Anda di halaman 1dari 16

Fokus pada Tuhan Yesus Kristus

Disusun oleh:
Jimmy W. Senduk
PENGANTAR

Fokus pada Tuhan Yesus Kristus adalah pelajaran utama di dalam


pekerjaan persiapan masing-masing pribadi sebelum masa kesesakan
besar terjadi.
Daniel 12:1 (TB):
"Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang
akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu
kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada
bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu
bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya
tertulis dalam Kitab itu.”
Matius 24:21 (TB):
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang
belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak
akan terjadi lagi.”
Markus 13:19 (TB):
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah
terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan
yang tidak akan terjadi lagi.”
Wahyu 7:14 (TB):
“Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia
berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari
kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan
membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”
Wahyu 16:1 (TB):
“Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata
kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh
cawan murka Allah itu ke atas bumi."

2
1. PENYERAHAN SAYA KEPADA KEHENDAKNYA

"Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan


maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya" (Filipi 2: 13).
Serahkan kehendak Anda kepada kehendak Yesus Kristus; dan ketika
Anda melakukan ini, Tuhan akan segera mengambil alih, dan
mengerjakan di dalam Anda kehendak dan pekerjaan menurut kerelaan-
Nya. Seluruh sifat Anda kemudian akan dibawa di bawah kendali Roh
Kristus; dan bahkan pikiran Anda akan tunduk kepada Nya... Anda perlu
minum setiap hari di sumber kebenaran, agar Anda dapat memahami
rahasia kesenangan dan sukacita di dalam Tuhan. Tetapi Anda harus
ingat bahwa kehendak Anda adalah sumber dari semua tindakan Anda.
Kehendak ini, yang membentuk suatu faktor yang begitu penting dalam
karakter manusia, yaitu pada saat kejatuhan diberikan ke dalam
pengendalian Iblis; dan Dia telah bekerja dalam diri manusia untuk
kehendak dan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri, namun untuk
kehancuran total dan kesengsaraan manusia. Tetapi pengorbanan Allah
yang tak terbatas dalam memberikan Yesus, Putra-Nya yang terkasih,
untuk menjadi korban bagi dosa, memungkinkan Dia untuk berkata, tanpa
melanggar satu prinsip pemerintahan-Nya, "Serahkan dirimu kepada-Ku;
beri Aku kehendak itu; mengambilnya dari pengendalian Iblis, dan Aku
akan mengambilnya; maka Aku dapat mengerjakan di dalammu kemauan
dan pekerjaan menurut kerelaan-Ku.' Ketika Dia memberi Anda pikiran
Kristus, kehendak Anda menjadi seperti kehendak-Nya, dan karakter
Anda diubah menjadi seperti karakter Kristus—Testimonies for the
Church, jld. 5, hlm. 514.
(AGAMA YANG BERSINAR—E. G. White, 21 Februari 2023, hlm. 60).
***

2. PERCAYA KEPADA TUHAN

"Berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya! Berbahagialah


bangsa yang Allahnya ialah TUHAN!" (Mazmur 144: 15).
Kita sekali-kali tidak boleh memberikan kepada dunia ini kesan yang palsu
bahwa orang orang Kristen adalah satu umat yang selalu muram dan
tidak berbahagia. Jikalau mata kita ditujukan selalu kepada Yesus, maka
3
kita pun akan melihat Penebus yang berbelas kasihan, dan akan
memperoleh terang dari wajah-Nya. Di mana saja Roh-Nya berkerajaan,
di sana ada damai. Dan akan ada kegirangan juga, karena ada
pengharapan yang tenang dan suci pada Allah-Alfa dan Omega, jld. 5,
hlm. 153.
"Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan
engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai
pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk
menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka"
(Ulangan 33: 29).
Tetapi adalah merupakan maksud Allah bahwa dengan pernyataan
tabiat-Nya melalui bangsa Israel manusia akan ditarik kepada Nya Semua
orang, seperti Rahab bangsa Kanaan, dan Rut orang Moab, berpaling dari
penyembahan berhala kepada penyembah-an Allah yang benar, harus
menyatukan dirinya dengan umat pilihan-Nya. Karena jumlah bangsa
Israel bertambah banyak, mereka harus meluaskan daerahnya sampai
kerajaannya melingkupi seluruh dunia.
Allah rindu membawa semua bangsa berada di bawah pemerin-
tahan pengasihan-Nya, la ingin agar dunia dipenuhi dengan dan
sejahtera. la menciptakan manusia supaya hidup bahagia, dan la rindu
mengisi hati manusia dengan damai dari surga. la ingin agar damai setiap
keluarga di dunia akan menjadi sebuah lambang dari keluarga yang besar
di surga -Seri Membina, jld. 5, hlm. 220, 221.
(AGAMA YANG BERSINAR -E. G. White, 3 Maret, hlm 72).
***

3. TUHAN MENJAWAB DOA SAYA

"Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku.


Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu."
(Yohanes 16: 24).
Berdoa, percaya, bersukacita. Nyanyikan pujian bagi Tuhan karena Dia
Sebab Dia telah menjawab doa-doa Anda. Tuntutlah janji-Nya. 'Sebab la,
yang menjanjikannya, setia' (Ibrani 10: 23). Tidak ada satu pun

4
permohonan yang tulus yang hilang. Saluran terbuka; sungai mengalir –
Testimonies for the Church, jld. 7, hlm. 274.
Tuhan telah lama menunggu untuk memberikan sukacita terbesar
dan paling sejati ke dalam hati. Semua orang yang memandang kepada-
Nya dengan hati yang tidak terbagi, Dia akan memberkati dengan sangat.
Mereka yang telah memandang kepada-Nya telah menangkap
pandangan yang lebih jelas tentang Yesus sebagai pemikul dosa mereka,
korban yang cukup, dan telah bersembunyi di celah Batu Karang, untuk
melihat Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia—Counsels
to Parents, Teacher, and Students, hlm. 369.
Pemberian-pemberian dari Dia yang mempunyai segala kuasa di
surga dan dunia disimpan untuk anak-anak Allah. Pemberian pemberian
yang sangat berharga datang kepada kita melalui pengorbanan darah
Penebus yang mahal; pemberian pemberian yang memuaskan idaman
hati yang paling dalam, pemberian-pemberian yang tahan selama-
lamanya, akan diterima dan dinikmati oleh semua orang yang akan
datang kepada Allah sebagai anak-anak kecil. Terimalah janji- janji Allah
sebagai milikmu, akuilah itu di hadapan-Nya sebagai kata-kata-Nya
sendiri, dan engkau akan menerima sukacita yang sempurna-Khotbah di
Atas Bukit, hlm. 150, 151.
(AGAMA YANG BERSINAR -E. G. White, 6 Maret, hlm. 75).
***

4. PARA PENGERJANYA MEMILIKI SEGALA SESUATU DENGAN


NILAI YANG KEKAL

"Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu


jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu
terima. Sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita;
sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang
tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu." (2 Korintus 6: 1,
10).
Kita berada di satu dunia yang penuh penderitaan. Kesulitan, cobaan dan
kesusahan sedang menanti kita semua di sepanjang perjalanan menuju
rumah semawi. Tetapi banyak orang yang melipatgandakan bebannya
dengan terus-menerus memperkirakan kesusahan. Kalau mereka
5
menghadapi kesulitan atau kekecewaan, mereka menganggap bahwa
segalanya akan hancur, bahwa penderitaan mereka adalah yang paling
berat dari semuanya, dan bahwa mereka pasti akan berkekurangan.
Dengan demikian mereka menyusahkan diri sendiri dan menyelubungi
diri dalam bayangan. Hidup itu sendiri menjadi suatu beban bagi mereka.
Tetapi tidak perlu terjadi hal yang demikian. Diperlukan upaya yang teguh
untuk mengubah arus pemikiran mereka. Tetapi perubahan dapat
diadakan. Kebahagiaan mereka, baik itu terhadap kehidupan masa
sekarang maupun yang akan datang, bergantung pada kemantapan
pemikiran mereka atas perkara-perkara yang menggembirakan. Biarlah
mereka memalingkan pandangan dari gambaran surat, yang semata-
mata bersifat khayalan, kepada keuntungan-keuntungan yang telah
ditaburkan Allah di sepanjang perjalanan hidup kita, dan di balik itu adalah
hal yang tidak kelihatan dan kekal—Hidup yang Terbaik, hlm. 232.
Semua orang yang mengejar perjalanan Kristen, harus memiliki,
dan akan memiliki, pengalaman yang hidup, yang baru dan menarik.
Pengalaman hidup terdiri dari pencobaan, konflik, dan godaan setiap hari,
upaya dan kemenangan yang kuat, serta kedamaian dan sukacita besar
yang diperoleh melalui Yesus-Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 579.
(AGAMA YANG BERSINAR -E. G. White, 10 April, hlm. 111).
***

5. HATI YANG BERGEMBIRA MEMILIKI SUKACITA DARI TUHAN


SETIAP HARI

"Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira


hatinya selalu berpesta." (Amsal 15: 15).
Kita dapat mengadakan pesta hal-hal baik setiap hari; karena Allah dapat
membukakan seluruh harta surga bagi kita-Testimonies to Ministers, hlm.
119.
Tidak ada kuasa manusia yang dapat memuaskan orang yang
jiwanya lapar dan dahaga. Tetapi Yesus mengatakan: "Akulah roti hidup;
barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang
siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi"-Khotbah di Atas Bukit,
hlm. 28.

6
Sebagaimana makanan perlu untuk tubuh, demikian juga halnya dengan
Kristus untuk jiwa. Makanan tidak dapat memberikan manfaat kepada kita
kecuali kita memakannya, kecuali makanan itu menjadi sebagian dari
tubuh kita. Demikianlah Kristus tidak bermanfaat bagi kita jika kita tidak
mengetahui Dia sebagai Juruselamat pribadi. Suatu pengetahuan secara
teori melulu tidak akan memberikan kebaikan kepada kita. Kita harus
makan dari pada-Nya, menerima Dia di dalam hati, sehingga kehidupan-
Nya menjadi kehidupan kita. Kasih-Nya, rahmat-Nya, harus dipahami
baik-baik-Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 421.
Biarlah para anggota gereja mengingat tentang fakta bahwa nama
mereka terdaftar di buku-buku gereja tidak akan menyelamatkan mereka.
Mereka harus menunjukkan diri mereka berkenan kepada Tuhan, pekerja
yang tidak perlu malu. Hari demi hari mereka harus membangun karakter
mereka sesuai dengan arahan Kristus. Mereka harus tinggal di dalam Dia,
terus-menerus menjalankan iman di dalam Dia. Dengan demikian mereka
akan tumbuh menjadi pria dan wanita seutuhnya di dalam Kristus—orang-
orang Kristen yang sehat, ceria, bersyukur, dipimpin oleh Allah ke dalam
terang yang lebih jelas dan lebih jelas lagi—Testimonies for the Church,
jld. 9, hlm. 47, 48.
(AGAMA YANG BERSINAR-E. G. White, 18 Mei, hlm. 151).
***

6. MERENUNGKAN TUHAN

"Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak


bersukacita karena TUHAN." ( Mazmur 104: 34).
Biarlah setiap tujuan yang Anda bentuk, setiap pekerjaan yang Anda
lakukan, dan setiap kesenangan yang Anda nikmati, bagi kemuliaan
Tuhan. Biarlah ini menjadi bahasa hatimu: Aku milik-Mu, ya Tuhan, hidup
untuk-Mu, bekerja untuk-Mu, dan menderita untuk-Mu.
Banyak yang mengaku berada di pihak Tuhan, tetapi sebenarnya
tidak, tujuan semua tindakan mereka ada di pihak setan. Dengan cara
apa kita akan menentukan di pihak siapa kita berada? Siapa yang
memiliki hati kita? Bersama siapa pikiran kita? Kepada siapa kita senang
berbicara? Siapa yang memiliki kasih sayang terhangat dan energi terbaik
kita? Jika kita berada di pihak Tuhan, pikiran kita bersama Dia, dan pikiran
7
termanis kita adalah tentang Dia. Kita tidak memiliki persahabatan
dengan dunia; kita telah menguduskan semua yang kita miliki dan diri kita
kepada-Nya. Kita rindu untuk memiliki atau menyandang gambar Nya,
menghirup Roh-Nya, melakukan kehendak Nya, dan menyenangkan Dia
dalam segala hal-Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 262.
Menjadi seorang yang berkenan kepada Allah—benar-benar hak
istimewa! Untuk berkomunikasi dengan-Nya—apa yang lebih dapat
mengangkat, memurnikan, dan meninggikan kita di atas kesenangan
dunia yang sembrono? Agar kodrat kita yang rusak diubah oleh kasih
karunia, nafsu dan kecenderungan hewani kita tunduk, dan berdiri dengan
moral yang tinggi, mencapai kemenangan setiap hari, akan memberikan
kedamaian hati nurani yang dapat muncul sendiri dari perbuatan benar.
Sahabat orang muda... dengan pekerjaan dan pengalihan seperti
ini, Anda mungkin bahagia. Tetapi alasan mengapa Anda gelisah adalah,
Anda tidak mencari satu-satunya sumber kebahagiaan yang sejati. Anda,
dan selalu berusaha untuk menemukan dari Kristus kenikmatan yang
hanya ada di dalam Dia –Testimonies for the Church, Jilid 1, him. 504.
(AGAMA YANG BERSINAR -E. G. White, 9 Agustus, hlm 238).
***

7. DOKTRIN YANG TIDAK SEHAT

"Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang


menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua
orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan." (2
Tesalonika 2: 11, 12).
Mereka yang tidak mau menerima kebenaran Alkitab yang terang, jelas
dan tajam, senantiasa mencari cerita-cerita dongeng yang akan
mendiamkan hati nurani. Semakin kurang rohani, penyangkalan diri dan
merendahkan doktrin-doktrin yang dikemukakan, semakin besar
kesukaan yang dengan mana mereka diterima. Orang-orang ini meren-
dahkan kuasa intelektual untuk memuaskan keinginan keinginan daging
mereka. Oleh karena kesombongannya, mereka tidak perlu menyelidiki
Alkitab dengan jiwa yang menyesal dan doa yang sungguh-sungguh
memohon tuntunan llahi, mereka tidak mempunyai perisai untuk
menangkis penipuan. Setan siap sedia memenuhi keinginan-keinginan
8
hati, dan menyembunyikan penipuannya itu di tempat kebenaran.
Demikianlah caranya kepausan mendapat kekuasaannya atas pikiran
pikiran manusia; dan oleh penolakan kebenaran, sebab kebenaran itu
melibatkan salib, maka Protestan pun menuruti jalan yang sama. Semua
yang melalaikan Firman Allah, mempelajari kenyamanan dan politik agar
mereka tidak mempunyai perbedaan dengan dunia ini, akan dibiarkan
menerima bidat atau ajaran yang sesat yang terkutuk gantinya kebenaran
agama. Setiap bentuk kesalahan yang dapat dipikirkan akan diterima oleh
mereka yang dengan sengaja menolak kebenaran. la yang memandang
ngeri suatu penipuan akan dengan mudah menerima yang lain. Rasul
Paulus, berbicara mengenai sekelompok orang yang "tidak menerima dan
mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka," menyatakan,
"Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang
menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua
orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan" (2
Tes. 2: 10-12). Dengan amaran seperti itu di hadapan kita, kita perlu
waspada mengenai doktrin-doktrin yang kita terima-Alfa dan Omega, jld.
8, hlm. 549, 550.
(AGAMA YANG BERSINAR -E. G. White, 18 Agustus, hlm. 247).
***

8. PERASAAN-PERASAAN PAHIT

"Apakah aku bersukacita karena kecelakaan pembenciku, dan bersorak-


sorai, bila ia ditimpa malapetaka....Maka biarlah bukan gandum yang
tumbuh, tetapi onak, dan bukan jelai, tetapi lalang. Sekianlah kata-kata
Ayub." (Ayub 31: 29, 40).
Perasaan pahit... asing bagi jiwa Kristus –Testimonies for the Church, jiild.
2, hlm. 52.
Yesus, ketika dicaci maki, dan dihina, tidak membalas. "Ketika la
dicaci maki, la tidak membalas dengan mencaci maki." Ketika kekejaman
manusia menyebabkan Dia menderita bilur dan luka yang menyakitkan,
Dia tidak mengancam; tetapi menyerahkan diri-Nya kepada Dia yang
menghakimi dengan adil....
Apakah hamba lebih besar dari tuannya? Kristus telah memberi kita
hidup-Nya sebagai teladan, dan kita tidak menghormati-Nya ketika kita
9
menjadi iri terhadap setiap hal kecil, dan siap untuk membenci setiap luka,
yang diduga atau nyata. Bukanlah bukti dari pikiran yang mulia untuk
bersiap membela diri, untuk menjaga martabat kita sendiri. Kita lebih baik
menderita secara salah seratus kali daripada melukai jiwa dengan roh
pembalasan, atau dengan melampiaskan amarah—Testimonies for the
Church, jld. 2, hlm. 426.
Tidak ada dendam yang harus masuk ke dalam hati kita. ... Oh
kecemburuan dan prasangka jahat, kerusakan apa yang telah engkau
lakukan! Bagaimana engkau telah mengubah persahabatan dan kasih
menjadi kepahitan dan kebencian! Kita harus menjadi kurang sombong,
kurang sensitif, kurang mencintai diri sendiri, dan mati terhadap
kepentingan diri sendiri-Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 566.
"Jangan bersukacita ketika musuhmu jatuh, jangan pernah
bergembira ketika dia digulingkan; jangan sampai Yang Kekal melihat-
nya dan dalam ketidaksenangan mengalihkan murka-Nya darinya
kepadamu" (Amsal 24: 17, 18, Moffatt).
(AGAMA YANG BERSINAR -E. G. White, 20 Agustus, hlm. 249).
***
Rasul Paulus dan rasul Petrus bersaksi mengenai pertumbuhan
tabiat Kristus dalam diri umat-Nya.
Galatian 5:22-3:
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
1. Kasih:
Agar dapat menggenapi Gal. 5:22, kita harus merasakan terlebih
dahulu bahwa Allah mengasihi (agape) kita, barulah kita bisa mengasihi
diri sendiri dan sesama.
2. Sukacita:
Kita perlu merasakan terlebih dahulu sukacita Tuhan Yesus yang
telah menebus kita, barulah kita bisa bersukacita memandang wajah
Tuhan Yesus dalam iman. Sukacita ini tampak dalam wajah kita.
3. Damai sejahtera:

10
Setelah merasakan terlebih dahulu damai sejahtera dari Allah,
barulah kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan dengan pengalaman
pahit yang menjadi akar pahit di masa lalu. Akibatnya adalah kita menjadi
pembawa damai.
4. Kesabaran:
Kita perlu melihat dengan mata iman kesabaran Allah terhadap kita,
barulah kita sabar terhadap diri sendiri di dalam proses Allah menciptakan
kita kembali seperti tabiatNya, kita akan memiliki kesabaran melihat
perbuatan orang lain yang tidak berkenan kepada kita.
5. Kemurahan:
Menyadari kemurahan Allah hingga saat ini yang memelihara,
melindungi dan memberkati kita, akan menjadikan kita setia kepada
talenta yang dipinjamkan kepada kita masing- masing.
6. Kebaikan:
Merasakan kebaikan Tuhan Yesus yang menciptakan kita di
dalam kandungan ibu kita, seperti kata pemazmur:
Mazmur 22:10-11:
Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang
membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu aku diserahkan
sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
7. Kesetiaan:
Kesetiaan (dalam bahasa aslinya faith, iman). setelah keenam
proses sebelumnya itu, barulah Tuhan Yesus berkarya penuh di dalam
memberikan iman-Nya sendiri tinggal di dalam hati kita.

Efesus 2:8-9:
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri.
Revelation 14:12 (KJV): Here is the patience of the saints: here are
they that keep the commandments of God, and the faith of Jesus
(iman Yesus.)

11
8. Kelemahlembutan:
Kelemahlembutan Tuhan Yesus dapat benar-benar dirasakan
pada saat kita terbeban berat:
Matius 11:28:
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu.
dan pada saat jatuh dalam dosa:
1 Yohanes 2:1:
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan
berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai
seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Sifat
lemah lembut yang menjadi tabiat kita akan kekal
Matius 5:5:
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki
bumi.
9. Penguasaan diri:
Kuasa bagi penguasaan diri sendiri berasal dari Roh Kudus karena
hak memilih kita sudah kita serahkan dengan sukarela kepada Tuhan
Yesus Kristus. Maka, Roh Kudus yang tinggal di hati kita akan
mengendalikan kata-kata, perbuatan bahkan motif kita.
Yohanes 16:8:
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman; sehingga iman Yesus yang sudah tinggal
di dalam kita.

Yohanes 15:4:
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada
pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku.
Filipi 2:13:

12
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya).
Hingga janji Allah di dalam:
2 Petrus 1:5-7:
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha
untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri,
kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan
kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan
kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
digenapi di dalam pribadi kita. Halelu-YAH Amin.

Tuhan Yesus memberi nasehat di dalam Lukas 6:20-45:


Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagia-
lah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan
Allah.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan
dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis,
karena kamu akan tertawa.
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci
kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta
menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguh-
nya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek
moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaan-
mu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar.
Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan
berdukacita dan menangis.
Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara
demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi
palsu."

13
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihi-
lah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci
kamu;
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi
orang yang mencaci kamu.
Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya
pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan
juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah
meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah
jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang
yang mengasihi mereka.
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik
kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat
demikian.
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu
berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa,
supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada
mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan,
maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah
Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak
tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah
hati."
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan
dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak
akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadat-
kan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke

14
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu."
Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka:
"Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya
akan jatuh ke dalam lobang?
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang
telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara,
biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu,
padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang
munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu."
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak
baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah
yang baik.
Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri
orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah
anggur.
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendahara-
an hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang
jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan
mulutnya, meluap dari hatinya."
Menginjil adalah menggenapi Amanat Agung dari Tuhan Yesus,
Matius 28: 19-20:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
Menginjil itu juga berarti bahwa kata-kata dan perbuatan kita sesuai
dengan Firman Tuhan sehingga kita disebut “surat yang hidup.”

15
2 Korintus 3:2-3:
Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang
dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan
kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang
hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu
di dalam hati manusia.
Kita hidup hanya untuk kemuliaan Allah dan saluran berkat untuk sesama
manusia.
Yesaya 43:7, 10:
Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan
untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-
Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan
mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk,
dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

*******

16

Anda mungkin juga menyukai