PROPOSAL
RINA NIRWANA
NIM.2111540060
A. Latar Belakang
Suatu perkembangan dan kemajuan zaman tentu akan berefek pada perkembangan
teknologi dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Teknologi yang dikembangkan teknokrat juga beragam, baik berupa teknologi bio,
teknologi multimedia maupun teknologi komunikasi yang ternyata hal ini memberikan
kontribusi signifikan terhadap dunia Pendidikan. Sehingga dapat meningkatkan sumber
daya manusia ke depannya serta sebagai komponen strategi perkembangan Negara.
Pendidikan Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem Pendidikan
Nasional, sehingga dalam pembelajarannya tetap harus memberikan penekanan pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada pada peserta didik, disamping
pembinaan dan pengembangan ilmu religi dalam diri mereka sehingga pendidikan Islam
mampu menyiapkan dan membina sumber daya manusia seutuhnya yang menguasai
IPTEK dan memiliki keimanan serta mampu mengamalkan agama dengan baik.1
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering dikenal dengan istilah
Information Communication Technology (ICT) dalam dunia pendidikan saat ini sudah
memasuki revolusi ke empat sehingga dibutuhkan kecakapan seorang guru untuk
mendesain strategi pembelajaran untuk mengikuti perkembangan zaman. Dewasa ini
sistem pendidikan yang terbukti berhasil, ternyata lebih penting dari materi pelajaran
yang disampaikan. Dengan demikian, konsep pendidikan masa depan lebih diarahkan
kepada bagaimana guru membangkitkan gairah siswa untuk belajar secara bahagia (how
student learn) dengan menggunakan suatu strategi pembelajaran dengan pemanfaatan
information and comunication technology (ICT) dalam proses pendidikan.2 Selain
membantu menciptakan kondisi belajar yang kondusif bagi siswa, teknologi informasi
dan komunikasi juga menyediakan alat (tool) untuk mempermudah dan mempercepat
pekerjaan siswa, serta dapat memberi keterampilan penggunaan teknologi (advance skill).
Waktu belajar tidak terbatas oleh ruang dan waktu (space and time), sehigga terciptalah
proses penyampaian dan penyajian materi menjadi lebih menarik dan menyenangkan.3
1
Nuravipah, E., Assabana, M. S., Nugroho, W., & Seipah, S. (2023). Pengembangan Media
Pembelajaran PAI berbasis ICT. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(1), 314-323.
2
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail Media Group, 2008) Gafur, Abdul. 2001.
“Pendidikan dalam Tantangan Teknologi ICT”.
3
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russel, Instructional Technology & Media
for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, (Jakarta: Kencana, Cet. I, Edisi IX, 2011),
h. 4.
2
Oleh karena itu, perkembangan teknologi menjadikan lembaga sekolah berlomba-
lomba dalam mengimplementasikan sistem pembelajaran yang berbasis ICT untuk
meningkatkan urusan mutu pendidikan. Pemanfaatan ICT merupakan salah satu solusi
alternatif untuk menyikapi problematika terkait mutu dan relevansi pendidikan. Meskipun
demikian, pada tataran praktisnya untuk di Indonesia masih sangat banyak sekali
persoalan-persoalan yang terjadi terkait pemanfaatan ICT dalam pendidikan di setiap
sekolah baik tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA mulai dari permasalahan yang
berkaitan dengan finansial, infrastruktur, bahkan permasalahan yang berasalah dari
sumber daya manusianya itu sendiri. Oleh karena itu, Pendidikan berbasis ICT hanya
akan berhasil apabila dikelola dan ditangani dengan terencana, sistematis dan terstruktur.
Pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan tentu memberikan angin segar yang baik
kepada para pendidik karena memiliki otoritas untuk menentukan apa dan bagaimana ia
membawa siswa ke dalam proses pembelajaran yang bermakna. Sehingga, Guru sebagai
fasilitator harus mampu menciptakan keadaan dan tugas belajar yang menarik,
meningkatkan minat murid untuk belajar, serta bertanggung jawab untuk
mengembangkan karakter dan attitude murid yang sangat heterogen dalam kelas.
Sebaliknya dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT, yang perlu diketahui
dan dimiliki oleh seorang guru ialah profesionalisme tenaga pendidik itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah strategi pembelajaran berbasis TIK PAI sudah diterapkan di SD/SMP/SMA
kota bengkulu ?
2. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran berbasis TIK PAI di SD/SMP/SMA di
kota bengkulu ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan :
1. Mengetahui perkembangan penerapan strategi pembelajaran berbasis TIK PAI di
SD/SMP/SMA di kota bengkulu.
2. Mengetahui strategi pembelajaran berbasis TIK PAI yang digunakan di
SD/SMP/SMA di kota bengkulu.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
1. Pengertian Teori Media Pembelajaran
Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti
“perantara” atau “pengantar”. Istilah “media” sering dikaitkan atau dipergantikan dengan
kata “teknologi” yang berasal dari Bahasa latin tekne (art) dan logos (ilmu). Bila
dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, Menurut Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology /AECT)
mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam
kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Adapun media pengajaran menurut diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala benda yang
dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga merangsang siswa untuk belajar.4
Hal senada juga dinyatakan oleh Ahmad Zayadi, bahwa Pendidikan merupakan
upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang, akan tetapi ia
menambahkan bahwa upaya tersebut dilakukan melalui berbagai strategi, metode dan
pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pendidikan dapat pula
dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk
membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Pendapat lain dikemukakan oleh Syaiful Sagala, yang mengatakan bahwa Pendidikan
adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang
merupakan penentuan utama keberhasilan Pendidikan sehingga Pendidikan merupakan
proses komunikasi dua arah oleh pihak Guru sebagai pendidik dan belajar yang
dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Sedangkan di dalam proses pembelajaran,
terkandung dua aktivitas sekaligus, yaitu aktivitas mengajar (guru) dan peserta
Proses Pendidikan merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa. Melalui proses pembelajaran, siswa akan berkembang ke arah
pembentukan manusia sebagaimana tersirat dalam tujuan pendidikan. Supaya Pendidikan
dapat berlangsung secara efektif guru harus mampu mewujudkan proses Pendidikan
dalam suasana yang kondusif. Sehingga, media pembelajaran dapat diartikan segala
4
Tholkhah, I., Norman, E., & Nadiah, N. (2023). Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Berbasis Digital pada SD Muhammadiyah Bojonggede Bogor. At-Tadris: Journal of Islamic
Education, 2(1), 36-56.
4
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Media Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) adalah segalasesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta kemajuan
Pendidikan sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) secara efektif.5
5
6
Bambang sucipto dan Kustandi, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), hlm.79
5
menggunakan email, atau berdiskusi melalui chatting maupun mailing list.
2. Potensi Akses Informasi Melalui pembelajaran digital, dapat diakses berbagai
informasi, seperti prakiraan cuaca, perkembangan ekonomi, sosial, politik, budaya,
ilmu pengetahuan, dan teknologi yang disajikan oleh berbagai sumber tanpa harus
berlangganan.
3. Potensi Pendidikan dan Pembelajaran Perkembangan teknologi pembelajaran digital
yang sngat pesat dan merambah keseluruh penjuru dunia telah dimanfaaatkan oleh
berbagai banyak negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk
dalamnya untuk pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Ramayulis, Pelajaran Agama Islam (PAI) adalah suatu kegiatan yang ber-
tujuan untuk menghasilkan orang yang beragama. Untuk itu perlu diarahkan kepada
pertumbuhan moral dan karakter, pendidikan agama tidak hanya dapat memberikan
pengetahuan tentang agama saja, mesti juga ditekankan pada feeling attitude, personal
ideals dan aktifitas kepercayaan. Pelajaran Agama Islam (PAI) diartikan sebagai usaha
sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan me-
ngamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengalaman dan/atau latihan
dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubunganya
dengan kerukunan antar umat beragama untuk mewujudkan persatuan Nasional.
Selanjutnya menurut Zuhairini: “Pelajaran Agama Islam adalah usaha-usaha secara
sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup sesuai
dengan ajaran Islam”. Sedangkan Menurut Achmadi: “Pelajaran Agama Islam merupakan
usaha yang lebih dikhususkan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek didik,
dalam menghargai dan menghayati agama Islam agar menjadi manusia yang
berkepribadian mukmin dan mengamalkan garis-garis ajaran Islam”. Pelajaran Agama
Islam (PAI) merupakan pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu
berupa bimbingan dan asuhan terhadap murid agar nantinya setelah selesai dari
pendidikan seorang murid dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
nilaiIslam yang telah diyakini- nya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama
Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup
di dunia maupun di akhirat.
7. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis atau ICT dalam Pendidikan Agama Islam
Dalam interaksi belajar mengajar terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
7
antara lain: tujuan pendidikan, siswa, sarana jaringan dan lingkungan. Semua faktor
tersebut sangat menentukan berhasil tidak- nya interaksi belajar mengajar. Penyampaian
materi pelajaran oleh guru perlu meng- gunakan media atau sarana agar materi yang
disampaikan dapat lebih mudah di- terima dan dimengerti siswa. Sarana tersebut dikenal
dengan istilah media pengajaran. Tidak semua media pembelajaran dapat digunakan
dalam penyampaian materi agama islam. Hal ini menuntut kemampuan untuk memilih
dan menggunakan media sesuai dengan pelajaran yang disampaikan. Karena penggunaan
media yang tepat dapat mempertinggi hasil yang diharapkan. Hamalik mengemukakan
bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh alami sadar terhadap siswa.
ICT atau Information and Communication Technology sebagai salah satu ragam
media pembelajaran yang mempunyai beberapa pengaruh di antaranya:
a) Merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboraturium atau
simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna dan musik yang dapat menambah
realisme.
b) Penggabungan murid yang lamban me- nerima pelajaran, karena ia dapat memberikan
iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa,
tidak pernah bosan, sangat bebas dalam menjalankan intruksi seperti yang diinginkan
program yang digunakan.
c) Tenaga pengajar murid dapat membang- kitkan keaktifan jasmani dan rohani siswa
yang nantinya akan menimbulkan ber- bagai prestasi belajar siswa.
d) Memberi kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa serta akan
membangkitkan motivasi belajarnya, karena adanya cara kerja baru dengan computer.
e) Memperlihatkan kepada siswa bentuk konkrittingkah laku yang diinginkan atau contoh
interaksi manusia serta dapat menyajikan masalah yang akan dipecah- kan oleh siswa
bersama.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
10
perencanaan dan rapat kerja dalam kesepahaman untuk menentukan bagaimana
pentingnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan mutu
pendidikan, dalam strategi penggunaan teknologi pendidikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan diawali dengan memberi pelatihan-pelatihan terhadap guru serta mengawasi
guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Robbins:
Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan pelaksanaan
kegiatan dalam organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi sehingga
tercapai tujuan pelaksanaan organisasi serta mampu menjadikan proses belajar mengajar
yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mewujudkan tujuan pendidikan.
Hal yang menjadi suatu pendukung dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah Kepala sekolah sebagai
pemimpin selalu berusaha untuk tidak terlambat dan ketinggalan dalam mengawasi dan
memantau teknologi informasi dan komunikasi terbaru yang dapat menunjang
pembelajaran dan mampu meningkatkan mutu dalam dunia pendidikan, dan setiap
pertemuan dengan guru-guru kepala sekolah selalu mendorong terus memberi motivasi,
karena kemauan guru merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh baik itu dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maupun dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Selain itu sarana dan prasarana yang memadai sangat mempengaruh
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, guru yang aktif dan kreatif, dan
kemauan guru dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu
faktor pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi kepala sekolahselalu mengawasi baik dalam sarana dan
prasarana maupun guru-guru dalampenggunaan teknologi informasi dan komunikasi
Penggunaan teknologi tentu ada masalah dan hambatan yang di hadapi oleh guru, siswa dan
perangkat lunak baik itu dalam prsoses belajar mengajar maupun pelaksanaan pelatihan dalam
penggunaan teknologi, oleh karena itu jelas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
membutuhkan dukungan penuh dari seluruh aspek untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dengan begitu permasalahan yang dihadapi dapat di atasi sebaik mungkin. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa kendala dalam pelaksanaan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak terlalu besar hanya ada beberapa kendala
seperti satu dua guru yang kurang berkemauan dan tidak terlalu maksimal dalam penggunaan
teknologi, padahal kemauan guru merupakan suatu ketergantungan dalam peningkatan mutu
pendidikan baik dalam penggunaan teknologi maupun dalam proses belajar mengajar, dan ada
11
guru yang salah penempatan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, kemudian
masalah yang lain diluar dari kemampuan guru seperti infastruktur listrik dan itu sudah menjadi
hal yang lumrah, selain itu juga ada alat rusak tidak bisa segera untuk diperbaiki kita harus
menunggu anggaran, karna anggaran pemerintah ada waktunya cair kapan misalnya rusak dibulan
satu bulan dua terpaksa perbaikannya dibulan empat, akan tetapi dalam setiap permasalahan
tersebut kepala sekolah dan guru yang lain ikut kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah
7
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Perencanaan pembelajaran berbasis media digital merupakan rancangan
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran dengan strategi
mengajar yang bersentral pada peserta didik. Adapu perencanaan pembelajaran sebagai
berikut :
a. Dalam proses pembelajaran guru PAI menyusun perencanaan pembelajaran yang
mengacu pada silabus yang ditetapkan oleh pemerintah (dikbud) dan guru PAI aktif
dalam mengembangkan RPP bersama diskusi kelompok serta menyusun RPP dengan
mempertimbangkan sesuai dengan tujuan, materi, kebutuhan peserta didik dan
karaktaeristik peserta didik
b. Upaya pihak sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun
perencanaan pembelajaran diwujudkan dengan adanya workshop/pelatihan
c. Dalam proses pembelajaran berbasis digital dengan menggunakan laptop, infocus dan
video dan memanfaatkan akses internet dalam proses pembelajaran antara guru dan
peserta didik. Sumber belajar bersumberkan dari buku, artikel dan internet baik
berupa video pembelajaran, power point, artikel-artikel yang berkaitan dengan materi
PAI. Guru Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah Bojonggede melakukan
persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana umumnya
seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memanfaatkan sumber
belajar yang bersedia. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun secara
sistematis dan terorganisir. Dalam hal ini persiapan guru dalam proses
pembelajaran dapat dikategorikan baik, hal tersebut dibuktikan dari kesiapan guru
mempersiapkan diri dalam mengajar dengan melaksanakan pembelajaran berbasis
digital.8
KESIMPULAN
7
Pahruda, A., Ramayani, N., & Wiguna, S. (2023). Strategi Penggunaan Teknologi informasi Dan
Komunikasi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAS Ubudiyah. Journal Idarah At-Ta’lim, 1(2),
76-83.
8
Tholkhah, I., Norman, E., & Nadiah, N. (2023). Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Berbasis Digital pada SD Muhammadiyah Bojonggede Bogor. At-Tadris: Journal of Islamic
Education, 2(1), 36-56.
12
Daftar Pustaka
13