Anda di halaman 1dari 33

Mei 2023

Mei 2023

Para Mitra terkasih,

Merupakan suatu kehormatan bagi kita untuk dapat terus bergabung


dalam doa, yang mana secara khusus tidak henti-hentinya kita
menaikkan permohonan kita bagi jiwa-jiwa agar diselamatkan.
Hal itu kita kerjakan bersama secara sinergis oleh karena kasih
Kristus, yang mempersatukan kita dalam satu panggilan yang sama,
yaitu dalam rangka membantu menggenapkan Amanat Agung Tuhan
Yesus Kristus dalam generasi ini melalui gerakan memenangkan,
membina dan mengutus dalam kuasa Roh Kudus dan membantu Tubuh
Kristus untuk melakukan penginjilan dan pemuridan.
Biarlah kesetiaan dan ketekunan kita menghasilkan buah-buah yang
lebat dalam gerakan rohani ini, sebagaimana Paulus dalam 1 Korintus
15:58 berkata: “Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu
dalam pekerjaan Tuhan!”

Redaksi

Penanggung Jawab: William Wairata


Koord. Doa: Elisa Aprilia

Tim Penyusun:
Boy Borang, Tegoeh H. Santoso, Tri Yulianto, Esther Yuliani,
Chandra Leonando Silitonga, Terry Oktovianus.

Kontributor:
Boy Borang; Denny Kawenas; Jerry Tamburian;
Juniwati Nubatonis; Lamroida Silalahi; Rini Djatikoesoemo;
Tegoeh H. Santoso; Wahju Djatikoesoemo;

Alamat Redaksi:
Jl. Penataran 10, Menteng; Jakarta 10320
Email: lpmi@terangindo.org

Rekening:
Bank Mandiri LPMI 006-0093757486; 1420094031217
OBJEK IMAN: TUHAN DAN Senin, 1 Mei 2023
FIRMAN-NYA
Penulis : Jerry Tamburian
Firman Tuhan : Mazmur 56

Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada Tuhan, firman-Nya kupuji, kepada Allah aku
percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
(Mazmur 56:11-12)

Masih ingatkah kita, ketika memasuki tahun 2023, dikatakan orang sebagai tahun
gelap/sulit akibat krisis ekonomi, krisis pangan dan energi karena pandemi Covid-19
dan perang Rusia-Ukraina. Dalam pidato Presiden Jokowi ketika menghadiri HUT PDIP
ke-50 mengatakan: “16 Negara menjadi pasien IMF dan 36 sedang antri. Lanjut beliau
bahwa menurut pimpinan IMF tahun 2023 1/3 ekonomi dunia diprediksi akan
mengalami resesi dan negara-negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta
penduduknya akan merasa sedang dalam keadaan resesi.” Situasi tersebut membuat
banyak orang takut menjalani tahun 2023. Dalam bacaan kita hari ini, Mazmur 65, kita
belajar dari Daud cara menghadapi ketakutan.
Latar belakang Daud menulis Mazmur ini adalah ketika ia lari dari Saul dan
sampailah ia kepada Akhis, raja kota Gat di daerah Filistin. Pegawai-pegawai Akhis
mengenal Daud. Karena itu mereka berkata kepada raja Akhis tentang Daud:
"Bukankah ini Daud raja negeri itu? Bukankah tentang dia orang-orang menyanyi
berbalas-balasan sambil menari-nari, demikian: Saul mengalahkan beribu-ribu musuh,
tetapi Daud berlaksa-laksa?" (1 Samuel 21:11). Hal ini membuat Daud menjadi takut,
dan berlaku seolah-olah ia sakit ingatan dan pura-pura gila. Suasana hati dan perasaan
Daud dalam situasi tersebut ditulisnya secara mendalam dalam Mazmur 56. Dalam
situasi seperti ini Daud tidak berusaha untuk bergantung pada kekuatan dirinya sendiri
atau kepada orang lain melainkan ia percaya dan bergantung pada Tuhan dan firman-
Nya dan hal ini ia tulis dalam ayat 3 dan 4 dari Mazmur 56: “Waktu aku takut, aku ini
percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah Aku percaya,
aku tidak takut. Daud Kembali mengulangi bagian ini di dalam ayat 11 dan 12. Daud
mengerti jelas bahwa objek imannya adalah Tuhan dan Firman-Nya: “Waktu aku takut,
aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji.”
Situasi ketakutan pasti kita pernah dan akan kita alami. Atau mungkin sekarang
kita sedang mengalami ketakutan yang disebabkan oleh banyak faktor. Apakah karena
faktor ekonomi, penyakit, hubungan dengan orang lain atau bencana. Mari kita belajar
dari Daud dalam menghadapi ketakutan, ia tetap mempercayai Tuhan dan firman-Nya.
Alkitab sudah lengkap diberikan kepada kita untuk kita baca, hafal, renungkan dan
aplikasikan. Dalam Firman Tuhan ada banyak janji-janji yang menolong dan
menguatkan kita orang percaya dalam mengatasi ketakutan menjalani hidup ini. Yesus
sendiri sebagai manusia sejati pernah mengalami ketakutan, Ia mengatasi situasi
tersebut dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Bapa-Nya (Lukas 22:44). Yesus
adalah Firman yang telah menjadi manusia (Yohanes 1:14) dan Ia sudah ada dalam hati
kita melalui kuasa Roh Kudus yang adalah Penolong yang menyertai kita (Yohanes
14:16-17). Roh Kudus yang akan mengajar segala sesuatu kepada kita dan
mengingatkan kita tentang firman-Nya (Yohanes 14:26) dan Ia memberi kuasa bagi kita
untuk menjadi saksi-Nya (Kisah 1:8).
Inspirasi: Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang
firman-Nya kupuji.(Mazmur 56:4)

POKOK DOA:
Pengucapan Syukur:
Hari ini kita memasuki bulan ke-5 tahun 2023, mari kita terus bersyukur dan memuji
Tuhan. Banyak hal yang Tuhan buat dalam hidup secara pribadi, keluarga dan
pelayanan kita. Kita juga bersyukur untuk orang-orang yang sudah mendengar Kabar
Baik dan menerima Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.
SIAPA YESUS MENURUT SAUDARA? Selasa, 2 Mei 2023

Penulis : Denny Kawenas


Firman Tuhan : Lukas 9: 18-21

Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus:
"Mesias dari Allah." (ay. 20).

Sesudah mengadakan mujizat memberi makan lima ribu orang lebih


sampai kenyang hanya dengan lima roti dan dua ikan, Yesus dan murid-murid-
Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi.
Di daerah tersebut, Yesus mengajukan dua pertanyaan kepada para
murid-Nya. Yang pertama, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Dalam
pertanyaan ini Yesus mau mendengar jawaban dari murid-murid-Nya
bagaimana pendapat orang-orang di sekitar mereka mengenai diri-Nya.
Mereka menjawab, ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, ada juga yang
mengatakan bahwa Yesus adalah Elia, ada pula yang mengatakan bahwa
Yesus adalah seorang dari nabi-nabi dahulu yang telah bangkit (Matius
14:1,2). Dan Yesus tahu betul bahwa jawaban-jawaban itu adalah salah,
karena mereka hanya mendengar dari kata orang tentang Yesus.
Oleh karena itu Yesus mengajukan pertanyaan yang kedua, pertanyaan
yang tepat yang mengarah kepada mereka secara pribadi, “Menurut kamu,
siapakah Aku?” Sepertinya dengan pertanyaan ini Yesus menghendaki agar
mereka sendirilah yang harus mengenal Dia secara pribadi, bukan dari apa
kata orang. Sama seperti orang-orang Samaria yang telah mendengar ajaran
Yesus selama dua hari di tempat mereka, pada akhirnya mereka berkata
kepada perempuan Samaria, "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa
yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu,
bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." (Yohanes 4:42).
Mungkin juga Yesus ingin menguji pengenalan murid-murid-Nya akan
Dia, karena sudah beberapa lama mereka berada bersama-sama dengan
Yesus, mendengar pengajaran-Nya dan melihat mujizat-mujizat yang dibuat-
Nya. Dan akhirnya Petrus menjawab bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah.
Jawaban seperti inilah yang dikehendaki Yesus dari murid-murid-Nya bahwa
mereka sungguh-sungguh mengenal Dia sebagai Mesias, Anak Allah yang
hidup. Jawaban yang datang dari hati yang benar-benar mengenal dan
mempercayai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Sebagai seorang Kristen, seandainya Yesus bertanya kepada kita,
“Menurut kamu, siapakah Aku?” Apakah jawaban kita? Sejauh mana
pengenalan kita secara pribadi akan Kristus? Apakah kita sungguh-sungguh
mengenal dan mempercayai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara
pribadi? Ataukah kita hanya mengenal Dia begitu saja, apalagi kita hanya
tahu tentang Dia dari apa kata orang lain.
Inspirasi: Mari kita introspeksi diri kita masing-masing dan datang
kepada-Nya, minta Dia memperbaharui hidup kita dan memberi kita Roh
pengenalan yang lebih dalam lagi akan Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya.
Amin.

POKOK DOA:
Samarinda
Doakan:
1. Training Penginjilan kerjasama dengan PMK Unmul, STT Tenggarong dan pemuda
gereja GKII (Mei-Juni 2023) dapat terlaksana dengan baik.
2. Persiapan 11 orang mahasiswa dan staf yang akan mengikuti Explo CMD di Bogor,
18-21 Mei, kebutuhan dana dan transportasi.
3. Follow Up Ekbale dengan Strategi LI untuk 12 Leader GPSI dan 15 Leader di GPMII
Kaltim (April-Juni '23).
RENDAH HATI Rabu, 3 Mei 2023

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 1 Tawarikh 17 : 16 - 27

“. . . siapakah aku ini, ya TUHAN Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau
membawa aku sampai sedemikian ini?” (1 Tawarikh 17 : 16)

Seorang dokter cantik, cerdas, dan sukses suka berbagi ilmu dengan
ramah serta rendah hati. Meski kaya raya namun penampilannya tidak neko-
neko. Dalam berkomunitas, tetap santun tidak sok pintar, tidak suka
menghakimi, bahkan saat difitnah orang beliau tetap tenang membuktikan
pembelaan Tuhan.
Dalam perikop di atas, kita melihat Raja Daud sadar sepenuhnya bahwa
dirinya tidak bisa melakukan apa-apa tanpa Allah Yang Maha Besar.
Ia rendah hati (ayat 16-19). “Siapakah aku ini, . . . sehingga Engkau
membawa aku sedemikian ini? Raja Daud tidak sombong, tidak merasa hebat,
namun mengakui campur tangan Allah dalam hidupnya & keluarganya.” Ia
merasakan kuasa Tuhan dalam melakukan perkara besar dan memberitahukan
segala perkara tersebut itu.
Ayat 20-21, 27. Raja Daud memuji Tuhan satu-satunya penolong yang
Perkasa. Tidak ada yang seperti Allah yang membebaskan umat-Nya. Ia
percaya sepenuhnya bahwa apa yang Allah berkati, diberkati untuk selama-
lamanya.
Mari belajar dari teladan Raja Daud yang rendah hati. Sebenarnya tidak
ada yang kita banggakan di hadapan Allah. Tidak perlu merasa paling berjasa,
paling pintar, paling sukses, paling menderita, paling rajin, dan lain-lain.
Semua yang kita miliki adalah karena kebaikan Allah. Jikalau ada rasa lebih
hebat dari orang lain, kita harus segera berlutut di kaki Tuhan. Hanya
bersama Allah kita dapat melakukan hal-hal besar bagi kemuliaan nama-Nya.
Inspirasi : Allah sanggup melakukan perkara-perkara besar dengan atau
tanpa kita. Mari terus rendah hati mohon pimpinan-Nya.

POKOK DOA:

PURWOKERTO
Mengucap syukur untuk:
1. Penjangkauan suku Jawa Banyumasan baik secara online maupun langsung.
2. Penayangan film Yesus secara periodik bekerja sama dengan Banyumas TV mulai
April 2023.
3. Penjangkauan orang-orang yang belum percaya melalui kegiatan belajar bahasa
Inggris.
Doakan:
1. Terjadinya multiplikasi rohani dalam pemuridan di antara para mahasiswa dan
orang-orang percaya baru.
2. Para staf dan tim film beserta keluarga agar Tuhan senantiasa memenuhi dengan
kasih mula-mula, hikmat, dan perlindungan secara khusus dalam menjangkau
orang-orang yang belum percaya dan dalam melakukan follow-up.
IA SADAR Kamis, 4 Mei 2023

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 2 Tawarikh 32 : 24 - 33

“Tetapi ia sadar akan keangkuhannya itu dan merendahkan diri bersama-sama


dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka TUHAN tidak menimpa mereka pada
zaman Hizkia.” (2 Tawarikh 32 : 26)

Pada saat duduk santai, seorang bapak tua dengan gagah sombong
menegur anak-anak muda agar hidup tertib supaya sehat (sambil
menunjukkan badannya yang tegap. Kuat, dan jarang sakit). Beberapa tahun
kemudian Pak Tua itu jatuh sakit parah, lalu ia sadar akan keangkuhannya
menghakimi orang muda yang sakit. Setelah menyadari dan merendahkan
diri, ia mengalami kesembuhan, pemulihan, dan dipercayakan pekerjaan
yang lebih baik, dan semakin sukses.
Mari belajar dari Hizkia yang akhirnya sadar & rendah hati :
Ayat 24-25: Hizkia jatuh sakit, hampir mati, Tuhan memberikan tanda ajaib.
Tetapi Ia tidak berterima kasih malah angkuh. Maka ia, Yehuda, dan
Yerusalem ditimpa murka.
Ayat 26 : Ia sadar keangkuhannya dan merendahkan diri bersama-sama
dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka Tuhan tidak menimpa
mereka pada zaman Hizkia.
Sebagai akibatnya, Maka :
Ayat 27 : Ia mendapat kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar.
Ayat 29 : Ia mendirikan kota-kota, memperoleh banyak kambing domba...
Allah mengaruniakan dia harta milik yang amat besar.
Ayat 30 : Ia berhasil dalam segala usahanya.
Ayat 33 : Ia mendapat perhentian bersama nenek moyangnya, seluruh
Yehuda dan penduduk Yerusalem memberi penghormatan kepadanya.
Kasih setia Allah tidak pernah habis, saat Hizkia menyadari
kesombongannya dan merendahkan hati dihadapan Tuhan, maka ia
disembuhkan, dipulihkan bahkan dimuliakan. Apapun yang kita hadapi saat
ini mari meneladani Hizkia, melekat pada Allah dengan kerendahan hati agar
kita berjalan dalam pimpinan-Nya. Allah Maha Baik, Ia sumber kesembuhan
dan keberhasilan.
Inspirasi: Kerendahan hati menghancurkan kesombongan, membuka
belas kasih Allah, kesuksesan. dan kelimpahan.

POKOK DOA:
Jambi
Bersyukur untuk:
1. Kesehatan dan pemeliharaan Tuhan bagi anggota staf dan tim pelayanan di kota
Jambi. Berkat-berkat jasmani dan rohani Tuhan berikan di sepanjang bulan ini.
2. Kesediaan 14 orang mahasiswa dan 3 orang anggota staf mendaftarkan diri untuk
mengikuti Explo CMD di Bogor pada tanggal 18-21 Mei 2023.
3. LPM gelombang pertama di tahun ini yang berjalan baik pd tgl 24, 25 April lalu
diikuti oleh 15 orang.
Doakan:
1. Peserta LPM dapat menerapkan pelajaran yg diperoleh dan mereka bertumbuh
dalam iman.
2. Persiapan tim kami dan usaha dana yang sedang dilakukan tim kami untuk acara
Explo CMD, kami yakin Tuhan akan mencukupkan target kami Rp. 32.300.000.
GARA-GARA KURANG TEGURAN Jumat, 5 Mei 2023

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 1 Raja-raja 1: 1-27

Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: “Mengapa
engkau berbuat begitu?” Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak
pertama sesudah Absalom (1 Raja-raja 1: 6)

Seorang anak yang selalu dituruti oleh orang tuanya, ia harus


menghadapi kenyataan pahit. Ternyata kehidupan diluar keluarganya begitu
keras. Kebiasaanya selalu ingin menang sendiri di rumahnya, mendapat
perlakuan pedas di dunia kerja. Dia banyak menangis ketika menghadapi
konfrontasi, otoritas atasan yang harus ditaati, kerja tim yang menuntut
kerendahan hati, dll.
Adonia adalah putra keempat raja Daud saat masih bertahta di Hebron,
yang memiliki ketampanan seperti Absalom. Dalam perikop ini ada satu narasi
pendek bagaimana Adonia memanfaatkan masa tua ayahnya yang sudah sakit
parah untuk mencuri tahtanya. Adonia bahkan mendapat dukungan besar
seperti Absalom, bahkan lebih luas, sebab selain Yoab sang panglima perang
juga ada imam Abyatar yang merupakan duo imam bersama Zadok yang setia
pada Daud sejak muda. Namun konspirasi ini akhirnya digagalkan Nabi Natan
dan Batsyeba yang mengingatkan nazar Daud untuk menobatkan Salomo
sebagai penggantinya.
Ada satu ayat yang khusus, yaitu ayat 6 yang menyatakan cara yang
salah dari Daud dalam membesarkan Adonia yaitu tidak pernah ditegur.
Jika kita tafsirkan, bahwa seorang anak yang jarang atau tidak pernah
ditegur, maka membuat seorang anak menjadi: merasa selalu benar, tidak
peka dengan keadaan sekitar & perasaan orang lain, tidak bisa membedakan
benar & salah, menjadi sombong, tidak santun, dan kurang bijak. Teguran
juga menjadi latihan penting untuk hidup bermasyarakat dan bernegara
secara wajar serta memahami hirarki organisasi/ otoritas. Teguran merupakan
bagian tak terpisahkan dalam kehidupan yang dewasa dan kokoh.
Menegur adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dilakukan
dalam kemurnian hati dan ketulusan sehingga menjadi sebuah motivasi untuk
hidup lebih baik lagi. Marilah mengasihi anak-anak kita, keluarga, rekan
sekerja, komunitas sosial dengan menegur seperlunya dalam pimpinan kasih-
Nya.
Inspirasi: Teguran adalah bagian dari perhatian dan ekspresi kasih kita
pada anak, rekan sekerja atau tim.

POKOK DOA:
Jesus Film/Digital Strategy
Mengucap syukur dubbing wonder series sudah selesai.
Doakan:
1. Pembuatan konten digital.
2. Kebutuhan seorang language manager yang akan bertanggung jawab untuk proses
penerjemahan script film Yesus dalam berbagai bahasa daerah.
3. Rapat kerja staf DS dan IT pada 9-12 Mei 2023 di Semarang dapat terlaksana
dengan lancar dan dapat mengimplementasikan dan melakukan adjustment
planning yang dibutuhkan.
MENABUR DAN MENUAI DALAM Sabtu, 6 Mei 2023
KEFANAAN (1)
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : 2 Raja-raja 5:20-27

tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu
untuk selama-lamanya.” Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta,
putih seperti salju. (2 Raja-raja 5:27)

Ada sebuah ungkapan akrostik Jawa (kebenaran empiris) yang


mengatakan “Bapa - tapa, anak nampa, putu melu, buyut katut, canggah
kesrambah, wareng kagandheng, udheg-udheg siwur misuwur” yang artinya
laku prihatin orang tua bisa menjadi berkah bahkan sampai anak keturunan
ke 6. Intinya orang tua juga bertanggung jawab sampai dia meninggal apapun
keputusan & kerja kerasnya selama hidup akan mempengaruhi anak
keturunannya.
Dalam narasi ini ada seorang Naaman, panglima Aram yang
disembuhkan secara ajaib namun tidak diperkenankan memberikan
“bayaran” kepada Nabi Elisa (ay 16). Gehazi sebagai ajudan nabi Elisa
melihat peluang besar untuk menipu Naaman, dan penipuannya sukses
sehingga Gehazi kaya mendadak (ay 20-24). Ketika kembali pada nabi Elisa,
semula Gehazi berdusta, namun Elisa mengerti dengan kepekaannya akan
ketidakjujuran bujangnya (ay 25-26). Nilai pemberian Naaman memang
sangat besar, dari 70 kg perak bisa dibeli kebun-kebun (zaitun dan anggur),
kambing domba serta lembu, bahkan juga budak-budak lelaki dan
perempuan. Ketamakan Gehazi bukan hanya berujung pada pensiunnya
sebagai ajudan nabi Elisa, namun seluruh anak keturunannya terkutuk karena
seluruhnya kena kusta (ay 27). Dalam zaman itu peraturan bagi pengidap
kusta memang keras dan tegas, dimana mereka harus diisolir dari
masyarakat sampai dinyatakan tahir oleh imam (Imamat 13).
Hati-hatilah dengan ketamakan, bukan hanya bisa kehilangan karier
namun bahkan mencelakakan anak cucu. Dalam kefanaan, sampai mati kita
harus berhati-hati agar keputusan kita tidak mencelakai mereka. Gratifikasi,
mark up, korupsi, TPPU, dkk adalah modul lama kedagingan yang terus
menemukan model baru yang bahkan secara hukum tidak mudah dilacak.
Waspada dengan kesempatan untuk berbuat curang, bisa didapat dan
digunakan untuk mendapatkan bermacam-macam barang namun kerugiannya
besar, baik secara materi, hukum, maupun sosial.
Inspirasi: Waspadalah terhadap bahaya ketamakan. Ketamakan kecil
akan beranak pinak menjadi besar tanpa kendali Roh Kudus.

POKOK DOA:
Sorong
Doakan:
1. Staf yang melayani di Sorong: Pdt. Taliks Sambode, S.Th (Kepper), Sorta
Tampubolon, S.Sos.MDiv (LDHR staf), Sientje Luhulima, S.PdK. (Leader Strategies
Staff) doakan untuk hikmat, kesehatan, kekompakan dan kesehatian tim bersama
membangun pelayanan pribadi, tim dan jejaring/partnership yang baik.
2. Pembangunan gedung kantor LPMI Sorong dengan budget dana: 4,3 M. Doakan
prosesi peletakan batu pertama. Doakan para calon donatur.
3. Mengutus 10 peserta untuk mengikuti EXPLO CMD 18-21 Mei di Bogor. Doakan
kebutuhan dana transportasi pesawat Sorong-Jakarta PP dan kebutuhan lainnya.
Doakan untuk follow up pelayanan Explo di Sorong, secara khusus multiplikasi
rohani di kampus-kampus.
MENABUR DAN MENUAI Minggu, 7 Mei 2023
DALAM KEFANAAN (2)
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : 2 Sam 3: 29

Biarlah itu ditanggung oleh Yoab sendiri dan seluruh kaum keluarganya. Biarlah
dalam keturunan Yoab tidak putus-putusnya ada orang yang mengeluarkan lelehan,
yang sakit kusta, yang yang bertongkat, yang tewas oleh pedang atau yang
kekurangan makanan.

Yoab adalah orang dekat kepercayaan Daud, bahkan dia adalah


panglima perang kerajaan Israel. Namun dalam kariernya tercatat Yoab
berbuat tercela dengan melanggar hukum perang. Pasca perang tidak boleh
ada balas dendam. Yoab melanggar hukum Musa dengan menumpahkan darah
Abner bin Ner panglima Israel pada zaman Saul. Daud memang tidak
menghukum mati keponakannya saat itu, tapi mengutuknya secara
mengerikan. Nantinya Yoab dihukum mati di zaman Salomo sebab dia juga
membunuh Absalom dengan keji dan mendukung pemberontakan Adonia anak
Hagit.
Mari kita merenungkan hal di atas, pertama: hati-hati dengan dendam,
bisa kehilangan karier dan nama baik, bahkan mencelakakan anak cucu.
Waspada dengan kesempatan untuk membalas, jangan mau diperbudak
dendam seberapapun kecilnya. Pembalasan adalah hak Tuhan (dalam arti
penegakan dan pembelaan serta keadilan Tuhan jauh lebih tinggi, mulia, dan
kudus dibanding hukum manusia). Jika kita merasa tersakiti, terzalimi,
terabaikan ataupun terlupakan, serahkanlah kepada Tuhan dan jangan
mengambil inisiatif untuk membalas ataupun merancang pembalasan meski
lewat orang lain. Dunia berprinsip “pembalasan lebih kejam dari perbuatan”
namun Alkitab berkata berilah tempat pada murka Allah. Artinya kita tunduk
pada Allah dan kita sendiri akan diselamatkan dari balas dendam balik.
Marilah kita belajar menyingkirkan dendam dan menggantinya dengan
pengampunan dan harapan. Dendam harus diolah dalam cinta kasih Tuhan
agar menjadi manis. Bersama Tuhan kita pasti bisa melewati semua hal yang
tidak menyenangkan, Ia selalu setia menopang dan memberkati.
Inspirasi: Atasi dendam dengan berserah penuh pada Allah yang peduli.
Percayalah bahwa Ia akan menolong dan membela kita, asal kita melekat
pada-Nya.

POKOK DOA:
Bengkulu

Doakan:
1. Tuhan memberkati kerinduan pencapaian goal 2024: 40 CMDs, Mengutus 2 calon
Staf dan gerakan di kampus-kampus Swasta.
2. Persiapan Explo CMD 2023 (Peserta dari Bengkulu 17 orang dengan kebutuhan dana
transportasi PP: Rp 34.000.000), Tuhan mengarahkan Tim dalam mengusahakan
dana dan Allah mencukupkan.
3. Staf :Ayu Naibaho yang mendampingi diberikan hikmat dan karunia-karunia yang
diperlukan.
KUAT MESKI JAUH Senin, 8 Mei 2023

Penulis : Lamroida Silalahi


Firman Tuhan : Nehemia 9:19-21

Engkau tidak meninggalkan mereka di padang gurun karena kasih sayang-Mu yang
besar. Tiang awan tidak berpindah dari atas mereka pada siang hari untuk memimpin
mereka pada perjalanan, begitu juga tiang api pada malam hari untuk menerangi
jalan yang mereka lalui (Nehemia 9:19).

Tuntutan pekerjaan orang tuanya yang kerap kali berpindah tempat,


memaksanya untuk berada di tempat yang baru. Ini ketiga kalinya mereka
harus pindah. Kali ini ke tempat yang cukup jauh dari daerah asal. Berada
diantara masyarakat yang sangat berbeda budaya, adat istiadat dan
kebanyakan dari mereka berbeda keyakinan.
Nehemia berada di pembuangan, di negeri yang jauh dari tempat
asalnya. Berada diantara orang-orang yang berbeda bahasa, budaya dan adat
-istiadat, diantara orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Allah Israel. Akan
tetapi kondisi ini tidak membuat Nehemia melupakan Tuhan. Meskipun tidak
mengalami secara langsung beberapa dari yang terjadi, Nehemia sangat
mengerti dan memahami apa yang telah terjadi pada nenek moyang bangsa
Israel. Nehemia mengetahui bagaimana Tuhan membebaskan bangsa Israel
dari Mesir dan hal-hal yang lainnya yang Tuhan kerjakan dan lakukan bagi
Israel.
Pengenalan akan Allah dan pengetahuan akan kebenaran menjadi
kekuatan meski harus berada dalam situasi yang kurang mendukung
pertumbuhan iman. Seperti halnya yang terjadi pada Nehemia, keyakinan
dan pengenalan akan Allah memantapkan langkah dan membuat Nehemia
mengerti kehendak Tuhan. Agar terus dapat bertumbuh dalam iman, maka
perlu menyediakan diri untuk selalu mendengar, membaca dan merenungkan
firman Tuhan.
Mari meluangkan waktu untuk berdoa bagi mereka yang tinggal di
daerah-daerah yang jauh dari orang-orang percaya lainnya dan dari tempat
ibadah, agar mereka tidak menjauhkan diri dari firman tetapi semakin
mencintai firman dan menyediakan waktu untuk mengenal Tuhan dan firman-
Nya. Berdoa juga untuk orang percaya yang berada di antara keluarga yang
belum percaya agar memiliki kesukaan akan firman, menyediakan waktu
untuk membaca firman, bertumbuh dalam pengenalan akan firman dan
semakin kuat dalam iman.

POKOK DOA:

Jayapura
Doakan:
1. Sebanyak 10 orang mahasiswa dan 2 orang staf kampus untuk mengikuti Explo CMD
Submit 2023 di Bogor tanggal 18-21 Mei 2023.
2. Ekbale ( Mission Trip) pelayanan Leader Impact yang akan dilaksanakan pada akhir
bulan Mei di Wamena.
3. Latihan Pemuridan Mahasiswa (LPM) kelas Dasar yang dilaksanakan Tim SLM
Jayapura dimulai pada tanggal 27 Mei-11 Juni 2023 dengan target 60 orang
mahasiswa dari berbagai Kampus.
SUASANA HATI Selasa, 9 Mei 2023

Penulis: Lamroida Silalahi


Firman Tuhan: Amsal 4:23; Filipi 4:6-8

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar


kehidupan (Amsal 4:23).

Beberapa waktu lalu kita baru saja menikmati masa liburan. Ada
banyak orang yang menggunakan kesempatan liburan untuk mengunjungi
tempat-tempat wisata. Salah satu tempat wisata yang menarik untuk
dikunjungi adalah danau. Salah adalah satunya Danau Kelimutu. Danau ini
sering mengalami perubahan warna. Terjadinya perubahan warna danau
dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu artikel di internet
menyebutkan bahwa perubahan warna danau Kelimutu adalah merupakan
efek dari sesuatu yang terjadi di dalam danau tersebut yaitu adanya hasil
reaksi kimia dari mineral di air dan gas dari gunung berapi.
Apa yang terjadi di dalam hati dan pikiran seseorang juga akan
memberi dampak kepada apa yang akan terlihat dari raut atau ekspresi
wajah. Perubahan raut atau ekspresi wajah seseorang, seringkali disebabkan
oleh suatu hal yang terjadi di dalam diri orang tersebut. Perubahan suasana
hati akan terpancar dari raut wajah. Saat senang, susah, bahagia, sedih,
gelisah atau galau maka akan tampak dari ekspresi atau raut wajah.
Berusaha menjaga agar ekspresi atau raut wajah terlihat senang
sementara hati sedang susah atau sebaliknya akan berakhir kepada kelelahan
secara emosional. Alkitab mengatakan cara yang terbaik adalah dengan
menjaga hati dengan segala kewaspadaan (Amsal 4:23). Menjaga hati dengan
cara menjaga pikiran dengan memikirkan hal yang benar, mulia, adil, suci,
manis, sedap didengar, disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8). Agar
dapat memikirkan hal-hal ini maka kita perlu mengisi pikiran dengan
kebenaran firman Tuhan. Pengenalan yang benar akan Tuhan dan firman-Nya
memampukan kita untuk menjaga hati dan pikiran dengan meresponi secara
tepat hal-hal yang bisa mengubah suasana hati.

POKOK DOA:

SLM/Pelayanan Mahasiswa Nasional:


Doakan:
1. Pelaksanaan EXPLO CMD tanggal 18-21 Mei 2023 di Green Forest Hotel, Bogor.
Doakan suasana rohani, kesehatan peserta dan keamanan kiranya tetap kondusif
sepanjang acara berlangsung. Doakan juga semua panitia yang bekerja selama
Explo berlangsung ; juga para pembicara supaya dapat menyampaikan Firman
Tuhan dan materi dengan baik sehingga menjadi berkat bagi semua peserta.
2. Di hari terakhir EXPLO semua peserta akan membuat action plan untuk pelayanan
pribadi dan tim; doakan supaya Tuhan memberi hikmat dan kreativitas kepada
semua peserta untuk menetapkan action plan dan mengambil langkah iman untuk
mengimplementasikannya ketika kembali ke kota atau perwakilan masing-masing.
BEBAN YANG MULIA Rabu, 10 Mei 2023

Penulis : Jerry Tamburian


Firman Tuhan: Mazmur 39

"Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya
aku mengetahui betapa fananya aku! (Mazmur 39:5)

Bagaimana perasaan kita, ketika kita ada dalam tekanan atau penderitaan
yang berat? Apakah kita merasakan sama seperti yang Daud rasakan? Daud
menggambarkan tentang perasaannya yang tertekan dan menderita dalam
Mazmur 39. Dalam situasi seperti ini membawa Daud menyadari betapa fana atau
pendek hidupnya (5b); Betapa singkat Tuhan tentukan umurnya (ayat 6a);
Hidupnya seperti sesuatu yang hampa (6b). Selanjutnya ia menggambarkan
keadaan manusia bahwa: Setiap manusia hanyalah kesia-siaan (6c, 11c); Ia
hanyalah bayang-bayang yang berlalu ( 7a); Ia hanya mempeributkan yang sia-sia
dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti (7b). Daud
menyadari juga bahwa tekanan dan penderitaan yang dialaminya oleh karena
dosa, pelanggaran dan kesalahannya (ayat 2, 3, 9 dan 12). Tidak ada jalan
terbaik yang ia dapat lakukan selain menanti-nantikan Tuhan dan terus berharap
kepada-Nya. Dalam ayat 8 ia menulis tentang hal ini: “Dan sekarang, apakah yang
kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.” Setiap kita pasti
mengalami tekanan atau penderitaan yang berat dalam hidup ini. Dan mungkin
saat ini kita sedang mengalaminya.
Yesus sendiri sebagai manusia mengalami tekanan dan penderitaan yang
berat, bukan karena Ia berbuat dosa, tetapi karena Ia menanggung dosa manusia.
Peristiwa taman Getsemani dan Golgota menunjukkan kepada kita tentang
penderitaan Yesus yang sangat dalam dan berat. Hal ini terlihat dalam kata-kata-
Nya ketika Ia bersama murid-murid-Nya di taman Getsemani: “Lalu kata-Nya
kepada mereka: ‘Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di
sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.’” (Matius 26:38). Yesus adalah Allah dan
juga manusia. Dalam ayat ini, sebagai manusia sejati Yesus sangat membutuhkan
teman dalam menghadapi semua tekanan dan penderitaan yang sedang dan akan
Ia jalani: “Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Dan juga yang
sangat penting adalah, sebagai manusia, Ia menanti-nantikan dan berharap
kepada Bapa-Nya. Hal ini sangat terlihat pada kesungguhan-Nya berdoa kepada
Bapa-Nya: “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: ‘Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.’”(Matius
26:39). Doa ini juga diulangi-Nya dalam ayat 42. Ia tahu bahwa, apa yang sedang
Ia alami adalah dalam rencana Agung yang Allah sudah rencanakan untuk Ia
jalani dan selesaikan (baca Yoh 3:16). Apakah Ia menjalaninya dan
menyelesaikannya? Peristiwa Kayu Salib yang sudah kita ikuti dalam Jumat Agung
dan Paskah memberikan jawaban kepada kita akan kemenangan yang Ia sudah
berikan kepada kita orang percaya yang terus berharap kepada-Nya, yaitu
pengampunan dosa kita.
Inspirasi: Menanti-nantikan Tuhan dan berharap kepada-Nya adalah jalan
keluar yang terbaik bagi kita untuk kuat dan bertahan untuk melewati semua
tekanan dan penderitaan dalam hidup ini dengan kemenangan bersama Tuhan.

POKOK DOA:
Malang
Doakan:
1. Training PI dengan Sekolah Misi.
2. Pemuridan dengan pengurus PMK Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
INJIL YANG MENYELAMATKAN Kamis, 11 Mei 2023

Penulis : Juniwati Nubatonis


Firman Tuhan : Yosua 9:1-27

Jawab mereka kepadanya: “Dari negeri yang sangat jauh hamba-hambamu ini datang
karena nama TUHAN, Allahmu, sebab kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni
segala yang dilakukan-Nya di Mesir. (Yosua 9:9)

Tuhan membuat seluruh negeri takut dengan Israel, karena banyak


perkara dan mujizat-mujizat yang diadakan oleh Tuhan Allah Israel yang
membuat mereka menjadi gentar. Ada yang mengisi kegentaran itu dengan
berperang melawan Israel karena ketidakpercayaan mereka dan
kesombongan mereka yang mengandalkan alat perang, ada juga yang
mengurung diri mereka untuk tidak berhubungan dengan bangsa lain dengan
mengandalkan tembok perlindungan untuk melindungi diri namun tetap
runtuh juga karena kuasa Tuhan tersebut. Namun ada satu daerah yang
mendengar tentang Israel dan mereka dengan akal datang kepada Yosua untuk
meminta perdamaian. Mengapa demikian? Karena mereka menerima Firman
Allah dan dengan sendirinya datang ke hadapan Israel untuk meminta
perdamaian dengan mengikat perjanjian dengan mereka. Sehingga mereka
menjadi budak seumur hidup dengan bangsa Israel.
Orang Gibeon memilih menjadi budak dari pada mati dengan sia-sia,
mereka datang dengan sendirinya tanpa diminta oleh Israel, bagaimana berita
itu menggemparkan seluruh dunia atau negara-negara waktu itu. Orang
Gibeon memilih percaya akan Allah dan diselamatkan dengan cara seperti itu.
Keselamatan bukan milik suatu bangsa tapi semua bangsa, saat mereka
memilih untuk percaya kepada Tuhan maka mereka akan selamat, bagaimana
kita dapat melihat lewat ketaatan Israel terhadap Firman Tuhan maka Tuhan
maka semua bangsa dapat mendengar tentang Tuhan Allah Israel, Israel
menjadi senter atau pusat perhatian bagi semua bangsa. Saat semua negeri
harus dibinasakan karena keberdosaan mereka melalui Israel maka Gibeon
memilih untuk bertobat yang pada akhirnya mereka tetap hidup.
Kehidupan kita patutnya juga demikian, berjalan bersama Tuhan
harusnya menjadikan Tuhan menjadi Pusat hidup dari pada kita sehingga kita
menjadi suratan terbuka untuk orang lain melihat Kristus di dalam hidup kita,
sehingga mereka datang dan bertobat kepada Tuhan.

POKOK DOA:
Surakarta
Doakan :
1. Para mahasiswa yang akan mengikuti Explo CMD di Bogor pada 18-22 Mei, Tuhan
mencukupkan dana yang dibutuhkan.
2. Follow up pertemuan visi dan pelatihan PI dengan para pendeta GKAI. Ada 12
gereja GKAI di Soloraya yang siap untuk dilatih lebih lanjut.
3. Follow up dengan STT INTHEOS supaya bisa ada MOU dengan mereka ke depannya.
Jumat, 12 Mei 2023
PEPERANGAN IMAN
Penulis : Juniwati Nubatonis
Firman Tuhan : Yosua 10:1-43

Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang
berperang untuk perang Israel ialah TUHAN, Allah Israel. (Yosua 10:42)

Yosua dan orang Israel terus memperoleh kemenangan-kemenangan


dalam peperangan, bahkan di hari ini Ia memenangkan pertempuran melawan
5 Raja yang menggabungkan kekuatan untuk berperang melawan Israel.
Secara logika manusia jika seseorang menggabungkan diri untuk mencapai
suatu tujuan tertentu maka tujuan itu terlaksana secara khusus di dalam
perang karena 5 raja dengan banyak pasukan, banyak senjata, banyak kuda
dan lain- lain. Berbeda dengan Israel yang hanya sedikit tentaranya dengan
senjata perang yang tidak memadai, namun mereka memperoleh
kemenangan. Nah mengapa Israel bisa mengalami kemenangan yang bagi
dunia itu mustahil?
Saat Dunia atau Raja-raja ini membanggakan segala yang mereka punya,
yakni senjata, pasukan dan bahan makanan bahkan kuda, maka Yosua dan
Israel hanya mengandalkan satu pribadi yang berkuasa yaitu Allah Israel. Allah
pencipta dan Allah pemilik segala sesuatu, Allah yang berkuasa di atas
segalanya, sehingga mereka memperoleh kemenangan. Karena Tuhanlah yang
berperang melawan Kelima Raja ini.
Apa yang kita banggakan di dunia ini? Kita mungkin sudah punya
segalanya tapi apakah yang terjadi? Apakah kita sudah menemukan
kebahagiaan di dalam hidup? Pascal menyatakan bahwa di dalam diri manusia
ada satu kekosongan yang tidak bisa diisi oleh siapapun selain dari Kristus.
Orang yang mempunyai relasi dengan Kristus maka hidupnya menjadi berkat,
karena Kristus ada di dalam Dia, Ia mendapat kekuatan dan kuasa untuk
menjalani hidup di dalam rencana Allah dalam iman sehingga ia memperoleh
kemenangan-kemenangan di dalam iman. Karena itu jangan banggakan dunia
atau apa yang kita miliki karena semua adalah semu, tetapi saat seseorang
berjalan dalam Kristus maka ia akan melihat mujizat di dalam hidupnya.
Perkara besar terjadi.

POKOK DOA:
MANADO
Mengucap syukur untuk:
1. Kelas LPM DASAR SLM UNSRAT yang dilaksanakan setiap hari Selasa (4 April- 2 Mei
2023) yang diikuti oleh 43 orang peserta.
2. Ujian dan try out tgl 6 Mei dan wisuda tgl 11 Mei 2023.
Doakan:
1. Program menjangkau Sangihe bagi Kristus pada bulan Mei 2023 bersama City Team
Sulut, Tim Mahasiswa UNSRAT & UNIMA juga akan bekerja sama dengan Sinode
GMIST.
2. Kesehatan staf LPMI perwakilan Manado.
3. Pemutaran Film Yesus di gereja-gereja, komunitas-komunitas, sekolah-sekolah,
kampus-kampus dan follow up yang dilakukan.
BERGANTUNG PADA TUHAN Sabtu, 13 Mei 2023

Penulis : Juniwati Nubatonis


Firman Tuhan : Yosua 11:1-15

Lalu TUHAN berkata kepada Yosua: “Janganlah takut menghadapi mereka, sebab
besok kira-kira waktu ini Aku menyerahkan mereka mati terbunuh semuanya kepada
orang Israel. Kuda mereka haruslah kamu lumpuhkan dan kereta mereka harus kamu
bakar dengan api.” (Yosua 11:6)

Menghadapi peperangan secara terus menerus dan berperang melawan


bangsa-bangsa besar yang para rajanya menggabungkan diri bukan sesuatu
yang mudah, jika dilihat dari fakta bahwa pasukan dari musuh banyak sekali
dibanding dengan Israel yang sedikit. Secara manusia apa yang Yosua dan
israel pikirkan? Apa yang Yosua dan Israel rasakan? Sebagai manusia biasa
mereka pasti takut menghadapi peperangan ini. Tetapi didalam iman
mereka, sekalipun ada rasa takut, mereka mempercayakan sepenuhnya
hidup mereka kepada Tuhan sehingga bisa kita lihat ada kekuatan dan
jaminan firman Tuhan yang memberitahukan mereka agar jangan takut.
Yosua tidak membiarkan rasa takut dan gentar menghinggapi mereka,
mereka memilih untuk maju sesuai dengan perintah Tuhan. Mengapa
demikian karena iman mereka kepada Tuhan. Tanpa iman seseorang tidak
dapat melangkah. Ia meletakan imannya pada obyek yang benar sehingga Ia
mampu melewati peperangan sengit karena kepercayaannya kepada Tuhan.
Peperangan dapat kita atasi dalam hidup jika kita menggantungkan
iman kita kepada Tuhan, bergantung padanya membuat kita berani
mengambil langkah iman dan tidak takut lagi menghadapi musuh. Sehingga
kemenangan kita peroleh saat kita taat kepada Tuhan. Menggantungkan diri
pada kekuatan sendiri maka kita akan kalah, karena kita tidak mengerti
jalan Tuhan atau kita tidak percaya pada-Nya sehingga kita maju dengan
kekuatan sendiri dan akibatnya kalah dalam peperangan. Mana yang menjadi
pilihan kita? Maju dengan Tuhan atau kekuatan sendiri?

POKOK DOA:

Bandung
Mengucap syukur untuk:
1. Kebersamaan team di perwakilan Bandung, 9 staff full time, 4 staff Korea, dan
seluruh team terjaga dalam ikatan kasih.
2. Pelayanan partnership dan pelayanan direct di setiap MCC yang sedang berjalan.
3. Pelayanan di kampus, profesional dan gereja terus menghasilkan penggerak-
penggerak rohani.
Doakan:
1. Allah memberkati pekerja yang sudah ada dan menyediakan pekerja-pekerja baru
baik di kampus, profesional, maupun gereja sebagai staff, volunteer, associate
maupun orang-orang kunci di lapangan.
2. Rencana pelatihan-pelatihan yang akan dikerjakan dalam waktu-waktu berjalan
baik LPM di kampus (Mei,juni,Juli) pelatihan di profesional maupun pelatihan-
pelatihan team GCM dan bbs.
KARENA DIA HIDUP, SADARLAH! Minggu, 14 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Yohanes 20:1-10

“Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab yang mengatakan bahwa Ia harus
bangkit dari antara orang mati.” (Yohanes 20:9)

Sampai hari ini dan bahkan sampai selamanya, fakta kebangkitan


Kristus takkan pernah lagi terulang. Hanya Yesus satu-satunya yang
mengalaminya dan tidak ada yang lain. Dan ini membuat dunia heran tak
mengerti, bagaimana mungkin hal itu terjadi. Sebab semua pemimpin agama
yang paling hebat sekalipun, ketika mereka mati tidak ada cerita bahwa
mereka akan bangkit seperti Yesus. Kalau dunia tak mengerti bahkan
menolak fakta itu, dapatlah kita mengerti. Orang duniawi memang tak
mengerti apalagi menyadari perkara -perkara rohani (1 Kor.2:14).
Tetapi yang ironis adalah para murid Yesus sendiri, khususnya Petrus
dan Yohanes yang menjenguk ke kubur Yesus. Dari kata-kata, “sebab selama
itu mereka belum mengerti…”, dapatlah disimpulkan bahwa meskipun murid,
belum tentu mengerti perkataan Yesus. Padahal mereka sudah berkali-kali
mendengar hal itu dari Yesus sendiri (Cf. Mat. 22:29; Yoh. 2:22, Luk. 24:26;
46; Kis.2:24). Tetapi pengakuan yang jujur, tentang ketidaktahuan mereka,
luar biasa bukan? Yohanes tidak menulis namanya sendiri, tetapi
menggunakan kata-kata “murid yang lain” beberapa kali (ay. 2, 3, 4, 8).
Suatu sikap yang patut diteladani. Namun satu hal bahwa ia bersyukur
akhirnya menyadari akan kebenaran bahwa Yesus bangkit.
Hingga hari ini orang Kristen sendiri pun banyak yang tidak mengerti
karena kurangnya penjelasan. Apalagi dengan adanya ajaran sesat yang
mengatakan bahwa yang disalibkan itu bukan Yesus, tetapi diserupakan
dengan Dia. Ini jelas kebodohan akibat dosa, sehingga hati manusia tertutup
terhadap kebenaran (cf. 2 Kor.4:4). Ibarat domba, banyak orang tersesat
yang tak berdaya membela dirinya. Namun Tuhan mengasihi semua orang,
sehingga Ia akan terus bekerja membangkitkan kesadaran di dalam hati
mereka. Ingatlah bahwa orang yang ‘merasa’ tidak perlu Yesus, justru sangat
memerlukan Yesus. Kuasa Kristus yang sanggup mengubah hati, tidak pernah
berubah sampai selamanya (Ibrani 13:8). Kebenaran itulah yang menghibur
dan meneguhkan kita. “When He rose from the death Jesus was the “first
fruits” (1 Cor. 15:20, 23) of new kind of human life, a life in which his body
was made perfect, no longer subject to weakness aging, or death, but able
to live eternally.” (Grudem). Betapa mulianya bukan? Bersama Kristus di
sorga, kita memiliki hidup yang sempurna, tidak ada kelemahan, tidak
menjadi tua, tidak ada kematian, tetapi akan hidup selama-lamanya.” Amin.
Inspirasi: Kesadaran akan kehadiran Kristus yang hidup itu, telah
membuat kehidupan orang percaya begitu dinamis dan bercahaya, di dunia
yang berada dalam rawa payah ini.

POKOK DOA:
Batam
Mengucap Syukur
1. Kerjasama dengan STTI BATAM dalam Training PI.
2. Kerjasama dengan STT RAI BATAM Training PI.
3. Kesehatan Staf dan Keluarga.
Doakan
1. Latihan PI dengan STT II BATAM.
2. STT RAI BATAM Training PI yang sedang berjalan.
3. Staf dan keluarga.
KARENA DIA HIDUP, BERHARAPLAH! Senin, 15 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Yohanes 20:11-18

Kata Yesus kepadanya, “Janganlah Engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada
mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-
Ku dan Allahmu.” (Yohanes 20:17)

Biil dan Gloria Gaither, telah dipakai Tuhan untuk menggubah lagu
“Because He lives I can face tomorrow” yang telah menjadi salah satu
nyanyian yang terkenal dan menjadi berkat di mana-mana. Kehadiran Kristus
yang bangkit bukan saja mempengaruhi sejarah yang sifatnya sementara,
tetapi Ia memberi jaminan pengharapan yang kekal dan pasti. Kecanggihan
persenjataan dunia, perbaikan ekonomi, juga tidak pernah memberikan
harapan yang pasti, kecuali Tuhan Yesus Kristus yang hidup, yang berjanji
menyediakan tempat bagi orang percaya (Yoh 14:1-3).
Kata-kata Yesus pada Maria Magdalena, bahwa Ia akan pergi kepada
Allah Bapa-Nya, yang juga Allah dan Bapa setiap orang percaya termasuk
Maria sendiri, ini sungguh membahagiakan. Jika Yesus bukan Allah itu sendiri,
bagaimana mungkin ada jaminan yang pasti seperti itu? Meskipun Maria hanya
melihat Dia sementara sebelum naik ke sorga, itu sudah sangat
membahagiakan, apalagi akan melihat-Nya muka dengan muka sampai
selama-lamanya. Franck Breck, dalam lagunya, “Muka dengan Muka” (Face to
Face), merefleksikan fakta pengharapan ini. Lirik bait pertamanya berbunyi:
“Muka dengan muka nanti, tampak Tuhan padaku. Sangat indah dan mulia,
Yesus Juru S’lamatku. Muka dengan muka nyata, wajah Yesus bagiku. Agung
sungguh dan mulia, Tuhan Yesus Rajaku.” Andaikata Maria Magdalena masih
ada sekarang, mungkin ini menjadi lagu kesukaannya. Karena memang
pengharapan di dalam Kristus tak pernah meragukan, bahkan memberi
inspirasi dan semangat yang tak pernah layu. Maka Yesus berkata, “Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan
tempat bagimu, Aku akan datang kembali, dan membawa kamu ke tempat-
Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yohanes 14:1-
3).
Pengharapan yang sangat membesarkan hati ini, menjadi penghiburan
bagi kita sebagai anak-anak Allah, anggota keluarga Allah kekal selama-
lamanya (Yohanes 1:12). Kita memiliki hak istimewa untuk menikmati segala
berkat sorgawi, serta menikmati kehangatan kasih yang sempurna dari Bapa
sorgawi kita.
Inspirasi: Kebangkitan yang memberi pengharapan yang pasti itu, telah
membuat setiap orang percaya menatap masa depan tanpa keraguan.

POKOK DOA:
Jember
Doakan:
1. Persiapan kepemimpinan 3 orang dalam membangun gerakan di kampus dan untuk
diutus ke Explo CMD.
2. Target sampai Juni 2023 membuka pelayanan di 3 kampus.
KARENA DIA HIDUP, TENANGLAH! Selasa, 16 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Yohanes 20:19-23

“Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri ditengah-tengah mereka dan berkata:
“Damai sejahtera bagi kamu.” (Yohanes 20:19b).

Sulit dibayangkan seperti apa suasana hati masyarakat Ukraina,


sementara rudal mendesing berseliweran meluluhlantakkan kota mereka.
Belum lagi dengan kedatangan tentara musuh memasuki rumah mereka.
Ketegangan, ketakutan, kegelisahan, kegentaran, dan entah kata apalagi
yang dapat disebutkan, yang benar-benar melanda mereka. Tetapi mungkin
ada tentara Ukraina yang datang dengan suara lembut menenangkan hati
mereka seraya berkata: “Tenang, jangan takut. Kami menjaga kalian.” Kata-
kata itu tentu sedikit meredakan hati mereka yang sedang berkecamuk tak
menentu itu.
Ini ada kesamaan dengan suasana hati para murid di sekitar kematian
Yesus. Yohanes sendiri menulis bahwa pada saat malam di hari pertama
minggu itu, sementara pintu-pintu terkunci, hati para murid yang berkumpul
itu dipenuhi ketakutan, terutama kepada orang Yahudi. Dalam bayangan
mereka, sudahlah pasti para penyalib Yesus itu sedang mencari mereka.
Memang agak ironis juga, karena kalau dipikir, seorang murid Yesus tidaklah
perlu takut pada manusia. Tetapi itulah kenyataannya. Rupanya pemahaman
dan keyakinan mereka akan kebangkitan Yesus begitu minim, sehingga benar-
benar Yesus yang telah mati dianggap tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Label
status sebagai murid seolah-olah sirna dari hatinya. Jika para murid saja,
yang sudah begitu dekat dengan Yesus, bisa berada dalam kondisi seperti itu,
bagaimana dengan mereka yang bukan murid?
Namun kasih Tuhan nyata, di saat hati mereka kelam pekat di lembah
kebimbangan seperti itu, terdengarlah suara: “Damai sejahtera bagi kamu!”
Itulah Yesus yang bangkit sedang berada di tengah mereka. Masih kurang
percaya? Yesus pun menunjukkan tangan-Nya yang berlobang paku dan
lambung-Nya yang tertikam itu di depan mata kepala mereka. Lalu Yohanes
menulis, “Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.”
Ketakutan dan dukacita berganti sukacita. Komponis Spafford & Philip Bliss
(1873) merefleksi suasana ini dalam lagunya, “It is Well with my
Soul” (Nyamanlah Jiwaku), dengan baris pertamanya, “Bila damai mengiring
jalan hidupku, rasa aman di hatiku. Dan kesusahan menimpaku, t’lah Kau
ajarku mengingat Firman-mu. Ref. Nyamanlah jiwaku, nyamanlah nyamanlah
jiwaku.” Apalah artinya kekayaan, kesuksesan, ketenaran, prestasi, pangkat
dan jabatan, kecantikan dan kegagahan, jika kita kehilangan damai
sejahtera?
Inspirasi: Tatkala damai sejahtera sorgawi memenuhi hati dan pikiran
orang percaya, maka tak ada lagi tempat bagi segala keinginan duniawi,
untuk memadamkan semangat melayani.

POKOK DOA:
Makassar
Mengucap syukur untuk:
1. Training Knowing Jesus tgl 21 April yang diikuti 28 orang missionary online dan
Doakan Training Knowing Jesus tanggal 22 Mei bekerja sama dengan gereja
Methodis dengan Target 30 0rang.
2. Bersyukur untuk TOT CMD yang diadakan pada tanggal 14-15 April yang diikuti
oleh 25 CMD . Doakan target 50 orang Mahasiswa yg akan mengikuti Explo CMD dan
4 orang staf.
3. Renovasi kantor LPMI Makassar dan dana yang dibutuhkan sebesar 938.500.000,
saat ini sementara dalam pengurusan surat-surat dan usaha dana.
KARENA DIA HIDUP, PERCAYALAH! Rabu, 17 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Yohanes 20:24-29

Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka Engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:29).

“Kalau anda berkunjung ke jantung Tamil di kota Madras (Chennai)


India, jangan sampai anda melewatkan National Shrine of Santo Thomas
Basilica, di kawasan San Thome Mylapore.” (Kompas.com - 2011). Ini satu
tulisan tradisional tentang Tomas, salah satu murid Yesus, yang dikenal
dengan keraguannya akan Kristus yang bangkit sebelum ia melihat secara
langsung bukti-buktinya itu.
Tetapi yang jelas Alkitab menulis bahwa ia menjadi percaya bahkan
dengan penuh kerendahan hati ia berseru: “Ya Tuhanku dan Allahku.”
Seorang penafsir menulis bahwa, dengan pengakuan ini Tomas menyatakan
bahwa Yesus itu Allah. “Inilah landasan iman Kristen dan sangat penting bagi
keselamatan kita. Kalau Kristus bukan Allah, tidak mungkin Ia mengadakan
pendamaian bagi dosa-dosa dunia ini.” Betapa ajaib kasih-Nya. Sampai
ratusan ribu buku dan artikel ditulis, begitu pula entah sudah berapa banyak
kidung dan lagu pujian yang digubah untuk berbicara tentang fakta ini,
rasanya tak pernah cukup. Jauh berbeda dengan sebuah proposisi ilmiah,
yang sifatnya selalu membutuhkan verifikasi, kebenaran tentang Kristus yang
bangkit dan hidup di tengah kita, hanya memerlukan credo (pengakuan iman
kita). Seperti penegasan Paulus bahwa “Orang benar hidup oleh
iman.” (Roma 1:17). Bahkan Habakuk pun sudah mencatat hal itu (Habakuk
2:2).
Alkitab tidak menulis bahwa orang Kristen itu disebut orang beragama,
tetapi orang percaya (believer), atau orang benar (the righteous). Disebut
orang benar, karena secara posisional sudah dibenarkan dalam Kristus (Roma
3 -11), tetapi juga secara praktikal, artinya terus mengalami pengudusan
setiap hari untuk hidup benar. Cf. Roma 12-16). Kehidupan iman orang benar
memang harus diuji dan makin dikuduskan, agar semakin dewasa. Kita pun
tidak terus terfokus pada Tomas, tapi kita perlu melihat diri kita sendiri,
sejauh mana iman percaya kita kepada-Nya. Pernahkah kita menjadi kurang
yakin, lalu meragukan kehadiran-Nya dalam hidup kita? Kalau itu ada, kita
perlu mengaku dosa kita, mohon pengampunan-Nya di hari anugerah ini.
Inspirasi: Kristus Tuhan yang hidup, tidak saja hadir di hati orang
percaya, tetapi untuk menjamin dan meneguhkan bahwa Ia tidak pernah
meninggalkan mereka selama-lamanya.

POKOK DOA:
Bangsa dan Negara
Doakan stabilitas politik dan keamanan menjelang pemilu 2024, agar pemerintah
beserta aparatur negara dapat menjalankan tugas dengan baik sehingga tercipta
kondisi yang aman dan kondusif di masyarakat serta dijauhkan dari kuasa-kuasa jahat
yang berusaha memecah belah kelompok-kelompok masyarakat.
KARENA DIA HIDUP, Kamis, 18 Mei 2023
BERSUKACITALAH!

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Yohanes 21: 1-14

Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-
murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu,
bahwa Ia adalah Tuhan.” (Yohanes 21:12).

Di kala seseorang mengalami kegagalan, sudahlah pasti hatinya


dipenuhi dukacita, kehilangan semangat, wajah redup tak bercahaya. Seperti
pada suatu hari seorang teman, sangat sedih karena seminar skripsinya
ditolak, dan dia harus merombak hampir seluruh materi yang sudah
dikerjakannya. Sangat sulit baginya untuk mendengar kata-kata seperti:
“Sabar”, “jangan menyerah”, “berdoa”, “bersyukur saja”, “itu biasa”, dan
sebagainya. Logikanya, bagaimana mungkin ada sukacita di kala keadaan lagi
menyakitkan? Kekristenan memang unik dan menantang. Bersukacita itu
justru harus tampak di saat-saat berat sekali pun.
Apa yang dialami para murid ketika melihat hasil jala mereka yang
melimpah (153 ekor), tentu saja membuat mereka bersukacita. Kita dapat
membayangkan, raut wajah para murid yang tadinya kusut dan kecut,
berubah menjadi sumringah dengan mata yang berbinar-binar, ditambah
linangan air mata keharuan. Ini sungguh kontras dengan sebelumnya, di mana
mereka mungkin kurang semangat karena tidak mendapatkan apa-apa (ay.3).
Namun sebenarnya, letak sukacita terpenting bukanlah karena tangkapan
ikan yang melimpah, tetapi karena fakta bahwa Yesus hidup. Apalagi ketika
mereka diajak oleh Tuhan untuk sarapan bersama, satu momen yang sangat
spesial.
Sama halnya, ketika Lazarus mati, air mata dukacita terus membasahi
pipi Maria dan Marta. Tetapi ketika Lazarus bangkit, air mata sukacita pun
membasahi pipi mereka. Terjadi perubahan oleh karena kuasa kebangkitan.
Karena memang Yesus sudah berkata: “Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah
mati.” (Yoh. 11:25). Kebangkitan Kristus memberi sukacita dan sukacita itu
tak pernah berhenti selama-lamanya. Jika kita percaya bahwa Dia benar-
benar hidup dalam kita, Dia yang adalah sumber sukacita sejati takkan
membiarkan kita terus diliputi kesedihan.
Inspirasi: Sukacita orang percaya, adalah sukacita yang berasal dari
dalam hati yang bersifat permanen, bukan dari dari luar (dari dunia) yang
bersifat relatif dan temporal.

POKOK DOA:
Kenaikan Tuhan Yesus
Hari ini kita memperingati Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Doakan agar umat Tuhan
di Indonesia sungguh-sungguh terpanggil memenuhi Amanat Agung Tuhan Yesus
sehingga seluruh dunia mendengar Injil.
NAMA BAIK Jumat, 19 Mei 2023

Penulis : Juniwati Nubatonis


Firman Tuhan : Yosua 16:1-10

Demikianlah bani Yusuf, yakni suku Manasye dan suku Efraim menerima milik
pusaka. (Yosua 16:4)

Milik Pusaka bani Yusuf diberikan kepada dua anaknya yang mana mereka
dipercayakan untuk mengelola tanah milik pusaka mereka menurut besarnya
keturunan mereka. Yusuf adalah seorang tokoh yang berpengaruh yang dipakai
Tuhan untuk menyelamatkan keluarga dan keturunan mereka saat badai
kelaparan terjadi di seluruh dunia, yang pada akhirnya mengharuskan nenek
moyang Israel harus tinggal di Mesir yang setelah Yusuf meninggal maka mereka
ditindas dan menjadi budak di Mesir.
Kini mereka bukanlah budak lagi setelah melewati perjalanan yang panjang
selamat empat puluh tahun barulah mereka sampai ke negeri yang dijanjikan
Tuhan. Untuk sampai dibutuhkan pengorbanan, dan perjuangan. Dan perjuangan
itu menghasilkan buah, kini bangsa Israel sudah menghalau bangsa2 dari negeri
mereka dan Israel menduduki tanah Kanaan, pembagian terus dilakukan, sehingga
bani Yusuf dibagi menjadi dua bagian yaitu suku Efraim dan Manasye. Suatu
kehormatan untuk mendapatkan wilayah untuk didiami. Mengapa demikian
karena suku Lewi tidak mendapat bagian karena melayani di Rumah Tuhan,
disamping itu juga Israel mengingat dampak dari kesetiaan Yusuf maka anak-
anaknya dipelihara Tuhan.
Dari sejak muda sampai kepada matinya Yusuf ia merupakan seorang
pemimpin yang setia dan bertanggung jawab, sehingga pada waktu matinya ia
meninggalkan nama yang baik terkhususnya bagi Israel secara khusus. Karena itu
hasil dari kesetiaannya maka anak-anaknya mendapatkan berkat dari nama baik
ini yaitu memiliki dua milik pusaka untuk kedua anaknya.
Nama baik lebih berharga daripada emas, lebih baik disayang orang
daripada menabur benci. Sebagai anak Tuhan maka menjaga integritas nama baik
lebih penting, kita mempunyai banyak tanggung jawab yaitu identitas sebagai
orang Kristen, sebagai anak, sebagai pekerja, sebagai ayah dan ibu serta lain-
lain.Jika kita dapat menjaga integritas maka kita juga akan menuai hasilnya.

POKOK DOA:
PALANGKARAYA
SLM ( Pelayanan Mahasiswa). Mengucap syukur untuk:
1. Kesetiaan para mahasiswa yang dibina sehingga dapat mempersiapkan mereka
menjadi multiplikator-multiplikator rohani.
2. Latihan Pemuridan Mahasiswa (LPM) Maret - Mei 2023 di IAKN Palangka Raya
dengan peserta 30 Orang.
GCM ( Pelayanan bersama Gereja).
Mengucap syukur untuk TOT KJT Borneo pada tgl. 24 Maret 2023 di Palangkaraya
yang diikuti 22 Orang. Pada tgl. 25 Maret 2023 berlangsung penandatanganan PKS
( Perjanjian Kerjasama ) IAKN -LPMI dan Latihan Knowing Jesus yang diikuti 235 orang
Doakan Knowing Jesus Training dalam rangka partnership dengan gereja pada tanggal
29 Mei di GPdI, tanggal 14 Agustus di GKII Tamiang Layang, dan tanggal 6 Oktober di
GIKE Sampit

Leader Strategy (LS).


Mengucap syukur telah terlaksana kegiatan Christmas Gathering TSW, DMPD, Casting
Vision untuk para Leaders di Palangkaraya.
Doakan tim LS Palangka Raya dan key leaders (Budi Radio, Dr. Meigo, Riana Tawau,
Marthen Rungsa, dr. Winda, Kerry Dieni) dpt membangun gerakan rohani diantara
pemimpin melalui FU Casting Vision dlm bentuk BCM dan MYL. Juga para peserta TSW
angkatan ke-6 dan para fasilitator Bu Puji, Bu Kuntep, Bu Katmie & Bu Erin.
BUKTI BERBICARA Sabtu, 20 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Kisah Para Rasul 3:1-10

“Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah.” (Ay.9)

Perdebatan tentang sesuatu yang belum terbukti sangatlah berbeda


dengan sesuatu yang nyata-nyata sudah terbukti. Mengatakan bahwa langit
biru itu ternyata tidak ada hanya karena tidak kelihatan atau terhalang oleh
awan tebal, tidak akan mengubah fakta bahwa langit itu ada. Tatkala si
lumpuh benar-benar telah sembuh; bisa berjalan, melompat, memuji Allah,
mau disangkal orang seperti apapun, tetap si lumpuh sudah berjalan. Bukti
nyata berbicara, mengalahkan segala argumen dan perdebatan. Kisah
pertobatan dan perubahan hidup Saulus di ujung kota Damsyik, sempat
mengundang perdebatan, benarkah ia sudah bertobat atau hanya katanya
orang (cf. Kis. 9).
Pulihnya si lumpuh, menunjukkan ajaibnya kuasa Roh Kudus bekerja
melalui kedua hamba-Nya, Petrus dan Yohanes. Roh Kudus menunjukkan
bahwa Ia berkuasa memulihkan kelumpuhan fisik maupun mental spiritual si
pria, yang dikenal bertahun-tahun duduk di gerbang indah, tanpa keindahan
sorgawi di hatinya. Terjadi keheranan yang cukup menghebohkan di serambi
Salomo itu. Masih tertancap di benak mereka pemandangan tentang si
lumpuh yang biasanya meminta-minta sedekah itu (ay. 10). Namun mereka
pun harus mengakui fakta bahwa orang itu sudah berubah. Dikatakan bahwa
orang-orang bukan saja melihat bahwa dia bisa berjalan, tetapi ia dapat
bergerak layaknya orang sehat. Ia melompat-lompat dan memuji Allah,
menjadi kesaksian bagi orang banyak, maka terjadilah pemberitaan Injil
masal, ketika Petrus maju dan menjelaskan apa yang terjadi (11-25). Itu
bukti nyata yang tak dapat diragukan dan dipertanyakan.
Kita pun tadinya lumpuh secara rohani bukan? Tatkala kita berubah dan
mengikut serta melayani Tuhan hari ini, semuanya adalah bukti nyata yang
tak dapat disangkal. Hari-hari hidup kita diisi dengan bukti pembaharuan
hidup kita. Tanpa kita sadar banyak orang memperhatikan perubahan kita.
Andaikata kita boleh meminjam kata-kata rasul Paulus, “aku yang tadinya
seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku
telah dikasihani-Nya karena semua itu telah kulakukan tanpa pengetahuan
yaitu di luar iman.” (1 Tim 1:13). Biarlah bukti perubahan hidup kita terus
berbicara, di manapun kita berada, sebelum Yesus datang kembali kedua
kalinya.
Inspirasi: Banyak orang bukan tidak mau percaya bahwa kita orang
Kristen, tetapi mereka ingin melihat bukti bahwa kita memang Kristen.

POKOK DOA:
Fund Development
Mengucap syukur untuk:
1. Ignite Jakarta 15 April 2023 dan terbentuknya core tim FR ( fundraising) Jakarta.
2. Kesetiaan mitra-mitra dalam mendukung AA Kristus dan para mitra baru yang
bergabung.
3. Terbentuknya core tim FR di Samarinda dan Balikpapan.
Doakan:
1. Fund Raising event Jakarta pada hari ini, 20 Mei 2023, agar semua berjalan lancar,
semua yang hadir diberkati dan menjadi berkat bagi Amanat Agung Kristus.
2. Fund Raising Event Semarang, 27 Mei 2023, panitia yang mempersiapkan, tempat
yang akan digunakan, dan suasana rohani para calon mitra yang akan hadir.
Semuanya berjalan dengan lancar dan menjadi berkat.
3. Kesetiaan para mitra dalam mendukung LPMI.
BERANI BERSUARA Minggu, 21 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Kisah Para Rasul 4:1-22

“Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah
kami lihat dan yang telah kami dengar.” (Ay.20)

Radio Suara Injil - Voice of the Gospel, salah satu radio misi yang sedang
melayani kawasan Afrika dan Asia. Ia memiliki dua pemancar gelombang
pendek untuk Afrika dan Asia, serta gelombang menengah yang menjangkau
Addis Ababa, dengan menggunakan bahasa Inggris, Perancis, serta bahasa Asia
dan Afrika. Suara Injil tak dapat dibendung karena Injil itu harus disuarakan.
Tidak ada yang namanya moratorium. Dan masa kini, kecanggihan teknologi
komunikasi; internet, media sosial, TV, youtube dan aplikasi lainnya, telah
menjadi alat yang sangat efektif untuk menggemakan berita besar itu. Satu
kesempatan luar biasa dapat menggunakan jasa komunikasi itu. Tidak sedikit
berita-berita kesaksian orang yang menjadi percaya kepada Kristus, dibaca,
didengar orang. Bukanlah mustahil banyak yang menjadi percaya, mungkin
secara sembunyi-sembunyi, karena suara Injil di media tersebut. Tetapi
bagaimana dengan era gereja mula-mula? Petrus Yohanes tidak menggunakan
fasilitas itu. Namun keunikannya, suara Injil itu langsung bergema dan
menarik ribuan hati orang. Iblis, yang tak suka dengan rencana penyelamatan
Allah bagi orang berdosa, selalu mencoba menghalanginya. Para pemimpin
Yahudi yang seharusnya mendukung misi Allah itu, seringkali mempersoalkan
pelayanan misi para rasul ini. Namun bagaimana reaksi Petrus, ia tidak
meladeni sedikitpun, malah menantang balik mereka. Ia menegaskan adalah
sesuatu yang tak mungkin suara Injil itu ditutup rapat-rapat. Injil adalah suara
Tuhan, bagaimana mungkin menyuruh Tuhan jangan bicara? Anehnya, manusia
berdosa mencoba mengadili kebenaran Injil dengan hukum agamanya (Kisah
4). Mengapa? Kembali kita ingat perkataan Yesus di atas salib, manusia
berdosa tidak tahu apa yang diperbuatnya (Lukas 23:24). Orang yang menutup
telinga terhadap berita Injil, sudah pasti adalah mereka yang telah dibodohi
oleh Iblis, karena dia tidak mau manusia diselamatkan.
Kehadiran kita di dalam dunia ini, di manapun kita berada, juga untuk
menyuarakan berita penyelamatan Allah. Kita tetap punya prinsip bahwa
berita Injil terus diwartakan meski banyak rintangan. Namun kita perlu
berdoa agar diberi hikmat, seperti kata Yesus, “Hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Matius 10:16). Karena sesungguhnya
Roh Kuduslah yang bekerja di dalam dan melalui kita (Kis.1:8). Ialah yang
memberi kita keberanian iman itu.
Inspirasi: Kita berani bersaksi bukan karena kita sendiri berani tetapi
karena Dia yang memberanikan kita.

POKOK DOA:
Denpasar
Doakan untuk:
1. Kesetiaan dari 12 pasutri jemaat GSRI Denpasar dalam Kelas Keluarga Bahagia
sampai bulan Juni 2023 dan 13 peserta Latihan PI di GBAI Badung sampai bulan Mei
2023. Doakan agar Tuhan terus memberkati pelayanan 7 orang staff full-time dan
10 volunteers dalam menjangkau dan memuridkan jiwa-jiwa di wilayah Bali dan
Nusa Tenggara Barat.
2. Proses multiplikasi rohani di 4 kampus: Universitas Udayana, Universitas Triatma
Mulya, Universitas Dhyana Pura dan Politeknik Negeri Bali, agar dalam satu tahun
minimal ada 10 CMDs baru.
BEBAN BERBAGI Senin, 22 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Kisah Para Rasul 4:32-37

“dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap
orang sesuai dengan keperluannya.” (Ay.35)

Di dunia yang selfish dan egois ini, ternyata tetap ada orang-orang yang
rela berbagi untuk meringankan beban mereka yang kekurangan. Di pelosok
bumi manapun yang mengalami kekurangan dan kemiskinan, di sana hadir
misi bantuan, yang datang dari orang-orang yang murah hati. Beberapa
bencana yang baru saja melanda beberapa daerah di Indonesia, langsung
mendapatkan perhatian kasih dari berbagai kalangan, termasuk orang
percaya. Gereja abad pertama pun menunjukkan hal itu. Kemiskinan, baik
secara jasmani maupun rohani, yang melanda banyak orang percaya di
Yerusalem, mendapatkan perhatian dari mereka yang peduli sesama. Seperti
dikatakan dalam ayat 32-35, Stanley Tousaint menulis, “The believers were
unified not only spiritually, but also materially. Their selling of their goods
was voluntary and the distribution were according need.” Mereka bersatu
padu untuk membagi dengan penuh kerelaan hati, sehingga keperluan orang-
orang tercukupi. Yesus mengatakan, “Berbahagialah mereka yang murah
hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan (Matius 5:7).
Dalam keadaan sulit lalu memperhatikan orang lain, benar-benar
tidaklah mudah. Bagaimana dapat menerapkan prinsip yang dikatakan dalam
Amsal 11:24-25? Secara logika, bagaimana mungkin sudah membagi -
menyebar harta, malah bertambah kaya? Namun itulah keterbatasan
pemikiran manusia kita. Kita harus mengerti bahwa firman Tuhan bekerja di
atas logika kita. Gereja mula-mula menjadi contoh yang nyata bagi gereja
segala abad untuk tidak mementingkan diri sendiri (Kis. 2:41-47). Mereka
sebenarnya bukanlah orang-orang kaya secara materil, namun mereka kaya
dalam kemurahan. Ini yang dikatakan Paulus kepada jemaat Korintus (2 Kor.
8:1-15). Kata Warren Wiersbe: Jika anda rindu makin kaya secara rohani dari
pemberian anda (9:11), anda perlu mengembangkan kesenangan dan
kegairahan atas adanya kesempatan-kesempatan untuk memberi.” Ingatlah,
berbagi dari kekurangan bukanlah berarti kita kekurangan tetapi justru
kelimpahan. Karena berbagi adalah tindakan iman, bukan sekedar gerakan
sosial, yang juga dilakukan orang-orang yang tidak percaya. Berbagi bukan
sekedar suatu konsep pengajaran tetapi pengalaman rohani. Berbagi adalah
perintah Tuhan. Bagaimana dengan kita hari ini?
Inspirasi: Kita memberi bukan supaya diberi tetapi karena kita telah
diberi oleh Tuhan.

POKOK DOA:
Madiun
Mengucap syukur untuk:
1. Penjangkauan 5 kampus di Madiun, ada 42 mahasiswa yang hadir.
2 . Baptisan jiwa baru pada 27 April 2023.
Doakan:
1. Follow up pelayanan mahasiswa di adakan pertemuan 1 bln sekali.
2. Latihan PI di GSJA Madiun selama bulan Mei ini.
3. Pembinaan jiwa-jiwa baru.
BAHAYA BERDUSTA Selasa, 23 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Kisah Para Rasul 5:1-11

“Tetapi Petrus berkata; Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau
mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?” (Ay. 3)

“Kalau bilang jujur 100% tidak ada pak. Di dunia ini kalau orang mau
terlalu jujur ia akan rugi.” Kata-kata ini pernah diucapkan seseorang, ketika
dia sedang berusaha untuk jujur tetapi tidak mudah. Sama dengan seorang
bendahara Kristen di sebuah Universitas ditanya, “Pak bagaimana
pengalaman sebagai bendahara selama ini, apakah bapak selalu berusaha
supaya jujur? Ia menjawab, “ya saya bersyukur selama ini saya selalu
berusaha seperti itu. Tapi tidak tahu besok-besok bagaimana.” Jawabannya
cukup unik, tetapi yang ia maksud adalah ia tidak berani menjamin apakah ia
bisa terus bertahan seperti itu.
Apakah Ananias dan Safira sebagai orang percaya juga bergumul untuk
hal ini, seharusnya. Karena di dalam hati mereka ada Roh Kudus yang terus
mengawasi dan berbicara ketika itu salah. Sebagai suami istri beriman tentu
saja mereka juga akan saling mengingatkan. Jika fakta menunjukkan bahwa
mereka jatuh ke dalam ketidakjujuran, “mendustai” Roh Kudus, dan
berakhir tragis dengan kematian, memang mengerikan. Ketika melihat
peristiwa ini, kita teringat kasus Akhan (Yosua 7) yang ada kemiripannya. Soal
kasus suami istri itu, penafsir Kisah Para Rasul, Stanley Tousaint menulis,
“They could have retained the proceeds from their sale of property, of
course, but in collusion with each other they had lied, saying they had given
all the money when actually they had given only a part of the money.”
Dengan kata lain, mereka seharusnya dapat menghindari kemungkinan
ketidakjujuran, namun mereka tetap bersekongkol dengan tidak mengatakan
yang sebenarnya. Maka dengan tegas Petrus menegur bahwa mereka telah
dikuasai Iblis. Tak lama kemudian, putuslah nyawa mereka susul menyusul
hari itu juga. Menyedihkan! Benar-benar Roh Kudus menghukum dosa mereka.
Allah tidak menghendaki Diri-Nya dipermainkan (Galatia 6:7). Roh Kudus
punya otoritas menyucikan pekerjaan-Nya dari hal-hal yang tidak benar. Lalu
bagaimana dengan kita? Kalau godaan untuk ‘terpaksa’ berbohong itu datang,
bagaimana sikap kita?
Inspirasi: Digoda untuk berdusta belum tentu kita tergoda, tetapi ketika
kita tergoda berarti godaan telah menaklukkan kita.

POKOK DOA:
Palembang
SLM/Pelayanan Mahasiswa, doakan:
1. Fokus pelayanan kampus (Bina Darma, POLSRI dan UMDP) di Palembang.
2. Mahasiswa-mahasiswa di kampus utama tetap bersedia dan dapat di-follow up
secara online.
GCM/ Pelayanan bersama Gereja, doakan:
1. Pelayanan siswa yang dilakukan oleh ibu Novi.
2. Kerjasama gereja dan STT se-Palembang oleh pak Toni serta doakan pelayanan tim
UPG Pak Winarman dan kawan-kawan.
Rabu, 24 Mei 2023
SYUKUR BUKAN EGOSENTRIS
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : 1 Korintus 14:15-20

Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak
dibangun olehnya. (Ay. 17)

Pengucapan Syukur sebagai suatu tindakan iman adalah baik dan benar,
termasuk menggunakan bahasa roh saat itu. Namun dalam konteks kehidupan
kita bersama orang lain, baik dalam ranah persekutuan di antara umat
beriman ataupun di ranah komunitas yang belum mengenal Kristus, ada
patokan lain yang Tuhan berikan melalui Paulus. Dalam hal ini ucapan syukur
itu menjadi sarana kesaksian akan kasih dan kebaikan Allah. Tujuannya untuk
membangun orang lain, baik yang seiman maupun yang belum. Tentunya
bukan berarti selalu menyatakan setiap ucapan syukur secara lantang
dimanapun, tapi perspektif berpikir kita yang harus bertumbuh dan
berkembang, dan mendewasakan orang lain
Sekedar sebuah perbandingan beberapa waktu lalu dosen psikologi
Paramadina berusaha memformulasikan sarana psikrometer kontekstual
Indonesia untuk sikap bersyukur/gratitude. Skala internasional/umum yang
dipakai saat ini hanya memiliki 6 item pertanyaan dan tidak melibatkan unsur
diluar diri manusia. Dalam temuannya tampak bahwa skala versi Indonesia
memiliki validitas konstruk dan faktorial yang memadai disertai pula dengan
internal konsistensi yang baik. Skala versi Indonesia mampu mengukur secara
konsisten, membedakan individu dengan rasa syukur tinggi dan rendah, untuk
mengukur konstruksi bersyukur melalui tiga faktor, yaitu sense of
appreciation/perasaan menghargai, perasaan positif akan kehidupan, dan
ekspresi rasa syukur. Skala bersyukur versi ini lebih representatif dalam
mengukur rasa syukur pada orang Indonesia karena di dalamnya melibatkan
peran Tuhan sebagai sumber rasa syukur.
Dalam kita bersyukur, pada intinya kita menyelaraskan pola pikir,
perasaan dan kehendak kita pada kasih dan sifat-sifat Allah, artinya lebih luas
dan dalam dibanding perspektif diatas. Ucapan syukur bukan sekedar sebuah
sikap pribadi kepada Tuhan, namun juga menjadi proklamasi iman ketika
ekspresi syukur itu dilihat orang lain. Kitapun sesungguhnya harus mengukur
ucapan syukur kita hari lepas hari, semakin cepat, semakin luas dan detail
ragamnya, bahkan semakin “misterius” situasi/kondisinya.
Inspirasi: Ketika kita belajar untuk makin cepat dan makin detail dalam
bersyukur baik untuk hal yang menyenangkan maupun menyedihkan, maka
kita akan makin cepat memahami hati Allah dan bertumbuh makin dewasa
dan mendewasakan orang lain.

POKOK DOA:
Magelang
Doakan :
1. Rencana sharing visi dengan GKAI-GBT Temanggung dan GBI Rock Magelang dapat
terealisasi.
2. Pelayanan di Akmil, SMA Taruna Nusantara, STT Magelang, UnTidar dan Polbangtan
dapat bermultiplikasi secara rohani.
3. Kemitraan dengan GWI dan PWKI dalam pelatihan dan pemuridan.
4. Anggota Kelompok Doa dan jiwa-jiwa baru yang dalam pembinaan supaya terus
dapat bertumbuh secara rohani, bermultiplikasi dan setia mengikut Kristus.
BIJAK BERTINDAK Kamis, 25 Mei 2023

Penulis : Boy Borang


Firman Tuhan : Kisah Para Rasul 5:26-42

“Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini.
Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia,
tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat
melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti bahwa kamu melawan
Allah..” (Ay.38-39)

Tidak mudah untuk berbicara dan memutuskan sesuatu di saat-saat genting


dan kompleks bukan? Salah bicara bisa fatal. Salah keputusan bisa hancur. Salah
langkah bisa tersesat. Ketika pandemi Covid-19 merebak dan meluluhlantakkan
banyak sendi kehidupan, para pemimpin dunia bahkan siapapun juga, menjadi
sangat berhati-hati dalam berbicara dan bertindak. Benar-benar satu dua
perkataan maupun tindakan yang salah, sangat beresiko. Di sini hikmat
kebijaksanaan sangat diperlukan. Ingat ketika raja Salomo harus memutuskan
persoalan pelik, tentang kasus dua perempuan sundal itu, ia meminta hikmat dan
Tuhan menolongnya tepat pada waktunya (1 Raja-Raja 3:16-28).
Gamaliel, berhadapan dengan situasi yang juga tak kalah peliknya, ketika
Petrus dan Yohanes diperhadapkan dengan Mahkamah Agama itu. Keberanian
kedua rasul yang tidak setuju dengan larangan itu, menimbulkan konflik yang
berpotensi mengancam nyawa mereka (ay. 33). Roh Kudus pun tidak diam. Ia
menggerakkan Gamaliel, seorang ahli Taurat yang disegani itu, untuk berbicara.
Ia meminta mereka menilai, bahwa apabila gerakan itu berasal dari manusia,
dengan sendirinya akan berhenti. Tetapi jika itu dari Allah, tidak mungkin
dihentikan. Bagi yang mencoba-coba melakukannya, berarti melawan Allah (ay.
38-39). Ini tindakan bijaksana yang luar biasa. Roh Kudus tidak pernah akan
kehabisan jalan untuk menjaga pekerjaan-Nya. Tiap hari kita pun bisa
diperhadapkan dengan situasi-situasi yang berat dan sukar. Bagaimana kita
menghadapinya? Kadang-kadang perasaan bingung dan putus asa dapat
melemahkan kita. Namun tatkala kita berserah dan melangkah dengan iman, Ia
pun memberi hikmat dan selalu memberi kita jalan keluar (1 Korintus 10:13).
Inspirasi: Tatkala kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan, di sana
Tuhan siap memberitahu apa yang harus kita lakukan.

POKOK DOA:
Kupang
Mengucap syukur untuk:
1. Staf yang melayani di Perwakilan Kupang (SLM : Pak Arlan/ Ibu Yofri, Ibu Ina.
GCM : Pak Yustus/Ibu Diah. LI : staf Emeritus Ibu Dortje dan Pak Charisal Manu
sebagai Ketua City Team).
2. Hasil Follow Up Mission Trip Sumba dengan adanya Baptisan bagi Petobat baru
dari Marapu di beberapa Gereja di Sumba.
Doakan:
1. Staf yang melayani, juga Musa (Calon Staf) beserta para mahasiswa kunci agar
terus bertumbuh secara rohani dalam pelayanan di beberapa kampus di kota
Kupang dengan kampus utama Undana agar banyak orang mendengar Injil dan
menjadi murid Kristus. Doakan Juga Penginjilan secara Pribadi dan bersama tim
setiap hari Rabu di IAKN Kupang dan setiap Jumat di Undana serta Latihan
Pemuridan Mahasiswa Kelas Dasar sedang berjalan setiap hari Sabtu di Kantor LPMI
dan IAKN.
2. Pak Charisal dan rekan-rekan yang melayani di Pelayanan Profesional agar terus
bertumbuh secara rohani, diberi hikmat dan kekuatan dalam melaksanakan
penginjilan dan pemuridan di marketplace.
3. Pak Yustus dan Ibu Diah serta 2 Worker yang melayani bersama di GCM agar terus
bertumbuh secara rohani dan diberi hikmat dalam menjangkau agama suku
(Animisme) yang masih ada di NTT melalui pelayanan personal maupun pemutaran
Film Tuhan Yesus dalam bahasa Daerah.
MEMBERI DENGAN IMAN Jumat, 26 Mei 2023

Penulis : Tegoeh H. Santoso


Firman Tuhan : Lukas 21:2-4

Ia (Yesus) melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia
berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari
pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Yesus baru saja berinteraksi dengan orang Saduki yang mencoba mengelabui
Dia untuk melakukan penghujatan (Lukas 21). Yesus menjawab dengan teguran pada
kemunafikan para pemuka agama. Selanjutnya, Yesus duduk di seberang
perbendaharaan bait suci, Dia memperhatikan orang-orang yang datang dan
memberikan persembahan. Yesus sedih ketika memperhatikan ironi yang Dia amati.
Di bait-Nya, rumah-Nya dan perbendaharaan-Nya, Dia menyaksikan orang kaya
menjatuhkan sejumlah besar uang ke dalam peti persembahan. Di tengah kesibukan
di rumah Allah itu, Yesus melihat begitu sedikit iman. Sebab itulah yang diamati oleh
Yesus, bukan besarnya persembahan. Tapi Dia terus menunggu. Tiba-tiba Ia melihat
seorang janda memberikan persembahannya. Yesus memanggil murid-murid-Nya
untuk memberi tahu mereka tentang apa yang Dia amati, yaitu janda yang memberi
sedikit, tetapi yang sedikit itu adalah seluruh miliknya.
Orang-orang saat itu, seperti orang-orang masa kini, akan mengira janda itu
gila karena memberikan semua yang dia miliki untuk hidup. Tetapi Yesus berkata
bahwa hati Tuhan senang ketika jumlah uang yang sedikit masuk ke perbendaharaan
bait suci, tetapi disertai dengan hati dan iman yang besar. Berbeda dengan orang-
orang lain yang merasa suci, kaya, berada di kalangan atas, sementara orang-orang
seperti janda itu berada di bawah, rendah.
Seperti yang Yesus sebutkan di tempat lain, pemikiran budaya yang dominan
adalah bahwa jika Anda miskin, Anda pasti telah melakukan sesuatu yang salah
dengan bagaimana Anda berusaha dan bagaimana Anda berhubungan dengan Allah.
Dan jika Anda kaya, Anda pasti telah melakukan sesuatu yang benar untuk
mendapatkan berkat Tuhan. Sementara sedikit dari kita akan mengakui bahwa kita
juga sering berpikir seperti itu.
Yesus, dalam pernyataan-Nya membuka tabir untuk mengungkapkan apa yang
sebenarnya terjadi. Dia mengetahui seluruh latar belakang janda dan statusnya yang
terpinggirkan secara sosial, Dia melihat berapa nilai persembahannya. Dia memberi
dengan kekurangannya dan bahkan mungkin besar rasa sakit yang dirasakan ketika
memberi.
Dan sejujurnya, seseorang yang benar-benar murah hati seperti janda itu pasti
kebanyakan orang berpikir bahwa dia sedikit gila. Siapa yang memberi tanpa
menyisakan untuk dirinya sendiri? Siapa yang berusaha untuk menyenangkan Tuhan
dengan semua yang mereka miliki?
Ya, itu adalah Yesus. Kemiskinan bisa disebabkan oleh banyak faktor, bukan
selalu karena malas atau karena hidup dalam dosa. Penekanan yang Yesus katakan
ialah bahwa kemiskinan tidak menghalangi hati seseorang untuk memiliki iman yang
besar kepada Allah yang memelihara hidupnya.
Dalam adegan ini, kita melihat hubungan yang misterius antara kerajaan Allah
dan umat yang beriman. Yesus memandang dengan takjub bahwa ada seorang janda
yang mengosongkan kantongnya dengan iman memberikan semuanya untuk Tuhan.
Itu mencerminkan diri-Nya: Seorang pribadi yang mengosongkan diri-Nya secara total
untuk orang kaya dan miskin lalu mempersembahkan hidupnya untuk mati di kayu
salib menebus umat manusia.
Inspirasi: Dalam hal memberi untuk Tuhan, Dia lebih melihat hati dan iman
dari pada jumlah pemberian kita.

POKOK DOA:
Balikpapan
Mengucap syukur untuk Training PI dengan Gereja Kristus Yesus yang sudah di mulai
dari bulan Maret dan akan berakhir pada akhir Mei 2023.
Doakan:
1. Sepuluh orang pemimpin yang mengikuti Training PI di GKY, agar mereka
menjadikan PI sebagai way of life mereka.
2. Pelayanan di kampus ITK dan Poltek Negeri Balikpapan agar menemukan
mahasiswa kunci dalam pelayanan.
KEBENCIAN ITU MEMATIKAN Sabtu, 27 Mei 2023

Penulis : Rini Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 1 Samuel 18; 6-30

“…..Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa,” (Ay. 7)

Saat guru memuji-muji murid yang pintar secara berlebihan, tanpa


memperhatikan murid lain yang tertinggal bisa berdampak buruk. Siswa yang
disanjung jika tidak dewasa akan sombong dan merendahkan temannya. Bagi
siswa yang kurang pandai bisa jadi minder, patah semangat, benci, cemburu
sosial, masa bodoh, iri hati, dan kelas menjadi tidak kondusif. Kebencian
tersebut muncul karena komentar guru yang tidak bijak dalam
memperlakukan anak didik.
Mari belajar dari respon Saul yang penuh kebencian sehingga
membahayakan nyawanya dan nyawa orang lain. Para wanita dalam kasus ini
memuji Saul dan Daud dengan berbeda. Mengapa Saul marah dan dendam
kesumat:
Ayat 7-9, Saul dibandingkan dengan Daud, Saul mengalahkan beribu-ribu
musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa. Peristiwa itu membuat amarah Saul
meledak dan merasa terancam (takut kehilangan jabatan). Sejak itu ia
membenci dan dengki pada Daud
Ayat 21,25-26, Saul menjerat Daud akan diberikan anaknya Mikhal, jika
membawa mas kawin 100 kulit khatan orang Filistin ( untuk menjatuhkan
Daud melawan orang Filistin). Tapi Daud menang dan menjadi menantu raja
Saul.
Ayat 10-12, roh jahat yang daripada Allah berkuasa atas Saul. Saul ingin
menancapkan Daud ke dinding. Ia takut pada Daud sebab Tuhan menyertainya
dan Roh Tuhan telah undur darinya. Apapun alasannya amarah dan kebencian
itu melukai hati Tuhan.
Ayat 14,16, dan 30, Daud yang berpaut pada Tuhan berhasil di segala
perjalanannya, dan seluruh orang Israel mengasihinya. Nama Daud semakin
masyur.
Mari fokus pada Allah yang peduli dan setia. Kiranya peristiwa ini
menolong kita menjadi lebih bijak memperlakukan orang lain. Belajar
memperlakukan orang lain dengan baik tanpa membandingkan dengan
kesuksesan orang lain sebab Tuhan menerima dengan kasih. Jika kita
dibandingkan atau direndahkan, tidak usah membalas atau benci, tapi tetap
semangat sebab Tuhan pasti membela. Bila kita sedang di atas dan sukses,
harus tunduk pada Allah agar mampu rendah hati.
Inspirasi: Marilah kita senantiasa berkata, bersikap, dan bertindak dalam
pimpinan Tuhan agar tidak menimbulkan kebencian atau sakit hati.

POKOK DOA:
Ignite Semarang
Hari ini Ignite Semarang dilaksanakan bersama dengan Perwakilan Salatiga dan Pati.
Doakan:
1. Melalui acara itu terbangun gerakan Ignite di Semarang, Salatiga dan Pati yang
dipimpin oleh para profesional/pengusaha.
2. Para profesional/pengusaha bersedia mendukung LPMI dengan L.I.F.E. mereka
(Leadership, Influence, Finance dan Expertise).
SELALU ADA KEAJAIBAN Minggu, 28 Mei 2023
DALAM TUHAN
Penulis : Rini Djatikoesoemo
Firman Tuhan : Hakim-Hakim 13 : 1-25

“ … Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian,… lalu diperbuat-Nya
keajaiban, (Ay. 19)

Perikop ini menceritakan kasih setia dan perhatian Tuhan yang tidak
pernah berubah. Meski Israel melakukan yang jahat dimata Tuhan sehingga
diserahkan-Nya mereka ke dalam tangan orang Filistin 40 tahun lamanya (ay
1), namun kenyataannya dalam keadilan Tuhan, kasih-Nya tidak berubah. Dia
memberikan seorang hakim sebagai pemimpin Israel melalui keluarga Manoah
yang semula istrinya mandul. sbb:
Tuhan mengasihi Israel dan berdaulat sempurna selama 40 tahun
penindasan. Ia menolong Israel dengan menjumpai istri Manoah yang mandul
(ay 2-5). Dia dijanjikan melahirkan anak laki-laki yang kelak bayi itu akan
menjadi hakim yang dipakai-Nya melepaskan Israel dari orang Filistin.
Saat Manoah ragu Allah mendengarkan permohonannya, sehingga
Malaikat Allah datang memberikan klarifikasi (ay 8-14). Allah mengulang
kembali bagaimana nanti mereka harus menyambut dan mengasuh calon
pemimpin/ hakim besar di Israel.
Saat Manoah ingin lebih dekat mengenal-Nya, maka dibuat-Nyalah
keajaiban dimana hanya TUHAN Allah Israel yang mampu melakukannya yaitu
menghendaki dan menerima persembahan bahkan membakarnya secara ajaib
dan “naik ke Sorga” dalam asap korban bakaran (ay 15-23). Disinilah puncak
presentasi Diri Tuhan Yesus (dalam rupa Teofani Perjanjian Lama).
Tuhan menepati janji-Nya, istri Manoah melahirkan Simson, anak itu
menjadi besar dan Tuhan memberkatinya (ay 24)
Saat istri Manoah mandul, Tuhan menolong akhirnya mengandung dan
melahirkan Simson yang menjadi hakim lalu melepaskan bangsa Israel dari
orang Filistin. Simson adalah hakim yang paling berbeda dalam sejarah Israel,
kisahnya dicatat paling panjang (4 pasal) dalam Hakim-hakim dan kisah
kepahlawanannya unik, heroik dan fenomenal serta penuh paradoks.
Walaupun awalnya Manoah ragu mendengar kabar dari istrinya, namun ia
memohon petunjuk pada Tuhan tentang cara mendidik putranya. Manoah
dan istrinya menerima semua dengan taat dan penuh iman pada Allah yang
berdaulat sempurna. Rancangan Tuhan itu pasti yang terbaik meskipun sulit
dipahami. Bersyukur bahwa Allah selalu setia dan menopang kita.
Inspirasi : Kita harus percaya bahwa Allah selalu baik dan rancangan-Nya
sempurna.

POKOK DOA:

Yogyakarta
Mengucap syukur untuk:
1. LPM Dasar Live in 20-22 April diikuti 26 peserta.
2. Doa semalaman Perwakilan Yogyakarta 28 April 2023.
3. Pameran lukisan hitam putih di titik nol Yogyakarta yang diikuti oleh 10.000 pelukis
termasuk Tim LS Yogyakarta tanggal 2 Mei 2023 dan pameran umum di Kopi Macan
Bantul.
Doakan:
Gerakan PI dan pemuridan yang akan dilakukan para mahasiswa peserta LPM di kampus
masing-masing
SYUKUR YESUS UNTUK Senin, 29 Mei 2023
ORANG KECIL
Penulis : Wahju Djatikoesoemo
Firman Tuhan : Matius 11: 25-30

Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan
bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (Ay. 25)

Jika kita mengikuti seminar berskala nasional dengan pembicara


pejabat tingkat pusat biasanya rujukan data menjadi penting dan bernilai
tinggi. Informasi yang diberikan umumnya tidak bisa diakses oleh sembarang
orang. Artinya siapa pemilik informasi dan siapa yang layak mendapat akses
informasi diatur dengan jelas dan terukur. Ini budaya yang wajar termasuk
dalam dunia bisnis, intelijen, dan penelitian akademis. Namun hal ini
bertolak belakang dengan pernyataan Yesus mengenai pengenalan akan
Allah. Orang yang bijak dan pandai menurut kacamata dunia tidak mendapat
“izin” atau anugerah mengenal Bapa, sementara sebagian orang yang kecil
dalam pandangan dunia mendapatkannya. Sebagian para rasul adalah
masyarakat kelas bawah, mereka nelayan biasa, bukan kaum terpelajar,
orang berkecukupan, atau ahli Taurat.
Pernyataan Yesus diatas mendasari pada siapa Yesus berkenan pula
menyatakan Diri-Nya. Dan setelah itu Yesus membuka Diri-Nya pada siapapun
yang letih lesu dan berbeban berat, yaitu mereka yang merasa dirinya tidak
berdaya, tidak mampu, yang merasa lemah dan sebagainya, yaitu mereka
yang merasa kecil, berdosa dan sungguh membutuhkan Tuhan. Ini
bertentangan dengan orang bijak dan pandai menurut dunia dimana mereka
tidak membutuhkan Tuhan. Hal ini penting karena Tuhan tidak mungkin
memilih frasa yang bertentangan dalam satu perikop firman-Nya.
Pelajaran sederhana bagi kita saat ini, pertama jangan pernah merasa
diri bijak dan pandai dihadapan manusia dan dihadapan Tuhan. Setinggi
apapun kepandaian manusia itu tidak ada nilainya karena otak kita dengan
semua potensi dan “kehebatan” nya pun hanya sejumput debu kecil
diantara dahsyatnya semesta ciptaan Tuhan. Kedua selalu berserah dan
mengakui kedaulatan, kemahakuasaan, dan kasih terbesar-Nya dalam
pengorbanan Kristus, menyadari kebutuhan keselamatan kekal dalam
pengorbanan Kristus.
Inspirasi: Jadilah orang kecil dihadapan Tuhan, sehingga kita
dilayakkan untuk semakin dalam mengenal hati Bapa.

POKOK DOA:
Cirebon
Doakan:
1. Rencana renovasi kantor LPMI Cirebon dalam waktu dekat ini, Tuhan sediakan
dana yang dibutuhkan sekitar 258 juta.
2. Pertemuan Doa dua bulan sekali LPMI Cirebon dengan PARI, IPN OPEN DOORS, dan
beberapa pendeta jemaat, semoga menjadi jembatan bagi penjangkauan
pelayanan di wilayah tiga Cirebon.
3. Pelayanan kontekstual untuk menjangkau orang percaya baru dari kampus dan
komunitas lain melalui diskusi, JF, dan PI secara langsung.
4. Pelayanan pada kelompok remaja di Segaran Indramayu agar dalam waktu dekat
ini ada yang mengambil keputusan untuk percaya dan terima Yesus.
SYUKUR PADA BATAS YANG ADA Selasa, 30 Mei 2023

Penulis : Wahju Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 1 Korintus 1: 10-16

“Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorangpun juga di antara kamu yang aku
baptis selain Krispus dan Gayus, “(Ay.14)

Sebagian motivator memberikan tips bombastis dengan mengatakan


potensi unlimited dari otak dan motivasi pribadi. Dalam beberapa kasus kedua
hal itu luar biasa dampaknya, namun keterbatasan otak dan motivasi pribadi
itu riil. Umumnya saat ini semua orang ingin passing grade, beyond the limit,
dst. Semua orang ingin terus maju, terus meningkat dan hampir tak ada
puasnya sampai mati. Ketika uang tercukupi, popularitas masih kurang, status
sosial diangkat lagi dan apapun dilakukan untuk mempertahankan posisi
puncak apapun jenisnya.
Rasul Paulus adalah profil hamba Tuhan yang “sukses”. Dipakai Roh
Kudus menuliskan banyak bagian PB, memiliki jangkauan pelayanan yang luas,
memultiplikasikan diri, melahirkan para pemimpin besar, dan menjangkau
para top leader hingga ibukota Romawi. Namun Paulus adalah pelayan yang
sangat menghormati batas tugas dan wewenangnya. Dia hanya melayani di
tempat dimana para rasul lain belum menjangkaunya (II Kor 10:13-14).
Sebagai penanam gereja, agaknya Tuhan memberinya kepekaan untuk
mengenal lebih rinci batas tugas dan wewenangnya sehingga dalam
pelayanannya yang lama dan luar biasa tidak banyak orang yang dibaptisnya
langsung, hanya beberapa orang saja. Inilah bukti Paulus yang peka pada
kehendak Allah dan mampu menempatkan diri untuk tidak selalu all out di
semua bidang. Paulus mendedikasikan hidup yang rendah hati, rela
menderita, dan tidak ambisius.
Beberapa saat lalu dalam sharing nilai-nilai kehidupan, salah satu poin
Bp Davy Makimian, seorang pengusaha papan atas Indonesia adalah
pentingnya membatasi diri dan berkata CUKUP untuk suatu hal dalam
bisnisnya. Ada batas ekspansi yang sudah ditetapkan dan ada sisi lain yang
berhubungan dengan sosial kemasyarakatan/non profit dan spiritualitas yang
harus makin maju.
Berusahalah membatasi diri dalam bermimpi dan dalam membangun
karier sangatlah penting agar kita tidak terjebak pada rasa tidak puas yang
tak berujung pangkal. Kita bebas bermimpi, namun biarlah konsep dasar
mimpi dan pengembangan diri kita berada dalam koridor dan konteks
panggilan Tuhan.
Inspirasi: Bersyukurlah karena Tuhan sudah mengaruniakan kasih yang
tak terbatas dan pahamilah batas-batas optimalisasi hidup kita sehingga hidup
kita makin presisi di hadapan kehendak Tuhan.

POKOK DOA:

Medan
Mengucap syukur untuk:
1. LPM pada tanggal 15-16 April yang diikuti oleh 60 orang mahasiswa. Doakan agar
mereka tetap setia memberitakan Injil dan melakukan Pemuridan.
2. Penandatangan MOU bersama Ephorus dan Sekjen HKI (17 April), Rektor dan Wakil
IAKN Tarutung (18 April) dan Rektor STT BMW (19 April). Doakan agar setiap
program yang telah disepakati dapat terlaksana dengan baik.
SYUKUR SEBAGAI PRASASTI IMAN Rabu, 31 Mei 2023

Penulis : Wahju Djatikoesoemo


Firman Tuhan : 1 Korintus 11: 23-34

dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:


"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku!" (Ay.24)

Dalam suratnya rasul Paulus mengutip ulang pernyataan Yesus di kitab


Matius 26:27 secara rinci. Paulus dalam konteks saat itu di jemaat
Korintus telah memformulasikan liturgi perjamuan kudus sebagai sarana
memelihara iman jemaat. Tujuan Yesus lahir adalah untuk mati di kayu
salib menebus kita. Saat Yesus mengucap syukur atas makanan dan
minuman yang ada, dia melakukan prosesi perjamuan kudus era PB
pertama kali sebagai persiapan kematian-Nya. Tindakan memorable itu
diamanatkan pada gereja menjadi sakramen baku.
Saat rasul Paulus melakukan sakramen itu momen kematian Kristus
baru berlalu beberapa puluh tahun, dan hingga saat ini sakramen ini
masih berjalan. Dalam hal iman pada Pengorbanan Kristus maka prasasti
berupa sakramen ini harus terus dilakukan hingga akhir zaman. Namun
sesungguhnya disamping hal itu ada prinsip sederhana yang turut berada
dalam tindakan Yesus. Tuhan menunjukkan bahwa ucapan syukur juga
harus ditempatkan dalam bingkai sebuah proses dinamika dan
pertumbuhan iman kita. Ucapan syukur harusnya selalu diingat agar
menolong kita tidak kehilangan makna pada pertolongan dan hadirat
Tuhan saat demi saat. Ketika syukur dinaikkan sesuai perintah-Nya baik
untuk hal yang menyenangkan maupun menyakitkan, maka momen
syukur itu akan menjadi bagian penting dalam timeline pemeliharaan
Tuhan atas hidup kita. Ada kalanya monumen ucapan syukur itu akan
mengingatkan kita akan kuasa dan kedaulatan-Nya atas hidup kita saat
kita lemah atau mengalami situasi serupa. Ada baiknya memang jika kita
memiliki rekaman tertulis/digital rentetan ucapan syukur itu agar hidup
kita makin lengkap dan kaya dengan pengalaman iman. Dalam percaturan
nilai yang makin sengit dalam berbagai profesi saat ini, maka anak-anak
Tuhan dituntut makin setia dan “terampil” bersyukur agar setiap masalah
dan tantangan terlewati. Ini peluang untuk belajar beriman dan
menemukan berbagai kreativitas Allah dalam menolong kita.
Inspirasi: Siapapun kita, marilah belajar setia menjadikan syukur demi
syukur kita menjadi monumen iman yang makin penting dan berharga,
bahkan bisa kita wariskan pada anak cucu kita.

POKOK DOA:

TOBELO
Mengucap syukur untuk pemeliharaan Tuhan dalam pelayanan di Tobelo dan
mencukupkan semua kebutuhan melalui para mitra pelayanan.
Doakan:
1. Kerjasama dengan Compassion ( membina 15 Tutor/ mentor dan 100 anak)
2. Kelompok pemuridan di SLM ( Uniera, STIKMA, UNHEINA), Kelompok PA di
Profesional.

Anda mungkin juga menyukai