Anda di halaman 1dari 10

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat

Tata Ibadah Keluarga


Dalam Rangka Bulan PELKES
Rabu, 1 Juni 2022

Pengantar
Ibadah Keluarga yang dilaksanakan pada hari ini, menandai dimulainya
kegiatan Bulan Pelkes GPIB. Sedangkan, Ibadah Pembukaan Bulan Pelkes
GPIB akan dilaksanakan pada hari Minggu, 5 Juni 2022. Kiranya, melalui
kegiatan Bulan Pelkes, kita dapat bersinergi bersama menopang
kemandirian pos-pos pelkes GPIB. Selamat beribadah dan memasuki Bulan
Pelkes GPIB.
Ungkapan Situasi
P.L Kasih Allah bagaikan aliran sungai, apapun yang
menghambatnya tak membuatnya berhenti untuk mengalir.
Melewati bebatuan, pepohonan dan semua yang ada di
dalam jalurnya, air akan terus mengalir ke tempat yang
terendah.

Jemaat Tidak ada yang terlupakan dari kasih Allah. Manusia bisa
saling merendahkan, tetapi kasih Allah tidak memandang
status, jabatan, kaya atau miskin, putih atau hitam, kasih
Allah berlaku bagi semua.

P.L Kasih Allah ingin menghapus kesedihan, kekuatiran,


kecemasan dan keraguan. Semuanya akan hilang, jika kita
bersedia hidup melawan arus hidup duniawi, dan hidup
mengikuti tuntunan kasih Allah.
Ajakan Beribadah
P.L Marilah berdiri, beribadahlah kepadaNya sebab IA hadir di tengah
persekutuan ini dan hendak memberi berkat.

MENGHADAP TUHAN
Jemaat Menyanyi: KJ 18 : 1, 3 ~Allah Hadir Bagi Kita~
1. Allah hadir bagi kita dan hendak memb’ri berkat
Melimpahkan kuasa Roh-Nya bagai hujan yang lebat
Reff. Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umat-Mu berkatilah!
Baharui hati kami, o, curahkan kurnia
3. Allah hadir! O, percaya dan berdoa pada-Nya
agar kita dikobarkan oleh nyala kasih-Nya. Reff…

Doa Pembukaan
P.L Ya Tuhan, kami bersyukur atas kasih dan karunia yang Engkau
limpahkan bagi kami. Saat ini kami datang menghampiri hadirat-Mu
dan memohon agar kami selalu ada di dalam kasih-Mu. Kami juga
mengangkat syukur hari ini saat Firman-Mu menjadi bagian yang
akan kami baca serta renungkan, sehingga kami semakin
dipersiapkan untuk menghapuskan kebencian dan penderitaan, serta
menumbuhkan kedamaian. Di dalam nama Tuhan Yesus kami
berdoa. Amin.

Membaca Mazmur
P.L Mari membaca Mazmur 62 : 6 – 13 (dibaca secara bergantian)
( duduk )
Jemaat Menyanyi: GB 44 : 1 - 2 ~Mengalir Dalam Hatiku~
1. Mengalir dalam hatiku ceria dan damai kekal.
‘Ku nyanyikan damai besar; anug’rah kasih Allah.

Reff. Damai, damai! Kasih yang sungguh ajaib,


betapa besar kasih-Nya; anug’rah kasih Allah.

2. Di salib Yesus Tuhanku, ku dapatkan damai penuh


dan itulah dasar teguh; anug’rah kasih Allah. Reff.

PEMBERITAAN FIRMAN

Doa Mohon Bimbingan Roh Kudus


P.F Mari berdoa :
Ya Tuhan, hati kami terbuka untuk menerima perkataan-Mu.
Hadirkanlah Roh Kudus di dalam hati kami, supaya kami
menemukan kebenaran-Mu dan hidup kami dibaharui untuk
melakukan yang benar di hadapan-Mu. Amin.
Pembacaan Alkitab
P.F Jemaat, marilah berdiri untuk mendengar firman Tuhan yang
dibacakan dari Alkitab: Kitab Ester 4 : 10 – 17 yang menyatakan .
. . ………………………..
Demikianlah Pembacaan Alkitab, berbahagialah setiap orang yang
mendengarkan dan melakukan Firman Allah. Haleluya!

Jemaat Menyanyi: KJ 473b “Haleluya”


Haleluya . . . Haleluya . . . Haleluya.

( duduk )
Renungan

Rabu, 1 Juni 2022


~ Sinergi dalam Membangun ~
Ester 4 : 10 – 17

Ada dua hal menarik dari pembacaan hari ini yang dapat menjadi
referensi untuk menggerakkan perjuangan bersama dalam rangka
pembangunan jemaat. Sebelumnya kita perlu pahami latar belakang dari
bagian teks ini. Pada saat itu, Ahasyweros (Raja Persia) yang juga
menguasai wilayah Yehuda menobatkan Haman sebagai pejabat istana
yang memiliki kedudukan tertinggi di kalangan para pejabat lainnya. Demi
tujuan politiknya, Haman kemudian mengusulkan sebuah rencana untuk
memusnahkan orang Yahudi. Tindakan ini kita kenal sekarang dengan
sebutan genosida. Rencana itu kemudian diketahui oleh Mordekhai dan
terjadilah seperti yang kita baca dalam bagian kisah ini pada ayat 1 – 9.
Mordekhai berusaha untuk menggagalkan rencana itu dan kemudian
ia berjumpa dengan Rut di depan gerbang istana. Di sinilah kisah
menariknya. Pertama, Mordekhai berusaha meyakinkan Rut supaya
berjuang untuk masyarakat Yahudi dengan membujuk Raja membatalkan
peraturan yang diusulkan oleh Haman. Kalimat Mordekhai yang cukup
menggetarkan hati Rut adalah pada ayat 14: “sebab sekalipun engkau
pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga
pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum
keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang
seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” . Kalimat ini mencoba
untuk menyadarkan Rut bahwa sekalipun saat ini ia tidak bernasib sama
dengan masyarakat Yahudi lainnya, ia perlu berjuang bersama-sama,
sebab semua orang tahu bahwa Rut adalah sama dengan mereka, yaitu
berasal dari Yahudi, dan bisa saja apa yang akan terjadi kepada orang
Yahudi bisa terjadi kepada Rut dan keluarganya.
Kedua, Rut sebagai ratu bisa memanfaatkan posisinya untuk
memengaruhi raja membatalkan usaha genosida. Ia pun akhirnya terbuka
dan segera mengajak seluruh rakyat Yahudi untuk mendukungnya dengan
berpuasa bersama agar perjuangan mereka berhasil. Kesadaran Rut itu
membuat ia berani mempertaruhkan nyawanya demi kepentingan rakyat.
Pada pasal selanjutnya, kita akan melihat bahwa ternyata usaha mereka
itu berhasil. Tetapi, yang terpenting bukan karena usaha mereka sendiri,
Mordekhai meyakini keberhasilan mereka karena pertolongan dari Tuhan.
Tidak mudah untuk menyatukan pandangan tentang apa yang dialami
dalam masayarakat. Apalagi ini menyangkut ancaman yang akan mereka
alami jika membiarkannya. Untuk menyadarkan bahwa ada ancaman
memerlukan usaha yang keras dari Mordekhai dan juga Rut. Dua tokoh ini
mewakili gambaran antara masyarakat dan juga pemimpin. Di tengah
situasi yang mengancam, sebuah bangsa akan bisa melewatinya, jika
adanya kesadaran dari masyarakat dan keterbukaan dari para pemimpin,
di situlah adanya sinergisitas untuk menyelamatkan sebuah bangsa dari
ancaman.
Demikian pula dalam rangka membangun persekutuan di tengah
tantangan yang dialami oleh gereja saat ini. Kita perlu bersinergi satu
dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menghadirkan
damai sejahtera. Sinergisitas itu harus dimulai dari kesadaran warga
jemaat akan fungsi dan perannya. Warga jemaat sangat dibutuhkan untuk
memberikan pemahaman tentang apa yang perlu dilakukan oleh gereja
melalui pelayanan dan kesaksiannya. Mengapa demikian? Karena warga
jemaatlah yang secara langsung “bersentuhan” dengan situasi
masyarakat. Selain itu, gereja ditempatkan untuk menjalankan misi yang
mulia untuk turut berperan menyelesaikan persoalan yang dialami oleh
masyarakat.
Bukan saja warga jemaat yang perlu membangun kesadarannya,
tetapi juga para pemimpin gereja perlu membuka peluang-peluang untuk
memberdayakan ide-ide yang muncul dari warga jemaat. Kisah Mordekhai
dan Rut merupakan contoh bagaimana seharusnya relasi dan komunikasi
dilakukan di dalam gereja, dimana para pemimpin juga harus mau
mendengarkan dan mengakomodir pandangan dari warga jemaat untuk
menentukan cara gereja menyatakan pelayanan dan kesaksiannya.
Di tengah konteks GPIB yang beragam, selain relasi dan komunikasi
yang perlu dibangun, kita juga perlu menyadari bahwa kita memiliki
keterikatan sebagai Tubuh Kristus. GPIB yang tersebar di berbagai
wilayah, desa maupun kota, tidak berjalan masing-masing, tetapi berjalan
bersama. Oleh karena itu, kita harus saling menopang dan mendukung
secara nyata agar GPIB di seluruh wilayah pelayanannya menunjukkan
eksistensinya dan perannya di tengah masyarakat.
Saat ini GPIB sedang
berjuang untuk membangun
Pos PELKES yang tersebar di
wilayah pelayanannya, yang
tentunya membutuhkan
bantuan dan kerjasama yang
baik dari kita semua sebagai
warga GPIB. Salah satu
pelayanan GPIB ada di
wilayah perbatasan negara, yakni di Kalimantan Barat. GPIB Menara Iman
Sekayam misalnya, terdapat satu Bajem dan dua Pos PELKES yang sedang
berjuang untuk bertumbuh dan meraih kesuksesan dalam pelayanan,
khususnya dalam pelembagaan menjadi jemaat yang mandiri.
Bajem Galilea Berungkat saat ini
sedang dalam pergumulan untuk merenovasi
gedung gereja lama yang sudah rapuh dan
memiliki kerusakan di beberapa bagian,
dimana lokasinya sangat dekat dengan badan
jalan dan posisinya berada di bawah jalan.
Kondisi warga jemaat yang 90% bekerja
sebagai petani tentu memiliki keterbatasan,
sehingga membutuhkan topangan dari kita
semua untuk membantu proses
pembangunan tersebut sebagai bentuk
perjuangan kita bersama dalam membangun pelayanan GPIB.

Kesadaran kita untuk ber-GPIB harus merupakan tindakan yang


nyata, bukan sekedar wacana. Kita sudah belajar dari kisah Mordekhai dan
Rut, saatnya kita menerapkannya. Melalui keterikatan yang kita miliki,
maka kita tidak akan ragu untuk maju bersama. Dukungan dan topangan
tentu bukan saja dalam rangka membangun gedung fisik, tetapi juga
membina mental. Agar pemahaman ber-GPIB di seluruh wilayah
pelayanan terjadi secara merata. Tetapi dari semua usaha kita, kita yakin
dan percaya bahwa Allah yang akan menolong kita untuk membangun
gereja-Nya. Marilah kita bersatu hati untuk memohon pertolongan Tuhan.
Amin.
JAWABAN JEMAAT
Jemaat Menyanyi: GB 273 : 3, 5 ~Gereja Bagai Bahtera~
3. Gereja bagai bahtera diatur awaknya,
setiap orang bekerja menurut tugasnya.
Semua satu padulah, setia bertekun,
demi tujuan tunggalnya yang harus ditempuh.
Roh Allah yang menyatukan, membina, membentuk
di dalam kasih dan iman dan harap yang teguh.

Reff. Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah! Tanpa Dikau


semua binasa kelak. Ya Tuhan, tolonglah!

5 Gereja bagai bahtera di laut yang seram,


mengarahkan haluannya ke pantai seberang.
Hai kau yang takut dan resah, kau tak sendirian:
teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan!
Bersama-sama majulah, bertahan berteguh:
tujuan akhir adalah labuhan Tuhanmu! Reff…

Doa Syafaat
P.F . . . . . . . . diakhiri Doa Bapa Kami dan Doksologi
Pokok Doa:
 Pergumulan dan Perjuangan GPIB Menara Iman Sekayam, Bajem Galilea
Berungkat, Pos PELKES Hosiana Entabai, dan Pos PELKES Air Hidup
Setogor, di MUPEL Kalimantan Barat.
 Para Pendeta, Penatua, Diaken dan Unit Missioner (Pelayan & Pengurus
PELKAT, Komisi-komisi, Panitia, dan BPPJ)
 Pelaksanaan Pemilihan Diaken-Penatua Periode 2022-2027
 Warga jemaat yang sakit
 Hal-hal lain yang menjadi harapan pribadi maupun keluarga

Pengucapan Syukur
P.L Marilah kita menyatakan syukur dengan memberikan persembahan
sebagai tanda kasih dan dukungan terhadap pelayanan Tuhan di
berbagai tempat.
Jemaat Menyanyi: KJ 293 : 1, 2 ~Puji Yesus~
1. Puji Yesus ! Pujilah Juruselamat ! langit, bumi, maklumkan
kasih-Nya !
Haleluya ! Nyanyilah, para malaikat : kuasa, hormat b’rilah
kepada-Nya.
Selamanya Yesus Gembala kita, siang malam kita didukung-Nya.
Puji Dia ! B’ritakan keagungan-Nya ! Puji Dia ! Mari bernyanyilah !

2. Puji Yesus! Pujilah Juruselamat! Pada salib dosa dihapus-Nya.


Gunung Batu dan Pengharapan Abadi dinyatakan di Bukit Golgota.
Haleluya! Hilanglah dukacita oleh kuasa kasih setia-Nya.
Puji Dia! B’ritakan keagungan-Nya! Puji Dia! Mari bernyanyilah!

Doa Persembahan ( berdiri )


P.L Terima kasih ya Tuhan atas kesempatan yang Engkau beri,
sehingga kami dimampukan untuk memberikan persembahan kasih
kami. Berkenanlah Engkau menerimanya menjadi berkat bagi
pelayanan damai sejahtera. Dalam Tuhan Yesus kami berdoa.
Amin.
( duduk )
PENGUTUSAN
Warta Jemaat
Amanat Pengutusan ( berdiri )
P.F Kembalilah dalam hidup sehari-hari. Berjuanglah untuk mengasihi
sesama melalui tindakan yang nyata. Berlakulah seperti yang
dikehendaki Firman Tuhan.
Jemaat Menyanyi: KJ 450 : 1, 4 ~Hidup Kita yang Benar~
1. Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.
Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.
Reff. Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya
4. Bertekun bersyukurlah hingga suara-Nya kaudengar:
“Sungguh indah anakKu, ungkapan syukurmu.” Reff.
Berkat

P.F Angkatlah hati dan arahkanlah pikiranmu kepada Tuhan,


serta terimalah berkat-Nya:
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa, dan
Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Jemaat : Amin, Amin, Amin

SAAT TEDUH
SALAM PERSEKUTUAN
Mari bersama kita dorong percepatan pemandirian pos-pos PELKES GPIB. 

Bantuan dana dapat anda salurkan melalui :

Bank BRI Cabang Veteran,

atas nama MAJELIS SINODE C/Q Departemen Pelkes,

nomor rekening : 0329-01-000815-30-0.

TUHAN memberkati pelayanan kita bersama

Anda mungkin juga menyukai