BUKU
TEOLOGI SISTEMATIKA
Diserahkan kepada:
Dosen: Paskah P Purba,M.A., M.Pd.K
Saya sudah membaca buku yang berjudul TEOLOGI SISTEMATIKA, yang ditulis oleh :
Henry C. Thiessen direvisi oleh Vernon D. Doerksen, Cetakan I, Penerbit Gandum Mas, Malang,
1992, yang terdiri dari 649 halaman. Adapun yang bisa saya laporkan yaitu :
Mulai Bagian I halaman 1 sampai Bagian III halaman 200, pada tanggal 15 Oktober 2012,
dengan ringkasan sebagai berikut :
PENDAHULUAN
SIFAT DAN PERLUNYA TEOLOGI
Teologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari Tuhan dan karya-karyaNya, dan
Teologi Sistematika merupakan sajian teratur dari hasil penelitian teologi. Istilah teologi berasal
dari dua kata yunani, yaitu theos dan logos. Theos berarti “Tuhan” dan logos berarti “kata”,
“wejangan”, atau “ajaran”. Dengan demikian secara sempit teologi dapat didefenisikan sebagai
ajaran tentang Tuhan. Namun, dalam artiannya yang lebih luas dan lebih umum, sitilah teologi
kemudian berarti seluruh ajaran kristen, dan bukan sekedar ajaran tentang Tuhan saja, atau dapat
didefenisikan sebagai ilmu tentang Tuhan dan hubungan-hubunganNya dengan alam semesta.
Ada beberapa point penting tentang perlunya teologi, yaitu
a. Untuk menata naluri dan intelek manusia.
b. Mengubah sifat ketidakpercayaan zaman ini yang merasuk dimana-mana.
c. Menerapkan sifat Alkitab yang seutuhnya.
d. Mengembangkan watak kristen yang cerdas.
e. Menjadi syarat-syarat bagi pelayanan kristen yang efektif.
KEMUNGKINAN TEOLOGI
Kemungkinan dikerjakannya teologi bersumber pada dua hal, yaitu penyataan Allah dan
kemampuan alami manusia. Penyataan Allah diperlihatkan dalam dua bentuk : umum dan
khusus, kemampuan manusia terdiri atas dua macam : mental dan rohani. Penyataan Allah
merupakan tindakan Allah untuk membuka tabir tentang diriNya atau mengkomunikasikan
kebenaran kepada pikiran. Yang diperlihatkan dalam dua bentuk.
a. Penyataan Allah yang Umum, terdapat di alam, sejarah dan hati nurani manusia. Disampaikan
lewat fenomena alami yang terjadi dalam alam atau dalam alur sejarah; ditujukan kepada semua
makhluk yang berakal, sehingga dapat dipahami oleh semuanya, yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan alami manusia serta meyakinkan jiwa agar mencari Allah yang benar.
b. Penyataan Allh yang Khusus, merupakan tindakan-tindakan Allah yang dengannya Ia
memperkenalkan diriNya serta kebenaranNya pada saat-saat tertentu dan kepada orang-orang
tertentu. Penyataan ini diungkapkan kepada manusia melalui berbagai cara; dalam bentuk
mukjizat dan nubuat, dalam diri dan karya Kristus Yesus, dalam Alkitab dan dalam pengalaman
pribadi.
PEMBAGIAN TEOLOGI
Bidang kajian teologi umumnya dibagi menjadi empat bagian;
1. Teologi Eksegetis, merupakan penelaahan naskah alkitabiah dan pokok-pokok bahasan yang
berkaitan.
2. Teologi Historis, membahas awal mula, perkembangan, dan penyebaran agama yang sejati dan
juga semua doktrin, organisasi dan kebiasaannya.
3. Teologi Sistematika, membahas apologetika, polemik, dan etika alkitabiah.
4. Teologi Praktis, membahas penerapan teologi terhadap pembaharuan, pengudusan, pembinaan,
pendidikan, dan pelayanan manusia.
BAGIAN I
TEISME
Istilah teisme, diartikan menurut empat arti yang berbeda,sekalipun hanya arti keempat
saja yang memuaskan, berikut artian yang dimaksud,
1. Kepercayaan akan adanya satu atau lebih kekuatan adikodrati, satu atau lebih perantara rohani,
satu atau lebih dewa.
2. Kepercayaan akan adanya satu Allah saja.
3. Kepercayaan akan adanya satu Allah yang berkepribadian yang transenden dan imamen serta
keberadaanya terwujud dalam satu oknum saja.
4. Kepercayaan akan adanya satu Allah yang berkepribadian, yang transenden atau imamen.
Allah ini dikenal sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
BAGIAN II
BIBLIOLOGI
ALKITAB : PERWUJUDAN PERNYATAAN ILAHI
PENGILHAMAN ALKITAB
DEFENISI ILHAM
Untuk menyajikan suatu defenisi yang memadai dan jitu tentang ilham, kita harus
mempertimbangkan beberapa konsep teologis, yang berkaitan dan menolak teori-teori yang
salah.
BUKTI-BUKTI PENGILHAMAN
Ada dua hal fundamental yang harus kita jadikan landasan teori pengilhaman yang verbal dan
plenary : watak Allah serta sifat dan tuntutan Alkitab sendiri.
I. WATAK ALLAH
Adanya Allah terbukti dari kenyataan bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, juga lewat berbagai
bukti tentang adanya Dia. Ketika menelaah penyataan serta bukti-bukti tersebut, kita sudah
menemukan beberapa cirri khas watak Allah. Kita masih akan membahas beberapa sifat Allah,
tetapi kita sudah melihat bahwa Ia berkepribadian, mahakuasa, kudus, serta penuh kasih.
KEROHANIAN
Pernyataan ini menetapkan sifat-dasar Allah sebagai rohani.
1. Allah tidak berbadan dan tidak berwujud.
2. Ia tidak dapat dilihat.
3. Allah itu hidup.
4. Allah itu berkepribadian.
KEKEKALAN
Allah juga tidak terbatas dalam ukuran waktu, Allah tidak memiliki awal atau akhir, Ia bebas
dari keterbatasan kurun waktu, Ialah pencipta waktu.
SIFAT-SIFAT ALLAH
SIFAT-SIFAT NONMORAL
Sifat-sifat tersebut, ialah :
1. Maha Hadir.
2. Mahatahu, lingkup pengetahuan Allah yang tak terhingga :
a. Ia mengenal diriNya sendiri secara sempurna. Tidak ada makhluk ciptaan yang mengenal
diriNya sendiri secara menyeluruh dan secara sempurna seperti itu.
b. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus saling mengenal secara sempurna.
c. Allah mengetahui hal-hal yang benar-benar ada.
d. Ia mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi.
e. Allah mengetahui masa depan.
3. Maha Kuasa.
4. Tidak Berubah.
SIFAT-SIFAT MORAL
Sifat-sifat moral Allah merupakan sifat-sifat yang mengandung unsur-unsur moral dalam hakikat
ilahi.
1. Kekudusan, tiga hal penting yang harus kita pelajari dari kenyataan kekudusan Allah ini.
a. Diantara Allah dengan orang berdosa terdapat suatu jurang pemisah (Yesaya 59 :1-2;
Habakuk 1:13).
b. Apabila manusia ingin menghampiri Allah, ia harus melakukannya melalui seorang
penengah. Namun Kristus telah membuka jalan bagi manusia untuk menghampiri Allah kembali.
c. Kita harus menghampiri Allah “dengan hormat dan takut”
2. Kebenaran dan keadilan. Kenenaran dan keadilan Allah merupakan unsur kekudusan Allah
yang nampak di dalam cara Allah menghadapi manusia ciptaanNya.
3. Kebaikan, kebaikan Allah berkaitan dengan keempat sifat yang disebutkan paling akhir.
a. Kasih Allah.
b. Kemurahan Allah.
c. Belas kasihan Allah.
d. Anugerah Allah.
4. Kebenaran, Allah adalah kebenaran.
KETRITUNGGALAN ALLAH
Ajaran trinitas atau ketritunggalan Allah bukanlah suatu kebenaran yang diperoleh melalui akal
budi atau yang dikenal dengan istilah teologi natural, tetapi suatu kebenaran yang dapat diketahui
melalui penyataan atau wahyu.
KETETAPAN-KETETAPAN ALLAH
Mulai Bagian IV halaman 201 sampai Bagian VI halaman 470, pada tanggal 27 Oktober 2012,
dengan ringkasan sebagai berikut :
BAGIAN IV
AJARAN TENTANG MALAIKAT
Ajaran tentang Malaikat-Malaikat ini akan dibagi menjadi dua bagian :
ASAL MULA MALAIKAT
Saat penciptaan malaikat tidak disebutkan dengan jelas dalam Alkitab, namun sangatlah
mungkin bahwa malaikat diciptakan sebelum langit dan bumi diciptakan, karena menurut Ayub
38 : 4-7, “semua anak Allah bersorak-sorai” ketika Allah meletakkan dasar bumi.
SIFAT MALAIKAT
1. Malaikat bukan manusia yang dimuliakan.
2. Malaikat tidak berbadan.
3. Malaikat merupakan suatu kelompok, bukan suatu bangsa.
4. Pengetahuan malaikat lebih tinggi daripada pengetahuan manusia, walaupun mereka tidak
mahatahu.
5. Malaikat lebih kuat dari manusia, walaupun mereka tidak mahakuasa.
6. Malaikat lebih luhur daripada manusia, walaupun tidak mahahadir.
KEJATUHAN MALAIKAT
a. Kenyataan kejatuhan mereka, ini terjadi karena malaikat-malaikat berbuat dosa, dengan
cara meninggalkan batas-batas kekuasaan mereka dan tempat kediaman mereka (2 Pet. 2:4;
Yudas 6).
b. Saat kejatuhan mereka, kejatuhan malaikat-malaikat itu terjadi sebelum kejatuhan manusia,
karena iblis memasuki taman eden sebagai ular dan menggoda Hawa untuk berbuat dosa (Kej.
3:1-5).
c. Penyebab kejatuhan mereka, makhluk ciptaan itu pada mulanya memiliki apa yang oleh
para teolog Latin disebut sebagai kemampuan posse peccare et posse nonpeccare, yaitu
kemampuan untuk berbuat dosa. Kejatuhan malaikat disebabkan karena mereka sendiri dengan
sengaja telah menentukan untuk memberontak kepada Allah.
PENGGOLONGAN MALAIKAT-MALAIKAT
MALAIKAT YANG BAIK
1. Para malaikat (utusan).
2. Kerub/kerubim (penjaga).
3. Serafim (pemimpin penghuni sorga untuk pemujaan kepada Allah).
4. Makhluk-makhluk hidup (aktif disekitar takhta Allah).
5. Penghulu malaikat.
6. Penjaga.
7. Anak-anak Allah.
PEKERJAAN IBLIS
1. Satan (Melawan).
2. Iblis (Memfitnah dan Menuduh).
3. Penggoda.
4. Secara umum tujuan iblis ialah menduduki takhta Allah.
NASIB PARA MALAIKAT
1. Nasib Malaikat Yang Baik, akan melanjutkan pelayanan mereka kepada Allah sampai kekal
selama-lamanya.
2. Nasib Malaikat Yang Jahat, akan memperoleh bagian mereka dalam lautan api.
3. Nasib Iblis, akan diikat dalam jurang maut selam seribu tahun, kemudian dilepaskan untuk
sedikit waktu di bumi, api akan turun dari sorga membinasakan segala pasukan yang telah
disiagakannya, dan ia sendiri akan dicampakkan kedalam lautan api bersama pengikutnya, dan
akan disiksa disana untuk selama-lamanya.
BAGIAN V
ANTROPOLOGI
Antropologi adalah ajaran tentang manusia. Antropologi teologis membahas manusia
dalam hubungannya dengan Allah.
ASAL-USUL MANUSIA
1. Argumen-Argumen Pendukung Hipotesis Evolusioner.
a. Anatomi Perbandingan.
b. Organ-Organ Yang Tertinggal.
c. Embriologi.
d. Biokimia.
e. Paleontologi.
f. Genetika.
2. Argumen-Argumen Alkitab Yang Mendukung Penciptaan Langsung Manusia.
a. Ajaran harfiah Alkitab.
b. Adam dan hawa diciptakan sebagai Laki-Laki dan Perempuan..
c. Hawa diciptakan langsung oleh Allah.
d. Manusia berasal dari debu dan kembali kepada debu.
e. Manusia menjadi makhluk yang hidup.
f. Alkitab membedakan antara daging manusia dengan daging binatang.
ASAL-USUL JIWA
Ada tiga teori yang telah dikemukakan untuk menerangkan asal-usul jiwa :
1. Teori Pra-Eksistensi, jiwa sudah ada dalam keadaan tertentu sebelum tebentuk tubuh.
2. Teori Penciptaan, jiwa tiap-tiap orang langsung diciptakan oleh Allah.
3. Teori Tradusian, seluruh manusia diciptakan di dalam adam, baik tubuh dan jiwanya,
diturunkan dari dia kepada keturunannya.
PRIBADI KRISTUS
1. Kemanusiaan Kristus.
a. Yesus lahir seperti manusia lainnya.
b. Yesus tumbuh dan berkembang seperti manusia normal.
c. Ia memiliki unsure-unsur hakiki sifat manusia.
d. Ia mempunyai nama-nama manusia.
e. Ia memiliki berbagai kelemahan yang tak berdosa dari sifat manusiawi.
f. Berkali-kali Ia disebut sebagai manusia.
2. Keilahian Kristus
a. Kristus memiliki sifat-sifat khas Allah.
b. Berbagai jabatan dan hak istimewa ilahi dimilikiNya.
c. Hal-hal yang dikatakan dalam PL tentang Yehova telah dikatakan dalam PB mengenai
Kristus.
d. Nama-nama ilahi diberikan kepadaNya.
e. Kristus memelihara hubungan-hubungan tertentu dengan Allah yang membuktikan
keilahianNya.
f. Ia disembah sebagai Allah.
3. Watak Kristus
a. Ia MahaKudus
b. KasihNya tulus.
c. Ia sungguh-sungguh rendah hati.
d. Ia lemah lembut.
e. Ia tenang dalam segala keadaan.
f. Ia selalu berdoa.
g. Ia bekerja tak henti-hentinya.
KARYA KRISTUS
1. Pentingnya Kematian Kristus.
a. Kematian Kristus sudah dinubuatkan dalam PL.
b. Kematian Kristus merupakan ajaran yang menonjol dalam PB.
c. Kematian Kristus merupakan tujuan utama penjelamaan.
d. Kematian Kristus merupakan tema pokok Injil.
e. Kematian Kristus perlu sekali bagi Kekristenan.
f. Kematian Kristus perlu sekali untuk keselamatan kita.
g. Kematian Kristus sangat penting di sorga.
2. Berbagai tafsiran salah tentang kematian Kristus.
a. Teori Kebetulan.
b. Teori mati syahid.
c. Teori pengaruh moral.
d. Teori pemerintahan.
e. Teori komersial.
3. Makna sesungguhnya dari kematian Kristus.
a. Kematian itu dijalaniNya untuk orang lain.
b. Kematian Kristus memenuhi semua tuntutan.
i. Kematian Kristus memenuhi tuntutan keadilan Allah.
ii. Kematian Kristus memenuhi tuntutan hukum Allah.
iii. Perdamaian membutuhkan adanya pemenuhan tuntutan.
iv. Peredaan murka Allah membutuhkan adanya pemenuhan tuntutan.
v. Penghentian perseteruan membutuhkan adanya pemenuhan tuntutan.
c. Kematian Kristus merupakan penebusan.
4. Jangkauan Kematian Kristus
a. Kristus mati hanya untuk orang-orang yang terpilih.
b. Kristus mati bagi seluruh dunia.
5. Kebangkitan Kristus
a. Pentingnya kebangkitan Kristus.
i. Kebangkitan Kristus merupakan doktrin pokok dalam kekristenan.
ii. Kebangkitan kristus merupakan bagian penting dalam penerapan keselamatan.
iii. Kematian Kristus penting karena mempertunjukkan kuasa ilahi.
b. Sifat kebangkitan Kristus.
i. Kebangkitan Kristus adalah peristiwa yang aktual.
ii. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan tubuh.
iii. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang unik.
c. Kredibilitas Kebangkitan Kristus.
i. Pembuktian dari kesaksian, banyak orang yang memberitahukan kebangkitan Kristus
dengan mempertaruhkan nyawa sendiri.
ii. Pembuktian dari sebab akibat.
1. Ada bukti kubur yang kosong.
2. Hari Tuhan merupakan akibat lain dari kebangkitan Kristus.
3. Gereja Kristen merupakan akibat lainnya yang disebabkan oleh peristiwa kebangkitan Kristus.
4. Kitab PB merupakan akibat kebangkitan.
d. Hasil-Hasil Kebangkitan Kristus
i. Membuktikan Keilahian Kristus.
ii. Menjamin bahwa pengorbanan Kristus diterima.
iii. Menjadikan Kristus Imam besar kita.
iv. Menyediakan banyak berkat tambahan.
UNSUR PERTOBATAN
A. Pentingnya Pertobatan
Pertobatan merupakan syarat mutlak untuk dapat diselamatkan (Lukas 13:2-5).
B. Arti Pertobatan
Pertobatan adalah perubahan pikiran yang terdiri atas tiga aspek : pikiran, perasaan hati, dan
kehendak.
1. Unsur yang menyangkut pikiran, terjadinya perubahan pandangan.
2. Unsur yang menyangkut perasaan hati, menunjukkan suatu perubahan perasaan.
3. Unsur yang menyangkut kehendak, menunjukkan suatu perubahan kehendak,
kecenderungan hati, dan tujuan.
UNSUR IMAN
A. Pentingnya Iman.
Alkitab mencatat bahwa kita diselamatkan oleh karena Iman, disucikan oleh Iman, hidup oleh
Iman dan juga mengatasi kesulitan dengan Iman.
B. Arti Iman
Iman menunjuk kepada jiwa manusia yang berbalik kepada Allah, sebagaimana bertobat berarti
jiwa berbalik meninggalkan dosa, iman mencakup perubahan pikiran, perasaan hati dan
kehendak. Iman bukanlah sekedar persetujuan intelektual saja. Ada tiga unsur Iman :
1. Unsur yang menyangkut pikiran, meliputi percaya kepada penyataan Allah dalam alam,
fakta-fakta sejarah yang ada di Alkitab, doktrin yang diajarkan dalam Alkitab.
2. Unsur yang menyangkut perasaan hati, meliputi perasaan hati kita untuk menerima Firman
Tuhan.
3. Unsur yang menyangkut kehendak, merupakan akibat logis dari unsur yang menyangkut
pikiran dan perasaan hati.
C. Sumber Iman
1. Sisi Ilahi, Iman adalah pemberian dari Allah.
2. Sisi Manusiawi, Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
D. Hasil-Hasil Iman
1. Keselamatan;
2. Kepastian:
3. Perbuatan Baik.
DOKTRIN PEMBAHARUAN
Persatuan ini bersumber dalam tujuan dan rencana Allah (Ef. 1:4; Yoh. 17:2), persatuan ini
dimulai pada saat seorang Kristen dihidupkan bersama-sama dengan Kristus (Efe. 2:5). Ada
beberapa akibat dari persatuan ini, antara lain :
1. Memiliki jaminan yang kekal (Yoh. 10:28-30).
2. Berbuah lebat (Yoh. 15:5).
3. Dibekali untuk melayani (1 Kor. 12:4-30).
4. Bersekutu dengan Kristus (Efesus 1:8; 9).
PENGUDUSAN
DEFENISI PENGUDUSAN
Kata pengudusan muncul beberapa kali dalm PB (Roam 6:19, 22; I Tes. 4:3, 4, 7; I Tim. 2:15;
Ibr. 12:14; I Pet. 1:2). Pengudusan juga berarti :
1. Dipisahkan untuk Allah. Dipisahkan untuk Allah mensyaratkan adanya pemisahan diri dari
kecemaran.
2. Kristus diperhitungkan sebagai kekudusan kita, penghitungan Kristus sebagai kekudusan kita
berjalan bersamaan dengan penghitungan Kristus sebagai kebenaran kita. Ia dijadikan baik
kebenaran maupun kekudusan bagi kita ( I Kor. 1:30).
3. Penyucian dari kejahatan moral, penyucian dari kejahatan moral sebenarnya merupakan bentuk
lain dari hal dipisahkan untuk Allah, para imam zaman dahulu diminta untuk menyucikan diri
mereka sebelum menghampiri kehadiran Allah.
4. Menjadi serupa dengan Kristus, merupakan aspek positif dari pengudusan, pengudusan
merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup dan baru terwujud secara penuh
ketika kita melihat Tuhan.
SAAT PENGUDUSAN
Pengudusan merupakan baik tindakan maupun proses. Dalam hal ini pengudusan berbeda dengan
pembenaran, karena pembenaran merupakan satu tindakan yang terjadi sekali saja dan bukan
suatu proses.
1. Tindakan Pengudusan Yang Mula-Mula, pengudusan ini berhubungan dengan kedudukan.
Alkitab mengajarkan bahwa ketika seseorang percaya kepada Kristus, pada saat itu pula ia sudah
dikuduskan.
2. Proses Pengudusan, sebagai suatu proses, pengudusan berlangsung sepanjang hidup.
3. Pengudusan Yang Akhir Dan Lengkap, pengudusan yang akhir dan lengkap baru dapat terjadi
pada saat kita melihat Kristus.
SARANA PENGUDUSAN
Ada dua pihak yang terlibat dalam pengudusan manusia, yaitu Allah dan Manusia. Namun yang
terlihat bukan Allah Bapa saja, tetapi ketiga oknum Tritunggal Allah.
KETEKUNAN
BUKTI DOKTRIN INI
Tujuan Allah, Allah telah bermaksud untuk menyelamatkan orang-oramg yang telah
dibenarkanNya. Perantaraan Kristus berkesinambungan dan efektif. Kita diselamatkan oleh
darah Kristus dan kebangkitan Tuhan kita membuktikan bahwa pengorbananNya diterima oleh
Bapa di sorga (Roma 1:4; 4:25). Saat ini Kristus ada disebelah kanan Allah Bapa sambil berdoa
bagi kita (Roma 8:34). Allah memiliki kemampuan untuk memlihara kita. Alkitab berbicara
tentang orang-orang percaya yang “dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara
kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir” (I Pet.
1:5; Roma 16:25; Yudas 24).
B. DOA
1. Sifat Doa, doa yang benar berisikan pengakuan, doa juga merupakan penyembahan, doa juga
merupakan pengucapan syukur.
2. Hubungan Antara Doa dengan pemeliharaan Allah, Allah telah menetapkan batas-batas umum
tertentu dan alam semesta ciptaanNya itu bekerja dalam lingkup batas-batas tersebut. Ia telah
memberi kebebasan kepada manusia untuk bertindak dalam batas-batas ini.
3. Metode Dan Cara Berdoa.
a. Kepada siapa doa itu ditujukan, Alkitab mengajarkan bahwa kita harus berdoa kepada Bapa
(Nehemia 4:9; Yohannes 16:23; Kisah 12:5; I Tes 5:23).
b. Sikap Tubuh di dalam Doa. Alkitab tidak memberitahu sikap tubuh yang tertentu, tetapi
menggambarkan dan mengajarkan banyak sikap. Ada yang berdiri, berlutut, sujud di lantai,
berbaring di tempat tidur, bahkan Yesus berdoa sambil tergantung diatas salib.
c. Saat Berdoa, Alkitab mengajrakan bahwa kita harus senantiasa berdoa (Lukas 18:1; Efesus
6:18). Namun Alkitab juga mengajarkan bahwa kita harus menyediakan waktu-waktu tertentu
untuk berdoa (Maz 55:18; Daniel 6:11).
d. Tempat Berdoa, alkitab menganjurkan kita mencari tempat yang rahasia, kamar yang tertutup,
terpisah dari semua yang ada di sekitar kita (Dan 6:10).
e. Kesopanan ketika Berdoa, pokok kesopanan dalam berdoa seringkali tidak diperhatikan,
namun Yesus menyebutnya. Yesus mengajarkan bahwa orang-orang yang berdoa janganlah
menampilkan wajahnya yang susah atau muram bahkan ketika kita berpuasa (Matius 6:16-18).
f. Keadaan Hati, kita harus bebas dari dosa yang disadari.
Mulai Bagian VII halaman 471 sampai Bagian VIII halaman 624, pada tanggal 30 Oktober 2012,
dengan ringkasan sebagai berikut :
BAGIAN VII
EKKLESIOLOGI
(AJARAN TENTANG GEREJA)
DEFENISI GEREJA
1. Gereja bukan kelanjutan tatanan lama, nasihat Yakobus dalam sidang di Yerusalem (Kisah
15:13-21) menyiratkan bahwa gereja mula-mula menganggap dirinya sebagai tatanan kesatuan
yang berbeda samasekali dan bukan kelanjutan dari Israel.
2. Gereja bukan kelanjutan Sinagogue, menurut bukti-bukti yang terdapat dalam PB, sekelompok
anggota sinagogue yang bertobat membentuk sejumlah jemaat lokal yang terlepas dari
sinagogue. Selanjutnya, ketika gereja mulai berdiri, orang-orang beriman mula-mula berkumpul
di kawasan bait Allah dan bukan di Sinagogue.
3. Gereja tidak berbatasan dengan INTERREGNUM (Masa peralihan), gereja mulai pada hari
Pentakosta, yaitu beberapa waktu setelah masa interregnum sudah mulai.
4. Gereja bukan suatu denominasi, memang ada banyak denominasi, tetapi hanya ada satu gereja
sejati yang sifatnya universal.
5. Gereja dipahami dengan dua Arti :
a. Gereja yang Universal, gereja terdiri atas semua orang, yang pada zaman ini, telah dilahirkan
kembali oleh Roh Allah dan oleh Roh yang sama itu telah dibabtiskan menjadi anggota tubuh
Kristus (1 Kor 12:13; 1 Pet 1:3, 22-25). Defenisi tambahan tentang istilah gereja ialah,
sekelompok orang yang telah dipanggil keluar dari dunia dan yang menjadi milik Allah.
b. Gereja yang Lokal, istilah gereja dipakai untuk menunjuk kepada sekelompok orang-orang
percaya yang terkumpul di suatu tempat.
PENDIRIAN GEREJA
Kristus menyatakan di Kaisarea Filipi bahwa pada saat itu gereja masih belum berdiri, karena Ia
mengatakan, “di atas batu karang ini Aku akan membangun jemaatKu” (Mat. 16:18). Tetapi apa
sebenarnya yang diajarkan oleh Alkitab? Bahwa gereja, baik yang universal maupun yang local,
mulai pada hari Pentakosta (Kisah 2) sudah jelas berdasarkan beberapa hal. Kita harus kembali
kepada pernyataan mengenai cara gereja didirikan. Gereja local didirikan pada saat yang sama.
DASAR GEREJA
1. Gereja Universal, gereja adalah milik Tuhan. Gereja disebut gereja Yesus Kristus, dan Ia
merupakan kepalanya (Efesus 5:23; Klose 1:18). Gereja sebagai ciptaan baru Allah bertumpu
pada pribadi dan karya Kristus Yesus.
2. Gereja Lokal, tidak dapat disangkal bahwa pada hari pentakosta baik gereja universal maupun
gereja local di Yerusalem didirikan, dan pada waktu itu gereja universal dan gereja local
meruapakan satu kesatuan. Gereja-gereja local itu dimulai oleh orang-orang percaya yang
mengabarkan injil, dan didirikan atas dasar Kristus. Paulus menegasakan bahwa dasar yang
diletakkannya adalah Yesus Kristus.
PENGATURAN GEREJA-GEREJA
Cukup banyak keterangan tentang pengaturan gereja local.
1. Pengaturan Gereja Merupakan Fakta
a. Mereka memiliki pejabat-pejabat gereja.
b. Saat-saat pertemuan mereka telah ditentukan.
c. Mereka mengatur sopan santun dalam kebaktian gereja.
d. Mereka mengumpulkan uang untuk pekerjaan Tuhan.
e. Mereka mengirim surat rekomendasi kepada gereja-gereja lain.
2. Pejabat Gereja : Gembala, Penatua, Penilik Jemaat, Diaken dan Diaken Wanita.
3. Pemerintahan Gereja, Ada tiga bentuk pemerintahan Gereja :
1. Episkopal, pemerintahan gereja yang dipimpin oleh para uskup atau penilik jemaat yang dalam
kenyataannya terdiri atas tiga golongan hamba Tuhan : Uskup atau penilik jemaat, para imam
dan para diaken.
2. Presbiterial, pemerintahan gereja yang dipimpin oleh presbiter atau penatua.
3. Pemerintahan Kongregasional.
PERATURAN-PERATURAN GEREJA
Ada dua upacara gereja : Baptisan dan Perjamuan Kudus, kedua upacara ini dikenal dengan
nama sakramen. Disamping kedua sakramen ini yang diterima oleh gereja-gereja protestan.
Gereja Katolik Roma mempunyai lima sakramen lagi : yaitu pentahbisan, peneguhan,
perkawinan, penebusan dosa, dan peminyakan suci yang diberikan kepada orang katolik pada
saat kematian.
A. BABTISAN
Menjelang kematianNya, Yesus member amanat kepada murid-muridNya (Mat. 28:19). Amanat
inilah yang ditaati oleh para rasul setelah kedatangan Roh Kudus (Kis. 2:41; 8:12, 38; 9:18;
10:48; 16:15, 33; 18:8). Peraturan babtisan melambangkan penyatuan orang percaya dengan
Kristus dalam kematian, penguburan, dan kebangkitanNya (Roma 6:3; Kolose 2:12; I Petrus
3:21). Dalam babtisan orang percaya itu mengakui bahwa ia berada di dalam Kristus ketika
Kristus dihukum mati karena dosa umat manusia, bahwa ia dikuburkan bersama-sama dengan
Kristus, dan bahwa ia ikut bangkit kepada hidup baru didalam Kristus. Karena orang percaya
dibabtiskan dalam nama Tuhan Yesus. Babtisan merupakan pengakuan yang terang-terangan di
depan umum bahwa Kristus adalah Tuhan (Roma 10:9, 10). Akan tetapi sebelum dibabtis dengan
air, seseorang harus mendapatkan ajaran (Mat. 28:19), bertobat (Kisah 2:38), dan memiliki Iman
(Kisah 2:41: 8:12; 18:8; Galatia 3:26, 27). Babtisan bukan saja melambangkan penyatuan orang
yang bertobat dengan Kristus, babtisan juga merupakan sarana lahiriah untuk menyatakan bahwa
orang yang bertobat itu sudah diterima menjadi anggota jemaat local. Dewasa ini terdapat tiga
cara untuk membabtis orang, yakni
1. Dipercik.
2. Dituangkan.
3. Diselamkan.
Babtisan diperuntukkan bagi orang-orang yang secara pribadi dan sukarela bersedia menanggapi
panggilan keselamatan.
B. SASARAN GEREJA
1. Gereja Tidak Akan Menobatkan Dunia
Gereja tidka akan memenangkan seluruh dunia bagi Kristus, juga tidak akan naik kepada
kedudukan politik, social ekonomi yang tinggi di dunia, tetapi.
2. Gereja Akan Menduduki Tempat Yang Penuh Berkat Dan Hormat, Alkitab menyediakan
ajaran yang tegas tentang hal tersebut :
a. Gereja akan dipersatukan dengan Kristus.
b. Gereja akan memerintah bersama Kristus.
c. Gereja akan merupakan saksi abadi.
BAGIAN VIII
ESKATOLOGI
( AJARAN TENTANG HAL-HAL TERAKHIR)
ESKATOLOGI PRIBADI
A. Kematian Jasmaniah, adalah terpisahnya jiwa dari tubuh dan merupakan berakhirnya kehidupan
jasmaniah. (Peng. 12:7; Kis. 7:59; Yak 2:26).
B. Keadaan Antara Saat Kematian dan Saat Kebangkitan, kematian jasamaniah berhubungan
dengan tubuh jasmaniah; akan tetapi jiwa bersifat abadi dan oleh karena itu jiwa itu tidak mati.
Manusia juga dapat dikatakan tidak takhluk kepada maut dalam arti jiwanya tidak pernah mati.
Bahwa jiwa itu kekal, bahkan setelah tubuhnya mati (Kel 3:6; Mat 22:32; Luk 16:19-31; Wah
6:9, 10).
KEBANGKITAN
Kepastian Kebangkitan
a. Kehidupan setelah kematian.
b. Ajaran PL tentang kebangkitan fisik.
c. Ajaran PB tentang kebangkitan fisik.
PENGHAKIMAN
1. Kepastian Penghakiman.
Adanya penghakiman baik bagi orang yang benar maupun bagi orang yang tidak benar telah
diberitahu oleh hati nurani manusia, dan Alkitab mencatat “pada waktu itu Ia akan membalas
setiap orang menurut perbuatannya” Mat 16:27.
2. Tujuan Penghakiman
Untuk menyatakan watak serta penetapan berbagai keadaan lahiriah yangs sesuai dengan watak
tersebut. Yang juga bertujuan untuk menunjukkan keadilan Allah dalam berurusan dengan
manusia.
3. Sang Hakim.
Allah yang menghakimi semua orang (Ibrani 12:23). Melalui Yesus Kristus.
4. Berbagai Penghakiman.
a. Penghakiman Orang-Orang Percaya (Rom 14:10; I Kor 3:11-15; 4:5; II Kor 5:10).
b. Penghakiman Israel (Wahyu 12:6; 13-17).
c. Penghakiman Babilonia (Wahyu 19:1-4; 11-21; Wahyu 19:19-21).
d. Penghakiman Binatang, Nabi Palsu, dan Pasukan Mereka (Wahyu 16:12-16; Zak. 12:1-9; 13:8-
14; 2; Wahyu 19:11-16; 19:19-21; II Tes. 1:7-10; 2:8).
e. Penghakiman Bangsa-Bangsa (Yoel 3:11-17; Mat 25:31-46; II tes. 1:7-10).
f. Penghakiman Iblis dan Malaikat-Malaiktanya (Wahyu 12:7-9; 12; 20:1-3; 20:7-9).
g. Penghakiman Orang Fasik Yang Mati (Wah 20:11-15; 21:8; 20:5)
KERAJAAN SERIBU TAHUN
1. Dasar Alkitabiah Tentang Kerajaan Seribu Tahun.
a. Hari Tuhan, hari Tuhan disebutkan dalam II Tes. 2:2 dan dalam banyak ayat Perjanjian Lama.
b. Kerajaan Yang Dijanjikan, Allah yang bertakhta di sorga akan mendirikan suatu kerajaan yang
tidak akan binasa selama-lamanya (Daniel 2:44; 7:13, 26-27; Wahyu 11:5).
c. Maksud Yesus Kristus Yang Dinyatakan, maksud Yesus Kristus yanh dinyatakan ketika
kembali ke bumi ialah bahwa Ia akan mendirikan kerajaanNya (Mat. 25:31-46; Lukas 19:12-15;
Wahyu 19:11, 20:6).
2. Sifat Kerajaan Seribu Tahun
a. Sifat Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Kristus, Kristus sendiri akan hadir di bumi
dan bersemayam di atas tahkta Daud, bapa leluhurNya. Ia akan memerintah seluruh bumi
(Mazmur 72:6-11; Yesaya 2:2-4; 11:1-5; Yeremia 23:5; Zakharia 14:9).
b. Sifat Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Gereja, Gereja akan memerintah dunia
bersama dengan Kristus (Lukas 19:16-19; I Korintus 6:2; II Timotius 2:12; Wahyu 2:27; 5:9, 10;
20:4-6).
c. Sifat Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Israel, Isarel akan dikumpulkan kembali
(Yesaya 11:10-13; Yeremia 16:14,15; 23:5-8; 30:6-11; Yehezkiel 37:1-4; Matius 24:20-33).
d. Sifat Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan bangsa-bangsa, setelah penghakiman
bangsa-bangsa, domba-domba akan masuk memasuki kerajaan (Matius 25:34-40). Domba-
domba ini akan merupakan inti kerajaan 1000 tahun tersebut, bersama-sama dengan Israel yang
telah bertobat dan dibaharui.
e. Sifat Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Iblis, pada permulaan kerajaan seribu
tahun, Iblis akan diikat dan dimasukkan ke dalam jurang maut selam seribu tahun (Wahyu 20:1-
3).
f. Sifat Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan Alam, Yesus menyebutkan masa ini
sebagai masa “penciptaan kembali” (Matius 19:28). Pada waktu itu seluruh alam akan dibaharui.
g. Sifat Kerajaan 1000 Tahun dalam kaitannya dengan keadaan umum, Alkitab menggambarkan
masa itu sebagai masa sukacita dan kebahagiaan yang luar biasa. Penyembuhan jasmani akan
dialami oleh orang banyak (Yesaya 35:5-6), mereka yang ditebus oleh Tuhan akan kembali dan
dengan bernyanyi mendaki bukit sion, sukacita abadi senantiasa meliputi mereka; mereka akan
memeperoleh kesenangan dan sukacita, dan segala susah serta keluh kesah akan tidak ada lagi
(Yesaya 35:10; 51:11).
KEADAAN TERAKHIR
I. KEADAAN AKHIR IBLIS
1. Iblis akan dilepaskan dari penjaranya (Wahyu 20:3; 7-10).
2. Iblis akan dihakimi dan dihukum untuk selama-lamanya (Wahyu 20:11-15; 21:8; Wahyu
20:11).
Demikianlah laporan baca ini, saya nyatakan bahwa laporan bacaan diatas benar saya
laksanakan dihadapan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Roy Damanik
Diposkan oleh anaksiakkangan di 22.49
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Reaksi:
Poskan Komentar
Mengenai Saya
anaksiakkangan
Roy Hobb Damanik Hutanagodang, Lumban Dolok - Silaen SDN-1735808 Pintubatu
SLTPN-01 Silaen SMUN-01 Silaen
Lihat profil lengkapku
Laman
Beranda
My Family Photo`s
My School
Huta Nauli
My Album
Daftar Blog Saya
Arsip Blog
► 2011 (18)
► 2012 (2)
▼ 2013 (48)
O ► Maret (4)
O ▼ Juni (6)
SEMESTER 1 (PSIKOLOGI UMUM)
SEMESTER 1 (SEJARAH AGAMA BUDDHA)
SEMESTER 1 (BERBAGAI ALIRAN DI DALAM DAN DISEKITAR...
SEMESTER 1 (TUGAS BERSAMA TEOLOGI SISTEMATIKA)
SEMESTER 1 (LAPORAN BACA TEOLOGI SISTEMATIKA (HENR...
SEMESTER 1 (TUGAS KELOMPOK - DEMOKRASI)
O ► Juli (2)
O ► September (1)
O ► Oktober (17)
O ► Desember (18)
► 2014 (50)
Look Something