Anda di halaman 1dari 13

Secara sederhana teologi berarti memikirkan mengenai Allah dan mengekspresikan pemikiran-

pemikiran dalam suatu cara tertentu. Kata teologi berasal dari theos yang aratinya allah dan
logos yang artinya pernyataan rasional.

MACAM-MACAM TEOLOGI:

1. Teologi historis : berpusat apa yang dipikirkan oleh mereka yang mempelajari Alkitab
mengenai ajaran-ajarannya, baik secara perorangan maupun bersama-sama, seperti yang
dipituskan dalam konsili-konsili gereaja. Teologi historis menunjukan bahwa bagaimana
gereja telah merumuskan mana yang benar dan mana yang salah, serta berguna untuk
memberikan tuntunan kepada ahli teologi dalam pemahamanya sendiri maupun dalam
pernyataan mengenai doktrin.
2. Teologi Alkitab : teologi Alkitab telah digunakan dalam berbagai macam cara, namun
itu dimaksudkan untuk memberikaan nama suatu fokus yang khusus dalam studi teologi.

Beberapa teologi Alkitab masa kini (kotemporer) dari perspektif liberal termasuk dalam kategori
yang terakhir ini. secara sistematis ada beberapa hal kondisi perkembangan secara historis
tentang penyataan diri Allah didalam Alkitab.

 Hasil-Hasil studi mengenai teologi Alkitab harus disajikan dalam suatu bentuk yang
sistematis. System atau pola yang digunakan dalam penyampaian teologi Alkitab tidak
akan berarti harus menggunakan kategori yang sama seperti yang digunakan teologi
sistematika.
 Teologi Alkitab memusatkan perhatiannya kepada bidang sejarah dimana penyataan
Allah muncul. Teologi Alkitab menyelidiki kehidupan para penulis Alkitab.
 Teologi Alkitab mempelajari penyataan dalam urutan yang progresif dimana penyataan
tersebut diberikan. Teologi Alkitab mengakui bahwa penyataan itu tidak lengkap melalui
tindakan pada pihak Allah saja
 Teologi Alkitab mendapatkan sumbernya didalam Alkitab. Hal ni tidak dimaksud bahwa
teologi Alkitab maupun sistematika tidak dapat mencari atau memperoleh bahan dari
sumber-sumber lain. Tetapi teologi atau doktrin itu sendiri berasal dari mana pun selain
dari Alkitab.

3. Teologi Sistematika: teologi sistematika menghubungkan data tentang penyataan Alkitab


secara menyeluruh untuk menunjukan gambaran total mengenai pernyataan diri Allah
secara sisteamtika.
1. Pentingnya Interpretasi yang Normal dan Jelas

Allah berkeinginan untuk menyampaikan, bukan untuk mengaburkan, kebenaran. Kita


secara tersendiri menggunakan pendekatan Interpretasi Alkitab dengan anggapan
mempergunakan kanon intepretasi yang normal.

I. OTORITAS DI DALAM LIBERALISME:

Akal merupakan saluran yang diperlukan untuk memberikan dan menerima


kebenaran, dan orang-orang injili mengakui hal itu. Tetapi Liberalisme sudah
tentu menjadikan akal manusia sebagai penentu kebenaran dan seringkali
pencipta kebenaran. Akan menjadi bersifat otonomi, tidak dikuaisai oleh otoritas
dari luar atau yang lebih tinggi, namun akal sangat dibatasi oleh keterbatasanya
dan dapat berbuat salah.
Teologi yang dikenal dengan teologi perasaan. Dia menekankan analisis
mengenai pengalaman agamawi dan berdasarkan agama pada perasaan atau
kesadaran.
Liberalisme macam ini menekankan hati nurani sebagai dasar otoritas. Dalam
seluruh bentuk liberalisme, sifat manusia dalam satu aspek atau lainya merupakan
sumber kebenaran agamawi. Alkitab dipandang sebagai hasil akal manusia yang
berisi pemikiran-pemikiran manusia tentang Allah, dirinya, dan dunia ini.

II. OTORITAS DI DALAM NEO-ORTODOKS

Dasar otoritas di dalam neo-ortodoks, paling tidak seperi yang dinyatakan oleh
Karl Barth (1886-1968) adalah firman. Firman itu terutama sekali adalah kristus.
Alkitab merupakan saksi dari firman. Allah yang mahatinggi mengambil prakarsa
didalam menyatakan dirinya, terpusat terutama sekali melalui penyataan didalam
kristus. Alkitab merupakan saksi dari penyataan Allah, meskipun hal itu
ditafsirkan melalui semua norma dalam liberalisme.

III. OTORITAS DI DALAM KONSERVATISME

Konsili-konsili gereja dan para paus dari waktu ke waktu telah membuat
keputusan-keputusan yang di anggap tidak dapat salah, dan kerena itu mengikat
anggota-anggota gereja. Gereja Eastern (Timur) pun sama, memperoleh
otoritasnya dalam tradisi itu sendiri dan Alkitab.
B. AJARAN PROTESTAN KONSERVATIF
Konservatif menghapus dasar otoritas yang humanitis dan subyektif dakam
ajaran liberalisme, dan protestanisme menghilangkan gereja sebagai dasaar otoritas
Jelasnya untuk dapat memahami pernyataan Allah dalam alkitab melibatkan
penggunaan proses rasional dari pikiran yang sudah ditebus, komitmen iman dalam
masalah masala yang tidak dinyatakan atau tidak dipahami.

Dalam prakktinya meskipun tidak dalam teori.


1. Dalam praktiknya dalam beberapa tradisi atau denominasi menggap kredo atau
pengakuan iman mereka mempunyai otoritas yang setara dengan Alkitab.
2. Dalam praktiknya, beberapa kelompok mengganggap tradisi dan praktik yang
dijalankan memiliki otoritas yang setara dengan Alkitab.
3. Dalam praktiknya, beberapa kelompok konservatif menjadikan agamawi sebagi
otoritas.
PASAL 4
PENGETAHUAN TENTANG ALLAH

I. KEMUNGKINAN UNTUK MEMILIKI PENGETAHUA TENTANG ALLAH

Tetapi mungkinkah itu kitab suci memperlihatkan dua fakta.


Mengatakan bahwa Allah tak dapat dipahami dan Allah dapat menegaskan
bahwa pikiran kita tidak mampu menguasai tentang dia.
Mengatakan bahwa Allah yang dapat diketahui mengatakan bahwa ia dapat
dikenal, keduanya benar walaupun dalam pengertian yang mutlak.

II. CIRI- CIRI KHAS PENGETAHUAN TENTANG ALLAH


Pengetahuan akan Allah dapat digolongkan dalam hubungan dengan sumbernya,
isinya, keprogresifannya dan maksudnhya.

a. Sumbernya
Bagi kita sekarang satu-satunya ukuran yang dapat salah satu salah untuk
menentukan kebenaran yang sejati adalah Firman Allah yang tertulis.
Dan pengetahuan sejati tentang kekristenan telah dinyatakan melalui kristus
dan rasul-rasul-Nya.

b. Isinya
Mengetahui fakta-fakta tentang seseorang tanpa mengenalnya secara pribadi
adalah terbatas, sebaliknya mengenal seseorang tanpa mengetahui fakta-
faktanya adalah dangkal, Allah telah menyatakan banyak fakta mengenai
dirinya yang kesemuanya penting agar hubungan pribadi kita dengan dia
dekat, cerda dan berguna.

c. Pertumbuhannya
Bukti paling jelas ialah membandingkan teologi Yahudi yang belum lengkap
itu dengan pernyataan yang lebih lengkap dari teologi Kristen. Contohnya.
Seperti ajaran kristologi ,Roh kudus, kebangkitan dan ajaran nubuatan.
d. Maksudnya
- Menuntun orang untuk memiliki hidup yang kekal
- Memperingatkan tentang penghukuman yang akan datang.
- Menimbulkan penyembahan yang benar akan Allah.

III. PRASYARATAN PENGETAHUAN TENTANNG ALLAH


A. Allah Memprakarsai Penyataan Dirinya
Jika Allah tidak mengambil inisiatif untuk menyatakan dirinya, mustahil
manusia dapat mengenalnya.
B. Allah Memberikan Bahasa Untuk Komunikasi
Bahkan sekalipun bahasa asli manusia yang satu itu telah terpecah- pecah
menjadi banyak bahasa di babel. Bahasa tetap merupakan sarana komunikasi
pada segala tingkatan.

C. Ia Menciptakan Manusia Menuru Gambar-Nya


Allah menciptakan manusia menurut gambar dan serupa-Nya, oleh karena itu
manusia mempunyai kemampuan untuk mengerti arti kata-kata dan logika
kalimat serta pragraf.

D. Ia Menciptakan Roh Kudus


Allah menciptakan Roh Kudus-Nya kepada orang- orang yang percaya guna
menyatakan perkara- perkara dari Allah.
PASAL 5
PENYATAAN ALLAH

Penyataan umum kadang kadang disebut teologi naturalis dan penyataan khusus
disebut teologi yang wahyukan.

I. CIRI- CIRI KHAS PERNYATAAN UMUM


Karena ini adalah suatu penyataan mengenai semua orang dimana pun
mereka berada maka penyataan umum dapat memberikan teran dan
kebenaran kepada semua, atau jika ditolak mendatangkan penghukuman.

II. BERBAGAI JALAN MENUJU PERNYATAAN UMUM


A. Melalui Penciptaan.
1. Pernyataan
2. Perkiraan
3. Perkembangan
4. Kitab Suci

Mengatakan bahwa alam semesta tidak berasa dari sesuatu pun berarti
alam semesta itu menciptakan dirinya sendiri.
Sebuah pandangan lain yang mendukung kekelaan materi ialah teori
keadaan ialah keadaan yang tetepa mengatakan bahawa zat secara konstan
diciptakan deket pusat alam semestadan dihancurkan diluar lingkar-
lingkar ruang semesta.

Dua nas kunci dari kitab suci menunjukan penciptaan sebagai penciptaan
sebuah saluran penyataan.
a. Mazmur
Dalam mazmur ini Daud menulis tentang kesinambungan penyataan
melalui penciptaan.
b. Roma
Dalam nas kunci ini tekanannya pada penyataan murka allah karena
umat manusia menolak apa yang dapat di ketahui.
1. Penyataan murkan-Nya
Kemarahan Allah dinyatakan terhadap mereka yang menindas
kemenangan kebenaran dan melakukan kefasikan.
2. Alasan murka-Nya
Sesuatu tentang Allah dapat diketahui, tetapi dapat menerima
keadilan itu manusia malah menolak dan merusaknya.
3. Akibat murka-Nya
Karena umat manusia menolak penyataan Umum, Allah
Norman Geisler menyatakan kembali argumentasi kosmologis ini
sebagai berikut.
 Ada makhluk-makhluk
 Keberadaan setiap makhluk yang terbatas dan berubah
 Tidak bisa ada kemunduran tak terhingga dari sebab – sebab
keberadaan
 Karena itu, ada sesuatu penyebab pertama dari keberadaan
makhluk-makhluk sekarang ini.

B. Melalui Keteraturan
1. Pernyataan
Maksud urutan dan benntuk yang kita lihat dalam alam semesta ini
menuntut adanya satu perancang.
2. Perkembangan
Untuk menjadi paling efektif, argumentasi teologis ini harus
difokuskan pada aspek-aspek rancang-bangun yang lebih luas di
semesta alam ini dari pada seluk beluknya.
3. Kitab suci
Menyatakan dunia adalah bukti dari pengetahuan pencipta.

C. Manusia
1. Pernyataan
2. Perkembangan yang disebut argumentasi
3. Kitab suci

D. Ciptaan
1. Penyataan
2. Diskusi

III ISI PERNYATAAN UMUM


III. NILAI PERNYATAAN UMUM
A. Menyatak Anugerah Allah
Bahwa Allah tidak menarik anugera-Nya setelah pemberontakan
manusia yang pertama dan juga berikuny, adalah anugerah.
B. Memberikan Bobot Kepada Perkara Teisme
Untuk mengatakan bahwa argumentasi bagi keberadaan Allah ini
membuktikan keberadaan Allah sebagaiman tertulis dalam Alkitab.
C. Menghuku Para Penolak
Allah bermaksud agar orang seharusnya dapat melihat bahwa suatu
penjelasan yang mekanistik, ateistik dan iranasionalistik tidakk cukup
untuk memberikan keterangan yang memuaskan bagi dunia yang
sangat terpadu dan berbagai segi dari manusia.
Dan dalam kasus ini keduanya benar, memberikan keselamatan
terpisah dari domba itu akan menjadi pemberian yang tak adil.
Jadi penolakan terhadap kebenaran –kebenaran dari penyataan umum
membawa penghukuman yang adil pada setiap dan segala waktu
ketika kebenaran-kebenaran itu ditolak.

KESEMPURNAAN ALLAH

I. CIRI-CIRI KESEMPURNAAN ALLAH


Setiap kesempurnaan-Nya menguraikan keseluruhan keberadaan-Nya.
Kesempurnaan Allah diberitahukan kepada kita melalui penyataan dan
kesempurnaan Allah menggambarkan secara setara Allah Bapak Anak, dan
Roh Kudus.

II. KATEGORI KESEMPURNAAN ALLAH


A. Sifat-sifat Bukan Moral danMoral
B. Mutlak dan Nisbi
C. Dapat dan Tak dapat Ditularkan
III. DAFTAR KESEMPURNAAN ALLAH
A. Kekekalan
Allah selalu ada dan tak pernah berakhir.
B. Kebebasan
Kebebasan di dalam Allah berarti bahwa ia tak tergantung dai makhluk-
makhluk dan ciptaan-Nya.
C. Tetap
Allah tidak dapat berubah dank arena itu tidak berubah.
D. Tak terbatas
Allah tida terikat atau tidak terbatas.
E. Kesucian
Didefenisikan secara negative dan dalam hubungan terhadap suatu
standar yang relatif dan tidak mutlak.
F. Kasih
Kasih terdiri dari kasih saying dan juga koreksi.
G. Mahakuasa
Mahakuasa berarti bahwa allah kuat dalam segala-galanya dan sanggup
melakukan apa saja yang sesuai dengan sifatnya sendiri.
H. Maha hadir
Mahahadir berarti bahwa allah hadir dimana mana dengan seluruh
keberadaan-Nya pada segala waktu.
I. Mahatahu
Allah mengetahui segala sesuatu, yang sebenarnya dan mungkin, tanpa
kesulitan dan sama baiknya.
J. Keadilan
Meskipun dengan kesucian, keadilan tetap merupakan sebuah sifat
Allah yang berlainan.
K. Kesederhanaan
Allah bukan suatu pribadi campuran atau terdiri dari berbagai campuran.
L. Kedaulatan
Kedaulatan mula-mula berbicara tentang kedudukan (Allah adalah yang
tertinggi kekekuasaan-Nya di alam semesta).
M. Kebenaran
Keberan berarti sesuai dengan apa yang digambarkan dan mencakup
gagasan tentang kejujuran, kesetiaan dan konsistesi.
N. Keesaan
Keesaan Allah merupakan sebuah pernyataan utama didalam perjanjian
lama seperti dicontohkan dalam Shema (=syahadat Israel; arti
hafiahnya; dengarlah – red)

PASAL 7
NAMA-NAMA ALLAH
I. ELOHIM
A. Pengguanaa
Dalam pengertian umum keallahan terdapat sekitar 2.570 kali dalam Perjanjian
Lama.
B. Arti
Arti kata elohim tergantung dari asal katanya.
C. Bentuk Jamak
Elohim sebuah bentuk jamak, adalah Khas perjanjian Lama dan tidak muncul
dalam bahasa semitik yang lain.
D. Hubungan Nama Ini
Jika nama Allah ini berarti yang kuat dan muncul dalam sebuah bentuk jamak
yang agung, orang yang akah berharap bahwa nama ini dikaitan dalam kaitan
dengan kebesaran dan tindakan-tindakan besar dari Allah.
E. Nama-nama Gabungan
- El-Shaddai
- El-Elyon
- El-Olam
- El-Roi

II. YAHWE
Nama utama yang kedua bagi Allah adalah nama pribadi, YHWH Tuhan,
atauYahweh.
A. Asal Mula Kata Ini
Jelas nama ini berasal dari akar kata Hawa yang berarti keberadaan (seperti
sebbuah pohon dimana ia tumbang, PKH.
B. Penyataan Nama Ini
Nama ini digunakan oleh Hawa orang – orang di zaman Set dan Abraham.
C. Kekudusan Nama ini
Karena Yahweh adalah nama pribadi Allah dengan mana ia kenal oleh Israel,
pada masa setelah pembuangan nama ini dimulai pandang sacral sehinggal tidak
di ucapkan lafalnya.
D. Arti Nama Ini
Ada beberapa segi dalam arti nama Yahweh.
1. Nama ini menekankan keberadaan sendiri tak berubah dari Allah.
2. Nama ini menjamin penyertaan Allah bagi Umatnya.
3. Nama ini berkaitan dengan kuasa Allah untuk bekerja bagi Umat-Nya dan
untuk memelihari perjanjian-Nya dengan mereka yang dilukiskan dan di
kuatkan oleh karya-Nya dalam melepaskan mereka dari Mesir.
E. Nama – Nama Gabungan
1. Yahweh-Yireh Tuhan menyediakan Sesudah Malaikat Tuhan menunjukan
kepada seekor domba untuk dipakai sebagai peganti ishak.
2. Yahweh-Nissi Tuhan Adalah panji-panjiku.
3. Yahweh-Shalom, Tuhan itu Damai sejahtera
4. Yahweh –sabbaoth
5. Yahweh-makaddeshkem
6. Yahweh –Roi
7. Yahweh –Tsidkenu
8. Yahweh-Shammah
9. Yahweh-Elohim-Israel

III. ADONAI
Adonai adalah sebuah bentuk jamak yang agung.

IV. ALLAH (THEOS)


A. Pengunaan
Theos adalah penunjukkan yang paling sering tentang Allah di dalam Perjanjian
baru dan terjemahan paling umum di dalam septuaginta bagi Elohim.
B. Pengajaran
Pemakaian kata ini menyatakan sejumlah kebenaran penting mengenai Allah
yang benar.
C. Kristus Sebagai Allah
Kristus sebagai Allah disebut Allah di dalam beberapa ayat perjanjian baru.
V. TUHAN ( KURIOS)
A. Penggunaan
Dari 717 sebutan kurios dalam Perjanjian baru, yang terbanyak didalam tulisan
Lukas (210) dan Paulus (275) karena mereka menulis kepada orang-orang dengan
kebudayaan dan bahasa Yunani.
B. Arti
Kata ini menekankan otoritas dan supremasi.
C. Kristus Sebagai Kurios
Sewaktu ia hidup di muka bumi, Yesus disebut sebagai Tuhan, berarti Rabbi atau
Tuan.
VI. PENGUASA (DESPOTES)
A. Arti
Kata ini mengandung kepemilikan sedangkan kurios menekankan otoritas dan
supremasi.
B. Penggunaan
Allah dalam Doa disebut sebagai Despotes oleh simeon petrus dan mereka yang
bersama dia.
VII. BAPA
Satu kekhususan penyataan perjanjian baru ialah bahwa Allah sebagai Bapa dari
pribadi-pribadi.
PASAL 8
KETRINITASAN ALLAH
I. SUMBANGAN DAN PERJANJIAN LAMA
A. Keesaan Allah
B. Kata-kata berbentuk jamak
C. Malaikat Yahweh
D. Pribadi-pribadi yang Berlainan
E. Hikamat Allah
II. SUMBANGAN DARI PERJANJIAN BARU
A. Bukti Keesaan
Seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru menekankan bahwa hanya ada Allah
satu yang benar.
B. Bukti Ketigaan
1. Yesus diakui sebagai Allah
2. Yesus Kristus diakui sebagai Allah
3. Roh Kudus diakui sebagai Allah
C. Bukti Ketritunggalan
Menyatakan bahwa baik keesaan maupun ketigaan dengan menyatukan sepadan
ketiga pribadi itu dan mengesahkannya didalam satu nama tunggal.

III. BEBERAPA PERTIMBANGAN TENTAN DEFENISI


Salah satu defenisi terbaik ialah dari Warfield; Ada satu Allah yang benar dan
satu-satunya, tetapi didalam keallahan ini ada tia pribadi yang sama kekal dan
sepadan, sama didalam hakikat tetapi beda didalam pribadi.
Secara tradisional Konsep Trinitas di pandang dari
a. Sudut pandang Antologis
b. Sudut pandang ekonomis atau administrative.
Gagasan prosesiyang kekal harus bersandar kuat pada bentuk sekarang dari kata “
keluar” sebuah tekanan yang menurut saya keliru ditempatkan.
Konsep tentang Trinitas yang ekonomis berkenaan dengan jabatan pengaturan
tindakan-tindakan para pribadi itu.
IV. ILUSTRASI TENTANG TRINITAS
Tidak ada ilustrasi mungkin dapat menangkap seluruh yang ada dalam wahyu
Alkitab tentang Trinitas.
Apapun kegunaan atau keterbatasan ilustrasi, sekali lagi kita mengatakan bahwa kita
menghadapi sebuah misteri.

V. PENINJAUAN SEJARAH DOKTRIN TRINITAS


A. Monarkhiaisme
Sebagian tidak jelas mengenai Logos, kebanyakan tidak memberikan perhatian
pada Roh kudus kecuali pekerjaan-Nya didalam hidup orang percaya.
Monarkhianisme ada dua bagia yaitu :
- Monarkhianisme yang dinamis (adopsionisme)
- Monarkhianisme yang Modalistis
B. Arianisme
Ia menemukan dukungan Kitab Suci bagi pendapatnya dalam nas-nas yang seolah
– olah menggambarkan anak sebagai lebih rendah dari Bapa. Mengenai Roh
Kudus Kredo itu hanya mengatakan, “ saya percaya kepada Roh Kudus.

C. Konsili Konstantinopel (tahun 381)


Walaupun kredo itu menghindarkan istilah-istilah “ dari zat yang sama” yang
dikenakan terhadap kristus didalam kredo Nicea, kredo ini menguraikan
pekerjaan Roh didalam istilah-istilah yang tidak dapat disebutkan makhluk
ciptaan.
D. Augustinus (354-430)
1. De Trinitate “ pribadi untuk menunjukkan ketiga sifat yang penting itu ia
menggunakannya supaya tidak diam.
2. Perkecokan pelagian. Augustinus juga memberikan tekanan kuat pada
anugerah yang mujarab sebagai pekerjaan Roh.
E. Sinode Toledo (589)
Walaupun teolog-teolog barat umumnya memegang urutan Roh kudus dari
keduanya, Bapak dan Anak, hal ini tidak di formulasikan sampai kata Filioque
( dan anak) ditambahkan kedalam kredo konstatinopel di Sinode Tolode.
F. Pengajaran Reformasi tentang Trinitas

VI. BEBERAPA PERCABANGANPRAKTIS

Anda mungkin juga menyukai