Anda di halaman 1dari 163

BUKU AJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

SEKOLAH MENENGAH AGAMA KATOLIK (SMAK)

BUKU GURU

MATA PELAJARAN: KITAB SUCI


KELAS: XII

DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA 2018
KATA PENGANTAR

(Dirjen Bimas Katolik)


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Semester 1
Bab I. Pemberitaan Injil di Yerusalem..............................................................
A. Tugas Pemberitaan Injil .............................................................................
B. Pentakosta ………………………….........................................................
C. Petrus ...................................................................................................…..
D. Tujuh Diakon ............................................................................................
Bab II. Paulus dan Perjalanan Misinya…………………….............................
A. Saulus Bertobat……………………… .....................................................
B. Awal Misi Paulus………………………………………………………..
C. Paulus di Ikonium, Listra dan Derbe……….……………………………
D. Paulus di Filipi………………………. ......................................................
Bab III. Surat-Surat Paulus ................................................................................
A. Penulisan Surat-Surat Paulus .......................................................................
B. Filemon…………………………………… ................................................
C. 1Tesalonika………………………………………………………………..
D. Filipi……………………………………………………………………….
E. Galatia……………………………………………………………………..
F. 1Korintus…………………………………………………………………
G. Roma………………………………………………………………………

Semester 2
Bab I. Para Nabi dan Latar Belakang Pewartaannya……...............................
A. Nabi dan Tugasnya………………………………. ....................................
B. Para Nabi Abad ke-VIII SM-Sebelum Pembuangan ..................................
C. Para Nabi Zaman Pembuangan dan Sesudahnya………………………..
BAB II. Pokok Pewartaan Para Nabi Abad Ke-VIII SM-Sebelum Pembuangan…
A. Amos………………………………………………………………………
B. Yesaya……………………………………………………………………..
C. Yeremia……………………………………………………………………
BAB III. Pokok Pewartaan Para Nabi Zaman Pembuangan dan Sesudahnya…….
A. Yehezkiel
B. Deutero-Yesaya
C. Hagai
D. Zakaria
BAB IV. Kitab-Kitab Kebijaksanaan………………………………………………
A. Kebijaksanaan………………………………………………………………
B. Amsal……………………………………………………………………..
C. Ayub………………………………………………………………………
D. Yesus Bin Sirakh………………………………………………………….
Glosarium
Daftar Pustaka

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kitab Suci adalah Sabda Allah dalam Bahasa manusia. Kitab Suci ditulis oleh
manusia dengan diilhami Roh Kudus. Dalam teks mukadimah Injil Yohanes, Yesus
adalah Sabda Yang menjadi manusia (Yoh. 1:1-18). Karena alasan dan dasar inilah maka
bagi orang Kristiani perlu mengenal, memahami dan mencintai Kitab Suci. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh St. Hieronimus “Ignoratio Scripturarum – Ignoratio Christi”
“Tidak Mengenal Kitab Suci– Tidak Mengenal Kristus.” Melalui kata-kata Kitab Suci,
Allah hanya mengatakan satu kata: Sabda-Nya yang tunggal, dan di dalam Dia Ia
mengungkapkan Diri seutuhnya (KGK No. 102). Kitab Suci menjadi sumber yang kokoh
untuk mengenal Kristus. Sebab iman kristiani berpusat pada Kristus.
Materi Kitab Suci kelas XII lebih memfokuskan pada bidang pewartaan. Sejalan
dengan yang disampaikan dalam pendahuluan Konstitusi Dogmatis, Dei Verbum
dikatakan bahwa: Sambil mendengarkan SABDA ALLAH dengan khidmat dan
mewartakannya penuh kepercayaan, konsili suci mematuhi amanat Santo Yohanes, “kami
mewartakan kepadamu hidup kekal, yang ada pada Bapa dan telah tampak kepada kami:
Yang kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami wartakan kepadamu supaya kamu pun
beroleh persekutuan kita bersama Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus” (1Yoh. 1:2-3).
B. Hakikat Pelajaran Kitab Suci
Kitab Suci atau Alkitab adalah kumpulan kitab-kitab ilahi yang memuat sabda Tuhan, dan
menjadi sumber iman Gereja dan penuntun perilaku/pedoman hidup umat beriman. Di
satuan pendidikan Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK), Kitab Suci dijadikan
sebagai sebuah mata pelajaran. Dalam konteks itu, maka mata pelajaran Kitab Suci yang
dimaksudkan adalah mata pelajaran yang memperkenalkan Kitab Suci sebagai Sabda
Allah yang memberi pedoman atau arah bagi siswa-siswi dalam mengkritisi situasi hidup
yang sedang dialaminya.
C. Tujuan Pelajaran Kitab Suci
Mata pelajaran Kitab Suci pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman berdasarkan pada ajaran
Kitab Suci yang menjadi sumber imannya. Untuk dapat menimba inspirasi dari Kitab
Suci sebagai sumber iman, maka peserta didik diajak dan dituntun untuk membaca dan
mempelajari Kitab Suci sehingga ia semakin mengenal, memahami dan akhirnya mampu
mewartakan serta memberikan kesaksian hidup yang benar sesuai dengan ajaran Kitab
Suci.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mata pelajaran Kitab Suci kelas XII lebih menitikberatkan
pada bidang pewartaan Sabda, dengan berpedoman pada Perjanjian Baru yaitu kisah awal
Gereja Perdana dan kesaksian para Nabi zaman Perjanjian Lama.
E. Pendekatan Pembelajaran Kitab Suci
Model pendekatan yang dipakai dalam mempelajari Kitab Suci adalah membaca, menulis,
bercerita, dan mengamati gambar.
F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang perlu dimiliki setiap peserta didik setelah
menyelesaikan kegiatan pembelajaran Kitab Suci di kelas XII adalah sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Bersyukur atas karya agung
yang dianutnya secara benar Allah yang diwartakan dan
diberitakan oleh para rasul
mulai dari Yerusalem.
1.2 Bersyukur atas karya agung
Allah yang nyata dalam diri
Rasul Paulus dan perjalanan
misinya
1.3 Bersyukur atas pesan-pesan
suci Allah yang nyata dalam
surat-surat Paulus.
1.4 Bersyukur atas karya agung
Allah yang diwartakan dan
diberitakan oleh para nabi
1.5 Bersyukur kepada Allah atas
para nabi yang diutus untuk
menyelamatkan umat
manusia
1.6 Bersyukur kepada Allah atas
para nabi yang berkarya pada
zaman pembuangan dan
sesudahnya.
1.7 Bersyukur atas kebijaksanaan
yang telah dianugerahkan
Allah kepadanya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, 2.1 Bertanggung jawab untuk
tanggungjawab, peduli, santun, ramah melanjutkan misi
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta pemberitaan Injil kepada
damai, responsif dan proaktif), menunjukkan semua orang.
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai 2.2 Bertanggung jawab untuk
permasalahan bangsa, serta memosisikan diri melanjutkan misi
sebagai agen transformasi masyarakat dalam pemberitaan Injil kepada
membangun peradaban bangsa dan dunia semua orang
2.3 Bertanggung jawab untuk
melanjutkan pesan-pesan suci
dari surat-surat Paulus dalam
hidup sehari-hari.
2.4 Bertanggung jawab untuk
melanjutkan misi pewartaan
para nabi kepada semua
orang
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2.5 Bertanggung jawab untuk
melaksanakan ajaran para
nabi.
2.6 Bertanggung jawab untuk
menyampaikan pesan- pesan
para nabi dalam kehidupan
sehari- hari
2.7 Bertanggungjawab untuk
menunjukkan sikap bijaksana

3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan 3.1 Memahami pemberitaan Injil


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan di Yerusalem.
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, 3.2 Memahami pribadi Paulus
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan dan Perjalanan misinya
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan 3.3 Memahami surat-surat Paulus
peradaban terkait penyebab fenomena dan dan ajaran-ajaran pokoknya.
kejadian, serta menerapkan 3.4 Memahami para nabi dan
pengetahuanprosedural pada bidangkajian yang
latar belakang pewartaanya
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untukmemecahkan masalah 3.5 Memahami pokok pewartaan
para nabi abad VIII sebelum
masehi-sebelum
pembuangan.
3.6 Mengetahui para nabi yang
berkarya pada zaman
pembuangan dan sesudahnya.
3.7 Memahami kitab- kitab
kebijaksanaan
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta 4.1 Menyajikan hasil refleksi
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait tentang pemberitaan injil di
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di Yerusalem
sekolah secara mandiri serta bertindak secara 4.2 Menyajikan hasil refleksi
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan tentang pribadi Paulus dan
metoda sesuai kaidah keilmuan perjalanan misinya
4.3 Menyajikan hasil refleksi
tentang ajaran-ajaran pokok
rasul Paulus
4.4 Menyajikan hasil refleksi
tentang para nabi dan latar
belakang pewartaanya
4.5 Menyajikan hasil refleksi
tentang ajaran para nabi
4.6 Menyajikan hasil refleksi
tentang para nabi yang
berkarya zaman pembuangan
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan sesudahnya
4.7 Menyajikan hasil refleksi
tentang kebijksanaan

G. Peta Konsep Mata Pelajaran Kitab Suci Kelas XII


Mata pelajaran Kitab Suci kelas XII
bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk mengenal Kitab Suci
dan mewartakannya seperti Rasul Paulus
dan para nabi.

Peserta didik Peserta


Peserta didik Peserta didik Peserta Peserta Peserta didik
mampu memahami didik
mampu mampu didik didik
surat-surat Paulus mampu mampu
memahami memahami mampu mampu
dan ajaran-ajaran menjelas memahami
pemberitaan pribadi Paulus memahami
pokoknya memaha kan kitab-kitab
Injil di dan perjalanan para nabi mi pokok pokok Kebijaksanaa
Yerusalem misinya
dan latar pewartaa pewartaa
n
Peserta didik mampu belakang n para n para
menjelaskan penulisan pewartaann nabi nabi
Peserta didik surat-surat Paulus zaman
Peserta didik ya abad
mampu pembua
dapat VIII SM- Peserta didik
mengisahkan ngan
memahami Sebelum mampu
pertobatan dan
tugas menjelaskan
Paulus Peserta pembuan sesudah
pemberitaan Peserta didik mampu didik gan nya pentingnya
Injil menjelaskan latar mampu belajar
belakang surat
menjelaska Kebijaksaana
Filemon dan
Peserta didik permintaan mengenai n jatidiri Peserta didik
Peserta didik mampu Onesimus nabi dan mampu
menjelaskan Peserta
dapat menjelaskan tugasnya
manusia didik
menjelaskan awal misi Peserta
bertanggungj mampu
tentang Paulus didik
peristiwa Peserta didik mampu awab atas menjelask
bersama mampu
Pentakosta menjelaskan Peserta didik dirinya an Amsal
Bernabas menjelas
pelayhanan Paulus di mampu dan cara
kan
Tesalonika menjalaskan membaca
keadilan
para nabi nya
social Peserta didik
Peserta didik Peserta didik abad VIII- pada mampu
mampu mampu Sebelum
mengidentifi Peserta didik mampu zaman menjelaskan Peserta
menjelaskan menjelaskan latar Pembuangan
kasi pribadi nabi nubuat didik
perjalanan belakang surat Filipi
Petrus Amos tentang mampu
misi Paulus ke
pembuangan menjelas
Ikonium, Peserta didik
dan kan kisah
Listra dan mampu
Peserta pembebbasan Ayub
Derbe menjelaskan
didik dicobai
Peserta didik Peserta didik mampu para nabi
mampu menjelaskan latar zaman mampu
menjelaskan belakang surat Galatia pembuagan menjelask
peran para Peserta didik dan an nubuat Peserta didik
diakon mampu Yesaya Peserta
sesudahnya mampu
menceritakan tentang didik
Peserta didik mampu menceritakan
perjalanan misi aImanuel mampu
menjelaskan tentang pembangunan
Pualus ke Filipi
dan Raja Bait Allah menjela
latar belakang surat
Damai skan
pertama Korintus
Yesus
Peserta didik
bin
mampu
Peserta didik mampu Sirakh
menjelaskan
menjelakan latar sebagai
Peserta didik mampu nubuat
belakanjg surat Roma guru
menjelaskan kotbah Yeremia dan tentang
kebijaks
keluh kesahnya Mesias
anaan
H. Petunjuk penggunaan panduan guru
Buku panduan ini merupakan acuan bagi para guru Sekolah Menengah Agama Katolik
(SMAK) dalam membelajarkan peserta didik dalam mata pelajaran Kitab Suci. Oleh
karena itu, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Dalam mata pelajaran ini guru perlu menyiapkan materi-materi yang relevan dengan
silabus, RPP, dan buku pegangan siswa.
2. Mata pelajaran ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat kognitif,
afektif, dan psikomotor.
3. Guru menyiapkan media dan sumber belajar lain yang relevan, misalnya kasus, contoh-
contoh praktik dalam kehidupan sehari-hari, dan gambar serta video-video yang relevan.
4. Dalam buku panduan guru ini memuat langkah-langkah pembelajaran yang sistematis.
5. Guru dapat menyesuaikan kegiatan-kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi di
sekolahnya masing-masing.
6. Dst.
BAB I PEMBERITAAN INJIL DI YERUSALEM

Dalam bab ini kita akan mendalami pemberitaan Injil di Yerusalem, setelah peristiwa
kenaikan Tuhan Yesus. Para rasul sebagai saksi kunci kebangkitan dan kenaikan Tuhan
Yesus mulai menyebarkan Injil mula-mula di Yerusalem. Keberanian untuk memberitakan
Injil pertama-tama karena karunia Roh Kudus yang dicurahkan dalam peristiwa Pentakosta.
Petrus dan Yohanes bersama para rasul lain mulai menyembuhkan orang dan mengadakan
banyak mujizat dalam nama Tuhan Yesus. Makin hari, makin bertambah orang yang
menyerahkan diri dibaptis untuk mengikuti Tuhan Yesus. Maka, para rasul memilih tujuh
diakon yang membantu pelayanan di kalangan jemaat, terlebih para janda dan kaum miskin.
Stefanus, salah satu dari ketujuh diakon, banyak memberi kesaksian tentang Yesus sehingga
ia sendiri ditangkap, diadili, dan dihukum mati dengan dirajam.
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab 1, peserta didik diharapkan mampu:
1.1. Bersyukur atas karya agung Allah yang diwartakan dan diberitakan oleh para rasul mulai
dari Yerusalem
2.1. Bertanggung jawab untuk melanjutkan misi pemberitaan Injil kepada semua orang
3.1. Memahami pemberitaan Injil di Yerusalem
4.1. Menyajikan hasil refleksi tentang pemberitaan injil di Yerusalem
Pokok Bahasan
Pemberitaan Injil di Yerusalem
Sub Pokok Bahasan
A. Tugas Pemberitaan Injil
B. Pentakosta
C. Petrus
D. Tujuh Diakon
Indikator
Peserta didik mampu:
3.1.1 Menemukan perikop-perikop tentang pemberitaan Injil di Yerusalem
3.1.2 Mengambarkan garis besar Kisah Para Rasul
3.1.3 Menjelaskan tugas perutusan untuk menjadi saksi Kristus
3.1.4 Menjelaskan tentang Peristiwa Pentakosta
3.1.5 Mengidentifikasi pribadi Petrus
3.1.6 Menceritakan kisah Petrus menyembuhkan orang lumpuh
3.1.7 Mengambarkan peristiwa Petrus membela diri di hadapan Mahkamah Agama
3.1.8 Menjelaskan peran para diakon
3.1.9 Menceritakan kesaksian Stefanus, martir Pertama Gereja Katolik
3.1.10 Menceritakan perjalanan misi Filipus ke Samaria
4.1.1 Menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang berkarya dalam seluruh
perjalanan misi Gereja
4.1.2 Menuliskan sebuah refleksi tentang pentakosta dan relevansinya bagi tugas
pemberitaan Injil dewasa ini dengan mengambil inspirasi dari teks Kis. 2:1-13
4.1.3 Menuliskan sebuah refleksi tentang peran penting Rasul Petrus dalam memimpin
Gereja perdana dengan mengambil inspirasi dari teks Kis. 4:1-22
4.1.4 Menuliskan sebuah refleksi tentang kisah perjalanan misi para rasul dan para
diakon dalam Gereja perdana

A. Tugas Pemberitaan Injil

Rencana Kerja Harian


Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Mengidentifikasi perikop- Membaca 20”
perikop yang berbicara tentang
Tugas Pemberitaan Injil.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan gambaran umum Ceramah 60”
Kisah Para Rasul Diskusi
2. Menjelaskan tugas perutusan Presentasi
untuk menjadi saksi Kristus
Penutup 1. Menuliskan niat untuk Mandiri 10”
mewartakan Injil

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru menyiapkan  Identifikasi ayat-ayat  Kitab Suci
beberapa perikop Kitab yang berbicara
Suci, peserta didik tentang tugas
diminta untuk pemberitaan Injil
mengidentifikasi ayat-
ayat yang berbicara
tentang tugas
pemberitaan Injil
 Guru memberikan
penegasan berdasarkan
ayat-ayat yang ditemukan
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, Engkau telah memanggil dan memilih serta mengutus kami untuk
memberitakan Injil, Kabar Sukacita Putra-Mu. Sertailah dan bimbinglah kami agar misi
perutusan-Mu, mampu kami jalankan dengan sukacita dan kesetiaan. Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.
 Guru menyiapkan beberapa perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi ayat-ayat yang berbicara tentang tugas pemberitaan Injil.
b. Beberapa perikop yang dapat dirujuk yaitu: Mat. 10:5-15; 28:16-20; Mrk. 16:9-20;
Luk. 5:1-11; Luk. 10:1-12; Kis. 1:6-11.
c. Jawab pertanyaan berikut!
- Manakah ayat-ayat dalam perikop-perikop tersebut yang menunjukkan tugas
pemberitaan Injil?
- Kepada siapa Tuhan Yesus memberikan tugas pemberitaan Injil dan kepada siapa
Injil harus diberitakan?
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Melalui sakramen pembabtisan, kita menerima tiga tugas Kristus yaitu Imam, Nabi
dan Raja. Memberitakan Injil adalah tugas kenabian dari setiap orang beriman
kristiani.
Dalam Kis. 1:8 dikatakan: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Atau dalam Mrk.16:20: “mereka pun
pergi memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan
firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik untuk  Amati peta berikut.  Kitab 60”
mengamati peta Palestina pada Suci
zaman Tuhan Yesus.  Peta
 Guru meminta peserta didik  Sampaikan pendapatmu Perja
menyatakan pendapatnya tentang tentang peta tersebut. njian
peta tersebut. Baru
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah dalam
kelompok. kelompokmu masing-
masing!
 Guru meminta peserta didik
 Diskusikanlah tentang :
mendiskusikan tentang:
- Garis Besar Kisah
- Garis Besar Kisah Para
Para Rasul.
Rasul.
- Pengutusan untuk
- Pengutusan untuk menjadi
menjadi saksi Kristus.
saksi Kristus.
 Presentasikan hasil
 Guru meminta peserta didik
diskusimu!
mempresentasikan hasil diskusi.
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi peserta
didik.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok
 Mengamati Peta Palestina pada zaman Tuhan Yesus

(Sumber: studi-peta.blogspot.com/2009/12/palestina-zaman-yesus.html)

 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:


1) Garis Besar Kisah Para Rasul
2) Pengutusan untuk menjadi saksi Kristus
 Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
 Guru meminta salah satu peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
1) Garis besar Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang ditulis oleh Lukas. Injil Lukas dan
Kisah Para Rasul ditulis untuk menyampaikan kisah tentang Yesus dan kisah tentang
Gereja. Injil Lukas berkonsentrasi pada kisah mengenai hidup dan pelayanan Yesus
sampai dengan kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Kisah Para Rasul
menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah kenaikan Yesus, bagaimana
Gereja berjuang dan berkembang serta tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Kisah Para Rasul terdiri dari dua bagian. Dalam bagian pertama dikisahkan
perkembangan jemaat Kristen di Yerusalem setelah kematian Yesus (Kis. 1:1-12:23).
Jemaat Kristen hidup dan bertekun dalam ajaran para rasul, berkumpul di tiap-tiap
rumah dan memecah roti bersama. Mereka dikagumi banyak orang sehingga Allah
menambahkan banyak anggota baru bagi mereka. Walaupun demikian, iman mereka
akan Yesus memasukan mereka dalam pertentangan yang semakin keras dengan
orang-orang Yahudi. Penganiayaan terhadap jemaat Kristen mulai muncul, terutama
pada upaya Saulus untuk menghancurkan jemaat Kristen ini. Namun, justru Sauluslah
yang kemudian dipilih oleh Allah untuk mewartakan Injil kepada orang-orang non-
Yahudi. Bagian kedua dari Kisah Para Rasul mengisahkan pemberitaan Injil yang
dilakukan oleh Paulus. Berkat karya misinya iman Kristen menyebar keluar Palestina
dan menjangkau segala bangsa (Kis. 12:24-28:31).
2) Pengutusan untuk menjadi saksi Kristus
Tugas perutusan untuk menjadi saksi Kristus adalah panggilan semua orang beriman.
“Sebab seperti Putera diutus oleh Bapa, begitu pula Ia sendiri mengutus para Rasul
(lih. Yoh 20:21), sabda-Nya: “Pergilah, ajarilah semua bangsa, dan babtislah mereka
atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka menaati segala-
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai akhir zaman” (Mat 28:19-20). Perintah resmi Kristus itu
mewartakan kebenaran yang menyelamatkan itu oleh Gereja diterima dari para Rasul,
dan harus dilaksanakan sampai ujung bumi (lih. Kis 1:8). Maka Gereja mengambil
alih sabda Rasul: “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil!” (1Kor 9:16).
Mengikuti ajaran Tuhan Yesus, Gereja menyatakan, “Maka dari itu Gereja terus-
menerus mengutus para pewarta, sampai Gereja-Gereja baru terbentuk sepenuhnya,
dan mereka sendiripun melanjutkan karya pewartaan Injil. Sebab Gereja didorong
oleh Roh Kudus untuk ikut mengusahakan, agar rencana Allah, yang menetapkan
Kristus sebagai azas keselamatan bagi seluruh dunia, terlaksana secara efektif.
Dengan mewartakan Injil, Gereja mengundang mereka yang mendengarnya kepada
iman dan pengakuan iman, menyiapkan mereka untuk menerima baptis,
membebaskan mereka dari perbudakan kesesatan, dan menyaturagakan mereka ke
dalam Kristus, supaya karena cinta kasih mereka bertumbuh ke arah Dia hingga
kepenuhannya” (LG art. 17).

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Tulislah niat untuk Kitab Suci 10”
menuliskan niat untuk mewartakan Injil dan
mewartakan Injil bagaimana cara
melaksanakan tugas itu
 Guru mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan doa  Berdoa!
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang Mahabaik, Engkau telah membuka pikiran kami untuk mengenal dan
memahami tugas perutusan yang telah kami terima dari pada-Mu. Bantulah kami untuk
tekun dan setia, penuh tanggungjawab dalam membawa misi-Mu ke tengah dunia..
Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

B. Pentakosta
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Mengungkapkan tugas Brainstorming 10”
pemberitaan Injil menurut (curah
pengalaman pribadi pendapat)
Kegiatan Inti 1. Membaca teks Kis. 2:1-13, 41- Ceramah 60”
47 Diskusi
Presentasi
2. Menjelaskan Peristiwa
Pentakosta
Penutup 1. Menuliskan refleksi tentang Mandiri 20”
pentakosta dan relevansinya
bagi tugas pemberitaan Injil
dewasa ini
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa. 20”
didik untuk berdoa.
 Guru meminta peserta  Identifikasikan pengalaman  Kitab Suci.
didik untuk hidupmu yang  Pengalaman
mengidentifikasi mengungkapkan tugas peserta didik
pengalaman-pengalaman pemberitaan Injil.
hidupnya yang
mengungkapkan tugas
pemberitaan Injil.
 Bagikanlah pengalaman
 Guru mengajak peserta
hidupmu yang berkaitan
didik membagikan
dengan tugas pemberitaan
pengalaman hidupnya yang
Injil dan bagaimana mereka
berkaitan dengan tugas
memahaminya.
pemberitaan Injil dan
bagaimana mereka
memahaminya.
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, Engkau datang dan menyapa kami melalui pengalaman hidup kami sendiri.
Semoga karena saling membagi pengalaman iman, kami diperkaya untuk tetap mengimani
Engkau sebagai Allah pemilik kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi pengalaman-pengalaman hidupnya


yang mengungkapkan tugas pemberitaan Injil.
 Guru mengajak peserta didik membagikan pengalaman hidupnya yang berkaitan dengan
tugas pemberitaan Injil dan bagaimana mereka memahaminya.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik untuk  Bacalah teks Kis. 2:1-13, Kitab 60”
membaca teks Kis. 2:1-13, 41-47 41-47! Suci
 Guru mengajak peserta didik untuk  Amati gambar peristiwa
mengamati gambar Peristiwa pentakosta. Gambar
Pentakosta.
 Guru meminta peserta didik
menyatakan pendapatnya tentang  Berikanlah pendapatmu
gambar peristiwa pentakosta. tentang gambar tersebut!
 Guru mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan peristiwa Pentakosta  Diskusikan peristiwa
dengan pertanyaan penuntun di Pentakosta dengan
bawah ini: pertanyaan penuntun di
1. Apa yang dilakukan oleh para bawah ini:
rasul setelah Yesus naik ke surga 1. Apa yang dilakukan oleh
(lihat Kis. 1:12-14)? para rasul setelah Yesus
2. Jelaskan bagaiman peristiwa naik ke surga (lihat Kis.
turunnya Roh Kudus atas para 1:12-14)?
rasul? 2. Jelaskan bagaiman
3. Apa yang dilakukan oleh para peristiwa turunnya Roh
rasul setelah mereka menerima Kudus atas para rasul?
Roh Kudus? 3. Apa yang dilakukan oleh
4. Bagaimana tanggapan orang- para rasul setelah mereka
orang yang mendengarkan menerima Roh Kudus?
pengajaran para rasul? 4. Bagaimana tanggapan
5. Bagaimana mereka menjalani orang-orang yang
kehidupan bersama? mendengarkan pengajaran
6. Bagaimana peran Roh Kudus para rasul?
bagi Gereja dewasa ini? 5. Bagaimana mereka
menjalani kehidupan
bersama?
6. Bagaimana peran Roh
Kudus bagi Gereja dewasa
ini?
 Guru mengajak peserta didik untuk membaca teks Kis. 2:1-13, 41-47.
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Peristiwa Pentakosta.

(Sumber: https://dedhotindra.blogspot.com/2014/06/tiga-alasan-mengapa-kita-
merayaka-hari-html)
 Guru meminta peserta didik menyatakan pendapatnya tentang perikop dan gambar
tersebut.
 Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan tentang Pentakosta.
1. Apa yang dilakukan oleh para rasul setelah Yesus naik ke surga (lihat Kis. 1:12-14)?
2. Jelaskan bagaiman peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul?
3. Apa yang dilakukan oleh para rasul setelah mereka menerima Roh Kudus?
4. Bagaimana tanggapan orang-orang yang mendengarkan pengajaran para rasul?
5. Bagaimana mereka menjalani kehidupan bersama?
6. Bagaimana peranan RK kepada gereja zaman ini
 Selanjutnya guru memberikan kesempatan setiap kelompok memaparkan hasil
diskusinya.
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
Setelah Yesus naik ke surga, para rasul kembali ke Yerusalem. Di situ mereka berdoa
bersama menantikan datangnya Roh Kudus, seperti yang dijanjikan oleh Yesus. Ketika
mereka sedang berdoa, tiba-tiba dari langit turun bunyi seperti tiupan angin keras. Bunyi itu
memenuhi seluruh rumah, tempat para rasul berkumpul. Sesudah itu, tampak kepada mereka
lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Demikianlah, Roh Kudus turun dan memenuhi para rasul. Setelah para rasul dipenuhi oleh
Roh Kudus, mereka berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberitahukan oleh
Roh Kudus. Orang-orang yang mendengarkan perkataan para rasul menjadi percaya dan
memberi diri dibaptis. Kumpulan orang yang percaya kepada Kristus dan telah dibaptis itu
membentuk Gereja. Mereka berkumpul secara rutin untuk memecahkan roti, makan dengan
gembira dan tulus hati, bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, dan memuji Allah.
Guru memberikan penjelasan lebih lanjut tentang Pentakosta dan maknanya untuk Gereja
masa kini.
Di kalangan umat Perjanjian Lama, Pentakosta (artinya “hari ke-50”) dirayakan tujuh minggu
setelah Hari Raya Paskah. Orang Yahudi dalam Perjanjian Lama merayakan Paskah untuk
mengenangkan peristiwa pembebasan dari perbudakan di Mesir. Tujuh minggu setelah
pembebasan itu, Allah memberikan hukum Taurat kepada umat Israel. Pentakosta dirayakan
untuk memperingati turunnya Taurat kepada Musa itu. Di kalangan umat Kristen, peringatan
“hari ke-50” ini terjadi 7 minggu setelah kebangkitan Yesus dan dirayakan sebagai hari
turunnya Roh Kudus kepada para murid seperti digambarkan dalam Kis. 2:1-13.
Gereja menyadari sungguh-sungguh peran Roh Kudus hingga sekarang. Seperti ditegaskan
dalam LG art. 4: “Dengan kekuatan Injil, Roh meremajakan Gereja dan tiada hentinya
membaharuinya, serta mengantarkannya kepada persatuan sempurna dengan Mempelainya.
Sebab Roh dan Mempelai berkata kepada Tuhan Yesus: “Datanglah!” (lihat Why 22:17).”
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik untuk  Tulislah refleksi tentang Kitab 10”
menuliskan refleksi tentang pentakosta dan relevansinya bagi Suci
pentakosta dan relevansinya bagi tugas pemberitaan Injil dewasa
tugas pemberitaan Injil dewasa ini. ini.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa untuk menutup pelajaran
menutup pelajaran dengan doa. hari ini!

Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa kami yang ada di surga. Dalam kuasa dan kemuliaan-Mu Engkau telah
mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan menyertai kami menuju kebenaran
sejati. Maka kami mohon, berilah kami cinta dan damai-Mu agar kami mampu
mengamalkan Sabda-Mu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
C. Petrus
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
III Pembukaan 1. Menemukan ayat-ayat dalam Brainstorming 10”
perikop-perikop yang berbicara (curah
tentang Petrus. pendapat)
2. Mengidentifikasi pribadi Petrus.
Kegiatan Inti 1. Menceritakan kisah Petrus Ceramah 60”
menyembuhkan orang lumpuh. Diskusi
2. Mengambarkan bagaimana Presentasi
Petrus membela diri di hadapan
Mahkamah Agama.
Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Tugas Mandiri 20”
tentang peran penting Rasul
Petrus dalam memimpin Gereja
perdana

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru mengajak peserta  Berdoa 20”
didik untuk berdoa
membuka pelajaran
 Guru menyiapkan  Siapkan beberapa Kitab Suci
beberapa perikop Kitab perikop Kitab Suci
Suci yang berbicara yang berbicara
tentang Petrus dan tentang Petrus dan
peserta didik diminta peserta didik diminta
untuk membacanya. untuk membacanya.
 Guru meminta peserta  Kenallah kisah hidup
didik mengenal kisah dan karya Petrus
hidup dan karya Petrus dengan pertanyaan
dengan pertanyaan penuntun berikut ini:
penuntun berikut ini: 1. Bagaimana
1. Bagaimana perjalanan hidup
perjalanan hidup Petrus sebagai
Petrus sebagai rasul rasul Yesus?
Yesus? 2. Manakah ayat-
2. Manakah ayat-ayat ayat dalam
dalam perikop- perikop-perikop
perikop tersebut tersebut yang
yang menunjukkan menunjukkan
bahwa Petrus adalah bahwa Petrus
rasul utama dan adalah rasul
pemimpin Gereja utama dan
perdana? pemimpin Gereja
 Guru memberikan perdana?
penegasan.  secara lisan ayat-ayat
yang telah
ditemukan.

 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

 YaGuru
Bapa, Engkau telah
menyiapkan memilih
beberapa rasul-Mu
perikop Kitab Petrus untuk
Suci lalu memimpin
peserta diminta dan mengembalakan
untuk membacanya.
kawanan domba-Mu. Semoga karena teladan hidupnya, kami didorong untuk semakin

mengenal dan mengikuti Yesus Putra-Mu yang adalah Tuhan dan Juru selamat kami, yang
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin

 Guru menyiapkan beberapa perikop Kitab Suci lalu peserta didik diminta untuk
membacanya.
Beberapa perikop yang dapat dirujuk yaitu: Mat. 14:22-33, Mat. 16:21-23, Mrk. 8:27-30,
Luk. 9:28-36, Yoh. 18:15-18, dan 1 Ptr. 5:1-11.
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Petrus adalah salah seorang dari dua belas rasul Yesus (bdk, Mat. 10:1-4, Mrk. 3:13-19,
Luk. 6:12-16). Ia adalah seorang nelayan dari Galilea dan saudaranya, yaitu Andreas.
Ayah mereka bernama Yohanes (Yoh. 1:42) atau Yunus (Mat. 16:17). Keduanya adalah
murid pertama Yesus bersama dengan Yohanes dan Yakobus. Kisah panggilan mereka
sangat unik yaitu terjadi di danau Galilea, ketika mereka sedang menebarkan jala (Mat.
4:18-22).
Petrus dipilih menjadi pemimpin para rasul yang menyembuhkan, menyelamatkan.
Setelah peristiwa kenaikan Yesus, Petrus dan murid-murid yang lain masih tinggal di
dalam kota Yerusalem, berkumpul untuk bertekun dan berdoa bersama dengan sekitar
seratus dua puluh orang, sampai tiba hari Pentakosta. Setelah peristiwa Pentakosta,
Petrus memberikan kotbah yang akhirnya menyebabkan tiga ribu orang memberi diri
dibaptis. Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh di gerbang Bait Allah di
Yerusalem yang menimbulkan kegaduhan besar.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop Kis. 3:1-10
membaca perikop Kis. 3:1-10 dan dan 4:1-22.
4:1-22.  Diskusikan perikop Kis.
 Guru meminta peserta didik 3:1-10 dengan pertanyaan
mendiskusikan perikop Kis. 3:1-10 panduan berikut:
dan 4:1-22, dengan pertanyaan 1. Apa yang dilakukan
panduan berikut: Petrus ketika bertemu
1. Apa yang dilakukan Petrus orang lumpuh?
ketika bertemu orang lumpuh? 2. Bagaimana reaksi orang
2. Bagaimana reaksi orang banyak yang melihat
banyak yang melihat mujizat mujizat penyembuhan
penyembuhan yang dilakukan yang dilakukan Petrus?
Petrus? 3. Apa alasan Petrus dan
3. Apa alasan Petrus dan Yohanes di hadapkan ke
Yohanes di hadapkan ke Mahkamah Agama?
Mahkamah Agama? 4. Bagaimana Petrus dan
4. Bagaimana Petrus dan Yohanes membela diri
Yohanes membela diri di di hadapan Mahkamah
hadapan Mahkamah Agama? Agama?
 Laporkan hasil diskusi
 Guru meminta peserta didik kelompok.
melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan
tentang materi, teks yang dibacakan
dan hasil diskusi kelompok
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membaca perikop Kis. 3:1-10, dan 4:1-22.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop Kis. 3:1-10, dan 4:1-22.
 Setelah membaca perikop di atas, diskusikan dalam kelompokmu dengan pertanyaan panduan berikut:
1. Apa yang dilakukan Petrus ketika bertemu orang lumpuh?
2. Bagaimana reaksi orang banyak yang melihat mujizat penyembuhan yang dilakukan
Petrus?
3. Apa alasan Petrus dan Yohanes di hadapkan ke Mahkamah Agama?
4. Bagaimana Petrus dan Yohanes membela diri di hadapan Mahkamah Agama?
 Guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan tentang teks yang dibacakan dan hasil diskusi kelompok.
Setelah peristiwa Pentakosta, rasul-rasul mulai berani dan secara terang-terangan
memberitakan Yesus. Petrus ketika bertemu si lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah, ia
berkata: “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah! Petrus memegang
tangan kanan orang itu dan membantu ia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata
kaki orang itu.”
Mujizat penyembuhan yang diadakan oleh Petrus ini memunculkan dua reaksi yang
berbeda, yaitu:
a. Reaksi orang banyak
Mereka takjub dan tercengang ketika meyaksikan orang lumpuh itu sudah sembuh
dan dapat berjalan.
b. Reaksi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki
Mereka sangat marah karena rasul-rasul (terlebih Petrus) memberitakan tentang
kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Inilah yang menjadi dasar untuk Petrus
dan Yohanes di hadapkan pada Mahkamah Agama di Yerusalem.
Di hadapan sidang Mahkamah Agama, justru Petrus dengan berani menunjukan kuat
kuasa Yesus yang telah bangkit.

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik untuk  Tulislah sebuah refleksi 10”
menuliskan sebuah refleksi tentang tentang peran penting Rasul
peran penting Rasul Petrus dalam Petrus dalam memimpin
memimpin Gereja pendana. Gereja pendana.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Marilah berdoa untuk
menutup pelajaran dengan doa menutup pertemuan hari ini!
penutup.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa kami yang maha kuasa dan kekal. Gereja-Mu telah Engkau dirikan atas dasar para Rasul. Kami
belajar dari iman para Rasul, teristimewa Rasul Petrus yang telah Dikau pilih untuk memimpin kami
umat-Mu. Semoga kami tekun dalam pengajaran mereka demi mencapai keselamatan. Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.

E. Tujuh Diakon
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
IV Pembukaan Menemukan ayat-ayat dalam Brainstorming 10”
perikop-perikop yang berbicara (curah
tentang Tujuh Diakon pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menceritakan kesaksian Ceramah 60”
Stefanus, martir Pertama Gereja Diskusi
Katolik. Presentasi
2. Menceritakan perjalanan misi
Filipus ke Samaria
Penutup Menuliskan kisah perjalanan misi Tugas Mandiri 20”
para rasul dan para diakon dalam
Gereja Perdana

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa. 20”
didik untuk berdoa.
 Guru meminta peserta  Temukan ayat-ayat
didik untuk menemukan dalam perikop Kitab Kitab Suci
ayat-ayat dalam perikop- Suci yang berbicara
perikop yang berbicara tentang ketujuh
tentang ketujuh diakon. diakon.
 Guru meminta peserta  Sampaikan secara
didik menyampaikan secara lisan ayat-ayat yang
lisan ayat-ayat yang kamu temukan.
mereka temukan.
 Guru memberikan
penegasan
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa pengasih dan penyayang. Martir-Mu diakon Stefanus telah mengorbankan


dirinya demi pertumbuhan benih Sabda-Mu di dunia. Semoga kami semakin tekun
dan setia dalam menghadapi tantangan zaman ini. Sebab hanya Engkaulah kekuatan
dan harapan kami, demi Kristus Tuhan kami. Amin

 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi ayat-
ayat yang berbicara tentang ketujuh diakon.
b. Perikop yang penting yaitu: Kis. 6:1-7.
c. Jawab pertanyaan berikut!
- Apa masalah yang dihadapi oleh jemaat orang-orang kristiani Yahudi berbahasa
Yunani?
- Bagaimana jalan keluar yang ditawarkan oleh rasul-rasul?
- Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi agar dapat dipilih untuk melayani orang
miskin?
- Siapakah yang dipilih untuk tugas melayani orang miskin?
- Apa tugas kejutuh orang yang telah dipilih oleh rasul-rasul?
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Jumlah umat yang percaya kepada Yesus makin hari makin bertambah. Kemudian
terjadilah sungut-sungut di antara orang Yahudi berbahasa Yunani dan orang Ibrani, karena
pelayanan terhadap janda-janda diabaikan. Menanggapi persoalan ini, maka kedua belas rasul
memanggil semua murid berkumpul dan memilih tujuh orang yang terkenal baik, penuh Roh
dan hikmat. ketujuh orang itu adalah Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas
dan Nikolaus. Mereka di hadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul berdoa dan meletakkan
tangan di atas mereka. Tugas yang dipercayakan kepada ketujuh diakon adalah pelayanan
meja.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik membaca  Bacalah perikop Kis. 6:8-15
perikop Kis. 6:8-15 dan Kis. 8:1b-25. dan Kis. 8:1b-25.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan  Diskusikan perikop perikop
perikop perikop Kis. 6:8-15 dan Kis. 8:1b-25 Kis. 6:8-15 dan Kis. 8:1b-
dengan pertanyaan panduan berikut:
25
1. Apa tuduhan yang dialamatkan
dengan pertanyaan panduan
kepada Stefanus?
berikut:
2. Bagaimana penganiayaan terhadap
1. Apa tuduhan yang
jemaat di Yerusalem ?
dialamatkan kepada
3. Bagaimana Filipus memberitakan
Stefanus?
Injil di Samaria?
2. Bagaimana penganiayaan
terhadap jemaat di
Yerusalem ?
3. Bagaimana Filipus
 Guru meminta peserta didik
memberitakan Injil di
melaporkan hasil diskusi.
Samaria?
 Guru memberikan penegasan
 Laporkan hasil diskusi
tentang materi, teks yang dibacakan
dan hasil diskusi kelompok kelompok.

 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.


 Guru meminta peserta didik membaca perikop Kis. 6:8-15 dan Kis. 8:1b-25.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop Kis. 6:8-15 dan Kis. 8:1b-25.
 Setelah membaca perikop di atas, diskusikan dalam kelompokmu dengan pertanyaan panduan berikut:
a. Apa tuduhan yang dialamatkan kepada Stefanus?
b. Bagaimana penganiayaan terhadap jemaat di Yerusalem?
c. Bagaimana Filipus memberitakan Injil di Samaria?
 Guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan tentang materi, teks yang dibacakan dan hasil diskusi
kelompok.
1) Tuduhan yang dialamatkan kepada Stefanus
Stefanus adalah seorang diakon yang dipilih bersama dengan keenam orang lain untuk
melayani orang miskin (Kis. 6:1-7). Stefanus adalah seorang yang penuh iman dan
Roh Kudus (Kis. 6:5). Berkat kesaksian iman dan mujizat-mujizat yang diadakan
Stefanus, banyak orang yang percaya kepada Yesus. Hal itu menimbulkan
ketidaksenangan di kalangan orang yang menolak Yesus sebagai Mesias. Mereka
mengadukan Stefanus ke pengadilan Sanhedrin atau Mahkamah Agama dengan
tuduhan menghina Musa dan Allah. Sidang Sanhedrin menjatuhkan hukuman mati
kepada-Nya. Stefanus akhirnya dibunuh dengan cara dirajam pada tahun 34 (bdk. Kis.
7:58). Saksi resmi pembunuhan itu ialah Saulus yang dengan nama Paulus yang
menjadi tokoh utama dalam kisahnya nanti mengenai pemberitaan Injil di antara
orang bukan Yahudi.
2) Penganiayaan Terhadap Jemaat di Yerusalem dan Filipus memberitakan Injil
di Samaria
Penganiayaan yang meledak terhadap jemaat, agaknya kelompok yang berbahasa
Yunani, mengakibatkan bahwa mereka terpaksa meninggal Yerusalem dan terpencar-
pencar. Penganiayaan yang dilakukan Saulus (Paulus) menghasilkan kesaksian
tentang Yesus keluar dari Yerusalem.
Sebagai contoh tersebarnya kesaksian malah di luar kalangan Yahudi, ada beberapa
cerita mengenai kegiatan Filipus, salah seorang dari ketujuh diakon yang berbahasa
Yunani (bdk. Kis. 8:4-40).
3) Kesaksian Filipus di Samaria
Kesaksian Filipus di Samaria membawa hasil yang baik, meskipun ada persaingan
antara kesaksian tentang Yesus yang dibarengi mujizat dan seorang tokoh lain yaitu
Simon. Ada keterkaitan antara jemaat di Samaria dengan jemaat induk di Yerusalem
dan para rasul. Roh yang diterimakan kepada jemaat induk dialirkan kepada jemaat
baru. Roh itu tidak dikuasai manusia, tidak dapat dibeli. Daya Ilahi itu karunia Allah,
dan tidak sama seperti magi dan ilmu sihir yang dilakukan oleh Simon.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik Kitab Suci 10”
Menuliskan refleksi tentang kisah  Tulislah sebuah refleksi
perjalanan misi para rasul dan para tentang kisah perjalanan misi
diakon dalam Gereja Perdana. para rasul dan para diakon
dalam Gereja Perdana.
 Guru mengajak peserta didik untuk
 Marilah berdoa untuk menutup
menutup pelajaran dengan doa
pertemuan hari ini!
penutup.

Evaluasi
Untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, guru secara
berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran sangat
penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-penugasan lanjutan
yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual dan sikap
sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic Assessment). Lembar
penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran.
a. Evaluasi sikap Spiritual
No Instrumen Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik menyusun sebuah doa syukur
tentang Allah yang berkarya dalam seluruh
perjalanan misi Gereja
2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah
disusun.
 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib,
kesungguhan dalam berdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
b. Evaluasi Sikap Sosial
No Instrumen Skor
Tidak Kadang Selalu
pernah -kadang
1 Mengikuti kegiatan pendalaman Kitab Suci di sekolah
2 Mengajak teman mengikuti kegiatan pendalaman Kitab
Suci di sekolah
3 Menjadi pemandu kegiatan pendalaman Kitab Suci di
sekolah
Keterangan:
0=tidak pernah
1=kadang-kadang
2=selalu
NA= Skor perolehan
Skor maksimal
Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D

2. Evaluasi Pengetahuan (Kognitif)


Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan serta penugasan. Untuk
penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan ganda atau soal
esai.
No Indikator Soal No. Instrumen Jawaban Skor
Soal
1 Menjelaskan 1 Jelaskan gambaran Kitab Kisah Para rasul melaporkan peristiwa-peristiwa 20
tentang umum Kitab Kisah yang terjadi setelah kenaikan Yesus bagaimana Gereja
berjuang dalam zamannya dan berkembang serta
gambaran umum Para Rasul tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Kitab Kisah Para
Rasul
2 Menjelaskan 2 Jelaskan tugas Melalui sakramen pembabtisan, kita 20
tugas perutusan perutusan untuk menerima tiga tugas Kristus yaitu Imam, Nabi
untuk menjadi menjadi saksi dan Raja. Memberitakan Injil adalah tugas
saksi Kristus Kristus kenabian dari setiap orang beriman kristiani.
Dalam perikop Kis. 1:8 dikatakan: “Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea
dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Atau dalam perikop Injil Mrk.16:20: “mereka
pun pergilah memberitakan Injil ke segala
penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda
yang menyertainya.”

3 Menjelaskan 3 Jelaskan pengertian a. Di kalangan umat Perjanjian Lama, 20


pengertian dari dari Pentakosta Pentakosta (artinya “hari ke-50”)
Pentakosta dirayakan tujuh minggu setelah Hari
Raya Paskah. Orang Yahudi dalam
Perjanjian Lama merayakan Paskah
untuk mengenangkan peristiwa
pembebasan dari perbudakan di Mesir.
Tujuh minggu setelah pembebasan itu,
Allah memberikan hukum Taurat kepada
umat Israel. Pentakosta dirayakan untuk
memperingati turunnya Taurat kepada
Musa itu.
b. Di kalangan umat Kristen, peringatan
“hari ke-50” ini terjadi 7 minggu setelah
kebangkitan Yesus dan dirayakan sebagai
hari turunnya Roh Kudus kepada para
murid seperti digambarkan dalam Kis.
2:1-13.
4 Menjelaskan 4 Jelaskan siapa itu Petrus adalah salah seorang dari dua belas 20
Siapa itu Petrus Petrus rasul Yesus (bdk, Mat. 10:1-4, Mrk. 3:13-19,
Luk. 6:12-16). Ia adalah seorang nelayan dari
Galilea dan saudaranya, yaitu Andreas. Ayah
mereka bernama Yohanes (Yoh. 1:42) atau
Yunus (Mat. 16:17). Keduanya adalah murid
pertama Yesus bersama dengan Yohanes dan
Yakobus. Kisah panggilan mereka sangat
unik yaitu terjadi di danau Galilea, ketika
mereka sedang menebarkan jala (Mat. 4:18-
22). Petrus dipilih menjadi pemimpin para
rasul yang menyembuhkan, menyelamatkan.
Setelah peristiwa kenaikan Yesus, Petrus dan
murid-murid yang lain masih tinggal di dalam
kota Yerusalem, berkumpul untuk bertekun
dan berdoa bersama dengan sekitar seratus
dua puluh orang, sampai tiba hari Pentakosta.
Setelah peristiwa Pentakosta, Petrus
memberikan kotbah yang akhirnya
menyebabkan tiga ribu orang memberi diri
dibaptis. Petrus dan Yohanes menyembuhkan
seorang lumpuh di gerbang Bait Allah di
Yerusalem yang menimbulkan kegaduhan
besar.
5 Menjelaskan 5 Jelaskan apa yang Setelah peristiwa Pentakosta, rasul-rasul 20
tentang kisah dilakukan Yesus mulai berani dan secara terang-terangan
Petrus ketika bertemu memberitakan Yesus. Petrus ketika bertemu si
menyembuhkan dengan orang lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah, ia
orang lumpuh lumpuh berkata: “Demi nama Yesus Kristus, orang
Nazaret itu, berjalanlah! Petrus memegang
tangan kanan orang itu dan membantu ia
berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan
mata kaki orang itu.”

6 Mengambarkan 6 Gambarkan Di hadapan sidang Mahkamah Agama, justru 10


peristiwa Petrus peristiwa Petrus Petrus dengan berani menunjukan kuat kuasa
membela diri di membela diri di Yesus yang telah bangkit.
hadapan hadapan mahkamah
Mahkamah Agama
Agama
7 Menjelaskan 7 Jelaskan tuduhan Stefanus adalah seorang diakon yang dipilih 20
tuduhan yang yang dialamatkan bersama dengan keenam orang lain untuk
dialamatkan kepada Stefanus melayani orang miskin (Kis. 6:1-7). Stefanus
kepada Stefanus adalah seorang yang penuh iman dan Roh
Kudus (Kis. 6:5). Berkat kesaksian iman dan
mujizat-mujizat yang diadakan Stefanus,
banyak orang yang percaya kepada Yesus.
Hal itu menimbulkan ketidaksenangan di
kalangan orang yang menolak Yesus sebagai
Mesias. Mereka mengadukan Stefanus ke
pengadilan Sanhedrin atau Mahkamah Agama
dengan tuduhan menghina Musa dan Allah.
Sidang Sanhedrin menjatuhkan hukuman mati
kepada-Nya. Stefanus akhirnya dibunuh
dengan cara dirajam pada tahun 34 (bdk. Kis.
7:58). Saksi resmi pembunuhan itu ialah
Saulus yang dengan nama Paulus yang
menjadi tokoh utama dalam kisahnya nanti
mengenai pemberitaan Injil di antara orang
bukan Yahudi.

Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100


120
Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor)
Penilaian terhadap evaluasi psikomotor peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan
(observasi).Observasi dapat dilakukan guru ketika para siswa melakukan aktivitas presentasi
pribadi, berpasangan atau berkelompok dan saat berdiskusi.
No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Guru meminta peserta didik untuk menuliskan sebuah refleksi tentang
pentakosta dan relevansinya bagi tugas pemberitaan Injil dewasa ini
2 Guru meminta peserta didik Menuliskan refleksi tentang kisah
perjalanan misi para rasul dan para diakon dalam Gereja Perdana.
3 Menuliskan sebuah refleksi tentang peran penting Rasul Petrus dalam
memimpin Gereja perdana
Aspek yang dinilai :
1. Menulis refleksi sesuai perikop yang diminta
2. Refleksi dikaitkan dengan situasi hidup nyata
3. Refleksi menawarkan keselamatan hidup
4. Refleksi membangun niat untuk mengubah cara hidup
Skor 4= bila refleksi tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila refleksi tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila refleksi tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila refleksi tersebut terdiri dari 1 aspek
Nilai Ketrampilan (Psikomotor) NA= Skor perolehan
Skor maksimal
Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D

Pengayaan dan Remidial


 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai nilai
≥ 70 diberikan pengayaan.
 Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM (70) diberikan Remidial.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Allah Bapa kami di surga. Syukur dan terima kasih atas waktu-Mu yang isitmewa
ini kepada kami. Kurniakanlahkami keberanian untuk menjadi saksi-Mu seperti para
martir-Mu yang mulia di surga. Pakailah diri kami untuk menyebarkan firman
kebenaran-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BAB II PAULUS DAN PERJALANAN MISINYA

Paulus adalah rasul Yesus Kristus setelah kebangkitan-Nya. Perjumpaan Paulus dengan
Yesus Kristus yang telah bangkit ternyata mengubah seluruh hidup dan pelayanan Paulus.
Paulus yang mula-mula bernama Saulus adalah seorang pemimpin pasukan dan penganiaya
Jemaat Kristiani. Namun Tuhan Yesus berkenan mengubah hidup Paulus menjadi seorang
pewarta kabar sukacita Kristus yang bangkit.
Sebagai rasul bangsa-bangsa, Paulus lebih banyak mendedikasikan seluruh hidup dan
pelayanannya untuk pewartaan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Perjalanan misi Paulus
pertama dimulai pada tahun 45-49, di mana Paulus mengadakan perjalanan misi bersama
Barnabas dari Antiokhia di Siria ke Seleukia dengan kapal ke Salamis di Siprus (Kis.13 : 1-
5). Paulus sendiri mengadakan tiga kali perjalanan misi. Dalam perjalanan misi itu Paulus
mendirikan banyak Jemaat dan membina iman mereka.
Tujuan perjalanan misi Paulus adalah mewartakan kabar sukacita bahwa Yesus Kristus
adalah Tuhan dan Juruselamat, Mesias yang dinanti-nantikan oleh para bangsa.
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari Bab 2, peserta didik diharapkan mampu:
1.2. Bersyukur atas karya Agung Allah yang nyata dalam diri Rasul Paulus dan perjalanan
misinya
2.2. Bertanggung jawab untuk melanjutkan misi pemberitaan Injil kepada semua orang
3.2. Memahami pribadi Paulus dan Perjalanan misinya
4.2. Menyajikan hasil refleksi tentang pribadi Paulus dan perjalanan misinya
Pokok Bahasan
Paulus dan Perjalanan Misinya
Sub Pokok Bahasan
A. Saulus Bertobat
B. Awal Misi Paulus
C. Paulus di Ikonium, Listra dan Derbe
D. Paulus di Filipi
Indikator
Peserta didik mampu:
2.1.1 Membaca perikop-perikop tentang Paulus dan perjalanan misinya
2.1.2 Mengisahkan pertobatan Saulus
2.1.3 Menjelaskan kisah Saulus berada dalam lingkungan Jemaat
2.1.4 Menjelaskan awal misi Paulus yang diutus bersama Barnabas
2.1.5 Menjelaskan perjalanan misi Paulus dan Bernabas ke pulau Siprus
2.1.6 Menjelaskan perjalanan misi Paulus ke Ikonium, Listra dan Derbe
2.1.7 Menceritakan perjalanan misi Paulus ke Filipi
4.1.1 Menuliskan sebuah doa syukur tentang pertobatan Paulus dan maknanya bagi
pertobatan kristiani
4.1.2 Menuliskan sebuah refleksi tentang perjalanan misi awal Paulus dan relevansinya
bagi karya misi Gereja di Indonesia.
4.1.3 Menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang berkarya dalam diri Paulus dan
Barnabas ketika mewartakan Injil di Ikonium, Listra dan Derbe
4.1.4 Menuliskan sebuah refleksi tentang kisah perjalanan Paulus di Filipi dan bagaimana
reaksi orang-orang terhadap pewartaannya
A. Saulus Bertobat
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Mengidentifikasi perikop yang 20”
berbicara tentang Pertobatan
Saulus
Kegiatan Inti 1. Mengisahkan pertobatan Saulus Membaca 60”
2. Menjelaskan bagaimana Saulus Bercerita
berada dalam lingkungan Jemaat Ceramah
Diskusi
Presentasi
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Mandiri 10”
tentang pertobatan Paulus dan
maknanya bagi pertobatan kristiani
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru menyiapkan  Identifikasi ayat-ayat  Kitab Suci
perikop Kitab Suci, yang berbicara
peserta didik diminta tentang pertobatan
untuk mengidentifikasi Saulus dan
ayat-ayat yang berbicara bagaimana Saulus
tentang Pertobatan Saulus berada dalam
dan bagaimana Ia berada lingkungan Jemaat
dalam lingkungan Jemaat
 Guru memberikan
penegasan berdasarkan
ayat-ayat yang ditemukan
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Tuhan Bapa yang Maharahim. Kami bersyukur bahwa Engkau berkenan


menerima diri kami yang lemah dan dosa ini, seperti Engkau menerima Saulus yang
bertobat. Semoga kami bertekun dalam iman, penuh pengharapan dan setia
membagikan kasih-Mu bagi sesama. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi ayat-
ayat yang berbicara tentang Pertobatan Saulus.
a. Perikop yang penting yaitu Kis. 9:1-31
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Manakah ayat-ayat dalam perikop tersebut yang menunjukkan pertobatan Saulus
dan bagaimana Ia berada dalam lingkungan jemaat?
- Apa makna ayat-ayat tersebut?
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Jemaat Kristen di Yerusalem semakin berkembang setelah kebangkitan dan kenaikan
Yesus. Mereka hidup dan bertekun dalam ajaran para rasul, berkumpul di tiap-tiap rumah
dan memecah roti bersama. Namun demikian, iman mereka akan Yesus memasukkan
mereka dalam pertentangan yang semakin keras dengan orang-orang Yahudi.
Penganiayaan terhadap jemaat Kristen mulai muncul, terutama pada upaya Saulus untuk
menghancurkan jemaat Kristen. Namun demikian, justru Sauluslah yang kemudian
dipilih oleh Allah untuk sebuah tugas khusus untuk mewartakan Injil kepada orang-orang
bangsa-bangsa lain (Kis. 9:15). Ia bertobat ketika dalam perjalanan ke Damsyik untuk
menangkap dan membunuh murid-murid Tuhan. Dari pengalaman hidup Paulus ini, kita
bisa petik maknanya untuk kehidupan kita. Bahwa Tuhan berkenan mengubah siapa saja
menurut kehendak bebas-Nya. Tuhan dapat mengubah pendosa dan penjahat menjadi
rasul-Nya yang setia.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Amati gambar berikut  Kitab 60”
untuk mengamati gambar Saulus Suci
bertobat  Gambar
 Guru meminta peserta didik  Sampaikan pendapatmu pertobat
menyatakan pendapatnya tentang tentang gambar tersebut an
gambar tersebut. Saulus
 Guru membagi peserta didik  Masuklah dalam
dalam kelompok-kelompok kelompokmu masing-
masing!
 Guru meminta peserta didik  Diskusikanlah tentang :
mendiskusikan tentang: 1. Pertobatan Saulus
1. Pertobatan Saulus 2. Saulus dalam
2. Saulus dalam lingkungan lingkungan jemaat
jemaat
 Presentasikan hasil
 Guru meminta peserta didik diskusimu!
mempresentasikan hasil diskusi
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Saulus bertobat di bawah ini:

(Sumber: https://pesankasihdarisurga.blogspot.com/2016/10/rasul-paulus-bagian-2-
pertobatan-paulus.html)
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:
1. Pertobatan Saulus
2. Saulus dalam lingkungan jemaat
 Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
 Guru meminta salah satu peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
1. Pertobatan Paulus
Masa lalu Paulus boleh dibilang sangat gelap. Ia menganiaya jemaat Allah, pengikut-
pengikut Kristus. Ketika berada di Yerusalem, Paulus melihat sejumlah orang yang
mewartakan Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah. Bagi Paulus tidak mungkin Yesus
itu Mesias, Anak Allah, karena Ia mati di kayu Salib. Seluruh kehidupan Paulus sama
sekali berubah ketika mengalami penampakan Yesus yang bangkit. Ketika ia sedang
dalam perjalanan ke kota Damsyik tiba-tiba cahaya memancar dari langit, ia rebah ke
tanah dan kedengarlah olehnya suara, “Saulus, Saulus mengapakah engkau
menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” kata-Nya: “Akulah
Yesus yang kau aniaya itu”(Kis. 9:3). Paulus akhirnya bangun dan dibaptis oleh
Ananias.
2. Saulus dalam lingkungan Jemaat
Masa awal sesudah pertobatannya merupakan masa yang sulit bagi Paulus (Kis. 9: 22
26). Di satu sisi tidak mungkin ia diterima kembali oleh teman-temannya yang
bersama dia telah menganiaya Jemaat Kristiani karena akan dianggap sebagai
pengkhianat. Di sisi lain ia tidak begitu saja diterima di antara Jemaat karena mereka
curiga: bagaimana mungkin orang yang baru saja menganiaya para pengikut Kristus
itu kini bergabung dengan mereka? (Kis. 9: 26). Para anggota Jemaat mungkin
menyangka bahwa Paulus berpura-pura bergabung dengan mereka karena ingin
menangkap mereka.
Dalam situasi yang demikian, Barnabaslah yang menerima Saulus dan membawanya
kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat
Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana
keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Akhirnya rasul-rasul
mengizinkan Saulus tinggal bersama mereka di Yerusalem (Kis. 9: 27- 28).
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Tulislah sebuah doa syukur Kitab Suci 10”
Menuliskan sebuah doa syukur tentang pertobatan Paulus
tentang pertobatan Paulus dan dan maknanya bagi
maknanya bagi pertobatan pertobatan Kristiani.
Kristiani.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa!
menutup pelajaran dengan doa
penutup.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang Mahamulia, Engkau telah membuka jalan pertobatan bagi Rasul
Paulus. Ajarilah kami untuk bertobat dari segala dosa dan kesalahan kami, serta
bersedia mengikuti ajaran cinta kasih-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

B. Awal Misi Paulus


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Menemukan ayat-ayat dalam Brainstorming 10”
perikop-perikop yang berbicara (curah
tentang Awal misi Paulus. pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan awal misi Paulus Ceramah 60”
yang diutus bersama Barnabas. Diskusi
Presentasi
2. Menjelaskan perjalanan misi
Paulus dan Bernabas ke pulau
Siprus.
Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Tugas Mandiri 20”
tentang perjalanan misi awal
Paulus dan relevansinya bagi
karya misi Gereja di Indonesia
dengan mengambil inspirasi dari
teks Kis. 13:4-12.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru meminta peserta  Temukan ayat-ayat C. Kitab Suci
didik untuk menemukan dalam perikop Kitab
ayat-ayat dalam perikop- Suci yang berbicara
perikop yang berbicara tentang awal misi
tentang awal misi Paulus Paulus.
 Guru meminta peserta
didik menyampaikan  Sampaikan secara
secara lisan ayat-ayat lisan ayat-ayat yang
yang mereka temukan kamu temukan.
 Guru memberikan
penegasan
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa Mahabijaksana. Setelah bertobat, Paulus menjadi rasul bangsa-bangsa yang


mewartakan kabar sukacita-Mu. Semoga kami juga menyadari diri sebagai pewarta kabar
sukacita-Mu di tengah dunia. Engkaulah yang mengutus kami, kini dan sepanjang segala
masa. Amin
 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi ayat-
ayat yang berbicara tentang Awal Misi Paulus.
a. Perikop yang penting yaitu: Kis. 12:24-13:3, dan Kis. 13:4-12
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Manakah ayat-ayat dalam perikop tersebut yang menunjukkan misi awal Paulus?
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Setelah bertobat Paulus menjadi pewarta Injil yang berkobar-kobar. Dibawah pimpinan
Roh Kudus dan sebagai utusan jemaat di Antokhia rombongan kecil yang terdiri dari
Barnabas, Saulus/Paulus dan Yohanes/Markus, berangkat menempuh perjalanan misi
yang pertama.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik untuk  Amati Peta berikut Peta 60”
mengamati peta perjalanan awal
misi Paulus
 Guru meminta peserta didik  Sampaikan pendapatmu
menyatakan pendapatnya tentang tentang peta tersebut.
peta tersebut.
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah dalam kelompok-
kelompok diskusi kelompok diskusi
 Guru mengajak peserta didik untuk  Diskusikan tentang:
mendiskusikan tentang:
1. Awal misi Paulus yang
1. Awal misi Paulus yang diutus
diutus bersama Barnabas.
bersama Barnabas.
2. Perjalanan misi Paulus
2. Perjalanan misi Paulus dan
dan Bernabas ke pulau
Bernabas ke pulau Siprus.
Siprus.
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati Peta perjalanan awal misi Paulus

(Sumber:https://www.gogle.com/seach/q=perjalanan+awal+misi+paulus
&btnG=&client=ms-opera-mini-android&biw=360&bih=511&tbm=isch)

 Guru meminta peserta didik menyatakan pendapatnya tentang peta tersebut.


 Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan tentang:
1. Awal misi Paulus yang diutus bersama Barnabas.
2. Perjalanan misi Paulus dan Bernabas ke pulau Siprus.

 Selanjutnya guru memberikan kesempatan setiap kelompok memaparkan hasil


diskusinya.
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
1. Awal Misi Paulus yang diutus bersama Barnabas
Pada tahun 45-49 Paulus mengadakan perjalanan misi pertama bersama Barnabas. Dia
adalah orang yang mulanya memperkenalkan Paulus kepada para rasul di Yerusalem (Kis.
9:27). Barnabaslah yang menyakinkan para rasul dan para pengikut Yesus yang lain bahwa
Paulus yang terkenal penganiaya Jemaat itu telah melihat Tuhan yang telah bangkit dan
sekarang menjadi bagian dari murid-murid Yesus (Kis. 9:27).
Tugas perutusan Paulus dan Barnabas adalah tugas yang ditentukan oleh Roh Kudus
sendiri. “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah
Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi mereka.”(Kis. 13:2). Terlihat jelas bahwa sampai lebih 10 tahun kemudian,
baik pekerjaan Tuhan dan baik yang memilih orang serta menentukan tempat pelayanan
adalah pekerjaan Tuhan melalui Roh Kudus
2. Perjalanan misi Paulus dan Barnabas ke Siprus
Paulus, Barnabas, dan Yohanes Markus berlayar dari Seleukia ke pelabuhan Salamis.
Mengapa ke Salamis padahal ibu kota dan pelabuhan utamanya adalah Pafos? Salah satu
alasannya, Salamis terletak di pesisir timur, hanya 200 kilometer dari Seleukia di daratan
utama. Meskipun pada masa pemerintahan Romawi sudah tidak lagi menjadi ibu kota karena
telah digantikan Pafos, Salamis tetap menjadi pusat kebudayaan, pendidikan, dan
perdagangan pulau itu. Di Salamis terdapat kelompok masyarakat Yahudi yang lumayan
besar, dan para utusan injil mulai ”memberitakan firman Allah di sinagoga-sinagoga orang
Yahudi”. (Kis. 13:5.
Pafos adalah ibu kota Siprus sewaktu dikuasai orang Romawi dan menjadi tempat
kedudukan prokonsul, serta mendapat kepercayaan untuk mencetak koin tembaga. Beginilah
keadaan Pafos sewaktu Paulus, Barnabas, dan Yohanes Markus berkunjung, dan di sinilah
prokonsul Sergius Paulus—”seorang pria yang cerdas”—”sungguh-sungguh berupaya
mendengar firman Allah” meskipun ada tentangan sengit dari Elimas si tukang sihir. Sang
prokonsul ”terpukau oleh pengajaran Yehuwa”. (Kis. 13:6-12). Setelah dengan sukses
menyelesaikan kegiatan pengabaran mereka di Siprus, para utusan injil itu melanjutkan
pekerjaan mereka di Asia Kecil.

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah refleksi tentang  Tulislah sebuah refleksi 10”
perjalanan misi awal Paulus dan tentang perjalanan misi awal
relevansinya bagi karya misi Gereja Paulus dan relevansinya bagi
di Indonesia. karya misi Gereja di
Indonesia.
 Berdoa untuk menutup
 Guru mengajak peserta didik untuk pertemuan hari ini!
menutup pelajaran dengan doa
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa kami yang ada di surga. Melalui kesaksian Rasul Paulus dan Bernabas,
banyak orang percaya kepada-Mu. Ajarilah kami keberanian dan kesetian untuk
menjadi saksi-saksi-Mu di tengah kehidupan kami. rasul-rasul-Mu. Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.
C. Paulus di Ikonium, Listra dan Derbe
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
III Pembukaan 1. Menemukan ayat-ayat dalam Brainstorming 10”
perikop yang berbicara tentang (curah
Paulus di Ikonium, Listra dan pendapat)
Derbe
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan perjalanan misi Ceramah 60”
Paulus ke Ikonium, Listra dan Diskusi
Derbe. Presentasi
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Tugas Mandiri 20”
tentang Allah yang berkarya
dalam diri Paulus dan Barnabas
ketika mewartakan Injil di
Ikonium, Listra dan Derbe.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru meminta peserta  Temukan ayat-ayat Kitab Suci
didik untuk menemukan dalam perikop Kis.
ayat-ayat dalam perikop 13:50-14:20 yang
Kis. 13:50-14:20 yang berbicara tentang
berbicara tentang Paulus Paulus di Ikonium,
di Ikonium, Listra dan Listra dan Derbe.
Derbe
 Guru meminta peserta
didik menyampaikan  Sampaikan secara
secara lisan ayat-ayat lisan ayat-ayat yang
yang mereka temukan kamu temukan.
 Guru memberikan
penegasan
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa,Semangat yang di tunjukkan oleh Rasul Paulus menjadi semangat yang hendak
lakukan sepanjang proses ini. Semoga dengan demikian, kami pun boleh mendapat
ganjaran keselamatan seperti yang Engkau janjikan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin
 Guru menyiapkan beberapa perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi ayat-ayat yang berbicara tentang Paulus di Ikonium, Listra dan Derbe
a. Perikop yang penting yaitu Kis. 13:50-14:20
a. Jawab pertanyaan berikut!
- Manakah ayat-ayat dalam perikop tersebut yang berbicara tentang perjalanan misi
Paulus di Ikonium, Listra dan Derbe?
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Pada misi mereka yang pertama, Paulus dan Barnabas berkhotbah di Ikonium serta diancam
dengan perajaman (Kis. 13:51–14:7). Setelah terpaksa meninggalkan Ikonium karena orang
berupaya merajam mereka, rasul Paulus dan Barnabas pergi ke Listra di Galatia, salah satu
provinsi Romawi. Pada waktu itu, kota tersebut sudah dijadikan koloni Romawi oleh
Agustus. Akan tetapi, penduduk aslinya tetap menggunakan bahasa Likaonia. Setelah Paulus
menyembuhkan seorang pria yang timpang sejak lahir, kumpulan orang menyimpulkan
bahwa Paulus dan Barnabas adalah jelmaan dewa Hermes dan dewa Zeus. Mereka hampir-
hampir tidak bisa mencegah orang-orang itu yang ingin mempersembahkan korban kepada
mereka. Akan tetapi, belakangan orang-orang Yahudi dari Ikonium dan Antiokhia Pisidia
menghasut penduduk Listra untuk menentang Paulus sehingga mereka merajam dia dan
menyeretnya ke luar kota, karena menyangka dia sudah mati. Setelah itu, sewaktu rekan-
rekan Kristen mengelilingi dia, Paulus bangkit berdiri, masuk ke Listra, lalu pergi ke Derbe
bersama Barnabas pada keesokan harinya (Kis. 14:1,5-20).
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Bacalah perikop Kis. 13:50-
 Guru meminta peserta didik 14:20.
membaca ulang perikop Kis. 13:50-
14:20.  Diskusikan perikop Kis.
 Guru meminta peserta didik 13:50-14:20, dengan
mendiskusikan perikop Kis. 13:50- pertanyaan panduan berikut:
14:20, dengan pertanyaan panduan 1. Apa yang dilakukan
berikut: Paulus dan Barnabas
1. Apa yang dilakukan Paulus dan ketika berada di Ikonium,
Barnabas ketika berada di Listra dan Derbe?
Ikonium, Listra dan Derbe? 2. Bagaimana reaksi orang
2. Bagaimana reaksi orang Ikonium, Listra dan
Ikonium, Listra dan Derbe Derbe ketika mendengar
ketika mendengar pengajaran pengajaran Paulus dan
Paulus dan Barnabas. Barnabas?
 Guru meminta peserta didik  Laporkan hasil diskusi
melaporkan hasil diskusi kelompok. kelompok
 Guru memberikan penegasan
tentang materi, teks yang dibacakan
dan hasil diskusi kelompok
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membaca ulang perikop Kis. 13:50-14:20.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop Kis. 13:50-14:20.
 Setelah membaca perikop di atas, diskusikan dalam kelompokmu dengan pertanyaan
panduan berikut:
1. Apa yang dilakukan Paulus dan Barnabas ketika berada di Ikonium, Listra dan
Derbe?
2. Bagaimana reaksi orang Ikonium, Listra dan Derbe ketika mendengar pengajaran
Paulus dan Barnabas?
 Guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan tentang teks yang dibacakan dan hasil diskusi kelompok.
1. Tugas pewartaan Injil di Ikonium, Listra, dan Derbe
a. Di Ikonium Pada misi mereka yang pertama, Paulus dan Barnabas berkhotbah di
rumah ibadat orang Yahudi. Berkat pemberitaan Paulus dan Barnabas, orang
banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi,
ada yang memihak kepada kedua rasul itu. Paulus dan Barnabas hendak disiksa
dan dilempari dengan batu, maka menyingkirlah mereka ke kota-kota di Lakaonia,
yaitu Lista dan Derbe (Kis. 14:1-6).

b. Di Listra ketika Paulus menyembuhkan orang yang timpang, dia dan Barnabas
disambut sebagai dewa. Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut
Hermes (Kis. 14:8–21).

c. Di Derbe Paulus dan Barnabas berangkat lagi ke Derbe (Kis. 14:6–7, 20–21).
2. Reaksi orang Ikonium, Listra, dan Derbe
Reasi orang Ikonium, Listra dan Derbe bermacam-macam. Ada yang dengan cepat
menerima Injil Kristus yang dibawa oleh Paulus dan Barnabas, namun ada yang
sangat lamban menerimanya. Bahkan sebagian berusaha menolak disertai ancaman.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah doa syukur Kitab Suci 10”
Menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang berkarya
tentang Allah yang berkarya dalam dalam diri Paulus dan
diri Paulus dan Barnabas ketika Barnabas ketika mewartakan
mewartakan Injil di Ikonium, Listra Injil di Ikonium, Listra dan
dan Derbe. Derbe.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Marilah berdoa untuk
menutup pelajaran dengan doa menutup pertemuan hari ini!
penutup

Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.
Ya Bapa kami yang maha kuasa dan kekal. Paulus dan Barnabas diutus untuk
mentobatkan orang-orang Ikonium, Listra dan Derbe. Semoga kami belajar
mengimani Kristus, dengan menjadi saksi-Mu di tengah kelurga kami. Dengan
demikian, makin banyak orang yang mengakui nama-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.

D. Paulus di Filipi
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
IV Pembukaan Menemukan ayat-ayat dalam Brainstorming 10”
perikop Kis. 16:13-40 yang (curah
berbicara tentang Misi Paulus di pendapat)
Filipi.
Kegiatan Inti Menceritakan perjalanan misi Ceramah 60”
Paulus ke Filipi. Diskusi
Presentasi
Penutup Menuliskan sebuah refleksi tentang Tugas Mandiri 20”
kisah perjalanan Paulus di Filipi dan
bagaimana reaksi orang-orang
terhadap pewartaannya.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa. 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru meminta peserta  Temukan ayat-ayat Kitab Suci
didik untuk menemukan dalam perikop Kis.
ayat-ayat dalam perikop 16:13-40 yang
Kis. 16:13-40 yang berbicara tentang
berbicara tentang misi misi Paulus di Filipi.
Paulus di Filipi
 Guru meminta peserta  Sampaikan secara
didik menyampaikan lisan ayat-ayat yang
secara lisan ayat-ayat kamu temukan.
yang mereka temukan
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa di surga, kami bersyukur karena Dikau izinkan kami menjadi pewarta kabar
sukacita-Mu. Bantulah kami dalam menyiapkan diri, agar dapat menunaikan tugas
pewartaan ini. Demi Kristus Tuhan kami. Amin
 Guru menyiapkan beberapa perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi ayat-ayat yang berbicara tentang ketujuh diakon.
a. Perikop yang penting yaitu Kis. 16:13-40
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Apa yang dilakukan Paulus di Filipi?
- Bagaimana reaksi orang-orang FIlipi menanggapi pewartaan Paulus?
Ketika berada di Filipi, Paulus dan Silas bertemu dengan seorang perempuan
bernama Lidia. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah
kepada Allah. Lidia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan ia
mengajak Paulus menumpang di rumahnya. Paulus juga menyembuhkan seorang
yang perempuan yang dipenuhi roh tenung.
Reaksi orang-orang menanggapi pewartaan Paulus adalah mereka bangkit
menentang mereka. Pembesar-pembesar kota itu menyuruh mrngoyakkan pakaian
dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah berkali-kali didera, mereka
dilemparkan ke dalam penjara.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop Kis. 16:13-
membaca perikop Kis. 16:13-40. 40.
 Guru meminta peserta didik  Ceritakanlah perikop perikop
menceritakan kembali secara lisan Kis. 16:13-40
perikop Kis. 16:13-40.
 Guru memberikan penegasan
tentang materi, teks yang dibacakan
dan diceritakan kembali secara lisan.
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membaca perikop Kis. 16:13-40
 Guru meminta peserta didik menceritakan kembali secara lisan perikop Kis. 16:13-40.
 Guru memberikan penegasan tentang materi, teks yang dibacakan dan diceritakan
kembali secara lisan.
Secara garis besar, di Filipi Paulus, Silas, dan Timotius mula-mula mentobatkan seorang
wanita bernama Lidia bersama seluruh isi rumahnya, mengusir roh jahat dari seorang
perempuan, dan didera hingga dijebloskan ke dalam penjara (Kis. 16:11–23). Namun
iman akan Kristus menolong dan menyelamatkan mereka, bahkan kepala penjarapun
bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus (Kis. 16:34).
Berkat kesaksian Paulus, dan Silas, jemaat di Filipi bertumbuh dan berkembang. Allah
dapat mengubah penganiayaan menjadi kebaikan dan melaluinya banyak jiwa
diselamatkan.

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah refleksi  Tulislah sebuah refleksi Kitab Suci 10”
tentang kisah perjalanan Paulus di tentang kisah perjalanan
Filipi dan bagaimana reaksi Paulus di Filipi dan bagaimana
orang-orang terhadap reaksi orang-orang terhadap
pewartaannya. pewartaannya.
 Guru mengajak peserta didik  Marilah berdoa untuk menutup
untuk menutup pelajaran dengan pertemuan hari ini!
doa penutup
Evaluasi
Untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, guru secara
berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran sangat
penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-penugasan lanjutan
yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual dan sikap
sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic Assessment). Lembar
penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran.
a. Evaluasi sikap Spiritual
No Instrumen Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik menyusun sebuah doa syukur
tentang Allah yang berkarya dalam seluruh
perjalanan misi Gereja
2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah
disusun.
 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib,
kesungguhan dalam berdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
b. Evaluasi Sikap Sosial
No Instrumen Skor
Tidak Kadang- Selalu
pernah kadang
1 Mengikuti kegiatan pendalaman Kitab
Suci di sekolah
2 Mengajak teman mengikuti kegiatan
pendalaman Kitab Suci di sekolah
3 Menjadi pemandu kegiatan pendalaman
Kitab Suci di sekolah
Keterangan:
0=tidak pernah
1=kadang-kadang
2=selalu

NA= Skor perolehan


Skor maksimal

Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D
2. Evaluasi Pengetahuan (Kognitif)
Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan serta penugasan. Untuk
penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan ganda atau soal esai.
No Indikator Soal No. Instrumen Jawaban Skor
Soal
1 Mengisahkan 1 Jelaskan kisah Masa lalu Paulus boleh dibilang sangat 20
pertobatan Saulus pertobatan gelap. Ia menganiaya jemaat Allah,
Saulus pengikut-pengikut Kristus. Ketika berada
di Yerusalem, Paulus melihat sejumlah
orang yang mewartakan Yesus sebagai
Mesias dan Anak Allah. Bagi Paulus tidak
mungkin Yesus itu Mesias, Anak Allah,
karena Ia mati di kayu Salib. Seluruh
kehidupan Paulus sama sekali berubah
ketika mengalami penampakan Yesus yang
bangkit. Ketika ia sedang dalam perjalanan
ke kota Damsyik tiba-tiba cahaya
memancar dari langit, ia rebah ke tanah
dan kedengarlah olehnya suara, “Saulus,
Saulus mengapakah engkau menganiaya
Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau,
Tuhan?” kata-Nya: “Akulah Yesus yang
kau aniaya itu”(Kis. 9:3). Paulus dibaptis
oleh Ananias.
2 Menjelaskan 2 Jelaskan Masa awal sesudah pertobatannya 20
bagaimana Saulus bagaimana merupakan masa yang sulit bagi Paulus
berada dalam Saulus berada (Kis. 9: 22 26). Di satu sisi tidak mungkin
lingkungan Jemaat dalam ia diterima kembali oleh teman-temannya
lingkungan yang bersama dia telah menganiaya Jemaat
Jemaat Kristiani karena akan dianggap sebagai
pengkhianat. Di sisi lain ia tidak begitu
saja diterima di antara Jemaat karena
mereka curiga: bagaimana mungkin orang
yang baru saja menganiaya para pengikut
Kristus itu kini bergabung dengan mereka?
(Kis. 9: 26). Para anggota Jemaat mungkin
menyangka bahwa Paulus berpura-pura
bergabung dengan mereka karena ingin
menangkap mereka.
Dalam situasi yang demikian, Barnabaslah
yang menerima Saulus dan membawanya
kepada rasul-rasul dan menceriterakan
kepada mereka, bagaimana Saulus melihat
Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan
berbicara dengan dia dan bagaimana
keberaniannya mengajar di Damsyik dalam
nama Yesus. Akhirnya rasul-rasul
mengizinkan Saulus tinggal bersama
mereka di Yerusalem (Kis. 9: 27- 28).
3 Menjelaskan awal 3 Jelaskan awal Pada misi mereka yang pertama, Paulus 20
misi Paulus yang misi Paulus dan Barnabas berkhotbah di Ikonium serta
diutus bersama yang diutus diancam dengan perajaman (Kis. 13:51–
Barnabas bersama 14:7). Setelah terpaksa meninggalkan
Barnabas Ikonium karena orang berupaya merajam
mereka, rasul Paulus dan Barnabas pergi
ke Listra di Galatia, salah satu provinsi
Romawi. Pada waktu itu, kota tersebut
sudah dijadikan koloni Romawi oleh
Agustus. Akan tetapi, penduduk aslinya
tetap menggunakan bahasa Likaonia.
Setelah Paulus menyembuhkan seorang
pria yang timpang sejak lahir, kumpulan
orang menyimpulkan bahwa Paulus dan
Barnabas adalah jelmaan dewa Hermes dan
dewa Zeus. Mereka hampir-hampir tidak
bisa mencegah orang-orang itu yang ingin
mempersembahkan korban kepada mereka.
Akan tetapi, belakangan orang-orang
Yahudi dari Ikonium dan Antiokhia Pisidia
menghasut penduduk Listra untuk
menentang Paulus sehingga mereka
merajam dia dan menyeretnya ke luar kota,
karena menyangka dia sudah mati. Setelah
itu, sewaktu rekan-rekan Kristen
mengelilingi dia, Paulus bangkit berdiri,
masuk ke Listra, lalu pergi ke Derbe
bersama Barnabas pada keesokan harinya
(Kis. 14:1,5-20).
4 Menjelaskan 4 Jelaskan Pafos adalah ibu kota Siprus 20
perjalanan misi perjalanan misi sewaktu dikuasai orang Romawi dan
Paulus dan Bernabas Paulus dan menjadi tempat kedudukan prokonsul,
ke pulau Siprus Bernabas ke serta mendapat kepercayaan untuk
pulau Siprus mencetak koin tembaga. Beginilah keadaan
Pafos sewaktu Paulus, Barnabas, dan
Yohanes Markus berkunjung, dan di
sinilah prokonsul Sergius Paulus
—”seorang pria yang cerdas”—”sungguh-
sungguh berupaya mendengar firman
Allah” meskipun ada tentangan sengit dari
Elimas si tukang sihir. Sang prokonsul
”terpukau oleh pengajaran Yehuwa”. (Kis.
13:6-12). Setelah dengan sukses
menyelesaikan kegiatan pengabaran
mereka di Siprus, para utusan injil itu
melanjutkan pekerjaan mereka di Asia
Kecil.
5 Menjelaskan 5 Jelaskan Di Ikonium Pada misi mereka yang 20
perjalanan misi perjalanan misi pertama, Paulus dan Barnabas berkhotbah
Paulus ke Ikonium, Paulus ke di rumah ibadat orang Yahudi. Berkat
Listra dan Derbe Ikonium, Listra pemberitaan Paulus dan Barnabas, orang
dan Derbe banyak di kota itu terbelah menjadi dua:
ada yang memihak kepada orang Yahudi,
ada yang memihak kepada kedua rasul itu.
Paulus dan Barnabas hendak disiksa dan
dilempari dengan batu, maka
menyingkirlah mereka ke kota-kota di
Lakaonia, yaitu Lista dan Derbe (Kis.
14:1-6). Di Listra ketika Paulus
menyembuhkan orang yang timpang, dia
dan Barnabas disambut sebagai dewa.
Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus
mereka sebut Hermes (Kis. 14:8–21). Di
Derbe Paulus dan Barnabas berangkat lagi
ke Derbe (Kis. 14:6–7, 20–21).
6 Menceritakan 6 Ceritakanlah Dalam perjalan misi ke Filipi Paulus, Silas, 20
perjalanan misi perjalanan misi dan Timotius mula-mula mentobatkan
Paulus ke Filipi Paulus ke Filipi seorang wanita bernama Lidia bersama
seluruh isi rumahnya, mengusir roh jahat
dari seorang perempuan. Paulus dan Silas
ditangkap, didera hingga dijebloskan ke
dalam penjara (Kis. 16:11–23). Namun
iman akan Kristus menolong dan
menyelamatkan mereka, bahkan kepala
penjarapun bertobat dan percaya kepada
Tuhan Yesus (Kis. 16:34).
Berkat kesaksian Paulus, dan Silas, jemaat
di Filipi bertumbuh dan berkembang. Allah
dapat mengubah penganiayaan menjadi
kebaikan dan melaluinya banyak jiwa
diselamatkan.

Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100


120

Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor)
Penilaian terhadap evaluasi psikomotor peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan
(observasi).Observasi dapat dilakukan guru ketika para siswa melakukan aktivitas presentasi
pribadi, berpasangan atau berkelompok dan saat berdiskusi.

No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah doa
syukur tentang pertobatan Paulus.
2 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah refleksi
tentang perjalanan misi awal Paulus dan relevansinya
bagi karya misi Gereja di Indonesia
3 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah doa
syukur tentang Allah yang berkarya dalam diri Paulus
dan Barnabas ketika mewartakan Injil di Ikonium, Listra
dan Derbe.
4 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah refleksi
tentang kisah perjalanan Paulus di Filipi dan bagaimana
reaksi orang-orang terhadap pewartaannya.
Aspek yang dinilai :
1. Menulis refleksi sesuai perikop yang diminta
2. Refleksi dikaitkan dengan situasi hidup nyata
3. Refleksi menawarkan keselamatan hidup
4. Refleksi membangun niat untuk mengubah cara hidup
Skor 4= bila refleksi tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila refleksi tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila refleksi tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila refleksi tersebut terdiri dari 1 aspek

Nilai Ketrampilan (Psikomotor) NA= Scor perolehan


Scor maksimal
Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D

Pengayaan dan Remidial


 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai nilai
≥ 70 diberikan pengayaan.
 Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM (70) diberikan Remidial.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Allah Bapa kami di surga. Syukur dan terima kasih atas kesempatan baik ini untuk
belajar dari pertobatan dan misi Paulus. Semoga karena teladan hidup para rasul-Mu,
terutama rasul Paulus kami diteguhkan dalam membagi kasih-Mu bagi sesama yang
membutuhkannya. Kurniakanlah kepada kami api Roh Kudus-Mu. Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.

BAB III SURAT-SURAT PAULUS

Paulus adalah salah seorang penulis yang tulisan-tulisannya banyak tersimpan dalam
kanon Perjanjian Baru. Bentuk tulisan-tulisan Paulus adalah surat. Kata surat ini
menerjemahkan kata epistolē yang pada penggunaan awalnay menunjuk pada sebuah
komunikasi lisan yang dikirimkan oleh seorang pengirim. Kata surat lalu dipergunakan untuk
menyebut berbagai dokumen (komersial, pemerintahan, peradilan, kemiliteran) dan juga
bentuk-bentuk korespondensi lain terutama yang bersifat pribadi. Paulus menulis suratnya
dalam kaidah-kaidah surat Yunani. Tentu saja ia tetap mempergunakan kebebasannya dalam
menulis surat-suratnya.
Kita lihat bagaimana Paulus menyusun surat-suratnya. Ada susunan atau pola dasar
surat yang diikuti oleh Paulus yang kemudian juga dipergunakannya dengan bebas. Artinya
susunan dasar surat dalam tradisi Yunani-Romawi tersebut tidak mengikat Paulus.
Paulus menulis surat-suratnya sebagai tanggapan terhadap situasi nyata atau masalah konkret
yang dihadapi Jemaat atau pribadi tertentu. Di dalamnya Paulus menyampaikan kebenaran
tentang Allah yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus dan bagaimana orang yang percaya
kepada Kristus dapat hidup menurut iman mereka.
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab 3, peserta didik diharapkan mampu:
1.1 Bersyukur atas pesan-pesan suci Allah yang nyata dalam surat-surat Paulus
2.1. Bertanggung jawab untuk melanjutkan pesan-pesan suci dari surat-surat Paulus dalam
hidup sehari-hari
3.1. Memahami surat-surat Paulus dan ajaran-ajaran pokoknya
4.1. Menyajikan hasil refleksi tentang ajaran-ajaran pokok rasul Paulus
Pokok Bahasan
Surat-surat Paulus
Sub Pokok Bahasan
A. Penulisan Surat-Surat Paulus
B. Filemon
C. 1Tesalonika
D. Filipi
E. Galatia
F. 1Korintus
G. Roma
Indikator
Peserta didik mampu:
3.1.1 Membaca perikop-perikop Surat-surat Paulus
3.1.2 Menjelaskan Penulisan surat-surat Paulus
3.1.3 Menjelaskan Latar belakang Surat Filemon
3.1.4 Menjelaskan permintaan Paulus mengenai Onesimus
3.1.5 Menjelaskan Latar belakang Surat Pertama Tesalonika
3.1.6 Menjelaskan pelayanan Paulus di Tesalonika
3.1.7 Menjelaskan makna kedatangan Tuhan bagi jemaat Tesalonika
3.1.8 Menjelaskan Latar belakang Surat Filipi
3.1.9 Menjelaskan kesaksian Paulus dalam penjara
3.1.10 Menjelaskan nasihat merendahkan diri seperti Kristus
3.1.11 Menjelaskan latar belakang Surat Galatia
3.1.12 Menjelaskan bagaimana Paulus menjadi rasul
3.1.13 Menjelaskan pembenaran oleh iman
3.1.14 Menjelaskan latar belakang surat Pertama Korintus
3.1.15 Menjelaskan tentang Ekaristi
3.1.16 Menjelaskan tentang banyak anggota satu tubuh
3.1.17 Menjelaskan latar belakang surat Roma
3.1.18 Menjelaskan tentang manusia dibenarkan karena iman
3.1.19 Menjelaskan tentang hasil pembenaran
3.1.20 Menjelaskan tentang mati dan bangkit bersama Kristus
3.1.21 Menjelaskan tentang hidup oleh Roh
4.1.1 Menuliskan sebuah contoh surat pribadi dengan struktur seperti surat-surat Paulus
4.1.2 Menuliskan sebuah doa syukur tentang hamba dan anak kekasih Allah.
4.1.3 Menuliskan sebuah refleksi tentang makna kedatangan Tuhan bagi orang kristiani
dengan mengambil inspirasi dari teks 1Tes. 4:13-5:11.
4.1.4 Menuliskan sebuah doa syukur tentang sukacita di dalam pelayanan dan pewartaan
Injil, dengan mengambil inspirasi dari pengalaman hidup rasul Paulus dalam penjara
(bdk. Flp.1:12-26).
4.1.5 Menuliskan sebuah refleksi tentang perkembangan dan pertumbuhan imanmu.
4.1.6 Menuliskan sebuah doa syukur kepada Allah Roh Kudus yang memberikan karunia-
karunia kepada diri kita masing-masing.
4.1.7 Menuliskan sebuah refleksi tentang hidup oleh Roh.

A. Penulisan Surat-Surat Paulus


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Mengidentifikasi perikop yang Membaca 20”
berbicara tentang surat-surat Saulus
Kegiatan Inti 1. Surat sebagai sarana komunikasi Ceramah 60”
2. Latar belakang dan tujuan Diskusi
penulisan Presentasi

3. Pengelompokan
4. Struktur surat Paulus
Penutup 1. Menuliskan sebuah contoh surat Mandiri 10”
pribadi dengan struktur seperti surat-
surat Paulus

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru menyiapkan  Identifikasi latar  Kitab Suci
perikop salah satu surat belakang dan tujuan
Paulus(Mis. Surat penulisan,
Filemon), peserta didik Pengelompokan dan
diminta untuk Struktur surat Paulus
mengidentifikasi latar kepada Filemon.
belakang dan tujuan
penulisan,
Pengelompokan dan
Struktur surat Paulus.
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Tuhan Bapa yang Mahakuasa, Berkat kesaksian dan pewartaan rasul Paulus,
kabar sukacita-Mu sampai menjangkau segala bangsa. Lewat kehadiran nyata
maupun melalui surat-surat, rasul Paulus meneguhkan hati dan iman umat-Mu.
Semoga kehadiran kami, membuat orang lain merasa terhibur. Demi Kristus, Tuhan
kami. Amin.

 Guru menyiapkan perikop salah satu surat Paulus (Mis. Surat Filemon), peserta
didik diminta untuk mengidentifikasi latar belakang dan tujuan penulisan,
Pengelompokan dan Struktur surat Paulus.
 Contohnya Surat Filemon
a. Latar belakang dan tujuan penulisan
Filemon memiliki seorang budak yang bernama Onesimus. Budak itu melarikan diri
sampai akhirnya bertemu dan berkenalan dengan Paulus di dalam penjara. Antara
Onesimus dan Paulus terjalin hubungan yang akrab (ay. 10,12,13) dan bahkan budak
itu menjadi pembantu Paulus. Surat kepada Filemon ini, dibawa langsung oleh
Onesimus sang budak. Isi surat ini, ia mengajukan permohonan kepada sahabatnya itu
untuk menerima kembali Onesimus.
b. Pengelompokan
Surat Filemon termasuk dalam kelompok surat di penjara dengan tujuannya adalah
untuk pribadi.
c. Struktur Surat Filemon
- Pembuka (1-7): Salam dan Ucapan Syukur.
- Permintaan kepada Filemon (8-22): Menerima kembali Onesimus.
- Penutup (23-25): Salam penutup.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Amati gambar berikut  Kitab 60”
untuk mengamati gambar contoh Suci
surat Paulus.  Gambar
 Guru meminta peserta didik  Sampaikan pendapatmu model
menyatakan pendapatnya tentang tentang gambar tersebut. surat
gambar tersebut.  Masuklah dalam dalam
 Guru membagi peserta didik kelompokmu masing- dunia
dalam kelompok-kelompok masing! Perjanji-
an Baru
 Diskusikanlah tentang :
 Guru meminta peserta didik
1. Surat sebagai sarana
mendiskusikan tentang: komunikasi.
1. Surat sebagai sarana 2. Latar belakang dan
komunikasi. tujuan penulisan.
2. Latar belakang dan tujuan 3. Pengelompokan.
penulisan. 4. Struktur surat
3. Pengelompokan. Paulus.
4. Struktur surat Paulus.
 Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusimu!
diskusi.
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar contoh surat di bawah ini:

(Sumber: Dok Penulis)

 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:


1. Surat sebagai sarana komunikasi.
2. Latar belakang dan tujuan penulisan.
3. Pengelompokan surat-surat Paulus
4. Struktur surat Paulus.
 Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
 Guru meminta salah satu peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:

1. Surat sebagai sarana komunikasi


Surat merupakan sarana komunikasi yang telah lama dipergunakan dalam sejarah
manusia. Pada zaman perjanjian baru, surat sudah umum dipergunakan sebagai sarana
komunikasi dalam dunia Yunani-Romawi. Surat menjadi penghubung antara
orang/kelompok dengan orang/kelompok lain yang tinggal terpisah. Sarana
komunikasi ini biasa dipakai oleh para pejabat Negara (bdk. Kis. 23:26-30:25:26),
pemimpin agama (bdk. Kis. 9:2; 28:21), filsuf, pedangang, dan sebagainya. Ada surat
antar kelompok dan antar pribadi yang isinya menyangkut hal-hal yang konkret.
Dalam hal ini, jelas siapa pengirimnya, siapa yang dituju, dan mengapa surat itu
ditulis. Surat seperti ini disebut litera. Tetapi ada juga surat yang semata-mata
digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan gagasan penulisnya. Surat ini tidak
dikirimkan kepada orang tertentu, karena bisa jadi penerima surat hayalan hasil
imajinasi penulisnya. Surat semacam ini biasa disebut epistola.
Paulus adalah salah seorang penulis yang tulisan-tulisannya banyak tersimpan dalam
kanon Perjanjian Baru. Bentuk tulisan-tulisan Paulus adalah surat. Paulus menulis
suratnya dalam kaidah-kaidah surat Yunani. Tentu saja ia tetap mempergunakan
kebebasannya dalam menuliskan surat-suratnya. Paulus menulis surat baik untuk
seorang pribadi (misalnya Filemon) maupun untuk suatu kelompok (misalnya Roma,
1-2 Korintus, dan Galatia).
2. Latar belakang dan tujuan penulisan
Sebagai pewarta Injil Paulus tidak perna lama tinggal di suatu tempat. Paling lama satu
setengah tahun atau dua tahun, ia tinggal di suatu tempat untuk mewartakan,
mendirikan jemaat, dan membinanya. Setelah semuanya dianggap siap, ia melanjutkan
perjalanan mewartakan Injil ke tempat lain. Ketika berada di tempat lain, Paulus
mendengar kabar tentang jemaat yang telah didirikannya itu. Mungkin ada masalah
yang harus mereka hadapi bersama sebagai satu jemaat. Mungkin ada pertentangan
atau perselisahan dalam tubuh jemaat sendiri. Mendengar kabar seperti itu, Paulus,
yang berada di tempat lain, tidak dapat dating sendiri, dan secara lisan menanggapi
masalah tersebut. Untuk itulah Paulus menulis surat untuk jemaat yang sedang dilanda
masalah. Surat-surat Paulus mengungkapkan keterlibatannya pada masalah yang
digumuli oleh jemaat. Surat-surat itu dikirim supaya dibacakan dihadapan jemaat (1
Tes. 5:25; Fil. 2). Paulus menulis surat ketika ia sendiri tidak dapat hadir mengunjungi
jemaat.
3. Pengelompokan surat-surat Paulus
Perkiraan tahun penulisan surat-surat Paulus dapat di lihat di bawah ini:
Nama Surat Tahun penulisan
1 dan 2Tesalonika Tahun 50-52
Galatia Tahun 55
1 dan 2 Korintus Tahun 57
Roma Tahun 58
Kolose, Efesus, Filemon dan Filipi Tahun 61-62
Timoteus dan Titus Tahun 65
Dalam Alkitab, surat-surat Paulus dimasukan bukan berdasarkan tahun penulisan.
Umumnya surat-surat Paulus bisa dikelompokan dalam 3 Jenis antara lain:
 Surat-Surat di Penjara
Paulus menyebut dirinya tawanan atau orang yang dipenjarakan. Kelompok surat
dalam penjara antara lain Efesus, Filipi, Kolose dan Filemon.
 Surat-surat pastoral
Jenis surat ini berisikan petunjuk bagi para pemimpin jemaat; bagaimana mereka
mesti menjalankan kepemimpinannya. Paulus menekankan kesetiaan berpegang
pada iman yang telah mereka terima, membela iman melawan ajaran sesat,
nasihat agar orang Kristen hidup menurut martabatnya yang baru sebagai orang
kristen. Kelompok surat ini adalah 1-2 Timoteus (Timoteus adalah wakil Paulus
di Efesus atau pemimpin jemaat di sana) dan Titus (Wakil Paulus di pulau Kreta)
 Surat-Surat Besar
Jenis surat ini ditulis tahun 53-58. Surat ini berbobot isinya dan panjang. Paulus
terus menerus bertanya dan merenung tentang apa artinya kita diselamatkan oleh
Kristus, sebab Kristus berperan dalam sejarah keselamatan umat beriman
melalui sabda dan sakramen. Kelompok surat ini antara lain 1-2 Korintus,
Galatia dan Roma.
4. Struktur Surat Paulus
Sama seperti model-model surat jaman itu, biasanya surat disusun dalam struktur
sbb.:
 Pembuka : Nama dan gelar penulis dan penerima surat dengan beberapa kata
salam, ucapan selamat
 Ucapan Syukur: ucapan syukur kepada Allah dan alasan syukur.
 Isi Surat: berupa pengajaran dan nasihat.
 Penutup : tanggal dan tempat penulisan, salam dari penulis serta teman-
temannya kepada penerima surat dan yang berdekatan dengannya.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah doa syukur  Tulislah doa syukur Kitab Suci 10”
tentang pentingnya surat sebagai tentang pentingnya surat
sarana komunikasi dalam sebagai sarana komunikasi
Gereja. dalam Gereja.

 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa!


menutup pelajaran dengan doa
penutup.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang Kudus, lewat kesaksian hidup dan pengajaran rasul Paulus banyak orang
bertobat dan percaya kepada nama-Mu. Buatlah kami rela meninggal dosa-dosa kami dan
kembali berdamai dengan Dikau dan dengan sesama. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

B. Surat kepada Filemon


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Membaca perikop surat Filemon. Membaca 10”
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Latar belakang Surat Ceramah 60”
Filemon. Diskusi
2. Menjelaskan permintaan Paulus Presentasi
mengenai Onesimus.
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Tugas Mandiri 20”
tentang hamba dan anak kekasih
Allah.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru meminta peserta  Membaca perikop C. Kitab Suci
didik untuk membaca surat Filemon.
perikop surat Filemon.
 Menyebutkan struktur  Sebutkan struktur
surat Filemon. surat Filemon.

 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Allah Mahakuasa, Kebaikan dan kemurahan-Mu selalu menyertai kami.


Ajarilah kami untuk tekun dan setia pada tugas pewartaan kami, yaitu
menghadirkan kebaikan dan kemurahan-Mu untuk sesama di sekitar kami.
Engkaulah yang mengutus kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin

 Guru menyiapkan perikop surat Filemon, peserta didik diminta untuk membaca perikop
surat Flm ay.1-25
Struktur Surat Filemon
 Pembuka (1-7): Salam dan Ucapan Syukur.
 Permintaan kepada Filemon (8-22): Menerima kembali Onesimus.
 Penutup (23-25): Salam penutup
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah dalam kelompok- Kitab 60”
kelompok diskusi. kelompok diskusi. Suci
 Guru mengajak peserta didik untuk  Bacalah dan diskusikan
membaca lagi perikop surat Filemon tentang:
di atas dan mendiskusikan tentang: 1. Latar belakang Surat
1. Latar belakang Surat Filemon. Filemon.
2. Permintaan Paulus mengenai 2. Permintaan Paulus
Onesimus. mengenai Onesimus.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok diskusi.
 Guru mengajak peserta didik untuk membaca lagi perikop surat Filemon di atas dan
mendiskusikan tentang:
1. Latar belakang Surat Filemon.
2. Permintaan Paulus mengenai Onesimus.
 Selanjutnya guru memberikan kesempatan setiap kelompok memaparkan hasil
diskusinya.
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
1. Latar Belakang Surat Filemon
Paulus menulis surat ini kepada Filemon dari dalam penjara sehingga ia menyebut diri
“seorang hukuman karena Kristus Yesus”(ay. 1). Dari dalam penjara itulah Paulus
mengirim surat kepada Filemon.
Filemon adalah seorang yang cukup berada. Ia tidak hanya mempunyai budak-budak
(entah berapa), tetapi juga sebuah rumah yang cukup besar (ay. 2). Apa kedudukan dan
peranannya dalam masyarakat tidak jelas, tetapi dalam lingkup umat Kristen di luar
rumahnya sendiri ia seorang tokoh yang agak penting dan berpengaruh (bdk. ay. 5-7).
Filemon memiliki seorang budak yang bernama Onesimus. Budak itu melarikan diri
sampai akhirnya bertemu dan berkenalan dengan Paulus di dalam penjara. Antara
Onesimus dan Paulus terjalin hubungan yang akrab (ay. 10,12,13) dan bahkan budak itu
menjadi pembantu Paulus. Surat kepada Filemon ini, dibawa langsung oleh Onesimus
sang budak. Isi surat ini, ia mengajukan permohonan kepada sahabatnya itu untuk
menerima kembali Onesimus.
2. Permintaan Paulus mengenai Onesimus
Dalam surat ini, Paulus mengajukan permintaan kepada Filemon mengenai “anakku
yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus” (ay. 10). Isi permintaan
Paulus kepada Filemon adalah menerima kembali Onesimus bukan lagi sebagai budak
melainkan sebagai saudara seiman yang terkasih. Paulus sendiri sudah menerimanya
sebagai saudara terkasih, bahkan menyebutnya anak. Paulus sebenarnya ingin menahan
Onesimus untuk menemaninya dalam penjara dan melayaninya, tetapi ia tidak mau
melakukan hal itu tanpa persetujaun Filemon.
Secara halus Paulus mendesak Filemon untuk menerima Onesimus. “Kalau engkau
mengaggap aku saudaramu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri”(ay. 17). Jika
Onesimus telah merugikan Filemon atau berhutang kepadanya, Paulus akan
menaggungnya, walaupun sebenarnya Filemon juga memiliki hutang (rohani) kepada
Paulus. Ia telah menjadi percaya pada Kristus berkat pewartaan Paulus. Karena itu,
dalam arti tertentu ia mendapatkan keselamatan karena “jasa” Paulus. Akhirnya, Paulus
mengungkapkan keyakinannya bahwa Filemon akan melakukan lebih dari yang diminta
oleh Paulus. Ia juga meminta Filemon mau memberinya tumpangan jika nanti Paulus
berkunjung ke rumahnya.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah doa syukur  Tulislah sebuah doa syukur 10”
tentang hamba dan anak kekasih tentang hamba dan anak
Allah. kekasih Allah.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa untuk menutup
menutup pelajaran dengan doa pertemuan hari ini!
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa kami yang ada di surga. Engkau mengajari kami untuk mengampuni sesama
kami dan mencintai mereka dengan tulus hati, seperti rasul Paulus yang mencintai
Onesimus dan menganggapnya sebagai saudara yang kekasih. Buatlah kami hidup
damai dengan sesama, seperti Putra-Mu terkasih, Dialah Tuhan dan pengantara kami,
sepanjang segala masa. Amin.
C. Surat Pertama kepada Jemaat Tesalonika
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
III Pembukaan 1. Membaca parikop surat pertama Membaca 10”
kepada Jemaat Tesalonika
Kegiatan Inti 3. Menjelaskan Latar belakang Surat Ceramah 60”
pertama kepada Jemaat Diskusi
Tesalonika. Presentasi
4. Menjelaskan pelayanan Paulus di
Tesalonika.
5. Menjelaskan makna kedatangan
Tuhan bagi jemaat Tesalonika.
Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Tugas Mandiri 20”
tentang makna kedatangan Tuhan
bagi orang kristiani

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa Kitab Suci
 Guru meminta peserta  Membaca teks 1Tes.
didik untuk membaca 2:1-20, dan temukan
teks 1Tes. 2:1-20, dan ayat-ayat yang
menemukan ayat-ayat berbicara tentang
yang berbicara tentang Paulus di Tesalonika.
Paulus di Tesalonika.
 Guru memberikan
penegasan berdasarkan
ayat-ayat yang
ditemukan.
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, semangat yang di tunjukkan oleh Rasul Paulus menjadi semangat yang hendak
lakukan sepanjang proses ini. Semoga dengan demikian, kami pun boleh mendapat
ganjaran keselamatan seperti yang Engkau janjikan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin
 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci 1Tes. 2:1-20, peserta didik diminta untuk
membacanya.
 Setelah membaca, peserta didik diharapkan menjawab pertanyaan berikut:
- Manakah ayat-ayat dalam perikop tersebut yang berbicara tentang Paulus di
Tesalonika?
- Apa yang dilakukan Paulus di Tesalonika?
 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Silas (Silwanus), dan Timotius, tiba di Tesalonika mewartakan Injil, menasehati dan
menenguhkan iman serta mengarahkan jemaat untuk hidup sesuai dengan kehendak
Allah, yang memanggil kamu ke dalam kerajaan dan kemulian-Nya.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop 1Tes. 4:13-
membaca perikop 1Tes. 4:13-5:11. 5:11.
 Guru meminta peserta didik
mendiskusikan perikop 1Tes. 4:13-  Diskusikan perikop 1Tes.
5:11 dengan pertanyaan panduan 4:13-5:11, dengan pertanyaan
berikut: panduan berikut:
1. Jelaskan latar belakang Surat 1. Jelaskan latar belakang
pertama kepada Jemaat Surat pertama kepada
Tesalonika. Jemaat Tesalonika.
2. Jelaskan makna kedatangan 2. Jelaskan makna
Tuhan bagi jemaat Tesalonika. kedatangan Tuhan bagi
 Guru meminta peserta didik jemaat Tesalonika.
melaporkan hasil diskusi kelompok.
 Laporkan hasil diskusi
 Guru memberikan penegasan
kelompok.
tentang materi, teks yang dibacakan
dan hasil diskusi kelompok

 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.


 Guru meminta peserta didik membaca perikop 1Tes. 4:13-5:11
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop 1Tes. 4:13-5:11, dengan pertanyaan
panduan berikut:
1. Menjelaskan Latar belakang Surat pertama kepada Jemaat Tesalonika.
2. Menjelaskan makna kedatangan Tuhan bagi jemaat Tesalonika.
 Guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan tentang teks yang dibacakan dan hasil diskusi kelompok.
1. Latar Belakang Surat pertama kepada Jemaat Tesalonika
Paulus pergi ke Athena disertai beberapa orang temannya. Sementara itu, ia mengirim
pesan kepada Silas dan Timotius supaya segera menemuinya di Athena. Ketika tiba di
Athena, Timotius membawa kabar buruk dari Tesalonika: jemaat masih harus
menghadapi gangguan dari orang-orang Yahudi. Karena itu, Paulus mengutus Timotius
kembali ke Tesalonika untuk melihat bagaimana keadaan jemaat yang sedang
menghadapi kesulitan itu(1Tes. 3:1-8). Sementara itu di Athena, Paulus mewartakan Injil
kepada para filsuf, tetapi ia hanya ditertawakan. Kegagalan itu sangat mengecewakan
Paulus dan membuatnya sedih. Dari kota Korintus inilah Paulus menulis surat kepada
jemaat Tesalonika sekitar tahun 50 (musim dingin). Lewat surat itu Paulus menanggapi
berbagai persoalan yang dihadapi oleh jemaat sebagaimana ia dengar dari Timotius dan
Silas. Kabar yang dibawa oleh keduanya menyangkut tiga hal pokok yang kemudian
ditanggapi oleh Paulus dalam suratnya.
a. Jemaat menunjukan kualitas iman yang unggul. Mereka tetap teguh dalam iman
walaupun harus menghadapi berbagai ancaman dan penganiayaan.
b. Rupanya ada isu atau fitnah yang didengar oleh jemaat bahwa Paulus dan teman-
temannya hidup dari derma dan sumbangan jemaat, seperti para filsuf dan para
tukang sihir.
c. Ada berbagai salah paham yang berkembang dalam jemaat berkaitan dengan pokok-
pokok iman kristiani. Misalnya, nasib orang kristiani yang mati sebelum Tuhan
dating dan mengenai saat kedatangan Tuhan.
2. Makna kedatangan Tuhan bagi jemaat Tesalonika
Paulus tidak menginginkan bahwa jemaat berdukacita karena tidak mengetahuinya nasib
mereka yang meninggal sebelum Tuhan datang. Mereka telah percaya kepada Kristus
yang memberikan jaminan keselamatan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya.
Jika kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, kita percaya juga bahwa
dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan orang-orang yang telah meninggal
bersama-sama dengan Dia (1Tes. 4:14). Karena percaya kepada Kristus, mereka yang
telah meninggal pada waktu Ia datang, akan dibangkitkan bersama Kristus dan hidup
untuk selamanya. Jaminannya adalah Yesus yang telah dibangkitkan oleh Allah sendiri.
Setelah dibangkitkan dari kematian, mereka akan ikut serta dalam kedatangan Tuhan
sama seperti mereka yang masih hidup pada saat itu. Kedatangan Tuhan itu sendiri akan
ditandai dengan datangnya pemimpin Malaikat yang berseru dengan suara sangkakala
Allah. Pada waktu itulah Tuhan akan turun dari surga. Kemudian, orang-orang yang telah
mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu, mereka, bersama dengan
orang-orang yang masih hidup akan di angkat ke dalam awan menyongsong Tuhan di
angkasa.
Karena yakin bahwa Tuhan akan segera datang, banyak orang tidak mau melaksanakan
kewajiban hidup mereka (1Tes. 4:11; 5:14; bdk. 2Tes. 3:6, 10-12). Akibatnya, mereka
justru menjadi batu sandungan bahkan bagi orang-orang di luar jemaat (1Tes. 4:12).
Mereka pun ingin mengetahui kapan sebenarnya Tuhan akan datang (1Tes. 5:1).
Menanggapi hal itu Paulus menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui
saat kedatangan Tuhan. Yesus pun menyatakan bahwa hanya Bapa yang mengetahui
kapan hal itu akan terjadi (Kis. 1:7; Mat. 24:36).
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah refleksi tentang  Tulislah sebuah refleksi Kitab Suci 10”
makna kedatangan Tuhan bagi orang tentang makna kedatangan
kristiani. Tuhan bagi orang kristiani.
 Marilah berdoa untuk
 Guru mengajak peserta didik untuk menutup pertemuan hari ini!
menutup pelajaran dengan doa
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa kami yang maha kasih, Yesus Kristus Putra-Mu telah mengorbankan
diri-Nya demi keselamatan kami umat-Mu. Ia berjanji akan datang kembali
untuk mengadili orang yang hidup maupun yang mati. Semoga karena iman
kepada-Mu, kami pun diselamatkan. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

D. Surat kepada Jemaat Filipi


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
IV Pembukaan 1. Membaca parikop surat kepada Membaca 10”
Jemaat Filipi.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Latar belakang Ceramah 60”
Surat Filipi. Diskusi
2. Menjelaskan kesaksian Paulus Presentasi
dalam penjara.
3. Menjelaskan nasihat
merendahkan diri seperti
Kristus.
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Tugas Mandiri 20”
tentang sukacita di dalam
pelayanan dan pewartaan Injil,
dengan mengambil inspirasi
dari pengalaman hidup rasul
Paulus dalam penjara (bdk.
Flp.1:12-26).
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa.
 Guru meminta peserta  Temukan ayat-ayat Kitab Suci
didik untuk membaca dalam perikop Flp.
teks Flp. 1:12-26; 2:1-11, 1:12-26; 2:1-11, dan
dan menemukan ayat- menemukan ayat-ayat
ayat yang penting yang yang penting yang
berbicara tentang berbicara tentang
sukacita Paulus di penjara sukacita Paulus di
dan nasihat merendahkan penjara dan nasihat
diri seperti Kristus. merendahkan diri
seperti Kristus.
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, Raja Mahamulia. Penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami mampu
bersukacita di tengah situasi sulit yang kami hadapi sebagai pewarta Sabda-Mu.
Perkenankanlah kami menikmati anugrah dan mahkota surgawi. Demi Kristus Tuhan
kami. Amin

 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci, peserta didik diminta untuk membaca dan
mengidentifikasi ayat-ayat yang berbicara tentang sukacita Paulus di penjara dan
merendahkan diri seperti Kristus.
a. Perikop yang penting, yaitu: Flp. 1:12-26, dan 2:1-11
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Apa yang menyebabkan Paulus bersukacita meskipun di dalam penjara?
- Bagaimana nasihat Paulus agar jemaat Filipi tetap bersatu dan merendahkan diri
seperti Kristus?
 Guru memberikan penegasan atas diskusi peserta didik:
Paulus bersukacita karena ia yakin bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatan
oleh doa dan pertolongan Roh Yesus Kristus. Sebab bagi Paulus, hidup adalah Kristus
dan mati adalah keuntungan. Maka Paulus menasehati jemaat di Filipi untuk sehati
sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan
sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Seperti Kristus yang telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Puncaknya adalah ketaatan Yesus di atas kayu salib.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop Flp. 1:12-26;
membaca lagi perikop Flp. 1:12-26; 2:1-11
2:1-11
 Guru meminta peserta didik  Ceritakanlah kembali secara
menceritakan kembali secara tertulis tertulis dengan kata-kata
dengan kata-kata sendiri perikop sendiri perikop Flp. 1:12-26;
Flp. 1:12-26; 2:1-11. 2:1-11.
 Guru memberikan penegasan
tentang materi, teks yang dibacakan
dan diceritakan kembali secara
tertulis.
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membaca lagi perikop Flp. 1:12-26; 2:1-11.
 Guru meminta peserta didik menceritakan kembali secara tertulis dengan kata-kata
sendiri (dalam kelompok) perikop Flp. 1:12-26; 2:1-11.
 Guru memberikan penegasan tentang materi, teks yang dibacakan dan diceritakan
kembali secara tertulis.
1. Latar belakang
Paulus sedang berada dalam penjara di Efesus ketika menulis surat kepada Jemaat
Filipi. Penjara tempat Paulus, adalah tahanan yang relatif ringan. Timotius, rekan
kerjanya yang paling setia, tetap bersama dengannya di dalam penjara. Mendengar bahwa
Paulus telah dijebloskan ke dalam penjara, Jemaat Filipi menjadi khawatir dan sedih. Ia
dituduh melanggar hukum Romawi karena memberitakan Kristus (Flp. 1:12-13) dan
menolak menyembah kaisar dan dewa-dewi.
Untuk mengurangi beban Paulus selama berada di dalam penjara, jemaat Filipi
mengirim bantuan financial yang diantarkan oleh Epafroditus. Paulus memanfaatkan
kembalinya Epafroditus itu sebagai kesempatan untuk mengirim surat kepada Jemaat.
Lewat surat itu ia memberitahukan keadaannya di dalam penjara dan dengan demikian
juga menghilangkan kecemasan Jemaat atas nasib Paulus dan pewartaan Injil (Flp. 1:12-
26).
2. Sukacita Paulus di dalam penjara
Paulus dipenjarakan karena Kristus, untuk itu sebagai orang yang diutus untuk
memberitakan Injil, Paulus merasa yang penting baginya adalah bahwa Kristus
diberitakan, hal itu sudah cukup membuat Paulus bersukacita. Paulus sendiri tidak
binggung dengan keadaan dirinya, apakah ia akan bebas atau dihukum mati. “Bagiku
hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21). Kalau bebas dari
hukuman, ia akan kembali bekerja bagi Kristus; kalau harus mati, ia merasa beruntung
karena dapat segera bertemu dengan Kristus, yang selama ini telah dilayaninya.
Sebenarnya ia ingin mati supaya dapat berjumpa dengan Kristus, tetapi mengingat
perlunya kehadiran Paulus bagi Jemaat, ia yakin akan bebas dan kembali berkarya.

3. Merendahkan diri seperti Kristus


Paulus meminta para anggota Jemaat sehati, tidak mementingkan diri sendiri, dan
merendahkan diri seperti Kristus. Kerendahan hati amat penting dalam membangun
kesatuan Jemaat. Orang yang rendah hati menganggap orang lain lebih utama; ia tidak
hanya memperhatikan kepentingan pribadinya tetapi juga kepentingan orang lain.
Karena itu, Paulus mengajak Jemaat untuk meneladani kerendahan hati Kristus,
dengan menaruh pikiran dan perasaan Kristus dalam diri mereka sendiri.
Kristus memang memiliki rupa Allah, tetapi tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah sebagai sesuatu yang harus diperebutkan. Sebaliknya, Kristus rela
mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan
manusia. Sebagai manusia Ia merendahkan diri dan taat kepada Allah Bapa-Nya
sampai mati di kayu salib. Karena itulah, Yesus ditinggikan oleh Allah melalui
kebangkitan-Nya dari antara orang mati dan kenaikan-Nya ke surga.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah doa syukur  Tuliskan sebuah doa syukur Kitab Suci 10”
tentang sukacita di dalam tentang sukacita di dalam
pelayanan dan pewartaan Injil, pelayanan dan pewartaan
dengan mengambil inspirasi dari Injil, dengan mengambil
pengalaman hidup rasul Paulus inspirasi dari pengalaman
dalam penjara (bdk. Flp.1:12-26). hidup rasul Paulus dalam
 Guru mengajak peserta didik untuk penjara (bdk. Flp.1:12-26).
menutup pelajaran dengan doa  Marilah berdoa untuk
penutup menutup pertemuan hari ini!
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang murah hati,Yesus Kristus Putra-Mu telah merendahkan diri sama seperti kami dengan
mengambil rupa seorang hamba yang menderita. Ajarilah kami untuk tidak menyombongkan diri di
hadapan-Mu, tetapi dengan rendah hati serta tekun melaksanakan tugas yang telah Dikau percayakan
kepada kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

E. Surat kepada Jemaat Galatia


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
V Pembukaan 1. Membaca parikop surat kepada Membaca 10”
Jemaat Galatia
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Latar belakang Surat Ceramah 60”
kepada Jemaat Galatia. Diskusi
2. Menjelaskan bagaimana Paulus Presentasi
menjadi rasul.
3. Menjelaskan pembenaran oleh
iman.
Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Tugas Mandiri 20”
tentang perkembangan dan
pertumbuhan imanmu.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa 20”
didik untuk berdoa Kitab Suci
 Guru meminta peserta
didik untuk membaca teks  Membaca teks Gal. 1:11- 4.
Gal. 1:11-2:10; 3:1-14 dan 2:10, dan temukan ayat-ayat
menemukan ayat-ayat yang yang berbicara tentang
berbicara tentang bagaimana Paulus menjadi
bagaimana Paulus menjadi rasul dan pembenaran oleh
rasul dan pembenaran oleh iman.
iman.
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa yang maha kuasa dan kekal, Engkau memilih dan mengangkat Paulus
menjadi rasul-Mu yang sejati. Berkat iman dan kesaksiannya banyak orang di hantar
kepada Kristus dan Gereja-Nya. Semoga karena iman yang sama, kami pun digerakan
oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi-Mu di mana kami berada. Demi Kristus Tuhan
dan pengantara kami. Amin

 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci Gal. 1:11-2:10, 2:1-10, dan 3:1-14, peserta didik
diminta untuk membacanya.
a. Perikop yang penting, yaitu: Gal. 1:11-24, 2:1-10, dan 3:1-14.
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Mengapa Paulus menyebut dirinya rasul?
- Bagaimana Paulus diterima dan diakui oleh para rasul?
- Jelaskanlah manusia dibenarkan oleh karena iman!
 Guru memberikan penegasan singkat atas diskusi peserta didik:
Paulus menegaskan bahwa ia sesungguhnya menerima tugas pemberitaan Injil ini bukan
dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadanya, tetapi ia
menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus. Para rasul menerima Paulus sebagai rasul
bangsa-bangsa tidak bersunat, sedangkan Petrus dan rasul lainnya diutus kepada bangsa-
bangsa yang bersunat. Dan berkat pemberitaan Injil yang diwartakan oleh Paulus orang-
orang non Yahudi pun diselamatkan. Mereka diselamatkan bukan lagi karena hukum
Taurat tetapi karena iman akan Yesus Kristus.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop Gal. 1:11-
membaca lagi perikop Gal. 1:11- 2:10; 3:1-14.
2:10; 3:1-14.
 Guru meminta peserta didik  Diskusikan perikop Gal.
mendiskusikan perikop Gal. 1:11- 1:11-2:10; 3:1-14, dengan
2:10; 3:1-14, dengan pertanyaan pertanyaan panduan berikut:
panduan berikut: 1. Jelaskan latar belakang
1. Jelaskan latar belakang Surat
Surat kepada Jemaat
kepada Jemaat Galatia.
Galatia.
2. Jelaskan bagaimana Paulus
2. Jelaskan bagaimana
menjadi rasul.
Paulus menjadi rasul.
3. Jelaskan pembenaran oleh
3. Jelaskan pembenaran
Iman.
 Guru meminta peserta didik oleh Iman.
melaporkan hasil diskusi  Laporkan hasil diskusi
kelompok. kelompok.
 Guru memberikan penegasan
tentang materi, teks yang
dibacakan dan hasil diskusi
kelompok
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membaca lagi perikop Gal. 1:11-2:10; 3:1-14
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop Gal. 1:11-2:10; 3:1-14, dengan
pertanyaan panduan berikut:
1. Menjelaskan Latar belakang Surat kepada Jemaat Galatia.
2. Menjelaskan bagaimana Paulus menjadi rasul.
3. Menjelaskan pembenaran oleh Iman.
 Guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan tentang teks yang dibacakan dan hasil diskusi
kelompok.
1. Latar Belakang
Jemaat-jemaat Galatia sedang mengalami kekacauan dan kebingungan yang
disebabkan oleh para pengacau yang datang dari luar Jemaat, yaitu dari kalangan orang
Yahudi yang telah menjadi Kristiani (Gal. 1:6-7). Mereka memang teguh adat istiadat
Yahudi dan mau memaksakan agar orang-orang non Yahudi yang menjadi Kristiani juga
melakukan hal yang sama (Gal. 4:21;5:2-12;6:12). Misalnya, kewajiban untuk disunat
dan menghindari makanan yang haram. Mereka memberi kesan bahwa iman akan
Kristus belum cukup untuk memperoleh keselamatan sehingga harus dilengkapi dengan
hukum agama Yahudi. Melalui surat ini Paulus mengingatkan para anggota Jemaat
bahwa keputusan mereka untuk mempercayai para pengacau yang menghasut mereka itu
tidak dapat dibenarkan. Sebaliknya, Paulus berusaha meyakinkan Jemaat bahwa ia
adalah rasul yang sejati dan Injil yang diberitakannya kepada mereka adalah Injil yang
benar. Karena itu, surat Galatia bersifat sangat pribadi, dalam arti Paulus banyak
mengungkapkan perasaan dan isi hatinya.

2. Paulus menjadi rasul


Untuk membela jabatan kerasulan dan kebenaran Injil yang diwartakannya,
Paulus mengisahkan riwayat hidupnya. Dahulu ia adalah seorang Yahudi yang sangat
taat memelihara adat istiadat nenek moyang. Paulus sangat taat pada adat istiadat Yahudi
dan menolak Injil Kristus.
Tetapi, Allah mengambil tindakan yang mengubah arah hidup Paulus dengan
“menyatakan anak-Nya” kepada Paulus. Segera setelah menerima panggilan itu, Paulus
pergi melaksanakan tugasnya. Sebelum pergi ke Yarusalem, Paulus telah menjadi rasul
karena ia telah memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non Yahudi di Tanah Arab. Ia
bebas dari otoritas manusiawi, khususnya otoritas pempinan Jemaat di Yerusalem. Ia
menjadi percaya kepada Yesus karena Tuhan sendiri yang turun dan memberikan
kepadanya tugas kerasulan. Dengan demikian, Injil yang diwartakannya itu jelas tidak
berasal dari manusia dan sampai kepadanya bukan melalui manusia.
3. Pembenaran oleh Iman
Manusia dipandang benar oleh Allah bukan karena melakukan Hukum Taurat, tetapi
karena percaya kepada Kristus. Karena itu, Taurat bukanlah jalan keselamatan dan yang
diperlukan untuk mendapatkan keselamatan adalah iman akan Kristus. Paulus menjelaskan
berbagai bukti untuk menunjukkan bahwa Injil yang diberitakannya benar-benar
membebaskan orang percaya dari Hukum Taurat. Dengan cara demikian, Paulus berusaha
agar Jemaat dapat kembali kepada iman sejati yang telah mereka dapatkan berkat
pemberitaan Paulus.
Orang-orang Galatia Sebelum bertobat dan ketika bertobat, mereka sama sekali tidak
mengenal Taurat. Paulus memberitakan kepada orang-orang Galatia sehingga mereka
bertobat dan percaya kepada Kristus. Sesudah bertobat, mereka menerima Roh dan banyak
mengalami mujizat. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa para anggota Jemaat menerima
Roh dan mengalami berbagai mujizat bukan karena melakukan Hukum Taurat, tetapi karena
percaya kepada Kristus.
Sebagai bukti kedua Paulus menunjukan Abraham yang dibenarkan semata-mata
karena imannya, bukan kerena melaksanakan Hukum Taurat (Gal. 3:6-14). Mereka yang
percaya seperti Abraham adalah keturunan Abraham yang sesungguhnya dan mereka yang
hidup dari iman diberkati bersama dengan Abraham. Sebaliknya, mereka yang mengandalkan
Hukum Taurat terkena kutuknya. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Yang menjadi dasar
Hukum Taurat adalah “siapa yang malakukannya, akan hidup karenanya” (Gal. 3:12)dan
“terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab
hukum taurat ”(Gal. 3:10;bdk.Ul. 27:26;28:15-19). Dengan demikian, janji Allah kepada
Abraham (“olehmu segala bangsa diberkati,”Gal. 3:8; bdk. Kej. 12:3) terpenuhi: didalam
Yesus berkat Abraham sampai kepada Bangsa-bangsa lain.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah refleksi tentang  Tulislah sebuah refleksi 10”
perkembangan dan pertumbuhan tentang perkembangan dan
imanmu. pertumbuhan imanmu.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Marilah berdoa untuk
menutup pertemuan hari ini!
menutup pelajaran dengan doa
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa kami yang maha baik. Melalui Yesus Kristus, Engkau telah merencanakan
keselamatan bagi kami ciptaan-Mu. Dengan mengutus para rasul-Nya, warta
keselamatan itu tersebar jauh ke segala bangsa. Kami mohon, bukalah mata iman
kami untuk menyadari tugas mulia ini, dan membawa banyak orang pada Dikau.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin

F. Surat Pertama kepada Jemaat Korintus


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
VI Pembukaan 1. Membaca parikop surat pertama Membaca 10”
kepada Jemaat Korintus.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Latar belakang Surat Ceramah 60”
pertama kepada Jemaat Korintus. Diskusi
2. Menjelaskan tentang Ekaristi. Presentasi
3. Menjelaskan tentang banyak
anggota tetapi satu tubuh.
Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Tugas Mandiri 20”
tentang makna kedatangan Tuhan
bagi orang kristiani

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa. 20”
didik untuk berdoa
 Guru meminta peserta didik  Membaca teks 1Kor. 11:17-
untuk membaca teks 1Kor. 34; 12:1-31, dan menemukan Kitab Suci
11:17-34; 12:1-31, dan ayat-ayat yang berbicara
menemukan ayat-ayat yang tentang Ekaristi (Perjamuan),
berbicara tentang Ekaristi dan banyak anggota satu
(Perjamuan), dan banyak tubuh.
anggota satu tubuh.
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, pada malam sebelum sengsara-Nya, Putra-Mu Yesus Kristus Tuhan kami
telah meninggalkan kenangan akan Tubuh dan Darah-Nya sebagai santapan jiwa yang
menyelamatkan. Semoga dengan demikian, kami pun boleh mendapat ganjaran
keselamatan seperti yang Engkau janjikan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Amin

 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci 1Kor. 11:17-34; 12:1-11, dan 12:12-31, peserta
didik diminta untuk membacanya.
 Guru meminta peserta didik menulis kembali perikop yang telah dibacakan dengan kata-
kata sendiri.
 Guru meminta dua orang peserta didik untuk membacakan hasil kerjanya di depan kelas.

Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop 1Kor. 11:17-
membaca lagi perikop 1Kor. 11:17- 34; 12:1-31.
34; 12:1-31.  Diskusikan perikop 1Kor.
 Guru meminta peserta didik 11:17-34; 12:1-31, dengan
mendiskusikan perikop 1Kor. 11:17- pertanyaan panduan berikut:
34; 12:1-31 dengan pertanyaan 1. Menjelaskan Latar
panduan berikut: belakang Surat pertama
1. Menjelaskan Latar kepada Jemaat Korintus.
belakang Surat pertama 2. Menjelaskan tentang
kepada Jemaat Korintus. Ekaristi.
2. Menjelaskan tentang 3. Menjelaskan tentang
Ekaristi. banyak anggota tetapi
3. Menjelaskan tentang satu tubuh.
banyak anggota tetapi satu
tubuh.  Laporkan hasil diskusi
 Guru meminta peserta didik kelompok.
melaporkan hasil diskusi
kelompok.
 Guru memberikan penegasan
tentang materi, teks yang
dibacakan dan hasil diskusi
kelompok
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membaca lagi perikop 1Kor. 11:17-34; 12:1-31
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop 1Kor. 11:17-34; 12:1-31, dengan
pertanyaan panduan berikut:
1. Menjelaskan Latar belakang Surat pertama kepada Jemaat Korintus.
2. Menjelaskan tentang Ekaristi (Perjamuan Malam).
3. Menjelaskan tentang banyak anggota tetapi satu tubuh.
 Guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan tentang teks yang dibacakan dan hasil diskusi
kelompok.
1. Latar belakang
Di kota Efesus Paulus menerima kabar yang tidak menggembirakan mengenai
Jemaat Korintus. Ia pun menulis surat untuk menanggapi berbagai persolaan yang
mereka hadapi (1Kor. 5:9). Hanya saja surat ini hilang sehingga tidak diketahui
isinya. Menjelang akhir masa tinggalnya di Efesus dalam perjalanan misi ketiga (Kis.
19:1-20), Paulus kembali menerima kabar tentang berbagai masalah yang terjadi
dalam jemaat Korintus dari keluarga Khloe (1Kor. 1:11), dari seorang utusan yang
dikirim oleh Jemaat (1Kor. 7:1), dan dari Apolos (1Kor. 16:12; Kis. 18:27 dst.).
Untuk menanggapi berbagai persoalan itu, Paulus menulis surat lain, yang dikenal
dengan 1Korintus.
Orang-orang dari keluarga Khloe memberitahukan kepada Paulus terjadinya
perpecahan di antara para anggota Jemaat. Mereka menyatahkan bahwa para anggota
Jemaat terpecah-pecah dalam berbagai kelompok dan masing-masing menganggap
diri lebih penting daripada yang lain. Setiap kelompok mengaitkan diri dengan tokoh-
tokoh tertentu, yaitu Paulus, Apolos, Kefas (=Petrus), dan Kristus. Di samping itu,
para utusan dari keluarga Khloe juga mengatakan bahwa di dalam Jemaat terdapat
persoalan serius yang menyangkut soal percabulan yang dilakukan oleh beberapa
anggotanya.
2. Perjamuan Tuhan (11:17-34)
Pada awalnya perayaan Ekaristi merupakan bagian dari perjamuan persaudaraan.
Perjamuan Terakhir merupakan perjamuan makan dan bagi orang Yahudi perjamuan
mamiliki ciri religius. Sebelum perayaan Ekaristi, mereka mengadakan perjamuan makan
bersama dan setiap orang membawa sendiri-sendiri makanan dan minumannya.
Akibatnya, yang dapat membawa banyak makanan dan minuman lalu menikmatinya
sepuas-puasnya sampai mabuk. Sedangkan yang miskin dan tidak dapat membawa
makanan dibiarkan lapar.
Menanggapi situasi ini, Paulus menyatakan bahwa tujuan mereka berkumpul itu
adalah untuk makan Perjamuan Tuhan. Dalam perjamuan ini mereka melakukan apa yang
perna dilakukan oleh Yesus untuk mengenangkan Dia. Pada malam waktu Ia diserahkan,
Yesus mengambil roti, mengucap syukur atasnya, lalu berkata, “Inilah Tubuh-Ku yang
diserahkan bagimu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” sesudah makan, Ia
mengambil cawan lalu berkata, “cawan ini adalah parjanjian baru yang dimeteraikan oleh
darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
Setiap kali para anggota Jemaat makan roti dan minum anggur dalam perjamuan itu,
mereka memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Dengan demikian, jelas bahwa
perjamuan yang dilakukan Jemaat itu bukan sekadar perjamuan makan biasa.
Lebih dari itu, Paulus mengingatkan bahwa mereka, yang dengan cara yang tidak
layak makan roti dan minum dari cawan Tuhan, berdosa terhadap Tubuh dan Darah
Tuhan. Karena itu, sebelum makan roti dan minum dari cawan itu, masing-masing harus
menguji dirinya sendiri. Mereka yang makan dan minum tanpa mengakui Tubuh Tuhan,
ia mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri, sebagaimana telah dialami oleh sebagian
anggota Jemaat sendiri.
3. Berbagai Karunia, Satu Roh (12:1-11)
Paulus sengaja menggunakan istilah karunia (Yun. kharismata) untuk
menekankan bahwa semua yang mereka miliki itu semata-mata karunia, pemberian cuma-
cuma, bukan upah, hasil jerih payah, atau prestasi mereka. Kalau orang melihat karunia
itu sebagai upah atau hasil jerih payah, orang dapat merasa bangga dan merasa lebih
hebat dari anggota Jemaat yang lain. Karena merupakan karunia semata, sama sekali tidak
pantas kalau orang manyombongkannya.
Paulus tidak menyangkal bahwa karunia-karunia itu ada dalam Jemaat dan berasal
dari Roh Kudus. Roh yang sama memberikan berbagai karunia kapada Jemaat. Berkat
karunia itu para anggota Jemaat dapat memberikan berbagai macam pelayanan; dan
sebenarnya mereka melayani satu Tuhan. Kalau mereka yang mendapatkan karunia itu
dapat melakukan berbagai perbuatan ajaib, mereka harus ingat bahwa Allah yang satu
mengerjakan semua itu.
4. Banyak Anggota, Satu Tubuh (1Kor. 12:12-31)
Bagi Paulus Jemaat adalah satu tubuh Kristus. Sebagaimana tubuh memiliki
banyak anggota dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, demikian juga tubuh
Kristus itu memiliki banyak anggota. Roh Kudus memberikan kepada setiap anggota
karunia-karunia yang dikehendaki-Nya sehingga setiap anggota dapat menjalankan
fungsinya sejalan dengan karunia yang dianugrahkan kepadanya. Jelas bahwa anggota
tubuh yang satu berbeda dari anggota yang lain. Tetapi, masing-masing tidak dapat
menganggap diri lebih utama atau lebih penting daripada yang lain sehingga seolah-olah
tidak memerlukan yang lain. Semua karunia itu diberikan demi pembinaan dan persatuan
umat, bukan demi selera pribadi. Jangan sampai ada persaingan atau penghinaan karena
Jemaat itu seperti tubuh manusia yang memiliki banyak anggota yang saling melengkapi
dan setiap anggota Jemaat mendapatkan tempat dan perannya sendiri.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah doa syukur  Tulislah sebuah doa syukur Kitab Suci 10”
kepada Allah Roh Kudus yang kepada Allah Roh Kudus
memberikan karunia-karunia kepada yang memberikan karunia-
diri kita masing-masing. karunia kepada diri kita
masing-masing.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Marilah berdoa untuk
menutup pelajaran dengan doa menutup pertemuan hari ini.
penutup.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.
Ya Bapa kami yang maha kasih, Roh Kudus-Mu telah memberikan kepada kami karunia-
karunia yang memampukan kami menjadi saksi tentang Kristus yang bangkit. Semoga
karena kesaksian kami, banyak orang mengalami sukacita dan keselamatan kekal. Demi
Kristus, Tuhan kami. Amin.

G. Surat kepada Jemaat Roma


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
VII Pembukaan 1. Membaca parikop surat kepada Membaca 10”
Jemaat Roma.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Latar belakang Surat Ceramah 60”
kepada Jemaat Roma. Diskusi
2. Menjelaskan tentang manusia Presentasi
dibenarkan karena iman.
3. Menjelaskan tentang hasil
pembenaran.
4. Menjelaskan tentang mati dan
bangkit bersama Kristus
5. Menjelaskan tentang hidup oleh
Roh.
Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Tugas Mandiri 20”
tentang hidup oleh Roh.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa. 20”
didik untuk berdoa.
 Guru meminta peserta  Membaca teks Rm.
didik untuk membaca teks 3:21-31; 5:1-11; 6:1-14; Kitab Suci
Rm. 3:21-31; 5:1-11; 6:1- 8:1-17, dan
12; 8:1-17, dan menemukan ayat-ayat
menemukan ayat-ayat yang yang berbicara tentang
berbicara tentang dibenarkan karena
dibenarkan karena iman, iman, hasil
hasil pembenaran, mati dan pembenaran, mati dan
bangkit bersama Kristus bangkit bersama
dan hidup oleh Roh. Kristus dan hidup oleh
Roh.

 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa kami yang di Surga. Kami sekalian dibenarkan karena iman kepada-Mu.
Berkat iman itu, kami diangkat menjadi putra dan putri-Mu terkasih. Semoga kami
mampu menyelaraskan hidup kami dengan iman akan Kristus yang telah wafat dan
bangkit untuk kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

 Guru menyiapkan perikop Kitab Suci Rm. 3:21-31; 5:1-11; 6:1-14; 8:1-17, peserta didik
diminta untuk membacanya.
 Guru meminta peserta didik menceritakan kembali perikop yang telah dibacakan dengan
kata-kata sendiri.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengorganisir peserta didik  Bentuklah kelompok yang Kitab 60”
dalam kelompok. terdiri dari 4-5 orang. Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah perikop Rm. 3:21-31;
membaca lagi perikop Rm. 3:21- 5:1-11; 6:1-14; 8:1-17.
31; 5:1-11; 6:1-14; 8:1-17.
 Guru meminta peserta didik  Diskusikan perikop Rm. 3:21-
mendiskusikan perikop Rm. 3:21- 31; 5:1-11; 6:1-14; 8:1-17,
31; 5:1-11; 6:1-14; 8:1-17 dengan dengan pertanyaan panduan
pertanyaan panduan berikut: berikut:
1. Jelaskan latar belakang Surat
1. Jelaskan latar belakang
kepada Jemaat Roma.
Surat kepada Jemaat
2. Jelaskan tentang dibenarkan
Roma.
karena iman.
2. Jelaskan tentang
3. Jelaskan tentang hasil
dibenarkan karena iman.
pembenaran.
3. Jelaskan tentang hasil
4. Jelaskan tentang mati dan
pembenaran.
bangkit bersama Kristus.
5. Jelaskan tentang hidup oleh 4. Jelaskan tentang mati dan
Roh. bangkit bersama Kristus.
5. Jelaskan tentang hidup
 Guru meminta peserta didik oleh Roh.
melaporkan hasil diskusi  Laporkan hasil diskusi
kelompok. kelompok.
 Guru memberikan penegasan
tentang materi, teks yang
dibacakan dan hasil diskusi
kelompok
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membacalagi perikop Rm. 3:21-31; 5:1-11; 6:1-14; 8:1-
17
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan perikop Rm. 3:21-31; 5:1-11; 6:1-14; 8:1-
17, dengan pertanyaan panduan berikut:
1. Jelaskan latar belakang Surat kepada Jemaat Roma.
2. Jelaskan tentang dibenarkan karena iman.
3. Jelaskan tentang hasil pembenaran.
4. Jelaskan tentang mati dan bangkit bersama Kristus.
5. Jelaskan tentang hidup oleh Roh.
 Guru meminta peserta didik melaporkan hasil diskusi.
 Guru memberikan penegasan tentang teks yang dibacakan dan hasil diskusi
kelompok.
1. Latar belakang
Paulus menulis surat kepada Jemaat Roma ketika ia berada di Korintus dan
bersiap-siap untuk pergi ke Yerusalem (Rm. 15:22-33; 1Kor. 9:1-5). Ia harus
mengantarkan bantuan dana yang telah dikumpulkan oleh Jemaat-jemaat di Makedonia
dan Akhaya (Yunani) untuk membantu para anggota Jemaat Yerusalem yang miskin.
Sesudah itu ia hendak pergi mewartakan injil ke Spanyol. Ia berharap dapat berkunjung
ke Roma dalam perjalanannya ke Spanyol itu (Rm. 1:11; 15:24).
Paulus menjelaskan kepada Jemaat Roma Injil yang selama ini diwartakannya.
Surat Roma dimaksudkan oleh Paulus untuk memberikan penjelasan mengenai Injilnya
secara jelas dan teratur. Walaupun demikian, tidak dapat dikatakan bahwa surat ini
merupakan ringkasan yang menyeluruh dari teologi dan ajaran Paulus. Surat ini lebih
merupakan uraian yang lebih teratur mengenai beberapa tema pokok yang sudah dibahas
dalam surat Galatia dan 1-2 Korintus.
2. Dibenarkan Malalui Iman (3:21-31)
Dosa memisahkan manusia dari Allah; manusia yang bedosa tidak dapat tinggal
bersama dengan Allah. Manusia yang terpisah dari Allah dapat disebut “mati secara
rohani ”dan kematian rohani ini dilambangkan dengan kematian badaniah. Tetapi,
Kristus rela menanggung hukuman mati yang seharusnya dijatuhkan kepada semua
manusia itu. Ia mati di kayu salib dan untuk sementara waktu terpisah dengan Allah.
Karena hukumannya telah dijalani oleh Kristus, manusia dianggap benar (dibenarkan)
oleh Allah dan dianggap layak mendapatkan keselamatan. Demikianlah semua manusia
telah dibenarkan secara cuma-cuma melalui penebusan dalam Kristus Yesus. Dengan
demikian, manusia dibenarkan karena iman, bukan karena Hukum Taurat. Allah
membenarkan orang Yahudi (bersunat) maupun non Yahudi (tidak bersunat) melalui
iman.
3. Hasil Pembenaran (Rm. 5:1-11)
Pembenaran oleh Allah melalui Kristus yang berdasarkan kasih melulu menjadi dasar
pengharapan kokoh kuat yang tak tergoncangkan oleh apapun (Rm. 5:2-11). Dasarnya
ialah Kristus yang mengimbangi dan malah melampaui Adam. Kalau Adam membuka
tata dosa, maka Kristus membuka tata kasih karunia yang lebih kuat (Rm. 5:12-21).
4. Mati Terhadap Dosa (Rm. 6:1-23)
Ungkapan “mati terhadap sesuatu” berarti bahwa sesuatu itu sama sekali tidak
mempunyai pengaruh terhadapnya. Orang yang telah mati tidak dapat dipengaruhi dan
tidak terpengaruhi oleh urusan-urusan kehidupan. Bila dikatakan bahwa orang yang
percaya kepada Kristus telah mati terhadap dosa, hal ini berarti bahwa mereka tidak ada
hubungan dengan dosa dan dosa tidak mempunyai pengaruh lagi terhadap mereka.
Karena orang yang dibenarkan oleh Allah itu telah mati terhadap dosa, Paulus
mengingatkan Jemaat untuk:
1. Tidak “membiarkan dosa menguasai hidupmu yang fana” supaya mereka tidak
menuruti keinginan yang jahat (ay. 13).
2. Tidak “menyerahkan anggota badanmu kepada kuasa dosa untuk digunakan bagi
maksud-maksud yang jahat,” tetapi menyerahkan diri kepada Allah supaya
dipakai untuk melakukan kehendak-Nya (ay. 13).
Melalui baptisan orang menjadi senasib dengan Kristus, dibebaskan dari kuasa
dosa, ia ditempatkan di bawah kuasa kasih Allah untuk memperoleh kebangkitan.
5. Hidup oleh Roh (Rm. 8:1-17)
Keinginan daging merupakan perseteruan dengan Allah karena tidak takluk pada
hukum Allah dan tidak mungkin berkenan pada Allah. Semua ini akan berujung pada
maut, karena orang yang berseteru dengan Allah tidak mungkin hidup bersama dengan
Allah. Tetapi, jika Roh Allah diam dalam diri kita, kita hidup di dalam Roh. Orang yang
hidup oleh Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh, yakni hidup dan damai sejahtera.
Karena itu, “jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup”
(Rm. 8:13). Pengaruh lain dari Roh itu adalah membuat orang yang menerimanya
menjadi anak Allah. Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah.
Oleh Roh itu kita dapat memanggil Allah dengan sebutan Abba (=ayah). Karena kita
adalah anak, kita adalah ahli waris, yaitu orang yang berhak menerima janji Allah yang
akan menerimanya bersama Kristus, yakni kemulian abadi. “Jika kita menderita
bersama-sama dengan Kristus, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia” (Rm.
8:17).
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Menuliskan sebuah refleksi tentang  Tulislah sebuah refleksi Kitab Suci 10”
hidup oleh Roh. tentang hidup oleh Roh.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Marilah berdoa untuk
menutup pelajaran dengan doa menutup pertemuan hari ini!
penutup
Evaluasi
Untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, guru secara
berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran sangat
penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-penugasan lanjutan
yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual
dan sikap sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic
Assessment). Lembar penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran.
a. Evaluasi sikap Spiritual
No Instrumen Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik menyusun sebuah doa syukur
tentang Allah yang berkarya dalam seluruh
perjalanan misi Gereja melalui pesan dalam
surat-surat Paulus.
2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah
disusun.
 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib,
kesungguhan dalam berdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
b. Evaluasi Sikap Sosial
No Instrumen Skor
Tidak Kadang- Selalu
pernah kadang
1 Mengikuti kegiatan pendalaman Kitab
Suci di sekolah
2 Mengajak teman mengikuti kegiatan
pendalaman Kitab Suci di sekolah
3 Menjadi pemandu kegiatan pendalaman
Kitab Suci di sekolah
Keterangan:
0=tidak pernah
1=kadang-kadang
2=selalu
NA= Skor perolehan
Skor maksimal
Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D

2. Evaluasi Pengetahuan (Kognitif)


Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan serta penugasan. Untuk
penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan ganda atau soal
esai.

No Indikator Soal No. Instrumen Jawaban Skor


Soal
1 Menjelaskan 1 Jelaskan Paulus adalah salah seorang penulis yang 20
Penulisan surat-surat penulisan surat- tulisan-tulisannya banyak tersimpan dalam
Paulus surat Saulus kanon Perjanjian Baru. Bentuk tulisan-
tulisan Paulus adalah surat. Paulus menulis
suratnya dalam kaidah-kaidah surat
Yunani. Tentu saja ia tetap
mempergunakan kebebasannya dalam
menuliskan surat-suratnya. Paulus menulis
surat baik untuk seorang pribadi (misalnya
Filemon) maupun untuk suatu kelompok
(misalnya Roma, 1-2 Korintus, dan
Galatia).
2 Menjelaskan 2 Jelaskan Isi permintaan Paulus kepada Filemon 20
permintaan Paulus permintaan adalah menerima kembali Onesimus bukan
mengenai Onesimus Paulus lagi sebagai budak melainkan sebagai
mengenai saudara seiman yang terkasih. Paulus
Onesimus sendiri sudah menerimanya sebagai
saudara terkasih, bahkan menyebutnya
anak. Paulus sebenarnya ingin menahan
Onesimus untuk menemaninya dalam
penjara dan melayaninya, tetapi ia tidak
mau melakukan hal itu tanpa persetujaun
Filemon.
Secara halus Paulus mendesak Filemon
untuk menerima Onesimus. “Kalau engkau
mengaggap aku saudaramu seiman,
terimalah dia seperti aku sendiri”(ay. 17).
3 Menjelaskan makna 3 Jelaskan makna Karena yakin bahwa Tuhan akan segera 20
kedatangan Tuhan kedatangan datang, banyak orang tidak mau
bagi jemaat di Tuhan bagi melaksanakan kewajiban hidup mereka
Tesalonika jemaat di (1Tes. 4:11; 5:14; bdk. 2Tes. 3:6, 10-12).
Tesalonika Akibatnya, mereka justru menjadi batu
sandungan bahkan bagi orang-orang di luar
jemaat (1Tes. 4:12). Mereka pun ingin
mengetahui kapan sebenarnya Tuhan akan
datang (1Tes. 5:1). Menanggapi hal itu
Paulus menyatakan bahwa tidak ada
seorangpun yang mengetahui saat
kedatangan Tuhan. Yesus pun menyatakan
bahwa hanya Bapa yang mengetahui kapan
hal itu akan terjadi (Kis. 1:7; Mat. 24:36).
4 Menjelaskan nasihat 4 Jelaskan nasihat Paulus meminta para anggota Jemaat 20
merendahkan diri merendahkan sehati, tidak mementingkan diri sendiri,
seperti Kristus diri seperti dan merendahkan diri seperti Kristus.
Kristus Kerendahan hati amat penting dalam
membangun kesatuan Jemaat. Orang yang
rendah hati menganggap orang lain lebih
utama; ia tidak hanya memperhatikan
kepentingan pribadinya tetapi juga
kepentingan orang lain. Karena itu, Paulus
mengajak Jemaat untuk meneladani
kerendahan hati Kristus, dengan menaruh
pikiran dan perasaan Kristus dalam diri
mereka sendiri.
Kristus memang memiliki rupa Allah,
tetapi tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah sebagai sesuatu yang harus
diperebutkan. Sebaliknya, Kristus rela
mengosongkan diri dan mengambil rupa
seorang hamba dan menjadi sama dengan
manusia. Sebagai manusia Ia merendahkan
diri dan taat kepada Allah Bapa-Nya
sampai mati di kayu salib. Karena itulah,
Yesus ditinggikan oleh Allah melalui
kebangkitan-Nya dari antara orang mati
dan kenaikan-Nya ke surga.

5 Menjelaskan 5 Jelaskan Untuk membela jabatan kerasulan dan 20


bagaimana Paulus bagaimana kebenaran Injil yang diwartakannya,
menjadi rasul Paulus menjadi Paulus mengisahkan riwayat hidupnya.
rasul Dahulu ia adalah seorang Yahudi yang
sangat taat memelihara adat istiadat nenek
moyang. Paulus sangat taat pada adat
istiadat Yahudi dan menolak Injil Kristus.
Tetapi, Allah mengambil tindakan yang
mengubah arah hidup Paulus dengan
“menyatakan anak-Nya” kepada Paulus.
Segera setelah menerima panggilan itu,
Paulus pergi melaksanakan tugasnya.
Sebelum pergi ke Yarusalem, Paulus telah
menjadi rasul karena ia telah
memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa
non Yahudi di Tanah Arab. Ia bebas dari
otoritas manusiawi, khususnya otoritas
pempinan Jemaat di Yerusalem. Ia menjadi
percaya kepada Yesus karena Tuhan
sendiri yang turun dan memberikan
kepadanya tugas kerasulan. Dengan
demikian, Injil yang diwartakannya itu
jelas tidak berasal dari manusia dan sampai
kepadanya bukan melalui manusia.
6 Menjelaskan 6 Jelaskan Manusia dipandang benar oleh Allah
pembenaran oleh pembenaran bukan karena melakukan Hukum Taurat,
iman oleh iman tetapi karena percaya kepada Kristus.
Karena itu, Taurat bukanlah jalan
keselamatan dan yang diperlukan untuk
mendapatkan keselamatan adalah iman
akan Kristus. Paulus menjelaskan berbagai
bukti untuk menunjukkan bahwa Injil yang
diberitakannya benar-benar membebaskan
orang percaya dari Hukum Taurat. Dengan
cara demikian, Paulus berusaha agar
Jemaat dapat kembali kepada iman sejati
yang telah mereka dapatkan berkat
pemberitaan Paulus.
Sesudah bertobat, jemaat Galatia
menerima Roh dan banyak mengalami
mujizat. Dengan demikian, menjadi jelas
bahwa para anggota Jemaat menerima Roh
dan mengalami berbagai mujizat bukan
karena melakukan Hukum Taurat, tetapi
karena percaya kepada Kristus. Sebagai
bukti kedua Paulus menunjukan Abraham
yang dibenarkan semata-mata karena
imannya, bukan kerena melaksanakan
Hukum Taurat (Gal. 3:6-14).
7 Menjelaskan tentang 7 Jelaskan tentang Pada awalnya perayaan Ekaristi
Ekaristi Ekaristi merupakan bagian dari perjamuan
persaudaraan. Perjamuan Terakhir
merupakan perjamuan makan dan bagi
orang Yahudi perjamuan mamiliki ciri
religius. Sebelum perayaan Ekaristi,
mereka mengadakan perjamuan makan
bersama dan setiap orang membawa
sendiri-sendiri makanan dan minumannya.
Akibatnya, yang dapat membawa banyak
makanan dan minuman lalu menikmatinya
sepuas-puasnya sampai mabuk. Sedangkan
yang miskin dan tidak dapat membawa
makanan dibiarkan lapar. Menanggapi
situasi ini, Paulus menyatakan bahwa
tujuan mereka berkumpul itu adalah untuk
makan Perjamuan Tuhan. Dalam
perjamuan ini mereka melakukan apa yang
perna dilakukan oleh Yesus untuk
mengenangkan Dia. Pada malam waktu Ia
diserahkan, Yesus mengambil roti,
mengucap syukur atasnya, lalu berkata,
“Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan
bagimu; perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku!” sesudah makan, Ia mengambil
cawan lalu berkata, “cawan ini adalah
parjanjian baru yang dimeteraikan oleh
darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu
meminumnya, menjadi peringatan akan
Aku!” Setiap kali para anggota Jemaat
makan roti dan minum anggur dalam
perjamuan itu, mereka memberitakan
kematian Tuhan sampai Ia datang. Dengan
demikian, jelas bahwa perjamuan yang
dilakukan Jemaat itu bukan sekadar
perjamuan makan biasa.
Lebih dari itu, Paulus mengingatkan bahwa
mereka, yang dengan cara yang tidak layak
makan roti dan minum dari cawan Tuhan,
berdosa terhadap Tubuh dan Darah Tuhan.
Karena itu, sebelum makan roti dan minum
dari cawan itu, masing-masing harus
menguji dirinya sendiri. Mereka yang
makan dan minum tanpa mengakui Tubuh
Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas
dirinya sendiri, sebagaimana telah dialami
oleh sebagian anggota Jemaat sendiri.
8 Menjelaskan tentang 8 Jelaskan tentang Bagi Paulus Jemaat adalah satu tubuh
banyak anggota satu banyak anggota Kristus. Sebagaimana tubuh memiliki
tubuh satu tubuh banyak anggota dan masing-masing
mempunyai fungsi tersendiri, demikian
juga tubuh Kristus itu memiliki banyak
anggota. Roh Kudus memberikan kepada
setiap anggota karunia-karunia yang
dikehendaki-Nya sehingga setiap anggota
dapat menjalankan fungsinya sejalan
dengan karunia yang dianugrahkan
kepadanya. Jelas bahwa anggota tubuh
yang satu berbeda dari anggota yang lain.
Tetapi, masing-masing tidak dapat
menganggap diri lebih utama atau lebih
penting daripada yang lain sehingga
seolah-olah tidak memerlukan yang lain.
Semua karunia itu diberikan demi
pembinaan dan persatuan umat, bukan
demi selera pribadi. Jangan sampai ada
persaingan atau penghinaan karena Jemaat
itu seperti tubuh manusia yang memiliki
banyak anggota yang saling melengkapi
dan setiap anggota Jemaat mendapatkan
tempat dan perannya sendiri.
9 Menjelaskan tentang 9 Jelaskan tentang Keinginan daging merupakan perseteruan
hidup oleh Roh hidup oleh Roh dengan Allah karena tidak takluk pada
hukum Allah dan tidak mungkin berkenan
pada Allah. Semua ini akan berujung pada
maut, karena orang yang berseteru dengan
Allah tidak mungkin hidup bersama
dengan Allah. Tetapi, jika Roh Allah diam
dalam diri kita, kita hidup di dalam Roh.
Orang yang hidup oleh Roh memikirkan
hal-hal yang dari Roh, yakni hidup dan
damai sejahtera. Karena itu, “jika oleh Roh
kamu mematikan perbuatan tubuhmu,
kamu akan hidup” (Rm. 8:13). Pengaruh
lain dari Roh itu adalah membuat orang
yang menerimanya menjadi anak Allah.
Semua orang yang dipimpin oleh Roh
Allah adalah anak Allah. Oleh Roh itu kita
dapat memanggil Allah dengan sebutan
Abba (=ayah). Karena kita adalah anak,
kita adalah ahli waris, yaitu orang yang
berhak menerima janji Allah yang akan
menerimanya bersama Kristus, yakni
kemulian abadi. “Jika kita menderita
bersama-sama dengan Kristus, kita juga
akan dipermuliakan bersama dengan Dia”
(Rm. 8:17).

Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100


120
Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor)
Penilaian terhadap evaluasi psikomotor peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan
(observasi).Observasi dapat dilakukan guru ketika para siswa melakukan aktivitas presentasi
pribadi, berpasangan atau berkelompok dan saat berdiskusi.
No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah contoh
surat pribadi dengan struktur seperti surat-surat Paulus.
2 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah doa
syukur tentang hamba dan anak kekasih Allah.
3 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah refleksi
tentang makna kedatangan Tuhan bagi orang kristiani
dengan mengambil inspirasi dari teks 1Tes. 4:13-5:11.
4 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah doa
syukur tentang sukacita di dalam pelayanan dan
pewartaan Injil, dengan mengambil inspirasi dari
pengalaman hidup rasul Paulus dalam penjara (bdk.
Flp.1:12-26).
Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah refleksi
5 tentang perkembangan dan pertumbuhan imanmu.
6 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah doa
syukur kepada Allah Roh Kudus yang memberikan
karunia-karunia kepada diri kita masing-masing.
7 Guru meminta peserta didik menuliskan sebuah refleksi
tentang hidup oleh Roh.

Aspek yang dinilai :


1. Menulis refleksi sesuai perikop yang diminta
2. Refleksi dikaitkan dengan situasi hidup nyata
3. Refleksi menawarkan keselamatan hidup
4. Refleksi membangun niat untuk mengubah cara hidup
Skor 4= bila refleksi tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila refleksi tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila refleksi tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila refleksi tersebut terdiri dari 1 aspek
Nilai Ketrampilan (Psikomotor) NA= Skor perolehan
Skor maksimal
Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D

Pengayaan dan Remidial


 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai nilai
≥ 70 diberikan pengayaan.
 Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM (70) diberikan Remidial.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa kami yang maha murah. Seluruh hidup kami terarah kepada-Mu. Berkat
daya kekuatan Roh Kudus, Gereja tetap berdiri kokoh kuat di dunia ini. Kami mohon,
utuslah Roh Kudus-Mu, dan penuhilah hati kami, ubahlah hidup kami supaya selaras
dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Smstr II
BAB I PARA NABI DAN LATAR BELAKANG PEWARTAANNYA

Dalam bab ini kita mendalami secara singkat para nabi dan latar belakang pewartaannya.
Selama beberapa puluh tahun umat Israel mengalami situasi hati yang tidak tenang. Seorang
dari mereka muncul dan menentang dan memperingatkan bangsanya dan para pemimpinnya
akan panggilan mereka sebagai umat Allah. Seorang nabi punya hubungan khusus dengan
“dunia atas” Yang Ilahi, Tuhan, ataupun dewa. Hubungan khusus ini: Seorang nabi tahu
tentang hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang/tempat lain. Para nabi dikatakan sebagai
juru bicara Allah.
Mereka berbicara atas nama Allah yaitu apa yang disampaikan ialah hasil permenungan
yang mendalam antara Ia dan Allah. Bangsa Israel punya hubungan Khusus dengan Tuhan.
Umat Israel adalah umat pilihan Allah, Allah yang Maha Kuasa telah memilih bangsa Israel
menjadi umat-Nya (masuk dalam sebuah perjanjian).
Setiap nabi memiliki ciri dan coraknya tersendiri. Ciri dan corak yang berbeda itu
disebabkan oleh waktu, tempat dan situasi sosial-politik yang terjadi. Namun ada kesamaan
dasariah yakni hubungan khusus dengan Allah. Mereka mengenal “rahasia” berkat hubungan
istimewa dengan Tuhan (seorang “pelihat” yang tahu hal-hal tersembunyi).
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab 1, peserta didik diharapkan mampu:
1.1. Bersyukur atas karya agung Allah yang diwartakan dan diberitakan oleh para nabi
2.1. Bertanggung jawab untuk melanjutkan misi pewartaan para nabi kepada semua orang
3.1. Memahami para nabi dan latar belakang pewartaanya
4.1. Menyajikan hasil refleksi tentang para nabi dan latar belakang pewartaanya
Pokok Bahasan
Para Nabi Dan Latar Belakang Pewartaannya
Sub Pokok Bahasan
A. Nabi dan Tugasnya
B. Para Nabi Abad VIII SM - Sebelum Pembuangan
C. Para nabi Zaman Pembuangan dan sesudahnya
Indikator
Peserta didik mampu:
3. 1. 1 Menjelaskan Jatidiri Nabi dan tugasnya
3. 1. 2 Menjelaskan cara para nabi meyampaikan Firman dengan kata dan lambing
3. 1. 3 Mengidentifikasi pengelompokkan para nabi
3. 1. 4 Menjelaskan Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi
abad VIII SM
3. 1. 5 Menjelaskan Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi
sebelum pembuangan
3. 1. 6 Menjelaskan Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi
zaman pembuangan
3. 1. 7 Menjelaskan Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi
zaman sesudah pembuangan
4. 1. 1 Menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang berkarya melalui para nabi-Nya
4.1. 2 Menuliskan sebuah refleksi tentang peran para nabi zaman sebelum pembuangan
khususnya nabi Yesaya dan bagaimana relevansinya bagi perkembangan Gereja
dewasa ini
4. 1. 3 Menuliskan sebuah refleksi tentang situasi social-politik zaman pembuangan dan
bagaimana nabi Yehezkiel berusaha melawan praktek hidup rohani yang keliru.

A. Nabi dan Tugasnya


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Mengidentifikasi perikop-perikop Membaca 20”
yang berbicara tentang nabi dan
tugasnya
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Jatidiri Nabi dan Ceramah 60”
tugasnya Diskusi
Presentasi
2. Menjelaskan cara para nabi
meyampaikan Firman dengan
kata dan lambang
3. Mengidentifikasi
pengelompokkan para nabi

Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Mandiri 10”


tentang Allah yang berkarya
melalui para nabi-Nya

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru menyiapkan  Identifikasi ayat-  Kitab Suci
beberapa perikop teks ayat yang
para nabi, peserta didik berbicara tentang
diminta untuk nabi dan tugasnya
mengidentifikasi ayat-
ayat yang berbicara
tentang nabi dan tugasnya
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, Engkau telah memanggil dan memilih serta mengutus kami untuk
mewartakan kabar sukacita-Mu. Lewat para nabi, kami mendapatkan gambaran
tentang penyelamatan-Mu. Bukalah hati kami untuk siap sedia menyosong
kedatangan Putra Ilahi-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, kini dan
sepanjang masa. Amin.
 Guru menyiapkan beberapa perikop teks para nabi, peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi ayat-ayat yang berbicara tentang nabi dan tugasnya
a. Beberapa perikop yang dapat dirujuk, yaitu: 1Raj. 14:18; 2Raj. 9:7; 2Raj. 17:13.23;
2Raj. 21:10; Yer. 7:25; 29:19; Zak. 1:6
b. Jawab pertanyaan berikut!
- Manakah teks dalam perikop-perikop tersebut yang berbicara tentang nabi dan
tugasnya?
- Apa makna ayat-ayat tersebut?
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik  Masuklah dalam kelompokmu  Kitab 60”
dalam kelompok masing-masing! Suci

 Guru meminta peserta didik  Diskusikanlah tentang :


mendiskusikan tentang: 2. Jatidiri Nabi dan tugasnya.
1. Jatidiri Nabi dan tugasnya. 3. Cara para nabi meyampaikan
2. Cara para nabi meyampaikan Firman dengan kata dan
Firman dengan kata dan lambang
lambang. 4. Mengidentifikasi
3. Mengidentifikasi pengelompokkan para nabi.
pengelompokkan para nabi.  Presentasikan hasil diskusimu!

 Guru meminta peserta didik


mempresentasikan hasil diskusi.
 Guru menegaskan dan menyimpulkan
hasil diskusi peserta didik.
 Guru mebagi peserta didik dalam kelompok
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:
1. Menjelaskan Jatidiri Nabi dan tugasnya.
2. Menjelaskan cara para nabi meyampaikan Firman dengan kata dan lambang.
3. Mengidentifikasi pengelompokkan para nabi
 Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil
 Guru meminta salah satu peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
 Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
1. Jati diri nabi dan tugasnya
Para Nabi yang tampil diantara bangsa Israel memegang peran penting dalam
sejarah keagamaan mereka. Ajaran mereka pun memiliki pengaruh sangat besar
dalam tradisi Iman Israel. Setelah membebaskan Israel dari perbudakan Mesir,
YHWH mengadakan perjanjian dengan Bangsa itu. Ia memilih dan mengangkat
Bangsa Israel menjadi umat-Nya. Bersama itu YHWH, memberikan Hukum yang
menjadi pedoman hidup Umat-Nya. Sepanjang perjalanan sejarah Israel, YHWH
selalu membibing dan menyertainya. Ia senantiasa menunjukan kehendak-Nya dan
langkah-langkah yang harus dilalui Israel.
Seorang Nabi melihat atau menangkap rahasia tersembunyi maka ia disebut
sebagai penglihat yakni orang yang menyingkapkan rahasia-rahasia dengan meminta
jawaban dari Allah (1Sam. 9 : 9). Seorang Nabi memperolah penglihtan atau
pengertian dari Allah melalui pewahyuan maka mereka juga disebut
penglihat.Misalnya di (Yes. 1:1; 2:1; Am. 1:1; Mik. 1:1; Hab.1:1). Istilah yang paling
umum digunakan dalam perjanjian Lama adalah “nabi.” Ada beberapa makna dari
kata “nabi” yang sering diartikan dengan bernubuat: bergumam, masuk dalam
ekstasis, menyatakan, mewartakan, dipanggil. Keragaman kata ini membuat kita
harus hati-hati untuk memahami identitas seorang Nabi dan fungsi kehadirannya.
Seorang Nabi memiliki pengalaman langsung dengan Allah. Pada kesucian
dan kehendak Allah dinyatakan. Tidaklah salah mengenali seorang Nabi sebagai
peramal atau pewarta masa depan, tetapi menyatakan masa depan bukanlah satu-
satunya fungsi seorang Nabi. Masa depan dilihat oleh para Nabi berkaca pada masa
lalu dan sekarang.Ia tidak hanya seorang peramal masa depan (foreteller) tetapi
penujuk Arah kepada masa depan inilah yang menjadi ciri nabi-nabi Israel.
Bisa dikatakan bahwa kenabian Israel muncul pada masa-masa krisis yang
mendahului atau yang terjadi bersamaan dengan titik balik utama dalam sejarah
Bangsa:anncaman Assiria (Asyur) dan kehancuran kerajaan utara,kehancuran
Yehuda dan pembuangan ke Babilonia, akhir dari pembuangan Babilonia dan
kembalinya Bangsa Palestina. Masa kenabian Israel sangat Subur mulai pada
pertengahan abad 8 SM dengan munculnya Nabi Amos sampa Zaman pembuangan.
Inilah masa keemasan tradisi kenabian Israel.
2. Menyampaikan firman dengan kata dan lambang
Seorang nabi berbicara tentang masa kini dan masa mendatang, bagi orang-
orang masa kini dan masa yang akan datang. Kadang seorang nabi juga
menyampaikan nubuat tentang apa yang akan terjadi. Kepenuhan nubuat itu akan
menjadi tanda nyata keaslian (otentisitas) kenabiannya (1Sam. 10:1s; Yes. 7:14; Yer.
28: 15s; 44:29-30). Kalau nubuatnya terpenuhi, itulah tanda bahwa ia nabi sejati.
Sebaliknya, jika yang ia nubuatkan tidak terpenuhi, pastilah ia nabi palsu. Seorang
nabi tidak hanya bernubuat tetapi juga sering menyatakan hukuman yang akan
datang sebagai akibat dari ketidaksetiaan bangsa (raja) kepada Allah atau
menyatakan berkat sebagai buah dari kesetian bangsa (raja) kepada Allah. Kadang-
kadang nubuat seorang nabi tidak langsung dengan jelas menampakkan
pemenuhannya.
Kadang-kadang warta kenabian sangat kental dengan ancaman, kemarahan,
kutukan. Otentisitas seorang nabi kadang bahkan ditampakkan oleh kerasnya pesan
yang disampaikannya (Yer. 28:8-9). Hal ini tidak mengherankan karena memang
tugas seorang nabi adalah menyampaikan apa yang dikehendaki oleh Allah dalam
situasi dimana bangsa Israel justru sedang ada dalam situasi melawan Allah.
Kecaman seorang nabi terhadap dosa bangsa sangat bisa dimengerti karena dosa
merupakan rintangan utama bagi kehendak Allah. Kadang karena kesetiaan nabi
kepada Allah dalam menyampaikan kecaman atau kutukan itu, ia menjadi musuh
kaum keluarga dan orang-orang sebangsanya. Yeremia mengalami situasi seperti ini.
Namun demikian, pesan kenabian tidak terpisahkan dari pesan pengharapan.
3. Kitab-kitab para Nabi
Kitab-kitab para nabi dibagi dalam dua bagian yaitu:
a. Kitab nabi besar : Yesaya, Yeremia, Ratapan, Barukh (ditambah surat nabi
Yeremia), Yehezkiel dan Daniel.
b. Kitab nabi kecil : Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zahkaria, dan Maleakhi.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Tulislah sebuah doa syukur Kitab Suci 10”
menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang berkarya
tentang Allah yang berkarya melalui para nabi-Nya
melalui para nabi-Nya.
 Berdoa!
 Guru mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan doa
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang Mahabaik,Engkau telah membuka pikiran kami untuk mengenal dan
memahami tugas perutusan yang telah kami terima dari pada-Mu. Bantulah kami untuk
belajar dari para nabi-Mu yang dengan tekun dan setia, penuh tanggungjawab dalam
membawa misi-Mu keselamatan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
B. Para Nabi Abad VIII SM - Sebelum Pembuangan
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Mengidentifikasi nabi-nabi abad Brainstorming 10”
VIII-Sebelum Pembuangan (curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Latar belakang Ceramah 60”
sosial-politik, nabi-nabi dan Diskusi
Presentasi
pokok pewartaan para nabi abad
VIII SM.
2. Menjelaskan Latar belakang
sosial-politik, nabi-nabi dan
pokok pewartaan para nabi
sebelum pembuangan.

Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Mandiri 20”


tentang peran para nabi zaman
sebelum pembuangan khususnya
nabi Yesaya dan bagaimana
relevansinya bagi perkembangan
Gereja dewasa ini.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa Kitab Suci 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru meminta peserta  Identifikasikan nabi-nabi
didik untuk abad VIII-Sebelum
mengidentifikasi nabi- Pembuangan.
nabi abad VIII-Sebelum
Pembuangan.
 Guru memberikan
penegasan
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa kami di Surga. Melalui mulut para nabi, Engkau menunjukan


kebesaran-Mu kepada bangsa manusia. Kami mohon, semoga karena kesaksian
hidup mereka, kami didorong untuk menjadi pewarta-Mu yang berani dan
bertanggung jawab. Untuk memuji dan memuliakan nama-Mu, kini dan
sepanjang masa. Amin.

 Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi nabi-nabi abad VIII-Sebelum


Pembuangan.
 Setelah peserta didik menjawab, guru memberikan penegasan sebagai berikut:
a. Nabi-nabi yang berkarya pada abad ke-VIII adalah: Nabi Amos-760, Hosea-750
(Utara-Israel), Yesaya-740, Mikha-721.
b. Nabi-nabi yang berkarya sebelum peristiwa pembuangan adalah: Nabi Zefanya,
Nabi Yeremia, Nabi Nahum, dan Nabi Habakuk.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah dalam Kitab 60”
Suci
kelompok. kelompokmu masing-
masing!
 Guru meminta peserta didik  Diskusikanlah tentang :
mendiskusikan tentang: 1. Latar belakang sosial-
1. Latar belakang sosial-politik, politik, nabi-nabi dan
nabi-nabi dan pokok pewartaan pokok pewartaan para
para nabi abad VIII SM. nabi abad VIII SM.
2. Latar belakang sosial-politik, 2. Latar belakang sosial-
nabi-nabi dan pokok pewartaan politik, nabi-nabi dan
para nabi sebelum pembuangan. pokok pewartaan para
nabi sebelum
pembuangan.
6. Guru meminta peserta didik
 Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi.
diskusimu!
 Guru menegaskan dan menyimpulkan
hasil diskusi peserta didik.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:
1. Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi abad VIII
SM.
2. Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi sebelum
pembuangan.
7. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
8. Guru menegaskan dan menyimpulkan hasil diskusi peserta didik.
1. Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi abad
VIII SM.
Masa kenabian Israel sangat subur mulai pertengahan abad 8 SM dengan munculnya
nabi Amos sampai pada zaman pembuangan. Inilah masa keemasan tradisi kenabian
Israel.
Pada abad 8 SM, masa pemerintahan raja Yerobeam II (th. 783-743 SM), kerajaan
Israel (utara) mengalami masa kejayaan dan kemakmuran. Demikian pun keadaan
kerajaan Yehuda (Selatan). Yerobeam II merupakan seorang raja yang cakap; ia
berhasil memperluas wilayah kekuasaannya (Am. 6:13). Ia pun memajukan ekonomi
negerinya.kemakmuran, bahkan kemewahan di singgung oleh Amos (Am. 3:13-15;
6:4-6) dan Hosea (Hos. 10:1; 13:15; 8:14). Yerobeam II memang memanfaatkan
keadaan politik sekitar Israel di masa itu yang sangat menguntungkan. Kerajaan
Isarael di utara berdamai dengan kerajaan Yehuda di selatan. Kerajaan-kerajaan besar
(Asyur, Mesir) di zaman itu lemah. Kerajaan Siria/Aram juga tidak berdaya. Maka
negeri Israel dapat berkembang dengan aman sentosa. Tetapi kemakmuran ini
membawa dua akibat buruk. Yang satu ialah kemerosotan di bidang tata-masyarakat.
Yang lain ialah kemerosotan di bidang keagamaan.
Nabi-nabi yang berkarya pada abad VIII SM:
Nabi Amos-760, Hosea-750(Utara-Israel), Yesaya-740, Mikha-721.

a. Nabi Amos (760 SM)


Amos termasuk dalam kelompok duabelas nabi dalam Perjanjian Lama yang
dalam tradisi Kristen disebut dengan nabi-nabi kecil (minor prophets).
Amos menyebut diri sebagai peternak domba dari Tekoa (Am. 1:1) dan pemungut
buah ara (Am. 7:14). Dalam masa pemerintahan Yeroboam II yang berkuasa
tahun 789-748, Ia dapat memperluas daerah Israel (2Raj.14:25)ia bekerja sebagai
nabi di Betel yang merupakan tempat ibadah bagi orang-orang dari kerajaan
Utara, tetapi kemudian ia diusir dari sana setelah pertentangannya dengan Amazia
yang menjadi imam di Betel. Nabi Amos tampil dengan menyuarakan nada
kritikan atas cara hidup di kota yang korup, ketidakadilan social yang semakin
menghebat, dan kultus peribadatan yang kosong. Ia mengingatkan orang-orang
Israel akan hukuman dari Allah atas mereka (Am. 1-2), akan kedatangan hari
Tuhan yang gelap (Am. 5:18), dan akan sebuah bangsa (sepertinya yang dimaksud
adalah Asyur) yang membinasakan Israel (Am. 6:14). Tetapi seorang nabi tidak
hanya mewartakan ancaman dan hukuman, melainkan juga menumbuhkan cercah
pengharapan bagi Israel, bagi sisa-sisa Israel (Am. 9:8; 5:15) yang akan diberikan
oleh Allah yang penuh kuasa, Allah semesta alam.
b. Nabi Hosea (750 SM)
Nabi Hosea hidup sezaman dengan Nabi Amos dan berkarya di tempat yang
sama,yakni dikerajaan Israel. Ia menjalani hidup yang tidak biasa: kawin
dengan seorang pelacur yang bernama Gormer. Perkawinan Hosea menjadi
lambang hububngan YHWH dengan Israel. YHWH menghendaki agar Hosea
“mengawini” seorang Pelacur untuk mengetahui perasaan Hatinya Ia telah
mengawini Israel dalam perjanjian Sinai. Dalam perjajian itu Ia menyatakan
diri sebagai Allah Israel dan mengangkat Israel sebagai Umat-Nya lalu
melcurkan diri dan bersinah dengan kekasihnya. Hosea sangat mengasihinya
dan Gormer melahirkan tiga orang anak baginya, yakni LoAmi, LoRuhama,
dan Yizreel. Hosea menghasilkan kemerosotan besar-besaran dalam bidang
keagamaan. Bangsa Israel meninggalkan kepercayaan pada YHWH dan
berpaling pada ilahi lain. Orang Israel jatuh pada pemujaan dewa-dewi Kanaan
dan Beribadat kepada Baal dan Asyera (dewa-dewi kesuburan)
c. Nabi Yesaya (740 SM)
Kitab Yesaya menampilkan sejarah pelayanan Yesaya yang panjang. Ia berasal
dari keluarga bangsawan dan mulai bekerja pada zaman raja Uzzia sampai pada
masapemerintahan Yotam, Ahaz, dan Hizkia (tahun 740-700 SM). Ia menerima
tugas kenabian untuk mewartakan kehancuran Israel dan Yehuda sebagai
hukuman atas ketidaksetian mereka kepada Allah (Yes. 6:1-13). Yesaya
memperingatkan orang-orang Yehuda ketika penyembahan berhala semakin
merebak. Ia menyeruhkan keadilan dan belaskasih di tengah-tengah moralitas
bangsa yang mencapai titik terendah justru ketika Yehuda mengalami masa-masa
kemakmuran (Yes. 1-5). Selama 40 tahun masa kenabiannya, ia menjadi saksi
bangkitnya kekuatan Asyur yang menjadi ancaman bagi Israel maupun Yehuda
dan yang pada akhirnya menghancurkan Israel dan membawa mereka ke
pembuangan.

d. Nabi Mikha (721 SM)


Nabi Mikha adalah seorang nabi yang sezaman dengan nabi Yesaya. Jadi ia
berkarya sekitar thn 722 SM. Pada tahun itu kerajaan Israel di bagian utara negeri
direbut dan penduduknya di angkut ke Asyur. Tetapi sementara nabi Yesaya
berkarya di ibu kota, Yerusalem, Mikha hanya berkarya di pedalaman. Asal-usul
dan lingkungan itu memang terasa dalam gaya bahasa Mikha. Tetapi latar
belakang politik-kemasyarakat sama bagi nabi Yesaya dan Mikha. Seperti sudah
dikatakan di muka Kitab nabi Mikha tersusun secara teratur. Dan itupun
sedemikian rupa sehingga bagian yang berisikan ancaman selalu di susul bagian
yang berisikan janji keselamatan (Mi. 1:2-3:12; 4:1-5:14; 6:1-7:6; 7:7-20).
Kekhasan lain ialah ancaman suka diberi bentuk pengadilan: Tuhan menuntut
umat-Nya di depan pengadilan-Nya (Mi. 1:1-7; 6:1-16). Ia mengecam
ketidakadilan dalam masyarakat. Di tengah kecaman, tetap ada pengharapan.
2. Latar belakang sosial-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi
sebelum pembuangan
a. Nabi Zefanya (630 SM)
Nabi Zafanya berkarya pada masa pemerintahan Yosia di Yehuda mewartakan
Hari Tuhan (Zef. 1:14-18) seperti yang diwartakan oleh Amos di mana Yehuda
akan dihukum oleh Allah karena kebusukan moral dan religius mereka (Zef.
3:1.11). Penghukuman berfungsi sebagai peringatan, dan kebebasan hanya akan
dialami oleh sisa-sisa Israel yang rendah hati dan sujud kepada Allah.
b. Nabi Yeremia (626 SM)
Yeremia tampil di zaman raja Yosia (640-609 SM) Yehuda masih taklukkan
kerajaan Asyur. Raja Manasye dan Amon, menganjurkan pemujaan dewa-dewi
pada bangsanya, khususnya pemujaan dewa-dewi Asyur (Yer. 7:16 dst.).
kemerosotan agama dan aklak yang dimajukan raja Manasye dan Amon masih
merajalela pada awal pemerintahan raja Yosia yang belum cukup berumur. Dalam
bab 2-6 kitabnya nabi Yeremia mengecam keadaan buruk itu dan mengancamkan
hukuman berat yang akan dilaksanakan oleh “musuh dari sebelah utara” (Yer.
1:13 dst.). Ketegangan politik di masa itu memuncak. Kerajaan Asyur melemah
dengan pesatnya.
Sama seperti nabi-nabi lain Yeremia yakin bahwa Israel merupakan umat pilihan
Tuhan.
c. Nabi Nahum (613 SM)
Nabi Nahum bekerja pada masa keruntuhan Niniwe. Kehancuran Niniwe ini
serasa memberi harapan bagi Yehuda, tetapi tidak lama kemudian, harapan
Yehuda pudar karena ancaman Babilonia yang pada waktu itu manjadi kekuatan
besar yang menggantikan Asyur. Ancaman bahaya dari luar memang tidak ringan
dan memunculkan berbagai peristiwa berat bagi Israel. Dalam pandangan Nahum
“lawan” Tuhan itu tidak lain kecuali orang-orang Asyur yang kejam, sombong dan
penyembah berhala. Mereka telah menindas dan menyiksa umat Israel, mereka
yang percaya kepada Tuhan, sehingga selayaknyalah Asyur dihancurkan Allah
Pembalas (Nah. 3:1-19).
d. Nabi Habakuk (600 SM)
Cetusan kegembiraan karena kehancuran Niniwe yang disuarakan nabi Nahum
tidak berlangsung lama. Kekuasaan dan kekejaman orang-orang Asyur diambil
alih dan diteruskan orang-orang Babel yang sekitar th. 600 SM menyerang dan
merampoki Yehuda.
Persoalan yang menganjal hati Habakuk Bagaimana mungkin umat Allah
ditindas dan disiksa orang-orang fasik seperti orang-orang Babel? Nabi
meletakkan masalahnya di hadapan Tuhan sendiri (Hab. 1:1-4). Jawaban Tuhan
bahwa Ia sendiri mengirimkan orang Babel (Hab. 1:5-11) kurang memuaskan.
Nabi sedia mengakui bahwa umat Allah berdosa. Tetapi bagaimana mungkin
Allah menggunakan orang-orang Babel yang jauh lebih jahat untuk menghukum
umat yang bila dibandingkan dengan mereka boleh dikatakan “benar”? (Hab.
1:12-17). Tetapi dalam penglihatannya, Allah mengatakan bahwa orang-orang
Babel pun pada gilirannya akan mendapat hukuman yang setimpal, meskipun
belum segera akan terjadi (Nah. 2:2-5).
Ajaran pokok nabi Habakuk yaitu orang benar akan hidup oleh percayanya (Hab.
2:4). Artinya: orang yang percaya kepada Tuhan, tetap mengandalkan Dia
kendati kenyataan yang rupanya berlawanan, akan mendapat hidup sejati,
keselamatan. Nabi Habakuk menyatakan lima kutukan terhadap penindas yang
jahat (Hab. 2:5-20), tetapi entahlah kapan saatnya.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik untuk  Tulislah sebuah refleksi 10”
menuliskan sebuah refleksi tentang tentang peran para nabi
peran para nabi zaman sebelum zaman sebelum
pembuangan khususnya nabi pembuangan khususnya
Yesaya dan bagaimana relevansinya nabi Yesaya dan bagaimana
bagi perkembangan Gereja dewasa relevansinya bagi
ini perkembangan Gereja
dewasa ini
 Guru mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan doa
 Berdoa untuk menutup
penutup
pertemuan hari ini!
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang Mahakuasa. Di tengah situasi yang serba sulit dan tak menentu,
Engkau mengutus para nabi untuk memberikan kesaksian tentang Sabda
Kebenaran yang menyelamatkan. Hadirlah kini di tengah kehidupan kami, dan
jadikan diri kami alat di tangan-Mu, demi Kristus Tuhan kami. Amin.

C. Para Nabi Zaman Pembuangan - Sesudahnya


Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
III Pembukaan 1. Mengidentifikasi nabi-nabi Brainstorming 10”
zaman Pembuangan - Sesudahnya (curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Latar belakang Ceramah 60”
sosial-politik, nabi-nabi dan pokok Diskusi
Presentasi
pewartaan para nabi Zaman
pembuangan
2. Menjelaskan Latar belakang
sosial-politik, nabi-nabi dan pokok
pewartaan para nabi sesudah
pembuangan.

Penutup 1. Menuliskan sebuah refleksi Mandiri 20”


tentang situasi social-politik
zaman pembuangan dan
bagaimana nabi Yehezkiel
berusaha melawan praktek
hidup rohani yang keliru.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa Kitab Suci 20”
peserta didik untuk
berdoa
 Guru meminta peserta  Identifikasikan nabi-nabi
didik untuk zaman pembuangan-
mengidentifikasi nabi- sesudahnya.
nabi abad VIII-nabi-nabi
zaman pembuangan-
sesudahnya .
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Allah kami yang Mahakasih. Kasih dan kebaikan-Mu tiada batas. di tanah
pembuangan, Engkau tidak perna meninggalkan umat pilihan-Mu. Kini kami mohon,
agar di tengah kesulitan hidup, Engkau tidak pergi meninggalkan kami, tetapi setia
menyertai dan membimbing kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

 Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi nabi-nabi zaman pembuangan-


sesudahnya.
 Setelah peserta didik memberikan jawaban, guru memberikan penegasan sebagai
berikut:
a. Nabi-nabi pada masa pembuangan yaitu: Nabi Yehezkiel,Nabi Obaja, nabi
Ratapan, dan Nabi Deutero-Yesaya.
b. Nabi-nabi pada masa setelah pembuangan yaitu: Nabi Hagai, Nabi Zakaria, Nabi
Trito-Yesaya, Nabi Maleakhi, Nabi Yoel, Kitab Barukh, dan Nabi Daniel.

Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah dalam Kitab 60”
Suci
kelompok kelompokmu masing-
 Guru meminta peserta didik masing!
mendiskusikan tentang:  Diskusikanlah tentang :
1. Latar belakang sosial-politik, 1. Latar belakang social
nabi-nabi dan pokok pewartaan politik, nabi-nabi dan pokok
para nabi Zaman pembuangan. pewartaan para nabi Zaman
2. Latar belakang sosial-politik, pembuangan.
nabi-nabi dan pokok pewartaan 2. Latar belakang social
para nabi sesudah pembuangan. politik, nabi-nabi dan pokok
pewartaan para nabi
sesudah pembuangan.
9. Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi. diskusimu!
 Guru menegaskan dan menyimpulkan
hasil diskusi peserta didik.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:
1. Latar belakang social politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi Zaman
pembuangan.
2. Latar belakang social politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi
sesudah pembuangan.
10. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
11. Guru menegaskan dan menyimpulkan hasil diskusi peserta didik.
1. Latar belakang social-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi zaman
pembuangan.
a. Nabi Yehezkiel (593 SM)
Yehezkiel bekerja setelah Yeremia di antara orang-orang yang ada di
pembuangan. Ia lahir dari keluarga imam di Yerusalem dan termasuk dalam
kelompok pertama orang-orang yang dibuang ke Babilonia. Penglihatan yang
membawa dia pada tugas kenabian diterima ketika ia bersama orang-orang buangan
berada di tepi sungai Kebar (Yeh. 1:1) lima tahun setelah pembuangan berlangsung.
Ia diutus melaksanakan tugasnya tanpa takut, entah didengarkan atau ditolak.
Yehezkiel ragu untuk menerimanya, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain selain
melaksanakan tugas kenabian (Yeh. 3:14-17).
Menurut nabi Yehezkiel, umat Israel berdosa karena hanya melacurkan diri saja
(Yeh. 16). Kedosaan Israel yaitu pemujaan berhala dan pelanggaran Hukum Taurat,
khususnya aturan ibadat dan yang menyangkut halal dan haram, najis dan tahir serta
hukum hari Sabat. Kedosaan umat ini sangat berlawanan dengan kekudusan Allah.
Allah yang kudus itu hadir juga di tengah kaum buangan di Babel. Nabi Yehezkiel
berkeyakinan bahwa Israel yang dipilih Tuhan berdosa dan tidak setia, lantas dihukum
dengan keras. Tetapi umat tidak dapat bertobat, supaya ditebus, dipulihkan dan
diselamatkan. Maka demi kekudusan-Nya sendiri Tuhan bertindak, menebus dan
menyelamatkan umat-Nya. Sesudah itu barulah umat menyesal dan bertobat. Dengan
demikian Yehezkiel ternyata yakin bahwa agama sejati terletak dalam hati manusia
dan merupakan karunia Tuhan belaka.
b. Nabi Obaja (586 SM)
Ketika Yerusalem pada th. 586 SM direbut dan dihancurkan orang-orang Babel,
bangsa-bangsa tetangga Yehuda merasa senang sekali. Khususnya bangsa bersaudara,
yaitu Edom keturunan Esau, turut merampas dan merampok. Mereka malah
menduduki sebagian wilayah Yehuda. Para pengungsi dan pelarian dari Yerusalem
yang terkepung dan terhancurkan, tidak diterima dengan baik, malah dijadikan budak.
Agaknya dalam keadaan itulah nabi Obaja melontarkan kutukan Allah atas Edom.
Kutukan itu tertera dalam kitab kenabian yang paling kecil, sebenarnya hanya
selembaran saja (21 ayat). Dahulu nabi melukiskan bagaimana Edom sesuai dengan
hukum pembalasan (ay. 15b) akan dihancurkan (ay. 1-10). Kemudian diuraikan
mengapa Edom dihukum secara demikian (ay. 11-15), yaitu karena sikap dan
kelakuannya waktu bangsa Yehuda mengalami hari sialnya.
c. Ratapan (565 SM)
Ratapan bukanlah sebuah “kitab kenabian”, seperti kitab-kitab lain. Namun
demikian boleh juga dimasukkan ke dalam rangkaian kitab kenabian. Sebab dalam
lagu-lagu itu tidak hanya nasib malang diratapi, tetapi sekaligus disingkapkan latar
belakang dari nasib itu, yang secara kenabian dipahami sebagai tindakan Tuhan
sendiri. Ratapan-ratapan itu diciptakan tidak lama setelah nasib malang itu menimpah
umat Allah. Pencipta lagu-lagu itu secara pribadi terlihat dalam kejadian itu dan
menyaksikan semua. Berdasarkan 2Taw.35: 24-25 tradisi Yahudi dan Kristen
berpendapat bahwa nabi Yeremialah pengarangnya.
Dalam ratapan-ratapan itu Umat Allah menyatakan perasaan hatinya. Ia sangat
sedih karena nasib malang yang mendatanginya. Namun demikian umat tidak jatuh
putus asa dan tidak memberontak terhadap nasibnya itu. Ia meninjau kembali dirinya,
lalu terpaksa mengakui bahwa semuanya didatangkan Tuhan sebagai hukuman atas
dosa dan ketidak-setiaan umat (Rat. 1:13-18,20; 2:5-8, 14, 22; 3:1-18, 39-45; 4:6, 13;
5:17,16). Umat yang mengeluh sadar akan kesalahannya, menyesal dan minta ampun
dan sementara itu dengan sabar menjalani hukumannya. Tetapi umat tetap percaya
kepada Tuhan. Ia yakin bahwa pada saatnya Tuhan akan menolong dan memulihkan
keadaan umat.
d. Deutero-Yesaya (550 SM)
“Nabi” tak beraman yang disebut “Deutero Yesaya” tamppil dan berkarya di negeri
Babel. Ia termasuk kaum buangan yang pada yh. 586 SM diangkut oleh raja
Nebukadnezar. Keadaan kaum buangan di negeri Babel tidak terlalu buruk. Mereka
tinggal berkelompok-kelompok sebagai petani dengan tanah miliknya atau sebagai
pedangang. Ada yang cukup berada aau mendapat pangkat dan jabatan Negara yang
cukup tinggi. Pada orang-orang Yahudi di negeri Babel ada yang tetap rindu ke tanah
airnya. Mereka ingin mendapat kemerdekaan politik dalam negaranya sendiri di tanah
Palestina. Dalam agamanya mereka merasa dirinya terhambat dan terhalang-halang
untuk sepenuh-penuhnya menghayati agama Tuhan yang murni. Ada yang merasa
putus asa, seolah-olah Allah meninggalkan mereka. Menjelang akhir masa
pembuangan dalam keadaan seperti ini tampilah nabi Deutero-Yesaya. Tegasnya
setelah raja Persia, Koresy, berkuasa dan mulai menyerang kerajaan Babel.
Tampilnya Koresy mengobarkan pengharapan kaum buangan yang mau kembali ke
tanah airnya. Nabi Deutero-Yesaya sekuat tenaga berusaha semakin menyalakan
pengharapan itu dengan sajak dan nubuat-nubuatnya sehingga juga yang ragu-ragu
dan lamban diikut-sertakan.
Kitab Deutero-Yesaya mengemukakan sebuah pikiran yang serba baru dalam
pewartaan. Di dalamnya ditemukan juga empat kumpulan sajak yang berbicara
tentang hamba Yahwe (Yes. 42:1-4; 49:1-6; 50:4-9; 52:13-53:12). Hamba Yahwe ini
akan menyatukan bangsa-bangsa dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Untuk
pertama kali, gagasan tentang keselamatan universal muncul di dalam Perjanjian
Lama. Refleksi tentang hamba Yahwe ini akan terus berlangsung melintasi Perjanjian
Lama sampai pada Perjanjian Baru ketika para penulis Perjanjian Baru banyak
mengutip warta Yesaya terutama yang berkaitan dengan warta tentang hamba Yahwe
ini untuk mengungkapkan refleksi mereka hidup dan perutusan Yesus.
2. Latar belakang social-politik, nabi-nabi dan pokok pewartaan para nabi sesudah
pembuangan.
a. Nabi Hagai (520 SM)
Nabi Hagai yang hanya beberapa bulan berkarya mewariskan empat wejangan kecil
yang terkumpul dalam kitabnya. Dengan teliti wejangan itu diberi tanggal. Agaknya
nabi Hagai termasuk kaum buangan yang kembali dari Babel. Pesan nabi Hagai
sangat kena pada keadaan zamannya sendiri. Ia mendesak supaya Bait Allah segera
dibangun kembali. Masa kebahagian dan kemakmuran akan tiba setelah Bait Allah
didirikan. Maka orang Yahudi perlu mengutamakan pembangunan Bait Allah
daripada kepentingan dan keuntungan sendiri. Nabi Hagai menekankan bahwa inti
kebahagiaan dan kemakmuran ialah Roh Tuhan yang tinggal pada umat (Hag. 2:6)
sebagai daya kekuatannya. Dan itulah sebabnya mengapa Bait Allah baru, yang agak
sederhana, melebihi semarak Bait Allah yang dibangun raja Salomo (Hag. 2:10).
Dengan demikian pandangan nabi Hagai sebenarnya melampaui keadaan nyata di
zamannya. Meskipun nabi berpikir kepada Bait Allah yang atas ajakannya segera
dibangun oleh rakyat terpimpin oleh Zerubabel dan Yosua (Hag. 1:12 dst.), namun
melalui pembangunan itu pandangan nabi Hagai mencakup juga zaman keselamatan
terakhir (Hag. 2: 6-10).
b. Nabi Zahkaria (520 SM)
Nabi Zahkaria adalah seorang nabi dari kalangan para imam dan sezaman dengan nabi
Hagai, hanya berkarya lebih lama (th. 520-518 SM). Dalam kitab Zahkaria bab 1-8
terkumpul sejumlah penglihatan (delapan) yang diceritakan oleh nabi sendiri dan yang
diberi tanggal (Za. 1:7). Agaknya nabi sendiri perna menyusun semacam “kumpulan
penglihatan.” Senada dengan nabi Hagai nabi Zahkaria mendesak supaya Bait Allah
yang baru segera didirikan (Za. 4:9; 1:16; 6:15; 8:9). Ini merupakan prasyarat
keselamatan yang diharapkan dan dinantikan. Tetapi nabi Zahkaria berbeda dengan
nabi Hagai, sejauh Zahkaria lebih menekankan segi kesusilaan, keadilan, dan
pertobatan yang termasuk prasyarat keselamatan (Za. 1:1-6; 7:9; dst.; 8:16-17), sama
seperti pembersihan batin dan hati yang diadakan Tuhan sendiri (Za. 3:9; 5:5-11).
Terutama dalam bab 8 terkumpul sejumlah nubuat kecil mengenai zaman keselamatan
kelak. Tetapi pikiran serupa juga ditemukan dalam penglihatan (Za. 1:4; 16-17; 2:4-5).
Jelaslah nubuat itu jauh melampaui keadaan nyata di zaman nabi sendiri. Nubuat-
nubuat itu mencakup zaman keselamatan terakhir juga, yang berpusatkan kota
Yerusalem (Za. 8:2 dst.). Bangsa-bangsa lain pun akan mengambil bagian dalam
keselamatan umat Allah yang terakhir itu (Za. 2:11-12; 8:20 dst.). Umat Allah itu ialah
sisa umat Israel yang setia (Za. 8:11; 5:3-4; 3:2), tetapi mencakup juga bangsa-bangsa
lain.
c. Nabi Trito-Yesaya (520 SM)
Teks Yes. 56-66 dikenal sebagai Trito-Yesaya yang diperkirakan merupakan
kumpulan tulisan yang disusun oleh orang yang berbeda dari penyusun Proto maupun
Deutero-Yesaya. Trito-Yesaya lebih merupakan sebuah koleksi tulisan, dan
kemungkinan merupakan penafsiran kembali Deutero-Yesaya dan ditulis beberapa saat
setelah orang-orang buangan kembali lagi ke Yerusalem. Pesan pokok bagian ini ialah:
tetap ada masa depan. Bukan manusialah yang menentukan kapan dan bagaimana
rencana peyelamatan Allah dilaksanakan. Umat didorong dan diajak hendak berjuang
terus dan melanjutkan perjalanannya di dalam sejarah menuju keselamatan.
Pengharapannya itulah nyatanya merupakan daya penggerak umat Allah yang dalam
kepercayaan berpegang teguh pada Allah, Penyelamat yang setia.
d. Nabi Maleakhi (515 SM)
Dalam Kitab Maleakhi terkumpul enam nubuat (Mal. 1:2-5; 1:6-14+2:1-9; 2:10-16;
2:17-3:5; 3:6-12; 3:13-18+4:1-6). Semua nubuat Kitab Maleakhi tersusun berupa
dialog. Meskipun sudah menjadi biasa berkata tentang “nabi Maleakhi,” namun nabi
yang mencetuskan kitab kecil ini tidak diketahui namanya. Maleakhi memang berarti
“Utusanku” dan tidak merupakan nama diri. Nabi yang nubuat-nubuatnya terkumpul
dalam Maleakhi tampil setelah Bait Allah yang baru selesai dibangun pada th. 515,
pada masa daerah Palestina masih termasuk kerajaan Persia. Ia tampil sebelum Ezra
dan Nehemia selesai mengorganisasikan masyarakat Yahudi pada th. 445 SM. Sebab
nabi itu masih mengecam beberapa keburukan (perkawinan campur, ibadat yang
terlantar), yang dicabut oleh usaha Ezra dan Nehemia. Boleh dikatakan nabi yang
diberi nama Maleakhi itu berkarya sekitar th. 460-450 SM. Situasi masyarakat Yahudi
pada saat itu kurang beres. Para imam lalai dalam tugasnya, rakyat pun demikian.
Dengan khotbah-khotbahnya nabi “Maleakhi” berusaha memperbaiki umat yang
bersalah itu. Nabi melontarkan kecaman dan ancaman Tuhan kepada umat, khususnya
kepada kalangan para imam. Kesalahan para imam dan umat berarti: mereka tidak
menanggapi kasih Tuhan itu sebagaimana mestinya, oleh karena melalaikan ibadat,
mencemarkan kekudusan umat dengan memperistri wanita kafir yang berarti memuja
dewa-dewa lain; mereka melanggar perjanjian dengan mentalaki istrinya, meskipun
Tuhan sendiri mempersatukan suami istri.
Maka nabi mengancamkan kedatangan “Hari Tuhan,” hari penghakiman,
penghukuman dan pembersihan. Hari Tuhan itu menimpa umat Allah sendiri untuk
menghukum orang berdosa (Mal. 4:1; 3:5). Hari Tuhan itu terutama untuk
mebersihkan para imam dan segenap umat, sehingga diselenggarakan ibadat sejati dan
murni (Mal. 3:3-4).
e. Nabi Yoel (400 SM)
Menurut tradisi Yahudi nabi Yoel muncul dalam abad ke 8 SM. Tetapi dewasa ini
kebanyakan ahli kitab sepakat bahwa nabi itu membawa nubuatnya sekitar tahun 400-
350 SM, jadi di masa kerajaan Persia mencakup negeri Palestina. Karunia kenabian
pada Yoel dicetuskan oleh bencana alam yang menimpa umat Israel. Bencana alam itu
rangkap dua. Ada kawanan belalang yang makan habis dan merusakkan segenap
tumbuhan di negeri, sehingga ada kelaparan dan paceklik begitu rupa sehingga ibadat
korban terancam karena kekurangan makanan (Yl. 1:2-5; 2:1-11). Ada juga musim
kemarau yang terlalu lama sehingga kekeringan mematikan tumbuhan dan hewan (Yl.
1:9-12.16-20). Bencana itu mendorong nabi Yoel untuk mengajak dan mengerakan
para imam dan segenap umat hendak mengadakan upacara perkabungan dan
pertobatan, guna menangkis bencana alam itu (Yl. 1:5-8; 1:13-15; 2:12-17). Umat
harus bertobat. Dan kepada umat yang bertobat dijanjikan pemulihan dan
kesejahteraan (Yl. 2:18-20).
f. Kitab Barukh (200 SM)
Menurut kata pendahuluannya Kitab Barukh ditulis oleh Barukh, juru tulis nabi
Yeremia, dan olehnya dikirim ke Yerusalem, kepada pemuka bangsa di situ. Meskipun
aslinya tersendiri, namun semua bagian Kitab Barukh diresapi semangat yang sama.
Semangat itu ialah yang menjiwai orang yahudi di perantauan yang meresapkan ke
dalam hati pesan nabi Yeremia serta ajaran hikmat kebijaksanaan. Kuatlah kesadaran
akan dosa, semangat bertobat, kepercayaan dan pengharapan.
Kitab Barukh mengungkapkan kesadaran umat Allah dan menyadarkan anggota-
anggotanya bahwa karena dosa dan penyelewengan maka dihukum oleh Allah dengan
adil (Bar. 4:10 dst.). Umat mesti mengakui Hikmat kebijaksanaan Allah (Bar. 3:9 dst.)
yaitu rencana penyelamatan-Nya yang menyatakan diri dalam Hukum Taurat (Bar.
3:37 dst.). Jika umat penuh kepercayaan (Bar. 2:11-3:8) benar-benar bertobat dan
kembali kepada Hikmat-kebijaksanaan dan ketaatan (Bar. 3:13 dst.), maka Allah
memulihkan keadaan umat, membahagiakan dan memuliakan Sion serta semua
anaknya, segenap umat Allah (Bar. 4:30).

g. Nabi Daniel (167 SM)


Kitab Daniel ditulis dan mulai beredar di masa pemerintahan raja Antiokhus IV
Epifanes. Bagaimana keadaan umat Israel di masa itu dikisahkan dalam bagian
pertama kedua Kitab Makabe. Kepercayaan sejati umat tidak hanya terancam oleh
semaraknya kebudayaan Yunani yang sangat menarik, tetapi juga ditindas dengan
penganiayaan dari pihak pemerintah. Pemerintah itu mau memaksakan kebudayaan
Yunani kepada umat Israel yang menyendiri. Banyak umat dapat jatuh putus asa dan
kehilangan kepercayaan dan pengharapannya.
Penulis Daniel mau menghibur umat dan meneguhkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Dengan maksud itu ia mengumpulkan cerita-cerita tentang Daniel. Cerita-cerita itu
memperlihatkan bahwa orang-orang Yahudi yang setia dan taat agama jauh lebih
berhikmat daripada semua orang berhikmat lain (Dan. 1; 2; 3; 4). Orang yang setia dan
taat agama mudah menjadi sasaran kebencian dan penganiayaan, meskipun warga
Negara yang setia. Tetapi Allah ternyata menolong dan menyelamatkan hamba-hamba-
Nya yang setia (Dan. 3; 6). Tindakan ajaib Allah itu memaksa orang-orang lain, raja-
raja, untuk mengakui keunggulan Allah Israel (Dan. 2:46 dst.; 3:28 dst.; 4:37; 6:26
dst.; 14).
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
1. Guru meminta peserta didik Kitab Suci 10”
menuliskan sebuah refleksi tentang  Tulislah sebuah refleksi
situasi social-politik zaman tentang situasi social-politik
pembuangan dan bagaimana nabi zaman pembuangan dan
Yehezkiel berusaha melawan bagaimana nabi Yehezkiel
praktek hidup rohani yang keliru. berusaha melawan praktek
hidup rohani yang keliru.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Marilah berdoa untuk
menutup pelajaran dengan doa menutup pertemuan hari
penutup ini!
Evaluasi
Untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, guru secara
berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran sangat
penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-penugasan lanjutan
yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual
dan sikap sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic
Assessment). Lembar penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran.
a. Evaluasi sikap Spiritual
No Instrumen Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik menyusun sebuah doa syukur
tentang Allah yang berkarya dalam seluruh
perjalanan misi Gereja
2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah
disusun.
 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib,
kesungguhan dalam berdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
b. Evaluasi Sikap Sosial
No Instrumen Skor
Tidak Kadang- Selalu
pernah kadang
1 Mengikuti kegiatan pendalaman Kitab
Suci di sekolah
2 Mengajak teman mengikuti kegiatan
pendalaman Kitab Suci di sekolah
3 Menjadi pemandu kegiatan pendalaman
Kitab Suci di sekolah
Keterangan:
0=tidak pernah
1=kadang-kadang
2=selalu

NA= Skor perolehan


Skor maksimal

Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D

2. Evaluasi Pengetahuan (Kognitif)


Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan serta penugasan. Untuk
penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan ganda atau soal
esai.
No Indikator Soal No. Instrumen Jawaban Skor
Soal
1 Menjelaskan 1 Jelaskan jatidiri Seorang Nabi melihat atau menangkap 20
jatidiri dan tugas dan tugas para rahasia tersembunyi maka ia disebut
para nabi nabi
sebagai penglihat yakni orang yang
menyingkapkan rahasia-rahasia dengan
meminta jawaban dari Allah (1Sam. 9 : 9).
Seorang Nabi memperolah penglihtan atau
pengertian dari Allah melalui pewahyuan
maka mereka juga disebut
penglihat.Misalnya di (Yes. 1:1; 2:1; Am.
1:1; Mik. 1:1; Hab.1:1). Istilah yang paling
umum digunakan dalam perjanjian Lama
adalah “nabi.” Ada beberapa makna dari
kata “nabi” yang sering diartikan dengan
bernubuat: bergumam, masuk dalam
ekstasis, menyatakan, mewartakan,
dipanggil. Keragaman kata ini membuat
kita harus hati-hati untuk memahami
identitas seorang Nabi dan fungsi
kehadirannya. Seorang Nabi memiliki
pengalaman langsung dengan Allah. Pada
kesucian dan kehendak Allah dinyatakan.
Tidaklah salah mengenali seorang Nabi
sebagai peramal atau pewarta masa depan,
tetapi menyatakan masa depan bukanlah
satu-satunya fungsi seorang Nabi. Masa
depan dilihat oleh para Nabi berkaca pada
masa lalu dan sekarang.Ia tidak hanya
seorang peramal masa depan (foreteller)
tetapi penujuk Arah kepada masa depan
inilah yang menjadi ciri nabi-nabi Israel.
2 Mengidentifikasi 2 Identifikasikan Kitab-kitab para nabi dibagi dalam dua 20
pengelompokan pengelompokan bagian yaitu:
kitab para nabi nabi
a. Kitab nabi besar : Yesaya, Yeremia,
Ratapan, Barukh (ditambah surat
nabi Yeremia), Yehezkiel dan
Daniel.
b. Kitab nabi kecil : Hosea, Yoel,
Amos, Obaja, Yunus, Mikha,
Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai,
Zahkaria, dan Maleakhi
3 Menjelaskan 3 Jelaskan latar Amos menyebut diri sebagai peternak 20
Latar belakang belakang dan domba dari Tekoa (Am. 1:1) dan
pokok
sosial-politik, pewartaan nabi pemungut buah ara (Am. 7:14). Dalam
nabi-nabi dan Amos masa pemerintahan Yeroboam II yang
pokok pewartaan berkuasa tahun 783-743, ia bekerja sebagai
para nabi abad nabi di Betel yang merupakan tempat
VIII SM ibadah bagi orang-orang dari kerajaan
Utara, tetapi kemudian ia diusir dari sana
setelah pertentangannya dengan Amazia
yang menjadi imam di Betel. Nabi Amos
tampil dengan menyuarakan nada kritikan
atas cara hidup di kota yang korup,
ketidakadilan social yang semakin
menghebat, dan kultus peribadatan yang
kosong. Ia mengingatkan orang-orang
Israel akan hukuman dari Allah atas
mereka (Am. 1-2), akan kedatangan hari
Tuhan yang gelap (Am. 5:18), dan akan
sebuah bangsa (sepertinya yang dimaksud
adalah Asyur) yang membinasakan Israel
(Am. 6:14). Tetapi seorang nabi tidak
hanya mewartakan ancaman dan hukuman,
melainkan juga menumbuhkan cercah
pengharapan bagi Israel, bagi sisa-sisa
Israel (Am. 9:8; 5:15) yang akan diberikan
oleh Allah yang penuh kuasa, Allah
semesta alam.

4 Menjelaskan 4 Jelaskan latar Yeremia tampil di zaman raja Yosia (640- 20


Latar belakang belakang dan 609 SM) Yehuda masih taklukkan kerajaan
pokok
sosial-politik, pewartaan nabi Asyur. Kedua pendahulu raja Yosia, yaitu
nabi-nabi dan Yeremia raja Manasye dan Amon, boleh dikatakan
pokok pewartaan orang kafir belaka. Kedua raja itu
para nabi menganjurkan pemujaan dewa-dewi pada
sebelum bangsanya, khususnya pemujaan dewa-
pembuangan dewi Asyur (Yer. 7:16 dst.). kemerosotan
agama dan aklak yang dimajukan raja
Manasye dan Amon masih merajalela pada
awal pemerintahan raja Yosia yang belum
cukup berumur. Dalam bab 2-6 kitabnya
nabi Yeremia mengecam keadaan buruk
itu dan mengancamkan hukuman berat
yang akan dilaksanakan oleh “musuh dari
sebelah utara” (Yer. 1:13 dst.). Ketegangan
politik di masa itu memuncak. Kerajaan
Asyur melemah dengan pesatnya.
Sama seperti nabi-nabi lain Yeremia yakin
bahwa Israel merupakan umat pilihan
Tuhan. Melanjutkan pikiran Nabi Hosea
Yeremia menegaskan bahwa hubungan
Allah dengan Umat-Nya adalah hubungan
kasih, seperti antara suami dengan istrinya
(Yer. 2.2-3; 3:1-5). Semakin menyedihkan
bahwa Israel ternyata”berzinah” dengan
memuja dewa-dewi seperti banyak terjadi
pada masa pemerintahan raja Manasye,
awal pemerintah raja Yosia, pemerintahan
raja Yoyaki dan Zedekia.
5 Menjelaskan 5 Jelaskan latar Ketika Yerusalem pada th. 586 SM direbut 20
Latar belakang belakang dan dan dihancurkan orang-orang Babel,
sosial-politik, pokok
nabi-nabi dan pewartaan nabi bangsa-bangsa tetangga Yehuda merasa
pokok pewartaan Obaja senang sekali. Khususnya bangsa
para nabi zaman
bersaudara, yaitu Edom keturunan Esau,
pembuangan
turut merampas dan merampok. Mereka
malah menduduki sebagian wilayah
Yehuda. Para pengungsi dan pelarian dari
Yerusalem yang terkepung dan
terhancurkan, tidak diterima dengan baik,
malah dijadikan budak. Agaknya dalam
keadaan itulah nabi Obaja melontarkan
kutukan Allah atas Edom. Kutukan itu
tertera dalam kitab kenabian yang paling
kecil, sebenarnya hanya selembaran saja
(21 ayat). Dahulu nabi melukiskan
bagaimana Edom sesuai dengan hukum
pembalasan (ay. 15b) akan dihancurkan
(ay. 1-10). Kemudian diuraikan mengapa
Edom dihukum secara demikian (ay. 11-
15), yaitu karena sikap dan kelakuannya
waktu bangsa Yehuda mengalami hari
sialnya.

6 Menjelaskan 6 Jelaskan latar Nabi Hagai yang hanya beberapa bulan 20


Latar belakang belakang dan berkarya mewariskan empat wejangan
sosial-politik, pokok
nabi-nabi dan pewartaan nabi kecil yang terkumpul dalam kitabnya.
pokok pewartaan Hagai Dengan teliti wejangan itu diberi tanggal.
para nabi zaman
Agaknya nabi Hagai termasuk kaum
sesudah
pembuangan buangan yang kembali dari Babel. Pesan
nabi Hagai sangat kena pada keadaan
zamannya sendiri. Ia mendesak supaya
Bait Allah segera dibangun kembali. Masa
kebahagian dan kemakmuran akan tiba
setelah Bait Allah didirikan. Maka orang
Yahudi perlu mengutamakan
pembangunan Bait Allah daripada
kepentingan dan keuntungan sendiri. Nabi
Hagai menekankan bahwa inti kebahagiaan
dan kemakmuran ialah Roh Tuhan yang
tinggal pada umat (Hag. 2:6) sebagai daya
kekuatannya. Dan itulah sebabnya
mengapa Bait Allah baru, yang agak
sederhana, melebihi semarak Bait Allah
yang dibangun raja Salomo (Hag. 2:10).
Dengan demikian pandangan nabi Hagai
sebenarnya melampaui keadaan nyata di
zamannya. Meskipun nabi berpikir kepada
Bait Allah yang atas ajakannya segera
dibangun oleh rakyat terpimpin oleh
Zerubabel dan Yosua (Hag. 1:12 dst.),
namun melalui pembangunan itu
pandangan nabi Hagai mencakup juga
zaman keselamatan terakhir (Hag. 2: 6-10).

.
Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100
120
Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor)
Penilaian terhadap evaluasi psikomotor peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan
(observasi). Observasi dapat dilakukan guru ketika para siswa melakukan aktivitas presentasi
pribadi, berpasangan atau berkelompok dan saat berdiskusi.
No Indikator Skor
1 2 3 4
1 Menuliskan sebuah doa syukur tentang Allah yang
berkarya melalui para nabi-Nya

Menuliskan sebuah refleksi tentang peran para nabi


zaman sebelum pembuangan khususnya nabi Yesaya dan
bagaimana relevansinya bagi perkembangan Gereja
dewasa ini.
2 Menuliskan sebuah refleksi tentang situasi social-politik
zaman pembuangan dan bagaimana nabi Yehezkiel
berusaha melawan praktek hidup rohani yang keliru.
Aspek yang dinilai :
1. Menulis refleksi sesuai perikop yang diminta
2. Refleksi dikaitkan dengan situasi hidup nyata
3. Refleksi menawarkan keselamatan hidup
4. Refleksi membangun niat untuk mengubah cara hidup
Skor 4= bila refleksi tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila refleksi tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila refleksi tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila refleksi tersebut terdiri dari 1 aspek

Nilai Ketrampilan (Psikomotor) NA= Skor perolehan


Skor maksimal
Rentang Nilai
N RENTANG NILAI NILAI
O
1 90-100 A
2 80-89 B
3 70-79 C
4 ≤69 D

Pengayaan dan Remidial


 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai nilai
≥ 70 diberikan pengayaan.
 Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM (70) diberikan Remidial.
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan
sendiri sebuah doa syukur.

Ya Allah Bapa kami di surga, syukur dan terima kasih atas waktu-Mu yang
isitmewa ini kepada kami. Kurniakanlah kami keberanian untuk menjadi
pewarta kabar sukacita seperti para nabi-Mu. Pakailah diri kami seutuhnya, dan
jangan biarkan kami jalan sendirian. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BAB II. POKOK PEWARTAAN


PARA NABI ABAD VIII SM – SEBELUM PEMBUANGAN
Tema yang dibahas dalam pokok bahasan ini adalah pewartaan para Nabi abad VIII
sebelum masehi sampai dengan sebelum pembuangan. Bangsa Israel sering jatuh dalam
dosa yang mengakibatkan mereka dijajah bangsa lain dan di buang.
Walaupun umat Israel berdosa , cinta Allah tidak pernah pudar kepada mereka. Allah
punya inisiatif untuk menyelematkn umat-Nya dengan mengutus para nabi, agar bangsa
Israel bertobat dan kembali memuji Allah. Lewat para nabi-Nya Allah memberikan harapan
dan penghiburan bagi bangsa Israel yang sedang dalam kesusahan dan penderitaan lewat
nubuat- nubuatnya. Nabi Amos adalah seorang yang sederhana, kemudian di panggil Allah
untuk mengingatkan bangsaNya dari praktek keagamaan yang tidak benar.
Dalam situasi sosial yang cukup parah. Maka nabi Yesaya tampil untuk memberikan
pengharapan dan penghiburan. Dia tampil ketika bangsa Israel mengalami kemerosotan
hampir di berbagai bidang. Sejak kembali dari pembuangan bangsa Israel terus hidup dalam
kesengsaraan karena mereka mengalami ketidak adilan yang mengakibatkan mereka
mengalami permusuhan satu dengan yang lain. Dalam situasi tersebut umat Israel
merindukan mesias yang dapat mendamaikan mereka semua orang bermusuhan dan
menegakkan keadilan, hal itu dinubuatkan nabi Yesaya.
Yeremia adalah nabi yang dipanggil Allah untuk menyelamatkan umatNya dari
kesalahan. Dalam tugas panggilannya Yeremia juga banyak mendapat cemohan dan celaan.
Yeremia mengajak bangsanya setia pada panggilannya dengan mengingatkan mereka pada
tempat ibadat di silo yang pernah hancur dan hal ini dapat terjadi pada bait Suci ( Yer.7:12).

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab II, peserta didik diharapkan mampu:
1.2 Bersyukur kepada Allah atas para nabi yang diutus untuk menyelamatkan umat manusia
2.2. Bertanggung jawab untuk melaksanakan ajaran para nabi.
3.2.Memahami pokok pewartaan para nabi abad VIII SM - sebelum pembuangan.
4.2. Menyajikan hasil refleksi tentang ajaran para nabi
Pokok Bahasan
Pokok Pewartaan Para Nabi Abad VIII Sebelum Masehi – Sebelum Pembuangan
Sub Pokok Bahasan
A. Amos
B. Yesaya
C. Yeremia
Indikator
Peserta didik mampu:
3.1.1 Menjelaskan panggilan Amos
3.1.2 Menjelaskan keadilan sosial pada jaman nabi Amos
3.1.3 Menjelaskan panggilan Yesaya
3.1.4 Menjelaskan nubuat Yesaya tentang Imanuel
3.1.5 Menjelaskan nubuat Yesaya tentang Raja damai
3.1.6 Menjelaskan panggilan Yeremia
3.1.7 Menjelaskan kotbah Yeremia mengenai bait Allah
3.1.8 Menjelaskan keluh kesah nabi Yeremia
4.1.1 Menuliskan sebuah doa agar dapat berbuat adil terhadap sesama.
4.1.2 Menuliskan sebuah doa syukur kepada Allah karena telah memilih nabi Yesaya untuk
menubuatkan kedatangan Juru Selamat.
4.1.3 Menuliskan sebuah doa syukur kepada Allah karena telah memilih nabi Yeremia untuk
mengingatkan bangsa-Nya agar tidak jatuh ke dalam dosa.

A. Amos
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu

I Pembukaan 1. Menjelaskan latar belakang nabi  Curah 15


Amos pendapat
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan panggilan Amos  Ceramah 60
( Am.7:10-17).  Diskusi
2. Menjelaskan keadilan sosial  Presentasi
(Am. 5: 21- 27;8:4-8)  Tanya
jawab
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa agar dapat  Mandiri 15
berbuat adil terhadap sesama.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 15
peserta didik untuk  Guru meminta peserta  Pengalaman
berdoa peserta didik
didik menyebutkan jati
 Guru meminta peserta  Gambar
didik menyebutkan jati diri Amos berdasarkan
diri nabi Amos setelah Am1:1 dan gambar di
membaca Am. 1:1 dan
bawah.
mengamati gambar
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, terimakasih, Engkau telah mengutus nabi Amos untuk mengingatkan


kami agar, dapat berlaku jujur dalam hidup dan mau membela ketidakadilan
yang terjadi dalam masyarakat. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Nabi Amos di bawah ini:
(Sumber: goodsalt.com, 25 November 2018, 21.15 WIB)
 Setelah peserta didik mengamati gambar di atas, guru mengajukan beberapa
pertanyaan:
1. Siapa yang terdapat dalam gambar di atas?
2. Apa pekerjaan nabi Amos?
 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
a. Nabi Amos adalah seorang peternak pedalaman asal Yehuda ( I:1;17:12-14). Ia tidak
melamar menjadi nabi, tapi dipilih oleh Tuhan ( 3:7-8).
b. Nabi Amos juga seorang pelihat, sebab dalam kitabnya terkumpul 5 penglihatannya,
yakni:
1. Belalang ( Am.7:1-3)
2. Api ( 7:4-6)
3. Tali sipat (7:7-9)
4. Bakul dengan buah- buahan ( 8:1-3)
5. Tuhan dekat Mezbah ( 9;1-6)

Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah dalam  Kitab 60
kelompok kelompokmu masing- Suci
 Proyekto
 Guru meminta peserta didik masing!
r
mendiskusikan:  Diskusikanlah tentang:
 Slide
1. Panggilan Amos (Am.7:10- 2. Panggilan Amos (Am.7:10-
17) 17)
2. Keadilan sosial (Am.5:21-27;
8:4-8) 3. Keadilan sosial
(Am. 5:21-27;8:4-8)
 Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi. diskusimu!
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi peserta
didik.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan tentang:
1. Panggilan Amos (Am.7:10-17)
2. Keadilan sosial (Am.5:21-27; 8:4-8)
12. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
13. Guru menegaskan dan menyimpulkan hasil diskusi peserta didik sebagai berikut:
1. Panggilan nabi Amos
a. Nabi Amos tampil pada masa pemerintahan Raja Yerobeam II ( th. 783- 743 SM) di
wilayah kerajaan Israel di bagaian utara. Pada masa itu dalam bidang keagamaan ada
penyelewengan yang cukup parah yakni dalam ibadat yang di selenggarakan. Mereka
menyembah Patung Lembu Jantan di dalam Kuil. Allah Israel juga dianggap sama
seperti dewa/i yang mereka sembah. Pada zaman ini Israel mengalami kemakmuran,
tetapi sekaligus muncul korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakadilan. Nabi
dengan sekuat tenaga mencoba membela keadilan dan mengancam segala bentuk
ketidakadilan.
b. Amos dipanggil dari kesederhanaan sebagai seorang peternak dan
pemungut buah pohon ara hutan. ( Am.7:14)
2. Keadilan social
Pada Zaman kerajaan Israel berbisnis dengan tidak jujur sudah terjadi. Ada yang
mengurangi timbangan dan mengecilkan ukuran agar mendapat untung lebih besar.
(Am. 8:5). Marak terjadi perdagangan untuk orang lemah dan miskin (Am. 8:6).
Tuhan akan memberikan hukuman bagi orang yang menipu dan memperbudak
sesamanya.
Nabi Amos diutus untuk memperjuangkan dan membela keadilan. Keadilan yang
diperjuangkan oleh nabi Amos berdasarkan perjanjian Allah dengan bangsa Israel
yang terungkap dalam tatanan moral bangsa. Nabi Amos mengingatkan bangsa Israel,
bahwa satu- satunya jalan untuk terbebas dari hukuman Allah adalah dengan bertobat
dari perbuatan yang tidak adil
Situasai yang dialami oleh masyarakat Israel pada zaman nabi Amos adalah:
a. Kekayaan yang dikuasai oleh sekelompok kecil orang yang serakah.
b. Orang- orang yang berkuasa dan kaya menipu dan memeras orang yang kecil.
c. Upacara keagamaan yang meriah hanya merupakan alasan untuk menutupi
kejahatan para penindas.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta masing- masing  Tuliskan sebuah doa agar  Kitab 10
peserta didik untuk menyusun doa dapat berlaku jujur seperti Suci
mohon kekuatan untuk berlaku jujur nubuat nabi Amos
seperti yang dinubuatkan nabi Amos
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa
menutup pelajaran dengan doa
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur:
Allah Bapa yang maha baik, kasihMu sungguh tiada tara kepada kami yang berdosa ini.
Engkau mengutus para nabi utuk mengingatkan umatMu akan keasalahan-
kesalahannya. Bantulah kami agar dapat melaksanakan ajaran dan kehendakMu dalam
hidup ini. Doa ini kami sampaikan dengan perantaran Kristus, Tuhan kami. Amin.

B. Yesaya
Rencana Kerja Harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Menjelaskan panggilan Yesaya  Brainstorming 20
( Yes. 6:1-13 ) (curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan nubuat Yesaya  Ceramah 60
tentang Imanuel (Yes. 7: 10-25).  Diskusi
2. Menjelaskan nubuat Yesaya  Tanya jawab
tentang Raja Damai (Yes. 11:1-10)  Presentasi
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur  Mandiri 10
kepada Allah karena telah
memilih nabi Yesaya untuk
menubuatkan kedatangan juru
Selamat.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 15
peserta didik untuk  Pengalaman
berdoa peserta didik
 Guru meminta peserta  Jelaskan latar belakang  Gambar
didik untuk menjelaskan nabi Yesaya, setelah
identitas nabi Yesaya, membaca Yesaya 6:1-
setelah membaca Yesaya 13
6:1-13

 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:
Allah yang maha pengasih, Engkau sangat mencintai umatMu, sehingga mengutus para nabiMu
untuk mengingatkan kami agar bertobat dari kesalahan. Semoga kami mau dan mampu untuk
melakukan apa yang telah diajarkan oleh nabi Yesaya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar nabi Yesaya di bawah ini dan
mengidentifikasikan tentang pribadi nabi Yesaya:

( Sumber: kuasadoa.com, 24 November 2018, 21.45 WIB)

 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan


sebagai berikut:
Yesaya mendapat panggilan Allah dalam tahun matinya Uzia. Nabi Yesaya lahir pada
tahun 765 Sebelum masehi, Ia dipanggil menjadi nabi pada tahun 740 sebelum masehi. Ia
berasal dari kalangan bangsawan . Nabi Yesaya berkarya selama 40 tahun diantara bangsa
Israel.
Pada waktu nabi Yesaya di panggil, keadaan umat Israel gawat di bidang politik,
ekonomi dan agama. Kerajaan Israel di Utara sedang mengalami masa kemakmuran dan
kesejahteraan. Namun kesejahteraan itu diikuti kemerosotan ahklak, ketidak adilan dan
pemerasan dari kalangan atas kepada kaum tak mampu. Sedangkan di Yehuda sendiri juga
mengalami kemerosotan dan mengencamkan hukuman Allah ( Yes.1-5).
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah ke dalam  Kitab 60
kelompok kelompokmu masing- Suci
masing  Slide
 Guru meminta peserta didik  Proyektor
mendiskusikan:  Diskusikan hal berikut:
1. Nubuat tentang Imanuel 1. Nubuat tentang Imanuel

(Yes. 7:10-25) (Yes. 7:10-25)


2. Nubuat tentang raja damai 2. Nubuat tentang raja
(Yes. 11:1-10) damai (Yes. 11:1-10)
 Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi diskusimu
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik
 Guru mengorganisir peserta didik dalam kelompok.
 Guru meminta peserta didik membaca perikop Yes. 7:10-25, dan Yes. 11:1-10.
 Guru meminta peserta didik mendiskusikan:
1. Nubuat tentang Imanuel (Yes. 7:10-25)
2. Nubuat tentang Raja Damai (Yes. 11:1-10)
 Setelah peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut.
1. Panggilan Yesaya ( Yesaya 6:1-13)
Pada zaman nabi Yesaya berkarya, keadaan bangsa Israel mengalami kemerosotan
moral, terjadi ketidak adilan diberbagai bidang kehidupan, rakyat kecil menjadi tumbal
kekuasan orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Nubuat Yesaya tentang Immanuel (Yes. 7:10-25)
. Nabi Yesaya bernubuat yang berupa ancaman dan janji- janji yang memberi harapan
bahwa Allah akan selalu menyertai mereka dalam menghadapi setiap musuh dan akan
mengirimkan kepada bangsa Israel seorang Mesias. Kedatangan juru selamat yang
dinubuatkan oleh nabi Yesaya berasal dari seorang perempuan muda yang diberi nama
Imanuel ( Yesaya 7:14)
3. Nubuat Yesaya tentang Raja damai yang akan datang (Yes. 11:1-10)
Nabi Yesaya bernubuat kepada orang Israel tentang kedatangan Mesias ( Raja damai).
Allah akan memulihkan Israel, bahkan seluruh bumi melalui seorang keturunan Daud
yang dalam kuasa roh Tuhan akan menegakkan keadilan dengan mengangkatkan kaum
tertindas dan meniadakan orang fasik. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai,dan taruk
yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN aka nada padanya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan
TUHAN; ya, kesenangan yang ialah takut akan TUHAN.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah doa syukur Kitab suci 10
menuliskan doa syukur atas atas nubuat nabi Yesaya Pengalaman
nubuat nabi Yesaya siswa
 Guru mengajak peserta didik  Berdoa untuk menutup
untuk menutup pelajaran dengan pertemuan hari ini
doa penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang Maha baik, Engkau telah menegakkan keadilan bagi orang- orang yang
tertindas. Ajarlah kami agar mau menolong kaum yang lemah dan kecil. Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.

C. Yeremia
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
III Pembukaan 1. Menjelaskan identitas nabi  Brainstorming 10
Yeremia (curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan panggilan  Ceramah 60
Yeremia ( Yer. 1:4-19 )  Diskusi
2. Menjelaskan khotbah mengenai  Presentasi
Bait Suci ( Yer. 7:1-15;
 Tanya jawab
26:1-24 )
3. Menjelaskan keluh kesah nabi
( Yer. 20:7-18 )
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur Mandiri 20
kepada Allah karena telah
memilih nabi Yeremia untuk
mengingatkan bangsa-Nya agar
tidak jatuh ke dalam dosa
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa  Kitab Suci 25
didik untuk berdoa  Pengalaman
 Guru meminta peserta  Jelaskan identitas nabi peserta didik
didik untuk menyebutkan Yeremia berdasarkan  Gambar
jati diri nabi Yeremia Yer.1:1-3
( Yer. 1:1-3)
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Allah yang maha pengasih, Engkau sangat mencintai umatMu, sehingga Engkau
mengutus para nabiMu untuk mengingatkan kami agar bertobat dari kesalahan. Semoga
kami mampu melakukan apa yanng telah diajarkan oleh Nabi Yeremia. Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.
 Guru meminta peserta didik mengamati gambar Nabi Yeremia di bawah ini dan
mengidentifikasikan pribadi nabi Yeremia:

(Sumber: gsja.org ,24 November 2018, 21.45 WIB)

 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan berikut.


Penulis kitab Yeremia adalah Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di
Anatot di tanah Benyamin. Dia dilahirkan sekitar tahun 650 sebelum masehi. Yeremia
berkarya pada zaman Pemerintahan Yosia, Yoyakim dan Zedekia.. Dia berasal dari keluarga
Imam, bertempat tinggal tidak jauh dari Yerusalem.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Diskusikan hal berikut:  Kitab Suci 65
untuk mendiskusikan tentang: 1. Panggilan nabi Yeremia  Proyektor
1. Panggilan nabi Yeremia ( Yer.1:4-19)  Slide
( Yer.1:4-19) 2. Khotbah mengenai Bait Suci
2. Khotbah mengenai Bait Suci (Yer. 7:1-15; 26:1-24)
(Yer. 7:1-15; 26:1-24) 3. Menjelaskan keluh kesah nabi
3. Menjelaskan keluh kesah (Yer. 20:7-18)
nabi (Yer. 20:7-18)
 Guru meminta kelompok untuk  Presentasikan hasil diskusimu!
mempresentasikan hasil
kelompoknya
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik

 Setelah peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan penegasan


berikut.
1. Panggilan Yeremia
Sebelum aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, dan sebelum engkau lahir, aku
sudah memilih dan mengangkat engkau untuk menjadi nabi bagi bangsa- bangsa ( Yer,1:5)
Panggilan Yeremia ini mau memperlihatkan bahwa:
a. Allah yang punya inisiatif untuk memanggil Yeremia, bukan Yeremia yang melamar
menjadi nabi.
b. Yeremia di panggil untuk bekerja bagi bangsa- bangsa.
2. Kotbah mengenai Bait Suci
Kotbah dalam Yeremia 7:1-15 ini disampaikan pada awal masa pemerintahan Yoyakim.
Kotbah ini di tujukan kepada orang – orang Yuhuda yang telah melakukan kesalahan,
seperti penyembahan berhala dan ketidak adilan ( kejahatan sosial) yang mereka
praktekkan. Kotbah di Bait Suci ini mengajak bangsanya setia pada panggilannya dengan
mengingatkan mereka pada tempat ibadat di Silo yang pernah hancur dan hal ini dapat
terjadi pada bait suci ( Yer.7:12).
3. Keluh kesah nabi
Yeremia melaksanakan tugas panggilan Tuhan, namum yang dia dapatkan adalah celah
dan di cemooh. Ditengah pergumulan hidup yang berat, Yeremia melihat bahwa Tuhan
sebenarnya tetap menyertai dia ( Yer. 20:11). Ditengah kebejatan bangsa Yehuda, Tuhan
tetap berkarya dan menunjukkan diriNya.
Walaupun Yeremia memperlihatkan keluh kesah nya bukan berarti Dia putus asa, tapi
justu sebaliknya. Dia memperlihatkan sebuah keyakinan dan tetap memuji Tuhan
( Yer. 20:13).
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Bacalah kutipan Yeremia  Kitab suci 10
untuk membaca kutipan Yeremia 20:13, kemudian tuliskan  Pengalama
20:13 sebuah doa. n siswa
 Guru meminta peserta didik
menuliskan doa berdasarkan  Berdoa untuk menutup
kutipan yang baru dibaca pertemuan hari ini!
 Guru mengajak peserta didik
untuk menutup pelajaran dengan
doa penutup

Evaluasi
Evaluasi untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah
disajikan, guru secara berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil
pembelajaran sangat penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-
penugasan lanjutan yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek
yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual dan
sikap sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic Assessment).
Lembar penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran (Disiapkan oleh Tim
Penulis & dilampirkan pada buku panduan guru).
a. Evaluasi sikap spritual
No Instrumen Skor

1 Siswa menyusun sebuah doa syukur atas karya Allah yang


telah memilih dan mengangkat Nabi Yeremia

2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah disusun.

 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup


4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek

 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib, kesungguhan dalam
berdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
b. Evaluasi Sikap Sosial
No Instrumen Penilaian

Tidak Kadang- Selalu


pernah kadang

1 Mengingatkan kawan jika melakukan kesalahan

2 Marah jika tidak dihargai oleh teman

3 Mengeluh jika mengalami masalah

Keterangan:
0= tidak pernah
1= kadang-kadang
2= selalu
NA= Skor perolehan
Skor maksimal
Rentang Nilai
No Rentang Nilai Nilai

1 90 - 100 A

2 80 – 89 B

3 70 – 79 C

4 ≥ 69 D

2. Evaluasi Pengetahuan (Kognitif).


Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan serta penugasan. Untuk
penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan ganda atau soal esai.
(Disesuaikan dengan Mapel / Indikator)
No Indikator soal No Instrumen Jawaban Skor
soa
l

1 Menjelaskan 1 Jelaskan jati diri Nabi Amos adalah seorang petani dan 10
jati diri Nabi nabi Amos peternak pedalaman asal Yehuda
Amos ( I:1;17:12-14).

2 Menjelaskan 2 Jelaskan Nabi Amos tampil pada masa 15


panggilan penggilan nabi pemerintahan Raja Yerobeam II( th.
nabi Amos Amos 783- 743 seb.mas) di wilayah
kerajaan Israel di bagaian utara. Pada
masa itu dalam bidang keagamaan ada
penyelewengan yang cukup parah
yakni dalam ibadat yang di
selenggarakan.

3 Menjelaskan 3 Jelaskan situasi Pada jaman Yesus, berbisnis dengan 15


situasi sosial sosial bangsa tidak jujur sudah terjadi. Ada yang
mengurangi timbangan dan
bangas Israel Israel ketika mengecilkan ukuran agar mendapat
ketik nabi nabi Amos untung lebih besar. ( Am.8:5).
Amos berkarya Perbudakan juga mulai marak terjadi
berkarya untuk orang lemah dan miskin
( Am.8:6).

4 Menjelaskan Jelaskan situasi Pada zaman nabi Yesaya berkarya, 15


situasi bangsa bangsa Israel keadilan bangsa Isarel mengalami
kemerosotan moral, terjadi ketiadak
Israel ketika ketika nabi adilan di berbagai bidang kehidupan,
nabi Yesaya Yesaya rakyat kecil menjadi tumbal kekuasan
orang- orang yang tidak bertangung
berkarya berkarya
jawab

5 Menyebutkan Sebutkan Raja Raja damai yang dimaksud adalah 5


raja damai damai yang di Yesus kristus.
yang di nubuatkan nabi
nubuatkan Yesaya
oleh nabi
Yesaya

6 Menjelaskan Jelaskan Panggilan yeremia berdasrkan Yer.1: 15


panggilan panggilan nabi 5 adalah Sebelum Allah membentuk
Yeremia dalam rahiim ibunya, dan
nabi yeremia yeremia sebelum dia lahir, allah sudah
berdasrkan berdasarkan memilih dn mengangkat yeremia
untuk menjadi nabi bagi bangsa-
Yer.1:5 Yer.1:5
bangsa.
7 Menjelaskan Jelaskan kapan disampaikan pada awal masa
waktu nabi Yeremia pemerintahan Yoyakim. Kotbah ini di
tujukan kepada orang – orang Yuhuda
penyampaian menyampaikan yang telah melakukan kesalahan,
kotbah kotbah tenang seperti penyembahan berhala dan
ketidak adilan( kejahatan sosial) yang
Yeremia bait Allah
mereak praktekkan.
tentang Bait
Allah

8 Menjelaskan Jelaskan situasi Yeremia melaksanaka tugas 10


situasi yang yang dialami panggilan Tuhan, namum yang dia
daptkan adalah celah dan di cemooh.
dialami nabi Yeremia ketika
yeremia melaksanakan
ketika tugas
melaksanakan panggilannya
Tugas
panggilannya

Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100


110
Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor)
(Membuat Rubrik Penilaian sesuai RPP) Penilaian terhadap evaluasi psikomotor
peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan (observasi). Observasi dapat
dilakukan guru ketika para siswa melakukan aktivitas presentasi pribadi, berpasangan
atau berkelompok dan saat berdiskusi.
No Indikator Skor

1 2 3 4

1 Siswa menulis sebuah doa kesetiaan seperti nabi Yeremia

Aspek yang dinilai :


a. Pilihan kata
b. Isi doa
Nilai Ketrampilan (Psikomotor)
NA= Skor perolehan
Skor maksimal

No Rentang Nilai Nilai

1 90 - 100 A

2 80 – 89 B

3 70 – 79 C

4 ≤ 69 D
Pengayaan dan Remidial
 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai nilai
KKM diberikan pengayaan. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM
diberikan remidial
Doa Penutup
 Guru mengajak salah satu peserta didik untuk mendaraskan doa yang telah disusun
atau mendaraskan rumusan doa dibawah ini
Bapa yang Maha baik, berikan kami ketetapan hati dan kesetiaan dalam
melaksanakan tugas- tugas kami, walaupun terkadang berat. Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.

BAB III. POKOK PEWARTAAN PARA NABI


ZAMAN PEMBUANGAN DAN SESUDAHNYA

Bangsa Israel sering kali tidak setia dan bahkan memberontak kepada Allah. Dengan
ketidak taatannya ini bangsa Israel mengalami penderitaan. Bangsa ini pernah dijajah dan
dibuang oleh bangsa lain. Walaupun akhirnya diperbolehkan pulang kenegaranya. Sepulang
dari pembuangan bangsa Israel, masih mengalami banyak masalah, sehingga membuat
bangsa ini menjadi putus asa dan mudah melupakan Tuhan.
Ditinjau dari segi sejarah, periode pembuangan termasuk periode yang paling gelap
dari seluruh sejarah Israel. Jatuhnya Yerusalem pada tahun 586 sebelum masehi ke dalam
tangan Nebukadnezar merupakan suatu peristiwa yang paling menekan dari sejarah Israel.
Periode ini merupakan periode Israel kembali ke titik awal sejarahnya, yakni perhambaan.
Tetapi secara batiniah diperbaharui dengan belajar menemukan hal- hal batin dari imannya
terutama berjumpa kembali dengan Tuhan dan rencana keselamatanNya.
Disaat Israel mengalami ketidakadilan yang mengakibatkan mereka mengalami
permusuhan satu dengan yang lain, Allah mengutus nabiNya untuk mengingatkan mereka.

Nabi Yesaya bernubuat tentang tanggung jawab akan dirinya. Orang yang melakukan
kejahatan akan mati, tetapi orang yang melakukan kebaikan akan hidup. Sementara nabi
Hagai menceritakan bagaimana bangsa Israel, mengalami kesulitan walaupun telah di
perbolehkan kembali ke negaranya oleh raja Koresh dari Persia. Dan nabi Zakaria bernubuat
tentang datangnya juru selamat yang bisa membawa Israel keluar dari penderitaan yang
selama ini mereka alami.

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab III ini , peserta didik diharapkan mampu:
1.3 Bersyukur kepada Allah atas para nabi yang berkarya pada zaman pembuangan dan
sesudahnya
2.3. Bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan- pesan para nabi dalam kehidupan
sehari- hari
3.3. Mengetahui para nabi yang berkarya pada zaman pembuangan dan sesudahnya
4.3. Menyajikan hasil refleksi tentang para nabi yang berkarya zaman pembuangan dan
sesudahnya
Pokok Bahasan
Pokok Pewartaan Para Nabi Zaman Pembuangan dan Sesudahnya
Sub Pokok Bahasan
A. Yehezkiel
B. Deutero Yesaya
C. Hagai
D. Zakaria
Indikator
Peserta didik mampu:
3.1.1. Menceritakan panggilan Yehezkiel
3.1.2. Menjelaskan manusia bertanggungjawab atas dirinya
3.1.3. Menceritakan kebangkitan Israel
3.1.4. Menjelaskan nubuat tentang pembebasan dari pembuangan
3.1.5. Menceritakan Allah menggunakan Koresh untuk membebaskan umat-Nya
3.1.6. Menjelaskan dewa- dewi Baal yang tidak berguna
3.1.7. Menceritakan pembangunan bait Allah
3.1.8. Menceritakan Hagai mengajak Israel untuk membangun bait Allah
3.1.9. Menjelaskan keselamatan bangsa Israel
3.1.10. Menjelaskan nubuat mengenai Mesias
4.1.1. Menuliskan sebuah doa agar semakin bertanggungjawab dalam tugas.
4.1.2. Menuliskan sebuah doa syukur kepada Allah karena telah membebaskan umat-Nya.
4.1.3. Menuliskan sebuah doa syukur kepada Allah yang hadir dalam Bait-Nya yang kudus
(dalam Gereja)
4.1.4. Menuliskan sebuah doa syukur kepada Allah karena telah memilih nabi Zakaria yang
menubuatkan mengenai Mesias.

A. Yehezkiel
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Menjelaskan jati diri nabi  Curah 20
Yehezkiel ( Yeh. 1:1-3) pendapat
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan panggilan nabi 
Ceramah 60
Yehezkiel 
Diskusi
2. Menjelaskan manusia 
Presentasi
bertanggungjawab atas dirinya 
Tanya
jawab
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa agar  Mandiri 10
semakin bertanggungjawab
dalam tugas.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa  Kitab Suci 20
didik untuk berdoa  Gambar
 Guru meminta peserta didik  Sampaikan pendapatmu  Pengalaman
untuk menyebutkan jati diri tentang jati diri dan asal peserta
Yehezkiel ( bdk. Yeh:1:1-3) usul nabi Yehezkiel, setelah didik
 Guru memberikan membaca Yeh.1:1-3
penegasan tentang jati diri
dan asal usul nabi
Yehezkiel
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Allah yang maha baik, Engkau telah mengutus para nabi untuk menuntun
umatMu ketika mereka jatuh, maka tolonglah kami agar tetap setia kepada
panggilan kami masing- masing. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Guru meminta peserta didik mengamati gambar nabi Yehezkiel di bawah ini dan
mengidentifikasikan pribadi nabi Yehezkiel:

(Sumber: id.goodsalt.com, 26 November 2018, 19.15 WIB)


 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan berikut.
Yehezkiel adalah anak Busi di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar. Dia di
panggil menjadi nabi di Babel dan berkarya pada awal pembuangan ( 593 seb. masehi)
sejaman dengan nabi Yeremia. (Yeh. 1:1-3)
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Bacalah teks Yeh: 2:4-9  Kitab 60
membaca kitab Yeh. 2:4-9 Suci
 Guru meminta siswa menjelaskan  Sampaikan pendapatmu  Proyektor
panggilan Yehezkiel tentang panggilan Yehezkiel.  Slide
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah ke dalam
kelompok kelompok masing-masing
 Guru meminta peserta didik  Diskusikan hal berikut:
mendiskusikan: 1. Manusia bertanggung
1. Manusia bertanggung jawab jawab atas dirinya
atas dirinya (Yeh. 18:1-32) (Yeh. 18:1-32)
2. Kebangkitan Israel (Yeh. 37:1- 2. Kebangkitan Israel (Yeh.
28) 37:1-28)
 Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil diskusi
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi peserta
didik.
 Setelah peserta didik mengemukakan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusi
kelompok, guru memberikan penegasan berikut:
1. Allah mengutus nabi Yehezkiel kepada orang Israel yaitu bangsa yang telah
memberontak dan melawan Allah (Yeh. 2: 3). Mereka juga orang- orang yang tegar
hati dan keras kepala (Yeh. 2:4). Nabi ini di pembuangan mewartakan keselamatan
Allah yang akan datang. Tuhan adalah Allah yang tidak menghendaki kematian
orang berdosa , tetapi supaya bertobat dan hidup.
2. Setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya ( Yeh. 18:1-32)
a. Orang yang melakukan kejahatan tidak akan hidup, dia akan mati dan darahnya
tertimpa kepadanya sendiri ( Yeh 18:13)
b. Kesalahan orang tua tidak ditanggungkan kepada anaknya dan sebaliknya ( Yeh.
18:17, 20)
c. Orang yang berbuat dosa itu yang harus mati dan orang benar akan menerima
berkat ( 18:20)
d. Orang yang bertobat akan mendapat kehidupan dan orang benar berbalik
melakukan kecurangan dia akan mati ( 18: 21, 26)
e. Allah akan menghukum sesuai dengan perbuatannya ( Yeh.18: 30)
3. Kebangkitan Israel ( Yeh 37:1-28)
Allah membangkitkan bangsa Israel sama seperti menghidupkan tulang- tulang yang
kering.( Yeh.37:5-6)
a. Israel dan Yehuda yang pernah berpisah menjadi dua kerajaan akhirnya di
persatukan Allah kembali ( Yeh. 37: 19)
b. Allah akan mengampuni kesalahan- kesalahan Israel yang menajiskan dirinya
dengan berhala- berhala ( Yeh. 37:23)
c. Allah akan mengadakan perjanjian dengan Israel dan menjadikan umat
kesayangan-Nya.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta masing- masing  Tuliskan sebuah doa  Kitab 10
peserta didik untuk menyusun doa permohonan agar semakin Suci
agar semakin bertanggung jawab bertanggung jawab dalam
dalam tugas- tugas melaksanakan tugas.
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa!
menutup pelajaran dengan doa
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang maha pengasih, bantulah kami agar semakin bertanggungjawab


dalam menjalankan tugas dan kewajiban kami. Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.

B. Deutro Yesaya
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Mengidentipikasi pembagian  Brainstormin 15
kitab Yesaya g (curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan nubuat tentang  Ceramah 60
pembebasan dari pembuangan  Tanya jawab
(Yes. 40:1-11)  Diskusi
2. Menceritakan Allah  Presentasi
menggunakan Koresh untuk
membebaskan umatNya (Yes. 45:1-
19)
3. Dewa- dewa baal tidak berguna
(Yes. 44:9-20; 46:1-13)
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur  Mandiri 15
kepada Allah karena telah
membebaskan umat-Nya
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta  Berdoa  Kitab Suci 20
didik untuk berdoa  Pengalaman
 Guru meminta peserta  Identipikasi peserta didik
didik untuk pembagian kitab
mengidentipikasi Yesaya menurut
pembagian kitab Yesaya Alkitab
berdasarkan Alkitab
 Guru meminta peserta
didik untuk menyebutkan
pembagian kitab Yesaya
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Allah yang maha baik, Engkau telah mengutus para nabi untuk menuntun
umatMu ketika mereka jatuh, maka tolonglah kami agar tetap setia kepada
panggilan kami Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan


berikut:
Pembagian kitab Yesaya:
a. Kitab Yesaya 1-39, berasal dari Yesaya
b. Kitab Yesaya 40- 55, berasal dari nabi lain yang berkarya di pembuangan dan
disebut dengan Deutro Yesaya
c. Kitab Yesaya 56- 66, kumpulan nubuat- nubuat dan disebut Trito Yesaya
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah ke dalam  Kitab 60
kelompok kelompok masing-masing Suci
 Guru meminta peserta didik  Diskusikan hal berikut:  Proyekto
mendiskusikan: 1. Nubuat tentang r
1. Nubuat tentang pembebasan pembebasan dari
dari pembuangan ( Yes. 40:1-  Slide
pembuangan ( Yes. 40:1-
11) 11)
2. Allah menggunakan Koresh 2. Allah menggunakan Koresh
untuk membebaskan umatNya untuk membebaskan
(Yes. 45:1-19) umatNya (Yes. 45:1-19)
c. Dewa- dewa baal tidak berguna 3. Dewa- dewa baal tidak
(Yes. 44:9-20; 46:1-13) berguna (Yes. 44:9-20;
46:1-13)
 Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi diskusimu!
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi peserta
didik.
 Setelah peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan penegasan
berikut.
Nabi Yesaya mewartakan berita penghiburan dan pengharapan besar. Tuhan akan
membebaskan umatNya dari perhambaan Babel. Israel akan mengalami keluaran baru. Tuhan
akan menyatakan diriNya sebagai raja segala raja dan Tuhan segala bangsa. Pewartaan yang
paling terkenal adalah tentang hamba Tuhan ( Yes.52:13-53:12)
Nabi Yesaya mewartakan kepada kaum buangan kekudusan Allah, namun ia lebih
menekankan kekuasaan Tuhan sebagai pencipta yang mahakuasa, Alah yang Esa. Allah yang
hadir dimana- mana. Dan inilah jaminan bahwa Allah mampu melaksanakan rencana
penyelamatan bagi umatNya . Sebab Tuhan yang maha kuasa pencipta adalah penebus dan
penyelamat. Ia pasti akan membebaskan umatNya dari pembuangan.
Allah selalu mengasihi UmatNya dengan mengampuni kesalahan dan dosa- dosanya.
Allah memberikan penghiburan dan pembebasan bagi yang tertindas. Tuhan mengutus nabi
Yesaya untuk memberitakan tentang pembebasan dari pembuangan.
Allah menggunakan Koresh untuk membebaskan umatNya. Koresh raja Persia yang
tidak mengenal Allah dipakai Tuhan untuk menyelamatkan umatNya. Tuhan memanggil,
mengurapi dan memimpin Koresh untuk menaklukkkan raja- raja lain ( Yes.45:1).
Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan berkuasa untuk memakai siapa saja. Allah juga berkuasa
atas terang dan gelap, atas kemujuran dan malapetaka dan seluruh alam semesta. Allah
memanggil Koresh untuk tujuan membebaskan bangsa Israel.
Dewa- dewa Baal tidak berguna. Dalam kamus Kitab Suci, Baal artinya “ tuan”,
kemudian gelar dewa- dewa penduduk asli tanah Kanaan yang ditentang para nabi Tuhan
dalam perjanjin lama. Ciri- ciri khasnya adalah menjamin kesuburan. Karena itu Baal sering
kali turut disembah oleh bangsa Israel sendiri. Allah yang maha kuasa dan pengasih. Dia
adalah Allah yang peduli dan setia kepada umatNya, maka pemujaan dewa- dewa Baal yang
dilakukan oleh bangsa Israel adalah tidak berguna, karena tidak dapat menyelamatkan mereka
dari penderitaan ( Yes.46:1-13). Pemujaan patung oleh bangsa Israel adalah tindakan yang
bodoh dan sia- sia ( Yes. 44:9-20)
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah doa syukur  Kitab 10
menuliskan sebuah doa syukur kepada Allah karena telah suci
kepada Allah karena telah membebaskan umat-Nya
membebaskan umat-Nya
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa untuk menutup
menutup pelajaran dengan doa pertemuan hari ini
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.

Bapa yang Maha baik, Engkau telah memilih para nabi Mu untuk membimbing
kami ke jalan yang benar. Jangan biarkan kami jatuh ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

C. Hagai
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
III Pembukaan 1. Menjelaskan jati diri nabi Hagai  Curah 20
pendapat
Kegiatan Inti 1. Pembangunan Bait Allah (Ezr,  Ceramah 60
31:6-22)  Tanya jawab
2. Hagai mengajak orang Israel
 Diskusi
membangun Bait Suci (Hag.
1:1-2:20)  Presentasi
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur  Mandiri 10
kepada Allah yang hadir dalam Bait-
Nya yang kudus (dalam Gereja)
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 20
peserta didik untuk  Pengalaman
berdoa peserta didik
 Guru meminta peserta  Sampaikan pendapatmu
didik untuk menyebutkan tentang asal usul nabi
jati diri nabi Hagai Hagai
 Guru memberikan
penegasan tentang Nabi
Hagai

 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, bantulah kami semakin bertanggungjawab dalam tugas- tugas kami Demi Kristus,
Tuhan kami. Amin.

 Sesudah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan berikut.


Nabi Hagai tampil sekitar tahun 520 seb. masehi bersama- sama dengan Zakharia.
Mereka tampil saat bangsa Israel yang baru kembali dari pembuangan ( pembuangan Babel)
ke Palestina kurang bersemangat untuk membangun bait Allah. Hagai seorang Yahudi yang
menjawab panggilan Tuhan dengan berani.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah dalam kelompok  Kitab 60
kelompok masing-masing dan masing-masing dan amatilah Suci
mengamati gambar berikut ini. gambar berikut ini.  Proyektor
 Guru meminta peserta didik  Diskusikan hal berikut:  Slide
mendiskusikan: 1. Pembangunan bait Allah
1. Pembangunan Bait Allah (Ezr, 3:1-6)  Gambar
( Ezr, 3:1-6 ) 2. Hagai mengajak orang
2. Hagai mengajak orang Israel Israel membangun bait
membangun bait suci (Hag. suci ( Hag. 1:1-14 )
1:1-14)
 Presentasikan hasil
 Guru meminta peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi diskusimu
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik diajak masuk dalam kelompok dan memperhatikan
gambar dibawah ini:

(Sumber: pemuda.stemi.id. 26 November 2018, 19.28 WIB)


 Setelah peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan penegasan/
kesimpulan berikut.
Kitab Hagai menceritakan mengenai orang Israel yang telah kembali dari
pembuangan Babel. Akan tetapi walaupun mereka sudah tinggal beberapa tahun di
Yerusalem, ( rumah Tuhan/ Bait Allah) masih puing- puing. Dalam pesan- pesan itu Allah
mendesak para pemimpin bangsa Israel untuk membangun kembali rumah Tuhan.
Rombongan pertama yang kembali dari pembuangan menghadapi kesulitan dalam
membangun kerajaan Yehuda. Pada saat mereka putus asa, datanglah rombongan kedua, yang
dipimpin oleh Zerubabel dan imam Yosua. Kelompok ini membawa harapan baru. Usaha
untuk membangun kembali Bait Allah disemangati dan didukung oleh nabi Hagai dan
Zakharia, yang datang bersama dengan rombongan Zerubabel. Bagi kedua nabi tersebut,
Hagai dan Zakharia, pembangunan kembali Bait Allah merupakan awal dari dimulainya
zaman mesianis. Zaman mesianis adalah zaman dimana seorang tokoh terpilih, yang diberi
gelar Mesias, akan diangkat Allah menjadi raja di tengah-tengah umat-Nya, serta
mengembalikan segala kejayaan dan kemakmuran yang dahulu pernah dinikmati pada zaman
raja Daud dan Salomo. Nabi Hagai berkarya sekitar tahun 520 SM.
Pesan kitab Hagai
1. Keinginan yang mementingkan diri sendiri menghambat jalannya pekerjaan Tuhan
(Hag.1:1-9)
2. Allah memanggil para pemimpin untuk memberi semangat kepercayaan umatNya
(Hag.2:4-9)
3. Kumpulan orang- orang yang menyerahkan diri kepada Tuhan dapat melakukan pekerjaan
yang besar bagi Allah.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta masing- masing  Tuliskan sebuah doa  Kitab 10
peserta didik untuk menuliskan syukur kepada Allah yang Suci
sebuah doa syukur kepada Allah hadir dalam Bait-Nya yang
yang hadir dalam Bait-Nya yang kudus (dalam Gereja)
kudus (dalam Gereja)
 Guru mengajak peserta didik  Berdoa
untuk menutup pelajaran dengan
doa penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang maha pengasih, bantulah kami agar semakin bertnggungjwab


dalam menjalankan tugas dan kewajiban kami . Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.

D. Zakaria
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
IV Pembukaan 1. Menyebutkan jati diri Zakaria  Brainstorming 15
(curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Keselamatan bagi Israel (Za.  Ceramah 60
8:1-19)  Diskusi
2. Nubuat mengenai Mesias (Za.  Tanya jawab
9:1-17)
 Presentasi
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa syukur  Mandiri 15
kepada Allah karena telah
memilih nabi Zakaria yang
menubuatkan mengenai Mesias.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 15
peserta didik untuk  Pengalaman
berdoa peserta didik
 Guru mengajak peserta  Amatilah gambar berikut  Gambar
didik untuk mengamati ini.
gambar berikut ini.
 Guru meminta peserta  Sebutkan jati diri nabi
didik untuk menyebutkan Zakaria setelah membaca
jati diri Zakaria ( bdk Za.1:1
Za.1:1)
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Ya Bapa, bantulah kami semakin bertanggungjawab dalam tugas- tugas kami


Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Nabi Zakaria di bawah ini:

(Sumber: teladanblog.blogspot.com, 26 November 2018, 21.00 WIB)


 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan berikut.
Jati diri Nabi Zakaria
Nama lengkap Nabi Zakaria adalah Zakaria bin Berekhya, bin Ido. Nabi Zakaria adalah
seorang nabi dari kalangan para Imam dan sezaman dengan nabi Hagai,hanya berkarya
lebih lama ( Th.520-518 seb.mas). Nabi Zakaria tampil pada waktu Zerubabel menjadi
Gubernur atau Bupati dan Yosua menjadi imam besar.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik untuk  Diskusikan hal berikut:  Kitab 60
mendiskusikan tentang: 1. Keselamatan bagi Israel Suci
1. Keselamatan bagi Israel (Za. (Za. 8:1-19)  Proyekto
8:1-19) 2. Nubuat mengenai r
2. Nubuat mengenai Mesias (Za. Mesias (Za. 9:1-17)
9:1-17)  Slide

 Guru meminta kelompok untuk  Presentasikan hasil


mempersentasikan hasil diskusimu!
kelompoknya
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi peserta
didik.

 Setelah peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan penegasan


berikut.
Nabi Zakaria hidup pada zaman dan tempat yang sama dengan nabi Hagai. Hanya
nabi Zakaria berkarya lebih lama, yakni antara tahun 520-518 SM. Seperti Hagai, Zakaria
juga memusatkan perhatian pada pembangunan kembali Bait Allah. Selain itu, sangat
ditekankan pembangunan nasional dan tuntutan kebersihan ritual serta moral.
1. Keselamatan bagi Israel
Tuhan sendiri bertindak dengan menyatakan bahwa Tuhan tidak mau membiarkan
umatNya menderita. Tapi Tuhan mau menyemangati umat untuk mempunyai
pengharapan. Keselamatan bukan hasil usaha manusia tetapi pemberian Allah. Dia hadir
untuk menyelematkan manuia sebagai hadiah dari Allah bagi yang berdosa. Zakaria
memberi janji tentang kedatangan Mesias yang sangat unik. Mesias akan datang dengan
cara yang unik.
2. Nubuat mengenai Mesias
Bersama Hagai, Zakaria mengorbankan lagi pengharapan akan kedatangan Mesias
untuk menyelamatkan jiwa- jiwa yang terhilang.
Tiga nubuat Zakaria yang terdapat dalam Zakaria 9:1-17
a. Tuhan akan memberikan hukuman bagi bangsa- bangsa di sekitar Israel yang tidak
melakukan ketetapan Allah ( Za.9:1-8).
b. Datangnya raja Mesias pembawa damai dan keselamatan yang sempurna ( Za.9:9-
10)
c. Penyelamatan Allah atas umatNya yang hidup dalam firmanNya ( Z. 9:11-17)

Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tuliskanlah sebuah doa  Kitab 10
menuliskan sebuah doa syukur syukur kepada Allah karena suci
kepada Allah karena telah memilih telah memilih nabi Zakaria
nabi Zakaria yang menubuatkan yang menubuatkan mengenai
mengenai Mesias. Mesias
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa untuk menutup
menutup pelajaran dengan doa pertemuan hari ini
penutup

Evaluasi
Evaluasi untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah
disajikan, guru secara berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil
pembelajaran sangat penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-
penugasan lanjutan yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek
yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual dan
sikap sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic Assessment).
Lembar penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran (Disiapkan oleh Tim
Penulis & dilampirkan pada buku panduan guru).
b. Evaluasi sikap spritual
No Instrumen Skor

1 Siswa menyusun sebuah doa permohonan agar di berikan


semangat dalam pelajaran

2 Siswa mendaraskan doa syukur yang telah disusun.

 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup


4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek

 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib, kesungguhan dalam
berdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4= bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek

c. Evaluasi Sikap Sosial


No Instrumen Penilaian

Tidak Kadang- Selalu


pernah kadang

1 Membantu teman yang mengalami kesulitan

2 Mengajak teman untuk menjaga kebersihan Gereja

Keterangan:
0=tidak pernah
1=kadang-kadang
2=selalu

NA= Skor perolehan


Skor maksimal
Rentang Nilai
No Rentang Nilai Nilai

1 90 - 100 A

2 80 - 89 B

3 70 - 79 C

4 ≥ 69 D

2. Evaluasi Pengetahuan (Kognitif)


Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan serta penugasan. Untuk
penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan ganda atau soal esai.
(Disesuaikan dengan Mapel / Indikator)
No Indikator soal No Instrumen Jawaban Skor
soal

1 Menyebutkan 1 Sebutkan asal usul Yehezkiel adalah anak Busi 5


asal usul nabi nabi Yehezkiel ! di negeri orang Kasdim di
Yehezkiel tepi sungai Kebar

2 Menyebutkan 2 Sebutkan kemana Allah mengutus nabi 5


kemana Allah Allah mengutus Yehezkiel kepada orang
mengutus nabi nabi Yehezkiel! Israel yaitu bangsa yang
Yehezkiel telah memberontak dan
melawan Allah

3 Melengkapi 3 Lengkapilah Orang yang melakukan 5


kalimat dengan kalimat berikut kejahatan tidak akan hidup,
dia akan mati dan darahnya
mengisi titik- menurut tertimpa kepadanya sendiri
titik Yeh.18:13.
Orang yang
melakukan
kejahatan
tidak ....., dia akan
mati dan
darahnya.....
kepadanya sendiri.

4 Menyebutkan 4 Sebutkan 3 a. Kitab Yesaya 1-39, 10


berasal dari Yesaya
pembagian kitab pembagian kitab
b. Kitab Yesaya 40- 55,
Yesaya dan Yesaya dan berasal dari nabi lain
yang berkarya di
asalnya asalnya!
pembuangan dan
disebut dengan Deutro
Yesaya
c. Kitab Yesaya 56- 66,
kumpulan nubuat-
nubuat dan disebut
Trito Yesaya

5 Menyebutkan 5 Sebutkan raja Koresh 5


raja Persia yang Persia yang
memperbolehkan memperbolehkan
bangsa Israel bangsa Israel
kembali ke kembali ke
negaranya negaranya!

6 Menjelaskan 6 Menjelaskan cerita Kitab Hagai 10


cerita kitab kitab Hagai menceritakan mengenai
orang Israel yang telah
Hagai kembali dari
pembuangan Babel
7 Menjelaskan 7 Jelaskan pesan Pesan kitab Hagai 15
pesan kitab kitab Hagai! a. Keinginan yang
mementingkan diri
Hagai
sendiri menghambat
jalannya pekerjaan
Tuhan
b. Allah memanggil
para pemimpin untuk
memberi semangat
kepercayaan
umatNya
c. Kumpulan orang-
orang yang
menyerahkan diri
kepada Tuhan dapat
melakukan pekerjaan
yang besar bagi
Allah.

8 Menjelaskan jati 8 Jelaskan jati diri a.Nabi Zakaria bin 18


diri nabi Zakaria Nabi Zakaria Berekhya, bin Ido
b. Nabi Zakaria adalah
seorang nabi dari
kalangan para Imam dan
sejaman dengan nabi
Hagai,hanya berkarya
lebih lama ( Th.520-518
seb.mas)
c. Zakaria tampil pada
waktu Zerubabel
menjadi Gubernur atau
Bupati dan Yosua
menjadi imam besar.

9 Menyebutkan 9 Sebutkan pusat Zakaria juga 5


pusat perhatian perhatian Zakaria memusatkan perhatian
pada pembangunan
Zakaria kembali Bait Allah.
10 Menyebutkan 10 Sebutkan tiga Tiga nubuat Zakaria 15
nubuat Zakaria nubuat Zakaria yang terdapat dalam Za.
9:1-17
berdasarkan
a. Tuhan akan
Za:9:1-17 memberikan hukuman
bagi bangsa- bangsa di
sekitar Israel yang tidak
melakukan ketetapan
Allah ( Za.9:1-8).
b. Datangnya raja Mesias
pembawa damai dan
keselamatan yang
sempurna ( Za.9:9-10)
c. Penyelamatan Allah atas
umatNya yang hidup
dalam firmanNya ( Za.
9:11-17)

Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100


110
Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor)
(Membuat Rubrik Penilaian sesuai RPP) Penilaian terhadap evaluasi psikomotor peserta
didik dapat dilakukan dengan pengamatan (observasi). Observasi dapat dilakukan guru
ketika para siswa melakukan aktivitas presentasi pribadi, berpasangan atau berkelompok
dan saat berdiskusi.

No Indikator Skor

1 2 3 4

1 Siswa menulis refleksi berdasarkan Yeh.18:30

Aspek yang dinilai :


a. Menulis refleksi sesuai perikop yang diminta
b. Ada kesesuaian antara hasil refleksi dan teks Alkitab
c. Dikaitkan dengan situasi hidup nyata
d. Mengungkapkan kebenaran iman dan komitmen untuk hidup
4. Refleksi membangun niat untuk mengubah cara hidup
Skor:
4= bila refleksi tersebut terdiri dari 4 aspek
3= bila refleksi tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila refleksi tersebut terdiri dari 2 aspek
1= bila refleksi tersebut terdiri dari 1 aspek

Nilai Ketrampilan (Psikomotor)


NA= Skor perolehan
Skor maksimal
No Rentang Nilai Nilai

1 90 - 100 A

2 80 - 89 B

3 70 - 79 C

4 ≤ 69 D
Pengayaan dan Remidial
 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai nilai KKM
diberikan pengayaan.
 Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan remidial
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.
Allah yang maha baik, terimakasih karena Engkau telah mengingatkan kami
agar membangun rumahMu. Dengan demikian kami juga memperoleh
keselamatan. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

BAB IV. KITAB – KITAB KEBIJAKSANAAN

Menurut kamus bahasa Indonesia kebijaksanaan adalah kepandaian menggunakan


akal budi dan kecakapan bertindak jika mengalami kesulitan. Kebijaksanaan adalah suatu
fenomena insani yang tidak terbatas hanya pada Israel. Di mana ada suatu kelompok manusia
hidup bersama- sama di sana lahirlah kebijaksanaan, artinya pandangan mengenai hidup dan
bagaimana harus menghayati hidup. Kebijaksanaan itu lahir dari pengalaman bersama yang
lama dan dari berpikir tentang hidup. Pengalaman bersama yang berlangsung berabad- abad
melahirkan cara hidup dan berpikir tertentu. Kebijaksanaan itu berkembang sejauh
berkembangnya manusia itu melalaui pengalaman hidup dan daya kemampuannya untuk
memikirkan hidup ini.
Seseorang dapat memperoleh kebijaksanaan bila dia mau belajar dan berdoa, karena
kebijaksanaan juga sebuah anugerah dari Allah. Dalam kitab kebijaksanaan banyak tokoh-
tokoh yang dapat kita jadikan sebagai teladan, bagaimana mereka mempunyai kebijaksaaan
dan menerapkannya dalam hidup. Misalnya Raja Salomo yang terkenal sebagai raja yang
bijaksana. Walaupun usianya masih muda menjadi raja, dia dapat memerintah rakyatnya
dengan sangat bijaksana ( 1 Raja 4:21-34). Dalam doanya, ia tidak meminta kekuasaan dan
umur panjang kepada Allah tapi mohon kebijaksaan dalam memerintah umatnya. Dia sadar
tanpa pertolongan Allah tidak mampu bertindak yang terbaik untuk rakyatnya.
Ayub adalah tokoh yang dikenal kesetiaannya. Walaupun ditimpa berbagai masalah.
dia tidak mengutuk dan meninggalkan Allah, tapi tetap setia dan memujiNya. Untuk dapat
menjadi bijaksana Yesus bin Sirakh banyak memberikan nasehat- nasehat atau pengajaran
tentang hidup dan bekerja.

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab IV ini , peserta didik diharapkan mampu:
1.4 Bersyukur atas kebijaksanaan yang telah dianugerahkan Allah kepadanya
2.4. Bertanggungjawab untuk menunjukkan sikap bijaksana
3.4. Memahami kitab- kitab kebijaksanaan
4.4. Menyajikan hasil refleksi tentang kebijksanaan
Pokok Bahasan
Kitab- Kitab kebijaksanaan

Sub Pokok Bahasan


A. Kebijaksanaan
B. Amsal
C. Ayub
D. Yesus bin Sirakh
Indikator
Peserta didik mampu:
3.1.1 Menjelaskan arti kebijaksanaan
3.1.2 Menjelaskan pentingnya belajar kebijaksanaan
3.1.3 Meneladani Salomo sebagai guru kebijaksanaan
3.1.4 Menjelaskan Amsal dan cara membacanya
3.1.5 Menjelaskan Amsal- Amsal tentang bekerja
3.1.6 Menjelaskan Amsal- Amsal tentang kaya- miskin
3.1.7 Menjelaskan Ayub dicobai
3.1.8 Menjelaskan dialog Ayub dengan sahabat- sahabatnya
3.1.9 Menjelaskan Yesus bin Sirakh sebagai guru kebijaksanaan
4.1.1. Menuliskan sebuah doa, mohon di anugerahi kebijaksanaan dalam hidup
4.1.2. Menuliskan sebuah kata- kata bijak tentang “ bekerja ” dan “ kaya - miskin”
seperti dalam kitab Amsal
4.1.3. Menuliskan sebuah doa, mohon kesetiaan seperti Ayub
4.1.4. Menuliskan doa permohonan agar di anugerahi kebijaksanaan
A. Kebijaksanaan
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
I Pembukaan 1. Menjelaskan arti kebijaksanaan  Curah 10
pendapat
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan pentingnya  Ceramah 65
belajar kebijaksanaan  Diskusi
2. Meneladani Salomo sebagai  Presentasi
guru kebijaksanaan  Tanya jawab
Penutup 1. Menuliskan sebuah doa, mohon di  Mandiri 15
anugerahi kebijaksanaan dalam
hidup
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 10
peserta didik untuk  Kamus bahasa
berdoa Indonesia
 Guru meminta peserta  Sampaikan pendapatmu
didik untuk tentang arti
mengemukakan kebijaksanaan
pendapatnya tentang arti
kebijaksanaan
 Guru memberikan
penegasan tentang arti
kebijaksanaan
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Allah Bapa, yang maha baik, Engkau adalah sumber kebijaksanaan, anugerahilah
kepada kami kebijaksanaanMu, sehingga kami dapat bertindak sesuai dengan rencana
dan kehendak-Mu. Sama seperti pada waktu Engkau menganugerahkan kebijaksanaan
kepada raja Salomo saat Dia memimpin bangsa Israel. Demi Kristus, Tuhan pengantara
kami. Amin.
 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan berikut.
Kata kebijaksanaan berasal dari kata bijaksana. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia bijaksana berarti: selalu menggunakan akal budinya, pengalaman dan
pengetahuannya, arif, tajam pikirannya.
Jadi kebijaksanaan berarti:
1. Kepandaian menggunakan akal budinya ( pengalaman dan pengetahuannya)
2. Kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu

 Guru membagi peserta didik  Masuklah dalam  Kitab Suci 65


dalam kelompok. kelompokmu masing-masing.  Gambar
 Guru meminta peserta didik  Diskusikanlah hal-hal berikut  Proyektor
mendiskusikan: ini:  Slide
1. Pentingnya belajar 1. Pentingnya belajar
kebijaksanaan kebijaksanaan
2. Salomo sebagai guru 2. Salomo sebagai guru
kebijaksanaan ( 1Raja- raja kebijaksanaan ( 1Raja-
3: 16-28) raja 3: 16-28)
 Guru meminta peserta didik  Presentasikan hasil diskusimu
mempresentasikan hasil diskusi
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi
peserta didik.
 Perhatikanlah gambar Salomo memberikan keputusan di bawah ini:
(Sumber: Alkitab sabda Org, 27 Nopember 2018, 10.50 WIB)
 Setelah peserta didik mengamati gambar, guru mengajukan beberapa pertanyaan:
1. Siapa yang ada dalam gambar di atas?
2. Apa yang sedang terjadi?
3. Apa yang dilakukan Raja Salomo?
Jawaban:
1. Salomo, wanita, pengawal dan anak kecil
2. Salomo mengadili perkara wanita yang memperebutkan anak
3. Salomo memberi keputusan dengan bijaksana
 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan
penegasan/kesimpulan berikut.
1. Pengertian kebijaksanaan
a. Kebijaksanaan adalah kepandaian menggunakan akal budinya ( pengalaman dan
pengetahuannya)
Misalnya: berkat kebijaksanaan beliau, kita terhindar dari bahaya.
b. Kebijaksanaan adalah kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dan
sebagainya.
Misalnya: Perkara ini terserah kepada Kebijaksaan orang tua si anak.
2. Pentingnya belajar kebijaksanaan
Perlunya belajar kebijaksanaan adalah agar bisa menyesuaikan kelakuan dan tindakan
sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan sendiri. Kebijaksanaan bukan sesuatu yang
datang dengan sendirinya, tapi untuk mendapatnya kita perlu belajar, dan mohon dalam
doa agar dianugerahi kebijaksanaan oleh Sang Guru kebijaksanaan sendiri, yakni Yesus
Kristus.
3. Salomo adalah guru Kebijaksaan
Salomo sebagai guru kebijaksanaan perlu diteladani. Walaupun usianya masih mudah
dia dapat memerintah rakyatnya dengan bijaksana. Hikmat Salomo pada waktu memberi
keputusan (1 Raj. 3:16-28 ). Dia sangat bijak ketika mengadili perkara dua wanita yang
memperebutkan anak. Salomo dapat menjadi bijaksana karena taat terhadap nasihat
ayahnya Daud dan sangat mencintai Allah. Kebijaksaan Salomo sesungguhnya berasal
dari Allah.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta masing- masing  Tuliskan sebuah doa, mohon  Kitab 15
peserta didik untuk dianugerahi kebijaksanaan Suci
menuliskan sebuah doa, dalam hidup
mohon dianugerahi
kebijaksanaan dalam hidup
 Guru mengajak peserta didik  Berdoa!
untuk menutup pelajaran
dengan doa penutup

Doa Penutup
 Guru mengajak salah satu peserta didik memimpin doa penutup dengan
membacakan doa permohonan yang telah disusunnya.

B. Amsal
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
II Pembukaan 1. Menjelaskan arti kitab Amsal  Brainstorming 20
2. Menyebutkan sumber kitab (curah
Amsal pendapat)
Kegiatan inti 1. Menjelaskan cara membaca  Ceramah 60
kitab Amsal  Diskusi
2. Menjelaskan Amsal- Amsal  Presentasi
tentang bekerja  Tanya jawab
3. Menjelaskan Amsal- Amsal
tentang kaya- miskin

Penutup  Menuliskan kata- kata  Mandiri 10


bijak tentang “ bekerja ”
dan “kaya-miskin” seperti
dalam kitab Amsal
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 20
peserta didik untuk  Pengalaman
berdoa peserta didik
 Guru meminta peserta  Sampaikan pendapatmu  Kamus bahasa
didik untuk tentang: Indonesia
menyampaikan 1. Arti kata Amsal
pendapatnya tentang: 2. Isi kitab Amsal
3. Arti kata Amsal 3. Pengarang kitab Amsal
4. Isi Kitab Amsal
5. Pengarang Kitab
Amsal
 Guru menyimpulkan
hasil diskusi peserta
didik
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Allah Bapa yang maha baik, ajarilah kami agar mampu bekerja dengan baik dan tidak
rakus akan kekayaan duniawi,seperti yang Engkau ajarkan dalam kitab Amsal yang akan
kami pelajari hari ini, Demi Kristus, Tuhan pengantara kami. Amin.

 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan berikut.


1. Kata Amsal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah umpama, perumpamaan
2. Kitab Amsal berasal dari Salomo bin Daud, raja Israel ( 1:1)
3. Kitab Amsal adalah kumpulan ucapan ringkas dan ucapan berbentuk nasihat untuk
mendidik para muda dan dianggap dari Salomo.

Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta untuk  Buka kitab Amsal  Kitab 60
membuka kitab Amsal Suci
 Guru meminta peserta didik  Bacalah beberapa kutipan  Slide
membaca beberapa kutipan kitab kitab Amsal di bawah ini:  Proyektor
Amsal yang berkaitan dengan Ams.10:22;13:11;
“bekerja” 14:23;16:8.
 Guru meminta peserta didik  Bacalah beberapa kutipan
membaca beberapa kutipan kitab kitab Amsal di bawah ini:
Amsal yang berkaitan dengan Ams. 10:4; 11;24; 13;7,18;
“kaya – miskin” 20:13; 23:21; 28;19; 30:8
 Tuliskan Amsal-Amsal tentang  Tuliskan Amsal-Amsal
bekerja dan kaya miskin sesuai tentang bekerja dan kaya
dengan kutipan di atas miskin
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil pendapat
peserta didik.
 Setelah peserta didik menuliskan Amsal- amsal tentang bekerja dan kaya miskin, guru
memberikan penegasan/kesimpulan berikut.
1. Cara membaca kitab Amsal
Membaca kitab Amsal seluruhnya secara terus menerus, pasti membosankan karena
gayanya tetap sama dengan tidak banyak variasi dan ucapan-ucapan pun kerap sangat
padat dan pendek, maka caranya boleh membaca sebagian, misalnya satu bab, lalu
isinya dipertalikan/ dihubungkan dengan hidup pembaca sendiri. Diperhatikan apakah
sebagian yang dibaca tidak ada sesuatu yang mengena pada diri pembaca, dan
kehidupannya, ataupun keluarganya.
 Amsal- Amsal tentang bekerja
a. Berkat Tuhanlah menjadi kaya ( 10:22)
b. Jangan ingin cepat kaya ( 13:11)
c. Rajin dan cekatan ( 14:23)
d. Bersikaplah jujur dan benar ( 16:8)

 Amsal kaya- miskin


a. Tangan yang lambat membuat miskin dan tangan orang rajin menjadikan kaya
(10:4)
b. Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan
bagi orang melarat ialah kemiskinan
c. Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar
biasa, namun selalu berkekurangan (11:24)
d. Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa- apa, ada pula yang
berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak. (13:7)
e. Dalam tiap jerih payah ada keuntungan tetapi kata- kata belaka mendatangkan
kekurangan saja (14;23)
f. Siapa mengolok- olok orang miskin menghina penciptanya, siapa gembira karena
suatu kecelakaan tidak dapat luput dari hukuman (20:13)
g. Jangan menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan
engkau akan makan sampai kenyang (20:13)
h. Kaya miskin semua yang membuat adalah Tuhan (22:2)
i. Janganlah merampas orang lemah karena ia lemah, dan janganlah menginjak- injak
orang yang berkesusahan di pintu gerbang (22:22)
j. Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin dan kantuk membuat orang
berpakaian compang- camping (23;21)
k. Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya daripada orang yang berliku-
liku jalannya, sekalipun ia kaya ( 28:6)
l. Siapa yang mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa
yang mengejar barang- barang yang sia- sia akan kenyang dengan kemiskinan
(28:19)
m. Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan, jangan berikan kepadaku
kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan ( 30:8)
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tulislah kata- kata bijak Kitab Suci 10”
menuliskan kata- kata bijak tentang:
tentang: a. Bekerja
a. Bekerja b. Kaya-miskin
b. Kaya- miskin  Berdoa untuk menutup
 Guru mengajak peserta didik pertemuan hari ini!
untuk menutup pelajaran dengan
doa penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang Maha baik,


Engkau telah memberikan kepada kami nasihat- nasihat agar dapat bekerja
dengan baik, dan tidak serakah terhadap harta. Bantulah kami agar dapat
menerapkannya dalam hidup kami masing- masing. Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.
C. Ayub
Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
III Pembukaan 1. Mengamati gambar  Brainstorming 10
(curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Ayub dicobai  Ceramah 65
2. Menjelaskan dialog Ayub  Tanya jawab
 Diskusi
dengan sahabat- sahabatnya
 Presentasi

Penutup 1. Menuliskan sebuah doa, mohon  Mandiri 15


kesetiaan seperti Ayub
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 10
peserta didik untuk berdoa  Pengalaman
 Guru meminta peserta  Amatilah gambar peserta didik
didik untuk mengamati berikut!  Gambar
gambar

 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:

Allah Bapa yang maha baik, Engkau sangat setia kepada umat Israel. Bantulah kami
agar tetap percaya dan setia kepada Mu, seperti yang tunjukkan nabi Ayub. Walaupun
dia ditimpa berbagai kemalangan dia tetap yakin dan setia kepadaMu. Demi Kristus,
Tuhan pengantara kami. Amin.

 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar-gambar di bawah ini:

(Sumber: jesusthelordofting. Blogspot, 27 Nopember 2018,12.10 WIB)


(Sumber: gppkogblog.wordpress.com. 27 Nopember 2018,12.30 WIB)
 Setelah peserta didik mengamati gambar, maka guru mengajukan beberapa pertanyaan:
1. Siapa nabi Ayub?
2. Siapa nama sahabat Ayub
3. Penyakit apa yang diderita nabi Ayub
 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan berikut.
1. Pribadi nabi Ayub
Ayub adalah seorang yang sangat kaya, saleh dan jujur ( Ayb. 1-2). Diluar sepengetahuan
Ayub terjadi suatu musyawarah surgawi antara iblis dengan Allah untuk menguji
kesalehan Ayub dengan penderitaan.
2. Sahabat-sahabat Ayub
Ketika Ayub dalam penderitaan sahabat- sahabatnya datang mengunjungi. Nama sahabat
Ayub adalah Elifa, Bildad dan Zofar
3. Penyakit yang diderita Ayub
Penyakit Ayub adalah barah yang busuk, dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya
(Ayb.1:7)
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru membagi peserta didik dalam  Masuklah ke dalam  Kitab Suci 65
kelompok masing-masing kelompok masing-masing  Gambar
 Guru meminta peserta didik untuk  Diskusikanlah tentang:  Proyektor
mendiskusikan tentang: 1. Ayub di cobai  Slide
1. Ayub di cobai berdasarkan berdasarkan teks Ayb
teks Ayb 1:1-2:13. 1:1-2:13.
2. Dialog Ayub dengan sahabat- 2. Dialog Ayub dengan
sahabatnya yaitu: Elifas, sahabat- sahabatnya
Bildad dan Zofar, berdasarkan yaitu: Elifas, Bildad dan
teks Ayb. 4-31 Zofar, berdasarkan teks
Ayb. 4-31
 Guru meminta masing-masing  Presentasikan hasil
kelompok untuk mempersentasikan diskusimu!
hasil diskusinya
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi peserta
didik.

 Setelah peserta didik menyampaikan pendapat dan hasil diskusinya,guru memberikan


kesimpulan berikut.

1. Ayub dicobai
Tokoh utama kitab ini adalah Ayub. Dia adalah seorang yang kaya, saleh dan jujur
(Ayb. 1-2). Diluar pengetahuan Ayub terjadi musyawarah surgawi, dimana Iblis
mendapat ijin untuk menguji keimanan Ayub dengan mendatangkan malapetaka kepada
Ayub dan keluarganya. Dia kehilangan harta, anak dan menderita penyakit aneh. Namun
malapetaka yang tejadi bukan membuat Ayub mengutuk Allah namun Dia tetap setia
(Ayb. 1:21). Dalam penderitaan datang tiga sahabatnya ( Elifa, Bildad dan Baltazar )
menghiburnya.
2. Dialog Ayub dengan teman-temannya
Apa yang dikatakan tiga teman Ayub tidak membuat dia terhibur, mereka malah
menuduh dan membuatnya menderita.
a. Dialog Ayub dengan Elifas
- Mengejek kesetiaan Ayub dan mengatakan bahwa Allah tidak percaya kepada
hamba- hambaNya ( Ayb. 4, 5)
- Mengatakan Ayub sombong, jahat dan tidak takut pada tuhan (Ayb. 15)
- Menuduh Ayub serakah dan tidak adil serta menyatakan manusia tidak berguna
bagi Allah (Ayb. 22)
b. Dialog Ayub dengan Bildad
- Menyatakan bahwa putera/i Ayub ditimpa bencana karena mereka berbuat dosa
(Ayb. 18)
- Menyatakan bahwa kesetiaan manusia tidak ada gunanya (Ayb 25)
c. Dialog Ayub dengan Zofar
- Menuduh Ayub mengatakan omong kosong dan menyuruhnya tidak berbuat dosa
lagi ( Ayb. 11)
- Menyatakan bahwa Ayub jahat dan senang berbuat dosa (Ayb. 20).
Penulis kitab ini tidak diketahui secara pasti, tapi dia adalah seorang Yahudi yang
berhikmat yang mendapat banyak pengalaman dan mempunyai daya pengamatan
yang tajam.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah doa, mohon  Kitab 15
Menuliskan sebuah doa, mohon kesetiaan seperti Ayub suci
kesetiaan seperti Ayub  Berdoa untuk menutup
 Guru mengajak peserta didik untuk pertemuan hari ini!
menutup pelajaran dengan doa
penutup
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.

Ya Bapa yang maha baik, terimakasih karena Engkau sungguh setia kepada umatMu.
Bantulah kami agar dapat meneladani kesetiaan hambaMu Ayub. Demi Kristus, Tuhan
kami. Amin.

D. Yesus bin Sirakh


Rencana kerja harian
Materi Tahapan Indikator Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
IV Pembukaan 1. Menjelaskan siapa Yesus bin  Brainstorming 15
Sirakh (curah
pendapat)
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Yesus bin Sirakh  Ceramah 60
sebagai guru kebijaksanaan (Sir.  Tanya jawab
51:13-30)  Diskusi
2. Kebijaksanaan dan Taurat (Sir.  Presentasi
24:1-34)

Penutup 1. Menuliskan sebuah doa kepada  Mandiri 15


Allah mohon dianugerahi
kebijaksanaan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Langkah-langkah Instruksi Media Waktu
Pembelajaran
 Guru memfasilitasi  Berdoa  Kitab Suci 15
peserta didik untuk  Pengalaman
berdoa peserta didik
 Guru meminta peserta  Amatilah gambar  Gambar
didik untuk mengamati Yesus bin Sirakh
gambar Yesus bin sedang mengajar
Sirakh sedang mengajar
 Guru meminta peserta  Jelaskanlah siapa
didik untuk Yesus Bin Sirakh
menjelaskan Yesus bin
Sirakh
 Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya:
Allah Bapa yang maha baik, Engkau adalah guru kebijaksanaan. Ajarilah kami supaya
dapat bertindak bijaksana. Demi Kristus, Tuhan pengantara kami. Amin.
 Guru mengajak peserta didik mengamati gambar Yesus bin Sirakh sedang mengajar di
bawah ini:

(Sumber: catatanseorangofs.wordpress.com, 27 Nopember 2018,12.20 WIB)


 Setelah peserta didik mengamati gambar, guru mengajukan pertanyaan berikut: Apa
yang kamu lihat dalam gambar di atas?
 Setelah peserta didik mengemukakan pendapatnya, guru memberikan penegasan
sebagai berikut:
Gambar di atas merupakan kisah Yesus bin Sirakh sedang mengajarkan kebijaksanaan seperti
terdapat dalam kitab Taurat.
Penulis kitab Yesus bin Sirakh adalah Yesus bin Sirakh bin Elazer dari Yerusalem (Sir.
50:27). Dia berkediaman di Yerusalem dan mahir dalam kitab-kitab kudus bangsanya
(seorang ahli kitab).
Kegiatan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru mengajak peserta didik  Masukalah ke dalam  Kitab 60
membentuk kelompok untuk kelompok dan diskusikan hal Suci
mendiskusikan: berikut:  Proyektor
1. Yesus Bin Sirakh sebagai guru 1. Yesus Bin Sirakh  Slide
kebijaksanaan (Sir. 51:13-30) sebagai guru
2. Kebijaksanaan dan Taurat (Sir. kebijaksanaan (Sir. 51:13-
24:1-34) 30)
2. Kebijaksanaan dan Taurat
(Sir. 24:1-34)
 Guru meminta masing-masing  Presentasikan hasil diskusi
kelompok untuk mempresentasikan kelompokmu!
hasil diskusinya
 Guru menegaskan dan
menyimpulkan hasil diskusi peserta
didik.
 Setelah peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan penegasan
berikut.
1. Isi Kitab Yesus bin Sirakh
Kitab ini berisi permenungan dan pengajaran Yesus bin Sirakh tentang berbagai masalah
kehidupan ( Bdk. Sir.50: 27-29). Karya Yesus bin Sirakh aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani,
sekitar tahun 190 seb.masehi.
2. Tujan penulisan
Tujuan penulisan kitab ini adalah untuk semua orang yang mencari kebijaksanaan, terutama
bagi saudara-saudaranya seiman (orang Yahudi) yang pada waktu itu mendapat ancaman
pengaruh kebudayaan Yunani. Maka Yesus bin Sirakh mau menunjukkan kepada mereka
bahwa pada Israel, terutama dalam Taurat terdapat kebijaksanaan sejati.
3. Yesus bin Sirakh sebagai guru kebijaksanaan
a. Kebijaksanaan hidup
Yesus bin Sirakh mau mendidik dan mengajarkan “ seni hidup” dalam kitabnya
terdapat banyak nasihat dan anjuran yang dengan praktis dan kena. Banyak nasihat
mengenai hidup sehari- hari disegala bidang hidup dengan segenap seluk beluknya.
Bagian pertama kitab ini banyak membicarakan kebijaksanaan hidup, yakni bagaimana
harus bertingkah laku dalam menghadapi segala kenyataan hidup.
 Hidup gandol pada orang kaya ( 29:21-28)
 Kesehatan badan ( 30: 14-25)
 Etika di meja makan ( 31:12:32;12)
 Rasa malu ( 41:14- 42: 8)
 Ayah dan anak gadisnya yang sudah mulai remaja ( 42:9-14)
b. Kebijaksanaan Tuhan dan kebijaksanaan Israel
 Kebijaksanaan merupakan pemberian Tuhan
Kebijaksanaan Tuhan yang tidak terduga tampak dalam ciptaan-Nya ( 42:15-43;33).
4. Kebijaksanaan dan Taurat
Dalam hukum Taurat terdapat kebijaksanaan. Hikmat Ilahi seolah-olah membuka dan
menjelma dalam kitab hukum Taurat, meskipun tidak terkurung di dalammya melainkan
melampauinya (Sir. 24:1-29). Hikmat Ilahi menurut Yesus bin Sirakh disampaikan kepada
manusia melalui hukum Taurat. Maka menurut Sirakh, orang yang berhikmat yang takut akan
Tuhan ialah orang yang setia pada hukum Taurat.
Kegiatan 3
Langkah-langkah Pembelajaran Instruksi Media Waktu
 Guru meminta peserta didik  Tulislah sebuah doa mohon  Kitab 10
menuliskan doa permohonan agar dianugerahi kebijaksanaan suci
dianugerahi kebijaksanaan
 Guru mengajak peserta didik untuk  Berdoa untuk menutup
menutup pelajaran dengan doa pertemuan hari ini
penutup

Evaluasi
Evaluasi untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang telah
disajikan, guru secara berkala harus melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Hasil
pembelajaran sangat penting karena akan memberikan masukan serta informasi mengenai
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini merupakan penugasan-
penugasan lanjutan yang dapat dilakukan di kelas atau di rumah. Evaluasi mencakup 3 aspek
yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1. Evaluasi Sikap
Evaluasi sikap dilakukan dengan cara pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi sikap dilakukan terhadap sikap spiritual dan
sikap sosial. Inilah yang disebut dengan Penilaian Otentik (Authentic Assessment).
Lembar penilaian sikap dapat dilihat pada bagian lampiran (Disiapkan oleh tim
penulis dan dilampirkan pada buku panduan guru).
a. Evaluasi sikap spritual
No Instrumen Skor
1 Siswa menyusun sebuah doa permohonan agar dianugerahi
kebijaksanaan

2 Siswa mendaraskan doa permohonan yang telah disusun.

 Aspek yang dinilai dari instrument 1: tema, pembuka, isi, penutup


4 = bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3 = bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2 = bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1 = bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek

 Aspek yang dinilai dari instrument 2: Mengawali dengan tanda salib, kesungguhan dalam
berdoa, mengakhiri dengan tanda salib, bersikap sopan.
4 = bila doa tersebut terdiri dari 4 aspek
3 = bila doa tersebut terdiri dari 3 aspek
2= bila doa tersebut terdiri dari 2 aspek
1 = bila doa tersebut terdiri dari 1 aspek
b. Evaluasi sikap sosial
No Instrumen Penilaian

Tidak pernah Kadang- Selalu


kadang

1 Membantu teman yang mengalami masalah di


sekolah

2 Menghibur teman yang berkesusahan

3 Berani meminta maaf kepada teman yang


disakiti

Keterangan:
0 = tidak pernah
1 = kadang-kadang
2 = selalu

NA= Skor perolehan


Skor maksimal
Rentang nilai
No Rentang Nilai Nilai

1 90 - 100 A

2 80 – 89 B

3 70 – 79 C

4 ≥ 69 D

2. Evaluasi Pengetahuan
Evaluasi pengetahuan (Kognitif) Evaluasi kognitif dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan
serta penugasan. Untuk penilaian melalui tertulis dapat dilakukan ulangan berupa soal pilihan
ganda atau soal esai.
(Disesuaikan dengan Mapel / Indikator)
No Indikator soal No Instrumen Jawaban Skor
soal

1 Menjelaskan 1 Jelaskan arti Kebijaksanaan berarti 10


tentang makna kebijaksanaan kecakapan bertindak
kebijaksanaan apabila menghadapi
kesulitan dan
sebagainya.

2 Menjelaskan 2 Jelaskan mengapa Perlunya belajar 15


mengapa kita perlu kita perlu belajar kebijaksanaan adalah
belajar kebijaksanaan kebijaksanaan! agar bisa menyesuaikan
kelakuan dan tindakan
sesuai dengan kehendak
dan rencana Tuhan
sendiri

3 Menyebutkan 3 Sebutkan Kitab Amsal berasal dari 5


pengarang Kitab pengarang kitab Salomo bin Daud, raja
Amsal Amsal Israel

4 Menjelaskan 4 Sebutkan identitas Ayub adalah seorang 5


Identitas nabi Ayub Ayub berdasarkan yang sangat kaya, saleh
Ayb.1:1-2 dan jujur.

5 Menyebutkan 5 Sebutkan 3 nama Tiga nama sahabat Ayub 5


sahabat Ayub sahabat Ayub adalah Elifas, Bildad dan
Zofar

6 Menyebutkan penulis 6 Sebutkan penulis Yesus bin Sirakh bin 5


kitab Yesus bin kitab Yesus bin Elazer dari Yerusalem
Sirakh Sirakh ( Sir.50:27).

7 Menjelaskan 7 Jelaskan hubungan Dalam hukum Taurat 6


hubungan kebijaksanan terdapat kebijaksanaan
kebijaksanaan dengan Taurat
dengan taurat

Nilai Kognitif : NA = Skor perolehan X 100


110
Pengukuran tes penerapan dilakukan dengan menggunakan rubrik yang terdapat di lampiran.
3. Evaluasi Keterampilan (Psikomotor)
Membuat rubrik penilaian sesuai RPP. Penilaian terhadap evaluasi psikomotor peserta didik
dapat dilakukan dengan pengamatan (observasi). Observasi dapat dilakukan guru ketika para
siswa melakukan aktivitas presentasi pribadi, berpasangan atau berkelompok dan saat
berdiskusi.
No Indikator Skor

1 2

1 Siswa menulis sebuah doa permohonan agar dianugerahi


kebijaksanaan dengan meneladani raja Salomo

Aspek yang dinilai :


a. Pilihan kata
b. Isi doa
Nilai ketrampilan (Psikomotor)
NA= Skor perolehan
Skor maksimal
No Rentang Nilai Nilai

1 90 - 100 A

2 80 - 89 B

3 70 - 79 C

4 ≤ 69 D

Pengayaan dan Remidial


 Setelah menyelesaikan proses pembelajaran peserta didik yang sudah mencapai KKM
diberikan pengayaan.
 Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan remidial
Doa Penutup
 Guru mengajak peserta didik mendaraskan doa di bawah ini atau merumuskan sendiri
sebuah doa syukur.

Allah yang maha baik, Engkau telah mengajari kami untuk hidup bijaksana.
Bantulah kami agar dapat menerapkannya dalam hidup sehari- hari. Doa ini
kami sampaikan dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Glosarium
Injil : secara formal merujuk kepada empat buku Alkitab yang ditulis oleh Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes. Dalam pemahaman khas diartikan sebagai berita baik atau
kabar gembira yang dibawa oleh dan dalam Yesus Kristus, melalui iman kepada-Nya,
manusia yang berdosa diampuni dan dibenarkan oleh Allah.
Yerusalem :
Imam :
Nabi : terjemahan dari kata Ibrani nebiim.
Raja :
Rasul :
Danau Galilea :
Bait Allah :
Mesias :
Magi :
Ilmu Sihir :
Damsyik :
Sinagoga :
Koloni Romawi:
Dewa Hermes :
Dewa Zeus :
Kaisar :
Filsuf :
Epistola :
Budak :
YHWH :
Halal :
Haram :
Najis :
Tahir :
Kuil :
Baal : walaupun kata ini sebenarnya berarti “tuhan” atau “tuan”, dalam PL ia
merujuk kepada objek utama penyembahan bangsa Kanaan. Baal adalah dewa kesuburan dan
pertanian. Baal juga dianggap pendorong pesta seks yang dikutuk oleh para nabi.

Daftar Pustaka
BUKU
Lembaga Alkitab Indonesia. 1974. Alkitab Deuterokanonika. Jakarta
Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatik Lumen Gentium, dalam: Hardawiryana, SJ
(Penerj.). 2013. Jakarta: Obor
Groenen, C, OFM. 1984. Pengantar ke dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius
Groenen, C, OFM. 1992. Pengantar ke dalam Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius
Hadiwaryono, Al. Purwa, MSF. 2016. Intisari Kisah Para Rasul. Yogyakarta: Kanisius
Lalu, Yosef, Pr. 2007. Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius. Komisi Kateketik KWI
Marsunu, YM Seto. 2016. Pengantar Surat-Surat Paulus. Yogyakarta: Kanisius.
Riyadi, Eko, Pr. 2016. Pengantar ke dalam Kitab Suci. Yogyakarta: Kanisius
Sukendar, Yohanes dan Yohanes Renta Galla, Pr. 1993. Materi Pokok I dari Pengantar Kitab
Suci Perjanjian Lama. Jakarta. Dirjen Bimas Katolik Kemenag 2011
Suharyo, I, Pr. 1991. Membaca Kitab Suci: Paham-paham Dasar. Yogyakarta: Kanisius
Internet
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Simon_Petrus, 21 September 2018, 16:21 WITA
2. http://sanctacruz.blogspot.com/2014/06/tugas-pelayanan-diakon.html, 24 September
2018, 11:12 WITA
3. https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2004484, 02 Oktober 2018, 09:10 WITA
4. https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200002802, 04 Oktober 2018, 20:24 WITA
5. https://www.jba.gr/Bahasa/Kisah-Para-Rasul-16_6-40.htm, 07 Oktober 2018, 21:21
WITA

Profil Penulis

Nama : Rm. Marselinus Nai Kei, Pr


Tempat Tanggal Lahir : Kopan, 21 Maret 1989
Alamat Email : marcellokeikemak@gmail.com
Pendidikan
Tahun 2004-2008 : SMA Seminari Sta. Maria Imakulata Lalian-Atambua-Timor
Tahun 2008-2009 : TOR (Tahun Orientasi Rohani) Lo’o Damian-Emaus Nela-Atambua
Tahun 2009-2013 : Studi Filsafat di Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang
Tahun 2013-2015 : TOP (Tahun Orientasi Pastoral) di SMK Katolik St. Pius X Insana-
TTU-Timor
Tahun 2015-2017 : Studi Teologi pada Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang
Tahbisan
Tahbisan Diakon : 31 Mei 2017 di Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang
Tahbisan Imam : 30 November 2017 di Gereja Paroki Sta. Maria Fatima Betun-
Dekenat Malaka-Keuskupan Atambua
Tempat Tugas dan mengajar
Tempat Tugas :Pastor Pembantu Paroki Sta. Maria Fatima Betun-Dekenat Malaka-
Keuskupan Atambua
Tempat Mengajar : SMAK Sta. Maria Fatima Betun-Kab. Malaka-NTT
Alamat : Jln. Misi No. 01. RT. 01. Rw. 01. Desa Wehali-Kec. Malaka Tengah-
Kab. Malaka-NTT

Nama : Bonar Sinaga, S. Ag


Tempat Tanggal Lahir:

Nama : Alfonsus Yuldis, S. Ag.


Tempat Tanggal Lahir : Hokor, 01 Agustus 1986
Alamat Email : alfonsyuldis1886@gmail.com
Pendidikan
Tahun 2003-2006 : SMA N 4 Kupang
Tahun 2006-2010 : STIPAS Keuskupan Agung Kupang
Tempat Tugas dan mengajar
Tempat Mengajar : SMAK St. Yohanes Nuemann Katiku Loku-Sumba Tengah-NTT
Alamat : Jl. Kedondong-Katiku Loku-Desa Mata Woga-Kec. Katiku Tana-
Kab. Sumba Tengah-NTT 87282

Anda mungkin juga menyukai