Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324250875

Pengunaan Metode Giving Questions And Getting Answer Terhadap Keaktifan


Belajar Siswa SMA

Article in BIOEDUSCIENCE · December 2017


DOI: 10.29405/bioeduscience/11-18111107

CITATIONS READS

4 645

1 author:

Lissa Lissa
Universitas Wiralodra
8 PUBLICATIONS 10 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lissa Lissa on 19 March 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BIOEDUSCIENCE 2017, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

e-ISSN: 2614-1558
BIOEDUSCIENCE p-ISSN: 2614-154x
Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

DOI: 10.29405/bioeduscience/11-18111107

Pengunaan Metode Giving Questions and Getting Answer terhadap


Keaktifan Belajar Siswa SMA
Lissa1*
1 PendidikanBiologi, Universitas Wiralodra Indramayu 45213, Indonesia
*Email: : Kheshin_lissa86yahoo.com

Received: 17 Oktober 2017 | Accepted: 15 November 2017 | Published: 25 Desember 2017

ABSTRAK
Metode pembelajaran di lapangan masih belum variatif dan inovatif serta guru kurang memacu keterlibatan
siswa, sehingga berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa. Metode yang dapat melibatkan aktifitas siwa
dan membuat siswa aktif yaitu metode Giving Question and Getting Answer. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh metode Giving Question and Getting Answer terhadap keaktifan belajar siswa pada
materi ekosistem. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian True-Experimental Desigen. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA di SMA Negeri 1 Krangkeng tahun akademik
2016/2017 yang berjumlah 166 siswa dengan sampel 2 kelas yaitu kelas X MIPA 1 (eksperimen) yang
berjumlah 30 siswa dan kelas X MIPA 2 (kontrol) yang berjumlah 29 siswa yang diperoleh dengan teknik
cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keaktifan belajar
siswa. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata skor keaktifan belajar siswa kelas
eksperimen menggunakan metode Giving Question and Getting Answer adalah 31,97 dan rata-rata skor
keaktifan belajar siswa kelas kontrol menggunakan metode konvensional adalah 29,40. Uji hipotesis yang
digunakan yaitu uji t dan diperoleh nilai thitung = 4,486 dan ttabel= 1,672. Karena thitung > ttabel, maka HO ditolak.
Artinya penggunaan metode Giving Question and Getting Answer berpengaruh terhadap keaktifan belajar
siswa.
Kata kunci: Ekosistem; Keaktifan Belajar Siswa; Metode Giving Question and Getting Answer
Copyright © 2017 BIOEDUSCIENCE
All rights reserved

PENDAHULUAN berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan.
mendefinisikan pembelajaran kurikulum 2013 Fakta lapangan dari berbagai sumber
terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan penelitian mengungkapkan bahwa keaktifan
ekstrakurikuler. Pembelajaran intrakurikuler belajar siswa pada proses pembalajaran masih
didasarkan pada prinsip-prinsip, diantaranya rendah yang disebabkan oleh kurangnya interaksi
prinsip pembelajaran siswa aktif untuk siswa baik dengan guru atau dengan sesama
menguasai kompetensi dasar dan kompetensi inti siswa selama proses pembelajaran. Selain itu,
pada tingkat yang memuaskan. Prinsip penggunaan metode pembelajaran yang monoton
pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan dan tidak banyak melibatkan siswa dalam
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menggunakan alat inderanya dapat menjadikan
menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalisis siswa lebih pasif dan tidak kondusif belajar (Uno
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, dan Mohamad, 2012). Siswa dapat dikatakan
membangun cerita atau konsep), aktif belajar apabila memenuhi beberapa
mengkomunikasikan (lisan, tulisan, gambar, indikator berikut: Menurut Paul B. Dierdich yang
grafik, tabel dan lain-lain). Hal tersebut sejalan dikutip oleh Sardiman (2016): (1) Visual
dengan Sardiman (2016) Keaktifan adalah Activitles, (2) Oral Activitles, (3) Listening
kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yang Activitles, (4) Writing Activitles, (5) Drawing

OPEN ACCESS 11
BIOEDUSCIENCE 2018, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

Activitles, (6) Motor Activitles, (7) Mental Jenis Dan Metode Penelitian
Activitles dan (8) Emosional Activitles. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
Prinsip pembelajaran yang mengaktifkan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:14) metode
siswa diantaranya, yaitu: a). Mendesain penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif metode penelitian yang berlandaskan pada
sepenuhnya dalam proses belajar. Keaktifan fisik, filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
mental dan emosional dapat diupayakan dengan pada populasi atau sampel tertentu, teknik
melibatkan sebanyak mungkin indra siswa, pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
semakin banyak keterlibatkan indra itu dalam secara random, pengumpulan data menggunakan
proses belajar, semakin maksimal keaktifan instrumen penelitian, analisis data bersifat
siswa. b). Membebaskan siswa dari kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
ketergantungan yang berlebihan pada guru. Cara menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain
belajar DDCH (Duduk, Dengar, Catat, Hafal) penelitian yang digunakan adalah true
mengakibatkan siswa tidak punya inisiatif sendiri
experimental design, yang memiliki ciri, sampel
(Uno dan Muhamad, 2012).
Metode pembelajaran yang dapat diterapkan yang digunakan diambil secara random dari
dalam proses pembelajaran untuk dapat populasi tertentu dan adanya kelas kontrol
mengaktifkan siswa adalah Giving Question and Sugiyono (2013:112).
Getting Answer. Menurut Suprijono (2009) Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
“Metode Giving Question and Getting Answer kelas X SMA Negeri 1 Krangkeng. Teknik
merupakan metode yang dapat melibatkan pengambilan sampel menggunakan Cluster
aktifitas siswa dan memberikan kesempatan pada Random Sampling. Hasil pemilihan sampel
peserta didik untuk melatih kemampuan dan menetapkan kelas X MIPA 1 sebagai kelas
keterampilan bertanya dan menjawab eksperimen dan X MIPA 2 sebagai kelas kontrol.
pertanyaan”. Selain mengaktifkan siswa dalam Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode
proses pemebelajaran, kegiatan bertanya dan Giving Question and Getting Answer dan
menjawab juga dapat menumbuhkan variabel terikat adalah keaktifan belajar siswa.
pengetahuan baru pada siswa. Adapun kelebihan
metode Giving Question and Getting Answer
adalah suasana pembelajaran lebih aktif, siswa Prosedur Penelitian
mendapat kesempatan menanyakan hal-hal yang Penelitian ini dilakukan melalui beberapa
belum dimengerti, guru dapat mengetahui tahap, diantaranya yaitu:
kemampuan siswa dalam menguasai materi yang 1. Tahap Persiapan
telah disampaikan, mendorong siswa untuk Dilakukan beberapa kegiatan pada tahap ini
berani mengajukan pendapatnya, setiap siswa sebelum pada akhirnya dilakukan penelitian.
mempunyai kesempatan yang sama untuk Pertama, melakukan studi lapangan, studi
bertanya dan berpendapat. Namun, perlu pustaka, membuat Rencana Pelaksanaan
diperhatikan fokus materi karena melalui Pembelajaran (RPP) dengan metode Giving
bertanya dan menjawab dapat meluas kajian Question and Getting Answer. Membuat
materinya (Prima, 2013: 29-30). instrumen penelitian (lembar observasi) untuk
Ekosistem merupakan materi biologi yang mengukur keaktifan belajar siswa.
cukup padat dengan konsep, hal ini tentu menjadi 2. Tahap Pelaksanaan
membosankan bagi siswa apabila diajarkan Pelaksanaan penelitian dilakukan pada dua
dengan cara yang konvensional. Untuk itu, kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas
melalui Giving Question and Getting Answer kontrol dengan desain pos test only control
pengajaran materi ekosistem dibuat lebih group. Pada kelas eksperimen pengajaran
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan menggunakan metode Giving Question and
keaktifan belajar siswa. Getting Answer dan pada kelas kontrol
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode diskusi (yang biasa dilakukan di
pengaruh metode Giving Question and Getting sekolah). Kedua kelas diberikan materi
Answer terhadap keaktifan belajar siswa pada ekosistem dan dilakukan di SMA Negeri 1
materi Ekosistem Kelas X di SMA Negeri 1 Krangkeng selama dua pertemuan.
Krangkeng. 3. Tahap pengamatan
MATERI DAN METODE
12
OPEN ACCESS
BIOEDUSCIENCE 2018, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan x1  x 2


selama proses pembelajaran, dengan t
menggunakan lembar observasi yang 2  1 1 
S gab   
berdasarkan pada indikator keaktifan belajar  n1 n2 
siswa.

HASIL
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini Hasil Keaktifan Belajar Siswa Pada Kelas
menggunakan lembar observasi, menurut Kontrol dan Kelas Eksperimen
Sugiyono (2013) “Observasi tersetruktur adalah
observasi yang telah dirancang secara sistematis, Penelitian dilakukan dengan memberikan
tentang apa yang akan ditelitih, kapan dan di perlakuan berupa metode Giving Question and
mana tempatnya”. Getting Answer di kelas ekperimen dan
Dalam observasi ini peneliti melakukan menggunakan metode konvensional (seperti
kolaborasi dengan observer, fungsi kolaborasi ini biasanya di sekolah) pada kelas kontrol. Setelah
untuk membantu peneliti dalam melakukan dilakukan pengolahan data dari dua kelas, maka
pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa didapatkan data seperti pada Tabel.1 berikut:
metode ini bertujuan untuk mengamati secara Tabel.1 Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa
langsung ke objek penelitian guna memperoleh Menggunakan Metode Giving Question and Getting
data tentang kegiatan selama pembelajaran Answer dan Yang Menggunakan Metode
berlangsung. Lembar observasi di lakukan Konvensional
selama proses pembelajaran berlangsung pada Metode Giving
Metode
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai Question And
Konvensional
Sebelum lembar observasi ini digunakan, Getting Answer
maka dilakukan terlebih dahulu uji coba Jumah 30 29
instrumen yaitu dengan validitas logis yang Siswa
dinilai oleh beberapa ahli. Skor Maks 36 34
Skor Min 26 24
Sekor ideal 40 40
Rata-rata 31,97 29,40
Teknik Analisis Data Simpangan 2,34 2,04
Setelah data didapatkan, maka dilakukan baku
analisis inferensial karena data diambil dari Berdasarkan Tabel.1 skor tertinggi keaktifan
sampel untuk menyimpulkan populasi. Jenis belajar siswa pada kelas yang menggunakan
statistiknya adalah parametrik. Untuk dapat metode Giving Question And Getting Answer
masuk uji parametrik, maka dilakukan uji yang dicapai siswa yaitu 36 dan skor ter rendah
prasyarat yaitu: uji normalitas dengan chi yaitu 26, dan nilai rata-rata keaktifan belajar
quadrat ( ) dan uji homogenitas (uji F). Setelah siswa dalam pembelajaran menggunakan metode
itu baru dilakukan uji hipotesis dengan uji-tt dua Giving Question And Getting Answer
sample satu pihak. Berikut hipotesis memperoleh skor 31,97 dengan simpangan baku
penelitiannya: 2,34. Sedangkan pada kelas yang menggunakan
metode konvensional yang dicapai siswa yaitu 34
H0: µ1 ≤ µ 2 dan skor terendah yaitu 24, dan nilai rata-rata
Ha: µ1 > µ 2 keaktifan belajar siswa sebanyak 29,40 dengan
simpangan baku 2,04.
Dengan µ1 adalah kelas eksperimen dan µ2
kelas kontrol. Rumus uji-t dua sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan Sudjana (2005:239).

13
OPEN ACCESS
BIOEDUSCIENCE 2018, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

Gambar.1 Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa Pada


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Gambar.2 Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa Per
Pada Gambar.1 dapat dilihat bahwa skor Indikator
rata-rata keaktifan belajar siswa kelas yang
pembelajaranya menggunakan metode Giving Hasil Uji Hipotesis
Question and Getting Answer (31,97) lebih baik Sebelum uji hipotesis dilakukan, maka
dibandingkan dengan kelas yang pembelajaranya terlebih dahulu uji prasyarat parametrik terlebih
menggunakan metode konvensional (29,40). dahulu. Demikian akan dipaparkan hasil dari uji
Namun untuk dapat mengatakan berpengaruh prasyarat. Pada Tabel.3 dijelaskan perhitungan
atau tidak, perlu dilakukan uji-t dua sampel. dari uji normalitas.

Tabel.3 Hasil Perhitungan Normalitas


Keaktifan Belajar Siswa Per Indikator Pada Kelas hitung tabel

Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Metode Giving 1.508 7.815


Secara umum, sudah diketahui bahwa kelas Question And
eksperimen memiliki rata-rata keaktifan belajar Getting Answer
yang lebih baik dari pada kelas kontrol. Dalam Metode 1.817 7.815
hal ini, dijelaskan keaktifan belajar siswa per Pembelajaran
Konvensional
indikatornya seperti pada Tabel.2

Tabel.2 Rata-rata Skor Per Indikator Keaktifan Berdasarkan Tabel.3 maka dapat
Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen disimpulkan baik kelas eksperimen maupun kelas
Rata-rata Rata-rata kontrol memiliki data yang normal karena hitung
Indikator Kelas Kelas lebih kecil dari pada tabel.
Kontrol Eksperimen Untuk menguji homogenitas digunakan uji
Visual activities 4 4.3 F, dan hasilnya dipaparkan pada Tabel.4 berikut.
Listening 3,8 3.8
activities Tabel.4 Hasil Uji Homogenitas
Mental activities 3,5 4.2
Oral activities 3,3 3.7 Hasil Perhitungan Homogenitas Dua Varians
Writing 3,7 4.0 Kelas N Varians Fhitung Ftabel
activities Kelas
Berdasarkan Tabel.2 indikator aktivitas Eksperimen 30 5,50 1,322 1,875
visual pada kedua kelas memiliki skor rata-rata
Kelas Kontrol 29 4,16
tertinggi dibandingkan dengan indikator lainnya.
Sedangkan indikator aktivitas oral memiliki skor
Berdasarkan Tabel.4 nilai Fhitung lebih kecil
rata-rata paling rendah dari kedua kelas. Dan
daripada Ftabel oleh karena itu dapat disimpulkan
untuk indikator aktivitas mendengarkan pada
bahwa data homogen.
kelas kontrol dan kelas ekperimen memiliki skor
Setelah mengetahui data berdistribusi
yang sama. Untuk dapat menggambarkan lebih
normal dan homogen, maka selanjutnya
jelas maka dapat dilihat pada Gambar.2
dilakukan uji-t dua sampel satu pihak untuk
menguji hipotesis penelitian. Berikut hasil dari
uji-t dua sampel dijelaskan pada Tabel 5.

14
OPEN ACCESS
BIOEDUSCIENCE 2018, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

Tabel.5 Hasil Uji-t dua sampel dengan yang menggunakan metode Giving
Hasil Perhitungan Uji Beda Dua Rata-rata Question and Getting Answer. Hal ini
rata- dikarenakan selama proses pembelajaran siswa
Kelas Sgab thitung ttabel
rata dan kegiatan diskusi siswa kurang berinteraksi
Kelas dengan anggota kelompoknya. Dalam kegiatan
Eksperimen 31,97 diskusi hanya siswa tertentu yang aktif dalam
Kelas 4,84 4,486 1,672 diskusi sedangkan anggota lainya hanya
Kontrol 29,40 mengobrol diluar materi yang dibahas. Pada
Berdasarkan Tabel.5 dapat dilihat bahwa kegiatan tanya jawab hanya siswa tertentu yang
pembelajaran yang menggunakan metode Giving berani bertanya dan menjawab pertanyaan siswa
Question and Getting Answer mendapat rata-rata lainya hanya mengikuti apa yang ditanyakan oleh
31,97 dan yang pembelajaran yang menggunakan temannya dan menerima jawaban seadanya. Serta
metode konvensional mendapat rata-rata 29,40 kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi
dengan thitung 4,486 dengan taraf signifikan yang sedang diajarkan sehingga keaktifan belajar
α=0,05 dan derajat kebebasan (db)= 57 diperoleh siswa rendah. Hal ini sependapat dengan Rosyida
ttabel 1,672. Dari data tersebut dapat disimpulkan (2009:44) bahwa kurang aktifnya siswa selama
bahwa thitung > ttabel , karena thitung > ttabel maka Ho proses pembelajaran ditandai dengan rendahnya
ditolak. Artinya terdapat pengaruh penggunaan keberanian siswa untuk bertanya dan siswa malas
metode Giving Question and Getting Answer membaca materi.
terhadap keaktifan belajar siswa. Dari penjelasan diatas metode Giving
Question and Getting Answer memiliki rata-rata
PEMBAHASAN skor keaktifan belajar siswa lebih baik dari
metode konvensional. Hal ini sesuai dengan
Hasil Keaktifan Belajar Siswa Pada Kelas penelitian Erdas (2015) dan Juharti (2013) hal ini
Eksperimen Dan Kelas Kontrol juga di dukung oleh pendapat Suprijono (2009)
Berdasarkan Gambar.1 nilai rata-rata siswa bahwa metode Giving Question And Getting
yang menggunakan metode Giving Question and Answer merupakan metode yang dapat
Getting Answer lebih tinggi dari siswa yang melibatkan aktifitas siswa.
menggunakan metode konvensional. Penggunaan
metode Giving Question and Getting Answer
siswa dituntut untuk bertanya dan mejawab Hasil Keaktifan Belajar Siswa Per
pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya, siswa bisa Indikator Pada Kelas Eksperimen Dan
berdiskusi dengan teman mengenai materi yang Kelas Kontrol
belum dimengerti atau materi yang belum jelas. Berdasarkan Tabel.2 jumlah skor keaktifan
Dan dengan kegiatan menjawab pertanyaan, belajar siswa pada indikator Visual activities
melatih siswa untuk percaya diri dengan kelas eksperimen rata-ratanya 4,3 dan kelas yang
pendapatnya dan membuat siswa lebih aktif pembelajaranya menggunakan metode
dalam mencari literatur untuk menjawab konvensonal rata-ratanya 4,0. Hal ini dikarenakan
pertanyaan. Sehingga dengan kegiatan tanya sebagaian besar siswa memperlihatkan adanya
jawab tersebut suasana kelas selama proses minat, memperhatikan ketika guru
pembelajaran menjadi aktif dan siswa tidak ada menyampaikan materi, motivasi kesiapan dalam
yang mengobrol diluar materi. Selain itu, terjadi mengikuti kegiatan pembelajaran, dan
interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa kemampuan siswa berpendapat, serta
dengan guru, hal itu membuat siswa tidak jenuh meningkatkan rasa tanggung jawab siswa untuk
selama proses pembelajaran dan siswa mudah mempelajari materi dan menyampaikannya
memahami materi daur biogeokima. Sesuai kepada orang lain. Sedangkan pada kelas yang
dengan pendapat Nuryani yang dikutip oleh Sari pembelajaranya menggunakan metode
(2017) yaitu pertanyaan diajukan siswa untuk konvensional siswa cenderung kurang siap ketika
memenuhi rasa ingin tahu dan memperjelas hal- pembelajaran dimulai dan ketika guru
hal yang kurang dipahami. menyampaikan materi siswa ngobrol dengan
Berdasarkan Tabel.1 skor rata-rata keaktifan teman sebangkunya, hal ini dikarenakan siswa
belajar siswa pada kelas yang menggunakan kurang rasa ingin tahu terhadap materi yang
metode konvensional lebih kecil dibandingkan

15
OPEN ACCESS
BIOEDUSCIENCE 2018, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

sedang diajarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat menerima serta kurangnya rasa percaya diri
Antiyani (2015). siswa.
Jumlah skor keaktifan belajar siswa pada Indikator Writing Activities kelas
indikator Listening Activities kelas eksperimen eksperimen rata-rata lebih baik dibandingkan
rata-ratanya 3,8 dan kelas yang pembelajaranya dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenkan, saat
kontrol rata-ratanya 3,8. Meskipun skor rata-rata guru menyampaikan materi dan diskusi serta
keaktifan belajar siswa sama tetapi selama proses kegiatan tanya jawab siswa diwajibkan untuk
pembelajaran dikelas siswa yang menggunakan mencatat atau menulis dengan mencatat dan
metode metode Giving Question and Getting menulis tersebut membantu siswa untuk
Answer dengan kelas yang pembelajaran mengulang apa yang sudah dipelajari sehingga
menggunakan metode konvesional berbeda, kelas proses pembelajaran menjadi aktif, hal ini sejalan
yang pembelajaranya menggunakan metode dengan slamet yang dikutip oleh Erdas (2015)
Giving Question and Getting Answer siswa bahwa dalam proses belajar mengajar, guru perlu
ketika teman 1 kelompoknya berpendapat siswa memunculkan aktivitas siswa dalam berpikir dan
lainya cepat merespon dan langsung berbuat. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa
mendiskusikan apa yang dibahas sehingga selama jarang yang mencatat apa yang guru jelaskan dan
diskusi siswa tidak ada yang pasif, sedangkan hanya berpusat pada buku paket.
kelas yang pembelajaranya menggunakan metode Hal ini sejalan dengan penelitian Erdas
konvensional ketika kegiatan diskusi siswa hanya (2015) dan Juharti (2013), dan diperkuat oleh
mendengarkan apa yang temannya paparkan Ashari dikutip oleh Prima W (2013) bahwa
tanpa ada yang merespon. Hal tersebut, metode Giving Question And Getting Answer,
sependapat dengan Prima (2013). dapat meningkatkan suasana pembelajaran lebih
Pada indikator Mental Activities kelas aktif.
eksperimen rata-ratanya lebih baik dibandingkan
dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan siswa Pengaruh Metode Giving Question And Getting
antusias ketika belajar kelompok. Melalui Answer Terhadap Keaktifan Belajar Siswa
pembelajaran kelompok, siswa dapat berdiskusi Pada Materi Ekosistem
dengan teman kelompoknya mengenai materi Untuk menjawab hipotesis penelitian, maka
yang telah diajarkan. Interaksi yang terjadi pada di lakukan uji-t dua sampel. Sebelum uji
pembelajaran kelompok terjadi antar siswa, dan hipotesis, data hasil penelitian diuji normalitas
ketika diskusi siswa saling mengemukakan terlebih dahulu kemudian di uji homogenitas.
pendapatnya, sejalan dengan pendapat Denis Hasil dari kedua uji tersebut didapatkan data
(2013) bahwa kegiatan diskusi siswa dapat berdistribusi normal dan homogen. Karena data
berbagi informasi atau pengetahuan. Sedangkan hasil observasi keaktifan belajar siswa
pada kelas kontrol, hanya siswa tertentu yang berdistribusi normal dan homogen maka
aktif sedangkan siswa lainya cenderung lebih dilanjutkan dengan uji-t dua sampel. Berdasarkan
pasif. Tabel.5 dapat dilihat nilai thitung = 4,486 dan
Pada indikator Oral Activities kelas ttabel=1,672, karena thitung > ttabel, maka tolak Ho.
eksperimen rata-ratanya 3,7 dan kelas kontrol Artinya terdapat pengaruh metode Giving
rata-ratanya 3,3. Hal ini dikarenakan siswa Question and Getting Answer terhadap keaktifan
diberikan kesempatan untuk berani bertanya dan belajar siswa.
siswa juga dilatih untuk berani perpendapat atau Pembelajaran yang menggunakan metode
menjawab pertanyaan baik dari guru ataupun Giving Question and Getting Answer dapat
sesama teman, sehingga proses pembelajaran membuat suasana kelas menjadi aktif, hal ini
dikelas jadi lebih aktif. Melalui kegiatan tersebut, karena siswa dituntut berani bertanya dan
siswa dilatih untuk berani dan percaya diri. Hal menjawab pertanyaan dengan bantuan potongan
ini sejalan dengan pendapat Chasanah dkk. potongan kertas. Kegiatan diskusi menggunakan
(2012), bahwa berani bertanya dan berpendapat metode Giving Question and Getting Answer
dapat membantu siswa meningkatkan kualitas berlangsung terarah tidak ada siswa yang
proses pembelajaran. Sedangkan pada kelas yang mengobrol diluar materi pelajaran, sehingga
pembelajaranya menggunakan metode terjadi interaksi antar anggota kelompok. Dengan
konvensional ketika siswa presentasi hanya siswa mewajibkan bertanya dan mejawab pertanyaan,
tertentu yang berani bertanya dan menjawab siswa akan mencari literatur mengenai materi
pertanyaan siswa lainya hanya mengikuti dan yang dibahas dan membaca ulang materi yang

16
OPEN ACCESS
BIOEDUSCIENCE 2018, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

sudah dijelaskan oleh guru. Hal ini sejalan kehidupan keluarga dan masyarakat yang tidak
dengan pendapat Uno dan Mohamad (2012 :) membiasakan siswa untuk bertanya, serta
bahwa, makin banyak keterlibatan indra dalam kurangnya rasa percaya diri.
proses belajar, makin maksimal keaktifan siswa. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan
Pembelajaran yang mengaktifkan siswa antara pembahasan di atas, dapat dinyatakan bahwa
lain, mendesain pembelajaran yang dapat penggunaan metode Giving Question and Getting
membuat siswa aktif sepenuhnya dalam proses Answer berpengaruh terhadap keaktifan belajar
belajar, membebaskan siswa dari ketergantungan siswa pada materi ekosistem kelas X di SMA
yang berlebihan pada guru (Uno dan Muhamad, Negeri 1 Krangkeng.
2012).
Dalam kegiatan tanya jawab berguna untuk, KESIMPULAN
mengali informasi, baik administrasi maupun Berdasarkan hasil dan pembahasan
akademis, mengecek pemahaman siswa, dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
membangkitkan respon pada siswa, mengetahui bahwa metode Giving Question and Getting
sejauh mana rasa keingintahuan siswa, dan Answer berpengaruh terhadap keaktifan
mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa.
belajar siswa pada materi ekosistem kelas X.
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa
mendengarkan dan memperhatikan ketika guru
DAFTAR PUSTAKA
menjelaskan materi. Dan ketika diskusi
kelompok siswa aktif sehingga siswa siap dan Uno, H.B. dan Nurdin M. 2012. Belajar Dengan
berani ketika akan mengajukan pertanyaan dan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif,
menjawab pertanyaan. Hal ini sependapat dengan Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik.
Erdas (2015) bahwa penerapan metode Giving Bumi Aksara. Jakarta
Question and Getting Answer dapat mengecek Sardiman A.M. 2016. Interaksi Dan Motivasi Belajar
kepemahaman siswa sebagai dasar perbaikan Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta
proses belajar mengejar. Selain itu, diungkapkan Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan:
juga pendapat Nuryani yang dikutip oleh Sari Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D.
(2017:54-55) bahwa dalam proses belajar Alfabet. Bandung
mengajar pertanyaan diajukan oleh siswa atau
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Pustaka
guru. Hasil ini, sesuai dengan penelitian Erdas Pelajar. Yogyakarta
(2015) dan Juharti (2013) bahwa metode Giving
Question and Getting Answer dapat Antiyani. 2015. Efektifitas Model Kembeajaran
meningkatkan keaktifan belajar siswa. kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Keatifan Belajar
Penggunaan metode konvensional belum Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan Di
SMA Nnegri 1 Sliyeg. Indramayu. Universitas
membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. wiralodra
Karena pada kelas yang menggunakan metode
konvensional kegiatan diskusi kurang terarah dan Sari, R. 2017. Pengaruh Metode Pembelajaran
kurangnya interaksi siswa dengan anggota Question Student Have (QSH) Terhadap
kelompoknya, sehingga selama kegiatan diskusi Keterampilan Bertanya Siswa Pada Materi Sistem
Reproduksi Di MAN 1 Indramayu. Indramayu.
siswa lebih banyak diam dan mengobrol dengan
Universitas Wiralodra
teman kelompoknya dan ketika presentasi di
depan siswa lebih banyak membaca materi yang Ahyani Latifah Nur, dkk. 2016. Pengaruh Metode
ada dibuku paket tanpa mencari literatur dari Belajar Model Demonstrasi Terhadap Keaktifan
sumber lainya. Siswa juga jarang yang bertanya Belajar Siwa.[online] 30 Desember 2016
kepada teman yang presentasi di depan mengenai Chasanah dkk. 2012. Pengaruh Penerepan Model
materi yang sedang dibahas, sehingga siswa Pembelajaran Giving Question And Getting
cenderung pasif pada saat proses pembelajaran Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
dan kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap SMA N Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.
materi yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan [online] 7 Juni 2017
penelitian Abimanyu yang dikutip oleh Sari Denis Purnama. 2013. Peningkatan Keaktifan dan
(2017:55) bahwa terdapat beberapa faktor yang Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N
menyebabkan siswa kurang berani dalam Turenpada Pokok Bahasa Turun Dengan
memunculkan kemampuan bertanya, antara lain Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. [online] 11
yaitu, guru lebih berperan dalam pembelajaran, Juni 2017

17
OPEN ACCESS
BIOEDUSCIENCE 2018, Vol. 1, No. 1, pp. 11-18

Erdas Gaus Setyawan. 2015. Penerapan Model


Pembelajaran Koperatif Learning Tipe Giving
Question And Getting Answer Dalam
Meningkatkan Keaktifan Untuk Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Tik Kelas VII SMP N
1 Bekri Tahun Ajaran 2015/2016. [Online]. 24
Desember 2016
Juharti Sri. 2013. Peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Giving
Question and Getting Answer Pada Siswa Kelas IV
SDN Krandan.
Prima, T. 2013. Keefektifan Strategi Giving Question
And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar
Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negri 06 Petarukan Pemalang. 30 Desember 2016

18
OPEN ACCESS

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai