Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT ILMU

A. ILMU SEBAGAI OBJEK KAJIAN FILSAFAT

Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki 2 objek, yaitu objek


material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu
yang dijadikan sasaran penyelidikan. Adapun objek
formalnya adalah adalah metode untuk memahami objek
material tersebut. Filsafat sebagai proses berpikir yang
sistematis dan radikal juga memiliki objek material dan
objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang
ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak da
nada yang tidak tampak. Ada yang tampak adalah dunia
empiris, sedangkan ada yang tidak tampak adalah alam
metafisika, sebagian filosof membagi objek material
filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam
empiris, yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam
kemungkinan. Adapun, objek formal filsafat adalah sudut
pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang
segala yang ada.

B. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

1. Filsafat dan Hikmah

Dalam bahasa inggris, filsafat adalah philosophy.


Adapun istilah filsafat berasal dari bahasa yunani :
philosophia, yang terdiri atas dua kata : philos
(cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada)
dan sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi).
Jadi secara etimologi, filsaft berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).
Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa arab
disebut failasuf. Dalam KBBI , mempunyai
pengertian, yaitu pengetahuan dan penyelidikan
dengan akal budi mengenai hakikat segala yang
ada, sebab, asal, dan hukumnya.

Pythagoras adalah filosof yang pertama kali


menggunakan kata filsafat, dia mengemukakan
bahwa manusia dapat dibagi ke dalam tiga tipe:
mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang
mencintai kegiatan, dan mereka yang mencintai
kebijaksanaan. Tujuan kebijaksanaan dalam
pandangannya menyangkut kemajuan menuju
keselamatan dalam hal keagamaan. Shopia
mengandung arti yang lebih luas daripada
kebijaksanaan, yaitu:

 Kerajinan
 Kebenaran pertama
 Pengetahuan yang luas
 Kebajikan intelektual
 Pertimbangan yang sehat
 Kecerdikan dalam memutuskan hal – hal
praktis

Aristoteles, tokoh utama filosof klasik, mengatakan


bahwa filsafat menyelidiki sebab dan asas segala
terdalam dari wujud. Karena itu, ia menamakan
filsafat dengan “teologi” atau “filsafat pertama”.
Aristoteles sampai pada kesimpulan bahwa setiap
gerak di alam ini digerakkan oleh yang lain. Karena
itu perlu menetapkan satu penggerak pertama
yang menyebabkan gerak itu, sedangkan dirinya
sendiri tidak bergerak. Penggerak pertama ini sama
sekali terlepas dari materi, sebab kalau ia materi,
maka ia juga mempunyai potensi gerak. Allah,
demikian Aristoteles, sebagai penggerak pertama
adalah Aktus Murni

Al-Farabi, seorang filosof muslim terbesar sebelum


Ibnu Sina berkata, “Filsafat ialah ilmu tentang alam
yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya
yang sebenarnya”.

Ibnu Rusyd, berpendapat bahwa filsafat atau


hikmah merupakan pengetahuan “otonom” yang
perlu dikaji oleh manusia karena dikaruniai akal.
Alquran Filsafat mewajibkan manusia berfilsafat
untuk menambah dan memperkuat keimanan pada
Tuhan.

Immanual Kant, mengatakan bahwa filsafat itu ilmu


dasar segala pengetahuan, yang mencakup
didalamnya empat persoalan, yaitu :

1) Apakah yang dapat kita ketahui ? (Dijawab


oleh metafisika)
2) Apakah yang boleh kita kerjakan ? (Dijawab
oleh etika/norma)
3) Sampai di manakah pengharapan kita ?
(Dijawab oleh agama)
4) Apakah yang dinamakan manusia ? (Dijawab
oleh antropologi)
Dalam pandangan Sidi Gazalba filsafat adalah
berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan
universal dalam rangka mencari kebenaran, inti
atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada.

Pendapat Sidi Gazalba ini memperlihatkan adanya


tiga ciri pokok dalam filsafat, yaitu :

1) Adanya unsur berpikir yang dalam hal ini


menggunakan akal.
2) Adanya unsur tujuan yang ingin dicapai
melalui berpikir tersebut.
3) Adanya unsur ciri yang terdapat dalam
pikiran tersebut, yaitu mendalam.

Uraian di atas menunjukkan dengan jelas ciri dan


karakteristik berpikir secara filosofis. Intinya adalah
upaya secara sungguh – sungguh dengan
menggunakan akal pikiran sebagai alat utamanya
untuk menemukan hakikat segala sesuatu yang
berhubungan dengan ilmu.

Telah disebut di atas bahwa salah satu makna


filsafat adalah mengutamakan dan mencintai
hikmah. Ibnu Mundzir, menjelaskan bahwa istilah
hikmah berarti terhindar dari kerusakan dan
kezaliman, karena hikmah adalah ilmu yang
sempurna dan bermanfaat.
Lain halnya dengan al-jurjani dalam mendefinisikan
kata hikmah adalah : “Ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang ada menurut kadar
kemampuan manusia.

Ibn Sina mengartikan kata hikmah dalam al-


Thabi’iyyat adalah : “Hikmah ialah mencari
kesempurnaan diri manusia dengan
menggambarkan segala urusan dan membenarkan
segala hakikat baik yang bersifat teori maupun
praktik menurut kadar kemampuan manusia.”

Hikmah sebagai paradigma keilmuan yang


mempunyai tiga unsur utama, yaitu : masalah,
fakta dan data, analisis ilmuwan dengan teori. Al-
Syaybani mengatakan bahwa filsafat bukanlah
hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap
hikmah dan berusaha mendapatkannya,
memusatkan perhatian padanya dan mencari sikap
positif terhadapnya. Selanjutnya ia menambahkan
bahwa filsafat dapat pula berarti mencari hakikat
sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat
serta berusaha menginterpretasikan pengalaman-
pengalaman manusia.

2. Pengertian Ilmu

Ilmu berasal dari bahasa arab : ‘alima, ya’lamu,


‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu, yang berarti :
mengerti, memahami benar – benar.
Dalam KBBI ilmu adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode – metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala – gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu.

Adapun beberapa ciri – ciri utama ilmu menurut


terminology, antara lain adalah :

1. Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat


koheren, empiris, sistematis, dapat diukur,
dan dibuktikan. Berbeda dengan iman,
yaitu pengetahuan didasarkan atas
keyakinan kepada yang gaib dan
penghayatan serta pengalaman pribadi.

Anda mungkin juga menyukai