Anda di halaman 1dari 5

PA KELUARGA

Minggu 8 Mei 2022

-Saat Teduh

-Doa Pembukaan

-Lagu Ompung no. 11

FirmanMu Menguduskan mataku, menguduskan jiwa dan rohku.


FirmanMu menguduskan t'lingaku, menguduskan jiwa dan rohku.

Saat ku lemah dan salah langkahku Rohul kudus mengajarku.


Tak'kan ku takut asalkan Yesus dalam ku, membimbingku dalam kebenarannya
FirmanMu.....

-Berdoa Persiapan Firman


LUKAS

24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah
kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari
Yerusalem, g 24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah
terjadi. 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah
Yesus sendiri mendekati 2 mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan
mereka. h 24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga
mereka tidak dapat mengenal Dia. i 24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah
yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka
dengan muka muram. 24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, j menjawab-
Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa
yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" 24:19 Kata-Nya kepada
mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang
Nazaret. k Dia adalah seorang nabi 3 , l yang berkuasa dalam pekerjaan dan
perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. 24:20 Tetapi imam-
imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami m telah menyerahkan Dia untuk dihukum
mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. 24:21 Padahal kami dahulu
mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa
Israel. n Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, o sejak semuanya itu
terjadi. 24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan
kami: p Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, 24:23 dan tidak menemukan
mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada
mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. 24:24 Dan beberapa
teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang
dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat. q " 24:25 Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu,
sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para
nabi! 24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya? r " 24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis
tentang Dia s dalam seluruh Kitab Suci 4 , mulai dari kitab-kitab Musa t dan segala
kitab nabi-nabi.

REVOLUSI PENGERTIAN

Pada awal pengiringan, murid-murid Yesus tidak mengerti apa maksud keselamatan
yang Tuhan Yesus kerjakan, yang karenanya Ia datang ke dunia. Sama dengan
kebanyakan orang-orang Yahudi. Mereka membutuhkan seorang pembebas dengan
kekuatan supranatural dari Allah, yang dapat membebaskan mereka dari penjajahan
bangsa asing dan memberikan mereka kemakmuran. Itulah sebabnya murid-murid mau
meninggalkan pekerjaan mereka, meninggalkan profesi mereka, meninggalkan keluarga
mereka, demi harapan hari esok. Tuhan Yesus mengerti motivasi di dalam hati murid-
murid itu yang tidak berbeda dengan kebanyakan orang-orang Yahudi. Tetapi Tuhan
Yesus tidak bisa menjelaskan dalam waktu singkat, tidak bisa mengubah pikiran mereka
yang salah dalam sekejap. Tuhan Yesus dengan sabar menyampaikan kebenaran demi
kebenaran. Itupun belum cukup. Setelah kebangkitan-Nya, murid-murid pun masih
bertanya yang juga merupakan tuntutan, _“Kapan Tuhan memulihkan kerajaan bagi
Israel?” _ (Kis. 1:4-6). Ketika Roh Kudus dicurahkan, pengertian mereka menjadi
lengkap. Roh Kudus menuntun mereka kepada seluruh kebenaran.

Di dalam 1 Petrus 1:13, Petrus menulis, _“Letakkanlah seluruh pengharapanmu pada


penyataan kedatangan Tuhan.” _ Selanjutnya dalam 1 Petrus 1:3-4 Petrus
mengingatkan bahwa kita memiliki harta—bukan di bumi—yang tersimpan di surga.
Jadi ada sebuah revolusi atau perubahan pengertian, sehingga cara mereka memandang
hidup atau dimensi pandang mereka berubah. Kalau kita membaca Matius 16:21-23,
Petruslah yang menghalangi Yesus pergi ke Yerusalem, Petruslah yang menegur Yesus
menggunakan nama Allah supaya Yesus tidak ke Yerusalem. Maksudnya agar jangan
mati, sebab mereka mengharapkan Yesus menjadi seorang yang nanti akan berkuasa
secara lahiriah. Dan tentu saja Petrus dan murid-murid yang lain, yang selama itu dekat
dengan Tuhan, pasti akan mendapat bagian. Coba bayangkan kalau kita adalah murid-
murid Yesus pada waktu itu. Mungkin kita sama seperti murid-murid itu yang ikut
Yesus demi harapan hari esok di bumi ini. Padahal, Tuhan Yesus menyediakan hari esok
di belakang langit biru. Revolusi pengertian yang dimiliki oleh para murid, kiranya juga
menjadi revolusi pengertian kita.

Dalam Matius 6:21 Tuhan Yesus sudah mengatakan, _“di mana ada hartamu, di situ
hatimu berada;” _“ Kumpulkan harta di surga, bukan di bumi.” _ Tapi murid-murid-
Nya masih belum mengerti. Mereka masih berkelahi satu dengan yang lain, dan
memperebutkan siapa yang akan terkemuka di dalam Kerajaan Yesus, seperti di
ceritakan di Lukas: 22:24; Matius 20:20-24, . Namun pada akhirnya, mereka
mengalami revolusi pengertian.

Pernahkah kita mengalami revolusi ini? Kita sudah hidup dengan pengertian yang salah
selama bertahun-tahun dimana kita belum memindahkan hati kita secara utuh. Tetapi
seiring dengan berjalannya waktu, kita mulai memahami bahwa di dalam Kerajaan
Surga nanti ada pemerintahan, ada masyarakat, ada orang-orang yang akan
memerintah bersama-sama dengan Tuhan Yesus, yang akan dimuliakan bersama-sama
dengan Tuhan Yesus. Surga itu bukan upah atau pahala kita. Surga itu tujuan hidup
kita, negeri kita, tanah air kita, rumah kita.

Persoalan-persoalan yang sangat berat yang kita hadapi dan kekecewaan-kekecewaan,


membuat kita mengerti bahwa kekristenan yang sejati pasti bukan seperti yang
dikenakan oleh kebanyakan orang hari ini. Paulus mengatakan dalam Kolose 3:1-4 agar
kita memikirkan perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi; yang sama dengan
_“di mana ada hartamu, di situ hatimu berada.” _ Seharusnya, kita sudah tidak
memikirkan lagi hal-hal yang menurut pertimbangan umum—yang juga dulu menjadi
pertimbangan kita—yaitu sesuatu yang membahagiakan atau memberi nilai diri. Itulah
sebabnya di Matius 16:21-23, ketika Petrus menghalangi Yesus ke Yerusalem, Yesus
menghardik: _“Enyah, Iblis! “Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia.” _ Semua pemikiran yang menghalangi kita menjadi anak-anak Allah yang
hatinya dipindahkan di Kerajaan Surga, pasti berasal dari Iblis.

Banyak orang Kristen yang baik—namun banyak yang belum memindahkan hatinya.
Masih mengikuti Yesus dengan agenda pribadi seperti murid-murid dulu, dimana
dalam diri mereka, masih ada unsur-unsur pikiran yang bukan dari Allah, tapi dari
keinginan diri sendiri contoh nya: pertolongan ekonomi, mujizat kesembuhan,
pemulihan keluarga, ingin dapat jodoh, ingin sukses karir, dan lain sebagainya yang
memang tidak jahat, tapi dapat menghalangi revolusi pengertian sehingga dia tidak
bisa memindahkan hatinya secara penuh di surge, karena ingin hidup bahagia di bumi
ini meskipun hanya sementara, kurang lebih 80 sampai 90 tahun saja.

Memang harus diakui, betapa sulitnya memindahkan hati ini. Namun, revolusi atau
pembaharuan pikiran kita harus berjalan terus. Kalau sampai kita bisa memindahkan
hati kita di dalam Kerajaan Surga, kita baru bisa mencintai Tuhan lebih utuh. Mari kita
belajar memikirkan apa yang Allah kehendaki untuk kita pikirkan. Sebab _“setiap orang
yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut
Aku.” _ Mumpung kita masih memiliki kesempatan untuk mengalami revolusi
pengertian.

Revolusi pengertian dimulai dengan memikirkan apa yang Allah kehendaki untuk kita
pikirkan.

-Sharing Session
2. Apa kamu dapat tahan dalam badai yang seru?
Tangan Tuhan yang menuntun: hati kami pun teguh.
Apa pun yang dihadapi, Yesuslah membimbing kami,
Yesuslah membimbing kami, kekotaNya yang kudus.
Yesuslah membimbing kami kekotaNya yang kudus.

4. Apa kami boleh ikut ke neg'ri tujuanmu?


Tentu saja, ayo mari, mari ikutlah terus!
Mari ikut sungguh-sungguh: oleh Yesus kau ditunggu,
Oleh Yesus kau ditunggu di kotaNya yang kudus.
Oleh Yesus kau ditunggu di kotaNya yang kudus.

-Doa Penutup - Bapa Kami - Berkat

Anda mungkin juga menyukai