Anda di halaman 1dari 4

Persiapan Menjelang Kedatangan Tuhan Yesus

Pemberitaan tentang kedatangan Tuhan Yesus atau masa-masa sukar sudah sangat santer. Israel mulai memblokir Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan membatasi pengunjung. Ini sudah merupakan salah satu tanda yang memperuncing keadaan menuju kepada sesuatu yang kita sendiri sedang tidak tahu apa yang ada di pikiran para pemimpin Israel. Apa yang sedang mereka buat dan rencanakan? Kalau kita melihat bencana alam yang hari-hari ini sedang mengguncang dunia ini sudah merupakan tanda yang perlu kita waspadai. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Matius 24:4-14

Tetapi kita sebagai orang-orang yang percaya di manapun harus sudah mencermati bahwa masanya sudah akan tiba, yaitu apakah kita siap benarbenar di hari kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Akan ada 3 hal penting menjelang kedatangan Tuhan kita yang harus kita waspadai, sehingga kita tidak berlaku seperti itu, karena jika 3 hal ini terlaksana, maka malah itu yang akan menjadi malapetaka bagi kita sebagai gereja Tuhan. 1. Gereja yang tidak berbuah atau dewasa an unfruitful and unmature generation. 2. Musim dingin di gereja Tuhan a cold generation. 3. Hari Sabat a religion generation. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Matius 24:19-20

A. Generasi yang tidak berbuah digambarkan dengan generasi yang sedang hamil, atau belum pernah melahirkan generasi pengganti, bahkan di dalam terjemahan KJV disebutkan, And woe unto them that are with child, and to them that give suck in those days! celakalah mereka yang memiliki anak kecil, dan yang menyusu. Di sini sudah menjadi gambaran jelas bahwa gereja hari-hari ini harus menjadi gereja yang harus mendewasakan jemaat dengan berbagai macam hal. Di dalam segala aspek kehidupan mereka. Menjadikan jemaat dewasa bukan hanya dengan berbagai macam pelayanan yang diadakan, tetapi juga dengan berbagai macam pelatihan dan pembapaan rohani yang benar. Mengapa dikatakan pembapaan rohani yang benar, pembapaan rohani yang benar harus membapaki dengan mengikatkan anak-anak kita untuk belajar mandiri dengan Tuhan Yesus, tanpa keinginan sedikitpun untuk mengikatkan anak-anak kita untuk tergantung dengan diri kita. Ajar dan didik mereka untuk menggantungkan diri sepenuhnya dengan Tuhan saja. Tugas kita adalah pendamping dan mentor, jika mereka mulai lemah dan ada yang perlu dibantu dengan ide dan jawaban yang menolong mereka tetap melekat dan lebih dekat dengan Tuhan. Jangan pernah terpancing hanya untuk mengumpulkan jemaat sebanyakbanyaknya saja, tetapi kita harus fokus untuk memiliki jemaat yang dewasa, bahkan lebih dari itu di setiap gereja Tuhan diperlukan adanya kelompok pelatih dan mentor bagi jemaat. Jika kita belum memiliki, sementara ini kita masih memiliki waktu untuk melahirkan kelompok ini dengan menjadi pendamping dan mentor hingga kita memiliki pelatihpelatih jemaat yang lebih berkualitas. Dan dengan kesiapan kita akan mentor-mentor ini, maka kita akan memperoleh kesempatan untuk menerima domba-domba yang lebih banyak lagi dari Tuhan, dikarenakan kita sudah menyiapkan infrastrukturnya. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa Tuhan tidak akan kecewa pada saat menambahkan kepada kita domba-domba yang lebih banyak lagi.

B. Musim dingin merupakan gambaran dari sebuah generasi yang dingin, yang tidak bisa berbuat apa-apa, kenapa ada generasi seperti ini? Sebuah generasi yang sepertinya apatis dengan segala keadaan yang terjadi di sekeliling mereka. Bahkan mereka tidak bereaksi apa-apa terhadap apa yang dikehendaki oleh Tuhan sama sekali. Ini berlawanan dengan Yohanes 4:34.

Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Yohanes 4:34 Tetapi menggenapi nubuatan Nabi Yesaya di matius 11:15-17. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Matius 11:15-17

Mengapa ini semua terjadi? Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Matius 10:37-38 1. Karena mereka lebih mengasihi dunia (dengan segala pendapat dan pembicaraannya) daripada Tuhan Yesus ini bertentangan dengan Yohanes 14:15. 2. Karena mereka tidak pernah memikul salibnya selalu mencari segala yang mudah dan murahan saja daripada sesuatu yang berujung kepada sesuatu yang berharga. 3. Hidup mereka penuh dengan segala urusan mereka sendiri dikarenakan tekanan yang menimpa mereka Matius 24:12. Solusi bagi generasi yang dingin ini adalah: 1. Dengan sadar mempersembahkan tubuh / diri kepada Tuhan Roma 12:1. 2. Dengan sadar mengambil keputusan untuk tidak menjadi serupa dengan dunia Roma 12:2 dengan ekspresinya 1Petrus 3:812. C. Hari sabat adalah salah satu simbol yang paling kuat dari yang disebut roh keagamawian karena orang-orang Yahudi sangat menjunjung tinggi agama mereka lebih daripada firman Tuhan. Segala sesuatu yang mereka lakukan hanyalah perintah manusia bahkan pada akhirnya hanyalah merupakan perintah agama saja. Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Markus 7:6-9 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. 2Timotius 4:3-4 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi. Kolose 2:20-23

Solusi keagamawian adalah dengan mengkonfrontasikannya dengan yang Ilahi. Musuh dari keagamawian adalah hidup di dalam Roh Kudus Roma 8:4,14, Galatia 5:18.

Anda mungkin juga menyukai