Anda di halaman 1dari 8

Hakikat Filsafat, Ilmu dan Agama

Dosen: Prof.Dr. H. Haidar Putra Daulay, M.A


Dr. Zaini Dahlan, M.Pd.I

Di Susun Oleh:

Shynta Sri Wahyuni Ginting, S.Pd


1 Pengertian Filsafat 2 Pengertian Ilmu

. .

3 Pengertian Agama 4 Persamaan Filsafat, Ilmu dan Agama

. .
5 Perbedaan Filsafat, Ilmu dan Agama

.
1. Pengrtian FILSAFAT
A. MENURUT BAHASA B. MENURUT ISTILAH
1. Menurut Plato (427- 374 SM), sebagai tokoh awal
kata filsafat adalah suatu yang berfilsafat berpendapat bahwa filsafat
padanan kata falsafah dalam
merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha
bahasa Arab dan Philosophy
dalam bahasa Inggris. Asal untuk meraih kebenaran yang murni.

kata filsafat berasal dari 2. Menurut Aristoteles (384-322 SM), bahwa filsafat
bahasa Yunani yaitu adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran,
Philosophia yang merupakan suatu ilmu metafisika, retorika, logika, etika,
gabungan dari dua suku kata
ekonomi, politik dan estetika
yaitu philos dan sophia. Philos
memiliki arti cinta dan sophia 3. Menurut Al-Farabi (870-950), filsafat adalah ilmu

memiliki arti kebijaksanaan pengetahuan tentang alam yang maujud dan


atau kearifan (Hengki Satrisno, bagaimana hakikat sebenarnya
2018). Jadi, secara harfiah 4. Rene Decrates (1590-1650) yang merupakan
philosophia berarti mencintai
seorang tokoh utama Renaissance,
kebijaksanaan. Dengan begitu
orang yang telah berfilsafat mendefinisikan bahwa filsafat adalah kumpulan

disebut filosof. segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan

manusia menjadi pokok penyelidiknya.


2. Pengertian Ilmu

A Secara Bahasa B. Secara Istilah

Dalam bahasa Arab ilmu ilmu merupakan suatu kumpulan dari


berasal dari ‘alama, ya’limu, pengetahuan yang sistematis (any sistematic
‘ilman yang berarti body of knowledge) atau disebut juga dengan
(all knowledge collected by means of the
mengetahui, memahami dan scientific method). Maksudnya adalah ilmu
mengerti benar-benar. Dalam diperoleh melalui metode ilmiah, gabungan
bahasa Inggris disebut science antara rasional dan empiris.
yang berasal dari bahasa latin Karena itu objek yang dijadikan telaahan ilmu
adalah seluruh aspek kehidupan yang dapat
scienta (pengetahuan) atau diuji oleh pancaindra, akal dan empiris. Dengan
scire (mengetahui) demikian objeknya adalah objek empiris
misalnya mempelajari gejala alam, manusia
baik sebagai makhluk biologis maupun sosial
3. Pengertian Agama

A Secara Bahasa B. Secara Istilah


Agama merupakan istilah bahasa
agama adalah keyakinan (keimanan) tentang suatu dzat
Indonesia secara etimologi selain (ilahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan
bahasa Indonesia berbeda-beda ibadah (persembahan). Sedangkan Daniel Djuned
istilah. Religion (Bahasa Inggris), mendefinisikan agama sebagai tuntutan dan tatanan
Religic (Bahasa Belanda) dan ad-din ilahiyah yang diturunkan Allah melalui seorang Rasul
(Bahasa Arab). Pengertian agama yang untuk umat manusia yang berakal yang bertujuan
untuk kemaslahatannya di dunia dan akhirat. Fungsi
paling umum adalah terdiri dari A dan
agama salah satunya adalah sebagai penyelamat akal.
Gama. Aartinya tidak dan Gama Hakikat agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan
artinya kacau. Maka agama berarti yang berkuasa, yang dipatuhi oleh hamba-Nya. Tuhan
tidak kacau (Abu Thamrin, 2019). menyampaikan ajarannya lewat wahyu-Nya kepada
Pengertian agama merujuk kepada manusia. Lpangan wahyu bukanlah lapangan empiris.
jalan atau cara yang ditempuh untuk Karena itu, agama melampaui berpikir logis dan
empiris. Ada hal-hal yang dibicarakan yang menyentuh
mencari keridhaan Tuhan. Dalam
akal dan pengalaman manusia, tetapi ada yang berada
agama ada dzat yang dianggap di luar itu dapat berbentuk suprarasional
berkuasa yaitu Tuhan, yatu zat yang
memiliki segalanya dan yang mengatur
seluruh alam beserta isinya
4. Persamaan Filsafat, Ilmu dan Agama
Melalui pendekatan filosofis, seseorang tidak akan terjebak
persamaan antara ilmu, filsafat dan agama adalah pada pengalaman agama yang bersifat formalistik, yakni
sama-sama untuk mencari kebenaran. Ilmu melalui mengamalkan agama dengan susah payah tapi tidak
metode ilmiahnya berusaha mencari kebenaran. memiliki makna apa-apa, ataupun sebaliknya. Maka yang
Metode ilmiah yang digunakan dengan cara diperoleh dari pengalaman beragama hanyalah formalistik,
melakukan penelitian atau penyelidikan agar dapat misalnya sudah haji, sudah melaksanakan ibadah rukun
islam yang kelima dan hanya sampai situ saja. Tidak dapat
membuktikan kebenaran tersebut. Filsafat dengan
merasakan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
caranya sendiri berusaha menempuh hakikat sesuatu Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang banyak
baik tentang alam, manusia maupun tentang Tuhan. menganjurkan penganutnya mempergunakan akal pikiran
Agama dengan karakteristiknya sendiri memberikan sudah dipastikan memerlukan pendekatan filosofis dalam
jawaban atas segala persoalan asasi perihal alam, memahami Islam (Masang, 2020).
manusia dan Tuhan. Jadi persamaan antara filsafat, Di dalam Al-Quran banyak mengandung ayat-ayat yang
menganjurkan manusia agar menggunakan pikirannya
ilmu dan agama adalah terletak pada tujuannnya yaitu
dengan optimal. Kafrawi mengatakan bahwa dalam Al-Quran
mencari ketenangan dan berguna untuk manusia. terdapat 50 kali penyebutan “akal”. Diantaranya terdapat
ungkapan-ungkapan yang berbunyi “afala tatafakkarun”
(mengapa kamu tidak mau berfikir), “afala tatadzakkarun”
(mengapa kamu tidak mau ingat), “afala ta’qilun” (mengapa
kamu tidak menggunakan akal), dan sebagainya
4. Perbedaan Filsafat, Ilmu dan Agama

Perbedaan filsafat dan ilmu lebih menekankan kepada ilmu Kebenaran yang diperoleh melalui ilmu
mengkaji bidang yang terbatas, ilmu lebih bersifat analitis dan pengetahuan, dengan cara penyelidikan tersebut
deskriptif dalam pendekatannya, ilmu menggunkan observasi,
adalah kebenaran positif, yaitu kebenaran atau teori
eksperimen dan klasifikasi data pengalaman indra. Sedangkan
filsafat berupaya mengkaji pengalaman secara menyeluruh yang lebih kuat alasannya. Kebenaran filsafat adalah
sehingga lebih bersifat inklusif dan mencakup hal-hal umum kebenaran spekulatif, berupa dugaan yang tidak
(Abdul Wahid, 2012). Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dapat dibuktikan secara empiris, riset dan
dengan cara penyelidikan (riset), pengalaman (empiris), dan eksperimen. Baik kebenaran ilmu maupun
percobaan (eksperimen). Filsafat menemukan kebenaran atau kebenaran filsafat, keduanya relatif, sedangkan
kebijakan dengan cara penggunaan akal budi atau rasio yang
kebenaran agama bersifat mutlak (absolut), karena
dilakukan secara mendalam, menyeluruh dan universal.
Kebenaran yang diperoleh atau ditemukan oleh filsafat adalah ajaran agama adalah wahyu yang maha benar.
murni hasil pemikiran (logika) tentang hakikat sesuatu Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa
(metafisika) (Abu Thamrin, 2019). Agama mengajarkan perbedaan antara filsafat, ilmu dan agama adalah
kebenaran atau memberi jawaban berbagai masalah asasi terletak pada aspek sumber, metode dan hasil yang
melalui wahyu atau kitab suci berupa firman Tuhan. ingin dicapai.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai