Abstrak
62
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
atau keuntungan.2 Dengan memperhatikan Membantu proses belajar, memicu dan memacu
keunggulan teknologi pembelajaran, dapat ,proses belajar, serta memberikan kemudahan
disusun strategi pemanfaatan yang tepat dan atau fasilitas belajar merupakan tujuan
optimal untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, Teknologi Pembelajaran. Tercapainya tujuan
dan efektifitas pendidikan dan pembelajaran belajar berupa berubahnya pengetahuan,
pada berbagai tingkatan satuan pendidikan keterampilan, dan sikap secara relatif tetap
termasuk di perguruan tinggi. Secara sistematis yang diakibatkan oleh pengalaman, bukan
sejalan dengan konsep dan prinsip bidang karena kedewasaan atau pertumbuhan
keilmuan teknologi pembelajaran sebagai induk merupakan kriteria pokok keberhasilan
TI/TIK/ICT, penelitian ini ingin mendapatkan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
data lapangan pertama tentang tingkat pengertian“learning referstothe relatively
kompetensi ICT SDM, kedua tentang potensi permanent change in aperson’s knowledge or
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas behavior due to experience” ; atau“Learning is
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dalam a change in human disposition or capability
mengimplementasikan ICT yang antara lain which persists over a period of time ,and which
meliputi kegiatan:(1) merancang/mendisain; (2) is not ascribable to processes of growth”
mengembangkan/memproduksi; (3) Dewasa ini istilah teknologi
memanfaatkan; (4) mengelola; dan(5) pembelajaran bergeser menjadi teknologi
mengevaluasi terhadap proses dan sumber informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi
pembelajaran berbasis TIK dalam rangka informasi dan komunikasi. UNESCO secara
meningkatkan mutu pembelajaran; ketiga resmi menggunakan istilah Information and
tentang hambaran-hambatan yang dihadapi Communication Technology (ICT). Istilah
dalam mengimplementasikan ICT. Dengan tersebut merupakan gabungan dari dua konsep
mengungkap permasalahan yang berhubungan yaitu Information Technology dan
dengan ketiga aspek tersebut, diharapkan dapat Communication Technology.
diketahui pula dukungan dan hambatan yang Information Technology is the term
berkenaan dengan sumber daya manusia used to describe the items of equipment
(SDM), infrastruktur, manajemen, dsb. (hardware) and computer program (software)
Output tulisan ini berupa deskripsi yang that allow us to access, store, organize,
menggambarkan seberapa tinggi tingkat manipulate, and present information by
kompetensi ICT, potensi lembaga pendidikan electronic means. Communication technology is
dan SDM dalam mendesain, mengembangkan, term used to describe telecommunication
memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi equipment, through which information can be
ICT,serta hambatan yang dihadapi dalam sought an accessed.
mengimplementasikan ICT. Definisi tersebut sejalan dengan
Konsep teknologi pendapat Labelle yang menyatakan bahwa “ICT
pembelajaran(instructional technology) means all equipment, processes, procedures,
mutakhir dapat dilihat dalam definisi yang and systems used to provide and support
dikeluarkan oleh Association for Educational information system (both computerized and
Communications and Technology (AECT) manual) within an organization“.3
sebagai berikut:“Instructional Technology isthe Di Indonesia pun kini istilah ICT yang
theory and practice of design, development, digunakan oleh UNESCO tersebut diadopsi
utilization, management and evaluation of menjadi Teknologi Informasi dan Komunikasi
processes and resources for learning” (TIK). Istilah tersebut sebenarnya telah lama
2 3
Deni Darmawan. Teknologi Informasi Yusuf Hadi Miarso. Menyemai Benih
dan Komunikasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Teknologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta, 2010,
Pendidikan Islam, 2011, hal. 21. hal. 30.
63
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
digunakan, yaitu sejak berdirinya Pusat lembaga pendidikan. Terdapat perbedaan besar
Teknologi dan Komunikasi untuk Pendidikan antara dosen dan mahasiswa dalam praktek
(PUSTEKKOMDIBUD/DIKNAS) penggunaan ICT untuk pembelajaran. Hal ini
tahun1970an. Sejak decade awal disebabkan oleh beberapa faktor, satu
perkembangannya, telah dirasakan manfaat atau diantaranya karena perbedaan keterampilan
keuntungan teknologi pembelajaran. Hal ini pihak dosen dalam menggunakan ICT. Faktor
dapat dilihat dari hasil identifikasi Presidential lain karena kurikulum pendidikan dosen yang
tahun 1969 yang menyimpulkan adanya enam belum memasukkan ICT sebagai bagian
keuntungan atau kegunaan potensial Teknologi integral dalam proses pembelajaran. Ketiadaan
Pembelajaran, yaitu bahwa Teknologi sarana dan prasarana penunjang ICT juga
Pembelajaran membuat pembelajaran: merupakan faktor penting penyebab
produktif, individual, ilmiah, berdaya mampu bervariasinya lembaga pendidikan dalam
tinggi, akrab, dan merata. ICT makes greater memanfaatkan ICT. Beberapa dosen tidak
ability to learn, for example, distance learning terlalu sering menggunakan ICT dalam
permits students to get accreditations online pembelajaran, karena dianggap tidak terlalu
from recognized university). Pendapat hampir penting. Sebaliknya beberapa dosen telah
sama dikemukakan oleh Afzalnia. Dia banyak yang dapat memanfaatkan kemajuan
menyebutkan enam keuntungan teknologi ICT untuk pendidikan seperti penggunaan
pembelajaran, yaitu: media berbasis powerpoint, internet, computer
Instructional technology can increase the multimedia, VCD, DVD, dan sebagainya, .
output of the educational system interm of both Tantangan utama penerapan ICT dalam
quality and quantity; pembelajaran adalah“both teachers and
Instructional Technology can individual- students are learning new skills related to ICT”
izeboth instruction and learning; , pada- hal untuk menguasai keterampilan baru
Instructional technology can place the tersebut perlu waktu dan biaya yang tidak
development of instruction on a more scientific sedikit. Ditinjau dari segi sumber belajar atau
base; komponen sistem pembelajaran masalah-
Instructional technology can use more masalah yang berkenaan dengan penerapan ICT
powerful techniques to obtain planned dalam pembelajaran menyangkut
objectives; pendidik/dosen, pesan/kurikulum, perangkat
Instructional technology can accelerate the keras, perangkat lunak, jaringan informasi,
learning process and make learning more pengembangan paket pembelajaran, evaluasi,
easier than conventional methods; pendanaan, dsb.
Instructional technology can provide easy Untuk memecahkan masalah seperti
access to information sources and existing diuraikan di depan, pertama-tama perlu
knowledge for all people at different ages and diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
with various interests. terhadap keberhasilan pemanfaatan ICT di
Dalam menerapkan konsep dan prinsip lembaga pendidikan. Banyak faktor yang
ICT dalam pendidikan dan pembelajaran, ada mempengaruhi keberhasilan penerapan ICT di
beberapa masalah, isu, atau pun tantangan yang sekolalembaga pendidikan. Hasil identifikasi
perlu diperhatikan agar ICT benar-benar dapat Tim UNESCO Bangkok menunjukkan adanya 5
membantu meningkatkan mutu pembelajaran faktor, yaitu:Vision and plan, supporting
secara optimal. Permasalahan dan tantangan policies to facilitate the use of ICT,
dimaksud secara garis besar pada tataran makro management of ICT resources, translation of
meliputi perbedaan kondisi wilayah atau laws into acceptable school level regulation,
daerah, dan pada tataran khusus berkenaan and parents/ community. Sementara itu,
dengan praktek atau pelaksanaan pendidikan di NAACE menyebutkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi efektivitas implementasi
64
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
65
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
dan pengelola TI. Pelembagaan sudah ada yaitu Hasil penilaian terhadap pemanfaatan
dengan dibentuk Pusat Teknologi Informasi TI antara lain: lebih mempermudah dalam
dan Pangkalan Data (Pustipad), tetapi terbatas. Analisis SWOT secara sistematis belum
Lembaga pendidikan baru sebatas dilaksanakan, tetapi analisis secara umum
menganjurkan, mendorong, dan memotivasi sudah dilakukan untuk mengetahui kekuatan,
untuk menggunakan ICT. kelemahan, tantangan, dan peluang untuk
pengembangan ICT.
Pengelolaan Dalam kegiatan evaluasi belum
Pengelolaan ICT menyangkut dilaksanakan secara teratur evaluasi formatif
pengelolaan proyek, pengelolaan pusat sumber maupun sumatif. Evaluasi formatif
belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan dimaksudkan untuk mengetahui keterlaksanaan
pengelolaan sistem informasi. Pada, implementasi ICT sesuai rencana. Hasil
pengelolaan ICT diwujudkan dalam bentuk evaluasi formatif digunakan untuk perbaikan.
pusat IT, ruang laboratorium, adanya Evaluasi sumatif dimaksud untuk mengetahui
Koordinator TI yang dikepalai oleh kepala efektivitas ICT untuk meningkatkan kualitas
dibantu oleh beberapa staf. pembelajaran.
Dari hasil wawancara terhadap
responden, belum ada kejelasan penggunaan HAMBATAN
ICT sebagai sarana sistem penyampaian Hambatan-hambatan dalam
pembelajaran yang dan pengelolaan sistem mengimplementasikan ICT mencakup SDM,
informasi yang dikelola oleh badan atau unit infrastruktur, hardware, dan software.
tersendiri. Juga mekanisme peminjaman Hambatan di bidang sumber daya manusia
hardware dan software ICT belum berjalan mencakup kuantitas dan kualitas. Jumlah tenaga
baik. Unit ICT belum sepenuhnya mengelola pengelola ICT yang memiliki kompetensi di
data base. bidang ICT belum mencukupi. Belum tersedia
dalam jumlah yang cukup tenaga yang
Evaluasi berkualifikasi sebagai profesional, spesialis,
Evaluasi dalam ICT meliputi evaluasi dan teknisi sumber belajar multimedia. Belum
kriteria acuan, evaluasi formatif, dan evaluasi semua SDM antusias, termotivasi dan memiliki
sumatif. Evaluasi kriteria acuan dimaksudkan kompetensi sesuai yang diharapkan untuk
untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan. mengimplimentasikan ICT dalam rangka
Evaluasi formatif dilaksanakan pada saat proses peningkatan mutu pembelajaran. Masalah
sedang berlangsung untuk mengetahui mahalnya software resmi/original menjadi
hambatan yang ada dan untuk perbaikan. hambatan untuk mengembangkan/
Evaluasi sumatif untuk mengukur tingkat memproduksi program-program ICT.
keberhasilan. Jurusan juga mengadakan analisis
kebutuhan untuk mengetahui seberapa tinggi KESIMPULAN
tingkat kebutuhan Jurusan terhadap TI. Hasil Implementasi ICT pada umumnya telah
identifikasi menunjukkan bahwa TI sangat dilaksanakan secara sistematis dengan
dibutuhkan, dalam pembelajaran. TI sangat mengikuti model mulai dari desain,
penting, oleh karena itu lembaga pendidikan pengembangan/produksi, pemanfaatan,
perlu senantiasa berusaha memfasilitasi dosen pengelolaan, dan evaluasi. Namun
dan mahasiswa. Dengan pemanfaatan TI dalam terdapat beberapa langkah pada masing-
pembelajaran, kegiatan mahasiswa lebih aktif, masing tahap yang belum dilaksanakan
tidak berpusat pada Dosen. Perangkat yang secara jelas, misalnya pengembangan
dibutuhkan untuk implementasi TI yang system pembelajaran yang terintegrasi
mendesak, misalnya, Internet, TV dengan ICT, pemanfaatan ICT sebagai
pembelajaran, CD/media pembelajaran.
66
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016
suatu sistem, pengelolaan sistem Miarso, Yusuf Hadi. 2010. Menyemai Benih
penyampaian, dan evaluasi efektivitas Teknologi Pendidikan. Jakarta. Rineka
implementasi ICT secara menyeluruh. Cipta.
Hambatan di bidang sumber daya
manusia mencakup kuantitas dan kualitas.
Jumlah tenaga pengelola ICT yang
memiliki kompetensi di bidang ICT
belum mencukupi. Belum tersedia dalam
jumlah yang cukup tenaga yang
berkualifikasi sebagai profesional,
spesialis, dan teknisi sumber belajar
multimedia. Belum semua SDM antusias,
termotivasi dan memiliki kompetensi
sesuai yang diharapkan untuk
mengimplimentasikan ICT dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran.
Masalah mahalnya software
resmi/original menjadi hambatan untuk
mengembangkan/memproduksi program-
program ICT.
DAFTAR PUSTAKA
67