Tema:
MENABUR DAMAI SEJAHTERA, MENUAI BERKAT
ZAKHARIA 8:1-19
LATAR BELAKANG
1. Zakharia berarti “Tuhan Mengingat”.
2. Zakharia memulai pelayanan nubuatannya pada 520 SM.
3. Zakharia hidup sezaman dengan Hagai.
4. Kisah ini saat Bangsa Israel diizinkan kembali ke Yerusalem untuk mendirikan bait
Allah.
5. Sekitar 50.000 (lima puluh ribu orang buangan memanfaatkan kesempatan ini
untuk kembali ke Yerusalem).
6. Tema utama kitab Zakharia adalah Pemulihan. (Mari memandang arti pemulihan
bukan hanya pemulihan akan kesehatan, krisis ekonomi, ––itu Teologi
Kemakmuran/Kesuksesan yang sangat tidak sesuai dengan Alkitab–– tetapi arti
pemulihan melampaui hal itu, yaitu pemulihan hubungan antara Allah dan
Manusia yang telah terpisah karena dosa melalui kedatangan Mesias, Yesus
kristus, Sang Raja Damai.)
EKSPOSISI (Exegese)
Ayat 2. Kegiatan yang besar. Kegiatan Allah tidak sama dengan kegiatan manusia
apalagi kegiatan gereja. Kita melihat, sepanjang tahun gereja melaksanakan
kegiatannya. Namun, kegiatan tersebut tidak selalu mendatangkan faedah, bahkan
tidak selalu berhasil. Tetapi, Kegiatan Allah –Pemulihan dan Penyelamatan—sungguh
selalu berhasil dan tidak pernah gagal untuk mendatangkan damai sejahtera bagi umat
pilihan-Nya. Inilah kegiatan Allah.
Ayat 3. Aku akan diam di … Gunung Kudus. Gunung berarti tempat berlindung dari
segala musuh. Dengan Allah diam di atas Gunung Kudus, sudah dipastikan, tidak akan
ada lagi yang menghalagi umat-Nya. Thomas Kempis berkata, “Jika Allah didekat kita
maka tidak ada satu ancaman yang bisa mengancam kita.” Inilah arti Imanuel –Allah
beserta kita.
Ayat 4. Kakek-kakek dan nenek-nenek – lanjut usia. Hal ini berarti akan ada waktu dan
kesempatan dari Allah untuk membuat kita bisa menikmati berkat-Nya: Damai dan
sejahtera Allah di sepanjang waktu kehidupan kita.
Ayat 5. Anak-anak bermain. Akan ada kedamaian di tengah kita. Sungguh terlihat dari
keceriaan anak-anak yang bermain. Kedamaian ini akan nyata di tengah generasi kita.
Tapi juga berarti, bukan hanya kita yang akan mengalami damai sejahtera Allah tapi
bagi generasi kita juga.
1
Ayat 6-8. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka. Inilah proses
adopsi Allah terhadap umat yang berdosa. Allah mengangkat kita menjadi anak-anak-
Nya agar menerima warisan-Nya, dan kita akan dengan berani bersama-sama
menyebut-Nya “Bapa Kami”. Oleh karena itu, seharusnya kita sesama anak-anak Allah
yang berkata bersama-sama “Bapa kami yang di surga”, bisa menunjukkan kasih yang
nyata di antara saudara-saudara kita.
Ayat 9-10 Kuatkanlah hatimu. Hal ini memberi penguatan kepada umat Allah agar
tetap setia kepada Allah untuk menantikan damai sejahtera-Nya menjadi nyata. Sebab,
langit tak selalu kan cerah. Akan ada pergumulan, permusuhan, bahkan penderitaan.
Tapi, kuatkanlah hatimu akan menjadi sesuatu pengingat agar kita tetap memegang
Lengan Tuhan yang kekal.
Ayat 11-13. Akan tiba saatnya Allah menabur damai sejahtera-Nya atas kita sehingga
meski dahulu kita pernah menderita, semuanya itu akan diganti dengan damai dan
sukacita yang sejati.
MAKNA FIRMAN
Menabur Damai Sejahtera harus dilakukan. Tapi, dengan hanya menabur damai
sejahtera tetapi tanpa merawat damai sejahtera itu, maka akan mustahil kita bisa
menuai berkat. Memelihara atau merawat sejahtera adalah tentang bagaimana kita
mau hidup bergantung hanya pada Allah saja dan mau melakukan perintah-Nya saja.
Dan, semua itu hanya nyata di dalam iman kita kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang
tunggal, Tuhan kita, Juruselamat kita.
Damai Sejahtera yang kita tabur di tengah kita berkeluarga, di tengah kita bergereja,
bahkan di tengah kita bermasyarakat akan ditumbuhkan oleh Allah melalui iman kita
kepada Yesus Kristus sehingga kita akan tetap tumbuh sesuai dengan rencana-Nya,
yang nantinya kita akan berbuah dan siap untuk dituai untuk menjadi berkat bagi kita—
dan sesama— dan menjadi kemuliaan bagi Allah saja.
Pdt. Dr. Stephen Tong berkata bahwa sejatinya berkat Allah ada dua. Pertama, Berkat
Allah bagi dunia yaitu memberikan Yesus Kristus sebagai Tuhan kita, penebus dosa kita,
dan Juruselamat kita. Kedua, Berkat Allah bagi gereja yaitu memberikan Roh Kudus
untuk memimpin gereja-Nya. Inilah tanda berkat Allah kita dan bagi gereja kita—
GMIM—sehingga bisa ada sampai hari.
Tidak ada damai yang lebih menggembirakan hati kita lebih dari pada kabar ini. Inilah
Injil sejati.
Maukah Anda –kita semua—menerima kabar baik ini?
Terpujilah Allah selamanya. Amin!
2
TATA IBADAH
PELAYANAN PGIT DI KOLOM-KOLOM
TAHAP 1 EDISI OKTOBER 2019
Di dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, Allah Tri Tunggal kita yang esa, jadilah
ibadah kolom_____ ini bersama keluarga ____________________________________,
di saat ini, menurut kasih-Mu dan peyertaan-Mu. Amin.
PELAYANAN FIRMAN
Sebelum membaca Alkitab dan merenungkannya, mari kita berdoa:
Bapa kami yang di surga, terima kasih untuk pengampunan-Mu atas dosa kami. Di
saat ini kami sudah siap untuk membaca dan merenungkan firman-Mu yang tertulis
dalam Alkitab. Biarlah Roh Kudus-Mu memimpin pikiran, dan hati, dan tindakan kami,
agar kami bisa mengerti, mengasihi, dan melakukan firman-Mu. Bersabdalah bagi
kami, dan kami siap untuk mendengarkan-Nya. Dalam nama Tuhan Yesus, Firman yang
hidup, kami berdoa. Amin.
SYAFAAT
Pokok Doa:
1. Firman Tuhan yang telah dikabarkan
2. Persembahan
3. Keluarga di tempat
4. Penatua & Syamas (atau pelayanan setempat) beserta keluarga
5. Gereja dan Pemerintah (beserta para pemimpinnyaa)
6. Jemaat yang belum sempat hadir
a. Jika sakit
b. Jika dalam pergumulan
c. Jika dalam kebimbangan
7. Doakan Jemaat yang hadir
8. Doa Bapa Kami