Anda di halaman 1dari 33

Maret 2023

Maret 2023

Para Mitra terkasih,


Salah satu hal yang membuat kita bersemangat adalah ketika
memikirkan komitmen strategis kita dalam gerakan rohani membantu
menggenapkan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dalam generasi ini.
Dan kita fokus pada kekuatan kita. Kita diberkati dengan banyak
kekuatan yang kita miliki seperti strategi pendekatn terhadap audiens
di lingkup pengaruh kita. Kita juga memiliki pelatihan-
pelatihan yang terus dikembangkan dengan baik untuk membawa
jutaan orang pada Injil.
Memikirkan kekuatan, kita langsung teringat pesan Paulus dalam
Filipi 2:2, “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini:
hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu
tujuan,” Kita tidak boleh kehilangan fokus kita pada kebenaran yang
luar biasa ini. Dia adalah kekuatan kita di atas segalanya. Kit tidak
ingin fokus pada kekuatan kita tanpa mengakui Dia sebagai kekuatan
terbesar kita dan sumber dari semua yang lain.
Pada kesempatan ini pula, kami ingin mengatakan bahwa kami
ingin terus bersama Bapak/Ibu/Sdr untuk setiap waktu. Kebersamaan
kita dalam doa yang kita panjatkan setiap hari merupakan
persembahan serta dedikasi yang tak ternilai tingginya dan bersifat
kekal.
Kerinduan kita, kita bersama-sama menjadi bagian penggerak
dari pelayanan strategis kita (Student Led Movements, Leader Impact,
Global Church Movements dan Digital) sehingga menghasilkan buah,
yaitu yang terhilang diselamatkan menjadi kenyataan. Christ Center
Multiplying Disciples muncul tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Redaksi

Penanggung Jawab: William Wairata


Koord. Doa: Elisa Aprilia

Tim Penyusun:
Boy Borang, Tegoeh H. Santoso, Tri Yulianto, Esther Yuliani,
Chandra Leonando Silitonga, Terry Octavianus.

Kontributor:
Boy Borang; Denny Kawenas;
Jerry Tamburian; Juniwati Nubatonis; Rini Djatikoesoemo;
Tegoeh Santoso; Wahju Djatikoesoemo; Zandy Keliduan; Lamroida Silalahi

Alamat Redaksi:
Jl. Penataran 10, Menteng; Jakarta 10320
Email: lpmi@terangindo.org

Rekening:
a.n. Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia
Bank Mandiri 006-0093757486; 142-0094031217
BCA 3423021345
DATANG PADA YESUS KAPAN SAJA Rabu, 1 Maret 2023

Penulis : Deni Kawenas


Firman Tuhan : Lukas 9 : 10-11
“…Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan
Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan (ay 11b)

Setelah melakukan perjalanan pelayanan, para murid Yesus kembali dan


tentunya mereka menceritakan apa yang diperintahkan Yesus untuk dikerjakan yaitu
memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit. Mengapa mereka bisa
menyembuhkan orang sakit? Karena mereka sudah diberi kuasa oleh Tuhan Yesus
sebelum mereka pergi (lihat ayat 1). Tuhan Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya sudah
cukup lelah setelah melaksanakan perjalanan pelayanan. Oleh karena itu Ia mengajak
mereka untuk menyingkir ke Betsaida untuk menyendiri dan beristirahat (lihat Markus
6:31).
Biasanya setelah kembali dari pelayanan di luar daerah, kami juga
menyampaikan laporan peyanan kepada pimpinan kami dan kemudian kami
mengambil waktu satu-dua hari untuk beristirahat sehingga tubuh bisa menjadi segar
kembali untuk mempersiapkan diri bagi pelayanan selanjutnya. Namun tidak demikian
dengan Yesus dan para murid-Nya pada waktu itu. Mereka bermaksud ingin
beristirahat, namun ternyata banyak orang mengetahui ke mana mereka pergi dan
mengikuti mereka. Dalam hal ini bisa saja Yesus dan murid-murid-Nya merasa
terganggu oleh kedatangan orang banyak itu dan menggerutu: “Orang-orang ini tidak
tahu ya, bahwa kami ini sudah kelelahan dan butuh istirahat, malah mereka datang
mengganggu.” Bahkan ada kemungkinan orang-orang itu bisa disuruh pulang dulu dan
datang kembali pada besok hari setelah Yesus dan murid-murid-Nya beristirahat. Tapi
hal di atas tidak dilakukan oleh mereka; malah sebaliknya Yesus dengan rela hati
menerima/menyambut mereka dan menyampaikan kepada mereka tentang Kerajaan
Allah serta menyembuhkan orang-orang sakit di antara mereka yang datang tersebut.
Itu berarti bahwa Tuhan Yesus siap sedia dalam segala waktu untuk menerima siapa
saja yang datang kepada-Nya meminta pertolongan. Tidak ada waktu yang tidak tepat
untuk datang kepada-Nya. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”(Matius 11:28).
Adakah pergumulan saudara saat ini? Apakah hal itu dalam hubungannya
dengan keluarga saudara atau dengan orang lain yang sepertinya tidak ada solusinya,
sehingga hal itu membuat saudara semakin merasa terpuruk dan putus asa? Datanglah
pada Tuhan Yesus sekarang ini juga. Tangan-Nya selalu terbuka untuk menyambut
kedatangan saudara kapan saja dan Dia siap menolong saudara dan memberi solusi
yang terbaik. Amin.

POKOK DOA:
Mengucap:
1. Untuk kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidup dalam pelayanan kita di
sepanjang bulan Pebruari.
2. Untuk tambahan mitra baru yang mendukung pelayanan staf dan lembaga melalui
doa dan dana.
DI TANGAN YESUS Kamis, 2 Maret 2023
SEMUANYA AKAN MENJADI BERES
Penulis : Deni Kawenas
Firman Tuhan : Lukas 9 : 12-17
“Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan
potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul” (ay. 17)

Setelah Yesus melayani orang banyak dan menyembuhkan mereka, pada waktu
itu hari hampir malam. Menurut saya, murid-murid-Nya sepertinya agak kurang sopan
terhadap Yesus karena mereka semacam “memerintahkan” Yesus untuk menyuruh
orang banyak itu pulang karena di tempat tersebut tidak mungkin mendapatkan
makanan untuk orang sebanyak itu.
Namun Yesus tidak memarahi mereka, malah dengan bijaksana Dia
mengatakan: “Kamu harus memberi mereka makan!” Mendengar hal tersebut pasti
mereka syok, karena bagaimana mungkin mendapatkan makanan di tempat yang sunyi
itu? Ingat bahwa mereka sedang berada di tempat yang sunyi untuk beristirahat
setelah melakukan perjalanan pelayanan sebelumnya (Markus 6:32). Yang ada pada
mereka hanya lima roti dan dua ikan, dan hal tersebut tidak masuk di logika mereka
untuk memberi makan orang sebanyak itu. Makanya mereka mencoba mengusulkan
kepada Yesus agar mereka dapat pergi membeli makanan untuk orang banyak
tersebut. Kalau kita mengikuti logika berpikir para murid, seandainya mereka (dua
belas orang) ini pergi membeli makanan maka mereka tidak akan mampu memikul
sejumlah besar makanan yang akan dibawa kembali ke tempat itu.
Kalaupun mereka mau menyewa keledai yang kemungkinan bisa membawa
makanan untuk 100 orang, maka dibutuhkan 50 ekor keledai bahkan lebih dari itu,
karena jumlah orang yang hadir 5.000 laki-laki, ditambah perempuan dan anak-anak;
ada kemungkinan bisa mendekati 10.000-an orang. Mana mungkin mereka bisa
mendapat lebih dari 50 ekor keledai di tempat sekitar itu.
Oleh sebab itu jalan satu-satunya adalah menyerahkan apa yang ada di tangan
mereka yaitu 5 roti dan 2 ikan kepada Yesus. Di tangan Yesus, apa yang tidak mungkin
menjadi mungkin! Di tangan Yesus, apa yang mustahil menjadi tidak mustahil! Di
tangan Yesus, apa yang tidak ada bisa menjadi ada! Di tangan Yesus, yang sakit bisa
disembuhkan! Di tangan Yesus, yang lemah dikuatkan! Di tangan Yesus, yang
mengalami pergumulan diberi jalan keluar yang terbaik! Bahkan di tangan Yesus, orang
mati-pun bisa dibangkitkan! Coba sebutkan apa lagi… semuanya akan menjadi beres di
tangan Tuhan Yesus.
Dan ketika Yesus mengucapkan berkat atas makanan yang ada, mujizat segera
terjadi. Dari 5 roti dan 2 ikan saja bisa menjadi makanan yang berlimpah-limpah
sehingga bisa memberi makan lebih dari 5.000 orang sampai kenyang. Bahkan makanan
itu bukan hanya cukup saja, tapi lebih dan lebihnya tidak tanggung-tanggung: 12 bakul
penuh (Yohanes 6:13). Bukankah itu suatu mujizat yang luar biasa?!
Apa yang saudara butuhkan sekarang? Uang, pekerjaan, teman hidup, rumah,
kendaraan dlsb? Taruhlah di tangan Yesus saat ini juga dan saudara akan melihat
hasilnya yang mencengangkan! Amin.

POKOK DOA:
Purwokerto
Doakan:
1. Rencana pemutaran film Yesus bahasa Banyumas di Banyumas TV.
2. Penjangkuan suku Jawa Banyumasan baik secara online maupun langsung.
3. Pemuridan diantara mahasiswa dan orang-orang percaya baru.
4. Para staf dan tim film beserta keluarga agar Tuhan senantiasa memenuhi dengan
kasih mula-mula, hikmat, dan perlindungan.
TERUS ATAU BERHENTI Jumat, 3 Maret 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Nehemia 4 : 1-23
“Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi, dan sampai ujung-
ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengn segenap hati.” (Nehemia
4:6)

“Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang.” telah menjadi


peribahasa yang terkenal yang berkaitan dengan prinsip; apa yang yang sudah dimulai
jangan sampai kandas di tengah jalan. Seorang mahasiswa yang menggebu-gebu masuk
kuliah, tiba-tiba dapat saja mengurungkan niatnya untuk lanjut, karena ada masalah
yang menghalanginya. Namun ia sadar bahwa harus berjuang meneruskannya.
Adakah pikiran yang sama dalam diri Nehemia untuk tidak meneruskan
pembangunan tembok Yerusalem itu? Mungkin saja secara manusia. Mengapa? Karena
ada hambatan, intimidasi dan ancaman serius yang menghadang pembangunan itu.
Ditambah lagi adanya laporan bahwa kekuatan mulai menipis (4:10). Namun ternyata
Nehemia tidak seperti itu. “Terus membangun” sudah menjadi komitmen yang tak
dapat dihentikan oleh siapapun. Nehemia tahu bahwa yang namanya pekerjaan rohani,
sudah pasti ada penentang. Baginya, kalau itu bagi kemuliaan Allah, maka Allah
sendirilah yang berperang melawan musuh-Nya (4:20). Dengan keyakinan itu, Nehemia
malah bertambah semangat untuk meneruskan pekerjaannya (ay. 13-23). Seperti
prinsip rasul Paulus, demikianlah Nehemia, bahwa apa yang dimulai dengan Tuhan,
pasti akan diteruskan sampai tuntas (Filipi 1:6). Musa, Yosua, adalah contoh bahwa
mereka tak boleh berhenti dalam emimpin bangsa Israel, meski banyak rintangan.
John Maxwell menulis: “Nehemiah taught us this lesson by staying committed to his
ultimate calling.” - Nehemia mengajar kita bahwa “berpegang pada komitmen” adalah
keputusan panggilan yang tak dapat diganggu gugat.
Fakta yang sama masih terjadi juga hingga hari ini bukan? Di mana ada
pekerjaan rohani, di sana pasti ada peperangan. Ketika baru bertobat, kita memiliki
semangat yang tinggi dalam memulai suatu pelayanan atau pekerjaan. Tetapi setelah
berjalannya waktu, komitmen itu mulai diuji dengan berbagai tantangan dan masalah.
Ada tiga kemungkinan: Apakah kita tetap maju, kelihatannya maju tetapi sudah
setengah-setengah, atau betul-betul ‘stop’ sama sekali. Bagaimana dengan kita hari
ini? Hanya dua kemungkinan: Terus atau berhenti.
Inspirasi: Jika orang duniawi bisa berhenti di tengah jalan seperti tanpa beban,
sementara orang percaya, tiap kali melangkah selalu berada dalam peperangan; terus
atau berhenti.

POKOK DOA:
Global Church Movement

Mengucap Syukur : Pertemuan Nasional seluruh Koordinator GCM Lokal dan Nasional
GCM Team pada 7-10 Pebruari 2023 di Bogor, dengan agenda: Partnership dan Strategy
Terang Indonesia-GCM.
Doakan:
1. Latihan dan Maksimalisasi pelayanan Tim JF MBB Cluster Jateng dan DIY, pada 16-
18 Maret 2023 di Surakarta, peserta 50 orang.
2. Pembekalan Pemimpin Kelompok MBB pada 24-25 Maret 2023 di Banjarmasin
target 25 peserta.
3. Latihan Para Pemimpin Kelompok MBB pada 27-29 Maret 2023 dengan target 50
peserta dari Jawa Timur dan NTB
4. Pelayanan Penjangkauan untuk 27 Suku UPG, JF MBB, Saudara Sebangsa , Youth
Generation dan Partnership.
TERIMA ATAU TOLAK ? Sabtu, 4 Maret 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Daniel 1 : 1-21
“Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja, dan dari
anggur yang biasa diminumnya Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah
itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang
Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azaria.” (Daniel 1:5-6)

Ada orang berkata: “Kalau tawaran itu diterima sudah jelas ada resikonya,
tapi kalau ditolak pun sayang.” Kadang-kadang begitu, saat ada rekrutmen, seorang
pekerja profesional diperhadapkan dengan dua kemungkinan, menerima atau
menolak. Dalam konteks Daniel, Alkitab menulis bahwa ia memahami apa rencana
Allah dengan kehadirannya di Babel, sehingga ia harus siap menerima menjalani
semuanya.
Daniel, yang adalah pemuda Yehuda yang ditawan ke Babel ini, adalah seorang
tokoh yang berkualitas dan profesional. Hal itu dilihat dari kemampuan
intelektualnya yang luar biasa. Ia mungkin tak menyangka jika akhirnya ia direkrut
menjadi pembantu raja Babel itu. Atau dalam perspektif ilahi, ia tak menyangka
Allah menempatkannya di negeri kafir itu. Dalam konteks ini, Daniel tidak menolak
kalau itu adalah panggilan Tuhan baginya. Dari sisi istana Nebukadnesar, mereka
memerlukan sumber daya manusia yang handal seperti Daniel. Tetapi dari sisi
rencana Allah, memang Daniel ‘diutus’ untuk memperkenalkan Allah yang sejati itu.
Itulah sebabnya Allah melengkapi dia dengan berbagai kemampuan khusus dan juga
yang memiliki kekuatan dan nilai dari dalam - “possessed inward strength and
values.” (John Maxwell). Kekuatan dan nilai itu telah membawa pengaruh signifikan
di tengah dunia kafir tersebut. Dengan hikmat dari Tuhan, Daniel dan kawan-
kawannya telah membawa diri dengan bijaksana, sehingga mereka menjadi berkat.
Seperti yang Yesus katakan bahwa di mana pun murid-murid-Nya pergi, mereka
hendaknya menjadi “garam dan terang.” (Mat.5:13-14).
Adakah kita juga berpikir bahwa di mana kita berada adalah wujud daripada
ketaatan kita terhadap panggilan Tuhan? Kita telah menerima dengan penuh
kesadaran bahwa di mana kita berada, disitu nama Yesus semakin dikenal. Masih
banyak tawaran yang dapat disodorkan kepada kita, apakah kita menerima atau
menolaknya, kita perlu berdoa memohon hikmat-Nya.
Inspirasi: Pribadi yang profesional dan berkualitas secara rohani, sangat
dibutuhkan oleh dunia yang sedang kehilangan keseimbangan dalam banyak
hal.

POKOK DOA:
Atlete In Action.
Mengucap syukur:
1. Staf yang melayani di AIA agar memiliki kesehatan dan kreatif dalam menjangkau
para Atlet
2. Kelompok yang sudah berjalan bersama para atlet yaitu tennis meja (Jakarta),
Tinju (Jabar) dan tinju (Sulawesi Utara)
Doakan:
1. Penjangkauan para Atlet sepak bola Asia U 20 di lima kota di Indonesia pada
bulan mei 2023.
2. Pendataan Atlet kristiani yang akan mengikuti Sea Games Kamboja pada bulan
Mei 2023, agar dapat memudahkan penjangkauan Atlet.
3. Rencana turnamen futsal, bekerjasama dengan "Brani, sebuah komunitas
peduli sesama anak- anak bangsa
TAHAN ATAU MENYERAH Minggu, 5 Maret 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Ayub 7 : 1-10

“Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-


hari orang upahan? (Ayub 7:1)

Bertekad mau melayani Tuhan, merupakan suatu pernyataan yang


agung dan mulia. Namun pernyataan sering kontras dengan sikap terhadap
kenyataan. Ketika kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan, tidak sedikit
yang tak mampu bertahan dan akhirnya satu demi satu mulai menyerah. Kata
orang, “bicara gampang tetapi saat melakukan dan mengalaminya, ternyata
sangat berat.”
Lalu bagaimana dengan Ayub? Sekilas apabila kita melihat keseluruhan
kitab Ayub, terlihat bagaimana awal kehidupan Ayub yang tadinya
menyenangkan, lalu berubah total menjadi begitu menyedihkan karena
penderitaan yang berat. Kalau dihubungkan dengan arti namanya, memang
Ayub berarti yang teraniaya (the persecute one). Secara manusia kadangkala
ia mengeluh dan seolah tak sanggup melihat keadaannya, sampai ia pernah
menyesali bahwa ia lahir ke dunia ini. Pada saat posisinya lagi begitu
terpuruk, ia diserang dan dicela oleh sahabat-sahabatnya dengan segala
argumentasinya. Mereka memandang bahwa semuanya terjadi karena dosa
Ayub. Bukankah seharusnya sabahat itu mendorong dan menghibur? Namun
perspektif imaniah Ayub tampaknya sangat berbeda dengan pikiran sahabat-
sahabatnya, termasuk istrinya sendiri. Kata-katanya dalam Ayub 2:10b
menunjukkan perspektifnya. “….Apakah kita mau menerima yang baik dari
Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Sikap berpikirnya yang
demikian telah membuatnya bisa bertahan. Bahkan sebenarnya bukan dia
sendiri yang bisa bertahan, tetapi seperti kata pemazmur, “Jika aku berada
dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku..” (Mazmur 138:7a).
Kembali ke Ayub, Allah sungguh menghargai ketahanan Ayub, dan Alkitab
mencatat bahwa dia tidak menyerah. Lalu apa yang terjadi? Akhirnya Tuhan
memulihkan dan menghibur dia (ps. 42:7-17). Perhatikan juga bahwa ketika
Ayub bicara soal Kristus yang adalah Penebusnya yang hidup, telah
membuatnya sanggup melihat dan merasakan penghiburan kekal yang
disediakan bagi semua yang percaya (Ayub 19:25-27; Filipi 2:8-10).
Dari lirik lagu, “Kekuatan serta Penghiburan”, kita dapat melihat
barangkali komposernya diinspirasi juga oleh kesaksian hidup Ayub. Liriknya:
“Kekuatan serta penghiburan, diberikan Tuhan padaku. Diangkat-Nya bila aku
jatuh, dan menghibur yang sedih. Dan sesuai dengan hikmat Tuhan,
kudiberikan apa yang perlu. Suka dan derita bergantian, memperkuat
imanku.” Kita juga merasa dikuatkan bukan? Marilah kita terus bertahan dan
jangan menyerah.
Inspirasi: Orang yang teruji bukanlah orang yang menyerah di tengah
jalan, tetapi yang berserah hingga pada akhirnya.

POKOK DOA:
Family Life (FL)
Mengucap syukur untuk:
1. TOT Staf LS Family Life Ministry di Batu Malang pada10-13 Febuari 2023.
2. I Still Do Seminar utk keluarga-keluarga di kota Malang dan sekitarnya (couple)
pada 14 Pebruari 2023.
Doakan:
1. Follow up kedua kegiatan I Still Do, agar terjadi gerakan pelayanan Family Life di
kota-kota seluruh Indonesia.
2. Tuhan mencukupkan kebutuhan pelayanan dan keluarga Staf LS strategi Family
Life melalui DMPD yang sedang berjalan.
TUNDUK ATAU TANDUK Senin, 6 Maret 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : 1 Petrus 5 : 1-11

“Demikian jugalah kamu,hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang


tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab:
“Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah
hati.” (1 Petrus 5:5)

Jika kita mendengar bahwa sering terjadi ada sapi yang mengamuk dan
menanduk warga sehingga tewas, tentu saja kita mengerti bahwa binatang
memang kodratnya demikian. Seperti pernah terjadi ada seekor sapi yang
menanduk sampai menembusi rusuk seorang sampai mati, memang
mengerikan. Namun sampai kapan pun manusia tidak dapat mengubah
kodratnya untuk berhenti menanduk. Berbeda dengan manusia yang punya
kesadaran moral dapat membedakan apa itu tunduk dan apa itu tanduk.
Uniknya, orang yang suka melawan, sering digambarkan sebagai orang yang
‘menanduk.’
Bicara soal tunduk, selain Petrus yang menghubungkannya dengan
sikap orang muda terhadap yang lebih tua, Paulus juga menghubungkannya
dengan sikap istri kepada suami dalam beberapa suratnya (Efesus 5:22;
Kolose 2:18). Orang-orang yang tua yang dimaksudkan Petrus adalah para
pemimpin, penatua, yang dipandang lebih dewasa di dalam jemaat. Para
pemimpin itu memiliki otoritas untuk membimbing, menasihati jemaat,
termasuk orang-orang muda. Orang-orang yang lebih tua tidak cenderung
bersifat memaksa atau mengharuskan (you must), tetapi lebih pada
membangkitkan kemauan (willingness). Jadi kalau mereka mau tunduk itu
adalah karena kemauan atau kerelaan hati mereka untuk taat. Seperti istri
tunduk pada suaminya, ia belajar tunduk bukan karena ‘ditundukkan’ tetapi
ia rela menundukkan diri. Membuat orang belajar tunduk memang tidaklah
mudah. Paulus mencatat, bahwa pada abad pertama saja telah terjadi
perlawanan, pemberontakan anak terhadap orang tua. Dalam arti yang lebih
luas, generasi muda tidak suka dinasihati atau diajar (cf. 2 Tim. 3:1-
9).Tidaklah mengherankan, di dalam kitab Amsal banyak nasihat bagi orang
muda agar belajar taat. Berkali-kali sebutan “hai anak-anak atau “anak-
anakku” (ben or na’ar), mungkin lebih merujuk pada anak-anak usia 12-20.
Dalam kenyataan masa kini, usia tersebut adalah masa-masa di mana sangat
memerlukan bimbingan yang tepat dan bijaksana. Apa yang kita lakukan
dalam rangka menciptakan generasi masa kini yang mau tunduk pada setiap
otoritas di atasnya?
Inspirasi: Orang muda yang rendah hati biasanya merasa diri bukan apa-
apa, sedangkan orang muda yang tinggi hati selalu merasa sudah tahu apa
yang diajarkan kepadanya.

POKOK DOA:
LDHR & NST
Doakan:
1. Semua staf agar bisa mengembangkan dirinya melalui Position focus,
mengembangkan pelayanan tim dengan koordinasi mingguan masing-masing tim
lokal, mengembangkan kepemimpinannya dengan kehidupan rohani yang baik dan
menjadi staf yang bermultiplikasi (healthy people, leaders and team).
2. Kesehatan seluruh tim dan keluarga, produktivitas pekerjaan sepanjang tahun
2023, dan kesatuan hati Tim.
3. Tim pelatih NST dalam membangun gerakan rohani (doa, PI dan Pemuridan) fokus
di target area kampus untuk menemukan murid.
4. Persiapan NST untuk 2023. Doakan setiap calon NST dalam persiapan mereka dan
juga persiapan pelatih untuk proses latihan di tahun ini
TENANG ATAU TAKUT Selasa, 7 Maret 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Markus 6 : 45-52
“sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia
berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Markus 6:50)

Sangat mengherankan bagi penumpang kapal Titanic, melihat para pemain


musik begitu tenang di saat-saat kapal mulai tenggelam. “The ship string players
continued to performed a version of the hymn “Nearer my God o Thee”, as the ship
was sinking…” (classicfm.com). Bagaimana mungkin di satu kapal, yang lain tetap
tenang, sementara yang lain tegang penuh ketakutan? Seperti kisah seorang ibu di
sebuah kapal yang menuju Amerika. Pada saat kapal itu sedang terancam tenggelam,
ia tampak tenang saja. Para pemumpang lainnya berkata, “Ibu tahu kapal ini mau
tenggelam tetapi ibu tenang-tenang saja? “Kalau kapal ini selamat sampai Amerika,
saya akan menghadiri pernikahan anak saya di sana. Tetapi bila kapal ini tenggelam,
saya akan ketemu anak saya di sorga.” Jadi kenapa saya harus takut?” Bagi dia,
seperti kata peribahasa, “ketenangan bukanlah bebas dari badai, tetapi ketenangan
di tengah badai.”
Ironis juga, bagaimana bisa para murid yang sudah jelas-jelas tahu bahwa
Yesus akan menyusul mereka, tetapi di saat angin sakal mengamuk, mereka kaget dan
menyangka Yesus itu hantu? (ay.45-46). Memang sekilas beralasan juga karena Yesus
datang pada jam tiga malam, di saat suasana hening sepi. Dalam suasana danau
seperti itu memang sangat sensitif dan mencekam, apalagi dengan terpaan angin
sakal yang mendadak. Tidak dicatat bahwa sikap mereka terbagi dua, ada yang
terkejut seolah melihat hantu, sementara ada yang tenang dan melihat Yesus dengan
sukacita. Yang ditulis bahwa mereka semua mengira Yesus hantu. Melihat sikap
mereka, tentu saja Yesus begitu heran dan sedih, namun Ia segera menyapa mereka,
“Tenanglah! Aku ini jangan takut..!” Kata “Jangan takut” merupakan kata-kata yang
juga disebutkan dalam Yesaya 41:10, 13-14; 43;1; 44:2. Perkataan yang memberi
ketenangan bagi para murid. Dia tidak hanya berkata “tenanglah”, tetapi Ia juga
berkata, Aku ini, jangan takut.” Ia ingin menegaskan kembali bahwa Dia yang
berjalan di atas air, yang mereka kira hantu, adalah Allah yang berdaulat (The
Sovereign One). Dia yang berkuasa menyuruh dan menghentikan angin sesuai
kehendak-Nya.
Yang menjadi pertanyaan, benarkah kita sebagai orang Kristen masa kini dapat
bersikap tenang di dalam situasi apapun? JIka kita berkata “Ya”, maka kita harus
ingat bahwa kita sedang dinantikan oleh banyak orang yang sedang tergoncang
imannya. Adakah kehadiran kita membuat orang yang dilanda kebimbangan
merasakan ketenangan dan damai sejahtera di dalam Kristus? (Yoh. 14:27; Fil. 4:7;
Kol. 3:15).
Inspirasi: Ketegangan dan goncangan hidup itu pasti ada setiap hari.
Namun setiap orang Kristen sejati memiliki ketenangan dari dalam hati, yang
membuatnya mampu berdiri teguh.

POKOK DOA:
Jesus Film
Mengucap syukur re-dubbing film Yesus yang sudah selesai proses sampai akhir dan
akan segera launching.
Doakan semakin banyak yang menggunakan film Yesus untuk melayani banyak orang
sehingga semakin banyak yang memahami, bahkan percaya & menerima Kristus
sebagai Tuhan & Juru selamat.
MENERIMA DAN MENUNTUN Rabu, 8 Maret 2023

Penulis : Lamroida Silalahi


Firman Tuhan : Matius 9 : 6
“…Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa..."

Ia takut untuk berterus terang kepada kedua orang tuanya. Telah


sekian lama ia hidup bersama dengan seseorang tanpa ikatan pernikahan.
Dan sekarang ia ditinggalkan sendirian saat mengetahui bahwa ia sedang
mengandung. Ia membayangkan kemarahan orang tua dan penghinaan dari
orang-orang di sekitarnya yang akan ia terima. Hampir saja ia memutuskan
untuk menghakhiri semua saat pertolongan datang tepat waktu. Kemudian
hari ia melihat anaknya tumbuh dengan baik di tengah keluarga yang sangat
mengasihinya. Ia merasa diterima dan dimaafkan serta melanjutkan hidupnya
dengan baik.
Setelah menyampaikan bahwa Ia berkuasa mengampuni dosa, Yesus
menyediakan diri untuk mendengar mereka yang disebut “orang-orang
berdosa.” Apakah karena Yesus menutup mata terhadap dosa mereka dan
sedang berkompromi? Tentu saja tidak, tetapi caranya memperlakukan
mereka adalah wujud dari kuasa-Nya mengampuni dosa, antara lain yaitu
dengan menerima orang berdosa sekaligus menyembuhkan kecenderungan
berdosa. Ia mengatakan, bahwa bukan orang sehat yang memerlukan dokter
tetapi mereka yang sakit. Hal ini seperti mengatakan aku tidak mengabaikan
mereka berbuat dosa, tetapi justru itu mereka memerlukan pertolongan.
Sikap menjauhkan diri dari mereka yang sedang jatuh dalam dosa
sangat mungkin akan memperparah keadaan mereka. Apalagi dengan
menambahkan cemooh ke dalam keterpurukan dan ketidakberdayaan
mereka. Hal ini sama sekali bukanlah cara yang tepat dalam menolong
mereka yang sedang berada dalam pencobaan. Dengan tetap menjaga diri
agar tidak jatuh ke dalam situasi yang sama saat memberikan pertolongan
dan mengulurkan penerimaan tanpa mengabaikan bahwa dosa tetaplah dosa,
kemudian menuntun mereka kepada kebenaran adalah cara yang Tuhan
kehendaki. Sama seperti yang dilakukan oleh Dia yang tidak menginginkan
seorangpun binasa tetapi dengan sabar menantikan pertobatan (2 Petrus 3:9)

POKOK DOA:
Digital Strategy
Mengucap syukur untuk project SPQ yang sudah disetujui & sudah selesai planning
implementasinya.

Doakan agar:
1. Project ini dapat dikerjakan sesuai time line & target dapat tercapai.
2. Pencapaian target MPD untuk semua staf.
UKURAN Kamis, 9 Maret 2023

Penulis : Lamroida Silalahi


Firman Tuhan : Matius 7 : 2

“…dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Ia sering merasa tidak nyaman berada diantara teman-temannya. Ia


selalu merasa tidak cantik dan tidak lebih baik dari teman-temannya. Sampai
suatu saat ia mendapati bahwa banyak dari antara mereka yang tidak
menaruh perhatian lebih atau menilai berdasarkan penampilan. Pertemanan
diantara mereka lebih didasarkan kepada kesamaan hobi dan minat. Rupanya
selama ini ketidaknyamanan itu justru muncul dikarenakan ukuran penilaian
yang ia bangun sendiri. Tanpa ia sadari, ia sering menilai orang lain
berdasarkan penampilan sehingga ia berpikir orang lainpun menilai dirinya
berdasarkan ukuran yang ia ukurkan kepada mereka.
Yesus berkata, “…ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu.” Ada orang yang menilai orang lain berdasarkan
kekayaan, yang lain menilai berdasarkan prestasi atau pencapaian. Kemudian
ukuran tersebut menjadi dasar baginya dalam menilai dirinya, apakah ia
cukup baik atau tidak akan didasarkan kepada ukuran yang sama, seperti
seberapa kaya atau seberapa besar pencapaiannya. Hal ini bisa menimbulkan
perasaan tidak nyaman bahkan merasa tertolak saat berada diantara orang-
orang yang menurutnya lebih kaya atau memiliki pencapaian yang lebih
darinya. Sementara orang lain bisa jadi tidak melihat atau menilai dari sisi
tersebut.
Merubah cara mengukur atau menilai akan menolong dalam melihat
segala sesuatu secara tepat dan menghindarkan diri dari perasaan tertolak
atau ketidaknyaman yang tidak perlu. Sebagaimana dituliskan dalam 2
Korintus 5:16-17 untuk tidak lagi mengukur berdasarkan penilaian manusia
karena siapa yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru. Ciptaan baru di
dalam Kristus dengan nilai yang tiada bandingnya yaitu seharga darah Kristus,
Anak Allah yang hidup. Penilaian diri yang tepat akan menjadikan hidup bagi
Kristus dan memperkenan hati-Nya menjadi tujuan utama di dalam hidup.

POKOK DOA:
OPS
Mengucap syukur untuk Yuan dan Hendrys yang sudah selesai mengikuti
program GOLD
Doakan:
1.Kesehatian dan kesehatan semua tim yang melayani di keuangan,office
dan teknologi
2.Latihan Training Fundamental Akuntansi yang diadakan dari Feb-Maret
2023 agar semua peserta dapat menguasai setiap materi dengan baik.
3.Fundamental Of Accounting Training yang akan diadakan tanggal 3 April
2023 - 26 May 2023 agar semua peserta dari Indonesia dapat mengikuti
dengan baik 4. Program GOLD yang sedang diikuti oleh Pak Kristian agar
dapat menyelesaikan setiap tugas dengan baik.
MENGHITUNG HARI Jumat, 10 Maret 2023

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : Mazmur 90 : 12-17

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang
bijaksana. (Mazmur 90:12)

Dua puluh tahun lalu dalam sebuah seminar keluarga sang pembicara
mengajak kami untuk membuat pita waktu selama setahun. Di titik-titik
waktu tersebut, kita mengalami masalah dan pergumulan, ternyata di situ
pula ada pertolongan, penghiburan, kemajuan, bahkan mengalami mujizat
dari Tuhan.
Di akhir tahun biasanya kita melihat ke belakang untuk membangun
resolusi yang lebih baik ke depan. Saat melihat masa lalu tentu ada yang
menyenangkan dan menyakitkan. Namun semua itu menjadi indah bersama
Tuhan, sebab semua yang diperkenankan terjadi itu menjadi kebaikan (dan
kita terima sebagai kebaikan), ketika kita mengasihi Allah (Roma 8: 28).
Masalah dan pergumulan akan merusak hidup kita, apabila kita menerima dan
menjalaninya dengan akal budi dan kekuatan kita sendiri. Musa mengenal
betul Allah sesembahannya dan ia mau hidup dalam rencana-Nya.
Ketika kita melihat kembali masa lalu dalam terang Tuhan, maka
hasilnya akan menolong kita mengenal Tuhan lebih dekat dan makin
mempercayai-Nya yaitu hati bijaksana sesuai maksud ayat diatas. Dengan hati
“Bijaksana” tersebut kita akan lebih realistis dan Alkitabah menyusun resolusi
ke depan. Sebetulnya resolusi bukanlah sekedar budaya memasuki tahun baru,
tetapi dalam setiap periode hidup, evaluasi dan resolusi adalah dua hal yang
sewajarnya berjalan beriringan.
Dalam tiap periode atau season hidup kita, seharusnya hati kita
semakin bijaksana hari lepas hari. Hal itu menjadi landasan yang kuat untuk
mendesain hari esok bersama Tuhan, sehingga seluruh karya kita diperkenan
dan diteguhkan Tuhan (ay 17). Tuhan selalu baik dan menunjukkan pilihan
terbaik, dalam otoritas kuasa-Nya. Allah selalu menolong tepat waktu dan
menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya.
Inspirasi: Kiranya Tuhan Yesus memberikan hati yang bijaksana, bagi
kemuliaan nama-Nya.

POKOK DOA:
Makassar
Doakan:
1. Kelvin Sally calon NST dalam persiapan hati, komitmen dan PMP mencapai 100 %
2. Staf yang melayani di kampus (Deri, Amelia, Kartini, Yunita) bersama
mahasiswa kunci baik di Makasaar, Parepare, Toraja dan Palopo.
3. Follow up pelayanan dan MoU dengan STTF Jaffray Makassar.
4. Target SLM Makassar 50 orang untuk mengikuti Explo CMD Submit
2023 di Bogor tanggal 18-21 Mei 2023 ( Kartini dan Yunita sbg PICnya
untuk Makassar)
SIKAP DAN STATUS Sabtu, 11 Maret 2023
ORANG BENAR
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : Yehezkiel 33 : 10-16

“....Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada waktu ia jatuh dalam
pelanggaran dan kejahatan orang jahat tidak menyebabkan dia tersandung, pada
waktu ia bertobat dari kejahatannya; dan orang benar tidak dapat hidup karena
kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa. (Yehezkiel 33: 12)

Beberapa tahun lalu ada seorang Pejabat tinggi yang memiliki banyak
prestasi dan sepak terjangnya luar biasa. Saat itu rekam jejaknya sangat
mengagumkan. Namun ketika beliau mendapat tugas jabatan lain yang
berdimensi politik luas, ia tergelincir sehingga diadili di Pengadilan Tipikor.
Seperti pepatah “Panas setahun lenyap oleh hujan sehari”, kariernya
terhenti dalam hukuman dan semua prestasi masa lalunya bagai lenyap
tanpa bekas.
Memang Kitab Yehezkiel ini konteksnya dalam PL adalah masa
pembuangan di Babel dimana bangsa Israel sedang hancur secara nasional,
sosial, dan spiritual. Dengan demikian ayat diatas tidak bisa langsung
dihubungkan dengan Doktrin Kepastian Keselamatan dalam Kristus yang tidak
pernah hilang/ berubah dalam konteks PB. Namun dalam perspektif hal
menabur dan menuai, setiap keputusan mengandung konsekuensi. Inilah
pelajaran penting tentang konsistensi untuk komitmen hidup benar.
Yehezkiel dalam masa pelayanan di tanah pembuangan melayani umat yang
sedang terpuruk baik secara sosial, ekonomi, maupun kebangsaan akibat dosa
-dosa mereka yng bertumpuk bertahun-tahun sehingga penghukumannya
amat mengerikan. Namun selain mengajarkan konsekuensi, nabi juga
menyampaikan janji-janji pemulihan dan kebaikan Tuhan bagi bangsa pilihan
yang tidak pernah hilang.
Saat ini kita juga hidup di tanah Indonesia secara fisik. Kita warga yang
merdeka bukan terjajah, pengajaran Yehezkiel perlu diperhatikan. Pada saat
kita berkarya, konsistensi untuk jujur, berintegritas, pantang menyerah,
terus mengembangkan diri dalam hidup kita di Indonesia, itu bukan
temporal. Semua harus terus menerus, sebab ketika kita teledor, keliru, atau
bersalah dalam pekerjaan (asal bukan kesalahan moral atau kriminalitas)
pasti prestasi kita masih bisa menetralisir bahkan menolong dalam batas
tertentu. Hidup ini berisi percaturan kompetensi, kapasitas, dan karakter.
Karena itu harus ada perjuangan untuk konsisten berintegritas,
mengembangkan diri, dan mengembangkan orang lain/tim.
Inspirasi: Hidup ini singkat, tetapi integritas kita akan bertahan lama
dalam catatan zaman dan memori anak cucu. Mari berhati-hati dan berjuang
dengan sungguh-sungguh.

POKOK DOA:
Leader Strategy
Mengucap syukur untuk kesetiaan para mitra dan para pemimpin yang terus bersinergi
membangun gerakan rohani melalui Doa, Dana dan Daya.

Doakan:
1. Rapat Kerja Tim LS Nasional di Jakarta,, 21-24 Maret 2023 yang di koordinir oleh
bapak Dutalon Sembering. Agar dapat menetapkan tactical plan dan top prioritas
untuk percepatan gerakan rohani.
2. Agar setiap anggota City Team setia dan semangat untuk memberitakan Injil dan
memuridkan.
CEROBOH KARENA KASIHAN Minggu, 12 Maret 2023

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : Yoshua 9 : 1-14

Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta
keputusan TUHAN (Yosua 9: 14)

Beberapa anak Tuhan sharing bagaimana mereka terjebak memberi


pinjaman lalu kesulitan menagihnya. Bahkan beberapa diantaranya adalah
sesama anak Tuhan. Hutang piutang itu memang hal yang pelik, kadang
sampai mencabut nyawa sebagai bayarannya. Melalui sharing tersebut,
sebagian peserta memiliki cara pandang yang bijak, yaitu lebih baik
membantu kesulitan orang itu dengan memberi semampunya dan seiklasnya
serta mendoakannya agar menemukan cara penyelesaian terbaik bersama
Tuhan.
Bacaan ini merupakan salah satu pengalaman buruk Yosua dan para
pemimpin Israel yang tidak mengandalkan Tuhan ketika ada jebakan. Memang
benar ungkapan orang Gibeon bahwa TUHAN telah menggentarkan bangsa-
bangsa (ay 9-10). Mungkin Israel merasa besar kepala karena melihat bahwa
sekarang bangsa-bangsa takut. Mereka terjebak tidak mengandalkan Tuhan,
dan ini adalah kegagalan kedua yang tercatat setelah kasus penaklukan kota
Ai. Ketika mereka lengah tidak mengandalkan Tuhan, maka pada pperiode
selajutnya setelah kematian Yosua, maka keberadaan orang gibeon juga
menjadi semacam “pembenaran” atau yurisprudensi dimana nantinya masing-
masing suku tidak memusnahkan bangsa-bangsa Kanaan di daerah target (milik
pusaka) mereka masing-masing di masa kitab Hakim-hakim.
Salah satu pelajaran penting bagi kita saat ini adalah jangan mudah
terjebak dengan penampilan yang mengenaskan, seakan terjepit dan
sebagainya dalam relasi sosial kita. Kadang banyak alasan berhutang yang
sebenarnya tidak masuk akal dan merupakan bagian dari konsekuensi sikap
dan tindakan mereka sendiri. Jika tidak hati-hati kita justru menuai hal buruk
dari taburan orang lain yang tidak bertanggung jawab. Sebaiknya kita
menolong orang tersebut untuk menemukan akar masalahnya, bukan
simptom/ gejala hutangnya. Janganlah kita mengambil resiko dan
menjerumuskan diri pada masalah yang tidak membangun, bahkan bisa
merusak persaudaraan. Rancangan Tuhan pasti yang terbaik dan memberikan
damai sejahtera.
Inspirasi: Mari belajar mengasihi sesama dengan berbagi sesuai
kemampuan dan kerelaan hati, hindari hutang piutang, dan mohon
pertolongan Tuhan agar bisa mengatasi semua kesulitan.

POKOK DOA:
Bandung
Doakan:
1. untuk keterbukaan pelayanan LPMI di Bandung dan Jawa Barat pada pelayanan
mahasiswa, profesional dan gereja, terutama dalam sinergi menjangkau suku
Sunda.
2. Staf, mahasiswa, profesional, dan mitra gereja bisa bersatu dan membangun
gerakan.
3. Pengembangan kemitraan dalam doa, daya dan dana bagi pelayanan di Bandung,
dan Jawa Barat agar Tuhan menyediakan pribadi, lembaga dan gereja yang siap
bergandengan tangan.
Senin, 13 Maret 2023
MOTIVASI DAN MENIPU
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : Yoshua 9 : 15-27

Oleh sebab itu, terkutuklah kamu dan tak putus-putusnya kamu menjadi hamba,
tukang belah kayu dan tukang timba air untuk rumah Allahku." Jawab mereka kepada
Yosua, katanya: "Sebab telah dikabarkan dengan sungguh-sungguh kepada hamba-
hambamu ini, bahwa TUHAN, Allahmu, memerintahkan kepada Musa hamba-Nya,
memberikan seluruh negeri itu kepadamu dan memunahkan seluruh penduduk negeri
itu dari depan kamu, maka sangatlah kami takut kehilangan nyawa, menghadapi
kamu; itulah sebabnya kami melakukan yang demikian. (Yosua 9:23-24)

Ada keluarga anak Tuhan yang saleh baru dikaruniai anak, saat
puteranya lahir mereka merawatnya sebaik mungkin. Karena kesibukan
keduanya, maka mereka mempekerjakan seorang babby sitter. Tugas
pengasuhan oleh babby sitter itu dilakukan bukan karena mengasihi sang
bayi, tetapi sebagai pekerjaan untuk mengejar upah. Ketika sang majikan
tidak ada, ada yang memergoki bahwa makanan bayi yang sangat dijaga
dengan baik kualitas/gizinya ternyata sering dihabiskan sang pekerja agar
terlihat berhasil kinerjanya. Akhirnya dengan berat hati keluarga itu segera
memberhentikannya, lalu mencari babby sitter pengganti yang baru.
Orang Gibeon bertujuan mencari selamat dengan menipu Yosua dan
bangsa Israel. Kemungkinan tindakan mereka itu didasari motivasi takut pada
kuasa Allahnya Israel. Mereka percaya bahwa perintah Allah Israel untuk
merebut tanah Kanaan akan terlaksana, terbukti dengan fenomena
hancurnya Yeriko dan kota Ai (ay 3,4,24), sehingga bagi mereka hikmat yang
paling pas adalah menggabungkan diri agar terbebas dari hukuman
pembinasaan oleh TUHAN sesuai janji-Nya pada Musa dan Yosua. Mereka
tidak punya pilihan lain demi kelangsungan hidup bangsanya. Dan terbukti
ketika mereka mengelabuhi Israel, mereka tidak jadi dibasmi, namun
akhirnya dikutuk Yosua dan selamanya menjadi budak (ay 23 dan 27)”.
Dalam dunia kerja, mengambil hati pimpinan itu wajar. Disitulah
motivasi menentukan cara, tentunya yang tidak boleh melanggar aturan
(aspek hukum) dan etika (aspek kepatutan). Sikap yang normatif untuk
“mengambil hati” pimpinan adalah bekerja secara profesional dan sesuai
tuntutan, bukan dengan menipu atau manipulasi apapun bentuknya. Jika
motivasi dan caranya salah, maka akan menuai seperti orang Gibeon, baik
cepat atau lambat. Nah di luar itu, sebagai upaya lebih adalah mengeksplor
semua bakat, talenta, serta kecakapan lain untuk menunjang performa
kinerja kita. Bahkan jika mampu bekerjalah melampui target atau tuntutan.
Dengan motivasi yang benar, percayalah ada banyak kreativitas/ ide yang
akan diberikan Roh Kudus melalui banyak orang, peristiwa, dan juga
pengalaman kita. Marilah kita menjalani semua bagian hidup dan profesi kita
tanpa tipuan sehingga tidak diperbudak olehnya pula.
Inspirasi: Memacu diri dan prestasi itu baik, namun harus dalam
pimpinan dan tuntunan Roh Kudus.

POKOK DOA:
Balikpapan
Mengucap syukur untuk kemitraan pelayanan dengan GKY dan GKKAI Balikpapan
sebagai FU dari Ekbale Balikpapan.
Doakan utk rencana training PI dengan gereja GKY dan LTC untuk Mahasiswa dan
Siswa pada bulan April, agar menemukan para pemimpin yang menjadikan PI sebagai
way of life dlm hidup mereka
“TUHAN PEMBELA” Selasa, 14 Maret 2023

Penulis : Juniwati
Firman Tuhan : 1 Raja-raja 1 :1-53

Takutah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk
mezbah. (1 Raja-Raja 1:50)

Manusia boleh berencana tetapi Tuhanlah yang menentukan setiap


langkah kita. Pada akhirnya orang yang di tetapkan Tuhanlah yang akan
menduduki atau melakukan sesuatu untuk menjalankan rencana Tuhan. Daud
sudah lanjut umurnya dan ia harus menobatkan seseorang untuk menjadi raja.
Daud mendengar bahwa Adonia telah mengangkat dirinya sendiri menjadi
Raja, atas dasar apa? Tidak ada. Ia mengambil inisiatifnya sendiri tanpa ada
hukum yang jelas, bayangkanlah jika kita punya seorang pemimpin yang
seperti adonia yang tidak taat pada hukum negara, pasti negara akan hancur
karena kebodohannya mengakat diri sendiri untuk menjadi raja. Daud yang
tahu hal ini segera mengambil tindakan untuk mengangkat anaknya menjadi
raja. Anak ini adalah Salomo. Dengan Titah raja Imam Abyatar melakukan
perintah untuk mengurapi dia menjadi raja, kemudian membawa Salomo
dengan keledai kepunyaan raja dan berkeliling untuk menberitakan bahwa
Salomolah yang menjadi raja. Dan mendengar hal itu para pengikut Adonia
peulang ke daerahnya masing-masing dan Adonia menjadi takut. Ia menjadi
takut karena telah melakukan kesalahan yang besar yaitu perlawanan untuk
menjadi raja. Ia menjadi takut dan malu, tak bisa berbuat apa-apa.
Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup ini adalah ketetapan dari
Tuhan. Tidak ada yang dapat menggagalkannya. Musuh dengan berbagai cara
untuk merebut hak kita namun Tuhan yang menjadi pembela tak akan
membiarkan hal itu. Karena itu mari kita terus berjalan dalam pimpinannya
sehingga kita ada dalam rel yang benar sesuai dengan firman Tuhan. Sehingga
kita tak bertindak bodoh seperti Adonia.

POKOK DOA:

Palangkaraya
Doakan:
1. Tim GCM Palangkaraya: Bpk. Luhing Rangin, ibu Farida
Tarigan dan Pak Jaya S. Rusan, ibu Ruli Krisnawati dpt
membangun partnership dengan pemimpin gereja, untuk
membangun Gerakan PI dan Pemuridan di 14 Kabupaten/Kota
di Kalimantan Tengah. Doakan juga Ibu. Farida dalam
mempersiapkan TSW angkatan ke 3.
2. Pelayanan mahasiswa/SLM Palangkaraya, agar mahasiswa
yang sedang dibina dan dimuridkan Saat ini dapat menjadi
CMD.(target sampai Juni 2023=30 orang CMD)
3. Tim LS Palangkaraya: pak Ferdinand, bu Puji, bu Nomi & bu
Ivonne dpt membangun gerakan rohani dikalangan pemimpin,
Casting Vision utk para Leader agar terbentuk CT baru serta
bu Puji dalam mempersiapkan TSW angkatan ke-6, brosur &
rekruting, tempat & tim fasilitator
BERGANTUNG KEPADA TUHAN Rabu, 15 Maret 2023

Penulis : Juniwati
Firman Tuhan : Bilangan 20 : 2-13

Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan harun: “Karena kamu tidak percaya
kepada-Ku dan tidak menghomati keudusan-Ku di dpan mata orang Israe, itulah
sebabnya kamu tidak akan menbawa Jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan
kepada mereka.” (Bilangan 20:12)

Suatu pernyataan yang ada dalam buku MPD, Saya dapat bergantung
pada Tuhan dan bukan pada diri sendiri atau saya dapat melakukannuya
dengan bergantung pada Tuhan yagn bekerja melalui saya. Jika saya
bergantung pada kemampuan pribadi, tujuan saya akan tercapai, tetapi
kerinduan saya tidak tercapai. Tetapi juka saya melakukannya dengan
bergantung pada Tuhan walaupun tujuan saya tidak tercapai, tepat waktu,
kerinduan saya akan tercapai karena TUhan akan memberikan keinginan itu
tercapai.
Musa dan Harun adalah orang yang dipilih oleh Tuhan secara khusus
menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel ke negeri
perjanjian. Mereka mendapat pengakuan dihadapan Allah dengan tanda yang
tidak dapat dibantah oleh manusia yaitu tongkat yang berbunga. Tongkat
merupakan lambang kepemimpinan, dan kepemimipinan ini dipercayakan
khusus kepada mereka berdua untuk memimpin bangsa Israel. Tanggung
jawab yang diembankan oleh Musa dan Harun sangat berat. Namun dapat
dilihat bahwa mereka dapat mengatasi semuanya dengan baik sampai titik
dimana mereka tiba di Meriba. Mengapa demikian? Karena mereka
bergantung kepada Tuhan. Sehingga mereka mampu untuk menanggung
bahkan menjalankan tanggung jawab kepemimpinan dengan baik.
Pada pasal ini dikatakan bahwa Musa dan Harun melakukan dosa. Dosa
seperti apa? Kejadian apa yang membuat mereka sampai bisa jatuh dalam
dosa? Dosa ini disebabkan oleh masalah kecil yaitu kebutuhan dasar yang
tidak dapat dipenuhi yaitu tidak ada air. Hal ini menyebabkan rakyat
bertengkar dengan Musa dan Harun mereka menyalahkan Musa dan Harun.
Saya tidak tau bagaimana perasaan mereka saat mereka datang kepada
Tuhan, kalau kita dipihak Musa dan Harun bagaimana perasaan kita? Tentulah
kita marah karena pernyataan mereka. Tampaknya Musa dan Harun saat itu
dalam keadaan yang marah. Kemarahan Musa dan Harun membuat mereka
tidak memahami firman Allah sehingga tindakan mereka tidak sesuai dengan
Firman Allah dengan tidak menghormati kekudusan Allah. Akibatnya mereka
berdua tidak akan menginjak tanah Kanaan.
Apakah perkara pertengkaran ini terjadi sekali? Tidak ini berulang-
ulang kali. Namun dari berbagai pertengkaran itu, Musa dan Harun dapat
menyelesaikannya. Mengapa karena mereka bergantung pada Tuhan dan
bukan pada diri sendiri. Tapi di Pasal ini diri mereka yang berkuasa mereka
tidak bergantung pada Tuhan. Walaupun dengan metodeatau cara musa
airpun keluar dari batu itu namun mereka tidak berjalan sesuai kehendak
Tuhan. Tujuan mereka tercapai, tapi kerinduan mereka tidak tercapai yaitu
sampai ke Kanaan karena mereka tidak menghormati kekudusan Tuhan. Serta
tujuan Tuhan untuk mereka dan rakyat tidak terjadi atas mereka yaitu
memuliakan nama Tuhan.

POKOK DOA:
Malang
Doakan:
1. Partnership dengan STT Aleitea dan GSJA Shalom supaya
segera terealisasi.
2. Rencana pertemuan dengan bidang misi SAAT untuk casting
visi dan partnership.
KEHANGATAN SORGAWI Kamis, 16 Maret 2023

Penulis : Jerry Tamburian


Firman Tuhan : Mazmur 17:15

“Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku
akan menjadi puas dengan rupa-Mu.”

“Job description for life: Walk Closely with God and do what He says.
(Steve Douglas). Penjabaran tugas atau tugas kita dalam hidup adalah
berjalan dekat dengan Tuhan dan melakukan apa yang Ia katakan. Pernyataan
ini sangat memberkati saya dalam menjalankan tugas dan pelayanan setiap
hari. Membangun hubungan yang intim dengan Tuhan melalui doa, Firman
Tuhan dan ketaatan membawa saya lebih dan lebih lagi mengenal Tuhan dan
kehendak-Nya dalam kehidupan saya.
Daud adalah contoh pribadi yang terus menerus mengembangkan
kedekatannya dengan Tuhan. Dalam Mazmur 17. Ia dengan jujur
menyampaikan kedalaman hatinya di hadapan Tuhan yang maha tahu: (a)
“mata-Mu kiranya melihat apa yang benar (ayat 2b). (b) Tuhan menguji dan
menyelidiki hati dan tahu apa yang ia katakan dan pikirkan apakah ia tulus
iklas (ayat 3). (c) Tuhan mengetahui apakah ia melakukan perintah dan
menuruti petunjuk-Nya serta tidak menyimpang dari pada-Nya (ayat 4,5). (d)
Tuhan mendengar dan memperhatikan secara detail ketika ia berseru kepa-
Nya (ayat 6). (e) Tuhan mengasihi dan menyelamatkan orang yang berlindung
pada-Nya sehingga mereka merasa aman (ayat 7). (f) Tuhan memelihara
pemazmur seperti biji mata-Nya dan menaungi, menyelamatkan dan
melepaskan ia dari serangan orang jahat (ayat 8-14). Dan Daud menutup
mazmurnya dengan perkataan bahwa ia akan memandang Allah ketika ia
hidup dalam kebenaran, tidak bersalah dan kehadiran Tuhan membuat
hatinya bergembira. (Ayat 15)
Teladan agung kita adalah Yesus lakukan dalam membangun hubungan
dengan Bapa di sorga. Yesus adalah Allah. Ia juga manusia. Sebagai manusia
sejati Yesus secara intens menbangun persekutuan dengan Bapa-Nya di
dalam doa (Markus 1:35), Ia mengkomunikasikan kepada Bapa-Nya apa yang
Dia pikirkan, rasakan, lakukan dan harapkan. Hal ini terlihat dari banyak
referensi ayat dalam Alkitab di antaranya tertulis dalam Yohanes 17; Matius
6:9-15; Lukas 23:34, 46, kemudian Firman Tuhan menjadi bagian dari hidup-
Nya setiap hari, itulah sebabnya ketika Ia di cobai oleh Iblis, Ia selalu
menjawab dengan Firman Tuhan (Matius 4:1-11). Dia menjadi model dalam
ketaatan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa tugaskan kepada-Nya (Yohanes
17:4) serta melakukan kehendak Bapa-Nya (Yohanes 4:34). Sebagaiman raja
Daud dan Tuhan Yesus lakukan, kerinduan yang sama juga ada pada kita
dalam membangun hubungan yang intim dengan Tuhan melalui doa dan
Firman Tuhan. Kita rindu agar tiap-tiap saat kita menikmati kehadiran-Nya
karena itulah yang akan membuat hati kita gembira (Mazmur 17:15).
Inspirasi: Roh Kudus menolong dan mengajar kita untuk lebih dekat
dengan Tuhan dan memberi kita kuasa melakukan apa yang Tuhan katakan
untuk kita kerjakan (Kisah Para Rasul 1:8)

POKOK DOA:
Cirebon
Mengucap syukur para mitra baru yang Tuhan berikan selama masa DMPD.
Doakan persiapan Renovasi Kantor LPMI Cirebon agar Tuhan cukupkan dana yang
dibutuhkan, Tukang yang tepat, cuaca yang baik, dan keamanan.
DIMENSI PENGUCAPAN SYUKUR Jumat, 17 Maret 2023

Penulis : Jerry Tamburian


Firman Tuhan : Mazmur 18 : 1-7
"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Markus 6:50c)
Pada zaman Perjanjian Lama, laut memiliki konotasi yang negatif bagi
orang Yahudi. Kata Ibrani untuk air (Mayim) berasal dari akar kata mem, yang
berarti chaos atau kekacauan. Hal ini masuk akal jika kita
mempertimbangkan orang Israel yang tumbuh besar dengan mendengar
bahwa banjir besar telah melenyapkan bumi di zaman Nuh. Bahkan hingga
hari ini, tidak banyak rumah atau hotel di sepanjang 33 mil garis pantai Laut
Galilea meskipun perairannya indah.
Di Markus 6:45 Yesus memerintahkan agar murid-muridnya
menyeberangi Danau Galilea, padahal Ia tahu bahwa beberapa saat kemudian
badai akan datang. Ketika Yesus datangpun mereka tidak mengenal Dia dan
ketakutan menyangka Ia hantu karena berjalan di atas air. Pertanyaannya,
mengapa Ia terlihat begitu “bersikeras” agar mereka tetap pergi walaupun
situasi tidak memungkinkan? Jawaban yang bisa diberikan adalah: Yesus
mengijinkan mereka berada di dalam kekacauan! Ia tidak meneduhkan badai
terlebih dahulu untuk kemudian menyuruh mereka menyeberang danau! Ia
membiarkan mereka memasuki badai! Tetapi, dibalik itu sebenarnya Ia
sedang mengamati apa yang sedang terjadi. Dibalik kelelahan dan
ketakutan, Yesus memberikan satu jaminan yang kuat bahwa Ia akan
mengatasinya, “Tenanglah, Aku ini, jangan takut”. Ia tidak sekedar
membiarkan mereka ada di dalam masalah, namun datang menghampiri
mereka dan membantu mereka meneduhkan badai. Hal ini menunjukkan
bahwa Dia sepenuhnya mengendalikan semua kekacauan yang terjadi.
Apakah Anda sedang menghadapi kekacauan saat ini? Jika ya, ingatlah
bahwa Tuhan Yesus ada dan melihat apa yang sedang Anda alami saat ini. Ia
mengijinkan Anda ada disana, namun tidak akan membiarkan Anda
menghadapinya sendiri atau bahkan tergilas oleh kekacauan tersebut. Yang
dibutuhkan adalah untuk tetap tenang, jangan takut, dan berseru kepada
Tuhan Yesus dengan iman untuk mengatasi kekacauan yang Anda hadapi.
Pada dasarnya Ia sepenuhnya memperhatikan dan mengetahui siapapun anak-
anakNya sedang menghadapi badai kehidupan, dan di waktu yang tepat, di
dalam kuasaNya yang besar, karena kasihNya yang mulia, Ia akan
mengendalikan kekacauan tersebut, meneduhkan badai sehebat apapun itu,
sehingga mendatangkan damai sejahtera.
Aplikasi: ketika menghadapi kekacauan ambilah waktu untuk
berkomunikasi dengan Tuhan dan menyerahkan sepenuhnya untuk diambil
alih dan dikendalikan oleh-Nya.

POKOK DOA:
Bangsa dan Negara.
Mengucap syukur untuk keamanan, ketenangan dan damai sejahtera atas seluruh
wilayah di Indonesia hingga saat ini.

Doakan unntuk Generasi Muda dimana Pemilu 2024 akan didominasi pemilih muda
berusia 17-40 tahun dengan jumlah sekitar 107 juta orang atau 53-55 persen dari total
jumlah pemilih agar Generasi muda tidak abai, tidak Golput dan mengerti iu ibu
ihtentang Pemilu dan ikut berpartisipasi aktif, dan muncul pemimpin-pemimpin muda
yang Takut akan Tuhan.
POSISI KEKUDUSAN Sabtu, 18 Maret 2023

Penulis : Jerry Tamburian


Firman Tuhan : Mazmur 15

Tuhan, siapa boleh menumpang dalam Kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-
Mu yang kudus? Mazmur 15:1

Kita hidup di tengah-tengah dunia yang tidak lagi menganggap


kebenaran sebagai harga yang mutlak. “Kompromi” adalah kata yang
tepat untuk itu. Orang kompromi agar tujuannya tercapai dengan
menghalalkan berbagai macam cara. Kita pernah membaca berita, seorang
hakim berkompromi terhadap kejahatan hanya karena uang atau suatu
jabatan. Tidak jarang orang protes kepada pedagang sebab ternyata barang
dagangannya sudah kadaluarsa tetapi masih saja dijual. Dalam kehidupan
beragama juga ada orang menawarkan janji-janji yang indah dengan
memakai ayat-ayat firman Tuhan untuk mempengaruhi orang lain tetapi
tujuannya adalah hanya untuk memuaskan hawa nafsunya. “Tidak apa-apa
berbohong yang penting untuk kebaikan,” kilahnya.
Mazmur 15, memberikan kita standar rohani dan moral yang tinggi
tentang hidup dalam kekudusan supaya kita tidak terjebak dengan standar
dunia ini. Pemazmur mengawali catatannya dengan menulis,”TUHAN,
siapakah yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapakah yang boleh diam
di gunung-Mu yang kudus? Kemudian kalimat selanjutnya ia menjawab (1)
Yang berlaku tidak bercela; (2) Yang melakukan apa yang adil; (3) Yang
mengatakan kebenaran dengan segenap hati; (4) Yang tidak menyebarkan
fitnah dengan lidahnya; (5) Yang tidak berbuat jahat terhadap temanya dan
(6) Yang tidak menimpahkan cela kepada tetangganya; (7) Yang memandang
hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN;
(8) Yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; (9) yang tidak
meminjamkan uangnya dengan makan riba dan (10) Tidak menerima suap
melawan orang yang tak bersalah. Pemazmur mengatakan,jika kita
melakukan hal-hal di atas, maka kita tidak akan goyah selama-lamanya (5b).
Kalau kita jujur, kita tidak mungkin melakukan hal-hal di atas dengan
kekuatan kita sendiri, kita banyak kali jatuh dan gagal dan gagal lagi. Atau
mungkin kita sekarang sedang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
apa yang Tuhan perintahkan di atas. Dalam Alkitab, Tuhan memberikan kita
jalan keluar untuk kita dapat melakukan hal-hal di atas. Pertama, izinkan
Roh Kudus memimpin hidup kita (Efesus 5:18). Kedua, sediakan waktu khusus
untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari (Mamur 1:1-3,
Kisah Para Rasul 17:11); ketiga, sediakan waktu khusus untuk berdoa
(Markus 1:35); dan keempat, minta Tuhan menolong kita untuk taat
melakukan apa yang Ia perintahkan kepada kita (Filipi 2:13).
Inspirasi; kegagalan dalam menjalankan perintah Tuhan sering kita
alami, tetapi Tuhan sudah memberikan jalan keluar bagi kita yang dengan
sungguh-sunguh datang kepada-Nya mengaku dosa (1 Yohanes 1:9) dan
kembali kita mengijinkan Roh Kudus memimpinn hidup kita (Efesus 5:18).

POKOK DOA:
Denpasar
Doakan:
1. MOU antara LPMI dengan Triatma jaya dan Mapindo dalam pelayanan SLM
Denpasar.
2. Sharing Visi dan training PI di STTII, STAN dan GKII Mataram
PEMILIHAN DAN KETAATAN Minggu, 19 Maret 2023
TANPA SYARAT
Penulis : Zandy Keliduan
Firman Tuhan : Kejadian 12 : 1-9

Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya... (Kejadian 12:4a)

Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Abram dengan memberikan 1


perintah dan 4 janji. Ia memerintahkan agar Abram keluar dari Haran tanpa
penjelasan kemana harus pergi. Setelah itu Allah langsung menyatakan janji-
janjiNya, yaitu akan membuat Abram menjadi bangsa yang besar, namanya
akan menjadi terkenal, orang yang mengutuk dia akan dikutuk namun yang
memberkati akan diberkati. Abram akan menjadi saluran berkat sehingga
semua kaum ( ‫ ִמ ְׁשפְׁ ֹ֥חת‬mispahot) yang berarti keluarga-keluarga di muka bumi
akan memperoleh berkat dari Tuhan.
Secara logika, Abram berumur 75 tahun tidak mungkin bisa memiliki
keturunan. Mustahil bisa menjadi masyhur karena pergi ke tempat dimana
tidak ada seorangpun yang mengenal dia dan keluarganya. Namun, kata
kerja ( ‫וַיֹ֥לֶ ְך‬weyelekz) artinya pergi di ayat 4 menjelaskan bahwa Abram pergi
melangkah sebagai ketaatan kepada perintah Allah. Abram pergi tanpa
bertanya arah dan tujuan, tanpa ragu dengan apa yang akan terjadi
kepadanya. Ia hanya taat tanpa komplaining. Dan inilah salah satu alasan
mengapa sehingga ia disebut sebagai Bapa segala orang yang beriman. Kitab
Ibrani pasal 11 menjelaskan bahwa Abraham di dalam ketaatannya tidak
pernah melihat janji-janji Allah digenapi dalam hidupnya, namun apakah itu
berarti Allah tidak setia terhadap janji-janjiNya? Tidak! Janji-janji Allah
tetap digenapi di dalam keturunannya yaitu Israel dan Yesus Kristus.
Pemilihan Tuhan terhadap Abram adalah pemilihan tanpa syarat, begitu juga
kepatuhan Abram terhadap Tuhan adalah kepatuhan tanpa syarat.
Mendengar dan merespon panggilan Tuhan untuk mengerjakan
perintahNya itu luar biasa, namun nilainya menjadi kecil ketika merespon
dan mau taat kepada Tuhan karena melihat nilai keuntungan dibalik ketaatan
tersebut. Seharusnya merespon untuk taat bukan karena akan mendapatkan
sesuatu yang menguntungkan, melainkan taat karena rasa hormat dan takut
akan Allah yang memberikan perintah dan tanggungjawab untuk dikerjakan.
Berat Tuhan selalu terpenuhi bagi yang memiliki motivasi taat dengan
kemurnian hati dan tujuan.
Aplikasi: Bagaimanakah kepatuhan Anda terhadap perintah Tuhan
selama ini? Apakah kepatuhan Anda adalah kepatuhan dengan syarat? Apakah
bersedia mengerjakan kehendak Tuhan tapi mengajukan syarat-syarat
tertentu kepada Tuhan untuk dipenuhi terlebih dahulu? Atau karena melihat
ada sesuatu yang baik dan menguntungkan dibalik perintah Tuhan tersebut?

POKOK DOA:
Semarang
1. Mengucap syukur untuk penandatanganan MOU antara LPMI dengan STT Abdiel,
dilanjutkan dengan training PI dan Pemuridan pada tanggal 19-20 Januari, sebagai
tindaklanjut dari acara Partnership Meeting di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Doakan:
1. Follow up nya melalui training dan pemuridan yang akan dilakukan.
2. Pelayanan PI Film Yesus melalui medsos (youtube, facebook, instagram dan
tiktok) dalam follow up untuk membalas pesan yang masuk agar bisa menolong
mereka dalam mengenal dan percaya Yesus melalui WA/telpon.
3. Agar ada orang non-K yang sungguh-sungguh ingin mencari kebenaran di dalam
Kristus.
KETULUSAN ABRAHAM Senin, 20 Maret 2023

Penulis : Zandy Keliduan


Firman Tuhan : Kejadian 12:10-20

“Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu
sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus
dan dengan tangan yang suci.” (Kejadian 20:5)

Dua tantangan yang dihadapi Abram ketika menjalani perintah Allah


yaitu kelaparan dan Firaun. Abram harus ke Mesir untuk mendapatkan
makanan karena kelaparan besar sedang terjadi. Namun Abram menyadari
bahwa kecantikan Sarai akan membuatnya terbunuh, oleh sebab itu ia
sepakat dengan Sarai untuk menyebutnya sebagai saudari perempuannya,
bukan istrinya. Dan benar ketika tiba di Mesir, Firaun yang tertarik dengan
kecantikan Sarai membawa ke rumahnya. Tidak dijelaskan untuk apa Sarai
dibawa kesana, namun sudah menjadi kebiasaan raja-raja untuk memiliki
banyak gundik. Abram selamat, namun mengapa ia melakukan itu? Apakah ia
berbohong?
Perlu dipahami bahwa pada saat itu Abram masih di tahap awal
mengenal Allah, namun ia sangat mengenal perilaku bangsa Mesir sehingga
wajar jika ia takut menghadapi Firaun dan perlu mencari jalan keluar agar
tidak dibunuh. Abram sebenarnya tidak berbohong karena memang Sarai
adalah saudari tirinya, dimana mereka satu ayah namun berbeda ibu (Kej
20:12). Firaun merasa baik-baik saja ketika mengambil Sarai namun sikapnya
tersebut ditentang Allah sehingga Ia menimpakan wabah kepada Firaun dan
seisi rumahnya. Sarai tidak boleh diambil atau dicemari oleh siapapun karena
Sarai adalah istri Abram yang juga terikat bersama-sama di dalam perjanjian
dengan Allah. Dari Sarai janji Allah untuk mendatangkan keturunan yang
besar bagi Abram dan menjadi berkat bagi bagsa-bangsa akan digenapi.
Rencana ini tidak boleh dihalangi oleh siapapun.
Sikap Abraham ini menjadi pelajaran penting bagi kita sekalian yang
melayani saat ini. Abraham terlihat cerdik seperti ular namun tulus seperti
merpati. Ketaatannya terhadap perintah Tuhan menjadi kunci melimpahnya
penyertaan, berkat, perlindungan dan pembelaan Allah. Ia lemah dan
terbatas, namun di dalam kelemahan dan keterbatasannya tersebut justru
Allah semakin meneguhkan dan menggenapi apa yang Ia rencanakan melalui
Abram.
Apakah saat ini Anda yakin sedang menjalankan rencana Allah melalui
hidup saudara? Dalam keyakinan tersebut, apakah Anda sedang menghadapi
situasi yang sulit? Ketika menghadapi tantangan tersebut apakah yang Anda
pikirkan? Mundur? Putar haluan? Atau terus mengerjakan panggilan Allah bagi
hidup saudara?
Aplikasi: Kepolosan hati, ketulusan niat, dan ketaatan akan
mendatangkan penyertaan, pembelaan, dan perlindungan Tuhan bahkan
berkat-berkat melimpah sehingga rencana-Nya tergenapi melalui kehidupan
dan pelayanan saudara.

POKOK DOA:
Medan
Bersyukur untuk kegiatan Training Knowing Jesus yang di ikuti 98 peserta dan
Partnership in Missional Gap dihadiri oleh 34 orang Pimpinan Gereja, Lembaga Rohani
dan STT.
Doakan:
1. Peserta yang telah dilatih tetap setia mempraktekkan yang mereka dapatkan
sehingga banyak orang yang mendengar Injil dan dimuridkan.
2. Melalui Partnership banyak Anggota tubuh Kristus baik Gereja, Lembaga Rohani
dan STT bergandengan tangan dalam menggenapkan Amanat Agung Tuhan Yesus di
SUMUT
KESETIAAN Selasa, 21 Maret 2023
DI DALAM PENYEMBAHAN
Penulis : Zandy Keliduan
Firman Tuhan : Kejadian 12 : 4–9

Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon


tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikanyalah mezbah di situ bagi TUHAN.
(Kejadian 13:18)

Tuhan tidak menyebutkan Abram harus kemana ketika ia diperintahkan


untuk pergi dari Haran. Tetapi kejadian 12:5 menyatakan bahwa mereka
menuju ke Kanaan dan sampai di suatu tempat yang bernama Sikhem di Utara
Yerusalem. Di Sikhem ini lah untuk pertama kalinya Tuhan menyatakan bahwa
Ia akan memberikan negeri Kanaan kepada keturunan Abram. Kurang lebih
500 tahun kemudian janji ini digenapi ketika bangsa Israel memasuki tanah
Kanaan yang dipimpin oleh Yosua. Setelah mendapat janji Tuhan, Abram
untuk pertama kalinya mendirikan mezbah (- ַַ‫ ִמזְׁ בח‬baca Mizbeach) yang
berarti tempat korban persembahan.
Di perjanjian lama, mezbah pertama kali dibangun oleh Nuh untuk
mempersembahkan korban bakaran. Mezbah kedua dibangun oleh Abram di
Sekhem dan tercatat bahwa selama Abraham hidup ia mendirikan beberapa
mezbah (Kej 12:7; Kej 12:8, Kej 13:18 dan Kej 22:9). Melalui mezbah ini kita
memahami bahwa Abraham percaya dan mengakui pribadi yang menampakkan
diri kepadanya adalah Allah yang layak dipercaya, dipuji, disembah dan
dimuliakansehingga ia secara otomatis meninggalkan, menyingkirkan ilah-ilah,
tuhan-tuhan lain yang ia sembah sebelumnya. Dimanapun ia berada, ketika
mengalami sesuatu dari Tuhan, ia mendirikan mezbah, beribadah kepada
Allah dan memuji Tuhan dengan setia. Dengan ibadah dan penyembahannya
yang baru ini, ia beserta keluarganya semakin diberkati dimanapun berada,
semakin disertai dengan hebat kemanapun pergi, dan tentu saja janji-janji
yang Allah telah berikan digenapi dalam hidupnya.
Sama seperti Abraham, kitapun yang hidup di zaman Perjanjian Baru
diselamatkan bukan karena inisiative sendiri untuk memilih Allah yang benar
di dalam Yesus Kristus, melainkan atas kedaulatan Allah untuk memilih dan
menyelamatkan kita (Yohanes 15:16). Sudah selayaknya namaNya
dipermuliakan dimanapun berada. Menghadirkan Allah melalui pujian dan
penyembahan di dalam keluarga akan membawa perlindungan yang kuat dari
berbagai gangguan kuasa-kuasa yang tidak terlihat dan akan membawa berkat
yang besar bagi kesejahteraan kita.
Aplikasi: Bagaimanakah sikap Anda ketika diselamatkan oleh Allah?
Apakah berhala-berhala telah disingkirkan dan digantikan penyembahan
kepada Yesus Kristus Allah yang hidup? Penyembahan kepada Allah seharusnya
tidak hanya dilakukan ketika ibadah minggu di gereja atau di dalam ibadah-
ibadah rutin, melainkan dimanapun berada hendaklah mezbah didirikan
dengan doa dan penyembahan pribadi kepada Tuhan Yesus Kristus.

POKOK DOA:
Jambi
Doakan:
1. Kesehatan Tim Jambi Buntukaraeng, Roita Panggabean, Dian Silaen.
2. Semua kebutuhan pelayanan baik secara pribadi maupun kebutuhan Perwakilan
agar tercukupi.
3. Calon staf dari Jambi (Jelita Ginting) Dan yg sedang dipersiapkan ada 2 orang lagi
(Clarita Saragih dan Putra Sianipar) supaya mereka tetap dapat membagi waktu
antara pelayanan dan studi mereka
EL-SHADDAI Rabu, 22 Maret 2023

Penulis : Zandy Keliduan


Firman Tuhan : Kejadian 17

Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan
diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: ”Akulah Allah Yang Mahakuasa,
hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela (Kejadian 17:1)

Pertama kali Allah berjanji kepada Abram adalah ketika ia berumur 75


tahun (Kej 12). Namun baru 24 tahun kemudian, Allah memastikan bahwa
perjanjianNya akan segera digenapi dengan menggelar tanggung jawab yang
lebih detail dari kedua belah pihak. Allah berjanji akan menjadikan Abram
bangsa yang besar, keturunannya akan diberkati, dan Tanah Kanaan akan
diberikan menjadi miliknya dan keturunannya selama-lamanya. Namun Abram
dan keturunannya harus hidup benar di hadapan Tuhan dengan memegang
teguh perjanjian dan semua laki-laki harus disunat (Kej 17).
Ketika perjanjian diikat, Abram telah berumur 99 tahun dan Sarai 89
tahun, sudah sangat tua dan secara fisik sangat tidak mungkin untuk memiliki
anak. Untuk itu mereka bertanya-tanya, bahkan mereka tertawa di dalam hati
ketika mendengar janji Tuhan tersebut. Namun perhatikan di Kejadian 17:1
ketika Tuhan mengawali percakapanNya, Ia menyebutkan diriNya sendiri
kepada Abram, bahwa Ia adalah (ַ ַ ‫ַש ַַּ֔די‬ ֵ֣ ‫אֲ נִ י‬dibaca Anni El-Shaddai) yang
ַ ‫ַאל‬
berarti Aku adalah Allah yang Mahakuasa. Dengan demikian ketika Ia berjanji
dan menyebutkan diriNya Mahakuasa Ia menyatakan bahwa apa yang mustahil
dan tidak mungkin bagi Abram dan Sarai, adalah mungkin dan tidak mustahil
bagi diriNya. Satu tahun kemudian Sarai melahirkan seorang anak laki-laki
yang disebut Ishak (Kej 21). Satu titik mula yang membuka mata Abram dan
Sarai bahwa Allah dalam kehendak dan rencanaNya telah menyatakan
kuasaNya dengan melakukan mujizat seturut yang Ia janjikan.
Allah yang berbicara kepada Abram adalah Allah yang sama yang kita kenal di
dalam Tuhan Yesus Kristus. Mujizat-mujizat yang Yesus lakukan 2000 tahun
lalu membuktikan bahwa Ia adalah El-Shadday, Allah yang Mahakuasa, yang
berkuasa melakukan dari yang tidak mungkin menjadi mungkin, membuat
sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Namun prinsip penting yang tidak
boleh diabaikan adalah Kemahakuasaan Allah dalam hubungan dengan mujizat
dilakukan berdasarkan kehendak dan rencana Allah yang bekerja sesuai tujuan
-tujuan yang Ia telah tentukan.
Aplikasi: Tuhan Yesus membuktikan bahwa Ia benar-benar berkuasa
sehingga apapun yang Ia janjikan pasti akan digenapi dari dulu sampai hari ini
dan selama-lamanya, sehingga tidak ada alasan untuk tidak digenapi karena
ketidakmampuan. Janji-janjiNya memperkuat iman siapa saja yang percaya
untuk semakin mempercayai kemahakuasaan dan kesetiaanNya terhadap janji
-janjiNya.

POKOK DOA:
Lampung
Doakan:
1. Supaya Lampung memiliki mitra pelayanan yang mendukung setiap program kerja
baik SLM/GCM di perwakilan Lampung.
2. Partnership, baik dengan gereja maupun Organisasi/Kampus
supaya pengembangan pelayanan akan semakin maksimal dan
menghasilkan generasi yang berkualitas.
AKU PERCAYA Kamis, 23 Maret 2023

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan : Yohanes 2:1-11

“Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-
tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya
percaya kepada-Nya.”(Yohanes 2:11)

Menurut sejarahnya buah anggur sudah dibudidayakan sejak 4000


tahun sebelum masehi di daerah Timur Tengah. Berarti sejak 4000 tahun
sebelum masehi, kebun anggur sudah pernah ada. Setelah itu pada tahun
2500 sebelum masehi mulai ada pengolahan anggur yang dijadikan minuman
di Mesir. Di Indonesia sendiri banyak jenis anggur yang dapat tumbuh dan
berbuah dengan baik. Perkebunan anggur besar ada di di Palu, Jogya, Bantul
dan Banyumas (google).
Berbicara tentang anggur yang diolah menjadi minuman, semakin
tahun usianya tua, semakin anggur itu mahal sebab proses fermentasi
membuat rasa anggur itu semakin enak. Tetapi ada anggur yang dibuat
dengan cepat tapi enak yaitu anggur yang dibuat oleh Yesus dalam sebuah
pernikahan di Kana (Yohanes 2:1-11). Kisahnya di awali dengan berita dari
juru minum pesta, bahwa anggur hampir habis, sementara pesta masih
panjang. Ibu Yesus merasa kasihan jika tuan rumah malu karena tidak
sanggup menyediakan anggur untuk pesta pernikahan itu. Lalu ibu Yesus
memberi tahu Yesus, “mereka kehabisan anggur.” Itu saja yang dikatakan,
Yesus tahu apa maksudnya, yaitu agar Dia berbuat sesuatu, “Do something”.
Pada akhirnya keluarga mempelai itu tidak dipermalukan karena Yesus
mengubah air menjadi anggur dan anggur itu rasanya lebih enak dari
sebelumnya. Anggur yang dibuat secara kilat tapi rasanya enak. Proses alami
tidak akan mungkin itu terjadi. Hal penting yang perlu kita perhatikan
adalah ayat 11, yaitu nats bacaan kita. Mujizat dibuat Yesus untuk
menyatakan kemuliaanNya dan akibatnya murid-murid-Nya percaya.
Mujizat-mujizat Yesus itu ajaib dan sulit dicerna oleh akal pikiran,
karena tidak selaras dengan hukum alam. Anggur dibuat dengan singkat
rasanya enak. Yesus berjalan di atas air, angin badai dihardik diam dan lain-
lainnya. Mujizat itu menimbulkan 2 macam tanggapan manusia. Pertama,
seperti murid-murid, menjadi percaya. Kedua, tidak percaya dan
mengangkap semua itu cerita dongeng. Bagaimana dengan Saudara? Apakah
Saudara percaya?
Inspirasi: Berbahagialah mereka yang percaya bahwa Yesus adalah
Mesias dan Anak Allah yang berkuasa.

POKOK DOA:
Tangerang

Bersyukur untuk kondisi pelayanan mahasiswa ada di tengah-tengah kampus Swasta


terbaik, Kampus Negeri dan Kampus kedinasan di Banten yang cukup banyak.
Doakan :
1. agar Tuhan kirimkan hamba Tuhan Full time / staf muda dan
volunteer untuk pelayanan mahasiswa di LPMI Tangerang
Banten.
2. Ketersediaan dana / beasiswa untuk mahasiswa yang
mengalami kesulitan biaya kuliah. Dan pelayanan Siswa
bekerjasama dengan guru agama di SMA Tangerang Kota
dapat membekali orang-orang muda untuk mengenal Kristus
DALAM NAMA YESUS Jumat, 24 Maret 2023

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan :1 Timotius 2:1-7

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” (1 Timotius 2:5,)

Hampir semua orang Kristen memulai doa dengan mengatakan “Bapa


kami yang di sorga” atau “Bapa yang maha kasih” lalu mengakhir doanya
dengan mengatakan “dalam nama Yesus Kristus”, “dalam nama anakMu yang
tunggal, Yesus Kristus, Juruselamat kami.” Frasa pertama adalah alamat
kepada siapa doa itu ditujukan dan frasa terakhir adalah dengan perantaraan
siapa doa itu disampaikan. Kemungkinan hal itu didasarkan pada ayat alkitab
dalam 1 Timotius 2:5, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
Rasul Paulus menulis surat kepada Timotius, dalam 1 Timotius 2: 1-7,
agar Timotius mendorong jemaat untuk berdoa syafaat bagi para pemimpin
dan bagi pemberitaan Injil Yesus Kristus, dengan alasan bahwa Kristus yang
datang dan mati untuk menebus dosa manusia rindu agar semua orang
berbalik kepada Allah dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya. Jadi ketika seseorang berdoa dalam nama Yesus, selain
mengakui bahwa Yesus adalah pengantaranya, tetapi juga menyatakan
identitasnya, bahwa dia adalah orang-orang yang sudah percaya dan
diselamatkan.
Sering saya mendengar orang berdoa dengan memberi penekanan
dengan suara yang lebih keras, “DI DAAALAM NAMA YESUS, ….. “ dengan
maksud agar apa yang didoakan terjadi karena nama Yesus yang berkuasa.
Jika diucapkan datar saja, apakah nama Yesus tidak berkuasa? Saya kira sama,
sebab bukan suara kita, tetapi kepada siapa doa itu kita panjatkan. Janji
Yesus dalam Yohanes 14:13-14 “Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-
Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika
kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Oleh karena itu jangan sia-siakan kehormatan sebagai orang percaya untuk
berdoa dalam nama Yesus. Bawa apa saja permohonan saudara dalam nama
Yesus.
Inspirasi: Jika saudara berdoa dalam nama Yesus maka saudara
mendemonstrasikan iman dan percaya saudara kepada-Nya sebagai satu-
satunya pengantara antara Bapa dan manusia.

POKOK DOA:

Manado
Mengucap syukur untk TOT SLM MANADO yang dilaksanakan pada 10-12 Feb 2023 di
Lembah Doa Tinoor. Peserta 50 orang dari 3 kampus (UNSRAT,UNIMA,IAKN
Doakan Follow UP Training PI di Wilayah DIMALA oleh TIM LS & GCM MANADO
HIDUP YANG BERBUAH Sabtu, 25 Maret 2023

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan :Yohanes 15: 1-8, 16.

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap.” (Yohanes 15:16)

Staff LPMI pasti biasa dengan Strategic Plan dan Tactical Plan karena itu
merupakan siklus 5 tahunan dan siklus tahunan. Setelah itu adalah eksekusi
rencana-rencana yang dibuat untuk mencapai S.M.A.R.T. Goal (Specific,
Measureble, Attainable, Relevan, Time-bound) dari masing masing bidang
pelayanan. Dalam kerangka kerja pelayanan ini staff bisa terjebak untuk
memperhatikan performa pencapaian goal. Sebagai staff yang “berprestasi”
pasti akan disukai pimpinan dan dihargai oleh staf lain. Manyandang predikat
sebagai staf yang perprestasi bagus, tetapi harus waspada.
Firman Tuhan dalam Yohanes 15:1-8, Tuhan Yesus memperingatkan kita
dengan perumpamaan tentang pohon anggur. Pohon anggur berbuah lebat
hanya jika ia menempel pada pokok anggur, dimana pokok anggur itu
terhubung dengan akar yang bisa memberikan nutrisi pada ranting-ranting
untuk berbuah. Tuhan mengendaki kita agar kita berbuah lebat, ayat 16
berkata “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap.” Bayangkan jika ranting yang sudah berbuah lebat itu
lepas dari pokok anggur, buah masih lebat, tetapi tidak akan bertahan lama,
tidak menjadi buah yang tinggal tetap. Itulah yang saya maksudkan harus
waspada. Pastikan bahwa kita “berbuah lebat” karena kita melekat pada
Kristus dan secara kontinyu melekat pada-Nya. Tangkai dengan buah bisa
diperlambat pembusukannya, dengan memberi air, tetapi itu tidak akan lama
untuk melawan hukum alam, pasti akan layu dan menjadi busuk.
Inspirasi: Saudara telah dipilih Tuhan untuk berbuah lebat dan buah itu
tinggal tetap. Mari kita hidup makin berbuah dengan selalu melekat pada
Kristus.

POKOK DOA:

Bengkulu
Doakan:
1. Murid-murid sungguh-sungguh mengalami pembaharuan hidup
dalam Injil Kristus menghasilkan transformasi di kalangan
mahasiswa dan berdampak ditengah-tengah masyarakat.
2. Kebangunan rohani diantara Anggota tubuh Kristus sehingga
dapat bergandengan tangan menjangkau lebih banyak jiwa
bagi Kristus di Bengkulu.
MENGERJAKAN KESELAMATAN Minggu, 26 Maret 2023

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan :Filipi 2: 12-18

“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah
yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-
Nya.” (Filipi 2:12,13)

Apakah saudara rutin berolah raga? Mungkin jalan kaki, lari atau rutin ke
Gymn. Olah raga baik dan membuat jantung sehat, peredaran darah lancar
dan otot-otot kita terbentuk. Olah raga dalam bahasa Inggris sering disebut
exercise dan membentuk otot disebut “work out” kata work out itulah yang
dipakai dalam alkitab bahasa Inggris ketika Paulus menasihati jemaat Filipi,
“tetaplah kerjakan keselamatanmu.”
Keselamatan kita bukan karena usaha kita tetapi pemberian atau
anugerah Allah semata (Efesus 2:8-9). Jadi mengerjakan keselamatan itu
seperti melatih otot, otot kita sudah ada, diciptakan Tuhan, tetapi
membentuk dan menguatkan otot adalah tugas kita. Orang yang tidak pernah
bergerak masa ototnya berkurang dan ia menjadi lemah. Jika saudara sudah
menerima Kristus, maka saudara sudah diselamatkan tetapi keselamatan itu
tetap harus saudara kerjakan. Bagaimana?
Paulus memberitahu caranya, yaitu dengan takut dan gentar. Apa
artinya? Dia tidak menganjurkan saudara untuk takut pada Allah dalam arti
yang negatif, tetapi rasa hormat yang disertai kasih dan ketaatan. Sebagai
orang tua, kita tak ingin anak kita takut pada kita, tetapi kita menghendaki
mereka taat, kasih dan hormat pada kita. Itulah yang dikehendaki oleh Allah,
sebab kita adalah anak-anak-Nya (Yohanes 1:12). Kita seharusnya takut akan
konsekuensi ketidak-taatan pada Allah. Jika kita tidak taat, maka kita akan
kehilangan kesempatan menikmati berkat-berkat dan hidup berbuah yang
Allah telah rancang untuk kita.
Inspirasi: Puji Tuhan, siapa di dalam Kristus adalah orang yang sudah
memiliki keselamatan, kita harus mengerjakan keselamatan itu dengan terus
membangun relati dengan Tuhan melalui kasih, ketaatan dan hormat kita
kepada-Nya.

POKOK DOA:
Jember
Doakan:
1. Proses mempersiapkan 3 orang pemimpin dalam membangun
gerakan di kampus dan untuk diutus ke Explo CMD bulan Mei.
2. Target pelayanan sampai dengan Juni 2023 dalam membuka
pelayanan di 3 kampus.
KEADAAN MEMBENTUK KITA Senin, 27 Maret 2023

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan : Roma 8: 18-30

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari
semula mereka juga ditentukan-Nya n dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak
saudara.” (ROMA 8:28-29)

Sebagai orang tua yang memiliki anak-anak, saya ingin anak-anak saya
bertumbuh menjadi dewasa. Mereka perlu mendengar daru guru-guru dan kita
orang tuanya juga menjadi guru. Tetapi anak-anak juga didewasakan oleh
keadaan. Pernah dengar orang berkata, “Oh dasar anak mama” dengan
maksud mengejek orang yang hidupnya selalu dimanja oleh mamanya dan
tidak menunjukkan diri sebagai orang yang dewasa dan bertanggung-jawab.
Anak yang selalu dituntun, ditolong dalam melakukan segala sesuatu yang
mestinya bisa dia lakukan, akan menjadi anak yang manja dan tidak dewasa.
Lihat anak-anak yang hidup dalam keadaan keluarga yang sulit, biasanya
mereka lebih cepat tumbuh menjadi dewasa.
Allah demikian juga mengajar kita anak-anakNya dengan Firman-Nya,
melalui guru-guru Injil, melalui orang-orang Kristen yang dewasa. Allah juga
membimbing anak-anakNya dengan Roh Kudus yang diam dalam hati mereka.
Tetapi Allah juga memakai keadaan untuk membentuk kita. Kehidupan kita
tiap-tiap hari, masalah demi masalah pasti datang. Allah ingin kita belajar
dari keadaan dan masalah agar kita menjadi orang Kristen yang kuat. Roma
8:28-29, jelas mengatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu,
yaitu keadaan apapun, demi kebaikan kita. Apapun yang terjadi dalam
kehidupan kita, baik atau buruk, diijinkan Allah untuk membentuk kita. Jadi
jangan putus asa ketika saudara mengalami keadaan sulit. Tetaplah bersandar
pada Tuhan, pertolonganNya tak pernah terlambat, tetapi kadang Dia
membiarkan untuk membentuk iman kita.
Inspirasi: Bersyukurlah ketika keadaan baik-baik saja, tetaplah berharap
kepada Allah dalam keadaan tang tidak baik-baik saja, sebab disitulah ada
kesempatan untuk bertumbuh.

POKOK DOA:

Salatiga
Doakan:
1. Temen Weya (mahasiswa jurusan Olah Raga Kesehatan UKSW) yang saat ini sedang
dipersiapkan untuk bisa bergabung dalam NST, agar visinya makin dan
panggilannya makin makin jelas. Doakan juga Pak Poedjo - Bu Rindu yang
mendampingi serta dalam membangun gerakan rohani di UKSW dan kampus
sekitarnya.
2. Partnership dengan STTJKI Salatiga, Gereja Methodist Indonesia Krangkeng, Gereja
Jemaat Kristus Indonesia (Mororejo, Grogol dan Ngroto), Gereja Kristen Jawa
dalam rangka memperlengkapi mahasiswa dan jemaat melalui latihan MC²
KUALITAS HIDUP ORANG KRISTEN Selasa, 28 Maret 2023

Penulis : Wilfred Soplantila


Firman Tuhan : Matius 12:33

“Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu
pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya
pohon itu dikenal.”

Kita sekarang berada di masa penentuan Ilahi dan masa pemurnian.


Tuhan sedang membedakan orang benar dari orang fasik.
Yang membedakan orang benar dari orang fasik bukan sudah berapa
lama kita menjadi orang kristen, seberapa hebat karunia - karunia roh yang
dimiliki, juga bukan dari denominasi mana atau dari gereja apa. Juga bukan
seberapa rajin seseorang beribadah atau seberapa hebat pelayanannya atau
seberapa besar persembahannya.
Kalau kita mengacu pada apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Matius
12:33 "...dari buahnya pohon itu dikenal", maka kita dapat menyimpulkan
bahwa yang membedakan orang benar dari orang fasik adalah kualitas buah
kehidupannya sebagai orang kristen. Kualitas buah kehidupan rohani kita baik
atau tidaknya tergantung pada kualitas pertumbuhan rohani kita. Kualitas
pertumbuhan rohani kita ditentukan oleh kualitas hati dan kualitas iman kita.
Hati merupakan pusat kendali hidup kita. Sedangkan iman merupakan fondasi
dasar yang menentukan hidup kekristenan kita.
Kualitas hati dan iman kita menentukan perkenanan hidup kita di
hadapan Tuhan. Seperti ada tertulis dalam Ibrani 10:22, "Karena itu marilah
kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang
teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan
tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." Dan dalam Ibrani 11:6a juga
tertulis, bahwa, "tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah".
Inspirasi: Karena itu perhatikanlah bagaimana kamu hidup: apakah hati
kita murni dan iman kita berakar di dalam Kristus, bertumbuh dan berbuah
bagi Kristus. Jika belum, lakukan sekarang belum terlambat.

POKOK DOA:
Pati
Doakan :
1. Follow-up dari Partnership MEETING supaya terjalin
kerjasama secara Sinodal dengan sinode GITJ
2. KAMPANYE PROGRAM Terang Indonesia di PATI agar dapat
bekerjasama dengan gereja-gereja dan sekolah-sekolah dalam
rangka penjangkauan dan pemuridan
HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN Rabu, 29 Maret 2023

Penulis : Wilfred Soplantila


Firman Tuhan : Pengkhotbah 9:3

“Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua
orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada
dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.”

Semasa hidup di dunia ini, banyak orang yang mengejar semua keinginan
dan kemauannya, tanpa pernah memikirkan bahwa hidup ini tidak untuk
selamanya. Hidup kita hanya sementara, ada yang muda sudah dipanggil
Tuhan, ada yang pertengahan usia dan ada yang tua. Banyak orang berpikir
bahwa mereka masih hidup 1.000 tahun lagi. Sehingga menyia - nyiakan hidup
mereka dengan hal - hal yang tidak penting. Menjelang akhir hidup kita,
mungkin nafsu makan sudah tidak ada, keinginan sudah tidak ada, tenaga juga
sudah hilang, makin hari makin lemah, sampai napas terakhir kita.
Marilah kita belajar dari Raja Salomo, ia memiliki segalanya, sangat
berkuasa, namun akhirnya dia menyadari bahwa semua itu adalah kesia -
siaan belaka. Tidak ada yang dapat dibawa, ujungnya adalah urusan antara
kita dengan Tuhan. Bukan soal kita memiliki apa, tapi kita berbuat apa di
dunia ini.
Marilah kita hidup dengan benar, taat melakukanlah Firman Tuhan,
mulai saat ini sampai Tuhan memanggil kita pulang ke rumah yang kekal. Hari
ini adalah kesempatan, mungkin besok sudah terlambat.
Inspirasi: Agar semakin peka dalam hidup ini, ayat ini dapat menolong
kita: “ Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena
di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup
memperhatikannya ” (Pengkotbah 7 : 2).

POKOK DOA:

Batam
Doakan:
1. Program Vision Casting dan Training dengan PGLII KOTA BATAM, TANJUNG PINANG
dan TANJUNG BALAI KARIMUN untuk Program TERANG INDONESIA.
2. Training PI KNOWING JESUS dengan STTII BATAM dan STT RAI BATAM serta Doakan
untuk Staf dan PAP.
3. Doakan agar Tuhan menolong tim dalam mencapai target.
PERHATIKANLAN Kamis, 30 Maret 2023
DAN USAHAKANLAH
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : 1 Tesalonika 5:11-28

“Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi
usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap
semua orang.” (Ay.15)

Ungkapan yang umum kita dengar adalah, “Pembalasan lebih kejam


dari perbuatan” Pembalasan mungkin memberi kepuasan, namun
sesungguhnya tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Dendam itu adalah
lingkaran setan yang tidak pernah akan berhenti walaupun obyek orangnya
bisa berganti - ganti. Pembalasan tidak akan pernah mengenal kata CUKUP.
Marilah kita renungkan dengan jujur berkaca pada bacaan ini. Dalam nasihat
terakhir Paulus di pasal 5 ini ada sederet kata kerja dengan mood imperatif
meliputi: nasihatilah, tegorlah, perhatikanlah, usahakanlah. Dua bagian
penting untuk kelangsungan semua perintah tadi adalah perhatikanlah dan
usahakanlah. Perhatikanlah artinya melihat dengan pikiran, berkenaan
dengan pengalaman, jadi berarti proses internalisasi sebuah konsep/
kebenaran tentang hal menghakimi dan menghadapi kejahatan. Sementara
Usahakanlah akar katanya berlari cepat untuk menangkap seseorang atau
sesuatu. Perintah ini memiliki 2 obyek bertingkat dalam urutan prioritas
yaitu terhadap sesama jemaat dan pada orang di luar jemaat (orang lain).
Tidak bisa dipungkiri kita setiap saat dapat mengalami kejahatan berapapun
levelnya. Dari disalip tanpa aturan dijalan, diganjal karier kita, di order
fiktif, kerja tanpa dibayar, dll. Semua menuntut respon yang sama, “dengan
kebaikan” Disinilah Tuhan menuntut kita menggunakan akal sehat dengan
kemurnian nurani. Tentu ucapan syukur akan menjadi pintu pembuka segala
hikmat untuk berbuat baik.
Ketika dunia menawarkan hal - hal yang bertentangan dengan firman
Tuhan, kadang tidak terlalu jelas dimana salahnya. Namun kalau kita selalu
melatih perhatian/ kepekaan, tentu Tuhan akan menuntun untuk memahami
dan mengetahui dengan jelas. Seberapa dalam kita memperhatikan hukum -
hukum Tuhan, seberapa khidmat kita memahami karakter - karakter Allah
yang Maha Kudus, itu berhubungan erat dengan kehendak kita untuk
mengusahakan ketaatan pada Tuhan.
Inspirasi: Hidup berpadanan dengan kasih dan kehendak Tuhan di
dunia ini tidak pernah mudah. Tapi Roh Kudus tidak pernah menuntun kita
untuk menyerah.

POKOK DOA:
Bogor
Doakan:

Pelayanan kampus agar banyak jiwa dapat dijangkau, dibina


dan diutus menjadi pelipatganda rohani. Doakan juga proses
filtering murid kunci untuk mengikuti Explo CMD bulan Mei
2023.
Jumat, 31 Maret 2023
PERINTAH
DAN PENEGUHAN ALLAH
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : Hakim-hakim 7:1-15

“Tetapi jika engkau takut untuk turun menyerbu, turunlah bersama dengan Pura,
bujangmu, ke perkemahan itu;” (Ay.10)

Gideon awalnya penakut dan minder (6:15), dan ketika Tuhan memberi
mandat sebagai Hakim dia meminta tanda sampai 3 kali (6:17, 37). Tuhan
menghargai kejujurannya saat belum yakin. Namun sesudah itu Tuhan
mengujinya juga 2 kali untuk mengurangi jumlah rakyat (7:2 - 7) dan Gideon
taat. Saat tinggal 300 rakyat dan Tuhan jelas telah berjanji memberi
kemenangan, Diapun meneguhkan Gideon lagi lewat mimpi prajurit Midian.
Prajurit Midian itu menafsirkan mimpi temannya bahwa Gideon akan
membawa kehancuran Midian (7:14).
Dari pengalaman iman Gideon memulai peran sebagai Hakim ini kita
belajar bahwa:
 Tuhan itu berdaulat dan berotoritas namun menghargai kejujuran.
 Tuhan itu sabar dan murah hati, bahkan selalu memberi motivasi dan
peneguhan
 Kita harus peka terhadap setiap tuntunan Allah.
 Kita harus belajar taat tanpa syarat pada perintah Tuhan
 Kita harus berjuang untuk beriman/ mempercayai kuasa Allah
 Kita harus memberi ruang pada kedaulatan Allah dalam setiap kesulitan
Saat ini kita tidak lagi seperti Gideon yang langsung beraudisi dengan
Tuhan. Namun Firman Tuhan yaitu Alkitab sudah terjilid dan tersedia dalam
bahasa kita. Kita telah diberikan banyak contoh dan teladan iman oleh
Tuhan, dan kita harus yakin bahwa kuasa Tuhan tidak pernah berubah di
jaman Gideon dan di saat ini. Apapun pergumulan kita, baik mengenai Covid
- 19 dan semua implikasinya, percaturan nilai yang makin tajam di dunia
kerja dan usaha, dll. Semua itu tetap menuntut kita memiliki iman seperti
juga Gideon. Tentu Tuhan akan menyediakan banyak pengalaman iman
perihal bagaimana cara Tuhan menolong dan menuntun karier, keluarga dan
kehidupan pribadi kita. Kita juga harus siap ketika Tuhan menguji sehingga
pengenalan kita pada Allah makin bertumbuh. Hidup yang amat singkat ini
akan menjadi indah ketika kita semakin mengenal dan mengalami realitas
kuasa Allah.
Inspirasi: Situasi, kondisi, dan akal budi kita bisa berubah - ubah,
namun kuasa, kasih, dan kedaulatan Allah tidak pernah berubah atau
berkurang.

POKOK DOA:

Surabaya
Doakan:
1.Agar Tuhan terus buka jalan bagi pelaksanaan partnership dengan
berbagai organisasi/gereja yang ada di Surabaya.
2.Agar semua murid binaan dari setiap MCC agar dapat bermultiplikasi.

Anda mungkin juga menyukai