Anda di halaman 1dari 6

TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

MODEL PENERAPAN ICT UNTUK PENINGKATAN


KUALITAS PEMBELAJARAN
Alfian Erwinsyah
Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo

Abstrak

Tulisan ini mencoba mendeskripsikan model pemanfaatan/penerapan ICT serta beberapa


hambatannya. ICT telah secara sistematis diterapkan melalui desain, pengembangan, pemanfaatan,
manajemen, dan evaluasi. Hambatan dalam melaksanakan ICT umumnya berasal dari kurangnya
personil, infrastruktur, hardware, dan software.
Keywords: Information and Communication Technology, ICT implementation, instructional quality.

PENDAHULUAN Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan


Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga
1945 (versi Amandemen).Pasal 31, ayat 3 UNESCO (United Nations, Educational,
menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan Scientific and Cultural Organization)
menyelenggarakan satu sistem pendidikan mencanangkan empat pilar pendidikan baik
nasional, yang meningkatkan keimanan dan untuk masa sekarang maupun masa depan,
ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur (3) learning to be, dan (4) learning to live
dengan undang-undang. ”Pasal 31, ayat 5 together. Dimana keempat
menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pilar pendidikan tersebut menggabungkan
1
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa Untuk mencapai tujuan tersebut,
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan diperlukan adanya pendidikan dan
umat manusia.” pembelajaran yang efisien dan efektif, baik
Tujuan Pendidikan Nasional internal (sebanding tidaknya hasil pendidikan
dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. dengan biaya yang telah dikeluarkan) maupun
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan eksternal (relevan atau berpengaruh tidaknya
dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, hasil pelaksanaan pendidikan dengan
Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, penghasilan lulusan setelah bekerja).
“Pendidikan nasional berfungsi Pendidikan kita belum memuaskan. Efisiensi,
mengembangkan kemampuan dan membentuk efektivitas, dan kualitas belum memuaskan.
watak serta peradaban bangsa yang Banyak faktor yang berpengaruh atau berperan
bermartabat dalam rangka mencerdaskan dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu
kehidupan bangsa, bertujuan untuk diantaranya adalah teknologi yang digunakan
berkembangnya potensi peserta didik agar dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Teknologi pembelajaran/pendidikan yang
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dewasa ini aplikasinya berupa pemanfaatan
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, proses dan produk teknologi komunikasi dan
dan menjadi warga negara yang demokratis informasi (Information and communication
serta bertanggung jawab.” technology / ICT) untuk memecahkan masalah-
Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO masalah pendidikan memiliki banyak manfaat
yakni dalam upaya meningkatkan kualitas
1
suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali Hariyanto. Tujuan Pendidikan Nasional.
http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-
melalui peningkatan mutu pendidikan. nasional/01 Januari 2016

62
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

atau keuntungan.2 Dengan memperhatikan Membantu proses belajar, memicu dan memacu
keunggulan teknologi pembelajaran, dapat ,proses belajar, serta memberikan kemudahan
disusun strategi pemanfaatan yang tepat dan atau fasilitas belajar merupakan tujuan
optimal untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, Teknologi Pembelajaran. Tercapainya tujuan
dan efektifitas pendidikan dan pembelajaran belajar berupa berubahnya pengetahuan,
pada berbagai tingkatan satuan pendidikan keterampilan, dan sikap secara relatif tetap
termasuk di perguruan tinggi. Secara sistematis yang diakibatkan oleh pengalaman, bukan
sejalan dengan konsep dan prinsip bidang karena kedewasaan atau pertumbuhan
keilmuan teknologi pembelajaran sebagai induk merupakan kriteria pokok keberhasilan
TI/TIK/ICT, penelitian ini ingin mendapatkan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
data lapangan pertama tentang tingkat pengertian“learning referstothe relatively
kompetensi ICT SDM, kedua tentang potensi permanent change in aperson’s knowledge or
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas behavior due to experience” ; atau“Learning is
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dalam a change in human disposition or capability
mengimplementasikan ICT yang antara lain which persists over a period of time ,and which
meliputi kegiatan:(1) merancang/mendisain; (2) is not ascribable to processes of growth”
mengembangkan/memproduksi; (3) Dewasa ini istilah teknologi
memanfaatkan; (4) mengelola; dan(5) pembelajaran bergeser menjadi teknologi
mengevaluasi terhadap proses dan sumber informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi
pembelajaran berbasis TIK dalam rangka informasi dan komunikasi. UNESCO secara
meningkatkan mutu pembelajaran; ketiga resmi menggunakan istilah Information and
tentang hambaran-hambatan yang dihadapi Communication Technology (ICT). Istilah
dalam mengimplementasikan ICT. Dengan tersebut merupakan gabungan dari dua konsep
mengungkap permasalahan yang berhubungan yaitu Information Technology dan
dengan ketiga aspek tersebut, diharapkan dapat Communication Technology.
diketahui pula dukungan dan hambatan yang Information Technology is the term
berkenaan dengan sumber daya manusia used to describe the items of equipment
(SDM), infrastruktur, manajemen, dsb. (hardware) and computer program (software)
Output tulisan ini berupa deskripsi yang that allow us to access, store, organize,
menggambarkan seberapa tinggi tingkat manipulate, and present information by
kompetensi ICT, potensi lembaga pendidikan electronic means. Communication technology is
dan SDM dalam mendesain, mengembangkan, term used to describe telecommunication
memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi equipment, through which information can be
ICT,serta hambatan yang dihadapi dalam sought an accessed.
mengimplementasikan ICT. Definisi tersebut sejalan dengan
Konsep teknologi pendapat Labelle yang menyatakan bahwa “ICT
pembelajaran(instructional technology) means all equipment, processes, procedures,
mutakhir dapat dilihat dalam definisi yang and systems used to provide and support
dikeluarkan oleh Association for Educational information system (both computerized and
Communications and Technology (AECT) manual) within an organization“.3
sebagai berikut:“Instructional Technology isthe Di Indonesia pun kini istilah ICT yang
theory and practice of design, development, digunakan oleh UNESCO tersebut diadopsi
utilization, management and evaluation of menjadi Teknologi Informasi dan Komunikasi
processes and resources for learning” (TIK). Istilah tersebut sebenarnya telah lama

2 3
Deni Darmawan. Teknologi Informasi Yusuf Hadi Miarso. Menyemai Benih
dan Komunikasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Teknologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta, 2010,
Pendidikan Islam, 2011, hal. 21. hal. 30.

63
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

digunakan, yaitu sejak berdirinya Pusat lembaga pendidikan. Terdapat perbedaan besar
Teknologi dan Komunikasi untuk Pendidikan antara dosen dan mahasiswa dalam praktek
(PUSTEKKOMDIBUD/DIKNAS) penggunaan ICT untuk pembelajaran. Hal ini
tahun1970an. Sejak decade awal disebabkan oleh beberapa faktor, satu
perkembangannya, telah dirasakan manfaat atau diantaranya karena perbedaan keterampilan
keuntungan teknologi pembelajaran. Hal ini pihak dosen dalam menggunakan ICT. Faktor
dapat dilihat dari hasil identifikasi Presidential lain karena kurikulum pendidikan dosen yang
tahun 1969 yang menyimpulkan adanya enam belum memasukkan ICT sebagai bagian
keuntungan atau kegunaan potensial Teknologi integral dalam proses pembelajaran. Ketiadaan
Pembelajaran, yaitu bahwa Teknologi sarana dan prasarana penunjang ICT juga
Pembelajaran membuat pembelajaran: merupakan faktor penting penyebab
produktif, individual, ilmiah, berdaya mampu bervariasinya lembaga pendidikan dalam
tinggi, akrab, dan merata. ICT makes greater memanfaatkan ICT. Beberapa dosen tidak
ability to learn, for example, distance learning terlalu sering menggunakan ICT dalam
permits students to get accreditations online pembelajaran, karena dianggap tidak terlalu
from recognized university). Pendapat hampir penting. Sebaliknya beberapa dosen telah
sama dikemukakan oleh Afzalnia. Dia banyak yang dapat memanfaatkan kemajuan
menyebutkan enam keuntungan teknologi ICT untuk pendidikan seperti penggunaan
pembelajaran, yaitu: media berbasis powerpoint, internet, computer
Instructional technology can increase the multimedia, VCD, DVD, dan sebagainya, .
output of the educational system interm of both Tantangan utama penerapan ICT dalam
quality and quantity; pembelajaran adalah“both teachers and
Instructional Technology can individual- students are learning new skills related to ICT”
izeboth instruction and learning; , pada- hal untuk menguasai keterampilan baru
Instructional technology can place the tersebut perlu waktu dan biaya yang tidak
development of instruction on a more scientific sedikit. Ditinjau dari segi sumber belajar atau
base; komponen sistem pembelajaran masalah-
Instructional technology can use more masalah yang berkenaan dengan penerapan ICT
powerful techniques to obtain planned dalam pembelajaran menyangkut
objectives; pendidik/dosen, pesan/kurikulum, perangkat
Instructional technology can accelerate the keras, perangkat lunak, jaringan informasi,
learning process and make learning more pengembangan paket pembelajaran, evaluasi,
easier than conventional methods; pendanaan, dsb.
Instructional technology can provide easy Untuk memecahkan masalah seperti
access to information sources and existing diuraikan di depan, pertama-tama perlu
knowledge for all people at different ages and diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
with various interests. terhadap keberhasilan pemanfaatan ICT di
Dalam menerapkan konsep dan prinsip lembaga pendidikan. Banyak faktor yang
ICT dalam pendidikan dan pembelajaran, ada mempengaruhi keberhasilan penerapan ICT di
beberapa masalah, isu, atau pun tantangan yang sekolalembaga pendidikan. Hasil identifikasi
perlu diperhatikan agar ICT benar-benar dapat Tim UNESCO Bangkok menunjukkan adanya 5
membantu meningkatkan mutu pembelajaran faktor, yaitu:Vision and plan, supporting
secara optimal. Permasalahan dan tantangan policies to facilitate the use of ICT,
dimaksud secara garis besar pada tataran makro management of ICT resources, translation of
meliputi perbedaan kondisi wilayah atau laws into acceptable school level regulation,
daerah, dan pada tataran khusus berkenaan and parents/ community. Sementara itu,
dengan praktek atau pelaksanaan pendidikan di NAACE menyebutkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi efektivitas implementasi

64
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

ICT di lembaga pendidikan meliputi: dikembangkan/diproduksi antara lain meliputi:


“leadership and coordination, teaching and e-learning, PowerPoint, website untuk
learning, managing infrastructure, and pembelajaran. Program tersebut selalu di-
measuring success”. update.
Dengan memperhatikan konsep dan Dari hasil wawancara diperoleh
prinsip ICT sebagai bidang garapan yang informasi bahwa kebanyakan media yang
berupaya memecahkan masalah pendidikan dan dikembangkan adalah media berbasis computer
pembelajaran melalui fungsi pengembangan dan powerpoint. Di samping itu, pengembangan
dan pengelolaan sumber-sumber belajar, yang multimedia yang dilaksanakan belum
meliputi 5 bidang kegiatan, serta terintegrasi dengan system pembelajaran.
memperhatikan pula hasil identifikasi faktor- Belum ada misalnya produk multimedia untuk
faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan seluruh mata kuliah yang dikemas dalam
pemanfaatan ICT dalam pembelajaran. bentuk VCD atau yang di-upload di website.

MODEL IMPLEMENTASI ICT Pemanfaatan


Implementasi ICT pada umumnya telah Beberapa bentuk pemanfaatan
dilaksanakan secara sistematis sesuai model multimedia untuk pembelajaran, misalnya
atau langkah-langkah mulai dari desain, multimedia sebagai sistem, multimedia sebagai
pengembangan/produksi, pemanfaatan, alat bantu ajar, multimedia untuk suplemen,
pengelolaan, dan diakhiri dengan evaluasi. dan media untuk pengayaan.
Secara rinci, model implementasi ICT yang Dari hasil wawancara diperoleh
dilaksanakan oleh dapat dijelaskan sebagai informasi bahwa bentuk-bentuk upaya yang
berikut. dilakukan lembaga pendidikan untuk
Desain memanfaatkan ICT baru pada pemanfaatan
Desain atau rancangan merupakan proses multimedia sebagai alat bantu ajar (teaching
untuk menetukan kondisi belajar. Tujuannya aids), suplemen, dan pengayaan. Multimedia
adalah untuk menciptakan strategi dan produk belum digunakan sebagai system yang
pada tingkat makro seperti program dan terintegrasi dengan pengembangan sistem
kurikulum dan pada tingkat mikro seperti instruksional. Kegiatan pemanfaatan dilakukan
pelajaran dan modul. Kegiatan desain dalam dengan jalan pembiasaan pemanfaatan ICT
implementasi ICT mencakup identifikasi yang dilakukan melalui peningkatan SDM
kemampuan awal SDM, pengembangan sistem lewat pelatihan, membuat media pembelajaran,
instruksional, strategi instruksional, dan membuat audio video, web, dan lain-lain.
penerapan prinsip-prinsip desain pesan. Dari Sudah banyak dosen menggunakan IT untuk
hasil wawancara diperoleh data bahwa pembelajaran. Mahasiswa juga dilatih
identifikasi kemampuan awal mahasiswa telah memanfaatkan ICT untuk pembelajaran. Dari
dilaksanakan. Hasil identifikasi kemampuan hasil pelatihan tersebut mahasiswa dapat:
awal mahasiswa di bidang ICT pada umumnya melihat materi dari dosen, mengirim tugas,
sudah bagus. Mahasiswa sudah terbiasa mencari materi, forum belajar, dll. Bagi
menggunakan TI terlebih dalam mengikuti karyawan/pegawai administrasi, pemanfaatan
mengikuti kelas ICT. TI berupa pemanfaatan aplikasi sistem
informasi seperti memasukan data base
Pengembangan mahasiswa, dosen, data nilai, jadwal kuliah dll.
Pengembangan ICT mencakup Untuk peningkatan pemanfaatan teknologi
pengembangan audio-visual, media berbasis informasi dalam pembelajaran, lembaga
komputer, dan pengembangan media terpadu. pendidikan mengadakan training komputer
Pada jurusan Manajemen Pendidikan Islam, dasar, pelatihan web, pelatihan ICT, baik
program-program ICT yang kepada dosen, mahasiswa, tenaga administrasi,

65
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

dan pengelola TI. Pelembagaan sudah ada yaitu Hasil penilaian terhadap pemanfaatan
dengan dibentuk Pusat Teknologi Informasi TI antara lain: lebih mempermudah dalam
dan Pangkalan Data (Pustipad), tetapi terbatas. Analisis SWOT secara sistematis belum
Lembaga pendidikan baru sebatas dilaksanakan, tetapi analisis secara umum
menganjurkan, mendorong, dan memotivasi sudah dilakukan untuk mengetahui kekuatan,
untuk menggunakan ICT. kelemahan, tantangan, dan peluang untuk
pengembangan ICT.
Pengelolaan Dalam kegiatan evaluasi belum
Pengelolaan ICT menyangkut dilaksanakan secara teratur evaluasi formatif
pengelolaan proyek, pengelolaan pusat sumber maupun sumatif. Evaluasi formatif
belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan dimaksudkan untuk mengetahui keterlaksanaan
pengelolaan sistem informasi. Pada, implementasi ICT sesuai rencana. Hasil
pengelolaan ICT diwujudkan dalam bentuk evaluasi formatif digunakan untuk perbaikan.
pusat IT, ruang laboratorium, adanya Evaluasi sumatif dimaksud untuk mengetahui
Koordinator TI yang dikepalai oleh kepala efektivitas ICT untuk meningkatkan kualitas
dibantu oleh beberapa staf. pembelajaran.
Dari hasil wawancara terhadap
responden, belum ada kejelasan penggunaan HAMBATAN
ICT sebagai sarana sistem penyampaian Hambatan-hambatan dalam
pembelajaran yang dan pengelolaan sistem mengimplementasikan ICT mencakup SDM,
informasi yang dikelola oleh badan atau unit infrastruktur, hardware, dan software.
tersendiri. Juga mekanisme peminjaman Hambatan di bidang sumber daya manusia
hardware dan software ICT belum berjalan mencakup kuantitas dan kualitas. Jumlah tenaga
baik. Unit ICT belum sepenuhnya mengelola pengelola ICT yang memiliki kompetensi di
data base. bidang ICT belum mencukupi. Belum tersedia
dalam jumlah yang cukup tenaga yang
Evaluasi berkualifikasi sebagai profesional, spesialis,
Evaluasi dalam ICT meliputi evaluasi dan teknisi sumber belajar multimedia. Belum
kriteria acuan, evaluasi formatif, dan evaluasi semua SDM antusias, termotivasi dan memiliki
sumatif. Evaluasi kriteria acuan dimaksudkan kompetensi sesuai yang diharapkan untuk
untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan. mengimplimentasikan ICT dalam rangka
Evaluasi formatif dilaksanakan pada saat proses peningkatan mutu pembelajaran. Masalah
sedang berlangsung untuk mengetahui mahalnya software resmi/original menjadi
hambatan yang ada dan untuk perbaikan. hambatan untuk mengembangkan/
Evaluasi sumatif untuk mengukur tingkat memproduksi program-program ICT.
keberhasilan. Jurusan juga mengadakan analisis
kebutuhan untuk mengetahui seberapa tinggi KESIMPULAN
tingkat kebutuhan Jurusan terhadap TI. Hasil  Implementasi ICT pada umumnya telah
identifikasi menunjukkan bahwa TI sangat dilaksanakan secara sistematis dengan
dibutuhkan, dalam pembelajaran. TI sangat mengikuti model mulai dari desain,
penting, oleh karena itu lembaga pendidikan pengembangan/produksi, pemanfaatan,
perlu senantiasa berusaha memfasilitasi dosen pengelolaan, dan evaluasi. Namun
dan mahasiswa. Dengan pemanfaatan TI dalam terdapat beberapa langkah pada masing-
pembelajaran, kegiatan mahasiswa lebih aktif, masing tahap yang belum dilaksanakan
tidak berpusat pada Dosen. Perangkat yang secara jelas, misalnya pengembangan
dibutuhkan untuk implementasi TI yang system pembelajaran yang terintegrasi
mendesak, misalnya, Internet, TV dengan ICT, pemanfaatan ICT sebagai
pembelajaran, CD/media pembelajaran.

66
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

suatu sistem, pengelolaan sistem Miarso, Yusuf Hadi. 2010. Menyemai Benih
penyampaian, dan evaluasi efektivitas Teknologi Pendidikan. Jakarta. Rineka
implementasi ICT secara menyeluruh. Cipta.
 Hambatan di bidang sumber daya
manusia mencakup kuantitas dan kualitas.
Jumlah tenaga pengelola ICT yang
memiliki kompetensi di bidang ICT
belum mencukupi. Belum tersedia dalam
jumlah yang cukup tenaga yang
berkualifikasi sebagai profesional,
spesialis, dan teknisi sumber belajar
multimedia. Belum semua SDM antusias,
termotivasi dan memiliki kompetensi
sesuai yang diharapkan untuk
mengimplimentasikan ICT dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran.
 Masalah mahalnya software
resmi/original menjadi hambatan untuk
mengembangkan/memproduksi program-
program ICT.

DAFTAR PUSTAKA

AECT.1977.The Definition of Educational


Technology.Washington D.C.: AECT.

Reza, Afzalnia.1990.“The Benefits of


Educational Technology”. Educational
Technology Research and Development
(ETRD). Vol.38 No.3 pp.93–96.

Akhori, Kanji & Kumar, K.L.1999. “Evaluation


of a Multimedia Package on Pedagogical
Design and Display
Visual”.International Journal of
Educational Technology.Vo.1, No.1.

Miarso,Yusuf Hadi.1987. Landasan Falsafah


dan Teori Teknologi Pendidikan.
Jakarta:Fakultas Pasca Sarjana UNJ.

Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Informasi


dan Komunikasi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan
Islam.

67

Anda mungkin juga menyukai