Disusun oleh:
Jimmy W. Senduk
PENGANTAR
2
1. PENYERAHAN SAYA KEPADA KEHENDAKNYA
4
permohonan yang tulus yang hilang. Saluran terbuka; sungai mengalir –
Testimonies for the Church, jld. 7, hlm. 274.
Tuhan telah lama menunggu untuk memberikan sukacita terbesar
dan paling sejati ke dalam hati. Semua orang yang memandang kepada-
Nya dengan hati yang tidak terbagi, Dia akan memberkati dengan sangat.
Mereka yang telah memandang kepada-Nya telah menangkap
pandangan yang lebih jelas tentang Yesus sebagai pemikul dosa mereka,
korban yang cukup, dan telah bersembunyi di celah Batu Karang, untuk
melihat Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia—Counsels
to Parents, Teacher, and Students, hlm. 369.
Pemberian-pemberian dari Dia yang mempunyai segala kuasa di
surga dan dunia disimpan untuk anak-anak Allah. Pemberian pemberian
yang sangat berharga datang kepada kita melalui pengorbanan darah
Penebus yang mahal; pemberian pemberian yang memuaskan idaman
hati yang paling dalam, pemberian-pemberian yang tahan selama-
lamanya, akan diterima dan dinikmati oleh semua orang yang akan
datang kepada Allah sebagai anak-anak kecil. Terimalah janji- janji Allah
sebagai milikmu, akuilah itu di hadapan-Nya sebagai kata-kata-Nya
sendiri, dan engkau akan menerima sukacita yang sempurna-Khotbah di
Atas Bukit, hlm. 150, 151.
(AGAMA YANG BERSINAR -E. G. White, 6 Maret, hlm. 75).
***
6
Sebagaimana makanan perlu untuk tubuh, demikian juga halnya dengan
Kristus untuk jiwa. Makanan tidak dapat memberikan manfaat kepada kita
kecuali kita memakannya, kecuali makanan itu menjadi sebagian dari
tubuh kita. Demikianlah Kristus tidak bermanfaat bagi kita jika kita tidak
mengetahui Dia sebagai Juruselamat pribadi. Suatu pengetahuan secara
teori melulu tidak akan memberikan kebaikan kepada kita. Kita harus
makan dari pada-Nya, menerima Dia di dalam hati, sehingga kehidupan-
Nya menjadi kehidupan kita. Kasih-Nya, rahmat-Nya, harus dipahami
baik-baik-Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 421.
Biarlah para anggota gereja mengingat tentang fakta bahwa nama
mereka terdaftar di buku-buku gereja tidak akan menyelamatkan mereka.
Mereka harus menunjukkan diri mereka berkenan kepada Tuhan, pekerja
yang tidak perlu malu. Hari demi hari mereka harus membangun karakter
mereka sesuai dengan arahan Kristus. Mereka harus tinggal di dalam Dia,
terus-menerus menjalankan iman di dalam Dia. Dengan demikian mereka
akan tumbuh menjadi pria dan wanita seutuhnya di dalam Kristus—orang-
orang Kristen yang sehat, ceria, bersyukur, dipimpin oleh Allah ke dalam
terang yang lebih jelas dan lebih jelas lagi—Testimonies for the Church,
jld. 9, hlm. 47, 48.
(AGAMA YANG BERSINAR-E. G. White, 18 Mei, hlm. 151).
***
6. MERENUNGKAN TUHAN
8. PERASAAN-PERASAAN PAHIT
10
Setelah merasakan terlebih dahulu damai sejahtera dari Allah,
barulah kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan dengan pengalaman
pahit yang menjadi akar pahit di masa lalu. Akibatnya adalah kita menjadi
pembawa damai.
4. Kesabaran:
Kita perlu melihat dengan mata iman kesabaran Allah terhadap kita,
barulah kita sabar terhadap diri sendiri di dalam proses Allah menciptakan
kita kembali seperti tabiatNya, kita akan memiliki kesabaran melihat
perbuatan orang lain yang tidak berkenan kepada kita.
5. Kemurahan:
Menyadari kemurahan Allah hingga saat ini yang memelihara,
melindungi dan memberkati kita, akan menjadikan kita setia kepada
talenta yang dipinjamkan kepada kita masing- masing.
6. Kebaikan:
Merasakan kebaikan Tuhan Yesus yang menciptakan kita di
dalam kandungan ibu kita, seperti kata pemazmur:
Mazmur 22:10-11:
Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang
membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu aku diserahkan
sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
7. Kesetiaan:
Kesetiaan (dalam bahasa aslinya faith, iman). setelah keenam
proses sebelumnya itu, barulah Tuhan Yesus berkarya penuh di dalam
memberikan iman-Nya sendiri tinggal di dalam hati kita.
Efesus 2:8-9:
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri.
Revelation 14:12 (KJV): Here is the patience of the saints: here are
they that keep the commandments of God, and the faith of Jesus
(iman Yesus.)
11
8. Kelemahlembutan:
Kelemahlembutan Tuhan Yesus dapat benar-benar dirasakan
pada saat kita terbeban berat:
Matius 11:28:
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu.
dan pada saat jatuh dalam dosa:
1 Yohanes 2:1:
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan
berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai
seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Sifat
lemah lembut yang menjadi tabiat kita akan kekal
Matius 5:5:
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki
bumi.
9. Penguasaan diri:
Kuasa bagi penguasaan diri sendiri berasal dari Roh Kudus karena
hak memilih kita sudah kita serahkan dengan sukarela kepada Tuhan
Yesus Kristus. Maka, Roh Kudus yang tinggal di hati kita akan
mengendalikan kata-kata, perbuatan bahkan motif kita.
Yohanes 16:8:
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman; sehingga iman Yesus yang sudah tinggal
di dalam kita.
Yohanes 15:4:
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada
pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku.
Filipi 2:13:
12
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya).
Hingga janji Allah di dalam:
2 Petrus 1:5-7:
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha
untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri,
kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan
kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan
kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
digenapi di dalam pribadi kita. Halelu-YAH Amin.
13
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihi-
lah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci
kamu;
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi
orang yang mencaci kamu.
Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya
pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan
juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah
meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah
jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang
yang mengasihi mereka.
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik
kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat
demikian.
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu
berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa,
supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada
mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan,
maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah
Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak
tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah
hati."
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan
dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak
akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadat-
kan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
14
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu."
Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka:
"Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya
akan jatuh ke dalam lobang?
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang
telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara,
biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu,
padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang
munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu."
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak
baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah
yang baik.
Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri
orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah
anggur.
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendahara-
an hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang
jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan
mulutnya, meluap dari hatinya."
Menginjil adalah menggenapi Amanat Agung dari Tuhan Yesus,
Matius 28: 19-20:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
Menginjil itu juga berarti bahwa kata-kata dan perbuatan kita sesuai
dengan Firman Tuhan sehingga kita disebut “surat yang hidup.”
15
2 Korintus 3:2-3:
Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang
dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan
kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang
hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu
di dalam hati manusia.
Kita hidup hanya untuk kemuliaan Allah dan saluran berkat untuk sesama
manusia.
Yesaya 43:7, 10:
Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan
untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-
Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan
mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk,
dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
*******
16