A. FISAFAT
Filsafat itu objek materinya sama dengan ilmu, akan tetapi filsafat tidak
bisa di katakan ilmu.karena filsafat objek formanya mencari sebab sedalam-
dalamnya, sementara objek forma ilmu adalah mencari sebab segala sesuatu
berdasarkan pengalaman. Filsafat adalah ingin mengetahui dari mana sesuatu
bagaimana dan untuk apa sesuatu, sementara ilmu hanya ingin tau bagaimana
sesuatu itu. Beda halnya dengan agama yaitu berupaya menjelasakan mana
yang benar dan salah tentang suatu itu. Dengan demikian agama hakikatnya
adalah suatu kepercayaan.
Filsafat juga di bedakan dari dua segi yaitu statis dan dinamis. Dikatakan
dinamis karena dimana akhirnya orang harus mencari kebijaksanaan itu dengan
beraneka ragam cara dan metode yang dimiliki dan kemampuan yang ada,dan
dikatakan statis karena orang dapat mencukupkan diri atau merasa cukup untuk
sekedar mencintai kebijaksanaan tersebut. Walaupun demikian filsafat itu
sebagai usaha untuk mencari kebenaran yang sesungguhnya dari segala sesuatu
yang ada dan yang mungkin ada atau mencari hakikat secara ringkas.
B. ILMU
Kata ilmu berasal dari kata bahasa Arab yang berarti pengetahuan. Di dalam
bahasa Indonesia ilmu di sejajarkan dengan istilah science yang berasal dari
bahasa Latin :Scio,cire yang berarti pengetahuan. Tidak semua pengetahuan itu
ilmu karena pengetahuan sifatnya hanya sebatas tau, akan tetapi sebaliknya ilmu
adalah pengetahuan yang di susun secara sistematis, memiliki metode dan
berdiri sendiri, tidak memihak sesuatu apapun.
Ilmu pengetahuan itu mengandung tiga kategori isi yaitu hipotesa, teori dan
dalil hukum. Ilmu pengetahuan harus disusun secara sistematis teratur dan
berdasarkan metodologi yang berlaku dan berusaha generalisasi. Di dalam
kajian ilmiah jika ada data yang terkumpul sedikit/belum cukup maka ilmuan
membina hipotesa yaitu dugaan pemikiran berdasarkan jumlah data.
Barangkali tidak ada yang paling sulit dan susah di bri pengertian dan
mencari arti dari kata agama. Karena hal itu mencakup 3 alasan yaitu: pertama,
karena masalah bathiniah yang berhungan dengan spiritual dan subjektif dan
sangan individualisme. Kedua, tidak ada orang yang pembicara begitu semangat
dan emosional dari pada membicarakan agama. Ketiga, bahwa korsepsi tentang
agama sangat dipengaruhi oleh tujuan dari orag yang memberikan tentang
pengetian agama itu sendiri.
Ada tiga istilah yang hampir sama dengan masalah agama yaitu
relogionyang berasal dari bahasa inggris, din dari bahasa arab dan agama dari
bahasa sanskerta yang mana ketiga istilah tersebut punya sejarah dan riwayat
tersendiri namun dalam arti teknis terminologi intinya sama yaitu mengatur
keimanan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia serta manusia dengan lingkungan. Tiga istilah
tersebut pada umumnya yang di pahami masyarakat adalah salah satu paham
yang mempunyai kekuasaan diluar kekuasaan manusia ,serta kaidah yang
mengatur antara manusia dengan sang kholiq, manusia dengan manusia dan
manusia dengan lingkungan sesuai dan sejalan tata cara kaidah keimanan dan
peribadatan.
HUBUNGAN FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA
Dalam ilmu mantiq atau ilmu logika manusia adalah hewan yang dapat
berbicara, maksudnya adalah berbicara secara baik dan benar, menggunakan
akal pikiran yang sesuai dengan situais dan kondisinya. Perbedaan manusia dan
binatang bukan terletak pada bisa berbicara/tidak tetapi terletak pada akal
pikiran. Dengan akal pikiran tersebut manusi bisa sampai sang kholiq. Dalam
kitab al-qur’an mengungkapkan bahwa diciptakannya manusia adalah sebagai
khalifah/pemimipin dimuka bumi. Sebenarnya hakikat manusia itu adalah
makhluk pencari kebenaran yang dibekali Allah SWT dengan akal pikiran yang
dibimbing dengan nilai-nilai agama dengan agama itulah bisa mencapai
kebenaran. Paling tidak ada tiga sarana untuk mencapai kebenaran yaitu melalui
filsafat, ilmu pengetahuan dan agama. Ketika sarana tersebur juga mempunyai
titik persamaan, titik perbedaan dan titik hubungan.
1. Titik persamaan
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama adalah bertujuan setidaknya
berurusan dengan hal sama yaitu kebenaran dan bertindak atas dasar
rumusan menganai kebenaran tersebut. Jadi ketiganya sasaran adalah
sama yaitu kebenaran. Jadi filsafat mencari kebenaran, ilmu pengetahuan
berupaya membuktikan kebenaran dan agama berusaha menjelaskan
kebenaran itu.
Secara khusus al-Farabi salah seorang tokoh dan pemikir filsafat
mengemukakan pendapatnya tentang persamaan filsafat dengan agama
yang mana menurut beliau keduanya adalah sama-sama melaporkan
tujuan puncak yang di ciptakan demi manusia yaitu kebahagiaan tertinggi
dan tujuan puncak dari wujud lain.jadi keduanya tujuannya mencapai
kebahagiaan..
2. Titik perbedaan
Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya adalah sama-sama bersumber
dari ra’yu manusia untuk mencari kebenaran. Sementara agama
bersumber dari wahyu. Filsafat mencoba mencari kebenaran dengan cara
menjelajahi akal budi secara radikal mengakar,sistematis dan integral.
Ilmu pengetahuan mencari kebenaran menggunakan metode, pengalaman
dan percobaan. Sedangkan mencari kebenaran dengan agama adalah
dengan cara mempertanyakan tentang berbagai macam masalah yang
asasi dari kitab suci dan kondifikasi firman illahi
3. Titik singgung
Antara filsafat,ilmu pengetahuan, dan agama mempunyai titik singgung
yaitu saling isi-mengisi di dalam menjawab persoalan-persoalan yang
diajukan oleh manusia. Disamping itu ketiganya merupakan satu kesatuan
bangunan paramida di dalam mencarikan dan menemukan kebenaran.