PRAKTIS
BERSAAT TEDUH
PERSPEKTIF ditulis tidak untuk menggantikan Alkitab, tetapi sebagai alat
penunjang yang membantu kita untuk mengerti firman Tuhan lebih dalam dan
sistematis untuk memenuhi kebutuhan rohani Anda. Prinsipnya adalah kem-
bali kepada sumber pertumbuhan itu sendiri, yaitu Alkitab. Back to the Bible!
Untuk dapat memanfaatkan bahan ini secara maksimal, Anda dapat meng-
ikuti saran-saran praktis sebagai berikut:
Sediakan waktu teratur setiap hari sedikitnya 20 menit.
Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat meng-
ganggu konsentrasi Anda.
Tenangkan hati dan berdoalah terlebih dahulu memohon pimpinan
Tuhan.
Bacalah bacaan Alkitab yang telah ditentukan pada hari itu 2-3 kali hingga
paham benar, kemudian renungkanlah.
Bacalah artikel yang tersedia, dan berusahalah menjawab pertanyaan
refleksi yang ada dengan jujur. Setiap jawaban dapat pula Anda tuliskan
pada sebuah agenda pribadi untuk dapat dibaca lagi sewaktu-waktu.
Doakanlah apa yang telah Anda renungkan, serahkan diri Anda hari itu
kepada Tuhan, mohon kekuatan dari-Nya untuk hidup sesuai firman
Tuhan dan melakukan tekad yang Anda buat hari itu maupun hari
sebelumnya. (Doakan pula pokok doa syafaat yang telah disediakan)
PERSPEKTIF www.gkagloria.id
STATUS BARU
B
anyak orang terjerat dengan hidup untuk memuaskan nafsu duniawi
belaka. Bagaimana ciri-ciri orang demikian? Paulus menjelaskan,
mereka hidup menurut adat istiadat tertentu, sistem keagamaan
tertentu, misalnya mengenai makanan atau minuman atau mengenai hari
raya, atau bulan baru maupun hari sabat. Mereka hanya terjebak dalam
ritual keagamaan, Paulus menyebut mereka hidup dalam bayang-bayang
karena belum mengenal Kristus yang sesungguhnya (ay. 16-17).
Mereka berpura-pura dalam beribadah, mereka meninggikan
penglihatan-penglihatan, mereka beribadah kepada malaikat, dan tanpa
alasan apapun mereka membesarkan diri mereka dan selalu berpusat
untuk memuaskan duniawi saja. Ajaran yang mereka ikuti adalah ajaran
manusia, bukan ajaran Allah. Bahkan mereka membuat bentuk ibadah
sendiri seperti merendahkan diri, menyiksa diri, yang tidak ada gunanya
selain memuaskan hidup duniawi.
Oleh sebab itu, Paulus menjelaskan dalam suratnya ini bahwa hidup
yang demikian bukanlah hidup dari anak-anak Allah. Hidup sebagai anak-
anak Allah adalah mematikan segala keinginan daging dan mengenakan
ciptaan yang baru di dalam Kristus Yesus (2 Kor. 5:17). Mereka yang telah
mati terhadap dosa dan hidup bagi Allah memiliki ciri-ciri utama, yakni
mengarahkan hati dan pikiran mereka bukan kepada perkara-perkara di
dalam dunia ini melainkan kepada perkara-perkara di atas dimana Kristus
memerintah. Mereka juga memiliki pengharapan bahwa kelak Kristus akan
datang kedua kalinya dan menyatakan diri-Nya dalam kemuliaan.
Dengan demikian, melalui bagian ini kita sebagai umat Tuhan
diingatkan kembali tentang status kita yang telah diperbarui dalam Yesus.
Kita tidak lagi hidup dalam dosa, melainkan hidup untuk memuliakan Allah.
Kita tidak lagi menaruh harapan pada hal-hal lahiriah melainkan harapan
kita hanya kepada Yesus yang akan datang untuk kedua kalinya, sehingga
hidup yang kita jalani hari ini adalah hidup mempraktikkan ajaran Kristus
dan mengalami Dia setiap harinya.
STUDI PRIBADI: Apakah ada perbedaan antara hidup Anda yang dahulu dengan yang
sekarang di dalam Kristus?
STUDI PRIBADI: Bagaimana dengan hidup Anda, karakter Kristus apa sajakah yang ada di
dalam hidup Anda sekarang ini?
STUDI PRIBADI: Kehidupan Kristen seperti apa yang dapat membawa orang belum percaya
menjadi tertarik untuk mengenal dan mengikut Yesus?
Pokok Doa: Berdoa agar setiap anak Tuhan dapat hidup dengn penuh hikmat
Tuhan, sehingga melalui kehidupan anak Tuhan, banyak orang mengenal
dan menerima anugerah keselamatan.
04
JUMAT
“Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu,
hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk
kamu, supaya kamu berdiri teguh... berkeyakinan penuh
DESEMBER 2020 dengan segala hal yang dikehendaki Allah.” (Kolose 4:12)
Berdoalah: Berdoa agar setiap anak Tuhan memiliki hati yang mau melayani,
mendoakan dengan sungguh-sungguh pertumbuhan iman orang-orang di
sekitarnya.
05
SABTU
“Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami,
bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik
dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah
DESEMBER 2020 yang hidup dan yang benar.” (1 Tesalinoka 1:9)
BUAH PELAYANAN
S
etiap orang pasti mengharapkan hasil yang diperoleh dari setiap
usaha dan jerih lelahnya. Itu adalah hal yang wajar dan sangat
manusiawi. Demikian juga rasul Paulus di dalam surat Tesalonika
yang pertama ini, mengungkapkan betapa ia bersyukur atas buah yang
ditampilkan di dalam kehidupan sehari-hari oleh jemaat di Tesalonika. Buah
itu adalah kehidupan yang benar dalam iman kepada Kristus. Dulu sebelum
jemaat di Tesalonika bertobat, mereka adalah penyembah berhala. Tetapi
setelah Paulus memberitakan Injil di sana, banyak orang menjadi percaya
kepada Allah. Proses meninggalkan berhala dan berbalik kepada Allah
menjadi kesaksian yang tersebar dan diceritakan sampai ke wilayah
Makedonia dan Akhaya. Hal inilah yang membuat Paulus bersukacita
mendengar kabar itu.
Setidaknya “buah pelayanan” yang dihasilkan Paulus didasarkan pada
2 hal, yaitu: Pertama, oleh karena “pekerjaan Roh Kudus dan kepastian
yang kokoh.” Paulus sadar bahwa segala hal yang dilakukannya bukanlah
karena kekuatan sendiri melainkan karena “pekerjaan Roh Kudus akan
suatu pemberitaan yang pasti berkaitan dengan iman kepada Yesus Kristus
(ay. 5 dan ay. 6); kedua: oleh karena, jemaat yang sudah menjadi percaya
ini “menghidupi imannya di dalam Kristus.” Setidaknya Paulus telah
menunjukkan ketaatan jemaat Tesalonika dengan kalimat, “mengingat
pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu” (ay. 3)
dan “penurut kami dan penurut Tuhan” (ay. 6). Jadi mereka yang memiliki
iman kepada Kristus dan percaya kepada-Nya oleh karena Roh Kudus
menghidupi imannya di dalam kehidupan setiap hari.
Bagaimanakah dengan kita? Adakah kita memiliki “buah pelayanan”
yang menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan? Setiap kita yang sudah
diselamatkan memiliki panggilan dan tanggung jawab melayani-Nya dan
memberitakan nama-Nya. Biarlah kita dapat membawa orang-orang yang
belum percaya dan belum mengenal Kristus – mereka dapat percaya dan
mengenal Kristus yang dapat memberikan keselamatan kepada mereka.
STUDI PRIBADI: Apakah yang membuat Paulus bersyukur dan bersukacita mendengar
tentang “buah pelayanannya” di jemaat Tesalonika?
KESUNGGUHAN MELAYANI
B
anyak orang menilai bahwa keberhasilan suatu pekerjaan atau
pelayanan sangat bergantung dari hasil dari pekerjaan atau
pelayanan tersebut. Memang wajar banyak orang menilai demikian.
Namun di dalam bagian yang kita baca dan renungkan ini, Paulus tidak
menekankan pada hasil dari pelayanan yang sudah dikerjakannya, meski
hal itu tidak dapat diabaikan. Di dalam bagian ini, Paulus menunjukkan
bagaimana kesungguhannya di dalam melayani, meski ada banyak
tantangan yang harus dilewati, seperti dianiaya dan dihina di Filipi – itu tidak
menyurutkan langkah dan mematahkan semangatnya untuk terus bekerja
memberitakan Injil. Hal yang luar biasa bagi Paulus, di tengah-tengah
tantangan yang berat di dalam memberitakan Injil adalah bahwa karena
“ada pertolongan dari Allah” (ay. 2), “karena Allah menganggapnya layak
mempercayakan Injil-Nya” (ay. 4).
Mengapa pelayanan dan pemberitaan Injil Paulus di jemaat Tesalonika
dapat disambut baik dan bahkan banyak di antara mereka menjadi percaya
kepada Injil yang diberitakan Paulus? Hal ini dikarenakan bahwa: (a) tidak
ada penyesatan di dalam pemberitaan Injilnya – ay. 3a; (b) Paulus
memberitakan Injil dengan maksud yang murni dan tidak ada tipu daya – ay.
3b; (c) Di dalam memberitakan Injil, Paulus hanya berusaha menyukakan
hati Allah, bukan menyukakan hati manusia – ay. 4; (d) Dalam pemberitaan
Injilnya, Paulus tidak bermulut manis dan tidak mencari keuntungan diri
sendiri – ay. 5; (e) tidak mencari pujian manusia – ay. 6; dan bahkan berlaku
ramah terhadap orang-orang yang Paulus beritakan Injilnya – ay. 7;
Semua ini menunjukkan bagaimana Paulus melayani dan memberitakan
Injil di Tesalonika dengan penuh kesungguhan hati.
Setiap kita yang sudah diselamatkan, diberi kesempatan untuk
melayani dan memberitakan Injil Kristus. Sudahkah kita melayani dan
memberitakan dengan penuh kesungguhan hati? Kesungguhan kita dalam
melayani dan memberitakan Injil menunjukkan pengenalan yang benar
akan Kristus dan karya-Nya atas manusia berdoa.
STUDI PRIBADI: Tuliskan alasan mengapa pelayanan pemberitaan Injil Paulus diterima di
Tesalonika? Apa pelajaran rohani bagi kita yang membaca dan merenungkan akan hal ini?
Berdoalah: Tuhan, berikan hati kepada kami, supaya kami mau melayani dan
memberitakan Injil-Mu dengan penuh kesungguhan hati, Amin.
07
SENIN
“... kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah,
sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu,
bukan sebagai perkataan manusia... sebagai firman Allah, yang
DESEMBER 2020 bekerja juga di dalam kamu yang percaya.” (1 Tes. 2:13)
Berdoalah: Tuhan Yesus, Allah Bapa Pencipta kami, terima kasih atas segala
berkat dan penyertaan-Mu di dalam kehidupan kami, sehingga kami boleh
ada sampai saat ini, Amin.
08
SELASA
“…maka kami juga, saudara-saudara, dalam segala kesesakan
dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu.
Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri
DESEMBER 2020 di dalam Tuhan…” (1 Tesalonika 3:7-8)
Berdoalah: Tuhan, tolonglah setiap jemaat Tuhan yang hari ini mengalami
kesulitan, meski mereka menghadapi berbagai kesulitan iman mereka tetap
bertumbuh di dalam-Mu, Amin.
09
RABU
“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan
apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.”
DESEMBER 2020 (1 Tesalonika 4:7)
HIDUP KUDUS
D
alam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, Rasul Paulus memberi
nasihat tentang hidup kudus. Paulus memulai dengan penekanan
pada hidup yang berkenan kepada Allah (ay. 1), karena hidup kudus
adalah hal yang menjadi satu keharusan untuk dituruti bagi orang percaya.
Tesalonika, dengan latar belakang sebagai ibukota Makedonia yang
saat itu berkembang pesat dalam perdagangan karena pelabuhannya,
tentunya memberi dampak akan pola hidup dan budaya yang modern bagi
penduduknya. Jemaat di Tesalonika tentunya sedikit banyak terkena imbas
dari budaya yang berkembang akibat perpaduan budaya dan kepercayaan
yang beragam saat itu. Paulus dengan tegas menasihati bahwa hidup di
dalam percabulan, perzinahan, dan hawa nafsu adalah hidup orang-orang
yang tidak mengenal Allah (ay. 5).
Paulus juga memperingatkan mereka, bahwa Tuhan akan membalas
semua perbuatan kebejatan seksual tersebut, dan mengingatkan kembali
agar sebagai orang-orang percaya, mereka hidup di dalam kekudusan,
karena sesungguhnya, Allah memanggil mereka bukan untuk melakukan
apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
Demikianlah nasihat dan peringatan yang Paulus sampaikan kepada
orang-orang percaya Tesalonika, yang hidup di tengah-tengah lingkungan
masyarakat yang hidup di dalam kebejatan moral. Paulus ingin agar orang-
orang percaya hidup menyukakan Allah dengan hidup menaati Allah yang
telah memanggil mereka. Sehingga kehidupan mereka boleh memuliakan
Allah, dan terhindar dari hukuman Allah saat kedatangan Kristus yang
kedua kalinya nanti.
Hal ini tentunya juga sangat relevan bagi kita yang hidup di zaman
sekarang yang juga mengalami pergeseran nilai moral dan budaya akan
kekudusan hidup. Oleh karena itu, marilah kita hidup menaati Allah dengan
menjauhi segala kecemaran, dan hidup di dalam kekudusan. Karena itulah
sesungguhnya yang Allah perkenan dari hidup anak-anak-Nya. Dengan
demikian, Allah disukakan dan dimuliakan di dalam kehidupan kita.
STUDI PRIBADI: Apakah yang Paulus harapkan dari jemaat di Tesalonika di dalam bagian
Firman yang sedang kita baca dan renungkan ini?
Berdoalah: Mampukanlah kami Tuhan, agar kami dapat menjaga sikap dan
perilaku kami sehingga hidup kami senantiasa berkenan di hadapan-Mu,
Amin.
10
KAMIS
BERJAGA-JAGA
K
edatangan Tuhan Yesus adalah sesuatu yang pasti, sekalipun tidak
diketahui kepastian waktu kedatangan-Nya. Bagi mereka yang
menolak Dia dan mencintai kehidupan dalam dosa, kedatangan-
Nya digambarkan sebagai “pencuri pada malam hari.” Artinya, kedatangan
Tuhan Yesus bagi mereka bukanlah hal yang baik, tetapi hal yang buruk.
Mereka yang menolak Dia berpikir bahwa kehidupan mereka masa kini,
dalam keadaan damai dan aman. Namun ketika Tuhan Yesus datang,
mereka baru menyadari bahwa mereka dalam keadaan yang menderita,
seperti seorang perempuan yang yang ditimpa sakit bersalin.
Namun berbeda dengan kita yang telah menjadi umat Tuhan atau
anak-anak terang. Kedatangan Tuhan Yesus adalah sesuatu yang
menggembirakan dan penuh sukacita. Mengapa demikian? Karena kita
telah menjadi milik Tuhan! Dan firman-Nya mengatakan bahwa, “Allah tidak
menetapkan kita untuk ditimpa murka, melainkan beroleh keselamatan
dalam Yesus Kristus” (ay. 9). Itu artinya, kedatangan Tuhan menyatakan
kebenaran iman dan pengharapan kita di dalam Dia. Karena itu, dalam
segala aktivitas kehidupan kita, entah kita tidur, bekerja dan mengerjakan
pekerjaan lainnya, kedatangan Tuhan Yesus adalah hari yang bahagia.
Bagaimana respons kita dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang
kedua kalinya? Paulus mengajarkan agar kita harus berjaga-jaga! Artinya,
kita harus memakai kehidupan kita selaras dengan kasih karunia-Nya.
Paulus mengingatkan agar kita sadar dan mengerjakan panggilan kita di
dunia ini; yaitu berbaju-zirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan
pengharapaan keselamatan.
Bagaimana dengan Anda hari ini? Sudahkah Anda mengenal Yesus
Kristus dan menjadikan Dia Tuhan dan Juruselamat dalam hidup Anda?
Waktu terus berjalan, kedatangan Tuhan Yesus semakin dekat. Janganlah
kita hidup dalam dosa, tetapi hiduplah dalam Dia. Jika kita telah menerima-
Nya, hiduplah sebagai anak-anak terang yang hidup memuliakan nama
Tuhan dan menjadi saksi bagi kemuliaan-Nya. Amin.
STUDI PRIBADI: (1) Apa yang terjadi pada mereka yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus
pada waktu kedatangan-Nya? (2) Bagaimana respons kita menanti kedatangan-Nya?
Pokok Doa: Berdoalah bagi anggota keluarga yang belum percaya kepada
Tuhan Yesus, agar mereka mengenal Dia dan hidup di dalam-Nya. Doakan
pula kehidupan jemaat agar mencintai kebenaran.
12
SABTU
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka memiliki perilaku etis
yang penuh kasih dan kebenaran, serta saling membangun sebagai saudara
seiman, dan dengan tulus menghargai para pemimpin rohani.
13
MINGGU
“Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu,
saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian,
karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang
DESEMBER 2020 akan yang lain makin kuat di antara kamu.” (2 Tes. 1:3, ITB)
Bacaan hari ini: 2 Tesalonika 1:1-12
Bacaan setahun: Hosea 10-12
BERSYUKUR, WAJIB!
K
etaatan maupun ketidaktaatan atas himbauan di atas dapat menjadi
cerminan kehidupan rohani orang Kristen. Paulus beserta rekan-
rekannya dalam suratnya kepada jemaat Tesalonika memberikan
teladan akan ucapan syukur yang dihidupi, bukan sekadar himbauan
hampa. Ungkapan “kami wajib” di sini mengindikasikan sebuah tindakan
bersama yang dilatar-belakangi peristiwa yang terjadi sebelumnya.
Kata “wajib” dalam bahasa aslinya menggunakan kata ὀφείλομεν
(opheilomen) yang berarti juga hutang. Paulus bersama rekan-rekannya
berhutang ucapan syukur kepada Allah atas apa yang telah dilakukan Allah
terhadap jemaat di Tesalonika. Itulah sebanya Paulus menegaskan dengan
seharusnya, layak, atau patutlah kami bersyukur. Apakah yang membuat
mereka harus bersyukur? Karena keteguhan iman dan kasih jemaat makin
bertumbuh dalam diri jemaat di Tesalonika ini. Mungkin sebelumnya ada
kekhawatiran Paulus terhadap iman jemaat (band. 1 Tes. 3:5, 10), namun
kenyataannya justru Paulus menemukan yang sebaliknya. Bahkan Paulus
memuji jemaat di Tesalonika, meskipun mengalami aniaya, penindasan,
dan pendertaan, mereka tetap tabah.
Bersyukur adalah sebuah panggilan sekaligus harus menjadi gaya
hidup orang percaya. Apa dan bagaimanapun situasinya, orang Kristen
dipanggil untuk mengucap syukur, bukan hanya ketika menerima berkat
dan segala kebaikan Tuhan. Dalam situasi yang sulit sekalipun, seperti
pada masa pandemic ini, mungkin ada yang bergumul dengan kesulitan
ekonomi, rapuhnya ikatan keluarga, kehilangan pekerjaan, berkurangnya
penghasilan, dan kesulitan hidup yang lainnya, mampukah orang percaya
melhat kebaikan Tuhan dan tetap bersyukur? Pemazmur menulis, “Bahwa
aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu”
(Maz. 119:71, TB). Justru dalam situasi yang sulit kita diajar agar semakin
dekat dan lekat dengan Firman Tuhan sehingga mampu mengucap syukur.
Bersyukur itu wajib karena apa yang Tuhan sudah lakukan atas hidup kita.
Apa dan bagaimanapun situasi hidup kita, bersyukurlah!
STUDI PRIBADI: (1) Apa yang dapat Anda syukuri dalam 1 bulan, 1 minggu, atau hari ini? (2)
Dalam situasi sulit, bagaimana Anda belajar dan mengungkapkan syukur kepada Tuhan?
Berdoalah: Tuhan Yesus, tolonglah setiap kami agar kami dapat melakukan
Firman-Mu dalam kehidupan kami dengan penuh kesungguhan hati sesuai
panggilan kami sebagai orang percaya, Amin.
16
RABU
“…bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta,
bagi orang makan sumpah dan segala sesuatu yang bertentangan
dengan ajaran sehat yang berdasarkan Injil dari Allah... seperti
DESEMBER 2020 yang telah dipercayakan kepadaku…” (1 Timotius 1:10-11)
Bacaan hari ini: 1 Timotius 1:1-11
Bacaan setahun: Amos 4-6
Berdoalah: Tuhan Yesus, tolonglah setiap kami, para hamba-Mu, agar kami
dapat mengajarkan Injil Kristus kepada jemaat lain supaya jemaat memiliki
pengajaran-pengajaran yang benar di dalam hidup mereka, Amin.
17
KAMIS
“Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya:
Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,
dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”
DESEMBER 2020 (1 Timotius 1:15)
Pokok Doa: Tuhan Yesus yang baik, terima kasih untuk kasih karunia-Mu,
Tolonglah kami, supaya kami bisa tetap hidup sesuai dengan Injil Kristus,
dan tetap berjuang untuk menjadi saksi Injil bagi banyak orang. Amin.
18
JUMAT
“Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan
apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh
nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik
DESEMBER 2020 dengan iman dan hati nurani yang murni.” (1 Timotius 1:18)
Bacaan hari ini: 1 Timotius 1:18-20
Bacaan setahun: Obaja
Berdoalah: Tuhan Yesus yang baik, terima kasih untuk panggilan-Mu dalam
hidup ini. Tolong kami tetap semangat dan berjuang untuk memberikan yang
terbaik; senantiasa hidup menyenangkan dan memuliakan Tuhan.
19
SABTU
“Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah,
Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”
DESEMBER 2020 (1 Timotius 2:3-4)
KEHIDUPAN KRISTEN
S
urat 1 Timotius 2 memberi sebuah panduan mengenai relasi antara
pria dan wanita dalam pelayanan gereja. Laki-laki mengerjakan
tugas kepemimpinan sebagai cerminan dari Kristus, dan perempuan
sebagai mempelai wanita Allah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
bahwa pria diharapkan untuk berdoa dengan menadahkan tangan yang
suci, tanpa marah, dan tanpa perselisihan. Sebagai seorang pemimpin,
sebagaimana Kristus yang mengasihi jemaat, maka laki-laki pun tetap
harus bisa menguasai diri dan menjaga kekudusan hidupnya, sehingga dia
tetap dapat berdoa kepada Tuhan tanpa terhalang oleh dosa (ay. 8).
Dalam pertemuan jemaat, perempuan diharapkan untuk berdiam diri.
Hal ini bukan berarti tidak berbicara sama sekali, melainkan hidup dalam
ketenangan, bukan dalam pemberontakan untuk melawan otoritas yang
Tuhan telah tetapkan. Perempuan juga tidak diijinkan untuk mengajar.
Bagian ini memang menimbulkan kontroversi, namun kita tidak membahas
dalam bagian ini. Paulus menekankan agar perempuan berdiam diri dan
menerima ajaran dengan patuh (ay. 11); ajaran yang dimaksud ini tentu saja
berkaitan dengan teologia dan iman sejati di dalam Kristus.
Rupanya ada kejadian yang melatarbelakangi bagian ini sehingga
Paulus menekankan bahwa perempuan tidak diijinkan untuk mengajar dan
memerintah laki-laki. Kemungkinan dikarenakan ada beberapa perempuan
menyalahgunakan posisi kepemimpinan dan karena adanya beberapa
ajaran yang sesat yang mereka bawa masuk ke dalam gereja. Paulus juga
menekankan dalam ayat 15 bahwa perempuan diselamatkan karena
melahirkan anak, yang merujuk kepada kelahiran Mesias menjadi manusia
melalui seorang wanita. Hal ini menunjukkan keberhargaan seorang wanita
dalam karya keselamatan Allah karena wanita dilibatkan secara langsung
dalam proses kelahiran Kristus. Namun bukan berarti semua wanita yang
melahirkan secara otomatis diselamatkan, melainkan setiap wanita yang
memiliki iman kepada Kristus.
STUDI PRIBADI: Apakah Saudara sudah menjadi penatalayan & pewarta kabar kesukaan
dengan motivasi dan cara yang benar sehingga dapat menjadi berkat bagi orang lain?
Pokok Doa: Berdoa memohon agar Roh Kudus menolong kita untuk dapat
hidup kudus dan berkenan, sehingga kita siap ketika TUHAN meminta kita
untuk melayani-NYA melalui pelayanan yang indah menjadi penilik jemaat.
22
SELASA
“Karena mereka yang melayani dengan baik
beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman
kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.”
DESEMBER 2020 (1 Timotius 3:13)
Berdoalah: Mohon agar Roh Kudus menolong kita untuk hidup kudus dan
berkenan, sehingga kita tidak tersandung ataupun menyebabkan orang lain
tersandung untuk datang kepada Yesus. Tolonglah kami, Tuhan! Amin.
23
RABU
“Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia,
dibenarkan dalam Roh; ... diberitakan di antara bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
DESEMBER 2020 diangkat dalam kemuliaan.” (1 Timotius 3:16)
STUDI PRIBADI: Prinsip apakah yang diajarkan Firman Tuhan untuk kita terapkan pada saat
kita ingin berelasi dengan orang lain?
Pokok Doa: Berdoalah agar kiranya Tuhan menolong setiap keluarga Tuhan
untuk boleh hidup saling menghormati dan juga mengasihi dalam berelasi
dengan sesamanya.
26
SABTU
Pokok Doa: Berdoalah agar Tuhan menolong setiap jemaat untuk menjaga
kesehatan jasmani yang masih ada sama pentingnya dengan kesehatan
rohani di hadapan Tuhan.
28
SENIN
Pokok Doa: Jadikanlah Mazmur 73:25-26 menjadi doa Saudara dan menjadi
kerinduan hati Saudara dalam setiap langkah hidup Saudara. Doakanlah
juga agar setiap jemaat merasa cukup dalam Tuhan dalam hidup ini.
29
SELASA
“Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu,
kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran
DESEMBER 2020 dan kelembutan.” (1 Timotius 6:11)
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka menghargai karya
keselamatan dalam Kristus dengan bersandar hanya kepada Tuhan, untuk
setia mengiring Dia sampai akhir.
30
RABU
“Kepada Timotius, anakku yang kekasih:
kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera
dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita,
DESEMBER 2020 menyertai engkau.” (2 Timotius 1:2)
STUDI PRIBADI: Apa dua hal yang bisa kita pelajari dari pembukaan surat 2 Timotius ini?
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar senantiasa dikuatkan dalam
kesulitan kehidupan mereka dengan saling mendoakan dan bersandar
kepada pertolongan Tuhan.
31
KAMIS
“Karena itulah kuperingatkan engkau
untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu
DESEMBER 2020 oleh penumpangan tanganku atasmu.” (2 Timotius 1:6)
Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat agar Tuhan menolong dalam hidup bersama
boleh saling menguatkan, mengasihi, dan menjaga satu sama lain untuk
hidup setia bagi Tuhan.