Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala kebenaran yang yang dirumuskan oleh filsafat tidak akan

pernah tinggi dari kebenaran Allah, yaitu kebenaran yang dinyatakan

dalam Alkitab. Filsafat hanya bisa membuat pertanyaan-pertanyaan

tentang segala sesuatu, tetapi tidak mampu memberikan jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan tersebut, hanya Alkitablah yang mampu

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang digumuli filsafat. Sehingga

teologi adalah suatu keilmuan yang lebih tinggi dari ilmu-ilmu lainnya

termasuk filsafat yang merupakan induk pengetahuan, karena teologi

adalah suatu studi tentang pengenalan akan Allah sebagai pencipta,

dan Dia tidak akan mungkin dapat diteliti, diuraikan dan dianalisis

dalam laboratorium. Berbahagialah orang yang dengan rendah hati

mempelajari teologi, dengan penuh penyerahan diri di hadapan Sang

Pencipta, yaitu Allah.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, adalah:

1. Supaya setiap pembaca dapat mengetahui iman Kristen dan

ajaran-ajaran didalamnya.

2. Supaya dapat mengetahui hubungan filsafat dan iman Kristen.

1
2

3. Supaya dapat mengetahui dan memahami sumbangsih filsafat

terhadap iman Kristen.

4. Untuk memenuhi persyaratan tugas dalam matakuliah Filsafat

Kristen.

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini, adalah:

1. Membekali bagi seorang dalam kegiatan berpikir, dalam

menemukan kebenaran, melalui metode ilmiah dan sarana-sarana

berpikir ilmiah dan pembahasannya secara sistematik dan terpadu.

2. Orang dapat melatih diri untuk berpikir kritis dan harmonis serta

dapat menyusun hasil pemikirannya secara sistematis.

3. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak

berpikir dan bersikap sempit dan tertutup.


3

BAB II

SUMBANGSIH FILSAFAT TERHADAP IMAN KRISTEN

A. Pengertian Iman Kristen dan Pokok Iman Kristen

1. Pengertian Iman Kristen

Kata iman dalam bahasa lbrani, berasal dari kata "Emun",

yang berarti kesetiaan, dan kata "Batakh", yang berarti percaya.

Dalam bahasa Yunani, iman berasal dari kata "Pistis", (kata benda),

yang berarti kepercayaan, keyakinan, dan iman itu sendiri, dan kata

Pisteo (kata kerja), yang artinya, percaya, meyakini, mengimani.

Dalam istilah bahasa Inggris kata ini mempunyai pengertian yang

sama dengan pengertian di atas, yaitu "Faith" berarti. kepercavaan,

dan keyakinan.

Peter Kreeft dan Ronald K. Tacelli, dalam memberikan

definisi iman membagi ke dalam dua bagian.

1. Objek iman, yaitu segala sesuatu yang dipercayai,bagiorang

Kristen segala sesuatu yang Allah telah nyatakan dalam Alkitab.

2. Tindakan iman, yaitu bukan hanya percaya tetapi rela

mengorbankan diri dalam kepercayaan tersebut. Dalam aspek ini

ada empat macam yaitu, (a) Iman emosional, yaitu merasa yakin,

percaya atau pasti pada seseorang, (b) Iman intelektual atau

kepercayaan, (c) Iman volisional adalah tindakan kehendak, suatu

komitmen untuk menaati kehendak Allah, (d) Iman berawal dari

3
4

pusat keberadaan kita yang penuh rahasia yang oleh kehendak

Allah disebut "Hati".

Jadi, iman adalah "Kesetiaan", atau "Kepercayaan". Penulis

Ibrani memberikan definisi iman, yaitu iman adalah dasar dari

segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu

yang tidak kita lihat (Ibr.11:1). Definisi ini mengandung pengertian

bahwa dalam segala hal yang kita harapkan itu ada keyakinan atau

kepercayaan yang melandasinya, dan ada keyakinan atau

kepercayaan dari segala hal yang tidak kita lihat. Pada saat kita

percaya kepada Allah, maka pada saat itu pula kita harus setia, jadi

kepercayaan itu bukan hanya bersifat "kognitif" belaka, tetapi harus

ada "action" atau tindakan untuk setia kepada Allah. Aspek iman ini

adalah aspek yang menyangkut hubungan vertikal, yaitu Tuhan

dengan manusia, antara pencipta dengan yang dicipta, sehingga

iman adalah dasar atau pokok kepercayaan Kristen yaitu

kepercayaan atau keyakinan terhadap Allah dan wahyu-Nya.1

Jadi, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Iman

kekristenan adalah iman rasional, bukan iman yang tidak beralasan

atau iman buta-buta, tetapi iman yang didasarkan pada wahyu

Allah yang merupakan sumber kebenaran (Alkitab). Sebab segala

sesuatu yang dijelaskan oleh Alkitab adalah suatu kebenaran

mutlak, yang tidak mungkin dibantah oleh pikiran-pikiran manusia

1
Hermanto Suanglangi, ImanKristen dan Akal Budi (Jurnal Jeffray: Jurnal Teologi
dan Studi Pastoral), 45.
5

atau sains itu sendiri. Alkitab bukan hanya berisi tentang etika, yaitu

bagiamana harus bermoral, bersikap, tetapi juga buku ilmiah yang

lebih tinggi dari hasil penelitian para ilmuwan kali-ber dunia. Ini

terbukti dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang penciptaan

dunia, di mana hasil dari penelitian sains yang benar, betul-betul

mendukung kebenaran Alkitab. Dan akhirnya, "Sebab segala

sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia, Bagi Dialah

kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36).

2. Pokok Iman Kristen

Isi pokok iman kristen adalah,bahwa Tuhan Allah di dalam

kasihNya menyelamatkan dosa manusia, sehingga dosa manusia

itu bersekutu dengandiriNya. Karya Tuhan Allah yang demikian itu

adalah suatu karya yang satu dan besar, sedemikian besar,

sehingga karya penyelamatan itu mencangkup bagian-bagian yang

banyak sekali. Pada hal segala bagian itu tidak mungkin dipisahkan

dari pokoknya.

Karya Allah yang satu dan besar itu kita kenal dari

Alkitab.sebab alkitab itu yang di pakai Allah untuk memperkenalkan

diriNya dan segala karyaNya kepada manusia pada zaman

sekarang ini.

Selanjutnya harus di kemukakan, bahwa karya

penyelamatan Allah itu menghasilkan keselamatan yang sempurna,

artinya: di dalam karya penyelamatan ini manusia bukan hanyadi


6

lepaskan dari pada dosanya, melainkan juga disempurnakan dan

dimuliakan. Manusia yang semula, karena dosanya, bermusuhan

dengan Allag, karena karya penyelamatanNya di sekutukan lagi

dengan Allah.2

B. Pengaruh Filsafat terhadap Iman Kristen

Dalam bahasa Arab Filsafat disebut Falsafah, dalam bahasa

Inggris disebut Philosophy, dalam bahasa Latin disebut Philosophia,

dalam bahasa Jerman, Belanda dan Perancis disebut Philosophie.

Semua istilah itu bersumber pada bahasa Yunani Philosophia, dimana

Philein berarti “cinta/mencintai” sedangkan Philos berarti “teman” dan

Sophos berarti “bijaksana” sedangkan Sophia berarti “kebijaksaan”.

Dengan kata lain dapat kita simpulkan bahwa Filsafat berarti cinta

kebijaksanaan atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran

yang sejati.

Berfilsafat merupakan sikap ingin tahu terhadap apa saja.

Berfilsafat berarti adanya dorongan yang timbul dalam diri kita untuk

mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang belum kita

ketahui. Berfilsafat berarti mengoreksi diri secara terus terang tentang

seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah dijangkau.

Dalam filsafat, pencarian kebenaran niscaya tidak akan pernah

berakhir. Belajar filsafat, dengan demikian adalah belajar tentang

2
Harun Hadiwijono, Iman Kristen (Jakarta: Gunung Mulia, 2007), 24.
7

ketidakpastian: bukan dalam arti sesuatu yang tidak benar, melainkan

sesuatu yang kebenarannya terus dapat dipertanyakan kembali,

didekonstruksi, untuk kemudian direkonstruksi hingga satu titik

kebenaran baru itu mengalami proses dialektika yang sama:

didekonstruksi dan direkonstruksi kembali.

Setelah mengetahui pengertian mengenai Filsafat dan iman.

Berikut adalah kajian mengenai pengaruh filsafat dalam

perkembangan iman Kristen? Dan apa dampak positif maupun negatif

perkembangan filsafat tersebut dalam perkembangan iman hingga

saat ini?.

Teologi adalah suatu sistem kepercayaan tentang Allah, sifat

manusia, dunia, gereja, dan topik-topik lainnya yang berhubungan dan

dirumuskan untuk memampukan orang-orang Kristen memahami dan

menerima iman mereka. Secara klasik, filsafat senantiasa terlibat

dalam perkembangan sistem-sistem dalam menafsirkan realitas. Jika

kita mengetahui secara ringkas tentang awal mula terjadinya filsafat

karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi manusia mulai

berpikir rasional, bahkan dalam ilmu teologi, menurut Jan Hendrik,

yaitu:

1. Ketakjuban, artinya manusia mulai kagum dengan terjadinya suatu

proses alam, yang memiliki subjek dan objek dalam penelitian

kekaguman tersebut.
8

2. Ketidakpuasan, artinya manusia ingin keluar dari setiap mitos-mitos

dan mite-mite yang terus menjadi penghalang untuk berkembang.

Sehingga ketidakpuasan itu membuat manusia terus menerus

mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti dan

meyakinkan.

3. Hasrat bertanya, artinya manusia ketika mengalami ketakjuban dan

ketidak puasan, maka manusia mulai memiliki pertanyaan yang

radikal untuk mencari suatu kebenaran. Pertanyaan tidak boleh

dianggap sepele karena pertanyaanlah membuat kehidupan serta

pengetahuan manusia berkembang dan maju.

4. Keraguan, artinya manusia sebagai penanya mempertanyakan

sesuatu kebenaran dengan maksud untuk memperjelas dan

membuktikan suatu kebenaran tersebut, sehingga muncul

keraguan tentang sesuatu kebenaran yang ada, dan terus mencari.

Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa ada pengaruh yang

diberikan filsafat bagi ilmu pengetahuan manusia yang dipakai hingga

sampai hari ini.


9

C. Sumbangsih Filsafat Terhadap Iman Kristen

Filsafat dan iman Kristen, sungguh suatu hal yang bertolak

belakang dalam mencari yang namanya kebenaran. Dalam

keadaannya sering terjadi perbedaan jawaban satu sama lain,

sehingga terpecah-pecah akan pemahaman satu dengan yang lain.

Karena mereka berfikir dengan rasio yang tidak akan terpecahkan,

hanya dengan iman maka itu akan terpecahkan. Sedangkan Alkitab

adalah buku kebenaran yang tidak diragukan lagi. oleh karena itu

filsafat dan iman Kristen itu suatu yang bertolak belakang sekali.

Berikut ini Beberapa sumbangsih filsafat dan iman kristen:

1. Plato, seorang filsuf Yunani yang mengajarkan bahwa dunia yang

kita lihat dengan mata kita dan yang kita sentuh dengan tubuh kita,

didalam realita sebenarnya hanyalah sebuah dunia bayang-

bayang.

2. Philo, seorang pemikir Yahudi dari Aleksandria, mengadaptasikan

ajaran Plato kedalam Yudaisme.

3. Plotinus mengembangkan ajaran yang kemudian dikenal sebagai

Neo-Platonisme. Ajaran ini percaya akan satu yang tertinggi

(Ultimate One) yang berada di balik segala pengalaman atau

peristiwa.

4. Aristoteles percaya bahwa pikiran-pikiran berada hanya

sebagaimana yang dinampakan di dalam obyek-obyek individual.


10

5. Boethius menulis karyanya yang paling terkenal, On The

Consolation of Philosophy, yang menggambarkan bagaimana jiwa

manusia mampu mengatasi kesengsaraan serta mencapai suatu

visi mengenai Allah melalui perenungan filsafih. Tetapi usaha untuk


3
menyingkat perdebatan itu tidak selamanya mudah.

3
________________http://athenlengkong.blogspot.com/2013/02/dipandang-dari-
sudut-manapun-hubungan.html, diakses di Simae’asi pada tanggal 05 Maret 2022.
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Iman Kristen adalah iman rasional, bukan iman yang tidak

beralasan atau iman buta-buta, tetapi iman yang didasarkan pada

wahyu Allah yang merupakan sumber kebenaran (Alkitab). Sebab

segala sesuatu yang dijelaskan oleh Alkitab adalah suatu kebenaran

mutlak, yang tidak mungkin dibantah oleh pikiran-pikiran manusia atau

sains itu sendiri. Alkitab bukan hanya berisi tentang etika, yaitu

bagiamana harus bermoral, dan bersikap. Dengan demikian, iman

Kristen terus dipertanyakan oleh para filsuf. Berfilsafat berarti adanya

dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk mengetahui apa

yang telah kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui. Berfilsafat

berarti mengoreksi diri secara terus terang tentang seberapa jauh

sebenarnya kebenaran yang dicari telah dijangkau. Dengan berfilsafat

tentang iman Kristen ini, maka akan terjadi perbedaan jawaban yang

bertolak belakang.

B. Saran

Demikian yang bisa kami paparkan dalam makalah ini, semoga

bisa bermanfaat bagi kita sebagai pembaca dan semoga dengan kita

mempelajari sumbangsih iman Kristen ini, iman kita semakin teguh.

11
12

Daftar Pustaka

Harun Hadiwijono, Iman Kristen, Jakarta: Gunung Mulia, 2007).

Hermanto Suanglangi, ImanKristen dan Akal Budi, Jurnal Jeffray: Jurnal

Teologi dan Studi Pastoral.

________________http://athenlengkong.blogspot.com/2013/02/dipandan-

dari-sudut-manapun-hubungan.html, diakses di Simae’asi pada

tanggal 05 Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai