Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Disusun oleh
Zul Fadli ( 211011561100)
Ridhwanul akbar ( 211011561100)
Putri Rahma Marshanda ( 21101156110018)
Ayu Ningsih Saputri (21101156110003)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) telah menciptakan tradisi dan budaya baru dalam
peradaban umat manusia. Perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan TIK ini lebih
dahsyat dibandingkan dengan perubahan dari era pertanian menjadi era industri yang
diawali dengan revolusi Perancis tahun 1789. Diantara perubahan itu adalah TIK dapat
menjadikan dunia maya menjadi nyata dihadapan kita. Dengan hanya termenung di depan
komputer pada tempat yang sepi nan sempit kita dapat membuka cakrawala dunia yang
sangat luas.
TIK yang ditunjang teknologi elektronika mempunyai pengaruh yang sangat luas ke
berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif dan negatif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin
terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus
batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma,
aturan, dan moral kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral
kehidupan yang dianut masyarakat. Mensikapi keadaan seperti ini, maka peran pendidikan
sangat penting untuk mengembangkan dampak potitif dan memperbaiki dan mencegah
dampak negatif.
Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan yang tujuannya untuk
mewujudkan sistem pendidikan menjadi lebih berkualitas, dengan kurikulum yang lebih
baik untuk menghasilkan lulusan yang lebih baik pula. Sistem pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun tujuan sistem
pendidikan nasional secara umum adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggungjawab. Berdasarkan tujuan ini maka para pengajar
mendapatkan amanat untuk mengembangkan kemampuan lulusan suatu jenjang
pendidikan dalam seluruh aspek kehidupan, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), meliputi
berilmu dan cakap; aspek keterampilan (psikomotor), yaitu kreatif; dan aspek sikap
(afektif), meliputi beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, dan
bertanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
hanya bias dilakukan oleh pengajar yang berkompeten dan profesional. Seperti yang
diisyaratkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang baru dan berlaku sekarang, yaitu
pengajar yang sehat jiwa dan raga, dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Selain itu, harus juga memiliki kualifikasi akademik yang tepat dan
menunjukkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Pendidikan merupakan sebuah proses akademik yang bertujuan untuk meningkat nilai
sosial, budaya, moral, dan agama peserta didik. Selain itu pendidikan bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dan pengalaman dalam kehidupan
nyata. Peran pengajar adalah menjadikan peserta didiknya menjadi generasi yang mampu
meningkatkan kapasitas untuk mengembangkan kemampuannya dalam menemukan,
mengelola, dan mengevaluasi informasi dan pengetahuan untuk memecahkan masalah
pada dunia nyata dan ikut serta secara aktif dalam kegiatan bermasyarakat di
lingkungannya.
Pendidikan merupakan komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang
untuk menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik. United Nation Education,
Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) salah satu organisasi Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan,
merekomendasikan empat pilar pendidikan, yaitu: 1) learning to know (belajar untuk
mengetahui, 2) learning to do (belajar untuk melakukan), 3) learning to live together
(belajar untuk hidup bersama), dan 4) learning to be (belajar untuk mengembangkan diri).
Dalam menerapkan empat pilar belajar perlu dirancang dan dikembangkan suatu
sistem kurikulum yang tepat. Kurikulum yang tepat itu antara lain disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dewasa ini sedang berkembang
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk itu pengajar memerlukan dukungan
produk TIK, seperti komputer, jaringan internet, multimedia dengan berbagai jenis
programnya dan peralatan pendukung lainnya.
Proses Pembelajaran sebagai bagian penting dari kurikulum hendaknya menjadikan
peserta didik menyerap informasi atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya
sebagai bagian dari dirinya. Pembelajaran yang berorientasi pada empat pilar belajar,
mengharuskan perancang kurikulum dan pengajar mengembangkan peserta didik untuk
memiliki rasa percaya diri dan siap hidup di masyarakat sesuai dengan kemampuannya
atau melanjutkkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai bakat dan minatnya.
Pengajar yang profesional dan kompeten serta dukungan sarana dan prasarana TIK akan
dapat mewujudkan hal tersebut.

Pengajar dan peserta didik dituntut untuk untuk menguasai ilmu pengetahuan dan TIK
terkini secara terus menerus. Pengajaran perlu terus menikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar dapat menyampaikan materi pembelajaran yang mutakhir
dan berguna bagi kehidupan peserta didik di masa kini dan masa yang akan dating.
Dengan demikian pembelajaran berbasis TIK sebagai produk dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam sistem pendidikan nasional merupakan suatu
keniscayaan. Dewasa ini telah dikembangkan model-model pembelajaran berbasis TIK
seperti e-learning, virtual learning, computer based training, open and distance learning
dan lain-lain di sekolah-sekolah terutama sekolah lanjutan dan perpengajaran tinggi.
B. Rumusan Masalah
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya teknologi komputer internet
sangat cepat merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia terutama yang tinggal di
perkotaan. Kemajuan teknologi informasi ini juga telah mulai banyak dimanfaatkan oleh
berbagai lembaga pendidikan. Di lingkungan sekolah, pengadaan komputer terus
dilakukan baik berupa bantuan pemerintah maupun swadaya sekolah sendiri dari dana
bantuan masyarakat. Dengan demikian jumlah sekolah yang telah dilengkapi dengan
laboratorium komputer terus meningkat.
1. Sudah sejauh mana sekolah dalam hal ini pengajar dan peserta didik memanfaatkan
fasilitas komputer untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari belajar dan pembelajaran berbasis TIK
dalam pendididkan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


TIK dalam dunia pendidikan di Indonesia semakin popular seiring dengan lahirnya
Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada
kurikulum ini terdapat penambahan satu mata pelajaran baru yaitu mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Untuk menguraikan kajian teoritis makna TIK
tersebut maka penulis memullai menguraikan dengan dua makna dari konsep tersebut yakni
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi serta keterkaitan diantara kedua konsep
tersebut.
1. Teknologi Informasi
Menurut kamus Oxford (1995) teknologi informasi (Information Technology)
adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk
menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, terutama kata-kata,
bilangan, dan gambar. Menurut Atler, Martin dan Lucas dalam Abdul Kadir (2003:13),
teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk
melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi atau mennampilkan data.
Definisi tersebut lebih dikembangkan oleh Martin (1999) yang memberikan makna
bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (hardware
dan software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Menurut Martin
ada keterkaitan erat antara teknologi informasi dan komunikasi, teknologi informasi
lebih pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi
untuk mengrimkan informasi (information delivery). Secara umum, Lucas (2000)
menguraikan definisi teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang
diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis,
micro computer, computer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemproses
transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan
jaringan merupakan contoh teknologi informasi.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya
sesuai dengan kebutuhan, dan telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan
diakses secara global.
Secara umum teknologi informasi selalu berkaitan dengan dua aspek yaitu
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras
menyangkut pada peralatan yang bersifat fisik, seperti memory, harddisk, keyboard,
printer. Sedangkan perangkat lunak terkait dengan intruksi-instruksi untuk mengatur
perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instrusi-instruksi tersebut.
Teknologi informasi terdiri dari enam bagian yaitu: 1) teknologi masukan
(input technology) adalah segala perangkat yang digunakan untuk menangkap
data/informasidari sumber asalnya. Contohnya barcode scanner dan keyboard. 2)
teknologi keluaran (output technology), 3) teknologi perangkat lunak (software
technology), 4) teknologi penyimpan (storage technology), 5) teknologi komunikasi
(communication technology), dan 6) mesin pemproses (processing mechine) atau lebih
dikenal dengan istilah CPU (central processing unit).

2. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari
hardware, software, proses, dan sistem yang digunakan untuk membantu proses
komunikasi agar komunikasi berhasil (komunikatif). Teknologi komunikasi lebih
menekankan pada perangkat elektronik seperti micro-computer, teleconferencing,
teletext, videotext, interactive cable television, dan communication satellite (Effert M.
Rogers, 1986).
a) Micro computer, unit yang berdiri sendiri. Biasanya digunakan individual dengan
menggunakan software-software tertentu. Beberapa komputer dapat dikoneksikan
dengan microcomputer yang lainnya. CPU merupakan perangkat utama
mikrokomputer yang mampu membaca setiap perintah program komputer.
b) Teleconferencing, adalah pertemuan dalam grup kecil berkomunikasi secara
interaktif pada lokasi yang terpisah.
c) Teletext, adalah pelayanan informasi interaktif untuk personal atau permintaan
informasi yang disajikan dalam video/ layar televisi di rumah.
d) Videotext, adalah pelayanan informasi interaktif untuk melayani kebutuhan pribadi
atau permintaan informasi dari sentral komputer dari tampilan video di layar
televisi.
e) Interactive Cable Television, untuk mengirimkan teks dan gambar dengan full video
ke video yang ada di rummah melalui kabel dengan tayangan-tayangan sesuai
permintaan.
f) Communication Satelit, pesan yang disampaikan melalui relay telepon, televisi
penyiaran, dan pesan-pesan yang dikirimkan dari tempat dibelahan dunia manapun.

3. Keterkaitan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunkasi


Dari uraian di atas tampak keterkaitan erat antara teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan dan
pemprosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi, atau menampilkan data dengan menggunakan perangkat-perangkat
teknologi elektronik terutama komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih
menekankan pada penggunaan perangkat teknologi elektronika pada aspek ketercapaian
tujuan dalam proses komunikasi, sehingga data dan informasi yang diolah dengan
teknologi informasi memenuhi kriteria komunikasi yang efektif. Sebagai contoh
aplikasi TIK adalah videoconference, yang menggunakan teknologi informasi untuk
menghubungkan (networking) antar clien dengan fasilitas internet. Pesan-pesan yang
disampaikan oleh kedua belah pihak diterima, diolah, dianalisis, ditransmisikan, oleh
teknologi informasi sehingga sampai pada masing-masing pihak melalui internet
dengan jaringan satelit atau kabel. Peran teknologi komunikasi adalah mengatur
mekanisme komunikasi antar kedua belah pihak dengan desain komunikasi yang sesuai,
visualisasi jelas, pesan teks, suara, video memenuhi standar komunikasi dan pengaturan
feedback sehingga komunikasi yang berlangsung menjadi dua arah.
Secara lebih ringkas, Martin mengemukakan bahwa teknologi informasi lebih
pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk
mengirimkan informasi (information delivery).

B. Aplikasi TIK dalam Pembelajaran

Pada era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini paradigma pembelajaran
telah bergeser dari pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis perkembangan
teknologi. Pembelajaran tidak hanya menggunakan papan tulis saja dan pengajar tidak
hanya berceramah di depan kelas sambil menulis di papan tulis, sementara peserta didik
duduk mendengar dan mencatat. Berbagai media hasil teknologi termasuk didalamnya TV,
VCD, DVD, dan komputer menjadi suatu kebutuhan penting dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang biasanya dilakukan terbatas di ruang kelas dengan jadwal yang telah
ditentukan berkembang menjadi belajar bias kapanpun dan dimanapun. Bahan ajar yang
biasanya lebih fokus pada buku pelajaran dengan menggunakan komputer dan internet
berkembang ke arah memanfaatkan fasilitas jaringan kerja (network).

Sebelum menjelaskan model aplikasi TIK dalam pembelajaran marilah kita lihat
bagaimana peranan TIK dalam pendidikan. Munir (2010) mengemukakan sedikitnya ada
enam peranan TIK dalam pendidikan yaitu: 1) TIK sebagai keterampilan (skill) dan
kompetensi. 2) TIK sebagai infrastruktur pembelajaran. 3) TIK sebagai sumber bahan
belajar. 4) TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran. 5) TIK sebagai pendukung
manajemen pembelajaran, dan 6) TIK sebagai sistem pendukung keputusan.

Penerapan TIK dalam pembelajaran di SMA akan bisa menjadikan pembelajaran yang
lebih aktif, inspiratif/interaktif/inovatif, kreatif/kritis, efektif dan menyenangkan
(PAIKEM). Pembelajaran berbasis TIK lebih berpusat pada peserta didik (student centered)
guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi guru berperan sebagai
fasilitator yang membantu peserta didik agar mau dan mampu untuk belajar.

Beberapa Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan


pembelajaran dan manajemen sekolah yang dapat dikembangkan di SMA antara lain:

1. Pembelajaran berbasis komputer


Pembelajaran berbasis komputer, yaitu penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam
dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan komputer secara langsung dengan peserta
didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi
kemajuan belajar peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk power point
atau CD pembelajaran interaktif.

Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran yang digunakan


dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer (CD pembelajaran)
berupa program komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran.
Robert Heinich, Molenda, dan James D. Russel (1985:226) menyatakan bahwa sistem
computer dapat menyampaikkan pembelajaran secara individual dan langsung kepada
para peserta didik dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke
dalam sistem computer, inilah yang disebut dengan Pembelajaran Berbasis Komputer.

2. Blended E-Learning
Blended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi/terpadu dengan menggunakan
jaringan internet (Network), intranet (LAN), atau extranet (WAN) – sebagai pengantar
materi, interaksi atau fasilitas. Blended e-learning disebut juga online learning. Pada
pembelajaran model ini pembelajaran dapat disajikan dalam beberapa format (Wulf,
1996), diantaranya adalah: 1) E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam
pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail), 2) Mailing list/grup diskusi, bisa
menggunakan fasilitas email atau fasilitas jejaring social seperti facebook atau twiter, 3)
Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat mencari bahan ajar melalui
internet untuk menambah pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari. 4)
Pembelajaran interaktif melalui web/blog, 5) interactive conferencing, berupa
pembelajaran langsung jarak jauh.

3. Pembelajaran Berbasis Web.


Sekolah harus menyediakan/membuat website sekolah yang diantaranya berisi materi-
materi pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi materi
pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta
didik di dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas dunia
maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta didik.
4. Penilaian berbasis TIK
Penilaian hasil belajar peserta didik memerlukan pengolahan dan analisis yang akurat,
obyektif, transparan, dan integral agar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu
perlu dikembangkan penilaian berbasis komputer yang bisa diakses oleh peserta didik,
pengajar, dan orang tua.
5. Perpustakaan Digital
Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran dan buku-buku
referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut ada di perpustakaan sekolah. Semakin
banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang memanfaatkan perpustakaan
membutuhkan manajemen perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan
perpustakaan berbasis komputer adalah perpustakaan digital.
6. Aplikasi Data Base Sekolah
Data adalah sumber informasi bagi suatu lembaga yang dapat
dimanfaatkan sebagai laporan hasil kinerja, bahan evaluasi, dan bahan penyusunan
program. Data sekolah harus valid, akurat, dan tersimpan dalam arsip/dokumen untuk
dapat dipergunakan sewaktu-waktu.atu strategi pelayanan perpustakaan berbasis
komputer adalah perpustakaan digital.

PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN TIK DI SEOLAH


No. Program Pengembangan TIK Kegiatan
1. Pengembangan Blended E-Learning 1. Optimalisasi pemberian tugas
berstruktur dan tidak berstruktur
melalui internet
2. Optimalisasi tugas non test melalui
internet
3. Pendalaman bahan ajar bagi peserta
didik melalui internet
2. Pembelajaran Berbasis Web 1. Workshop membuatan web/blog bagi
pengajar dan TU
2. Update materi pelajaran dalam blog
3. Diskusi interaktif melalui blog
pengajar
3. Penilaian Berbasis TIK 1. Pelatihan/workshop penilaian
berbasis TIK
2. Menyusun data base hasil belajar
peserta didik

4. Perpustakaan Digital 1. Pengadaan alat/sarana melalui


pengajuan bantuan ke dinas pend
kab/prov/pusat
2. Menyiapkan 5 unit PC yang berisi
bahan ajar di perpustakaan
5. Aplikasi Data Base Sekolah 1. Pelatihan pegawai TU
2. Pembuatan data base sekolah
BAB III
KESIMPULAN

Penelitian perkembangan TIK menunjukkan bahwa dalam negara berkembang ada


empat pendekatan bagaimana sekolah-sekolah mengadopsi dan mengaplikasikan TIK.
Keempat pendekatan tersebut adalah:
1. Pendekatan Kemunculan (Emerging)
Sekolah yang baru tahap awal perkembangan TIK menunjukkan pendekatan
kemunculan. Sekolah baru menerima peralatan TIK, administrator dan pengajar baru
menjelajah kemungkinan pemakaian TIK di sekolah. Praktek pembelajaran masih
berpusat pada pengajar.
2. Pendekatan Penerapan (Applying)
Dalam tahap kedua ini, administrator dan pengajar memakai TIK untuk tugas-tugas
yang sudah dijalankan dalam manajemen sekolah dan dalam kurikulum. Pengajar masih
mendominasi lingkungan pembelajaran. Sekolah sudah mulai mengadaptasi kurikulum
untuk meningkatkan penggunaan TIK dalam berbagai subyek area.
3. Menyerap (influsing)
Tahap menyerap sudah mengintegrasikan TIK dalam kurikulum, nampak pada sekolah-
sekolah yang memakai teknologi berbasis komputer dalam laboratorium, ruang kelas,
dan kantor administrasi. Pengajar mencoba cara-cara baru dengan menggunakan
fasilitas TIK untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Pendekatan Transformasi (Transforming)
Dalam tahap ini sekolah memakai TIK untuk memperbaharui kinerja sekolah dengan
cara-cara kreatif. TIK menjadi bagian integral dalam manajemen sekolah dan praktek
pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan mengintegrasikan subyek
area dalam aplikasi dunia nyata. Sekolah menjadi pusat pembelajaran dalam
komunitasnya.
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Dr, M.IT. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. CV
Alfabet: Bandung.

Rusman, Dr. M.Pd. dkk (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran.
UPI : Bandung.

Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan KTSP.
Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

Padmo Dewai, dkk (2004). Teknologi Pembelajaran, Peningkatan Kualitas belajar melalui
Teknologi Pembellajaran. PUSTEKKOM : Jakarta.

UPI (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai