Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pendidikan Kewarganegaraan

“DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI”

Disusun oleh:
NAMA : Ainun Hafsari Anawula
KELAS : XII Perkantoran

JURUSAN PERKANTORAN
SMK NEGERI 1 KENDARI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan
inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah “ Dampak Teknologi Informasi dan
Komunikasi Terhadap Aktivitas Pendidikan Sekolah Dasar “  yang digunakan sebagai salah
satu tugas mata pelajaran PKN.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bisa membantu bagi siapa saja yang
membutuhkan sedikit pengetahuan tentang “ Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi
Terhadap Aktivitas Pendidikan Sekolah Dasar “.

Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk di masa yang akan datang.

Kendari, 1 Februari 2023

Penulis

Ainun Hafsari Anawula


BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

Kehadiran TIK dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK sebagai
alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) TIK sebagai
konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) TIK
sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk manajemen pendidikan yang efektif dan
efisien. Ketiga paradigma tersebut disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya TIK
yang secara khusus diposisikan dan diarahkan untuk mencapai visi dan misi pendidikan di
Indonesia. Di era globalisasi pendidikan, disadari ataupun tidak, tantangan dunia pendidikan
ke depan akan lebih berat. Oleh karena itu, optimalisasi TIK menjadi salah satu alternatif
solusi dalam menopang dan menggerakkan dunia pendidikan di kancah persaingan global.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, ada beberapa alasan problematik yang
melatarbelakangi pentingnya pemanfaatan TIK, terutama dalam (1) meningkatkan mutu
pendidikan di semua jenjang, (2) mengatasi kesenjangan layanan pendidikan akibat kondisi
geografis yang mana jika diabaikan akan menimbulkan disparitas mutu layanan, dan (3)
perubahan sosio-budaya masyarakat yang bergerak dinamis, dan (4) memupuk rasa
nasionalisme untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

1. Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap


aktivitas pendidikan sekolah dasar?

2. Bagaimana cara mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap


aktivitas pendidikan sekolah dasar?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN  dan untuk
meningkatkatkan pengetahuan penulis dalam memahami dampak Teknologi Informasi dan
Komunikasi terhadap aktivitas pendidikan sekolah dasar.

D. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penjabaran materi, adapun teknik
yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku, browsing internet dan
sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.

E. Sistematika Penulisan

 BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
 BAB II : Pembahasan yang terdiri dari perkembangan teknologi menurut para ahli,
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), implementasi TIK dalam dunia pendidikan,
dampak TIK terhadap aktivitas pendidikan sekolah dasar. permasalahan dan solusi
internet dalam dunia pendidikan.
 BAB III : Metode Penelitian yang terdiri dari tujuan, waktu, tempat dan metode dalam
penelitian.
 BAB IV : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan.
 Daftar Pustaka

 
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teknologi Menurut Para Ahli

 Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi
sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman
dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-
ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk
memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the
art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1)
merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, panca indera, dan otak manusia.
 Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan
tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan
lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun
istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau
cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan
alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
 Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai”
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam
setiap bidang kegiatan manusia

B.  Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Di era globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan
data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak
terlepas dari suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan,
dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat mendapatkan
informasi penting dengan benar secara efektif dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat
untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap,
akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi
TIK adalah teknologi internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang
bagi setiap orang. Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat
membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan
dalam penggunaan beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi
secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan
bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan dapat
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat
memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat
dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan
Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu,
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan
yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi


yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari
teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan  kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan
sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan sehari hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran
dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam
berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.

C. Implementasi TIK dalam dunia pendidikan

Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah,
Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.

Peranan TIK dalam pendidikan yaitu :

1. TIK sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi :

 Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian


menggunakan TIK untuk pendidikan.
 Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui
proses pendidikan.
 Membagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak
dan tidak berkesudahan.
 Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik,
peserta didik, dan stakeholder.
 Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.

2. TIK sebagai Infrastruktur Pendidikan

 Saat ini, bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang
beragam seperti multimedia.
 Para pendidik, instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya.
 Proses pendidikan seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
 Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
 “The network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.

3. TIK sebagai Sumber Bahan Belajar

 Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.


 Pendidik yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
 Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
 Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran.
 Tanpa teknologi, proses peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang
lama.

4. TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan

 Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.


 Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat
penyerapan bahan ajar.
 Peserta didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih
bebas dan mandiri.
 Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
 Rasio antara pendidik dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan
pemberian fasilitas.

5. TIK sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan

 Setiap individu memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.


 Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-
office yang kuat.
 Kualitas layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan
secara bertahap.
 Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
 Munculnya keberadaan sistem pendidikan inter dan antar organisasi.

6. TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan

 Setiap individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.


 Pendidik seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai
bidang ilmu.
 Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
 Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
 Pemerintah seharusnya memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.

Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi Informasi dan


Komunikasi secara besar besaran. Ada tiga posisi penting Depdiknas dalam program
pengembangan TIK, yaitu:
1.   Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara
teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT
center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT center
dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.

2.  Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan
interaktif, E learning . Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas
pendidikan antara kota besar dengan daerah.

3.  Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua


program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di
Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi
dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan
fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.

Pengembangan TIK untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah


sesuatu yang mutlak. Dalam Renstra Departemen Pendidikan Nasional tahun 2013-2014,
program pengembangan TIK bidang pendidikan akan dilaksanakan melalui tahap-tahap
sebagai berikut.

1. Tahap pertama meliputi (a) merancang sistem jaringan yang mencakup jaringan internet,
yang menghubungkan sekolah-sekolah dengan pusat data dan aplikasi, serta jaringan internet
sebagai sarana dan media komunikasi dan informasi di sekolah, (b) merancang dan membuat
aplikasi database, (c) merancang dan membuat aplikasi manajemen untuk pengelolaan
pendidikan di pusat, daerah, dan sekolah, dan (d) merancang dan membuat aplikasi
pembelajaran berbasis web, multimedia, dan interaktif.

2. Tahap kedua meliputi (a) melakukan implementasi sistem pada sekolah-sekolah di


Indonesia yang meliputi pengadaan sarana/prasarana TIK dan pelatihan tenaga pelaksana dan
guru dan (b) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran.

3. Tahap ketiga dan keempat adalah tahap memperluas implementasi sistem di sekolah-
sekolah.

Uraian di atas lebih berfokus pada tahapan-tahapan yang diharapakan dilakukan Depdiknas
dalam kurung waktu tahun 2021-2022 dalam rangka pengembangan TIK dalam pendidikan.
Dalam merealisasikan rencana ini, Depdiknas membangun ICT Center Kabupaten/Kota
melalui Program Jardiknas yang terdiri atas jaringan komputer, internet, dan TV Edukasi.
ICT Center ini akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah dan kantor dinas pendidikan. Selain
itu, guru perlu juga diperlengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
menggunakan perangkat TIK. Untuk itu, manajemen sekolah perlu mengetahui kesiapan dan
pelatihan TIK yang dibutuhkan guru.

D. Dampak TIK terhadap aktivitas pendidikan sekolah dasar

Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada perkembangan generasi anak
bangsa. Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat ini antara
lain :
1. Komputer
2. Handphone
3. MP4 player
4. Game Console
5. Media tontonan seperti Televisi dan Film

Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk Teknologi
Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih
banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer
secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan
pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual
dan motorik anak.

Pengaruh buruk  lewat internet

Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi
pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi
buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks,
kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang
menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan
seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.

Pengaruh Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer

Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar
atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama
karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua
perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak
boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu
jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.

Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer
adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan
secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih
besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.

* Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang
amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat
bermain komputer.

* Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar
siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang
positif.

* Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif
dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak
Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan besar
terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak membawa
perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.

E.   Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan

Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh
peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan online,
jurnal online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari
berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Siswa bisa mencari apapun yang berkaitan
dengan materi pembelajaran disekolah oleh guru yang mengajar di kelas, untuk
memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan
kejelasan dan pemahaman mendalam.

Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang
dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya
pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya
penguasaan bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia, mahalnya
biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik.

Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil
karya masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia
umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para
pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih memiliki
kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu
pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut.

Faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi
salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat
Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri.
Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat diakses oleh
seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan komunitas
tertentu saja.

Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri.
Untuk mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah
seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi
pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan internet
pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua ribu sampai tiga ribu
rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk seorang siswa apabila harus
menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu mengakses).

Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap
menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan
guru dalam bidang ini. Seorang guru tidak akan pernah menyarankan kepada siswa
memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri.
Dampak akhir yang terjadi siswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan diri jika guru
tidak pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut.
Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan
keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan guru. Jika kendala bahasa tidak
menjadi masalah, lambat laun siswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya
frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan istilah-
istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari guru adalah faktor terpenting
dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi
informasi tentang sebuah kajian masalah di dalam kelas, siswa dianjurkan untuk membuka
homepage milik narasumber, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan guru.

Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga
pendidikan untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah
jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang
lebih murah dibanding warung internet milik penguasaha bisnis.

 
BAB III

METODE PENELITIAN

1. A. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas


pendidikan sekolah dasar

2. Mengetahui cara mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap


aktivitas pendidikan sekolah dasar

B.        Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian sederhana dilaksanakan pada bulan Januari 2011 di lingkungan pendidikan SD


Negeri 28 Duampanua Pinrang

C.        Metode Penelitian

Studi ini berbentuk studi kepustakaan berupa menggali informasi tentang ilmu pengetahuan
dan Teknologi dalam kaitannya untuk mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi
terhadap aktivitas pendidikan sekolah dasar

 
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan
pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam,
bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang
ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan,
termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat cepat ini memberikan dampak positif dan dampak negatif. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya
informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu.
Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan
yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat.
Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan
dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipati atau alergi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek
atau pelopor dalam pengembangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Gairola, C. M. (2004). Information and Communications Technology for Development. New


Delhi: Elsevier.

S.P.Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.

Yuhetty, H. (n.d.). ICT and Education in Indonesia. Retrieved 11 20, 2008, from
http://www.lib.itb.ac.id/: http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/e-list/Indonesia-ICT-paper.pdf

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung, Penerbit:Alfabeta.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung,


Penerbit:Alfabeta.

http://www.depdiknas.go.id

http://www.wikipedia.org

http://www.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai