Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PAI DI

SD/SMP/SMA DI KOTA BENGKULU

PROPOSAL

Disusun dan diajukan kepada


Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Islam Fatmawati Sukarno Bengkulu untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan
memperoleh Gelar Magister Pendidikan
(M.Pd)

RINA NIRWANA
NIM.2111540060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM S2 PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu perkembangan dan kemajuan zaman tentu akan berefek pada perkembangan
teknologi dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Teknologi yang dikembangkan teknokrat juga beragam, baik berupa teknologi bio,
teknologi multimedia maupun teknologi komunikasi yang ternyata hal ini memberikan
kontribusi signifikan terhadap dunia Pendidikan. Sehingga dapat meningkatkan sumber
daya manusia ke depannya serta sebagai komponen strategi perkembangan Negara.
Pendidikan Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem Pendidikan
Nasional, sehingga dalam pembelajarannya tetap harus memberikan penekanan pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada pada peserta didik, disamping
pembinaan dan pengembangan ilmu religi dalam diri mereka sehingga pendidikan Islam
mampu menyiapkan dan membina sumber daya manusia seutuhnya yang menguasai
IPTEK dan memiliki keimanan serta mampu mengamalkan agama dengan baik.1
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering dikenal dengan istilah
Information Communication Technology (ICT) dalam dunia pendidikan saat ini sudah
memasuki revolusi ke empat sehingga dibutuhkan kecakapan seorang guru untuk
mendesain strategi pembelajaran untuk mengikuti perkembangan zaman. Dewasa ini
sistem pendidikan yang terbukti berhasil, ternyata lebih penting dari materi pelajaran
yang disampaikan. Dengan demikian, konsep pendidikan masa depan lebih diarahkan
kepada bagaimana guru membangkitkan gairah siswa untuk belajar secara bahagia (how
student learn) dengan menggunakan suatu strategi pembelajaran dengan pemanfaatan
information and comunication technology (ICT) dalam proses pendidikan.2 Selain
membantu menciptakan kondisi belajar yang kondusif bagi siswa, teknologi informasi
dan komunikasi juga menyediakan alat (tool) untuk mempermudah dan mempercepat
pekerjaan siswa, serta dapat memberi keterampilan penggunaan teknologi (advance skill).
Waktu belajar tidak terbatas oleh ruang dan waktu (space and time), sehigga terciptalah
proses penyampaian dan penyajian materi menjadi lebih menarik dan menyenangkan.3
1
Nuravipah, E., Assabana, M. S., Nugroho, W., & Seipah, S. (2023). Pengembangan Media
Pembelajaran PAI berbasis ICT. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(1), 314-323.
2
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail Media Group, 2008) Gafur, Abdul. 2001.
“Pendidikan dalam Tantangan Teknologi ICT”.
3
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russel, Instructional Technology & Media
for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, (Jakarta: Kencana, Cet. I, Edisi IX, 2011),
h. 4.
2
Oleh karena itu, perkembangan teknologi menjadikan lembaga sekolah berlomba-
lomba dalam mengimplementasikan sistem pembelajaran yang berbasis ICT untuk
meningkatkan urusan mutu pendidikan. Pemanfaatan ICT merupakan salah satu solusi
alternatif untuk menyikapi problematika terkait mutu dan relevansi pendidikan. Meskipun
demikian, pada tataran praktisnya untuk di Indonesia masih sangat banyak sekali
persoalan-persoalan yang terjadi terkait pemanfaatan ICT dalam pendidikan di setiap
sekolah baik tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA mulai dari permasalahan yang
berkaitan dengan finansial, infrastruktur, bahkan permasalahan yang berasalah dari
sumber daya manusianya itu sendiri. Oleh karena itu, Pendidikan berbasis ICT hanya
akan berhasil apabila dikelola dan ditangani dengan terencana, sistematis dan terstruktur.
Pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan tentu memberikan angin segar yang baik
kepada para pendidik karena memiliki otoritas untuk menentukan apa dan bagaimana ia
membawa siswa ke dalam proses pembelajaran yang bermakna. Sehingga, Guru sebagai
fasilitator harus mampu menciptakan keadaan dan tugas belajar yang menarik,
meningkatkan minat murid untuk belajar, serta bertanggung jawab untuk
mengembangkan karakter dan attitude murid yang sangat heterogen dalam kelas.
Sebaliknya dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT, yang perlu diketahui
dan dimiliki oleh seorang guru ialah profesionalisme tenaga pendidik itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah strategi pembelajaran berbasis TIK PAI sudah diterapkan di SD/SMP/SMA
kota bengkulu ?
2. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran berbasis TIK PAI di SD/SMP/SMA di
kota bengkulu ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan :
1. Mengetahui perkembangan penerapan strategi pembelajaran berbasis TIK PAI di
SD/SMP/SMA di kota bengkulu.
2. Mengetahui strategi pembelajaran berbasis TIK PAI yang digunakan di
SD/SMP/SMA di kota bengkulu.

BAB II
LANDASAN TEORI
3
1. Pengertian Teori Media Pembelajaran

Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti
“perantara” atau “pengantar”. Istilah “media” sering dikaitkan atau dipergantikan dengan
kata “teknologi” yang berasal dari Bahasa latin tekne (art) dan logos (ilmu). Bila
dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, Menurut Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology /AECT)
mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam
kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Adapun media pengajaran menurut diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala benda yang
dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga merangsang siswa untuk belajar.4
Hal senada juga dinyatakan oleh Ahmad Zayadi, bahwa Pendidikan merupakan
upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang, akan tetapi ia
menambahkan bahwa upaya tersebut dilakukan melalui berbagai strategi, metode dan
pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pendidikan dapat pula
dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk
membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Pendapat lain dikemukakan oleh Syaiful Sagala, yang mengatakan bahwa Pendidikan
adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang
merupakan penentuan utama keberhasilan Pendidikan sehingga Pendidikan merupakan
proses komunikasi dua arah oleh pihak Guru sebagai pendidik dan belajar yang
dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Sedangkan di dalam proses pembelajaran,
terkandung dua aktivitas sekaligus, yaitu aktivitas mengajar (guru) dan peserta
Proses Pendidikan merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa. Melalui proses pembelajaran, siswa akan berkembang ke arah
pembentukan manusia sebagaimana tersirat dalam tujuan pendidikan. Supaya Pendidikan
dapat berlangsung secara efektif guru harus mampu mewujudkan proses Pendidikan
dalam suasana yang kondusif. Sehingga, media pembelajaran dapat diartikan segala

4
Tholkhah, I., Norman, E., & Nadiah, N. (2023). Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Berbasis Digital pada SD Muhammadiyah Bojonggede Bogor. At-Tadris: Journal of Islamic
Education, 2(1), 36-56.
4
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Media Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) adalah segalasesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta kemajuan
Pendidikan sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) secara efektif.5

2. Pengertian dan Konsep Information and Communication Technology (ICT)


Informationand Communication Technology (ICT) dan jika diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia berarti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Untuk
pemahaaman kita perlu mengetahui arti tiga kata yang terkandung padanya, yakni 1)
Teknologi, 2) Informasi dan 3) Komunikasi. Selanjutnya istilah ini dapat pula dirangkai
menjadi dua bagian yang saling berkaitan, yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Information and Communication Technology atau yang lebih kita kenal
dengan sebutan ICT adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses
dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik dengan perangkat hardware adalah
Komputer/Laptop dan perangkat lunaknya (software) berupa lembaran kerja. Dan
Teknologi sendiri berasal dari bahasa Yunani techne/technie yang berarti cara atau seni,
keahlian. Sedangkan logia berasal dari kata logos berasal dari bahasa Latin yang berarti
ilmu. Menurut Smaldino, teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia yang
berasal dari kata techne artinya kemampuan, logia artinya ungkapan. Dengan demikian,
teknologi merupakan istilah yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan.6
Pembelajaran digital merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi pembelajar
agar mampu belajar dengan lebih luas, lebih banyak dan lebih bervariasi. Materi
pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal,
melainkan lebih bervariasi seperti teks, visual, audio dan alat yang bergerak.
Pembelajaran berbasis digital yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari ada 3, yaitu sebagai alat komunikasi, alat untuk mengakses informasi, dan alat
untuk pendidikan atau pembelajaran.
1. Potensi Alat Komunikasi Dengan menggunakan pembelajaran digital, dapat
berkomunikasi kemana saja secara cepat. Misalnya, dapat berkomunikasi dengan

5
6
Bambang sucipto dan Kustandi, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), hlm.79
5
menggunakan email, atau berdiskusi melalui chatting maupun mailing list.
2. Potensi Akses Informasi Melalui pembelajaran digital, dapat diakses berbagai
informasi, seperti prakiraan cuaca, perkembangan ekonomi, sosial, politik, budaya,
ilmu pengetahuan, dan teknologi yang disajikan oleh berbagai sumber tanpa harus
berlangganan.
3. Potensi Pendidikan dan Pembelajaran Perkembangan teknologi pembelajaran digital
yang sngat pesat dan merambah keseluruh penjuru dunia telah dimanfaaatkan oleh
berbagai banyak negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk
dalamnya untuk pendidikan dan pembelajaran.

3. Konsep Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menurut Ramayulis, Pelajaran Agama Islam (PAI) adalah suatu kegiatan yang ber-
tujuan untuk menghasilkan orang yang beragama. Untuk itu perlu diarahkan kepada
pertumbuhan moral dan karakter, pendidikan agama tidak hanya dapat memberikan
pengetahuan tentang agama saja, mesti juga ditekankan pada feeling attitude, personal
ideals dan aktifitas kepercayaan. Pelajaran Agama Islam (PAI) diartikan sebagai usaha
sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan me-
ngamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengalaman dan/atau latihan
dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubunganya
dengan kerukunan antar umat beragama untuk mewujudkan persatuan Nasional.
Selanjutnya menurut Zuhairini: “Pelajaran Agama Islam adalah usaha-usaha secara
sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup sesuai
dengan ajaran Islam”. Sedangkan Menurut Achmadi: “Pelajaran Agama Islam merupakan
usaha yang lebih dikhususkan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek didik,
dalam menghargai dan menghayati agama Islam agar menjadi manusia yang
berkepribadian mukmin dan mengamalkan garis-garis ajaran Islam”. Pelajaran Agama
Islam (PAI) merupakan pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu
berupa bimbingan dan asuhan terhadap murid agar nantinya setelah selesai dari
pendidikan seorang murid dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
nilaiIslam yang telah diyakini- nya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama
Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup
di dunia maupun di akhirat.

4. Urgensi ICT dalam Pembelajaran PAI

Keberadaan ICT dalam dunia pendidikan sudah dianggap merupakan kebutuhan


6
mutlak. Bahkan usahan pendidikan dunia, UNESCO, beberapa penelitian menyatakan
pentingnya pemanfaatan ICT dalam bidang pendidikan. Tim gabungan Kementerian
Komunikasi dan Informasi, Departemen Pendidikan Nasional (Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan) serta Departemen Agama (Kementerian Agama) mengidentifikasi be-
berapa komponen strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Sistem
Pendidikan Dasar dan Menengah. Peranan itu ialah) sebagai gudang ilmu pengetahuan, 2)
sebagai tool bantu pembelajaran, 3) sebagai fasilitas pendidikan, 4) sebagai standar
kompetensi, 5) sebagai penunjang administrasi pendidikan, 6) sebagai alat bantu
manajemen tempat sekolah dan 7) sebagai infrastruktur pendidikan.
Sejak tahun 2004 Indonesia telah menandatangani komitmen dalam World Summit
on Information Society (WSIS) yang salah satu butirnya menyatakan bahwa pada tahun
2015 paling tidak 50% dari populasi penduduk harus dapat memanfaatkan teknologi
informasi untuk meningkat- kan kualitas hidup. Pentingnya ICT dalam dunia pendidikan
dan perlunya rumusan yang jelastentang pemanfaatannya dalam proses pembelajaran
agar betul-betul memberi peran dalam pencapaian tujuan pembelajaran merupakan tugas
semua pemangku kepentingan pendidikan terutama para pemegang kebijakan. Dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pemanfaatan daya dukung ICT harus
mampu mengembangkan “kecerdasan berpikir, beramal dalam iman dan taqwa”.
Menurut Jamal Ma’mur Asmani, terdapat beberapa kemungkinan pemanfaatan ICT
dalam proses pendidikan human antara lain untuk menerangkan tentang: Pertama,
rancangan proses belajar mengajar meliputi: tujuan dan sasaran, silabus, metode
pengajaran, jadwal pembelajaran, tugas, jadwal ujian, daftar referensi atau jurnal buku
profil dan kontak pengajar. Kedua, Kemampuan cepat akses ke sumber referensi
misalnya diktat dan catatan, bahan presentasi, contoh ujian yang lalu, FAQ
(frequentlyasked questions), sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas, situs-situs
bermanfaaat, artikel-artikel dalam jurnal online. Ketiga, untuk komunikasi dalam kelas
meliputi forum diskusi online, mailing list diskusi, papan pengumuman yang
menyediakan infor- masi (perubahan jadwal pelajaran, informasi tugas dan deadline-nya).
Keempat, sebagai tempat untuk melakukan kerja kelompok yakni untuk sharing file dan
direktori dalam kelompok, sarana diskusi untuk mengerjakan tugas dalam kelompok,
sistem ujian online dan pengumpulan feedback.

7. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis atau ICT dalam Pendidikan Agama Islam

Dalam interaksi belajar mengajar terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

7
antara lain: tujuan pendidikan, siswa, sarana jaringan dan lingkungan. Semua faktor
tersebut sangat menentukan berhasil tidak- nya interaksi belajar mengajar. Penyampaian
materi pelajaran oleh guru perlu meng- gunakan media atau sarana agar materi yang
disampaikan dapat lebih mudah di- terima dan dimengerti siswa. Sarana tersebut dikenal
dengan istilah media pengajaran. Tidak semua media pembelajaran dapat digunakan
dalam penyampaian materi agama islam. Hal ini menuntut kemampuan untuk memilih
dan menggunakan media sesuai dengan pelajaran yang disampaikan. Karena penggunaan
media yang tepat dapat mempertinggi hasil yang diharapkan. Hamalik mengemukakan
bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh alami sadar terhadap siswa.
ICT atau Information and Communication Technology sebagai salah satu ragam
media pembelajaran yang mempunyai beberapa pengaruh di antaranya:
a) Merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboraturium atau
simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna dan musik yang dapat menambah
realisme.
b) Penggabungan murid yang lamban me- nerima pelajaran, karena ia dapat memberikan
iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa,
tidak pernah bosan, sangat bebas dalam menjalankan intruksi seperti yang diinginkan
program yang digunakan.
c) Tenaga pengajar murid dapat membang- kitkan keaktifan jasmani dan rohani siswa
yang nantinya akan menimbulkan ber- bagai prestasi belajar siswa.
d) Memberi kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa serta akan
membangkitkan motivasi belajarnya, karena adanya cara kerja baru dengan computer.
e) Memperlihatkan kepada siswa bentuk konkrittingkah laku yang diinginkan atau contoh
interaksi manusia serta dapat menyajikan masalah yang akan dipecah- kan oleh siswa
bersama.

6. Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis TIK PAI


a. Internet sebagai sumber belajar berbasis ICT Berhubungan dengan bahan ajar, guru
sering menghadapi kendala dalam memper- siapkannya dikarenakan terbatasnya buku
8
sumber materi pembelajaran. Perkembangan Jerinagan informasi dan komunikasi
dewasa ini telah memberikan alternatif pemecahan masalah bagi guru dalam
mengatasi kesulitan bahan ajar. Internet menyediakan solusi bagi guru dalam membuat
persiapan pembelaja- ran berbasis ICT. Guru dapat mengakses Internet untuk mencari
materi yang di- butuhkan sebagai bahan ajar di kelas. Zaman keemasan ICT telah
memungkinkan terjadinya proses belajar mendidik didalam rumah belajar tetapi juga
dapat dilakukan di luar aula belajar dengan menggunakan mediakomunikasi seperti
telepon, Komputer, Internet, dan email. Juga memungkinkan guru memberikan
pelayanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Dalam hal ini dan
sebaliknya juga halnya dengan siswa ia dapat memperoleh informasi dalam bentuk
yang luas dari berbagai sumber melalui Cyberspace atau ruang maya dengan
menggunakan Komputer dan Internet.
b. Strategi Pemanfaatan Web Pembelajaran PAI Web pembelajaran merupakan salah satu
aplikasi dari ICT supaya dapat bernilai tinggi secara optimal dalam meningkatkan
kualitas dan profesionalisme pendidikan, termasuk di dalamnya Pendidikan Agama
Islam, perlu menerapkan strategi yang tepat sesuai dengan konsep dan prinsip pada
teknologi pendidikan. Langkah-langkah sistematis pengembangan dan pemanfaatan
Web pendidikan secara terperinci meliputi desain, pengembangan atau produksi,
pemanfaatan, pengelolaan, dan monitoring. Sesuai dengan konsep dan prinsip
teknologi pembelajaran tersebut.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan


9
penelitian kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data menjadi
bagian dari proses penelitian sebagai partisipan bersama informan yang
memberikan data. Proses penelitian kualitatif juga menyertakan upaya-upaya penting,
seperti mengajukan pertanyaan dan prosedur- prosedur, mengumpulkan data yang
spesifik dari partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang
umum dan menafsirkan makna data. Data yang akan dikumpulkan melalui penelitian ini
merupakan data yang sesuai dengan masalah dalam penelitian, yaitu tentang
implementasi pembelajaran PAI berbasis digital.
Dalam proses pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu peneliti memilih orang yang dianggap mengetahui secara jelas
permasalahan yang diteliti. Data yang dimaksud adalah keterangan atau bahan nyata.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder
dan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan 1).
pengumpulan data (data collection), 2) Kondensasi data (data condensation), 3).
Kondensasi data (data condensation), 4) penyajian data (data display), 5) penarikan
kesimpulan/verifikasi data (conclusions drawing/verifiation)

BAB IV
PEMBAHASAN

Pelaksanaan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di awali dengan

10
perencanaan dan rapat kerja dalam kesepahaman untuk menentukan bagaimana
pentingnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan mutu
pendidikan, dalam strategi penggunaan teknologi pendidikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan diawali dengan memberi pelatihan-pelatihan terhadap guru serta mengawasi
guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Robbins:
Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan pelaksanaan
kegiatan dalam organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi sehingga
tercapai tujuan pelaksanaan organisasi serta mampu menjadikan proses belajar mengajar
yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mewujudkan tujuan pendidikan.
Hal yang menjadi suatu pendukung dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah Kepala sekolah sebagai
pemimpin selalu berusaha untuk tidak terlambat dan ketinggalan dalam mengawasi dan
memantau teknologi informasi dan komunikasi terbaru yang dapat menunjang
pembelajaran dan mampu meningkatkan mutu dalam dunia pendidikan, dan setiap
pertemuan dengan guru-guru kepala sekolah selalu mendorong terus memberi motivasi,
karena kemauan guru merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh baik itu dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maupun dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Selain itu sarana dan prasarana yang memadai sangat mempengaruh
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, guru yang aktif dan kreatif, dan
kemauan guru dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu
faktor pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi kepala sekolahselalu mengawasi baik dalam sarana dan
prasarana maupun guru-guru dalampenggunaan teknologi informasi dan komunikasi
Penggunaan teknologi tentu ada masalah dan hambatan yang di hadapi oleh guru, siswa dan
perangkat lunak baik itu dalam prsoses belajar mengajar maupun pelaksanaan pelatihan dalam
penggunaan teknologi, oleh karena itu jelas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
membutuhkan dukungan penuh dari seluruh aspek untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dengan begitu permasalahan yang dihadapi dapat di atasi sebaik mungkin. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa kendala dalam pelaksanaan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak terlalu besar hanya ada beberapa kendala
seperti satu dua guru yang kurang berkemauan dan tidak terlalu maksimal dalam penggunaan
teknologi, padahal kemauan guru merupakan suatu ketergantungan dalam peningkatan mutu
pendidikan baik dalam penggunaan teknologi maupun dalam proses belajar mengajar, dan ada
11
guru yang salah penempatan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, kemudian
masalah yang lain diluar dari kemampuan guru seperti infastruktur listrik dan itu sudah menjadi
hal yang lumrah, selain itu juga ada alat rusak tidak bisa segera untuk diperbaiki kita harus
menunggu anggaran, karna anggaran pemerintah ada waktunya cair kapan misalnya rusak dibulan
satu bulan dua terpaksa perbaikannya dibulan empat, akan tetapi dalam setiap permasalahan
tersebut kepala sekolah dan guru yang lain ikut kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah
7
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Perencanaan pembelajaran berbasis media digital merupakan rancangan
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran dengan strategi
mengajar yang bersentral pada peserta didik. Adapu perencanaan pembelajaran sebagai
berikut :
a. Dalam proses pembelajaran guru PAI menyusun perencanaan pembelajaran yang
mengacu pada silabus yang ditetapkan oleh pemerintah (dikbud) dan guru PAI aktif
dalam mengembangkan RPP bersama diskusi kelompok serta menyusun RPP dengan
mempertimbangkan sesuai dengan tujuan, materi, kebutuhan peserta didik dan
karaktaeristik peserta didik
b. Upaya pihak sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun
perencanaan pembelajaran diwujudkan dengan adanya workshop/pelatihan
c. Dalam proses pembelajaran berbasis digital dengan menggunakan laptop, infocus dan
video dan memanfaatkan akses internet dalam proses pembelajaran antara guru dan
peserta didik. Sumber belajar bersumberkan dari buku, artikel dan internet baik
berupa video pembelajaran, power point, artikel-artikel yang berkaitan dengan materi
PAI. Guru Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah Bojonggede melakukan
persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana umumnya
seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memanfaatkan sumber
belajar yang bersedia. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun secara
sistematis dan terorganisir. Dalam hal ini persiapan guru dalam proses
pembelajaran dapat dikategorikan baik, hal tersebut dibuktikan dari kesiapan guru
mempersiapkan diri dalam mengajar dengan melaksanakan pembelajaran berbasis
digital.8
KESIMPULAN
7
Pahruda, A., Ramayani, N., & Wiguna, S. (2023). Strategi Penggunaan Teknologi informasi Dan
Komunikasi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAS Ubudiyah. Journal Idarah At-Ta’lim, 1(2),
76-83.
8
Tholkhah, I., Norman, E., & Nadiah, N. (2023). Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Berbasis Digital pada SD Muhammadiyah Bojonggede Bogor. At-Tadris: Journal of Islamic
Education, 2(1), 36-56.
12
Daftar Pustaka

Abanikanda, 2017. Influence of Problem-Based Learning in Chemistry on Academic


Achievement of High School Students In Osun State, Nigeria. International
Journal of Education Learning and Development, 3(4), pp. 55-63.
Abdul Aziz Sebayang, Syamsu Nahar, Mardianto, Desain Pembelajaran dalam
Meningkatkan Kemampuan Menulis Tulisan Arab Bagi Santri di Pondok Pesantren
Ar - Raudha tul Hasanah Medan, Edu Riligia: Vol.1 No.4 Desember 2017, h. 578.
Dalam Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2008) h. 319

13

Anda mungkin juga menyukai