Anda di halaman 1dari 14

Critical Jurnal Review

KONSTRIBUSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENDIDIKAN DI ERA
GLOBALISASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Nur Basuki, S.Pd., M.Pd., M.Pd.T

NAMA: PITRIANI

NIM : 5171143010

PENDIDIKAN TATA BUSANA

FAKULTAS TEKNIK UNIMED

2017
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review
ini yang berjudul “KONSTRIBUSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI
PENDIDIKAN INDONESIA”.
Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Teknik
Komputer Dasar.Tugas ini disusun atas dasar hasil referensi dan pertimbangan
yang saya buat agar nantinya tugas ini dapat menjadi bahan referensi yang
dipercaya dan bermanfaat dikemudian harinya.
Saya mengetahui bahwa di dalam tugas ini masih banyak kekurangan
dalam segi pengerjaan isi,dan saya berharap ada kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.Terima kasih.

Medan,Oktober 2017

Penyusun

2
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi.................................................................................................................. 3
BAB I ISI JURNAL ................................................................................................ 4
Abstrak ................................................................................................................ 4
Pendahuluan ........................................................................................................ 4
Masalah ............................................................................................................... 6
TIK dan Pendidikan ............................................................................................. 6
TIK dan Pendidikan Nasionalisme ...................................................................... 8
Kesimpulan .......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 9
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 10
Daftar Pustaka ................................................................................................ 14

3
BAB I ISI JURNAL
KONTRIBUSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI PENDIDIKAN INDONESIA

Abstrak
Bangsa Indonesia yang pluralistik dengan berbagai keanekaragaman suku bangsa
(etnis), bahasa, budaya, adat istiadat, agama dan corak kehidupan yang berbeda
berdasarkan sosio ekonomi masing-masing daerah menuntut kontribusi teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan untuk mengumpulkan,
mengelola, menyimpan, menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan informasi
penting secara efektif dan efisien agar tumbuh jiwa nasionalisme dalam suatu
bangsa. Kehadiran TIK diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
memfasilitasi data dan fakta secara lengkap, akurat, cepat dan mutakhir sehingga
tidak memunculkan berbagai kesalahfahaman informasi dan komunikasi yang
dapat menyentuh lunturnya jiwa nasionalisme. Artikel ini akan menjelaskan
kontribusi TIK dalam pendidikan untuk memfasilitasi data, fakta dan informasi di
era globalisasi pendidikan Indonesia.
Kata kunci:teknologi Informasi dan komunikasi, pendidikan, globalisas
pendidikan.

Pendahuluan
Penerapan dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
pendidikan menjadi salah satu kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.
Penerapan TIK di dalam pengembangan pendidikan ke depan bukan sekedar
mengikuti trend global melainkan merupakan suatu langkah strategis di dalam
upaya meningkatkan akses dan mutu layanan kepada masyarakat. Secara internal
kelembagaan penerapan dan pengembangan TIK menjadi tulang punggung sistem
tata kelola pendidikan menuju good governance yang transparan dan akuntabel.
Efisiensi akan banyak dicapai melalui pemanfaatan TIK tanpa harus merusak
nilai-nilai kemanusiaan. Justru sistem TIK yang dikembangkan harus mampu
mengangkat harkat dan nilai-nilai kemanusiaan dengan terciptanya layanan publik
yang lebih bermutu dan efisien,sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia di
dalam zaman global dan kompetitif ini.TIK yang dikembangkankan di dalam
pendidakan harus menuju terwujudnya sistem terpadu yang dapat membangun

4
konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan sehingga pendidikan
menjadi lebih dinamis dan lincah bergerak dalam mengadakan komunikasi guna
memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada untuk
pengembangan pendidikan di Indonesia.Sudah barang tentu semua ini harus
diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara
berpikir, orientasi perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kemaslahatan manusia.Oleh karena itu,
kepada seluruh komponen untuk segera menyiapkan diri secara konkrit dalam
memasuki sistem ini. Sistem informasi manajemen (keuangan, SDM, aset dan
fasilitas, sistem pengajaran dan pembelajaran) merupakan program-program yang
harus dibangun secara sinergi dalam menghadapi globalisasi pendidikan ini.Di era
globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk
mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan.
Kontribusi TIK tidak terlepas dari suatu tanggung jawab agar data dan fakta
pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola,disimpan, diteliti, dibuktikan dan
disebarkan agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar secara
efektif dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai
tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat,
transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam
kontribusi TIK adalah teknologi internet.Internet sebagai media informasi telah
memberikan peluang bagi setiap orang untuk menyampaikan data dan fakta secara
terbuka dan bertanggung jawab. Hal ini membuka peluang baru dalam
perkembangan pendidikan dimana data, fakta dan informasi dapat milik semua
orang secara terbuka dan jujur.
Pendidikan harus mampu meningkatkan information literacyyang baik dengan
didukung oleh data dan fakta sangat dibutuhkan untuk menghantarkan suatu
bangsa pada keutuhan kehidupan berbangsa dan bertanah air satu. Alvin Toffler
dalam Powershift (buku ketiga dalam trilogi, selepas Future Shock dan The Third
Wave) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung
dalam tiga gelombang yaitu gelombang pertama munculnya teknologi pertanian,
gelombang kedua munculnya teknologi industri, dan gelombang ketiga
munculnya teknologi informasi yang mendorong tumbuhnya telekomunikasi.

5
Teknologi telah mempengaruhi manusia dalam kehidupannya sehari-hari,
sehingga jika ‘gagap teknologi’ akan terlambat menguasai informasi, dan akan
tertinggal pula untuk memperoleh kesempatan untuk maju. Informasi memiliki
peran penting dan nyata, apalagi masyarakat sekarang sedang menuju pada era
masyarakat informasi (information society) atau masyarakat ilmu pengetahuan
(knowledge society).
Pendidikan tidak hanya menghadapi perubahan substansi data dan fakta, lebih
jauh ditantang untuk menemukan bentuk pendekatan, strategi dan metode
pembelajaran yang mampu menjawab tantangan kebutuhan pendidikan pada era
globalisasi dan keterbukaan informasi.
Penelitian dan pengembangan pendidikan dalam menemukan pendekatan, strategi
dan metode pembelajaran yang mengakar pada kontek bangsa perlu dilakukan
secara sadar dan berkelanjutan.

Masalah
TIK dalam pendidikan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme bisa dimaknai
dalam tiga paradigma, yaitu (1) ICT as a Toolsatau TIK sebagai alat-alat berupa
produk teknologi yang bisa jadi sebagai pelaku dalam pendidikan (2) ICT as a
Contentatau TIK sebagai bagian dari materi yang bisa membuat pendidikan
menjadi lengkap, akurat, cepat, transfaran dan mutakhir. (3) ICT as program
aplication atau TIK sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengelola,
menyimpan, menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan informasi penting
secara efektif dan efisien. Makalah ini mengangkat permasalahan: bagaimana
kontribusi TIK dapat memfasilitasi pendidikan di Indonesia?.

TIK dan Pendidikan


Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat menentukan daya
saing bangsa, dengan demikian, sektor pendidikan harus terus-menerus
ditingkatkan mutunya. Fakta saat ini menunjukkan bahwa faktor kesenjangan
pendidikan menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Kesenjangan mutu pendidikan tersebut selain disebabkan karena
faktor sarana dan prasarana yang belum memadai, sumberdaya manusia yang
masih terbatas dan juga manajemen sistem pendidikan yang belum terpadu.
Dalam kaitannya dengan faktor tersebut di atas, penggunaan dan pemanfaatan

6
TIK sebagai sarana pendidikan dan manajemen pendidikan masih dirasakan amat
rendah. Walaupun pendidikan di Indonesia sudah memanfaatkan TIK, terutama
dalam manajemen dan pembelajaran, tetapi masih dalam lingkup yang terbatas.
Ketertinggalannya dalam pendayagunaan TIK merupakan isu penting dalam
kebijakan pembangunan pendidikan Indonesia. Sebagaimana dimuat dalam
Renstra Depdiknas 2004-2009, untuk mengejar kemajuan, perlu diperluas dan
diintensifkan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, di antaranya pendayagunaan
TIK baik sebagai materi kurikulum maupun sebagai media dalam proses
pembelajaran interaktif. Pemanfaatan TIK merupakan salah satu solusi tepat bagi
pemecahan masalah pendidikan di Indonesia. Setidaknya pemanfaatan TIK dalam
pendidikan, akan mengatasi masalah sebagai berikut:
ß Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia Negara Republik
Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal ini
akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga
dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
ß Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan
dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
ß Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan
yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional.
ß Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan
pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
ß TIK akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan terwujud
manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel. Kontribusi TIK (e-
learning, e-edukasi, e-manajemen dan video konfrensi) memungkinkan jangkauan
yang semakin mudah ke berbagai tempat di penjuru dunia tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu. Munir (2004) mengatakan bahwa kemajuan teknologi informasi
dapat menghantarkan dunia maya menjadi nyata berada di hadapan kita. Dengan
hanya termenung di depan komputer pada tempat yang sepi nan sempit, namun
dalam kesepian dan kesempitan tersebut kita dapat membuka cakrawala dunia
yang sangat luas (a universe exists behind the computer screen). Dunia tidak
dibatasi lagi oleh ruang dan waktu, dari kejauhan yang beribu-ribu kilo jauhnya
kita bisa mengungkapkan perkataan, menyampaikan senyuman dan dapat

7
menghulurkan sentuhan lewat tombol-tombol yang ada dalam komputer (we can
chat without speaking, smile without grinning; hug without touching). Dengan
demikian maka segala aktivitas ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan,
hiburan, pemasaran, promosi dan surat menyurat akan lebih mudah dan cepat.
Kini telah lahir dunia cyber dalam segala aspek kehidupan.
TIK dan Pendidikan Nasionalisme
Istilah globalisasi pendidikan yang mejustifikasi TIK dan nasionalisme, karena
daya penggerak globalisasi adalah TIK sementara ada kecenderungan faktor
utama nasionalisme pudar karena globalisasi. Dadan Wildan
(http://www.setneg.go.id/index.php?)
mengemukakan bahwa indikator utama globalisasi meliputi: (i) open competition,
(ii) interdependency,dan (iii) competitiveness. Open competitionadalah kondisi
persaingan
terbuka yang semakin meluas dan menyangkut berbagai dimensi kehidupan.
Karena kompetisi itu semakin terbuka dan meluas, dengan sendirinya tingkat
kompleksitas dari kompetisi itu akan semakin meningkat sehingga mendorong
terjadinya ciri kedua yaitu desakan untuk semakin meningkatnya aspek saling
ketergantungan atau interdependency antara satu pihak dengan pihak lain. Dan
untuk menghadapi kompetisi yang semakin meluas, namun juga bersifat saling
ketergantungan itu, maka setiap pihak dituntut untuk memiliki daya saing atau
competitivenessyang tinggi. Namun disisi lain globalisasi melahirkan suatu
kondisi ideologi yang demokratis, perlindungan hak asasi manusia yang semakin
baik, kebebasan pers yang terbuka, tata pemerintahan yang baik atau good
governance, serta proses ke arah pembangunan masyarakat madani atau civil
society.
Terlepas dari semua hal tersebut di atas persoalannya sekarang adalah bagaimana
bagaimana TIK yang digunakan dalam pendidikan di era globalisasi pendidikan di
Indonesia dapat membangkitkan jiwa nasionalisme. Muhamad Jafar Elly
(http://www.unisosdem.org/article_detail.php?) mengemukakan bahwa langkah-
langkah yang harus ditempuh adalah: (i) mempercepat pembangunan infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia. Jika semua sudut
wilayah Tanah Air ini telah terhubung dengan fasilitas teknologi informasi dan

8
komunikasi, secara otomatis integritas wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia akan terjaga dan berada dalam kendali pemerintahan. (ii)
membangkitkan semangat kemandirian bangsa melalui pengetahuan yang bisa
diperoleh dari jaringan teknologi informasi dan komunikasi. (iii) menumbuhkan
jiwa nasionalisme dan rasa cinta kepada Tanah Air lewat karya-karya intelektual
yang bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.Rasa
cinta ini pada gilirannya akan menumbuhkan semangat bela negara. Bela negara
dalam hal ini tidak hanya dilakukan ketika bangsa dalam keadaan bahaya atau
terancam, tapi juga diwujudkan di medan kompetisi baik yang berskala nasional
maupun internasional.

Kesimpulan
Kontribusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan di era
globalisasi pendidikan dapat dipandang dari berbagai aspek, namun pada dasarnya
TIK dapat memfasilitasi suatu proses dalam mengumpulkan, mengelola,
menyimpan, menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan informasi penting
secara efektif dan efisien agar dengan informasi yang benar, cepat akurat dan
transfaran sehingga dunia pendidikan di Indonesia menjadi kompetitif dan
memiliki daya saing yang kuat.

Daftar Pustaka
Elly, Muhamad Jafar. Kebangkitan Nasional dalam Perspektif Teknologi
Informasi [http://www.unisosdem.org/article_detail.php?]

Gairola, Chandra Mahesh, Mall Pooja ed.(2004), Information and


Communications Technology for Development, New Delhi: Elsevier

Munir. 2004. E-Learning membangun sistem pendidikan berbasis dunia maya.


Mimbar Pendidikan XXIII(3). Universitas Pendidikan Indonesia.

Wildan, Dadan. Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa di Era Global


[http://www.setneg.go.id/index.php?]

Young, David “Discourses on Communication


Technologies” dalam European Journal of Communication, (2003), London:Sage
Publications

9
BAB II PEMBAHASAN
Review Jurnal Teknologi Komputer Dasar
ISSN 1979-9462
By: PITRIANI NIM: 5171143010

Judul KONSTRIBUSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENDIDIKAN DI
ERA GLOBALISASI PENDIDIKAN INDONESIA
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Volume dan halaman Vol.2 no.21 :1-4
Tahun 2009
Penulis Munir
Reviewer Pitriani : 5171143010
Tanggal Desember 2009

Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi


ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam
pendidikan. Untuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui pengembangan dan
pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi
Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh universitas pendidikan
Indonesia pada desember 2009
Metode Penelitian Metode penelitian dikumpulkan, dikelola,disimpan,
diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat
mendapatkan informasi penting dengan benar
secara efektif dan efisien.
Definisi Operasional Definisi operasional variable dependen adalah TIK
Variable Dependen dan Pendidikan Pemanfaatan TIK merupakan
salah satu solusi tepat bagi pemecahan masalah
pendidikan di Indonesia. Setidaknya pemanfaatan
TIK dalam pendidikan, akan mengatasi masalah
sebagai berikut:

10
ß Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis
Indonesia Negara Republik Indonesia merupakan
Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan
hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan
infrastruktur pendidikan sehingga dapat
menyebabkan distribusi informasi yang tidak
merata.
ß Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan
TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara
berkembang dan negara maju lainnya.
ß Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan
peningkatan mutu pendidikan
yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional.
ß Peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui pengembangan dan pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
ß TIK akan membantu kinerja pendidikan secara
terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang
efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
Kontribusi TIK (e-learning, e-edukasi, e-
manajemen dan video konfrensi) memungkinkan
jangkauan yang semakin mudah ke berbagai tempat
di penjuru dunia tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu.

Cara dan Alat Kontribusi TIK (e-learning, e-edukasi, e-


Mengukur Variabel manajemen dan video konfrensi) memungkinkan
Dependen jangkauan yang semakin mudah ke berbagai tempat
di penjuru dunia tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu. Dunia tidak dibatasi lagi oleh ruang dan
waktu, dari kejauhan yang beribu-ribu kilo jauhnya
kita bisa mengungkapkan perkataan,

11
menyampaikan senyuman dan dapat menghulurkan
sentuhan lewat tombol-tombol yang ada dalam
komputer (we can chat without speaking, smile
without grinning; hug without touching).
Definisi Operasional Variable independen dalam penelitian ini adalah (i)
Variabel Independen mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia. Jika
semua sudut wilayah Tanah Air ini telah terhubung
dengan fasilitas teknologi informasi dan
komunikasi, secara otomatis integritas wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia akan terjaga
dan berada dalam kendali pemerintahan. (ii)
membangkitkan semangat kemandirian bangsa
melalui pengetahuan yang bisa diperoleh dari
jaringan teknologi informasi dan komunikasi. (iii)
menumbuhkan jiwa nasionalisme dan rasa cinta
kepada Tanah Air lewat karya-karya intelektual
yang bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa
Indonesia di mata dunia.
Langkah-langkah (1) ICT as a Toolsatau TIK sebagai alat-alat berupa
Terapi produk teknologi yang bisa jadi sebagai pelaku
dalam pendidikan (2) ICT as a Contentatau TIK
sebagai bagian dari materi yang bisa membuat
pendidikan menjadi lengkap, akurat, cepat,
transfaran dan mutakhir. (3) ICT as program
aplication atau TIK sebagai alat bantu untuk
mengumpulkan, mengelola, menyimpan,
menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan
informasi penting secara efektif dan efisien.
Hasil Penelitian TIK dapat memfasilitasi suatu proses dalam
mengumpulkan, mengelola, menyimpan,
menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan

12
informasi penting secara efektif dan efisien agar
dengan informasi yang benar, cepat akurat dan
transfaran sehingga dunia pendidikan di Indonesia
menjadi kompetitif dan memiliki daya saing yang
kuat.
Kekuatan Penelitian 1. Relavansi antara judul dengan isi
pembahasan sudah
2. Judul yang sfesifik dan mudah dipahami.
3. Penggunaan kalimat dan kata mudah dipahami
serta dicerna pembaca.

Kelemahan Penelitian 1. Tidak disertakan dengan gambar baik itu


grafik maupun gambar dari tempat
diadakannya penelitian.
2. Penjelasan isi bahasan dalam jurnal terlalu
sedikit dan kurang lengkap

13
Daftar Pustaka
Elly, Muhamad Jafar. Kebangkitan Nasional dalam Perspektif Teknologi
Informasi [http://www.unisosdem.org/article_detail.php?]

Gairola, Chandra Mahesh, Mall Pooja ed.(2004), Information and


Communications Technology for Development, New Delhi: Elsevier

Munir. 2004. E-Learning membangun sistem pendidikan berbasis dunia maya.


Mimbar Pendidikan XXIII(3). Universitas Pendidikan Indonesia.

Wildan, Dadan. Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa di Era Global


[http://www.setneg.go.id/index.php?]

Young, David “Discourses on Communication


Technologies” dalam European Journal of Communication, (2003), London:Sage
Publications

14

Anda mungkin juga menyukai