Anda di halaman 1dari 13

3 makna penting Paskah

(Pdt Peter Tjondro, STh)

RINGKASAN KHOTBAH
Shalom, selamat Paskah, saya percaya melalui kebangkitan Tuhan, kita pun dibangkitkan!
Lukas 24:1-12,

tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah
yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah
masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu
karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.

Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.
Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia
harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang
ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.

Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid
dan kepada semua saudara yang lain. Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana,
dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka
memberitahukannya kepada rasul-rasul.

Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya
kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke
kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya
dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

Puji Tuhan, dari ayat ini kita belajar 3 makna Paskah yang penting, jangan seperti murid-murid Yesus
yang bodoh, yang mencari orang yang bangkit di antara orang mati. Jangan kita mencari kehidupan yang
sia-sia karena kita berpikir tidak Tuhan tidak sanggup menolong kita, segala sesuatunya sudah terlambat
bagi kita, mungkin kita merasa keluarga tidak bisa diselamatkan, hutang-hutang tidak bisa terbayarkan,
piutang tidak bisa dikembalikan; dan kita hidup seperti orang-orang kafir yang tidak kenal kuasa Tuhan;
karena kita berpikir semua sudah terjadi dan sudah terlambat!

Berapa banyak orang hidup dalam kesia-siaan? Merasa sudah tidak mungkin, sudah putus asa dalam
kesakitannya, merasa percuma, tidak bisa apa-apa, berkata tidak mungkin saya sembuh, selalu ada kata
tidak mungkin.

Ada banyak hal dalam Paskah, seringkali kehidupan kita seringkali jadi sia-sia dan putus asa. Jangan
pernah katakan terlambat! Jangan mencari orang hidup di antara orang mati! Di dalam Tuhan masih ada
harapan. Ingat, kematian saja bisa Dia kalahkan! Apalagi penyakit dan persoalan, di hadapan Tuhan
semuanya mungkin.

#1 Kuasa Tuhan tanpa batas


Kuasa Tuhan tanpa batas, karena Tuhan sudah bangkit dari antara orang mati. Allah sudah bangkit dari
kematian. Kematian adalah batas terakhir dari kuasa hidup manusia. Siapapun tidak bisa
memperpanjang hidup manusia.

Manusia hanya berusaha semaksimal mungkin, tetapi tetap otoritas atas kelahiran dari seorang bayi itu,
hidup atau mati, tetap di tangan Tuhan. Bayi tabung pun hanya sedikit keberhasilannya. Seorang dokter
ahli bayi tabung Surabaya, berkata keberhasilannya hanya 20-30%, dan bukan karena faktor manusia
tapi rancangan dan rencana Tuhan dalam hidup manusia. Siapapun Anda, cacat atau normal, ingatlah
bahwa kita sudah survive, dari jutaan sel sperma hanya ada satu yang survive mencapai ovum. Hidup
kita itu istimewa! Setiap orang hidup dalam rancangan Tuhan yang istimewa!

Apapun persoalanmu, satu kuncinya, percayakah Saudara bahwa Tuhan bangkit bagi Saudara? Saudara
harus yakin yang seyakin-yakinnya bahwa Allah berkuasa atas kehidupan Saudara secara mutlak.

Tuhan sudah menang atas kematian, atas kemustahilan, atas persoalan yang berat atas hidupmu,
mengapa kamu masih mencari di antara orang mati? Kuasa Tuhan dalam hidup kita berlaku, Dia sanggup
membebaskan dan bisa memberikan kita jalan keluar yang luar biasa. Allah yang kita sembah bukanlah
orang mati. Yesus bangkit, memberikan kesempatan bagi kita untuk kita mengalami kebangkitan dalam
segala perkara, setiap perkara, usaha, kesehatan, dalam segala sesuatu.

Tahun lalu saya harus masuk ke rumah sakit karena serangan jantung. Dan 5 hari setelah saya keluar dari
rumah sakit itu, saya berangkat ke Israel, bahkan saya naik juga ke Gunung Sinai. Saya percaya, saya
sakit karena Tuhan mau berbicara, supaya saya mendengar visi dan misi Tuhan bagi hidup saya.

Ada sesuatu yang luar biasa, karena kita percaya ada kuasa kebangkitan dari Tuhan Yesus.

#2 Penggenapan Firman Tuhan


Lukas 24:7-8, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan
disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.

Alkitab kita adalah Firman Allah yang benar dan bukan kebohongan, Kitab yang akan terjadi!
Penggenapan Firman Tuhan pasti akan terjadi!

Pada tanggal 28 Mei dan 6 Juni nanti saya seminar di GBI Semarang, berbicara mengenai penggenapan-
penggenapan Firman Tuhan dalam konteks hari ini. Mengenai Gog dan Magog yang akan terjadi, koalisi
dunia Arab yang akan menyerang Israel. Gejolak di Timur Tengah bukan sekedar politik biasa, tapi
digerakkan Iran dan Rusia yang dulu adalah Persia, yang akan bergerak menyerang Israel. Mesir yang
pemimpinnya tadinya pro-Israel tapi sekarang diturunkan dan harus digantikan dengan pemimpin yang
anti-Israel dan anti-Perdamaian.

Allah berbicara mengenai penggenapan Firman Tuhan dalam hidup kita, Dia sudah menubuatkan. Dia
pernah diejek orang-orang Yahudi, "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari
salib itu!" (Matius 27:40) Mereka lupa bahwa bait Allah adalah tubuh Kristus, Beth-El, dan Yesus sudah
membuktikan. Dia bangkit!

Sekalipun kita merasa kok tidak ada hasil, kita bertanya kepada Tuhan kenapa tidak ada pertolongan,
kita bertanya buktinya mana? Tapi kita harus belajar, kebangkitan Tuhan adalah penggenapan Firman
Tuhan. Penggenapan akan dibukakan Tuhan satu persatu. Apa yang kita baca hari ini mungkin tidak
berguna hari ini, tapi satu saat akan berguna dan digenapi Tuhan.

Firman Tuhan katakan: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 18:18) Apa pun beban-beban yang begitu
berat, lepaskan semua supaya kita bisa beribadah kepada Tuhan. Mungkin kasus pengkhianatan
pasangan hidupmu, dan Saudara terganggu emosi, marah tidak bisa tidur, lepaskan semua itu! Apa yang
terjadi, terjadilah, jangan katakan lebih enak tidak pelayanan. Percayalah ketika kau lepaskan, God will
make a way, karena Firman-Nya ya dan amin. Tapi kalau Saudara tidak mau melepaskan, maka Saudara
akan terikat terus, Tuhan katakan lepaskan!

#3 Kebangkitan Tuhan ditawarkan kepada semua orang


Lukas 27:10-12, Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu
Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka
memberitahukannya kepada rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan
omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian
Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain
kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

Setiap orang ditawarkan pemberitaan yang sama, setiap murid diberitakan hal yang sama. Tapi hanya
satu, yaitu Petrus, yang pergi cepat-cepat ke kubur itu. Berita Salib adalah berita keselamatan, tidak
hanya untuk golongan tertentu, tapi semua orang diberitakan berita keselamatan. Tapi yang menerima
keselamatan hanya yang mendengar dan percaya.

Keselamatan adalah mujizat, siapa yang meresponi akan mengalami. Yang tidak percaya mujizat jangan
bermimpi akan menerima mujizat. Kalau kita percaya mujizat, pastilah Saudara mengalami mujizat
dalam kehidupan Saudara. Kapan Pak? Saya bosan menunggu. Saudara, Waktunya terserah Tuhan!
Ingat, semakin besar masalahmu, maka semakin besar Saudara. Hanya yang meresponi Tuhan, dia yang
akan diselamatkan.
BERAKAR DI DALAM TUHAN - Pdt. Timotius Sabdono
Inilah Musim Pelipatgandaan Mujizat dimana kita dipersiapkan menjadi Umat yang Layak.
Kolose 2:6-7, "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di
dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah
teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."
Katakan bersama-sama, "Saya berakar dan tertanam di dalam Kristus"
Pohon apapun tidak bisa bertahan tanpa akar, angin bertiup pohon melambai kesana kemari tapi tetap
bisa bertahan karena ditopang akarnya.
Fungsi akar:
1. Meresap sari-sari makanan di dalam tanah
2. Membuat batang pohon kuat dan kokoh, tidak mudah terombang ambing, semakin dalam akarnya,
semakin kokoh ke atas.
Matius 13:5-6, "Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih
itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi
kering karena tidak berakar."
Kristen yang tidak berakar, cirinya layu sebelum berkembang, karena tidak berakar. Tapi murid yang
ditanam dan berakar akan segar.
Mengapa tidak berakar? Karena ada batu di bawahnya. Tuhan Yesus sanggup mengubahkan kita.
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia, dibangun di atasNya dan bertambah teguh.
Yang tidak berakar, di Gereja nyanyinya mantap, tapi di luar Gereja terkapar.
Fungsi akar :
1. Menyerap sari-sari makanan, kesukaannya Firman Tuhan, membaca, mencintai Firman Tuhan.
5 sikap terhadap Firman:
1. Mendengar
2. Membaca
3. Memahami / Mempelajari
4. Menghafal
5. Melakukanokla
Menggali Firman Tuhan lebih dalam.
Fungsi akar:
2. Menopang pohon untuk berdiri kokoh dan tegak
Apakah imanmu kokoh, sekali Tuhan Yesus tetap Tuhan Yesus?
Apakah karena jabatan, harta, kenikmatan hidup kamu menjual imanmu kepada Tuhan Yesus?
3. Membuat batang terus bertumbuh semakin besar, berdaun lebat dan berbuah-buah
Cek Kekristenanmu bertumbuh atau tidak?
Mazmur 1:1-3, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri
di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya
ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. ia seperti pohon, yang ditanam
di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja
yang diperbuatnya berhasil."
Saat ini belum terlambat, yuk sebelum menjadi layu dan dibakar, serap sari-sari makanan dan hidupkan
kerohanian kita dengan lebih banyak berdoa, memuji menyembah Tuhan, menyerap Firman Tuhan.
Waktu kita berakar, ada buah yang dahsyat. Mazmur 1:3, menghasilkan buahnya pada musimnya, dan
yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."
Urapan Roh Kudus, minta sama Tuhan waktu saudara tidak kuat untuk berakar minta sama Roh Kudus.
Tuhan Yesus Memberkati.
KEPENUHAN DI DALAM KRISTUS
Baca: Kolose 2:6-15
"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia."
Kolose 2:6
Sebagai orang Kristen kita tidak hanya cukup percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat saja,
namun harus makin bertumbuh di dalamNya. Kita harus berupaya untuk mengenal Dia lebih dalam lagi.
Masakan sudah bertahun-tahun menjadi Kristen tapi pengenalan kita akan Tuhan tetap saja dangkal?
Apakah kita masih pada tingkat Kristen kanak-kanak walaupun secara fisik kita sudah dewasa atau
bahkan sudah tua? "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih
memerlukan susu, bukan makanan keras." (Ibrani 5:12). Akibatnya ketika ada masalah atau badai hidup
kita akan mudah sekali kecewa dan meninggalkan Tuhan.
Rasul Paulus menasihati, "...hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia." Kata tetap berarti tidak
berubah, tidak goyah, konsisten. Untuk bisa seperti itu kita harus berakar di dalam Tuhan dan dibangun
di atas Dia. Pohon akan tetap kokoh apabila akarnya tertanam dalam di tanah. Semakin akar itu
menembus jauh ke dalam tanah, semakin kuat tanaman tersebut. Akar selalu masuk ke bawah tanah
dengan tujuan membangun dasar yang kuat. Begitu juga kehidupan orang Kristen yang tetap di dalam
Tuhan, senantiasa karib dan melekat kepada Tuhan, ia diibaratkan "...seperti pohon, yang ditanam di
tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:3). Pohon ini akan tetap kokoh meski diterpa angin. Sama halnya
dengan rumah yang didirikan di atas batu (pondasinya kuat), "Kemudian turunlah hujan dan datanglah
banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh..." (Matius 7:25).
Tuhan menghendaki kita terus bertumbuh secara sempurna di dalam Dia, "sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus," (Efesus 4:13).
Seseorang yang mengalami kepenuhan hidup dalam Kristus senang bersekutu dengan Tuhan dan
firmanNya, giat melayaniNya dan hidupnya menjadi kesaksian.
Bertumbuh Tetap di dalam Dia
Kolose 2: 6-15 | Bertumbuh Tetap di dalam Dia
Bacaan Firman Tuhan: Kolose 2: 6-15
“Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh
dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”
Berbagai bentuk dan cara penyesatan akan selalu ada di tengah-tengah kehidupan kekristenan kita.
Sehingga Paulus mengingatkan kita untuk berjaga-jaga. Sebagaimana peringatan ini disampaikan kepada
jemaat yang ada di Kolose.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menyatakan bahwa ada beberapa bentuk penyesatan
yang timbul untuk mengaburkan kebenaran Firman Tuhan. Yaitu dengan menambahkan pikiran-pikiran
dan budaya manusia di dalam melaksanakan Firman Tuhan, mulai dari filsafat, ilmu perbintangan,
tentang sunat dan juga peraturan tentang pantangan sesuatu makanan. Jelas bahwa ini adalah cara-cara
penyesatan jemaat Tuhan, yang menambahkan pikiran dan budaya manusia kepada Firman Tuhan.
Sampai pada jaman saat ini kita juga harus tetap berjaga-jaga, untuk tidak terikut dalam praktek
penyesatan yang mungkin ada. Sebab, kita selamat hanya karena Firman Tuhan, Anugerah dan Iman.
Rasul Paulus menuliskan dalam ayat 6, jika kita telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan kita, maka
hendaklah kita juga hidup TETAP di dalam Dia. Artinya, tidak ada landasan dan dasar iman kita yang lain
selain yang kita percayai. TETAP artinya tidak berpindah, dimana pohon itu awalnya di tanam, tetaplah
pohon itu tetap tumbuh berkembang dan berbuah di tempat di mana awalnya pohon itu di tanam.
Dilanjutkan di ayat 7 dikatakan supaya iman kita kepada Yesus Kristus itu haruslah berakar, dibangun
sehingga menjadi teguh di dalam Kristus yang pada akhirnya menghasilkan buah yang melimpah yaitu
dengan syukur.
Di dalam menyambut Firman Tuhan dalam kehidupan kita dapat digambarkan dengan pertumbuhan
dari pohon, yaitu terjadinya pertumbuhan “dua arah” yaitu “Berakar didalam Dia” dan “Dibangun diatas
Dia”. Maka ada petumbuhan ke bawah dan ada pertumbuhan ke atas.
Sekali lagi, bahwa pertumbuhan itu harus seimbang ke atas dan ke bawah. Supaya pertumbuhan itu di
atas kelihatannya ranting dan daunnya lebat, namun uratnya pendek, jika badai datang menerpa pohon
itu, maka pohon itu akan tumbang. Kelihatannya seseorang itu taat, aktif di gereja namun ketika datang
pergumulan hidup seketika itu juga dia rebah ‘tak berdaya bahkan mungkin dia akan lari dari imannya
kepada Yesus Kristus.
Jangan pula kita kita seperti “Kristen bongsai”, uratnya yang panjang bahkan umurnya yang sudah tua,
tetapi pertumbuhannya ke atas kerdil. Hal ini ingin mengingatkan kita bagaimana seseorang itu bisa
dikatakan sudah lama menjadi Kristen, tetapi dari dahulu hingga saat ini tidak ada kemajuan imannya.
Seharusnya ia telah menjadi tokoh rohani yang menjadi panutan, minimal dalam keluarganya. Tetapi itu
pun tidak bisa dilakukannya, justru tiruan yang buruk yang dipertontonkannya.
Jika kita sudah bertumbuh tetap di dalam Yesus Kristus, kita berakar dan di bangun di atas Dia maka kita
akan menjadi Kristen yang teguh menghadapi kehidupan ini. Keteguhan kita bukan dengan mengikuti
penyesat-penyesat yang ingin menambah-nambahkan aturan keagamaan yang bukan di firmankan oleh
Tuhan.
Selanjutnya adalah buah dari pertumbuhan itu, yaitu hidup yang dipenuhi dengan syukur. Hidup yang
bersyukur adalah tanda pertumbuhan dan buah dari iman kita kepada Yesus Kristus. Hidup yang
dipenuhi dengan syukur memiliki makna yang luas, ada semangat hidup, ada keteguhan dalam
pergumulan, ada ketulusan dan kerelaan dalam menyatakan kehendak Tuhan dan tetap
berpengharapan. Bersyukurlah dalam segala hal.
HIDUP BERTUMBUH DI DALAM KRISTUS
HIDUP BERTUMBUH
DI DALAM KRISTUS
(Kolose 2:6-15)

Bapak ibu yang kekasih dalam Tuhan.


Pertumbuhan rohani merupakan hal yang dikehendaki Tuhan terjadi pada setiap orang percaya.
Kenyataannya Allah menciptakan kita adalah untuk menjadi serupa dengan Kristus. Karena itu setiap
orang percaya perlu untuk bertumbuh. Bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Kristus. Dalam hal inilah Rasul Petrus menjelaskan dalam 2 Petrus 3:18, “Tetapi bertumbuhlah dalam
kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.“
Dari sini kita melihat saudara bahwa Allah menginginkan agar kita dapat menjadi dewasa dan
mengembangkan karakteristik yang dimiliki Yesus Kristus. Masalahnya adalah, pertumbuhan jasmani
kita seringkali tidak berjalan seimbang dengan perumbuhan rohani.
Banyak orang lebih mementingkan pemenuhan gizi bagi kebutuhan jasmaninya, sehingga mereka
mengabaikan hal-hal yang bersifat rohani.
Tahukah kita saudara, bahwa pertumbuhan rohani kita tidaklah didapat secara otomatis. Dibutuhkan
komitmen yang terencana. Kita harus mau bertumbuh, memutuskan untuk bertumbuh dan melakukan
upaya untuk bertumbuh serta terus-menerus bertumbuh dalam satu pertumbuhan yang sehat. Karena
itu pertumbuhan rohani adalah satu proses yang panjang yang harus dipikirkan sejak dini.
Jangan sampai, kita bertahun-tahun menjadi seorang Kristen tapi pengenalan kita akan Tuhan tetap saja
dangkal! Sebab jika demikian, maka kita sebenarnya sedang tidak mengalami pertumbuhan.
Dalam hal ini, penulis Ibrani pernah menegur kehidupan jemaat yang demikian: "Sebab sekalipun kamu,
ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-
asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras" (Ibrani
5:12).
Bapak ibu saudara yang dikasihi Tuhan
Hal yang paling kuat membentuk kehidupan kita adalah komitmen-komitmen yang kita buat. Komitmen-
komitmen kita bisa mengembangkan kita atau bahkan menghancurkan kita. Artinya adalah ketika kita
menempatkan diri untuk berusaha bertumbuh di dalam Kristus, maka kita pasti akan memacu diri untuk
mengalami pertumbuhan itu. Sebaliknya jika kita menempatkan diri untuk tidak mau bertumbuh di
dalam kristus maka itu berarti kita sedang berusaha menghancurkan iman kita.
Pertanyaan bagi kita, bagaimana kita menciptakan kehidupan yang bertumbuh di dalam kristus? Karena
itu melalui perikop yang kita baca ini, kita akan belajar bagaimana kita memiliki kehidupan yang
bertumbuh di dalam Kristus.

1. Dasar Untuk Bertumbuh adalah Menerima dan Tetap Dalam Yesus (ay. 6)
Bapak/ ibu yang kekasih,
Syarat pertama dan yang paling esensi bagi setiap orang yang mau bertumbuh adalah ia harus
menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan tetap hidup di dalamnya.”
Saudara, ini adalah syarat yang mau tidak mau harus dialami setiap orang percaya. Masalahnya adalah
tidak ada satu pertumbuhan yang dapat terjadi di luar Kristus. Pertumbuhan rohani sejatinya dimulai
dari penerimaan dia akan Kristus di dalam hatinya dan menjadikan Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya.
Jika hal pertama sudah dilakukan, maka kita dapat melangkah ketahap yang kedua, yaitu “...hidup tetap
di dalam Dia" (ayat 6).
Bapak/ ibu yang kekasih,
Kata “tetap” memiliki pengertian “tidak berubah, tidak goyah, tetap konsisten.” Dalam hal ini, setiap
orang yang telah menerima Kristus, memiliki tanggung jawab untuk tetap konsisten di dalam Kristus.
Kita percaya bahwa kesempatan untuk mengenal dan menerima Kristus dalam hati dan akal yang sehat
merupakan sebuah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Anugerah ini tidak boleh kita anggap
enteng dan sia-sia, di dalamnya dibutuhkan tanggung jawab untuk memeliharanya. Karena itu “Allah
menghendaki agar orang percaya dapat tetap di dalam Dia.” Artinya Allah menghendaki orang percaya
tidak keluar jalur, sebab kalau keluar jalur sedikitpun itu berarti kita keluar dari Anugerah Allah.
Saudara, Tuhan Yesus berkata jika kita tinggal di dalam Dia ada jaminan sumber kuasa/ kekuatan yang
selalu tersedia untuk menjalani hidup kekristenan kita sesulit apapun. Karena itu, tinggal di dalam Dia
bukan sekedar perasaan yang kita rasakan tetapi berdasarkan kebenaran oleh iman kepada Tuhan.
Tuhan Yesus juga menggambarkan tinggal di dalam Dia seperti ranting yang menempel pada pokoknya
(Yohanes 15:1-8). Jika ranting tidak menyatu lagi dengan pohonnya maka ranting itu pasti akan mati.
Demikianlah tinggal di dalam Tuhan berarti kita tetap melekat kepada Tuhan dan dipenuhi kasih Tuhan.
Kita hidup dalam pengajaran-pengajaran yang benar yang kita dapat dari Tuhan.
Dengan demikian, orang yang tetap tinggal di dalam Tuhan, membuat dirinya tetap hidup, tetap kuat
dan siap mengalami proses pertumbuhan.

2. Pertumbuhan itu ditandai dengan sebuah proses: berakar, dibangun, bertambah teguh, dan
melimpah dengan syukur (ay. 7)
Saudara, dikatakan “Hendaklah berakar…di dalam Dia” Kata “berakar” adalah istilah dalam bidang
pertanian. Kata kerja dalam bahasa Yunani ini memiliki makna “berakar sekali untuk selamanya.” Kata
“berakar” ini biasa juga dipakai untuk menjelaskan penggambaran sebuah pohon yang memiliki akar
yang tertancap dalam-dalam dibawah tanah. Dengan akar yang kuat, membawa kita menjadi seperti
sebuah tanaman yang kokoh menghadapi angin pengajaran (Band. Efesus 4:4).
Saudara, Kita bukan seperti “tanaman cangkok” yang dipindahkan berkali-kali dari tanah ke tanah. Sekali
kita berakar oleh iman di dalam kristus, tidak perlu lagi mengganti tanah! Akar yang baik akan menyerap
makanan yang ada di dalam tanah yang pertama, akar menjadi sebuah sarana yang dapat mensuplai
nutrisi sebuah pohon, sehingga pohon itu dapat menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Dengan
“akar” yang kokoh juga secara langsung memberikan kekuatan dan kemantapan bagi pohon yang
bertumbuh di atasnya.
Pohon akan tetap kokoh apabila akarnya tertanam dalam di tanah. Semakin akar itu menembus jauh ke
dalam tanah, semakin kuat tanaman tersebut. Akar selalu masuk ke bawah tanah dengan tujuan
membangun dasar yang kuat. Begitu juga kehidupan orang Kristen yang tetap di dalam Tuhan,
senantiasa karib dan melekat kepada Tuhan. Pohon ini akan tetap kokoh meski diterpa angin.
Yang berikutnya saudara, dikatakan: “Hendaklah tetap dibangun di dalam Dia.” Istilah yang kedua yang
dipakai Paulus adalah istilah yang dipakai dalam bidang “arsitektur.” Hal ini memberikan gambaran
kepada kita, ibarat sebuah rumah yang dibangun di atas landasan yang teguh demikian pula iman kita.
Tuhan menghendaki kita untuk dapat terus bertumbuh secara sempurna di dalam Dia, "sampai kita
semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus," (Efesus 4:13).
Demikian pula tanda yang ketiga yang dijelaskan oleh Paulus yaitu “dan hendaklah tetap diteguhkan
dalam iman seperti yang telah diajarkan.”
Sama seperti pohon besar yang berakar di dalam tanah dan menghisap makanannya dari sana, begitulah
orang Kristen harus berakar di dalam Kristus, sumber kehidupan dan kekuatannya. Sama juga seperti
rumah yang berdiri teguh karena dibangun di atas landasan yang kokoh, begitulah kehidupan orang
Kristen dapat menghadapi setiap badai karena berdiri pada kekuatan Kristus. Kristus bagaikan sumber
bagi kehidupan seorang Kristen dan landasan bagi kemantapannya.
Saudara, iman kita harus dinamis. Iman yang benar tidak boleh statis. Maksudnya, iman yang benar
selalu membawa seseorang untuk merindukan pengalaman-pengalaman baru bersama dengan Tuhan
dan pengenalan secara pribadi akan Tuhan itu sendiri. Hal ini akan menambahkan kekuatan baru kepada
iman kita. Iman kita akan bertambah teguh jika kita berhadapan dengan masalah apapun dengan cara
tetap memegang firman Tuhan. Iman selalu teguh karena adanya firman yang hidup dalam kita.
Dan tanda yang keempat dari pertumbuhan rohani adalah “Tetap berlimpah-limpah dengan pengucapan
syukur.”
Saudara, kita melihat Rasul Paulus, kembali menyinggung soal “ucapan syukur.” Di dalam Kolose 1:3,
12), kita mendapati bahwa Paulus begitu menekankan pentingnya mengucap syukur kepada Allah. Dari
sini kita mendapatkan satu pemahaman bahwa “mengucap syukur” merupakan ciri kehidupan
kekristenan yang tetap dan khas.
Ucapan syukur adalah obat yang manjur untuk stress dan depresi. Kita sering tidak menyadari efek yang
luar biasa dari mengucap syukur. Mengucap syukur memiliki kuasa. Bersyukur mendatangkan pemulihan
& mujizat yang tidak pernah dialami oleh orang-orang yang senantiasa bersungut-sungut.
Karena itu, salah satu kepentingan orang Kristen adalah menceritakan dalam kata-kata dan
menunjukkan dalam hidupnya sikap mengucap syukur atas segala sesuatu yang telah dilakukan Allah
baginya di dalam alam maupun di dalam anugerah.
Mengucap syukur adalah tujuan seluruh tindakan manusia, baik yang kelihatan dalam perkataan
maupun perbuatan. Hati yang melimpah ucapan syukur adalah tanda dari kedewasaan Kristen. Bila
orang Kristen berlimpah dengan ucapan syukur, ia benar-benar membuat sebuah kemajuan.
Dengan demikian bapak/ ibu yang kekasih,
Tidak ada hal yang lain yang dikehendaki Allah bagi kita selain kita mengalami pertumbuhan rohani yang
baik. Bertumbuh adalah sesuatu yang dapat diamati orang lain dari kehidupan kita. Artinya jika kita
bertumbuh pasti ada perubahan kearah yang lebih baik dan hal itu selalu akan kelihatan. Selalu akan
dirasakan oleh orang-orang disekitar kita.

3. Tanda yang lain adalah memiliki kewaspadaan terhadap filsafat dunia (ayat 8)
Sidang jemaat yang kekasih,
Seorang Kristen yang tidak mendapatkan pertumbuhan rohani dari Kristus dan dari orang-orang Kristen
yang lain, pada akhirnya akan menjadi seorang yang lemah.
Disini kita melihat, Paulus sadar akan bahaya yang satu ini. Karena itu ia melanjutkan nasihatnya dengan
menjelaskan tanda yang kelima dari sebuah pertumbuhan yaitu “memiliki kewaspadaan.” Dikatakan:
“Hati-hatilah supaya jangan ada seorang pun yang menawan kamu melalui filsafatnya yang hampa dan
palsu...” (ayat 8).
Saudara ada satu gambaran militer yang dipakai Paulus dalam kalimat ini, yaitu kata “menawan.” Kata
ini memiliki pengertian: “memperdaya, menghasut, meracuni.” Dari sini kita mendapatkan satu
pemahaman bahwa orang-orang yang tengah mengalami proses pertumbuhan sejatinya ia perlu selalu
berhati-hati agar dirinya tidak mudah diperdaya, dihasut atau diracuni oleh filasat guru-guru palsu.
Mengapa saudara? Karena filsafat guru-guru palsu ini “kosong dan palsu.” Dikatakan kosong dan palsu,
karena sumber ajaran mereka adalah ajaran turun-temurun/ (tradisi) manusia bukan dari kebenaran
firman Tuhan. Alasan yang kedua, filsafat guru-guru palsu itu selalu melibatkan “roh-roh dunia ini”,
mereka memberikan satu pengajaran berdasarkan prinsip-prinsip dasar supranatural yang melibatkan
roh-roh dunia, bukan menurut Kristus.
Saudara, bukankah dunia saat ini senang dengan filsafat-filsafat dunia, senang dengan hal-hal yang
berbau mistik. Jangan heran saudara, jika saat ini orang begitu digandrungi oleh “trend batu akik” batu
bumi, yang dianggap sebagai batu mulia, batu yang memiliki kekuatan magis, jika dipakai oleh orang-
orang tertentu. Sehingga memaksa mereka membuat spekulasi harga. Begitu kuatnya daya tarik tentang
batu, hingga nilai batu jauh melampaui harga emas atau berlian.
Saudara itulah fenomena yang terjadi saat ini. Dunia saat ini, adalah dunia postmodern. Dunia yang
mempercayai hal-hal yang mistik sebagai sebuah kebenaran. Dan kemunculan batu akik menegaskan,
betapa kuatnya dunia mistik melekat dalam kehidupan masyarakat kita.
Pertanyaannya? Apakah kita harus mengikuti filsafat kosong bila kita memiliki seluruh kepenuhan di
dalam Kristus? Akankan kita memilih meminum air yang kotor sementara di dalam rumah kita terdapat
air yang bersih? Pastinya tidak bukan! Masalah itulah tantangan kita saat ini. Karena itu firman Tuhan
menasihatkan kepada kita supaya kita bisa berhati-hati terhadap gejala-gejala alam seperti ini.

4. Milikilah Seluruh Kesempur-naan dan Kebenaran Sejati Dalam Kristus (ay. 9-15)
Bapak/ ibu yang kekasih dalam Tuhan.
Ketika seseorang dilahirkan kembali ke dalam keluarga Allah, ia dilahirkan dengan kepenuhan di dalam
Kristus. Yang perlu kita ketahui, pertumbuhan rohaninya bukan karena penambahan, melainkan karena
pemeliharaan. Ia bertumbuh dari dalam keluar. Tidak ada yang perlu ditambahkan kepada Kristus
karena Dia adalah kepenuhan Allah sendiri. Ketika orang percaya mengenakan kepenuhan Kristus, ia
“dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah” (Efesus 3:19).
Berkenaan dengan semua itu yang sangat luar biasa adalah; setiap orang percaya mengalami kepenuhan
itu! “Dan kamu dipenuhi di dalam Dia” (Kolose 2:10).
Bentuk kata kerja Yunaninya menunjukkan bahwa kepenuhan ini adalah pengalaman yang kekal.
Sebagai orang Kristen kita tidak hanya cukup percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat saja,
namun harus makin bertumbuh di dalamNya. Kita harus berupaya untuk mengenal Dia lebih dalam lagi.
Dengan demikian, mau tidak mau, setiap anak-anak Tuhan harus mengalami pertumbuhan rohani yang
baik. Tanpa pertumbuhan rohani yang baik, ia tidak akan mampu menangkal hasutan-hasutan dunia
yang berkembang.
Namun, bagi mereka yang mau untuk terus bertumbuh, Rasul Paulus memberi semacam sebuah
penawar yang benar dan abadi untuk menghadapi pengajaran palsu, yakni: “dalam Dialah berdiam
secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan,” dalam terjemahan aslinya mengatakan, “sebab di
dalam Dia berdiam seluruh kelimpahan keAllahan secara nyata” (ayat 9).
Hal ini berarti, kebenaran Allah yang sejati hanya didapatkan dalam Kristus. Kristuslah pribadi kebenaran
itu. Dan kebenaran Kristus adalah kebenaran Allah. Kalau Kristus yang paling tertinggi dalam seluruh
kebenaran kita, apalagi yang harus ditambahkan dan dicari?
Nyatanya seluruh kepenuhan hanya ada di dalam kristus, dan kita telah dipenuhi di dalam Dia, jadi
apakah kita memerlukan sesuatu yang lain? Pastinya tidak ada bukan?
Kita tidak memerlukan lagi segala macam hikmat dari filsafat dunia, terlebih filsafat-filsafat kafir untuk
kita turuti. Sebab semua itu tidak berkenan pada Tuhan. Kita harus berpusat pada pengajaran Kristus
dalam Alkitab, karena itu Allah sudah memenuhkannya bagi setiap orang yang membutuhkan hikmat.

Kesimpulan:
Dengan demikian bapak/ ibu yang kekasih,
Marilah kita hidup bertumbuh di dalam Kristus, dengan tinggal tetap dalam pengajaran yang berpusat
pada Kristus. Semua bentuk pengajaran yang dikehendaki Kristus telah tertuang dalam Alkitab. Sebab
Alkitab itu menjadi petunjuk hidup iman kita. Tidak perlu filasat dunia, ajaran turun-temurun, hal-hal
yang berbau mistik, termasuk adat istiadat yang bertentangan dengan Alkitab apalagi penuh dengan
nilai-nilai mistik. Kebenaran sejati hanya kita dapatkan dalam Kritus.
Karenanya seseorang yang mengalami kepenuhan hidup dalam Kristus pastinya akan menyenangi
persekutuan dengan Tuhan dan firmanNya, giat melayaniNya dan hidupnya menjadi kesaksian. Amin.

Anda mungkin juga menyukai