9) Pujian : Ny. Kidung Jemaat No. 364 : 1 & 4 “Berserah Kepada Yesus“ atau Ny. Rohani No. 130 : 2 “Bersandar
Pada Tuhan“
(disilakan berdiri)
10) Doa Penutup : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Ya Tuhan Allah kami, kami akan selesai dengan ibadah dalam
keluarga kami ini, kami memohon kiranya Engkau memberkati kami dengan berlimpah-limpah kini dan selamanya.
Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 4 Juni 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Kita sudah memasuki hari yang ke 4 di Bulan Juni, dan malam ini kita akan beribadah. Sebelum memulainya,
marilah kita tenang atau saat teduh sejenak…..!
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi : Ny. Mazmur No. 138 : 1 “Bernyanyi Seg'nap Hatiku”
2) Votum : Oleh Anak.
Ibadah Dalam Keluarga kami, Keluarga…….. Dari awal, pertengahan, sampai selesainya, Kiranya jadi dalam nama
Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi Ny. Mazmur No. 138 : 2 “Karna Besarnya NamaMu”
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Sebelum membaca Alkitab, kita akan berdoa:
Tuhan Yesus, kami mau baca Alkitab saat ini, Kami bisa mengerti dan melakukannya, kalau Roh Kudus menolong
kami. Untuk itu tolonglah kami dan berfirmanlah. Amin.
Mari kita baca bersama-sama : “Yosua 1 : 6 – 9”
5) Game / Permainan : Oleh Ibu.
“Mempelajari dan Merenungkan Firman”
Hari ini kita akan bermain dan memberi makna permainan ini sesuai dengan bacaan Alkitab hari ini, secara
khusus ayat 8 yang menjadi ayat Mas kita dan dikaitkan dengan kehidupan kita sehari. Mari kita baca ayat 8 sekali
lagi bersama-sama.
Selanjutnya ada sebuah cerita yang akan dibacakan, mohon semua anggota keluarga memperhatikan dan
akan menebak :
1. Berapa jumlah kitab yang disebut dalam cerita ini.
2. Sebutkan nama-nama kitab tersebut
(yang juara akan diberi hadiah oleh anggota keluarga)
Perhatikan, ini ceritanya : “Seorang bernama Yohanes, dibawa ke depan Hakim-hakim atas tuduhan
pencemaran nama baik. Ia dituduh mencemarkan nama Ester, dengan menuduhnya sebagai Pengkhotbah yang
mementingkan Bilangan jemaat daripada kualitas iman jemaat.
Kejadian ini berawal dari pembicaraan santai di rumah Wahyu. Menurut Ester, istri Wahyu mula-mula
mereka ia dan Rut istri Yohanes bercerita santai, tetapi kemudian menjadi serius dan tegang. Selanjutnya
pertengkaran itu membuat Ester tidak tahan dan menangis. Tetapi Ratapan-nya tidak didengar oleh para tetangga,
Yakobus, dan Yoel yang sedang asik menyanyikan Mazmur dan Nyanyian Rohani.
Keesokan harinya Ester melaporkan Kejadian itu pada polisi. Tetapi kemudian sebelum persidangan dimulai,
Ester menarik pengaduannya karena Yohanes dan Rut sudah meminta maaf. Mereka kembali menjalin hubungan
yang baik dan berharap tidak ada Ulangan Kejadian seperti ini. Mereka menyadari seharusnya menjadi
Pengkhotbah melalui sikap, kata-kata dan tindakan seperti Kisah Para Rasul yang mereka ketahui.”
Demikian ceritanya. Disilakan siapa yang mau menjawab; Berapa kitab dalam cerita tadi dan kitab apa
saja?….silakan….
Setelah selesai permainan, apa makna permainan tadi untuk kita jika dikaitkan dengan ayat 8 yang tadi kita
baca?…..
Silahkan siapa yang mau menjawab?……diberikan kesempatan kepada anggota keluarga….
(Intinya: kita harus mau membaca Alkitab, mempelajari, menghafal dan merenungkannya. Kita tidak sekedar
baca, tetapi memahami apa maksud Tuhan dan melakukannya dalam hidup setiap hari. Kita bukan hanya
pendengar tapi juga pelaku, Yakobus 1 : 22). Amin.
6) Persembahan : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama: Ny. Kidung Jemaat
No. 299 “ Bersyukur Kepada Tuhan” atau Ny. Mazmur No.136 : 1 – 2 “Bersyukur dan pujilah”
7) Doa Syafaat : “Doa Bapa Kami” bersama-sama.
8) Pujian : Ny. Kidung Jemaat No. 51 : 1 – 2 “Kitab Suci, Hartaku” atau Ny. Rohani No. 84 : 1 & 4 “Tak Kita
Menyerahkan” (disilakan berdiri)
9) Doa Penutup : Oleh Anak.
Mari kita berdoa :
„Tuhan Yesus yang baik, kami akan selesai dengan ibadah ini, kami mohon Tuhan Yesus memberkati dan terus
melindungi kami. Dan memberikan kami kasih Karunia dan damai sejahtera dari sekarang sampai selama-lamanya‟.
Amin.„
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 5 Juni 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Kita sudah memasuki hari ke 5 di bulan Juni ini, kita kembali ada dalam persekutuan ibadah keluarga. Segala
kesibukan masing-masing kita tinggalkan, marilah kita tenang atau saat teduh sejenak…..!
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi :
Ny. Kidung Jemaat No. 402 : 1 “Kuperlukan Juruslamat “ atau Ny. Suara Gembira 1 : 1 “Nyanyian Gembira”
2) Votum dan Salam : Oleh Bapak.
Mari Kita Beribadah : Kiranya ibadah ini berlangsung dalam nama Allah yang memberikan kepada kita hidup,
dalam nama Yesus Kristus yang membebaskan kita menempuh jalan hidup yang baru, dan yang menyertai kita
dalam kasih yang berasal dari RohNya. Amin. Salam sejahtera dari Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Ibu.
Mari kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 402 : 2 “Kuperlukan Juruslamat” atau Ny. Suara Gembira No. 1 : 2
“Dari Harapan dan Doa“
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita baca bersama-sama : “Roma 4 : 18 – 25”
5) Renungan : Oleh Ibu.
“IMAN KRISTEN”
Seorang ahli filsafat yang tidak percaya adanya Tuhan dan selalu mencela orang Kristen pernah berkata
“Garuklah atau kupaslah kulit seorang Kristen, maka yang anda peroleh di bawah kulit yang tipis itu adalah seorang
kafir”. Filsuf ini hendak menegaskan bahwa Kekristenan itu hanya seperti kulit. Kulit itu tipis, mudah tergores, rusak
dan hancur. Di satu sisi kita tentu saja berkeberatan dengan pernyataan ini, namun di sisi yang lain pandangan filsuf
ini menantang kita untuk mempertanyakan kembali kekuatan iman yang dipegang dan dimiliki oleh kita.
Iman adalah ketaatan yang teguh yang menandai pengikut Kristus yang sesungguhnya. Iman adalah
keyakinan bahwa amanat dari Kristus itu benar. Dalam surat-suratnya, Paulus memahami iman sebagai sikap
menerima secara mutlak dan percaya tanpa syarat. Maknanya bahwa bersedia mempertaruhkan hidup kita bahwa
Allah itu ada. Selain itu iman dimulai dengan kesediaan untuk menerima.
Dalam bacaan kita hari ini, Paulus menunjuk kepada Abraham yang memiliki persekutuan yang indah dengan
Tuhan karena ia mau mempercayai FirmanNya. Itu artinya iman bukan hanya soal percaya saja tetapi juga
mempercayakan hidup seluruhnya dalam tuntunan Tuhan semata-mata. Tuhan Allah lah yang mutlak dapat
dijadikan tempat bergantung, mutlak dapat dipercaya yang tidak bisa gagal, yang tidak pernah berubah, yang tidak
pernah lari dari janji-janjiNya. Abraham percaya bahwa Tuhan Allah dapat membuat sesuatu yang tidak mungkin
menjadi mungkin dan nyata.
Kita akan terus menjalani hari, besok dan seterusnya, berserahlah kepada Allah dengan iman dan melalui
pintu iman Allah bekerja dalam hidup kita. Itu bukan berarti bahwa Allah tidak dapat bekerja tanpa iman kita. Allah
tidak pernah dapat dihalangi atau pun dibatasi! Tetapi di sinilah iman kita dibutuhkan supaya kita mampu
menerima dan memahami maksud janji Allah bagi kita. Hayatilah terus kehadiran Allah dalam Kristus secara terus-
menerus di dalam kehidupan. Pusatkan perhatian dan kasih kita padaNya, saksikanlah apa yang terjadi dalam hidup
kita.
Tidak ada yang sukar bagi orang benar, Tidak ada yang berat bagi orang yang taat, Tidak ada yang
mahal bagi orang yang murah hati, Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Amin.
6) Persembahan : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Pujian “Betapa
Hatiku” atau Ny. Rohani No. 158 : 1 “Isilah Tuhan Hidupku”
7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
Mari Kita Berdoa : Tuhan Yesus, hati kami dipenuhi dengan rasa syukur karena setiap hari kami jalani dalam
perlidungan kasihMu. Tadi FirmanMu sudah kami renungkan. Biarlah kami terus dapat melakukannya dalam
tuntunan RohMu yang kudus. Kami juga sudah memberi persembahan sebagai ungkapan syukur kepadaMu.
Terimalah dan kuduskanlah demi menunjang pekerjaan gereja demi kemuliaan NamaMu. Tuhan Yesus, kami terus
bergumul dengan keadaan dunia dan kota tempat tinggal kami, banyak hal datang silih berganti. Ada masalah di
mana-mana, ada banyak orang yang kesulitan dan menderita, ada banyak orang sedang berjuang untuk
mempertahankan hidup. Kami mohon tolonglah mereka. Virus Corona masih menjadi hal yang menakutkan kami,
Tuhan, biarlah semuanya segera berlalu dan kembali sebagaimana adanya seperti dulu lagi dalam kasihMu. Tuhan
Yesus, kami akan istirahat malam, sertailah kami dan ketika bangun pagi melihat terangMu, kami bersyukur
kepadaMu kami dapat melewati malam bersama dan di dalamMu. Mampir lah dan dengarkanlah doa kami, demi
Kristus. Amin.
8) Berkat : Disilakan berdiri kita menyanyi Ny. Rohani No. 19 “Berkati dan Lindungi Kami Hu”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 06 Juni 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Bapak : Syaloom… Kita akan memulai ibadah di saat ini, disilakan semua berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny.
Rohani No. 14:1 “Kesukaan yang Ceria”
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Ibu : Damai di keluarga… Kemuliaan bagi Allah, kita patut menyadari kalau kita masih menikmati hari ini, itu berarti
Tuhan mengasihi kita dan sebagai orang percaya yang telah menerima kasih Tuhan, kita akan beribadah padaNya.
Disilakan semua beridiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 9 : 1 “Hai Kaum Tuhan Hu”
8) Pujian : Ny. Rohani No. 86 : 1 & 4 “Tahanlah dan Berjuang Trus” (disilakan berdiri)
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Bapak : Syaloom bagi kita semua, mengawali ibadah di malam ini, semua disilakan berdiri kita buka dan
menyanyi dari Ny. Kidung Jemaat No. 396 : 1 “Yesus Segala-galanya” atau Ny. Rohani No. 144 : 1 “Segala
Benua dan Langit”
Kita akan membaca Firman Tuhan dari “Lukas 8 : 40 – 56” (dibaca berbalasan)
1) Anak : Syaloom… Kemuliaan bagi Allah, memulai ibadah di malam ini saya mengajak semua beridiri dan kita
memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 12 : 1 “Bri Hormatmu dan Pujian”
Persekutuan Keluarga yang diberkati Tuhan.. ada 1 kisah tentang kecelakaan yang dialami oleh seorang yang
bernama Joni Eareckson, dimana ia meloncat di tempat dangkal ketika berenang, akhirnya dia mengalami lumpuh
total dan hanya bisa menggerakan lehernya. Awalnya ia sangat putus asa, sempat begitu marah pada Tuhan. Tetapi
berkat dukungan keluarga dan orang-orang terdekatnya ia lalu bangkit. Sampai sekarang Joni tetap lumpuh, tetapi
menginsipirasikan keteguhan bagi banyak orang. Hal serupa juga terjadi pada Ayub. Dari hidup yang semula
berkelimpahan, kemudian ia kehilangan segala-galanya seperti harta, anak-anak, bahkan kesehatannya. Bisa
dibilang Ayub jatuh dari tempat yang paling tinggi ke dasar lembah yang gelap dan sempit. Sungguh menyakitkan,
tetapi justru dari situlah Ayub mengalami sesuatu yang hakiki dalam hidupnya, yaitu ia lebih mengenal Allah secara
pribadi, bukan dari kata orang tetapi ia sendiri dapat memandang Allah.
Mungkin sekarang kita juga sedang mengalami penderitaan hidup, karena keadaan dunia sekarang ini yang
membuat kita menjadi susah, merasa tidak mampu jalani hidup yang semakin krisis,merasa putus asa, berbeban
berat dan lain sebagainya. Firman Tuhan mau mengajarkan kita jangan kecil hati, jangan hilang pengharapan, di
balik derita kita ada sukacita yang sedang Tuhan siapkan, seperti halnya Ayub dan juga Joni yang tidak pernah
menyerah dan hilang pengharapan. Tuhan bisa memakai apa yang tampaknya buruk, untuk menyalurkan serta
mendatangkan kebaikan dan sukacita. Amin.
6) Anak : Kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 176 : 1 “Dunia dalam Rawa Paya”
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Anak : Syaloom… Damai di hati… Memulai ibadah kita, disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani
No. 9 : 1 “Hai Kaum Tuhan Hu”
Setiap kita duduk melingkar dan pemimpin membagikan kertas, dan memberikan tugas kepada setiap orang untuk
menulis kebaikan dan keburukan (hal-hal yang diharap bisa berubah) orang di sebelah kanan mereka.
Setelah selesai setiap peserta membaca hal yang ditulis dan kemudian memberikannya pada orang yang
bersangkutan.
Selanjutnya, masing-masing anggota keluarga ditanyakan Bagaimana perasaan mereka mendapat kado berupa
pesan seperti itu. (silahkan siapa yang mau jawab).
Inti Pesan : Kualitas seorang sahabat dapat dilihat dari cara kita memperlakukannya. Hal-hal sederhana dapat kita
wujudkan melalui pujian, penghargaan, nasihat, teguran dan sebagainya.
6) Anak : Kita memuji Tuhan dengan pujian yang berkata “Ada Satu Sobatku Yang Setia” atau Ny. Suara Gembira
No. 26 : 1 – 2 “Kasih Tuhan Allah”
8) Pujian : Ny. Rohani No. 165 : 1 – 3 “Yesus Memesan: Dalam Malam G'lap” (bait 3 disilakan berdiri)
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
6) Persembahan : Ny. Kidung Jemaat No. 288 : 1 “Mari Puji Raja Sorga” atau Ny. Rohani No. 133 : 1 “Jiwa Puji
Raja Sorga”
7) Doa Persembahan & Syafaat : “Doa Bapa Kami” secara bersama-sama.
8) Menyanyi : Ny. Rohani No. 134 : 1 & 2 “Tersembunyi Ujung Jalan”
……………(Bait ke 2 Berdiri)……………
9) Berkat : Oleh Ibu.
“Kiranya, Anugerah, selamat dan sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai,
menjaga dan memelihara kehidupan kita mulai saat malam hari ini dan sampai selama – lamanya. Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 15 Juni 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Ketika kita berjalan menggunakan dua kaki bergantian terasa lebih nyaman. Tetapi, jika kita hanya
menggunakan 1 kaki saja untuk berjalan, kita pasti mengalami kesulitan. Demikian juga iman dan perbuatan, tidak
berjalan sendiri-sendiri, melainkan iman dan perbuatan harus berjalan bersama-sama.
Hari ini, Firman Tuhan memberi tantangan kepada kita untuk menyelaraskan iman dan perbuatan kita. Kita
harus menumbuhkan iman percaya kita kepada Tuhan dan Tuhan juga mau kita bertindak. Lakukan apa yang bisa
kita lakukan dan serahkan apa yang di luar kemampuan kita kepada Yesus.
Yakobus memberi contoh tentang Abraham yang disebut sebagai Bapa orang beriman. Dia beriman kepada
Tuhan dan dia mempersembahkan anaknya. Demikian Allah memperhitungkan semuanya itu.
Sekalipun kita berada di masa-masa yang sulit, haruslah kita miliki iman yang teguh dan jangan pernah
menyerah kepada keadaan atau masalah. Karena kita punya Tuhan yang mampu menyelesaikan, asalkan kita selalu
percaya kepadaNya. Amin.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Semua dipersilahkan berdiri dan mari kita menyanyikan Ny. Rohani No. 131 : 1 “Pimpin aku Tuhan Hua”
…… (disilakan berdiri) ……
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
“Jadilah KehendakNya”
Tahun-tahun terasa pendek bagi orang yang bahagia dan sehat, tetapi 38 tahun mengidap penyakit tentu
mengakibatkan rasa lelah yang panjang dalam hidup. Karena itu, ketika Yesus menyembuhkannya dengan sepatah
kata saat ia sedang berbaring di pinggir kolam Betesda, ia tentunya sangat bahagia ketika ia menyadari perubahan
yang terjadi atas dirinya. Seluruh kesakitannya hilang sekejap.
Dalam bacaan ini dikisahkan bahwa orang lumpuh yang disembuhkan ini, meski berada di tepi kolam yang
dipercaya bisa menyembuhkannya, namun ia tidak dapat berbuat apa-apa. Saat Yesus bertanya kepadanya
“Maukah engaku sembuh?” ia menjawab “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila
airnya mulai goncang. Dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah mendahului aku” {ayat 7). Dari
jawaban orang ini ada dua hal yang bisa kita lihat. Pertama, orang ini sudah putus asa. Ia tidak hanya menderita
secara fisik, tetapi secara sosial. Ia tidak memiliki teman yang memperhatikannya atau menolongnya. Kedua,
Jawaban orang ini seolah-olah memohon agar Yesus membantunya untuk menjadi orang pertama yang tiba di
kolam ketika airnya bergoncang. Apa yang ia peroleh kemudian malah jauh dari apa yang ia harapkan. Dengan
kata-kata yang penuh kuasa, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah” (ayat 8b), ia disembuhkan. Segala
penderitaan diangkat daripadanya.
Bacaan ini hendak mengajar kita bahwa dalam situasi hidup yang sulit, dalam pergumulan kita di dunia, kita
memohon kepada Tuhan agar memperoleh situasi yang lebih baik. Situasi yang lebih baik ini menurut ukuran kita,
menurut harap kita. Dalam doa kita meminta tetapi Allah lah yang menentukan segalanya sesuai kehendakNya. Si
lumpuh ingin menjadi yang pertama sampai di kolam tapi Yesus mau ia langsung mengangkat tilam dan berjalan.
Saat kita berdoa, kita bukan hanya meminta dan berharap tetapi di saat yang sama kita mencari kehendak Allah.
Apa yang kita minta, apa yang kita harap, semuanya dikembalikan kepada kehendak Allah. Kita yakin dan percaya
bahwa apa yang IA kehendaki itulah yang terbaik bagi kita. Amin.
9) Berkat : Disilakan berdiri kita menyanyi Ny. Rohani No. 19 “Berkati dan Lindungi Kami Hu”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 24 Juni 2020
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Paulus tidak memikirkan dirinya sendiri yang ada dalam kesulitan. Ia tidak menyesali keadaannya dalam
penjara serta bersungut-sungut, namun ia tetap teguh, setia, taat dan sukacita melakukan tugas pelayanannya. Ia
terus memberi nasihat, dukungan serta mendoakan dan meminta berkat bagi rekan-rekan sekerjanya yakni
Filemon, Apfia dan Arkhipus. “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu” (ayat 3) perkataan Paulus ini sangat menguatkan rekan-rekannya.
Keteladanan Paulus ini juga menjadi contoh bagi kita. Sebagai keluarga Kristen, ketika hari ini kita
berhadapan dengan berbagai persoalan dan tantangan, marilah kita miliki sikap saling memperhatikan, memberi
dukungan, menasihati dan mendoakan satu dengan yang lain. Dalam ibadah kita di rumah-rumah, kita berdoa bagi
bangsa dan negara ini, doakanlah tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan covid 19. Doakan juga
orang-orang yang terpapar dan yang berduka karena covid 19 merengut nyawa orang-orang terkasih mereka. Kita
yang berkelebihan, bantulah sesama kita yang berkekurangan, saling memberi dorongan antar umat dengan
pelayan dan juga sesama pelayan. Hal ini mampu menolong dan memberi penguatan bagi setiap orang di sekitar
kita Tuhan menolong kita. Amin.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
3) Mari kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny. Rohani No. 126 : 1 ”Hatiku Teduhkan Diri”
6) Persembahan :
Segala yang kita terima dalam kehidupan ini, asalnya dari pemberian Tuhan. Untuk itu sebagai tanda syukur, kita
akan memberikan persembahan syukur. Bersama kita bernyanyi dari Ny. Rohani No. 132 : 1 “Ya Tuhan Murah-
Mu Baka”
8) Pujian : Menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 318 : 1 “Berbahagia Tiap Rumah Tangga” (Ragam Ny. Rohani 195)
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Marilah kita membaca bagian Firman Tuhan yang terdapat dalam “Matius 14 : 22 – 33”
(Jika Ibadah di Pagi jam 09.00, Bacaan & Renungan mengikuti Pegangan Khotbah Sinode)
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 4 : 3 “Kudus, Kudus, Kuduslah”
Hendak kita baca Kebenaran Firman Tuhan, yang terambil dari “1 Samuel 17 : 45 – 47”
5) Renungan : Oleh Ibu.
Ada permainan singkat yang akan kita mainkan, nama permainannya ialah “Pesan Berantai”, sebelum
memainkannya perlu diingat bahwa pesan ini hanya akan diketahui oleh pembawa renungan yakni ibu.
Aturan mainnya ialah Pesan akan disampaikan dari ibu kepada anggota keluarga yang pertama sampai terakhir
dengan cara berbisik dan kemudian orang terakhir akan menyampaikan / mengatakan pesan itu. Mulai bermain
dengan membisikkan pesan nomor 1, jika semua berhasil, bisa dilanjutkan dengan pesan 2 & pesan 3).
Pesannya ada 3, yaitu :
1. Kamu datang dengan pedang, tombak dan lembing tetapi saya datang dengan nama Tuhan
2. Hari ini juga Tuhan menyerahkan kamu ke tangan saya
3. Supaya Semua orang tahu Tuhanlah penyelamat kita.
“Andalkanlah DIA”
Dari pembacaan dan permainan singkat yang kita mainkan tadi, maka kita akan mengetahui 3 kalimat/
perkataan yang dikatakan Daud saat menghadapi Goliat. dari 3 perkataan Daud ini ternyata dapat ditarik
kesimpulan bahwa ia mengandalkan Tuhan bukan kekuatannya sendiri, sehingga di tengah kesulitan dalam
menghadapi Goliat namun ia tetap percaya bahwa Tuhan selalu menyertainya.
Menjadi pelajaran penting yang perlu ada dalam diri kita yaitu mengandalkan Tuhan dalam setiap hal.
Bagaimana mungkin kita dapat katakan, bahwa kita selalu mengandalkan Tuhan namun berdoa dan baca Firman
atau punya waktu khusus dengan Tuhan secara pribadi tidak ada pada kita?... Permainan singkat tadi, jika kita rajin
atau suka membaca firman Tuhan maka cerita Daud saat menghadapi Goliat pasti mudah untuk diingat, dan
pesannya pun tidak salah sampai kepada orang terakhir. Sehingga dikesempatan yang Tuhan berikan pada kita,
Pengalaman Daud mengajarkan kita untuk wajib hidup mengandalkan Tuhan jika mau terus disertai-Nya. Amin.