Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AGAMA

KEIMANAN DAN KETAQWAAN SERTA


FILSAFAT KETUHANAN

Dosen Pengampu:
M. Mambaul Ulumuddin, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Irenius Igo Elam (P27838022051)
Nadia Dwi Santika (P27838022074)
Ruhul Esa Maulidana
Zakkiyah Zalianty (P27838022096)
Kelas Teori 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arti iman berkaitan dengan keyakinan pada Tuhan atau keselamatan tertinggi. Arti
iman merupakan keyakinan yang dimiliki tiap orang yang beragama dan berkeyakinan. Arti
iman menjadi wujud keyakinan atau kepercayaan yang kuat. Taqwa pada dasarnya merujuk
pada sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan takut, yang lebih jelas lagi adalah adanya
kesadaran terhadap segala sesuatu atas dirinya dan bahkan merasa hatinya yang paling dalam
senantiasa diketahui oleh Tuhan.
Tentang filsafat ke-Tuhanan yang meliputi pemikiran manusia tentang Tuhan, dan
pengertian Tuhan dalam. Kesamaan bahasa (sebutan), tidak menjamin kesamaan arti. Sebab
itu kesamaan pandangan tentang konsep ke-Tuhanan Yang Maha Esa di kalangan umat
beragama perlu diungkapkan walaupun terbatas pada konsep-konsep dasarnya. Tujuan yang
diharapkan pada makalah ini, minimal dapat menjelaskan secara komparasi tentang konsep
ketuhanan menurut pemikiran manusia.
Saat ini keimanan dan ketakwaan telah dianggap sebagai hal yang biasa, oleh
masyarakat umum, bahkan ada yang tidak mengetahui sama sekali arti yang sebenarnya dari
keimanan dan ketakwaan itu, hal ini dikarenakan manusia selalu menganggap remeh tentang
hal itu dan mengartikan keimanan itu hanya sebagai arti bahasa, tidak mencari makna yang
sebenarnya dari arti bahasa itu dan membiarkan hal tersebut berjalan begitu saja. Oleh karena
itu dari persoalan dan masalah-masalah yang terpapar diataslah yang melatar belakangi
kelompok kami untuk membahas dan mendiskusikan tentang keimanan dan ketakwaan yang
kami bukukan menjadi sebuah makalah kelompok.

1.2  Rumusan Masalah


1.    Apa pengertian iman?
2.    Bagaimana filsafat ketuhanan dalam berbagai agama?
3.    Apa pengertian takwa?
4.    Bagaimana implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern?

1.3  Tujuan Masalah


1. Mendeskripsikan pengertian iman
2.    Memaparkan filsafat ketuhanan dalam beragama
3.    Mendeskripsikan pengertian takwa
4.    Menjelaskan implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern

1.4 Manfaat
1. Mengetahui filsafat ketuhanan dalam beragama
2. Menambah wawasan tentang iman dan taqwa
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FILSAFAT KETUHANAN DALAM BERAGAMA


Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu
memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Tuhan dipahami sebagai Roh
Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Tidak ada kesepakatan bersama mengenai
konsep ketuhanan, sehingga ada berbagai konsep ketuhanan meliputi teisme, deisme,
panteisme, dan lain-lain. Dalam pandangan teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus
pengatur segala kejadian di alam semesta. Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para
manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini
bukanlah untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, tetapi mencari pertimbangan
kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.

2.2 FILSAFAT BERDASARKAN AGAMA ISLAM


Menurut para mufasir ahli agama, melalui hadis al-Qur’an Al-’Alaq [96]:1-5, Tuhan
menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal
termasuk diantaranya konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya al-Qur’an adalah wahyu
Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam al-Qur’an merupakan “penuturan Allah
tentang diri-Nya” . Filsafat islam secara garis besar tidak jauh berbeda dengan filsafat secara
umum. Yaitu mempelajari pemikiran manusia terhadap kehidupan yang dijalani ataupun
buah dari renungan pemikiran. Hanya saja pada konteks filsafat islam adalah konteks
spiritualitasnya. Jika selama ini kita berfikiran dan beranggapan pengertian filsafat islam
sedikit dikesampingkan bukan karena apa. Melainkan karen alebih sering mendengar filsafat
secara umum. Dan ternyata ada cabang filsafat yang spesifik pada keislaman. Fakta menarik
lagi, ilmu filsafat ternyata tidak hanya ditemukan oleh filosofi dari Yunani saja. 

2.3 FILSAFAT BERDASARKAN AGAMA KRISTEN/KATHOLIK


Katolik dan Kristen, Ajaran ketuhanan dalam Kristen termasuk Gereja Romawi Katholik
adalah sebagaimana tercantum dalam Kredi imam Rasuli yaitu Tri Tunggal yang terdiri dari
Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus, ketiganya adalah pribadi Allah. Baik dahulu
maupun sekarang agama Kristen berpengaruh besar terhadap filsafat, entah sebagai sumber
filsafat kristiani entah sebagai suatu tantangan yang dibantah oleh sistem-sistem filsafat.
Dalam perkembangan sejarah dewasa ini kelihatan tapal-tapal batas baru. Pada umumnya
dapat dikatakan, bahwa refleksi filsafat dan religius, bila berhadapan dengan agama Kristen,
diajak menentukan sikap, lain dari agama Hindu modern yang bersifat sinkretistis, sanggup
merangkul segala macam sistem yang saling bertentangan. Maka ada gunanya kita lebih
dahulu memusatkan perhatian kita kepada naskah yang merupakan jantung agama Kristen,
yaitu serangkaian tulisan yang terjadi dalam kurun waktu kurang lebih 1000 tahun: Alkitab
(dalam bahasa Inggris The Bible; kitab Injil sebetulnya hanya merupakan sebagian dari
Alkitab).
2.4 FILSAFAT BERDASARKAN AGAMA HINDU
Nama Hindu sendiri menunjukkan pada sesuatu, sekumpulan kepercayaan teologis. Di
banyak bahasa, Prancis dan Persia di antara mereka, kata untuk India adalah Hindu.
Awalnya, Hindu hanya berarti orang-orang di luar Sungai Sindhu, atau Indus yang sekarang
berlokasi di Islam Pakistan (Tharoor, 2018:2). Terminologi kata hindu sendiri tidak
ditemukan dalam kosakata bahasa di India, ada kemungkinan penulis barat melabeli
kepercayaan ini dengan menunjuk pada teritori dimana mereka tinggal, disekitaran sungai
indus. Hinduisme dengan demikian adalah nama yang pertama kali diterapkan oleh orang
asing pada apa yang mereka lihat sebagai agama asli India. Ini mencakup berbagai doktrin
eklektik dan praktik, dari panteisme hingga agnostisisme dan dari keyakinan pada
reinkarnasi untuk percaya pada sistem kasta. Tetapi tidak satupun dari hal tersebut yang
merupakan kredo wajib bagi seorang Hindu. Mereka tidak memiliki dogma wajib. Menurut
Koller terjadi percampuran antara filsafat, agama, ilmu pengetahuan dan sulit menarik garis
pemisah di antaranya. Sebab karakteristik filsafat Hindu sendiri sebagai usaha untuk
menjawab realitas kehidupan (Koller. 1985: 2-3). 
"Hindu adalah filsafat yang disempurnakan dengan ketuhanan" (Takwin, 2001:3).
Filsafat Hindu adalah pemikiran spekulatif metafisis tentang hakikat brahman, atman, maya,
widya, kala, karma, dan moksa. Perbincanga pada Brahman berkembang pada Brahman
sebagai Hakikat Tertinggi beserta seluruh emanasinya. Pengetahuan tentang Brahman dalam
Brahmasutra, Upanisad, dan Bhagavadgita disebut Brahmawidya (Phalgunadi, 2010:30--32).
Brahmawidya adalah kata dalam bahasa Sanskerta yang artinya sama dengan teologi, yaitu
ilmu yang mempelajari Tuhan (Pudja (1999:3).

2.5 BERDASARKAN AKAL BUDI


Akal budi adalah sumber rasa diri, suatu rasa yang kadang bersifat pribadi, dan
terkadang dibagi dengan orang lain, melalui imajinasi dan akal budi menjadi sarana bagi kita
untuk mengubah dunia abstrak menjadi kenyataan. Leonardo dan vinci sudah mempuyai
gagasan tentang pesawat terbang pada masa Renaissance dulu. Manusia masa lalu dengan
cerita, mitos, atau mimpi berimajinasi untuk terbang sampai kebulan dan hal itu menjadi
kenyataan pada tahun enam puluhan. Kebalikan dari itu manusia juga mampu
mengabstrakkan apa yang dialaminya menjadi gagasan-gagasan yang abstrak.jadi dengan
adanya kecerdasan ini manusia mampu merealisasikan gagasan yang abstrak dan mampu
mengabstrakkan hal-hal yang real. Melalui media bahasa dan symbol-simbol lainnya
kecerdasan semakin berkembang.
Sebagai orang beriman, kita percaya pada Allah. Kita meyakini akan adanya Allah
pencipta manusia dan alam semesta. Allah menciptakan segala-galanya, baik adanya. Untuk
itu, manusia dipanggil menjadi baik dan menjaga kebaikan yang dianugerahkan Allah.
Tujuannya agar ciptaan-Nya memperoleh kebahagiaan sempurna sebagai makhluk ciptaan
Allah.

2.6 PENGERTIAN IMAN DAN TAQWA


2.6.1 IMAN
Arti iman berkaitan dengan keyakinan pada Tuhan atau keselamatan tertinggi. Arti
iman merupakan keyakinan yang dimiliki tiap orang yang beragama dan berkeyakinan.
Arti iman menjadi wujud keyakinan atau kepercayaan yang kuat. Kata “iman” sering
kita dengar, misalnya; jagalah iman, berjalanlah dengan iman, milikilah iman, dan lain
sebagainya.
2.6.2 TAQWA
Taqwa pada dasarnya merujuk pada sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan takut,
yang lebih jelas lagi adalah adanya kesadaran terhadap segala sesuatu atas dirinya dan
bahkan merasa hatinya yang paling dalam senantiasa diketahui oleh Tuhan. Seseorang
yang bertaqwa kepada akan selalu mendapatkan petunjuk serta hidayah dari Allah
SWT. Sedangkan, bagi orang-orang zalim, tidak akan mendapatkan apapun selain
kerugian. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Al-Quran.

2.7 IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN


Iman dan taqwa bukanlah sesuatu yang statis, tetapi dinamis. Iman dan taqwa menjadi
dasar sekaligus menjadi inspirasi bagi kemajuan. Umat manusia tidak cukup mempercayai
keberadaan dan kekuasaan Tuhan saja, tetapi harus melanjutkannya dengan amal ibadah,
yaitu amal kebaikan yang akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk mahluk
hidup. Iman dan taqwa menjadi dasar bagi manusia dalam menjawab berbagai persoalan dan
tantangan dalam kehidupan, terutama pada dunia modern seperti sekarang ini. Setiap
manusia yang mempunyai keimanan dan ketaqwaan akan mudah mencari jalan keluar bagi
setiap masalah yang dialaminya. Maka dari itu, sangat penting bagi kita semua untuk
menancapkan iman dan taqwa dalam diri kita sebagai dasar untuk bertindak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan: Setiap manusia harus beragama juga iman dan taqwa kepada Tuhan penting
dimiliki oleh setiap manusia. Dikarenakan jika kita tidak beriman dan bertaqwa, akan
menyebabkan kita menjadi manusia yang tidak memiliki pendirian dalam menjalani
kehidupan akibat melanggar perintah Tuhan dan melaksanakan larangan-Nya. Oleh karena
itu, penting bagi kita semua menganut agama yang ada, karena agama merupakan penunjuk
hidup kita, mengatur kehidupan kita, membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan
terarah karena memiliki tujuan hidup di muka bumi untuk beribadah kepada Tuhan. Tidak
hanya beragama saja, tetapi juga harus beriman dan bertaqwa karena sia-sia jika beragama
namun tidak beriman kepada Tuhan dan masih melaksanakan larangan-Nya.

3.2 Saran
Jangan lupa selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan. Jika kita
mengutamakan kualitas ibadah kepada Tuhan dan tidak hanya berfokus pada kegiatan dunia
saja, kemungkinan besar kehidupan kita bisa berjalan dengan baik. Kami sebagai mahasiswa
pun masih memiliki kekurangan dalam penulisan makalah ini, jadi kami memohon
kritikannya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim, "Makalah" Agustus 2022, [Online]. Available :


https://fitachoiyanti14.blogspot.com/2016/03/makalah-keimanan-dan-ketaqwaan-
matkul.html?m=1 [Accessed : 08 Agustus 2022].

[2] Anonim, "Pengertian Iman" Agustus 2022, [Online]. Available :


https://www.gramedia.com › literasi › pengertian-iman [Accessed : 08 Agustus 2022].

[3] Anonim, "Filsafat Ketuhanan", Agustus 2022, [Online]. Available : https://album-


makalah.blogspot.com › 2015 › 02 › filsafat-ketuhanan_18.html [Accessed : 08 Agustus
2022].

[4] Anonim, "Instalasi Listrik", Agustus 2022, [Online]. Available :


https://retizen.republika.co.id-posts-19088-iman [Accessed : 04 Agustus 2022].

Anda mungkin juga menyukai