Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.

Pembelajaran merupakan salah satu hakekat pendidikan. Pembelajaran juga merupakan suatu
proses kegiatan yang sangat penting untuk mengembangkan serta memperoleh kemampuan, yaitu:
kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotor peserta didik. Sebagaimana
hal ini diungkapkan oleh (Daryanto, 2014:v) bahwa “pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang
sedang belajar”. “Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan”
(Budiningsih, 2012:51).
Sehingga dapat disimpulkan dari pendapat tersebut bahwa pembelajaran merupakan
proses yang sangat penting untuk mengembangakan kemampuan peserta didik. Maka dari
itu keterlibatan siswa juga sangat dipentingkan dalam pembelajaran, agar menjadi
pembelajar aktif serta memperoleh kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam mengembangkan kemampuan kognitif atau penguasaan pengetahuan sangat
dipengaruhi oleh peranan guru. Guru berperan menyajikan materi dan menciptakan situasi
kondisi lingkungan yang akomodatif dalam pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN

A. Kajian Teori
Pendekatan Saintifik
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan secara bahasa yaitu, a. proses, b. cara dan c. perbuatan
mendekati. Sedangkan pengertian pendekatan secara istilah yakni, pendekatan dapat diartikan
sebagai pandangan falsafi tentang subject matter yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Adapun pendapat dari Wahjoedi dalam Satria (2016:1) yaitu bahwa” pendekatan pembelajaran
adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal”.
Selanjutnya konsep pendekatan menurut Syaiful dalam Satria (2016:2) berpendapat
bahwa “pendekatan adalah suatu pandangan guru terhadap siswa dalam menilai, menentukan
sikap dan perbuatan yang dihadapi dengan harapan dapat memecahkan masalah dalam
mengelola kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam proses pembelajaran
Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan adalah sebuah langkah awal pembentukan
suatu ide dalam memandang suatu permasalahan atau objek kajian. Jadi pendekatan ini juga
akan menentukan arah dari pelaksanaan ide-ide tersebut guna menggambarkan dan
mendeskripsikan perlakuan yang diterapkan terhadap masalah-masalah atau objek kajian yang
akan ditangani. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan dalam suatu pembelajaran
adalah titik tolak atau sudut pandang mengenai cara bagaimana mengelola proses kegiatan
belajar dan perilaku dari para siswa agar, dapat aktif melakukan tugas belajar serta mencapai
tujuan belajar yang telah ditetapkan

Pengertian Pendekatan Saintifik.

Peremendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang menggunakan
proses berpikir ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat dijadikan sebagai jembatan untuk
mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa yang dapat melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan tersebut yaitu dalam merumuskan, menghadapi dan menyelesaikan masalah secara
mandiri dari berbagai sumber. Pendekatan saintifik lebih menekankan kepada peserta didik
sebagai subjek belajar yang harus dilibatkan secara aktif sehingga memiliki kemampuan
berpikir yang kreatif. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada
peserta didik dalam mengenal, serta memahami berbagai materi, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja dan kapan saja, sehingga tidak bergantung pada informasi dari guru.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada tahap awal siswa diberi tes untuk mengukur kemampuan
mereka di awal, kemudian para peserta didik diberikan treatment dengan pendekatan saintifik,
tahap selanjutnya adalah pengukuran kedua kalinya untuk mengetahui hasil dari kedua
kelompok tersebut.
Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen ini, kelas eksperimen dan kelas kontrol diatur
secara intensif. Perbedaan dari kedua kelas kotrol dan kelas eksperimen ialah bahwa pada kelas
eksperimen diberi perlakuan pendekatan saintifik, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan
pendekatan konvensional.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian
Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel,
Komaruddin dalam Mardalis (2014:53). Dalam penelitian ini populasi yang akan diambil
adalah peserta didik kelas IV MIS Al-Washliyah Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu
Kabupaten Serdang Bedagai.

Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan individu yang menjadi objek penelitian

(Mardalis, 2014:55). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Total Sampling yaitu pemilihan sampel dimana seluruh populasi dipilih sebagai sampel.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variable yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Menurut (Sugiyono, 2017:60) mengemukakan bahwa “Variabel penelitian adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel Bebas

Variabel Bebas (Variabel Independen) menurut (Sugiyono, 2017:61) “Variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Jadi

variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yaitu dilambangkan

dengan (X). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik.
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1. Pembahasan
3.1.1. Argumentasi dan Komunikasi Siswa di dalam Kelas

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di sekolah MIS Al Washliyah Sei Buluh ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Penerapan Pendekatan Saintifik terhadap hasil
belajar IPA siswa Kelas IV MIS Al Washliyah Sei BuluhTentunya hal ini menghambat dalam
berkomunikasi pada proses belajar mengajar, ditambah apabila terdapat suku yang sama
dalam satu kelas, besar kemungkinan untuk berbicara menggunakan bahasa daerahnya,
sehingga membuat bingung bagi teman yang tidak mengerti bahasa daerah temannya tersebut.
Penelitian ini tergolong dalam penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas dengan
perlakuan yang berbeda. Kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas
kontrol.
Setelah dilakukan uji coba tes terhadap instrument penelitian yang terdiri atas 30 butir
soal dimana 21 soal dinyatakan valid. Sebelum kedua kelas diberi perlakuan mengajar yang
berbeda kedua kelas terlebih dahulu diberikan tes uji kemampuan awal (pretest) pada
perlakuan pertamaHal ini tentunya harus diminimalisir guna menciptakan komunikasi yang
efektif dan efisien dan agar terhindar dari kurang jelasnya informasi yang diterima. analisis
data yang dilakukan ditemukan bahwa rata-rata hasil tes pretest pada perlakuan pertama
dikelas eksperimen adalah 36,62 dengan kategori “Rendah”, dan di kelas kontrol 35,96
dengan kategori “Rendah”.
Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen
menggunakan pendekatan saintifik sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran
konvensional. Setelah diberi perlakuan kemudian di beri posttest dengan soal yang sama
seperti pada soal pretest. Selanjutnya nilai rata-rata posttest kelas eksperimen menggunakan
Pendekatan Saintifik sebesar 82,83 dengan kategori “Sangat Tinggi”, sedangkan nilai rata-
rata kelas kontrol adalah 58,16 dengan kategori “Sedang”. Serta hasil observasi yang telah
dilaksanakan mendapat nilai 97.11 dengan kategori “Sangat Tinggi” sehingga membuktikan
bahwa pendekatan saintifik telah berhasil dilaksankan.
Hasil pengujian hipotesis untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilakukan uji statistikdan diperoleh thitung > ttabel
yaitu 9,274 > 1.678. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap
hasil belajar IPA kelas IV MIS Al Washliyah Sei Buluh Tahun Ajaran 2017/2018. Artinya
proses pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah seperti mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi, membuat kesimpulan, dan
mengkomunikasikan. Secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan keaktifan
siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Temuan penelitian ini didukung secara teoritis
bahwa Pembelajaran berbasis pendekatan saintifik lebih efektif hasilnya dibandingkan
dengan pembelajaran tradisional (Kemendikbud, 2013).

3.2. Hasil Penelitian


3.2.1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrument dilakukan di MIS Al Washliyah Sei Buluh dengan jumlah siswa
sebanyak 28 orang siswa dengan jumlah soal yang di uji coba adalah sebanyak 30 soal.

3.2.2. Uji Validitas


Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya soal
atau pun tes yang diberikan. Validitas di uji cobakan di kelas IV C. Uji coba validitas
dilakukan di MIS Al Washliyah Sei Buluh dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Jumlah
soal yang di validkan adalah 30 soal. Berdasarkan Validitas setelah dilakukan perhitungan
data diproleh rhitung > rtabel dengan α = 0,05, maka diketahui bahwa 21 soal dari 30 soal
dinyatakan valid dan 9 soal dinyatakan tidak valid
3.2.3. Uji Realibilitas Tes
Realibilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument ini sudah baik
dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Tes dikatakan reliable, jika rhitung> rtabel dengan α =
0,05. Berdasarkan hasil perhitungand data yang diperoleh dari uji coba instrument tes, di
proleh harga rtabel = dari daftar r product moment dengan α = 0,05 dan n = 28 adalah 0, 374.
Bila dibandingkan r hitung = 0,8183 dengan rtabel = 0,374 diperoleh ruang rhitung> rtabel yaitu
0,8183 > 0,374, sehingga dapat dinyatakan secara keseluruhan soal tersebut reliable dan
memiliki realibilitas, dangan kategori tinggi. Perhitungan uji realibilitas selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.

3.3. Analisis Data Hasil Penelitian


Setelah data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh maka peneliti
membuat table seperti yang terdapat pada lampiran instrument tes. Dan dilakukan uji
analisis statistik untuk mengetahui perbedaan kelas tersebut. Teknik analisis data dapat
ditempuh melalui tahapan – tahapan sebagai berikut :

3.3.3. Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Tes uji kemampuan awal (pretest) kedua kelas diberikan pada awal penelitian untuk
mengetahui hasil belajar.
Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretest siswa pada kelas
eksperimen sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan Pendekatan saintifik sebesar
36,62 termasuk kategori “Rendah”, dan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa
sebesar 35,96 termasuk kategori “Rendah”

3.3.4 Pengujian Analisis Data


Setelah memperoleh data hasil pretes siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol,
maka dilakukan pengujian analisis data dengan menggunakan uji prasyarat dimana
syaratnya data harus berdistribusi normal dan homogen.

3.3.5. Uji Normalitas Analisis Data Pretest


Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakuka uji prasyarat data yaitu uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada data yang diambil dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penellitian ini, peneliti menggunkan uji Liliefors.

3.3.6. Uji Homogenitas Data Pretest

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak, artinya apakah sampel yang dipakai dalam penelitian ini

dapat mewakili seluruh populasi yang ada.


3.3.7. Data Post Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu di kelas eksperimen dengan

menggunakan pendekatan Saintifikdan di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional, seluruh siswa pada kedua kelas selanjunya diberikan post tes dengan soal

yang sama seperti soal pretes.


BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari perlakuan yang telah dilakukan rata-rata hasil belajar siswa dari pretest ke postest
meningkat baik di kelas eskperimen dan kelas kontrol. Namun pada kelas eksperimen
terjadi peningkatan yang signifikan dan sangat berarti. Sedangkan di kelas kontrol
terjadi peningkatan namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan tidak berarti.
Berdasarkan rata – rata yang diperoleh kedua kelompok sampel dapat dilihat bahwa hasil
belajar yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan saintifik mengalami
peningkatan yang lebih tinggi dibandingankan dengan pendekatan konvensional.

2. Terdapat pengaruh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik secara


signifikan terhadap hasil belajar siswa.

SARAN
Dari hasil dan kesimpulan dalam penlitian ini, maka dikemukakan beberapa saran, yaitu:
1. Bagi Guru, disarankan untuk dapat membekali dirinya dengan keterampilan

menggunakan berbagi macam pendekatan ataupun metode pembelajaran.

2. Bagi Sekolah, disarnkan informasi dan sumbangan saran peneliti untuk semua pihak

yang berkecimpung dalam dunia pendidikan

3. Bagi Mahasiswa, disarankan melihat penelitian ini sebagai bahan referensi dalam

menambah pengetahuan mahasiswa memilih pendekatan yang tepat untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.Bagi Peneliti sekarang, disarankan lebih

memperhatikan antusias siswa, perlengkapan pembelajaran dan bahan ajar, sehingga

dalam menerapkan pendekatan ini lebih maksimal

Anda mungkin juga menyukai