
produktif di Kabupaten Beranda Menu

Merauke Informasi distrik,potensi lahan


informasi distrik,potensi lahan dan penggunaan lahan Selamat Datang (Kotak ini untuk sambutan kepada admin)
dan penggunaan lahan

Gambar 1. Diagram konteks sistem

c. Perancangan Sistem
Gambar 3. Desain Form Utama Halaman
Perancangan Sistem didasarkan pada
Admin
diagram konteks sistem yang telah
digambarkan. Selanjutnya dituangkan

240
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

Form utama halaman admin ini ada 4. Desain Form Tampilan Distrik
empat menu tersedia yaitu Distrik untuk
Data Distrik
mengedit halaman distrik, Potensi Lahan
untuk mengedit halaman potensi lahan,
No Nama Distrik Luas Rasio Ket
Distrik
Penggunaan Lahan untuk mengedit
halaman penggunaan lahan dan Halaman
untuk menambah halaman atau menu pada
web.

3. Desain Form Tampilan Halaman


Gambar 5. Desain Form Distrik
Utama Web
Form distrik ini menampilkan nama
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA
Logo Dinas KABUPATEN MERAUKE distrik, luas distrik, rasio distrik dan
keterangan.
Beranda Profil Distrik Potensi Lahan Penggunaan Lahan
5. Desain Form Tampilan Potensi
Lahan

Potensi Lahan

Potensi Lahan
: Distrik
Gambar 4. Desain Form Halaman Utama
Cetak
Web
Peta

Form utama halaman web ini ada


Deskripsi
lima menu tersedia yaitu Home untuk
melihat latar belakang potensi lahan
Gambar 6. Desain Form Potensi Lahan
pertanian di Kabupaten Merauke, Profil
Dinas Tanaman Pangan untuk melihat Form potensi lahan ini terdapat kotak
profil Dinas Tanaman Pangan, Distrik peta dan deskripsi, pada kotak peta tersebut
untuk melihat luas dan keterangan distrik, dapat dilihat peta yang diinputkan oleh
Geografis untuk melihat keadaan geografis administrator dan pada kotak deskripsi
Kabupaten Merauke, dan Penggunaan dapat dilihat keterangan mengenai potensi
Lahan untuk melihat berapa banyak lahan lahan yang terdapat pada peta distrik yang
yang telah ditanami atau belum ditanami. diinputkan.

241
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

6. Desain Form Penggunaan Lahan Metode ini dilakukan untuk


mendapatkan data sekunder yang
Penggunaan Lahan
diperlukan selama penelitian.
Cetak
3) Studi Literatur
No Distrik Lahan Basah Lahan Kering Jumlah
Dalam tahap ini penulis melakukan
kajian terhadap berbagai literatur yang
berkenaan dengan Sistem Informasi
Geografis melalui buku serta artikel-artikel
ilmiah.
Gambar 7. Desain Form Penggunaan HASIL DAN PEMBAHASAN
Lahan
1. Hasil Penelitian
Form penggunaan lahan ini
Hasil pemetaan potensi lahan
menampilkan informasi mengenai
pertanian produktif divisualisasikan
penggunaan lahan yang terdapat di
kedalam setiap desain GUI yang telah
Kabupaten Merauke, yaitu penggunaan
dirancang sebelumnya sesuai dengan
lahan basah dan penggunaan lahan kering.
kebutuhan pengguna. Implementasi hasil
pemetaan dapat dilihat pada setiap halaman
METODE PENELITIAN sistem yang telah dibangun.
Metode penelitian dalam 1. Halaman utama user (Home)
pengumpulan data. Berikut metode yang
digunakan dalam pengumpulan data :

1) Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala


dan pegawai Dinas Tanaman Pangan
Kabupaten Merauke.

2) Dokumen

Gambar 8. Halaman utama user

242
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

Tampilan utama pada halaman utama 3. Menu distrik


user terdapat beberapa menu, antara lain
Home, Profil, Distrik, Geografis dan
Penggunaan lahan.

2. Menu profil

Gambar 10. Menu distrik

Menu distrik, pada menu ini user


dapat melihat luas dan rasio distrik, dan
pada menu ini juga terdapat link potensi
Gambar 9. Menu profil lahan yang dapat menampilkan peta digital.
Menu profil, pada halaman ini user 4. Menu potensi lahan pada suatu
sebagai pengunjung website dapat melihat daerah
profil Dinas Tanaman Pangan dan
gambaran umum terkait sentra tanaman
pangan yang ada di Kabupaten Merauke.

Gambar 11. Menu potensi lahan pada


suatu daerah

243
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

Menu potensi lahan, pada menu ini 6. Menu data-data penggunaan lahan
terdapat peta spasial digital dengan
tampilan yang dapat diperbesar dan
diperkecil serta deskripsi singkat tentang
suatu distrik.

5. Menu geografis

Gambar 13. Menu data-data penggunaan


lahan

Menu penggunaan lahan, pada menu


ini user dapat melihat penggunaan lahan
basah dan lahan kering yang terdapat pada
setiap distrik di Kabupaten Merauke.
Gambar 12. Menu geografis

Menu geografis, pada menu ini user PENUTUP


dapat melihat keadaan wilayah geografis1. 1. Kesimpulan
dan topografis yang terdapat di kabupaten Penelitian ini telah menghasilkan
Merauke. sebuah sistem informasi geografis berbasis
web dengan informasi dalam bentuk data
spasial media promosi bagi Dinas Tanaman
Pangan dan Holtikultura Kabupaten
Merauke tentang informasi potensi lahan
produktif yang tersedia pada Kabupaten
Merauke.

244
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 3, Desember 2017
ISSN 2089-6697

2. Saran
Sistem ini dapat dikembangkan lagi
dengan menggunakan metode pengujian [3] Yuniawati dan Suhartana S, 2013,
khusus seperti Gray box yang merupakan Peningkatan Bobot Isi Tanah
gabungan dari metode Blackbox dan Gambut Akibat Pemanenan Kayu di
whitebox, serta penambahan marker dan Lahan Gambut, Jurnal, Hutan
warna lahan pertanian pada peta. Hujan Tropis, Volume 1 No. 3,
2013,
[4] Sakti M.A, et al, 2013, Kajian
DAFTAR PUSTAKA
Pemetaan Lahan Pertanian Pangan
[1] Brosur Profil Dinas Tanaman
Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten
Pangan dan Holtikultura, 2012,
Purworejo,Yogyakarta, Jurnal, Ilmu
Merauke, Dinas Tanaman Pangan
Tanah dan Agroklimatologi, 2013.
dan Holtikultura.
[5] Mansoben J.R, Konservasi
[2] Ruslan M, et al , 2013, Model
Sumberdaya Alam Papua di Tinjau
Penentuan Daerah Resapan Air Kota
Dari Aspek Budaya, Jurnal
Banjar Baru Provinsi Kalimantan
Antropologi Papua, Volume 2 No.4,
Selatan Menggunakan Sistem
2013.
Informasi Geografi, Jurnal Hutan
Hujan Tropis, Volume 1.No.3, 2013

245

Anda mungkin juga menyukai