Anda di halaman 1dari 3

B.

ETIKA KRISTEN DAN ILMU PENGETAHUAN

1. Hubungan iman dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kalau pernyataan – pernyataan Allah dalam alitab dihadapakan dengan hasil – hasil cara
berpikir manusia ada 4 hal yang menjadi kesimpulan, yaitu :

a. Tidak ada hubungan ilmu pengetahuan dengan iman ( aliran positivisme )


b. Akal budi dianggap sebagai kunci yang dapat embka segela rahasia (Rationalisme)
c. Adanya sintesa antaa iman dengan akal budi manusia.
d. Iman itu memberi pengetahuan dan pengertian yang benar.

2. Tidak Ada Hubungan Ilmu Dengan Pengetahuan Dengan Iman

Aliran positiviseme bertitik tolak pada gejala –gejala yang dapat diamati. Aliran
positivisme : ilmu pengetahuan tidak menerima pengaruh apa pun dan darimana pun
(objektif). Aliran positivisme berpengaruh pada Marxixme yang percaya penuh akan
pengetahuan yang objektif dan akali.

Dihadapkan dengan pernyataan Allah dalam Alkitab maka timbullah Kristen Historis,
Mereka meragukan kebenaran historis dari dalam dosa, namun berarti akal budinya lumpuh
melainkan diakui terus bekerja walaupun telah jatuh kedalam dosa karna masih ada puing-
puing, gambaran Allah dalam diri manusia itu. Hanya arah dan cara kerja akal budi manusia
itu sudah gelap (Elfesus 2:1,2, Filipi 3:19).

Imsn Kristen mengajarkan kepada kita bahwa takut kepada Tuhan akan dapat
memperbaharui arah dan corak ilmu pengetahuan orang yang percaya. Yang berbeda ialah
pangkal pikiran atau arah titik berangkat, cara berpikir dari orang Kristen dengan orang yang
bukan Kristen. Secara filsafat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dengan hasil berpikir
seseorang itu ialah keyakinan yang dianutnya (kepercayaan, iman).

Orang Kristen menganut keyakinan yang menjadi titik berangkat cara berpikirnya
misalnya:
Tuhan Allah adalah pencipta segala sesuatu (Kejadian 1; Yohanes 1:1-3-1; Mazmur 8,
dll).
Allah adalah kasih ( I Yohanes 4:8 ).
Manusia telah jatuh ke dalam dosa dan upah dosa adalah maut (Roma 3:23; 6:23;
Ibrani 9:27; Wahyu 21:8).
Keselamatan diperoleh hanya oleh iman kepada Yesus Kristus yaitu percaya dan
menerima-Nya sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi dan hidup mengandalkan Dia (Efesus
2:8,9; Kisah Para Rasul 1:8; Efesus 1:13,14; Yoh 14:6; 5:24; 1:12; I Korintus 15:3,4; Wahyu
3:20...).
Contoh – contoh di atas adalah pokok-pokok keyakinan iman Kristen berdasarkan
Alkitab. Orang Kristen akan memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang Tuhan Allah,
tentang manusia, tentang segala sesuatu dan lain-lain. Setelah ia yakin pada pokok
kepercayaannya sesuai Alkitab maka dengan iman itu dia akan berusaha untuk mengetahui
dan mengerti (II Petrus 1:3-8; Yoh 16:13).
Jadi bagi Orang Kristen iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan Alkitab lah yang
menjadi landasan berpikir atau yang menjawab serta memberikan pengetahuan hikmat dan
pengertian ataupun solusi bagi kehidupan ini.

Banyak hal dalam Alkitab yang tidak dapat dimengerti bahkan bertentangan dengan
logikan manusia namun bukan berarti hal itu tidak masuk akal. Karena kalau Dia dapat
dipelajari berarti Dia bukan Allah. Bagaimana mungkin ciptaan dapat memperlajari sebatas
apa yang Dia ungkapkan melalui Penyataan Umum dan Penyataan KhususNya. Akal budi
manusia telah terbatas karena dosa sebagai penghalang, pemisah (Yesaya 59:2) sehingga
tidak sanggup mengerti dan yang paling menyedihkan adalah manusia itu sendiri menutup
diri, tidak mau belajar dan berusaha mengerti akan rahasia itu melalui ke dua penyataan itu).

C. Perbedaan Alkitab dengan Ilmu Pengetahuan Modern

Alkitab berbeda dengan ilmu pengetahuan sebab Alkitab bukanlah hasil ilmu
pengetahuan tapi penyataan Allah kepada setiap para penulis Alkitab tanpa mengabaikan
kondisi penulis.
Contoh yang sering sekali diperdebatkan karena tidak logis adalah dalam Kitab
Kejadian 1-2 langit bumi diciptakan selama 6 hari dan menurut hasil ilmu pengetahuan
modern langit dan bumi dan segala isinya terjadi melalui proses evolusi.

Alkitab ditulis oleh orang - orang percaya pada masa tertentu. Yang jelas adalah
bahwa sejarah, cara berpikir dan tingkat pengetahuan penulis Alkitab pasti sangat jauh
berbeda dengan masa sekarang. Alkitab bukan hasil dari pembelajaran manusia tapi
kehidupan yang langsung, bersekutu dengan Allah. Hal ini bukan untuk diperdebatkan tapi
untuk diyakini (diimani).

Jika kita hendak mengetahui dan mengerti Alkitab secara benar maka kita harus
dengan rela menerima Alkitab dan menghayatinya sebagai suara Allah (I Tes 2:13 ) dan
Alkitab adalah satu-satunya (Penyataan Khusus) cara Tuhan untuk menyampaikan firmanNya
(Yoh 17:17). Alkitab tidak bertentangan dengan hasil ilmu pengetahuan modern melaikan
kesaksian Alkitab sebagai firman Tuhan hendak berbicara kepada setiap orang di segala
zaman. Alkitab tetap aktual dan tetap mampu memecahkan setiap permasalahan manusia.

Anda mungkin juga menyukai