Anda di halaman 1dari 3

TATA IBADAH PATUWEN CAJEM MULYOREJO

30 Mei 2018

1. Panggilan Beribadah
Pelayan:
Bapak ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan, marilah kita membangun ibadah
pada petang hari ini dalam pengakuan yang demikian: Ibadah kami pada
petang hari ini kami lakukan di dalam nama Allah Bapa pencipta langit dan
bumi, yang kasih setianya kekal selamanya. Anugerah dan damai Sejahtera
dari Allah Bapa Kita dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua. Amin.

2. Menyanyi Bersama KJ 358:1,3 “Semua Yang Letih Lesu”


3. Berdoa (berisi doa ungkapan syukur untuk penyertaan Tuhan sepanjang hari
dan persekutuan yang boleh terjadi, kemudian ungkapan pengakuan dosa,
serta doa untuk pembacaan dan pelayanan Firman Tuhan)

4. Menyanyi Bersama KJ 237:1,2“Roh Kudus Tetap Teguh”


5. Membaca Alkitab Yesaya 62:1-5
6. Renungan
7. Persembahan diiringi Pujian KJ 439:1- “ Bila Topan K’ras Melamda Hidupmu”
8. Doa syafaat (berisi doa untuk gereja dan pelayan Tuhan, doa untuk warga
yang sakit dan lanjut usia, doa untuk anak-anak yang sekolah, doa untuk
pekerjaan, untuk Bangsa dan negara) *bisa dikembangkan sendiri

9. Pujian Penutup KJ 410:1 “Tenanglah Kini Hatiku”


10. Berkat
Bapak ibu saudara yang dikasihi Tuhan marilah kita tutup ibadah kita dengan
memohon berkat kepada Tuhan: Kasih karunia dan damai sejahtera Allah
Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita, dari
sekarang dan selamanya. Amin.
~ibadah selesai~
Renungan.
Yesaya 62:1-5
Saudara yang kekasih...
Bagian bacaan kita di dalam Yesaya 65:1-5 berisi tentang janji Tuhan akan
pemulihan bangsa Israel. Nubuat dan janji pemulihan ini diberikan kepada bangsa
Israel pada waktu mereka berada ditanah pembuangan.
Kita dapat membayangkan keadaan orang yang dibuang, tentunya sangat
menderita sekali. Bahkan mungkin mereka diperlakukan tidak baik, tidak bebas,
dan kehilangan hak-haknya. Dalam keadaan semacam itu tentu mereka dwngan
mudah merasa putus asa dan kehilangan harapan hidupnya.
Kita tahu bahwa keputusasaan sering berdampak buruk bagi seseorang. Tekanan
hidup bisa menyebabkan seseorang stress, bunuh diri, melakukan tindakan
kejahatan dan berbagai tindak kejahatan lainnya. Bahkan tidak jarang oleh karena
keputusasaan seseorang dapat menyalahkan Tuhan dan menganggap Tuhan tidak
berkenan menolongnya. Sehingga banyak orang memutuskan hubungannya
demgan Tuhan atau istilah jawa nyatru Gusti, purik, nesu sama Tuhan dan tidak
mau beribadah atau pergi ke gereja.
Inilah satu kenyataan yang sering dialami oleh umat Tuhan. Ketika kesulitan,
tantangan, dan pergumulan hidup menerpanya. Membuatnya putus asa dan
memutuskan mengakhiri perjuangannya. Memilih untuk meninggalkan jalan iman
karena dirasa sangat berat, dan mencoba mencari jalan lain yang lebih halus,
menyenangkan, dan tanpa hambatan.
Saudara yang dikasihi Tuhan...
Nubuat nabi Yesaya tentang pemulihan ini hendak mengajar kepada kita tentang
janji yang bukan sekedar janji, bukan pula janji palsu, bukan janji janji juru
kampanye. Tetapi janji yang pasti, janji yang sejatinya ditepati.
Dalam situasi keputuaasaan sebagaimana yang dialami bangsa Israel, bisa saja
janji keselamatan dan pemulihan ini ditanggapi dengan keliru. Kesalahan
pertama, karena merasa dan yakin akan janji keselamatan ini, menyebabkan
orang bertindak semaunya sendiri. “wong aku bakale slamet wae, buat apa aku
bekerja?! Toh sebentar lagi aku selamat” atau “ wong aku wes diselamatkan
Tuhan, maku bebas berbuat semauku sendiri”.
Kesalahan kedua adalah kehilangan harapan dan keyakinan bahwa Tuhan mampu
menolong kita. Nubuat hanya dianggap OMDO “omong doank” sehingga banyak
orang mwngabaikannya dan mengandalkan kekuatannya sendiri, tanpa
melibatkan Tuhan dalam mengatasi persoalannya.
Saudara yang dikasihi Tuhan.....
Nubuat Nabi Yesaya hendak menunjukkan janji yang sejati, janji yang benar dari
Tuhan Allah. Bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam melihat umatnya hidup dalam
penderitaan (ay. 1), Tuhan hadir dan menyertai umatnya dan tidak membiarkan
umatNya hidup dalam kesendirian. Kehadiran dan penyertaannya digambarkan
sebagai suami yang membersamai istrinya (ay. 4), Tuhan akan membangun dan
memulihlan keadaan umatNya. (Ay. 5 Dia yang membangun engkau..)

Saudara yang kekasih....


Sungguh luar biasa karya Tuhan bagi umat yang dikasihiNya, terlebih juga dalam
kehidupan kita masa kini. Kebaikan dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan,
bukanlah sebagai imbalan atas kebaikan dan kesetiaan kita kepada-Nya. Tetapi
kebaikan dan keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada kita adalah supaya
kita mengetahui dan percaya bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa atas segenap
ciptaannya di dunia ini.
Dia adalah Allah yang kuat. Dia sanggup mengubah keadaan yang paling buruk
sekali pun menjadi keadaan yang paling sempurna.
Saudara, percaya kepada Allah yang seperti ini tidak cukup dengan keyakinan
yang biasa-biasa saja. Kita membutuhkan sebuah formulasi iman yang sanggup
memahami kehendak Allah yang misterius itu. Formulasi iman yang luar biasa itu,
juga perlu dikombinasikan lagi dengan sikap bersyukur karena melalui sikap
bersyukur, kita telah mempercayakan sepenuhnya hidup kita kepada Tuhan. Kita
perlu selalu yakin, Ia yang menempatkan kita dalam pergumulan, maka Ia pula
yang memulihkan kita pada waktunya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai