PENDAHULUAN
TIK yang ditunjang teknologi elektronika mempunyai pengaruh yang sangat luas ke
berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif dan negatif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin
terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus
batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma,
aturan, dan moral kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral
kehidupan yang dianut masyarakat. Mensikapi keadaan seperti ini, maka peran pendidikan
sangat penting untuk mengembangkan dampak potitif dan memperbaiki dan mencegah
dampak negatif.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
hanya bias dilakukan oleh pengajar yang berkompeten dan profesional. Seperti yang
diisyaratkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang baru dan berlaku sekarang, yaitu
pengajar yang sehat jiwa dan raga, dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Selain itu, harus juga memiliki kualifikasi akademik yang tepat dan
menunjukkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Pendidikan merupakan sebuah proses akademik yang bertujuan untuk meningkat nilai
sosial, budaya, moral, dan agama peserta didik. Selain itu pendidikan bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dan pengalaman dalam kehidupan
nyata. Peran pengajar adalah menjadikan peserta didiknya menjadi generasi yang mampu
meningkatkan kapasitas untuk mengembangkan kemampuannya dalam menemukan,
mengelola, dan mengevaluasi informasi dan pengetahuan untuk memecahkan masalah
pada dunia nyata dan ikut serta secara aktif dalam kegiatan bermasyarakat di
lingkungannya.
Dalam menerapkan empat pilar belajar perlu dirancang dan dikembangkan suatu
sistem kurikulum yang tepat. Kurikulum yang tepat itu antara lain disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dewasa ini sedang berkembang
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk itu pengajar memerlukan dukungan
produk TIK, seperti komputer, jaringan internet, multimedia dengan berbagai jenis
programnya dan peralatan pendukung lainnya.
Pengajar dan peserta didik dituntut untuk untuk menguasai ilmu pengetahuan dan TIK
terkini secara terus menerus. Pengajaran perlu terus menikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar dapat menyampaikan materi pembelajaran yang mutakhir
dan berguna bagi kehidupan peserta didik di masa kini dan masa yang akan dating.
Dengan demikian pembelajaran berbasis TIK sebagai produk dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam sistem pendidikan nasional merupakan suatu
keniscayaan. Dewasa ini telah dikembangkan model-model pembelajaran berbasis TIK
seperti e-learning, virtual learning, computer based training, open and distance learning
dan lain-lain di sekolah-sekolah terutama sekolah lanjutan dan perpengajaran tinggi.
Dari hasil studi penjajagan tentang kemungkinan pemanfaatan internet untuk kegiatan
pembelajaran di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi diketahui bahwa: 1)
masih sedikit jumlah SLTA yang telah dilengkapi dengan fasilitas LAN, 2) perangkat
komputer yang telah dimiliki SLTA pada umumnya masih digunakan terbatas untuk
kepentingan belajar dengan menggunakan komputer (word processing, excel, power
point). Masih sangat sedikit sekolah yang telah menggunakan perangkat komputer dan
fasilitas internet untuk kepentingan pembelajaran (Siahaan, 2002). Hasil studi lainnya yang
dilakukan oleh Anne Lies Ranti dkk., didapatkan kesimpulan bahwa: 1) hanya 20% dari
para peserta didik yang menemui hambatan/kesulitan untuk melakukan akses informasi
melalui internet, dan 2) 25% peserta didik lainnya menemui hambatan/kesulitan dalam
mengirimkan tugas-tugas yang telah mereka kerjakan melalui internet kepada pengajarnya.
B. Permasalahan
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya teknologi komputer internet
sangat cepat merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia terutama yang tinggal di
perkotaan. Kemajuan teknologi informasi ini juga telah mulai banyak dimanfaatkan oleh
berbagai lembaga pendidikan. Di lingkungan sekolah, pengadaan komputer terus
dilakukan baik berupa bantuan pemerintah maupun swadaya sekolah sendiri dari dana
bantuan masyarakat. Dengan demikian jumlah sekolah yang telah dilengkapi dengan
laboratorium komputer terus meningkat.
SMA Negeri 1 Jawilan berdiri tahun 1996 dan sejak tahun ajaran 1997/1998 telah
mulai merintis lab komputer yang dilengkapi dengan 10 unit komputer program WS dan
lotus. Sekarang ini lab komputer SMA Negeri 1 Jawilan telah memiliki 40 unit personal
komputer, fasilitas local area network untuk 20 unit komputer, ruangan ber-AC, koneksi
internet, hotspot area. Sedikitnya ada dua permasalahan yang menantang untuk diteliti
dalam kaitan ini, yaitu:
1. Sudah sejauh mana sekolah dalam hal ini pengajar dan peserta didik memanfaatkan
fasilitas komputer untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran?
2. Dengan memperhatikan fasilitas dan sumber daya manusia yang ada bisakah SMA
Negeri 1 Jawilan dikembangkan menjadi sekolah berbasis TIK?”
Makalah ini terdiri atas tiga bagian, bagian pendahuluan, bagian isi, dan kesimpulan.
Pendahuluan, menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi: latar belakang
masalah, masalah, prosedur pemmecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah.
Isi, memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban terhadap
masalah yang diajukan, yang dilengkapi dengan data pendukung serta argumen-argumen
yang berlandaskan pandangan pakar dan teori yang relevan.
Kesimpulan, Bagian ini berisi kesimpulan, yakni makna yang diberikan penulis terhadap
hasil uraian pada bagian isi, yang mengacu pada permasalahan yang diajukan pada bagian
pendahuluan.
BAB II
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
1. Teknologi Informasi
Menurut kamus Oxford (1995) teknologi informasi (Information Technology)
adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk
menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, terutama kata-kata,
bilangan, dan gambar. Menurut Atler, Martin dan Lucas dalam Abdul Kadir (2003:13),
teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk
melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi atau mennampilkan data.
Definisi tersebut lebih dikembangkan oleh Martin (1999) yang memberikan makna
bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (hardware
dan software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Menurut Martin
ada keterkaitan erat antara teknologi informasi dan komunikasi, teknologi informasi
lebih pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi
untuk mengrimkan informasi (information delivery). Secara umum, Lucas (2000)
menguraikan definisi teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang
diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis,
micro computer, computer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemproses
transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan
jaringan merupakan contoh teknologi informasi.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya
sesuai dengan kebutuhan, dan telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan
diakses secara global.
Secara umum teknologi informasi selalu berkaitan dengan dua aspek yaitu
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras
menyangkut pada peralatan yang bersifat fisik, seperti memory, harddisk, keyboard,
printer. Sedangkan perangkat lunak terkait dengan intruksi-instruksi untuk mengatur
perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instrusi-instruksi tersebut.
Teknologi informasi terdiri dari enam bagian yaitu: 1) teknologi masukan
(input technology) adalah segala perangkat yang digunakan untuk menangkap
data/informasidari sumber asalnya. Contohnya barcode scanner dan keyboard. 2)
teknologi keluaran (output technology), 3) teknologi perangkat lunak (software
technology), 4) teknologi penyimpan (storage technology), 5) teknologi komunikasi
(communication technology), dan 6) mesin pemproses (processing mechine) atau lebih
dikenal dengan istilah CPU (central processing unit).
2. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari
hardware, software, proses, dan sistem yang digunakan untuk membantu proses
komunikasi agar komunikasi berhasil (komunikatif). Teknologi komunikasi lebih
menekankan pada perangkat elektronik seperti micro-computer, teleconferencing,
teletext, videotext, interactive cable television, dan communication satellite (Effert M.
Rogers, 1986).
a) Micro computer, unit yang berdiri sendiri. Biasanya digunakan individual dengan
menggunakan software-software tertentu. Beberapa komputer dapat dikoneksikan
dengan microcomputer yang lainnya. CPU merupakan perangkat utama
mikrokomputer yang mampu membaca setiap perintah program komputer.
b) Teleconferencing, adalah pertemuan dalam grup kecil berkomunikasi secara
interaktif pada lokasi yang terpisah.
c) Teletext, adalah pelayanan informasi interaktif untuk personal atau permintaan
informasi yang disajikan dalam video/ layar televisi di rumah.
d) Videotext, adalah pelayanan informasi interaktif untuk melayani kebutuhan pribadi
atau permintaan informasi dari sentral komputer dari tampilan video di layar
televisi.
e) Interactive Cable Television, untuk mengirimkan teks dan gambar dengan full video
ke video yang ada di rummah melalui kabel dengan tayangan-tayangan sesuai
permintaan.
f) Communication Satelit, pesan yang disampaikan melalui relay telepon, televisi
penyiaran, dan pesan-pesan yang dikirimkan dari tempat dibelahan dunia manapun.
Dari uraian di atas tampak keterkaitan erat antara teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan dan
pemprosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi, atau menampilkan data dengan menggunakan perangkat-perangkat
teknologi elektronik terutama komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih
menekankan pada penggunaan perangkat teknologi elektronika pada aspek ketercapaian
tujuan dalam proses komunikasi, sehingga data dan informasi yang diolah dengan
teknologi informasi memenuhi kriteria komunikasi yang efektif. Sebagai contoh
aplikasi TIK adalah videoconference, yang menggunakan teknologi informasi untuk
menghubungkan (networking) antar clien dengan fasilitas internet. Pesan-pesan yang
disampaikan oleh kedua belah pihak diterima, diolah, dianalisis, ditransmisikan, oleh
teknologi informasi sehingga sampai pada masing-masing pihak melalui internet
dengan jaringan satelit atau kabel. Peran teknologi komunikasi adalah mengatur
mekanisme komunikasi antar kedua belah pihak dengan desain komunikasi yang sesuai,
visualisasi jelas, pesan teks, suara, video memenuhi standar komunikasi dan pengaturan
feedback sehingga komunikasi yang berlangsung menjadi dua arah.
Pada era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini paradigma pembelajaran
telah bergeser dari pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis perkembangan
teknologi. Pembelajaran tidak hanya menggunakan papan tulis saja dan pengajar tidak
hanya berceramah di depan kelas sambil menulis di papan tulis, sementara peserta didik
duduk mendengar dan mencatat. Berbagai media hasil teknologi termasuk didalamnya TV,
VCD, DVD, dan komputer menjadi suatu kebutuhan penting dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang biasanya dilakukan terbatas di ruang kelas dengan jadwal yang telah
ditentukan berkembang menjadi belajar bias kapanpun dan dimanapun. Bahan ajar yang
biasanya lebih fokus pada buku pelajaran dengan menggunakan komputer dan internet
berkembang ke arah memanfaatkan fasilitas jaringan kerja (network).
Sebelum menjelaskan model aplikasi TIK dalam pembelajaran marilah kita lihat
bagaimana peranan TIK dalam pendidikan. Munir (2010) mengemukakan sedikitnya ada
enam peranan TIK dalam pendidikan yaitu: 1) TIK sebagai keterampilan (skill) dan
kompetensi. 2) TIK sebagai infrastruktur pembelajaran. 3) TIK sebagai sumber bahan
belajar. 4) TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran. 5) TIK sebagai pendukung
manajemen pembelajaran, dan 6) TIK sebagai sistem pendukung keputusan.
Penerapan TIK dalam pembelajaran di SMA akan bisa menjadikan pembelajaran yang
lebih aktif, inspiratif/interaktif/inovatif, kreatif/kritis, efektif dan menyenangkan
(PAIKEM). Pembelajaran berbasis TIK lebih berpusat pada peserta didik (student centered)
guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi guru berperan sebagai
fasilitator yang membantu peserta didik agar mau dan mampu untuk belajar.
Robert Heinich, Molenda, dan James D. Russel (1985:226) menyatakan bahwa sistem
computer dapat menyampaikkan pembelajaran secara individual dan langsung kepada
para peserta didik dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke
dalam sistem computer, inilah yang disebut dengan Pembelajaran Berbasis Komputer.
2. Blended E-Learning
Blended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi/terpadu dengan menggunakan
jaringan internet (Network), intranet (LAN), atau extranet (WAN) – sebagai pengantar
materi, interaksi atau fasilitas. Blended e-learning disebut juga online learning. Pada
pembelajaran model ini pembelajaran dapat disajikan dalam beberapa format (Wulf,
1996), diantaranya adalah: 1) E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam
pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail), 2) Mailing list/grup diskusi, bisa
menggunakan fasilitas email atau fasilitas jejaring social seperti facebook atau twiter, 3)
Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat mencari bahan ajar melalui
internet untuk menambah pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari. 4)
Pembelajaran interaktif melalui web/blog, 5) interactive conferencing, berupa
pembelajaran langsung jarak jauh.
5. Perpustakaan Digital
Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran dan buku-buku
referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut ada di perpustakaan sekolah. Semakin
banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang memanfaatkan perpustakaan
membutuhkan manajemen perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan
perpustakaan berbasis komputer adalah perpustakaan digital.
SMA Negeri 1 Jawilan Kabupaten Serang berdiri sejak tahun 1996. Mulai tahun 2008
SMA Negeri 1 Jawilan telah ditetapkan menjadi Rintisan Sekolah Standar Nasional
(RSSN) harapannya tahun 2012 bisa menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN).
Jarak sekolah yang jauh dari pusat kota (+/- 40km dari kota Serang) menyebabkan
sedikit terhambatnya komunikasi secara langsung. Melalui pengembangan yang diarahkan
pada sekolah berbasis TIK maka jarak tidak lagi menjadi hambatan dalam komunikasi
untuk mengembangkan sekolah.
1. Identifikasi Keadaan Sarana dan Prasarana TIK
KONDISI MASIH
JENIS JUMLAH Spesifikasi
BAIK RUSAK DIBUTUHKAN
Lab. Komputer 1 ruang 80 m2 1 - 1 ruang
Komputer/PC 40 unit Pentium IV 31 9 10 unit
Notebook 2 Pentium IV 2 - 2 unit
LCD/Proyektor 4 Toshiba 1 3 3 unit
Jaringan Internet 1 GB Speedy 1 -
Hotspot/wireless 2 2 -
Audio Classroom 19 set 19 2
Audio Lapangan 1 set 1 -
Lab Bahasa 1 48 m2 - 1 1 ruang
Perpustakaan - - - - 1 ruang
Digital
Telepon 1 Jaringan Telkom
Faximili 1 jaringan Telkom
Pegawai TU 6 6 1 6 -
2. Laboratorium TIK
SMA Negeri 1 Jawilan memiliki 1 ruang Lab. TIK ukuran 8 x 10 m 2, ber AC, 40 unit
komputer 20 unit diantaranya link dengan internet.
Dari hasil identifikasi keadaan saran dan daya dukung SDM serta program program
pengembangan TIK yang telah dilaksanakan maka program prioritas penerapan TIK yang
perlu dikembangkan di SMAN 1 Jawilan adalah:
1. Blended E-Learning
Persiapan yang harus dilakukan untuk merealisasikan e-learning adalah melatih
pengajar dalam memanfaatkan jaringan internet dalam pembelajaran.
4. Perpustakaan Digital
Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran dan buku-buku
referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut ada di perpustakaan sekolah. Semakin
banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang memanfaatkan perpustakaan
membutuhkan manajemen perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan
perpustakaan berbasis komputer adalah perpustakaan digital.
Dari data fasilitas dan SDM yang dimiliki sekolah seperti tergambar pada BAB II
maka dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 1 Jawilan memungkinkan untuk
dikembangkan menjadi sekolah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
secara bertahap dan berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Munir, Dr, M.IT. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. CV
Alfabet: Bandung.
Rusman, Dr. M.Pd. dkk (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran.
UPI : Bandung.
Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan KTSP.
Kencana Prenada Media Group : Jakarta.
Padmo Dewai, dkk (2004). Teknologi Pembelajaran, Peningkatan Kualitas belajar melalui
Teknologi Pembellajaran. PUSTEKKOM : Jakarta.