Anda di halaman 1dari 31

GKI DI TANAH PAPUA

Tata Ibadah Dalam Keluarga


Senin, 1 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara Gembira,
Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah, Memasuki hari dan bulan yang baru di hari ini, bulan Juni adalah tanda
kebaikan Tuhan Allah yang tak berkesudahan dalam kehidupan kita. Semua pengalaman di Bulan Mei menjadikan kita keluarga
yang terus bersyukur kepadaNya. Hari ini pun kita sedang ada dalam perayaan hari Keturunan Roh Kudus. Untuk itu marilah kita
tenang atau saat teduh sejenak, kita persiapkan hati dan diri kita untuk beribadah…… Terimakasih, disilakan berdiri dan kita
menyanyi : Ny. Mazmur No. 81 : 1 “Nyanyi Bangsaku“ (Irama/Ragamnya sama dengan Ny. Rohani 79) atau Ny. Rohani
No. 74 : 1 & 2 “Hai Kristen, Nyanyilah”
2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari Kita Berdoa : “Tuhan Yesus, sebagai keluarga, kami berkumpul kembali dalam ibadah bersama di awal bulan Juni ini. Kami
bersiap untuk memujiMu, membaca FirmanMu dan menaikkan doa kami kepadaMu, Ya Tuhan. Kami mohon kiranya, Engkau
hadir dan menuntun kami dalam ibadah ini dari awal sampai berakhirnya. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 76 : 4 “Roh, Kudus, Berkat-Mu Turun” atau Ny. Rohani No. 74 : 3 “Yang Hatinya
Penuh”
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Sebelum membaca Alkitab, mari kita berdoa: “Ya Tuhan, kami hendak membaca FirmanMu, penuhilah hati kami dengan RohMu
yang kudus, terangi batin kami, supaya kami dapat mendengarkan dan memahami maksudMu atas kehidupan kami. Tolong
kami juga supaya dapat mewartakannya lewat kehidupan kami supaya orang lain memuliakanMu. Amin.”
Kita akan membaca Firman Tuhan, ayat 7 akan dibaca oleh yang laki-laki, ayat 8 dibaca oleh yang perempuan :
“Yosua 31 : 7 – 8” (Jika Ibadah di Pagi jam 09.00, Bacaan & Renungan mengikuti Pegangan Khotbah Sinode)
5) Renungan : Oleh Ibu.
“PENYERTAAN TUHAN SEMPURNA”
Penyertaan-Mu sempurna Rancangan-Mu pun dalam
Aman dan sejahtera Walau di tengah badai
Inginku s'lalu bersama Rasakan keindahan Arti kehadiran-Mu Tuhan
Kata-kata ini merupakan lirik lagu rohani berjudul yang „ARTI KEHADIRAN-MU‟ dinyanyikan oleh Joy Tobing. (jika ada
anggota keluarga yang bisa menyanyikan lagu ini, disilakan menyanyi sebelum renungan dilanjutkan).
Kata-kata lagu ini memberi sebuah penguatan bagi setiap yang menyanyi atau pun yang mendengarkan. Sama seperti
bacaan hari ini, ketika Musa sudah berumur 120 tahun, menyadari keterbatasannya dan bahwa ia tidak akan menyeberang
Sungai Yordan (ayat 2), maka ia menguatkan Yosua yang telah ditunjuk Tuhan dan bangsa Israel. Musa mengetahui kegelisahan
dan ketakutan mereka. Hal yang harus dilakukan oleh mereka adalah „Kuat dan teguh hati dalam kepercayaan yang sungguh
kepada TUHAN„
Yosua akan memimpin umat Israel dan masuk ke negeri yang dijanjikan TUHAN kepada nenek moyang mereka. Peristiwa
ini akan benar-benar terjadi karena TUHAN sendirilah yang berjalan di depan mereka, tidak akan membiarkan dan
meninggalkan mereka. PenyertaanNya benar-benar sempurna atas hidup Israel.
Bagaimana dengan kita?Bulan Juni akan kita jalani masih dalam keadaan yang sulit terkait pandemi covid 19. Jumlah
orang yang terinfeksi virus di beberapa daerah semakin meningkat, keadaan ekonomi semakin sulit, banyak orang dalam
pergumulan untuk melanjutkan kehidupan keluarga. Apakah kita akan memasuki dan menjalani hari dengan tenang dalam
bulan Juni ini? Ini tidak mudah, tetapi Firman Tuhan datang baik kepada para pemimpin di masyarakat mau pun gereja, untuk
setiap pribadi dan keluarga. Bukan kita sendirian yang menyusuri perjalanan ini, tetapi TUHAN lah, DIA akan bersama dengan
kita. Ingatlah kita harus kuat dan teguh hati di dalam TUHAN. Percayalah, pernyertaanNya sempurna atas kita. Roh Kudus yang
hari ini kita rayakan pencurahan-Nya bagi umat, terus menolong kita.Amin.
6) Persembahan : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Pujian “Bapa Engkau
Sungguh BAIK” atau Ny. Rohani No. 129 : 1 – 2 “Karunia Baik Semua”
7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa…. “Ya Tuhan, kami bersyukur untuk bulan Mei yang telah kami lewati dengan segala kebaikanMu yang telah
kami nikmati dan rasakan. Sama seperti FirmanMu yang telah kami renungkan, kami sungguh mengagungkan Engkau karena
dahsyat dan luar biasa caraMu Ya Tuhan memelihara hidup kami. Sungguh, PenyertaanMu sempurna atas kami. Sebagai
ungkapan syukur kami sudah memberi persembahan, berkatilah dan jadikan kami selalu saluran berkat bagi hidup orang lain. Ya
Tuhan, kami memasuki bulan Juni dengan segala kewaspadaan yang seringkali diwarnai kekuatiran karena mendengar dan
melihat apa yang terjadi terkait dengan penyebaran Virus Corona. Kami memohon biarlah ini berlalu dari kehidupan kami dalam
kehendak dan caraMu. Kasihani dan dengarkan kami ya Tuhan…. Ya Tuhan kami, jaga dan lindungilah semua orang yang terus
berjuang di berbagai tempat baik para pemimpin kami, di gereja mau pun di pemerintahan, termasuk TNI - Polri. Para tenaga
medis dan sukarelawan . Ya Tuhan, Berikanlah juga kekebalan tubuh yang baik kepada mereka yang terinfeksi virus dan
anggota keluarga mereka…. kasihani dan dengarkan kami ya Tuhan…. Biarlah dalam istirahat malam ini, kami dapat tidur dengan
baik dan bangun pagi sambut matahari pagi dengan penuh syukur kepadaMu. Demi Kristus. Amin.
8) Menyanyi : Ny. Rohani No. 131 : 1 & 3 “Pimpin Aku Tuhan Hua” atau Ny. Kidung Jemaat No. 231 : 1 & 3 “O Roh Kudus
Ilahi” (disilakan berdiri)
9) Berkat : Oleh Bapak.
Kiranya TUHAN yang penyertaanNya sempurna itu menjaga, melindungi dan memelihara hidup kita di sepanjang bulan Juni ini
dan sampai selama-lamaNya. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 2 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Damai di hati…… Kemuliaan bagi Allah…..
Kita akan beribadah kepada Tuhan, marilah kita bersaat teduh sejenak.
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi bersama :
Ny. Mazmur No. 98 : 1 “Nyanyian Baru Kamu Angkat”

2) Votum dan Salam : Oleh Bapak.


Mari kita Beribadah : “Ibadah dalam keluarga kami ini dilaksanakan dalam nama Allah yang menerima kami apa
adanya, dalam nama Yesus Kristus yang mengarahkan hidup kami dan Roh Kudus yang senantiasa memampukan
kami untuk melakukan hal yang baik. Amin. Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal menyertai kita.”
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Marilah kita menyanyi Ny. Mazmur No. 98 : 3 “Nyanyikanlah Puji-pujian”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Mari kita berdoa…. “Tuhan Yesus kami sudah siap untuk membaca Alkitab, Kami mohon Roh Kudus memberi
kemampuan kepada kami untuk mengerti dan juga melakukannya dalam hidup setiap hari, Amin.”

Saya akan membacakan Alkitab : “Ibrani 10 : 32 – 39”


5) Renungan : Oleh Ibu.
“HASIL KETEKUNAN”
Arti kata tekun yaitu rajin, keras hati dan bersungguh-sungguh. Ketekunan menunjuk pada arti adanya
ketetapan hati yang kuat dari seseorang untuk bersungguh-sungguh melakukan sesuatu. Dan yang diperoleh
sebagai hasil dari ketekunan selalu tidak pernah mengecewakan. Hasilnya sangat menggembirakan hati.
Dalam Alkitab kita menemukan beberapa ayat yang berbicara tentang apa yang akan diperoleh seseorang
jika ia tekun di dalam Tuhan, antara lain : 2 Timotius 2:12a dan Kolose 1:11-12 (dibacakan oleh salah satu
anggota keluarga).
Demikian juga dalam bacaan hari ini, Penulis Surat Ibrani mengingatkan orang percaya dalam menyikapi
berbagai penderitaan atau cercaan, mereka harus tetap bertahan secara terus menerus, kuat menghadapi dan pasti
akan melewatinya. Dalam proses seperti itu, iman seseorang akan bertumbuh, semakin kokoh dan dewasa di dalam
Tuhan. Mereka akan memperoleh upah besar yang menanti yang dijanjikan Allah.
Apa pencobaan atau ujian iman untuk masing-masing kita dalam masa pandemi covid 19 hari ini? salah satu
contoh, kita sedang dihimbau untuk beraktifitas di rumah atau tetap di rumah dan menjaga jarak demi pencegahan
penyebaran Virus Corona. Kita sudah melakukan himbauan tersebut misalnya dengan beribadah di rumah masing-
masing dan sudah dua bulan lebih. Kita bisa saja mendapat cercaan dan hinaan. Kita sudah berdoa dan memohon
pengasihan Tuhan. Tetapi keadaan belum berubah ke arah atau situasi normal tanpa virus. Apakah keadaan ini akan
membuat kita menjadi kendor dalam beribadah dan berhenti berdoa? Apakah kita merasa tidak ada gunanya
semua yang dilakukan? di sinilah sebuah ketekunan dibutuhkan, kita terus melakukan apa yang menjadi bagian kita
dengan menaruh pengharapan kepada Tuhan. Yakin dan lihatlah semua akan berakhir dengan baik. Hal lain yang
kita dapatkan adalah semakin kuatnya persekutuan keluarga, anak-anak bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan
secara sungguh-sungguh. Mereka semakin dibentuk menjadi anak yang memahami tugas terkait ibadah. Lihat
perubahan mereka, lihat mereka menikmati saat bersama dalam peribadahan ini. Yakinlah, anak-anak akan menjadi
anak-anak yang dapat menyenangkan Tuhan dan menjadi yang terbaik. Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap
tekun. Amin.

6) Persembahan : Oleh Anak.


Tuhan sungguh baik kepada kita, Sebagai ungkapan syukur, marilah kita memberi persembahan. Sambil kita
menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 450 : 4 “Bertekun Bersyukurlah“ atau Ny. Suara Gembira No. 4 : 1 & 3
“Tuhan Raja Maha Baik”
7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Bapak.

8) Berkat : Oleh Anak.


Disilakan semuanya berdiri dan kita menerima berkat Tuhan dengan menyanyi Ny. Rohani No. 18 “Anugerah
Tuhan Kami Yesus Kristus”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 3 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Kita akan beribadah, tenangkan hati dan diri kita sejenak….. Disilakan berdiri dan kita menyanyi : Ny. Kidung
Jemaat No. 13 : 1 “Allah Bapa Tuhan” atau Ny. Suara Gembira No. 5 : 1 “Ucap Syukur”
2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari Kita Berdoa :
Tuhan, kami yang berhimpun ini hendak menyembah dan memuliakanMu, menaikkan doa kami dan membaca
FirmanMu, Hadirlah dan tuntunlah kami dalam seluruh ibadah ini. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Bapak.
Mari kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 13 : 3 “Ya Roh Kudus Tuhan” atau Ny. Suara Gembira No. 5 : 3
“Hai Jiwaku”
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Marilah kita berdoa :
“Tuhan Yesus, setiap hari kami memerlukan FirmanMu untuk menjadi terang bagi langkah hidup kami. Saat ini kami
telah bersiap untuk membaca dan merenungkan FirmanMu. Tolong kami lewat kuasa Roh Kudus, supaya kami yang
membaca dan mendengar dapat mengerti dan melakukannya. Amin.”

Marilah kita baca bersama-sama : “Ratapan 3 : 24 – 26”


5) Renungan : Oleh Anak.
“BERSERAH KEPADA TUHAN”
Oprah Winfrey adalah seorang perempuan Africa-Amerika yang kaya dan sukses. Ia pembawa acara terkenal,
aktris, produser dan seorang yang dermawan. Suatu kali dia pernah melewati salah satu fase tersulit dalam
hidupnya sebagai seorang aktris, saat ia ingin sekali menjadi pemeran utama dalam sebuah film yang disutradarai
oleh Steven Spielberg yang hebat. Oprah mengatakan ia tidak mendapatkan peran itu, ia sangat kecewa, sedih dan
menangis sekuat-kuatnya. Lalu ia menyanyikan lagu “All To Jesus I Surrender” (baca: ol tu Jesus ai surender),
Berserah kepada Yesus.
Beberapa hari kemudian, sesuatu yang luar biasa terjadi, ia mendengar seseorang menelponnya dan berkata
“Oprah, saya Steven Spielberg…. kau mendapatkan peran itu….”. Oprah sangat terkejut dan hampir tidak percaya
dengan semua yang didengarnya. Akhirnya Oprah benar-benar berperan dalam film tersebut. Oprah sungguh-
sungguh berserah dan Tuhan menjawab doanya.
Apa yang sedang masing-masing kita harapkan hari ini ? dan adakah semua itu seakan-akan mustahil untuk
menjadi kenyataan? Apakah ada anak-anak yang sedang bercita-cita untuk menjadi seperti yang diinginkan ?
Apakah ada usaha baru yang ingin dilakukan jika keadaan kembali normal ? coba kita ingat lagi apa yang pernah
kita harapkan terjadi justru pernah gagal atau tidak tercapai. Firman Tuhan menguatkan kita yang sungguh
berharap kepadaNya. Tuhan sanggup menyatakan kuasaNya atas kita. Marilah kita berserah, menyerahkan
sepenuh-penuhnya rencana, harapan dan cita-cita kita kepada Tuhan dengan keyakinan Ia tidak pernah terlambat
menjawab dalam kehendakNya. Amin.
6) Persembahan & Doa : Oleh Bapak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Kidung Jemaat
No. 363 : 1 ”Bagi Yesus Kuserahkan” atau Ny. Suara Gembira No. 21 : 1 “Bagi Yesus Kita Juga“
Mari kita berdoa : Tuhan sebagai ungkapan syukur kami, puji-pujian kami naikkan kepadaMu dan persembahan
uang kami berikan. Kuduskanlah ya Tuhan untuk menunjang pelayanan gereja pada aras Sinode, Klasis dan jemaat
kami. Tambah-tambahkanlah banyak yang baik dariMu atas hidup kami dan jadikanlah kami saluran berkatMu.
Demi Kristus, kami berdoa. Amin.
7) Pujian : Disilakan jika ada anggota keluarga yang hendak mengisi pujian.

8) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

9) Pujian : Ny. Kidung Jemaat No. 364 : 1 & 4 “Berserah Kepada Yesus“ atau Ny. Rohani No. 130 : 2 “Bersandar
Pada Tuhan“
(disilakan berdiri)
10) Doa Penutup : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Ya Tuhan Allah kami, kami akan selesai dengan ibadah dalam
keluarga kami ini, kami memohon kiranya Engkau memberkati kami dengan berlimpah-limpah kini dan selamanya.
Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 4 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Kita sudah memasuki hari yang ke 4 di Bulan Juni, dan malam ini kita akan beribadah. Sebelum memulainya,
marilah kita tenang atau saat teduh sejenak…..!
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi : Ny. Mazmur No. 138 : 1 “Bernyanyi Seg'nap Hatiku”
2) Votum : Oleh Anak.
Ibadah Dalam Keluarga kami, Keluarga…….. Dari awal, pertengahan, sampai selesainya, Kiranya jadi dalam nama
Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi Ny. Mazmur No. 138 : 2 “Karna Besarnya NamaMu”
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Sebelum membaca Alkitab, kita akan berdoa:
Tuhan Yesus, kami mau baca Alkitab saat ini, Kami bisa mengerti dan melakukannya, kalau Roh Kudus menolong
kami. Untuk itu tolonglah kami dan berfirmanlah. Amin.
Mari kita baca bersama-sama : “Yosua 1 : 6 – 9”
5) Game / Permainan : Oleh Ibu.
“Mempelajari dan Merenungkan Firman”
Hari ini kita akan bermain dan memberi makna permainan ini sesuai dengan bacaan Alkitab hari ini, secara
khusus ayat 8 yang menjadi ayat Mas kita dan dikaitkan dengan kehidupan kita sehari. Mari kita baca ayat 8 sekali
lagi bersama-sama.
Selanjutnya ada sebuah cerita yang akan dibacakan, mohon semua anggota keluarga memperhatikan dan
akan menebak :
1. Berapa jumlah kitab yang disebut dalam cerita ini.
2. Sebutkan nama-nama kitab tersebut
(yang juara akan diberi hadiah oleh anggota keluarga)
Perhatikan, ini ceritanya : “Seorang bernama Yohanes, dibawa ke depan Hakim-hakim atas tuduhan
pencemaran nama baik. Ia dituduh mencemarkan nama Ester, dengan menuduhnya sebagai Pengkhotbah yang
mementingkan Bilangan jemaat daripada kualitas iman jemaat.
Kejadian ini berawal dari pembicaraan santai di rumah Wahyu. Menurut Ester, istri Wahyu mula-mula
mereka ia dan Rut istri Yohanes bercerita santai, tetapi kemudian menjadi serius dan tegang. Selanjutnya
pertengkaran itu membuat Ester tidak tahan dan menangis. Tetapi Ratapan-nya tidak didengar oleh para tetangga,
Yakobus, dan Yoel yang sedang asik menyanyikan Mazmur dan Nyanyian Rohani.
Keesokan harinya Ester melaporkan Kejadian itu pada polisi. Tetapi kemudian sebelum persidangan dimulai,
Ester menarik pengaduannya karena Yohanes dan Rut sudah meminta maaf. Mereka kembali menjalin hubungan
yang baik dan berharap tidak ada Ulangan Kejadian seperti ini. Mereka menyadari seharusnya menjadi
Pengkhotbah melalui sikap, kata-kata dan tindakan seperti Kisah Para Rasul yang mereka ketahui.”
Demikian ceritanya. Disilakan siapa yang mau menjawab; Berapa kitab dalam cerita tadi dan kitab apa
saja?….silakan….
Setelah selesai permainan, apa makna permainan tadi untuk kita jika dikaitkan dengan ayat 8 yang tadi kita
baca?…..
Silahkan siapa yang mau menjawab?……diberikan kesempatan kepada anggota keluarga….
(Intinya: kita harus mau membaca Alkitab, mempelajari, menghafal dan merenungkannya. Kita tidak sekedar
baca, tetapi memahami apa maksud Tuhan dan melakukannya dalam hidup setiap hari. Kita bukan hanya
pendengar tapi juga pelaku, Yakobus 1 : 22). Amin.
6) Persembahan : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama: Ny. Kidung Jemaat
No. 299 “ Bersyukur Kepada Tuhan” atau Ny. Mazmur No.136 : 1 – 2 “Bersyukur dan pujilah”
7) Doa Syafaat : “Doa Bapa Kami” bersama-sama.
8) Pujian : Ny. Kidung Jemaat No. 51 : 1 – 2 “Kitab Suci, Hartaku” atau Ny. Rohani No. 84 : 1 & 4 “Tak Kita
Menyerahkan” (disilakan berdiri)
9) Doa Penutup : Oleh Anak.
Mari kita berdoa :
„Tuhan Yesus yang baik, kami akan selesai dengan ibadah ini, kami mohon Tuhan Yesus memberkati dan terus
melindungi kami. Dan memberikan kami kasih Karunia dan damai sejahtera dari sekarang sampai selama-lamanya‟.
Amin.„
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 5 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Kita sudah memasuki hari ke 5 di bulan Juni ini, kita kembali ada dalam persekutuan ibadah keluarga. Segala
kesibukan masing-masing kita tinggalkan, marilah kita tenang atau saat teduh sejenak…..!
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi :
Ny. Kidung Jemaat No. 402 : 1 “Kuperlukan Juruslamat “ atau Ny. Suara Gembira 1 : 1 “Nyanyian Gembira”
2) Votum dan Salam : Oleh Bapak.
Mari Kita Beribadah : Kiranya ibadah ini berlangsung dalam nama Allah yang memberikan kepada kita hidup,
dalam nama Yesus Kristus yang membebaskan kita menempuh jalan hidup yang baru, dan yang menyertai kita
dalam kasih yang berasal dari RohNya. Amin. Salam sejahtera dari Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Ibu.
Mari kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 402 : 2 “Kuperlukan Juruslamat” atau Ny. Suara Gembira No. 1 : 2
“Dari Harapan dan Doa“
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita baca bersama-sama : “Roma 4 : 18 – 25”
5) Renungan : Oleh Ibu.
“IMAN KRISTEN”
Seorang ahli filsafat yang tidak percaya adanya Tuhan dan selalu mencela orang Kristen pernah berkata
“Garuklah atau kupaslah kulit seorang Kristen, maka yang anda peroleh di bawah kulit yang tipis itu adalah seorang
kafir”. Filsuf ini hendak menegaskan bahwa Kekristenan itu hanya seperti kulit. Kulit itu tipis, mudah tergores, rusak
dan hancur. Di satu sisi kita tentu saja berkeberatan dengan pernyataan ini, namun di sisi yang lain pandangan filsuf
ini menantang kita untuk mempertanyakan kembali kekuatan iman yang dipegang dan dimiliki oleh kita.
Iman adalah ketaatan yang teguh yang menandai pengikut Kristus yang sesungguhnya. Iman adalah
keyakinan bahwa amanat dari Kristus itu benar. Dalam surat-suratnya, Paulus memahami iman sebagai sikap
menerima secara mutlak dan percaya tanpa syarat. Maknanya bahwa bersedia mempertaruhkan hidup kita bahwa
Allah itu ada. Selain itu iman dimulai dengan kesediaan untuk menerima.
Dalam bacaan kita hari ini, Paulus menunjuk kepada Abraham yang memiliki persekutuan yang indah dengan
Tuhan karena ia mau mempercayai FirmanNya. Itu artinya iman bukan hanya soal percaya saja tetapi juga
mempercayakan hidup seluruhnya dalam tuntunan Tuhan semata-mata. Tuhan Allah lah yang mutlak dapat
dijadikan tempat bergantung, mutlak dapat dipercaya yang tidak bisa gagal, yang tidak pernah berubah, yang tidak
pernah lari dari janji-janjiNya. Abraham percaya bahwa Tuhan Allah dapat membuat sesuatu yang tidak mungkin
menjadi mungkin dan nyata.
Kita akan terus menjalani hari, besok dan seterusnya, berserahlah kepada Allah dengan iman dan melalui
pintu iman Allah bekerja dalam hidup kita. Itu bukan berarti bahwa Allah tidak dapat bekerja tanpa iman kita. Allah
tidak pernah dapat dihalangi atau pun dibatasi! Tetapi di sinilah iman kita dibutuhkan supaya kita mampu
menerima dan memahami maksud janji Allah bagi kita. Hayatilah terus kehadiran Allah dalam Kristus secara terus-
menerus di dalam kehidupan. Pusatkan perhatian dan kasih kita padaNya, saksikanlah apa yang terjadi dalam hidup
kita.
Tidak ada yang sukar bagi orang benar, Tidak ada yang berat bagi orang yang taat, Tidak ada yang
mahal bagi orang yang murah hati, Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Amin.
6) Persembahan : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Pujian “Betapa
Hatiku” atau Ny. Rohani No. 158 : 1 “Isilah Tuhan Hidupku”
7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
Mari Kita Berdoa : Tuhan Yesus, hati kami dipenuhi dengan rasa syukur karena setiap hari kami jalani dalam
perlidungan kasihMu. Tadi FirmanMu sudah kami renungkan. Biarlah kami terus dapat melakukannya dalam
tuntunan RohMu yang kudus. Kami juga sudah memberi persembahan sebagai ungkapan syukur kepadaMu.
Terimalah dan kuduskanlah demi menunjang pekerjaan gereja demi kemuliaan NamaMu. Tuhan Yesus, kami terus
bergumul dengan keadaan dunia dan kota tempat tinggal kami, banyak hal datang silih berganti. Ada masalah di
mana-mana, ada banyak orang yang kesulitan dan menderita, ada banyak orang sedang berjuang untuk
mempertahankan hidup. Kami mohon tolonglah mereka. Virus Corona masih menjadi hal yang menakutkan kami,
Tuhan, biarlah semuanya segera berlalu dan kembali sebagaimana adanya seperti dulu lagi dalam kasihMu. Tuhan
Yesus, kami akan istirahat malam, sertailah kami dan ketika bangun pagi melihat terangMu, kami bersyukur
kepadaMu kami dapat melewati malam bersama dan di dalamMu. Mampir lah dan dengarkanlah doa kami, demi
Kristus. Amin.
8) Berkat : Disilakan berdiri kita menyanyi Ny. Rohani No. 19 “Berkati dan Lindungi Kami Hu”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 06 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Bapak : Syaloom… Kita akan memulai ibadah di saat ini, disilakan semua berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny.
Rohani No. 14:1 “Kesukaan yang Ceria”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.


Tuhan Yesus yang sangat baik bagi kami, saat ini kami akan beribadah kepadaMu karena kasihMu yang tidak
pernah berkesudahan, sehingga kami boleh ada sampai hari ini dengan baik, biarlah ibadah ini terjadi di dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Ibu.
Kita masih terus memuji, memuliakan Tuhan karena kasihNya yang Ajaib dan luar biasa bagi kita. Untuk itu kita
buka dan menyanyi dari Ny. Rohani No. 14 : 4 “Buka Hati Buka Mata”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.


Bapa di dalam sorga, kami sudah memuji, memuliakan namaMu lewat kidung pujian, dan saat ini kami akan
membaca, merenungkan dan belajar dari FirmanMu. Tuhan tuntun kami untuk mengerti dan memahami maksud
Firman-Mu bagi kami yang akan kami praktekan dalam kehidupan kami setiap hari. Amin.
Kita akan membaca Firman Tuhan dari “Mazmur 91 : 1 – 16” (dibaca secara berbalasan)

5) Renungan : Oleh Bapak.


“Jaminan Keamanan Kita Adalah Allah”
Persekutuan Keluarga yang diberkati Tuhan… Di zaman Perjanjian lama, ada berbagai bentuk bahaya yang
mengancam orang. Serangan bangsa-bangsa yang lebih kuat merupakan bentuk ketakutan “wajar” yang dialami
bangsa-bangsa yang lemah. Selain ancaman bangsa sekitar, ada juga ketakutan lain yang sangat ditakuti, seperti
wabah penyakit yang setiap saat dapat merenggut nyawa siapa saja. Mengatasi semua ini pemazmur memperoleh
jaminan keamanan dari rasa takutnya di dalam Allah. Diyakininya bahwa Allah dengan perisai dan tembok
membentengi umatNya dari segala yang jahat dan yang mengancam. Keyakinan ini muncul karena kedekatan dan
pengenalannya akan Allah. Ia adalah Tuhan yang setia yang telah mengeluarkan Israel dari Mesir.
Mazmur ini tidak menjanjikan kekebalan dari penderitaan, melainkan penyertaan, kekuatan dan kelepasan
ketika kita mengalami sakit, penderitaan, atau situasi ekonomi terpuruk atau bahkan usaha kita bangkrut, bahkan
kita sering ragu terhadap kedaulatan pemeliharaan Allah. Sebagaimana keyakinan Pemazmur, kita harus melihat
keadaan ini dengan hidup semakin dekat dengan Allah, dan juga selalu berseru kepada_Nya, karena Dialah Tuhan
Allah, jaminan keamanan dan keselamatan bagi kita. Amin.

6) Persembahan : Oleh Anak.


Kita akan memberikan persembahan sebagai syukur kita kepada Tuhan, dan kita memuji Tuhan dengan pujian
“Sungguh Ku Bangga Bapa” atau Ny. Mazmur No. 105 : 1 – 2 “Ucap Syukur dan Puji Hua”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Berkat : Oleh Bapak.


Disilakan semua berdiri dan kita menerima berkat Tuhan dengan menyanyi dari Ny. Rohani No.19 “Berkati dan
Lindungi Kami, Hu” (dalam sikap doa)
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 07 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Ibu : Damai di keluarga… Kemuliaan bagi Allah, kita patut menyadari kalau kita masih menikmati hari ini, itu berarti
Tuhan mengasihi kita dan sebagai orang percaya yang telah menerima kasih Tuhan, kita akan beribadah padaNya.
Disilakan semua beridiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 9 : 1 “Hai Kaum Tuhan Hu”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.


Syukur bagiMu ya Tuhan karena selalu baru kasih dan Rahmat-Mu dalam kehidupan kami, terbukti kami masih ada,
sebagaimana kami ada saat ini dengan segala baik.Kami hendak beribadah, Biarlah ibadah kami saat ini dari awal
sampai berakhirnya, terjadi menurut kehendak-Mu saja. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 9 : 3 “Ya Allah Esa”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Tuhan Yesus, kami akan membaca dan merenungkan Firman-Mu, kami sadar bahwa kami terbatas untuk mengerti
dan memahami FirmanMu,untuk itu kami mohon Hikmat dari Tuhan dan juga pertolongan kuasa Roh Kudus
menuntun kami untuk mengerti apa kata FirmanMu bagi kami. Berfirmanlah Tuhan, karena kami telah siap
mendengar. Amin.
Kita akan membaca secara bersama-sama, Firman Tuhan dari “Yakobus 1 : 2 – 8”
(Jika Ibadah di Pagi jam 09.00, Bacaan & Renungan mengikuti Pegangan Khotbah Sinode)
5) Renungan : Oleh Ibu.
“Bertahan Di Tengah Pencobaan”
Persekutuan Keluarga yang diberkati Tuhan.. pada umumnya orang akan berbahagia mengalami hal-hal yang
baik dalam hidupnya. Perjalanan hidup terasa mulus tanpa rintangan dan hambatan yang berarti. Tetapi apabila
keadaan hidup berubah secara drastis, ketika berbagai pencobaan terjadi, sulit rasanya kita menemukan orang yang
berbahagia saat itu. Ketika pencobaan datang kita cenderung tidak bisa menerima keadaan yang ada sehingga
respon kita kepada pencobaanpun lebih mengarah kepada hal-hal negatif: marah, kecewa, murung, bersedih, putus
asa bahkan berontak.
Firman Tuhan hari ini justru menyatakan bahwa ketika kita dihadapkan pada berbagai pencobaan, kita harus
menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan. Dengan kata lain kita harus tetap bisa mengucap syukur! Pencobaan
yang dimaksudkan adalah masalah-masalah yang berasal dari luar atau bahkan sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari yang bertujuan menguji iman kita dan memperteguh iman kita kepada Allah, sebab kita tahu bahwa
ujian terhadap iman kita menghasilkan ketekunan, sehingga kita dapat berkata seperti Ayub “Karena Ia tahu jalan
hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas” (Ayub 23:10). Jika kita diijinkan Tuhan
mengalami berbagai pencobaan, kita harus tahu bahwa ada kebaikan yang disiapkan Allah bagi kita, sebab tidak
ada perkara yang mustahil bagi Allah. Amin.

6) Persembahan : Oleh Anak.


Merespon renungan Firman Tuhan sekaligus kita memberikan tanda syukur kita kepada Allah lewat persembahan
syukur, kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 76 : 1 “Tuhanku, Berkat-Mu Limpah”

7) Doa Syafaat : Oleh Anak. (Doa Bapa Kami)

8) Pujian : Ny. Rohani No. 86 : 1 & 4 “Tahanlah dan Berjuang Trus” (disilakan berdiri)

9) Doa Penutup : Oleh Ibu.


Mari kita berdoa dan memohon berkat Tuhan : Terimakasih Tuhan untuk penyertaan-Mu, kami sudah beribadah,
dan biarlah berkat kasih karunia serta damai sejahtra dari Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus menyertai
kami sekalian. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 08 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Bapak : Syaloom bagi kita semua, mengawali ibadah di malam ini, semua disilakan berdiri kita buka dan
menyanyi dari Ny. Kidung Jemaat No. 396 : 1 “Yesus Segala-galanya” atau Ny. Rohani No. 144 : 1 “Segala
Benua dan Langit”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.


Ya Tuhan, kami hendak beribadah kepadaMu, biarlah Ibadah persekutuan Keluarga yang kami laksanakan saat ini,
dari awal, pertengahan hingga akhirnya jadi dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Ibu.
Kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No. 396 : 3 “Yesus Segala-galanya” atau Ny. Rohani No. 144 : 3
“Sekalian Bangsa Sekali Hendak”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.


Tuhan Yesus yang baik bagi kehidupan kami, kalau tadi kami boleh memuji,memuliakan nama-Mu lewat kidung
pujian, kini tiba saatnya kami akan membaca dan merenungkan Firman-Mu. Kami mohon hikmat dari-Mu Tuhan
agar Firman yang kami baca dan renungkan, mampu kami mengerti dan melakukannya dalam kehidupan kami
setiap hari. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.

Kita akan membaca Firman Tuhan dari “Lukas 8 : 40 – 56” (dibaca berbalasan)

5) Renungan : Oleh Bapak.


“Tuhan Yesus Sumber Pertolongan”
Persekutuan keluarga yang diberkati Tuhan.. Ketika dilanda masalah, hal pertama yang kita butuhkan adalah
pertolongan. Pertolongan yang bagaimana? Semua orang pasti mengharapkan pertolongan yang datang tepat
pada waktunya, bukan pertolongan yang datang terlambat atau tertunda. Pertolongan yang sepertinya tertunda
dan sangat terlambat juga dialami oleh Yairus seorang kepala rumah ibadat yang mengalami masalah berat karena
anak perempuannya yang berumur 12 tahun hampir mati. Yairus yang anak perempuannya sedang sekarat, mencari
Yesus. Ia masih punya harapan karena tahu bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Sementara itu dalam perjalanan
Yesus ke rumah Yairus ada seorang perempuan juga yang mengharapkan kesembuhan dari Yesus karena sakit
pendarahan selama 12 tahun. Hal ini membuat pertolongan kepada anak Yairus terlambat, sebab belum sampai
pada rumah Yairus, anaknya telah dikabarkan meninggal. Tetapi Yairus tetap percaya ketika Yesus menyuruh dia
percaya. Maka apa yang terjadi pada anaknya itu memperlihatkan bahwa kematian bukan penghalang bagi Yesus
untuk menyatakan kuasa-Nya. Tertundanya perjalanan Yesus memperlihatkan bahwa kuasa-Nya bukan hanya atas
penyakit yang sulit tersembuhkan, tetapi juga atas maut.
Firman Tuhan hari ini mau mengajarkan kita bahwa pertolongan-Nya selalu ada bagi kita yang percaya dan
berharap pada-Nya. Pertolongan Yesus tidak pernah terlambat, karena bagi-Nya tidak ada yang mustahil, asal kita
tetap beriman dan berpengharapan kepada-Nya dan kita akan akan melihat perbuatan-Nya yang ajaib dalam hidup
kita. Selanjutnya sebagai orang tua, kita terus berjuang untuk pertumbuhan fisik dan juga pertumbuhan iman anak-
anak, perjuangan Yairus jadi teladan bagi kita. Apapun akan dilakukan dengan mengarahkan pandangan kepada
Tuhan demi masa depan terbaik anak-anak. Tuhan menolong kita. Amin.

6) Persembahan : Oleh Ibu.


Merespon renungan dan sekaligus kita akan memberi persembahan, kita memuji Tuhan dari Ny. Mazmur No. 81 :
1 & 7 “Nyanyi Bangsaku”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Ny. Rohani No. 111 : 1 “Tinggal Sertaku” (disilakan berdiri)

9) Berkat : Oleh Bapak.


Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 09 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Anak : Syaloom… Kemuliaan bagi Allah, memulai ibadah di malam ini saya mengajak semua beridiri dan kita
memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 12 : 1 “Bri Hormatmu dan Pujian”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.


Kami telah siap ya Tuhan untuk beribadah di malam ini, kami peralaskan ibadah kami dari awal sampai selesainya di
dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.


Kita masih terus memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 12:4 “Rohul‟kudus, Kuasa-Mu”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.


Kita akan membaca bagian Firman Tuhan dari : “Ayub 42 : 1 – 6” (dibaca bersama)

5) Renungan : Oleh Bapak.


“Di Balik Derita Muncul Sukacita”

Persekutuan Keluarga yang diberkati Tuhan.. ada 1 kisah tentang kecelakaan yang dialami oleh seorang yang
bernama Joni Eareckson, dimana ia meloncat di tempat dangkal ketika berenang, akhirnya dia mengalami lumpuh
total dan hanya bisa menggerakan lehernya. Awalnya ia sangat putus asa, sempat begitu marah pada Tuhan. Tetapi
berkat dukungan keluarga dan orang-orang terdekatnya ia lalu bangkit. Sampai sekarang Joni tetap lumpuh, tetapi
menginsipirasikan keteguhan bagi banyak orang. Hal serupa juga terjadi pada Ayub. Dari hidup yang semula
berkelimpahan, kemudian ia kehilangan segala-galanya seperti harta, anak-anak, bahkan kesehatannya. Bisa
dibilang Ayub jatuh dari tempat yang paling tinggi ke dasar lembah yang gelap dan sempit. Sungguh menyakitkan,
tetapi justru dari situlah Ayub mengalami sesuatu yang hakiki dalam hidupnya, yaitu ia lebih mengenal Allah secara
pribadi, bukan dari kata orang tetapi ia sendiri dapat memandang Allah.
Mungkin sekarang kita juga sedang mengalami penderitaan hidup, karena keadaan dunia sekarang ini yang
membuat kita menjadi susah, merasa tidak mampu jalani hidup yang semakin krisis,merasa putus asa, berbeban
berat dan lain sebagainya. Firman Tuhan mau mengajarkan kita jangan kecil hati, jangan hilang pengharapan, di
balik derita kita ada sukacita yang sedang Tuhan siapkan, seperti halnya Ayub dan juga Joni yang tidak pernah
menyerah dan hilang pengharapan. Tuhan bisa memakai apa yang tampaknya buruk, untuk menyalurkan serta
mendatangkan kebaikan dan sukacita. Amin.

6) Anak : Kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 176 : 1 “Dunia dalam Rawa Paya”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.


Tuhan Yesus yang Maha baik, trimakasih karena telah memelihara kehidupan kami sampai hari ini dengan segala
baik. Terima kasih juga ya Tuhan karena kami masih terus diberikan kesempatan untuk menikmati segala berkat-
Mu. Dan trimakasih itu kami nyatakan lewat ibadah kami di malam ini, kami boleh memuji Tuhan, mendengar
Firman Tuhan yang terus mengajarkan untuk tetap berpengharapan di dalam Tuhan apapun keadaan hidup kami.
Tuhan Yesus dalam ibadah ini juga, kami telah memberikan persembahan syukur kami, diberkatilah oleh Tuhan
senantiasa, diberkatilah juga semua tugas dan kerja kami setiap hari. Kami juga sehati berdoa untuk keadaan dunia
saat ini, Tuhan kiranya menyatakan Kuasa-Mu memulihkan keadaan dunia ini, kami rindu melakukan segala sesuatu
seperti sebelum Virus Corona ini mewabah, kiranya Tuhan melalukan Virus Corona ini dalam kehidupan kami. Dan
akhinya ya Tuhan, malam telah menjadi bagian kami, sebantar kami akan tidur, biarlah kasih dan penjagaan Tuhan
terus menyertai kami dan membangunkan kami di hari baru, yang kami percaya telah Tuhan siapkan lebih baik dari
hari ini. Ampuni kami dari segala dosa dan pelanggaran kami, di dalam nama Tuhan Yesus , kami berdoa. Amin.

8) Berkat : Oleh Bapak.


Disilakan semua berdiri dan kita menerima berkat Tuhan dengan menyanyi dari Ny. Rohani No. 18 “Anugrah
Tuhan Kami Yesus Kristus”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 10 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Anak : Syaloom… Damai di hati… Memulai ibadah kita, disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani
No. 9 : 1 “Hai Kaum Tuhan Hu”

2) Doa pembukaan : Oleh Bapak.


Ibadah Persekutuan Keluarga saat ini, kami peralaskan di dalam Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Bapak.


Kita masih memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 9 : 2 “Yang Rumah-Nya T‟rang”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Kami telah siap ya Tuhan untuk membaca Firman-Mu, yang akan kami buat dalam permainan yang akan kami
mainkan bersama dan juga menjadi perenungan bagi kami semua sebagai keluarga. Tuhan tolong kami, agar kami
mengerti maksud firmanMu. Amin.
Kita akan membaca bagian firman Tuhan dari : “Amsal 17 : 17” (dibaca 2 kali)
5) Game / Permainan : Oleh Ibu.
“Kado Untuk Sahabat”
Alat : siapkan kertas yang digunting berbentuk hati, pena

Setiap kita duduk melingkar dan pemimpin membagikan kertas, dan memberikan tugas kepada setiap orang untuk
menulis kebaikan dan keburukan (hal-hal yang diharap bisa berubah) orang di sebelah kanan mereka.

Setelah selesai setiap peserta membaca hal yang ditulis dan kemudian memberikannya pada orang yang
bersangkutan.

Selanjutnya, masing-masing anggota keluarga ditanyakan Bagaimana perasaan mereka mendapat kado berupa
pesan seperti itu. (silahkan siapa yang mau jawab).

Inti Pesan : Kualitas seorang sahabat dapat dilihat dari cara kita memperlakukannya. Hal-hal sederhana dapat kita
wujudkan melalui pujian, penghargaan, nasihat, teguran dan sebagainya.

6) Anak : Kita memuji Tuhan dengan pujian yang berkata “Ada Satu Sobatku Yang Setia” atau Ny. Suara Gembira
No. 26 : 1 – 2 “Kasih Tuhan Allah”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Ny. Rohani No. 165 : 1 – 3 “Yesus Memesan: Dalam Malam G'lap” (bait 3 disilakan berdiri)

9) Berkat : Oleh Ibu.


Kiranya Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Allah, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus menyertai kita kini dan
selamanya. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 11 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Pembukaan : Oleh Ibu.


Syaloom….., Damai di hati,
Bersyukur kepada Tuhan, atas kasih dan sayang-Nya, sehingga pada malam ini kita dapat berkumpul dan
beribadah, untuk menghormati dan memuliakan nama TUHAN, disilakan berdiri dan kita menyanyi :
Ny. Rohani No. 3 : 1 – 2 “Hormat Bagi Allah Bapa”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.


“Tuhan kami mau beribadah di malam ini untuk itu, kami bermohon kiranya ibadah ini terjadi di dalam nama Bapa,
Anak dan Roh Kudus. Amin.”
(disilakan duduk)

3) Pujian : Ny. Rohani No. 3 : 3 “Haleluya Persembahan”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Mari kita berdoa… Kami mau membaca dan merenungkan firman-Mu, tuntun dan pimpinlah kami dalam Roh dan
hikmat-Mu agar apa yang kami baca dan renungkan bersama di malam hari ini, kami dapat melakukannya. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Roma 8 : 18 – 25”
5) Renungan : Oleh Ibu.
“Pengharapan Akan Keselamatan”
Sebagai orang percaya yang setia, taat kepada Tuhan dan kehendak-Nya pasti akan diperhadapkan dengan
berbagai bentuk penderitaan hidup. Penderitaan hidup yang dialami saat ini dalam kehidupan keluarga bahkan
persekutuan bukan untuk dihindari melainkan harus dihadapi, dengan cara tetap berjaga-jaga dan berdoa serta
tekun akan kebenaran firman Tuhan. Ada dua bagian penting yang kita belajar dari bacaan kita saat ini yaitu :
 Di saat orang percaya mampu bertahan dalam penderitaan, itu berarti kita mampu berdiri untuk
menanggung dan merasakan berbagai hal yang baik dan hal yang tidak menyenangkan mengenai suatu
realita hidup. Baik itu secara fisik maupun secara psikis, baik itu secara rohani maupun secara jasmani, dan
dari penderitaan yang kita alami. Sebagai orang percaya kita diajarkan untuk terus mengandalkan Tuhan
dalam kehidupan kita, lewat penderitaan, kita juga diajarkan untuk sadar akan karya keselamatan yang
Tuhan berikan dalam kehidupan setiap orang percaya.
 Berbicara pengharapan berarti, berbicara mengenai suatu keinginan yang harus tercapai berdasarkan
bagaimana cara kita bertekun akan kebenaran firman Tuhan, ada pola atau cara hidup yang kita nyatakan
dalam kehidupan keluarga setiap saat bagi kemuliaan Tuhan. Setiap orang percaya yang terus menaruh
pengharapan kepada Tuhan pasti Aman dalam perlindungan serta diselamatkan Oleh Tuhan. Amin.

6) Persembahan : Ny. Suara Gembira No. 51 : 1 “Aman ditangan Yesus”

7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Ibu.

8) Menyanyi : Ny. Suara Gembira. No. 51 : 2 – 3 “Aman ditangan Yesus”


……………(Bait ke 3 Berdiri)……………

9) Berkat : Oleh Bapak.


Disilakan berdiri untuk menerima berkat Tuhan mari kita menyanyi dari dalam Ny. Rohani No. 18 : 1 “Anugerah
Tuhan Kami Yesus Kristus”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 12 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Pembukaan : Oleh Bapak.


Damai di keluarga………, Kemuliaan bagi Allah,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan karena oleh cinta dan sayang-Nya kita boleh berkumpul kembali di
malam ini untuk beribadah untu itu Disilakan Berdiri dan kita menyanyi :
Ny. Suara Gembira No. 4 : 1 & 2 “Tuhan Raja Maha Baik” atau Ny. Rohani No. 4 : 2 “Kudus, Kudus,
Kuduslah”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.


“Tuhan kami bersyukur di malam ini, karena Tuhan sudah menjaga dan pelihara kehidupan keluarga kami, di saat
ini kami telah berkumpul kembali untuk beribadah, kiranya Engkau hadir serta pimpilah ibadah kami ini dari awal
sampai pada akhirnya terjadi di dalam nama Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus, kasih karunia dan Damai
sejahtera yang berasal dari pada-Mu menyertai keluarga kami. Amin.”
(disilakan duduk)
3) Pujian : Ny. Suara Gembira No. 4 : 3 “Imam Raja dan Nabi” atau Ny. Rohani No. 4 : 3 “Kudus, Kudus,
Kuduslah”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.


Sebelum membaca Firman Tuhan Mari kita berdoa… Tuhan kami mau membaca serta mendengar suara-Mu lewat
kebenaran Firman, pimpin kami dengan hikmat dan roh-Mu agar apa yang kami baca, kami dengar boleh kami
lakukan dalam kehidupan kami. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Yosua 3 : 1 – 6”
5) Renungan : Oleh Bapak.
“Tindakan Iman Yang Menyelamatkan”
Keluarga yang diberkati Tuhan jikalau berbicara mengenai Iman, pasti semua kita sudah memahami dengan
jelas apa itu Iman. Iman berarti percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan. Namun terkadang sebagai orang
percaya kita lebih cenderung percaya diri sendiri dari pada percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan. Pada
masa ini masih banyak orang percaya yang belum mampu mempercayakan diri kepada Tuhan, masih banyak orang
percaya yang belum mempercayakan diri untuk beribadah di setiap rumah – rumah, masih banyak orang percaya
yang acuh tak acuh dengan himbauan pemerintah dan gereja untuk beribadah di rumah masing – masing, dan
juga masih banyak orang percaya yang hidup berfoya – foya dengan minuman keras, narkoba, mencuri,
membunuh, hidup dalam Perjudian, Korupsi dan mengingini suami atau istri orang lain (Perselingkuhan).
Pertanyaannya apakah ini yang kita katakan kita memiliki Iman. Kita boleh katakan kita beriman namun dalam
tindakan kehidupan sehari – hari kita belum melakukannya sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Tema
perenungan kita saat ini berbunyi “Tindakan Iman yang Menyelamatkan” beriman berarti memiliki tindakan
hidup dalam kehidupan keluarga dan persekutuan setiap orang percaya yang tidak memiliki tindakan Iman berarti
diibaratkan sebagai orang yang tidak mempercayakan diri kepada Tuhan dan tidak ingin diselamatkan. Yosua
percaya dan mempercayakan diri kepada Allah sehingga ia memiliki tindakan Iman, ia mendengar segala yang di
perintahkan Allah bagi dirinya dan bagi bangsa Israel sehingga pada ayat 5 berbunyi “kuduskanlah dirimu, sebab
besok Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu, artinya : menjadi orang yang beriman kita
harus berusaha dan berupaya untuk mau mengkuduskan diri kita sebelum melihat perbuatan yang ajaib dari
TUHAN. pertanyaannya Apa tindakan Iman yang kita lakukan sebagai orang percaya dalam menjalani kehidupan
untuk hormat dan kemulian Tuhan, tindakan iman tidak selalu ditandai dengan mujizat melainkan dengan
pemahaman akan perenungan Firman Allah dalam kehidupan kita hari lepas hari. Amin.

6) Persembahan: Ny. Rohani No. 119 : 7 “Jemaat Memuji Tuhannya”

7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Ibu.

8) Menyanyi : Ny. Rohani No. 126 : 1 & 2 “Hatiku, Teduhkan Diri”


……………(Bait ke 2 Berdiri)……………

9) Berkat : Oleh Ibu.


“Kiranya Tuhan, menjaga dan memelihara kehidupan kita untuk melewati malam ini dengan selamat dan sejahtera.
Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 13 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Pembukaan : Oleh Anak.
Bersyukur kepada Tuhan, atas kasih dan sayang-Nya, sehingga pada malam ini kita dapat berkumpul untuk beribadah
memuliakan nama TUHAN untuk itu , disilakan berdiri dan kita menyanyi dari dalam : Ny. Seruling Emas No. 27 : 1
“Enam Hari Banting Tulang” atau Ny. Kidung Jemaat No. 18 : 1 “Allah Hadir Bagi Kita”
2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
“Tuhan maha baik kami bersyukur karena pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kami dari pagi sampai malam hari ini,
Engkau masih meyertai dan melindungi kami semua, untuk itu kami hendak beribadah kepada-Mu kiranya ibadah yang
kami laksanakan dapat berkenan di hadirat-Mu. Dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus kami berdoa. Amin.”
(disilakan duduk)
3) Pujian : Ny. Seruling Emas No. 27 : 2 “Dengan Otak Dengan Tangan” atau Ny. Kidung Jemaat No. 18 : 2 “Allah
Hadir Sungguh Hadir”
4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa… Tuhan kami mau membaca Firman-Mu, tuntun dan pimpin kami ya Tuhan agar kami mampu
memahami dan melakukan firman-Mu. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Lukas 6 : 37 – 42”
5) Game / Permainan : Oleh Ibu.
I. Persiapan :
 Pisang atau Kue atau Roti (Pilih Salah Satu)
 Kursi 2 buah
 Sapu tangan atau kain
II. Cara Bermain :
Dua orang anak dari dalam keluarga diminta maju ke depan, kemudian matanya ditutup dengan sapu tangan atau
kain.
Salah seorang dari setiap pasangan itu berdiri, sedangkan yang lain lagi duduk. Orang yang berdiri menyuapi mulut
pasangannya yang duduk dengan pisang atau kue atau roti. Dan yang lain hanya memberi petunjuk. Pasangan yang
paling cepat menghabiskan pisangnya, itulah yang menjadi juara.
III. Tujuan dari permainan ini adalah :
Bila kita buta secara rohani, kita berjalan dalam kegelapan dan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Sebagai
orang percaya dalam menghadapi situasi dan kondisi yang sedang menggoncang dunia tentang Covid 19, kita
dituntut untuk tetap taat, setia dengar – dengaran terhadap himbauan yang di keluarkan oleh pemerintah dan
geraja, kita di anjurkan untuk tetap ada di rumah, tetap beribadah membaca dan merenumgkan kebenaran firman
Tuhan agar iman percaya terus bertumbuh dan berakar di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya sehingga
tidak mudah diombang – ambingkan atau dipengaruhi oleh orang – orang yang tidak mengenal akan Tuhan ,
teruslah berjaga – jaga dan berdoa, bangunlah dasar yang kuat, yang benar dan teguh di dalam Kristus Tuhan sang
pemilik hidup ini. Amin.
6) Persembahan: Oleh Anak.
Kita akan memberikan persembahan syukur dan untuk mengiringi pemberian pada malam ini kita sama-sama menyanyi
lagu pujian yang berjudul “Bawa Persembahan Kepada Tuhan” atau Ny. Rohani No. 133 : 1 “Jiwa Puji Raja Sorga”
7) Doa Persembahan dan Syafaat : Oleh Bapak.
Mari Kita Berdoa…. Bapa kami yang di surga bapa yang kami puji dan kami agungkan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
kami bersyukur dan berterima kasih karena oleh kasih dan sayang-Mu kami boleh beribadah di malam ini dengan segala
baik, terima kasih untuk firman yang telah kami renun gkan bersama lewat permainan singkat kami, sekiranya biarlah Roh
Kudus memampukan kami untuk terun merenungkan firman-Mu agar kami terus bertumbuh dalam Iman percaya kepada
Kristus Tuhan agar kami tidak buta secara rohani untuk memaknai hidup yang Tuhan telah sediakan bagi kami.
Berdoa kami juga bagi pemerintah dan gereja yang selalu memberi himbauan, arahan bagi warga jemaat dan
masyarakat baik di tingkat pusat maupun ke daerah-daerah yang sedang mengatasi situasi kondisi covid 19. Kami tidak
tahu ini akan berakhir kapan ya Tuhan, namun sebagai umat-Mu yang percaya bersehati mohon pengasihan Tuhan bagi
kami yang sedang bergumul untuk keadaan dan situasi saat ini agar bisa dipulihkan oleh Engkau ya Tuhan. Tuhan jaga
dan lindungi para medis yang menangani keadaan ini biarlah mereka selalu setia dan taat dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab mereka dengan segala baik, beri kuat sehat dan selamat dalam kehidupan mereka senantiasa.
Persembahan sudah kami kumpulkan kiranya Tuhan boleh menerima dan mengkuduskan pemberian kami agar bisa
berguna untuk menunjang pelayanan Tuhan di tengah-tengah kehidupan jemaat. Terima kasih Tuhan ini doa kami
mampir dengar dan jawab ya Tuhan, ampuni kami demi Kristus kami berdoa dan bermohon. Amin.
8) Berkat : Oleh Ibu.
Semua disilakan berdiri, marilah kita memohon berkat Tuhan dengan menyanyi bersama : Ny. Rohani No. 19 “Berkati
Dan Lindungi Kami Hu”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 14 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di keluarga…….., Kemuliaan bagi Allah
Bersyukur kepada Tuhan, atas kasih dan sayang-Nya, sehingga pada malam ini kita dapat berkumpul dan
beribadah, untuk mengkuduskan nama TUHAN, disilakan berdiri dan kita menyanyi :
Ny. Rohani No. 4 : 1 & 2 “Kudus, Kudus, Kuduslah”
2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
“Tuhan kami bersyukur di malam ini, karena Tuhan sudah menjaga dan memelihara kehidupan keluarga kami. Di
saat ini kami telah berkumpul kembali untuk beribadah, kiranya Engkau hadir serta pimpinlah kami dari awal
sampai pada akhirnya. Biarlah ibadah ini terjadi di dalam nama Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus, kasih
karunia dan Damai sejahtera yang berasal dari pada-Mu menyertai keluarga kami. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Ny. Rohani No. 4 : 4 “Kudus, Kudus, Kuduslah”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Mari kita berdoa….. Bapa kami di sorga dikuduskalah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, tinggal dalam kehidupan
kami. Kami mau membaca kebenaran firman-Mu beri kami hikmat dan pengertian agar kami dapat memahami
setiap kata demi kata, dalam Yesus kami berdoa. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Lukas 8 : 4 – 8” (Jika Ibadah di Pagi jam 09.00, Bacaan & Renungan mengikuti
Pegangan Khotbah Sinode)

5) Renungan : Oleh Bapak.


“Tanah Yang Subur Menghasilkan Buah Yang baik”
Ada peribahasa yang sering dipakai oleh setiap orang percaya dalam kehidupan setiap hari yaitu “Buah
jatuh tidak jauh dari pohonya”, peribahasa ini terkadang kita memakainya untuk menilai setiap kehidupan orang
lain, entah dalam bentuk hidup yang baik atau hidup yang tidak baik pasti menjadi penilaian kita, tanpa kita
menyadari siapa kita sebenarnya. Pembacaan kita hari ini berbicara mengenai perumpamaan seorang penabur
yang keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur ada benih yang jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak
orang dan burung-burung memakannya sampai habis. Ada yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, setelah tumbuh
menjadi kering karena tidak ada air, adapula yang jatuh di semak berduri dan dihimpit sampai mati, dan sebagian
benih jatuh di tanah yang subur sehingga bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik. Ada dua pokok penting
yang kita belajar dari dalam bacaan ini yaitu :
Yang pertama : Setiap kehidupan yang Tuhan berikan bagi orang percaya semuanya baik dan tidak ada
yang tidak baik, apa yang Ia rancangkan dan rencanakan dalam kehidupan setiap orang percaya
merupakan hal yang terbaik bagi kehidupan kita semua. Pertanyaannya jika ada anggota keluarga yang
mabuk dan suka bermain judi, narkoba dan lain sebagainya, lalu terjadi hal-hal yang mencelakakan itu
salah siapa!!! Apakah kita juga harus menyalahkan Tuhan pasti tidak, jika anak kita mencuri terlibat
dengan pergaulan bebas itu salah siapa? Apakah kita harus menyalahkan Tuhan pasti tidak. Peran buah
yang baik itu dilihat dari bagaimana buah itu bertumbuh di tanah yang baik dan subur di dalam Tuhan.
Yang kedua : Setiap keluarga – keluarga Kristen atau sebagai orang percaya kita diajarkan untuk menjadi
Tanah yang baik, tanah yang subur, mengapa? Karena dengan tanah yang baik kita pasti akan
menghasilkan buah yang baik, dengan tanah yang baik kita berbuah seratus kali lipat dan dengan tanah
yang baik kita akan bertumbuh menjadi keluarga yang dengar-dengaran kepada sang penabur hidup kita.
Satu hal untuk menjadi tanah yang baik, tanah yang subur yaitu Dengar – dengaran akan segala perintah
Tuhan dan mau melakukan segala yang di perintahkan-Nya kepada kita. Keluarga – keluarga Kristen yang
dengar – dengaran adalah keluarga yang siap dibentuk menjadi tanah yang baik, menjadi tanah yang
subur agar bisa menghasilkan buah yang baik karena buah yang baik bukan dilihat dari Pohon yang subur
melainkan dilihat dari Tanah yang baik. Amin.

6) Persembahan : Ny. Kidung Jemaat No. 288 : 1 “Mari Puji Raja Sorga” atau Ny. Rohani No. 133 : 1 “Jiwa Puji
Raja Sorga”
7) Doa Persembahan & Syafaat : “Doa Bapa Kami” secara bersama-sama.
8) Menyanyi : Ny. Rohani No. 134 : 1 & 2 “Tersembunyi Ujung Jalan”
……………(Bait ke 2 Berdiri)……………
9) Berkat : Oleh Ibu.
“Kiranya, Anugerah, selamat dan sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai,
menjaga dan memelihara kehidupan kita mulai saat malam hari ini dan sampai selama – lamanya. Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 15 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Pembukaan : Oleh Ibu.


Syaloom….., Damai di hati,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas Kasih dan Sayang-Nya, sehingga kita
boleh berkumpul di malam ini untuk beribadah untuk menyambut kemulaian, disilakan berdiri dan kita
menyanyi dari dalam : Ny. Mazmur No. 105 : 1 & 2 “Ucap Syukur dan Puji Hua”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.


Tuhan Yesus, kami akan beribadah, kami mohon hadirlah dalam rumah kami dan biarlah ibadah ini terjadi dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Ny. Mazmur No. 105 : 4 “Haleluya Persembahan”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Mari kita berdoa…… Tuhan di malam hari ini kami mau membaca dan merenungkan kebenaran firman-Mu,
bermohon kami sebelum membaca dan merenungkannya kiranya Tuhan beri kami hikmat dan pengertian agar apa
yang kami baca dapat kami lakukan dalam kehidupan kami setiap hari, demi Kristus kami berdoa. Amin.
Pembacaan Alkitab : “I Korintus 3 : 10 – 17”
5) Renungan : Oleh Bapak.
“Dasar Yang Kuat Menghasilkan Bangunan Yang Kuat”
Berbicara mengenai dasar dan bangunan yang Kuat, Kokoh dan Tahan Uji berarti berbicara mengenai siapa
yang menjadi ahli bangunan serta siapakah arsitek yang merancangkan bangunan tersebut. Dasar dan bangunan
yang kuat dan tahan uji juga dilihat dari bagaimana : Strukutur pekerjaannya dan para pekerjanya, di saat dasar dan
bangunan kuat di situlah letak dimana keluarga-keluarga Kristen terus mengandalkan Kasih Karunia yang Tuhan
berikan dalam kehidupan kita hari lepas hari.
Ada 3 bagian penting yang kita belajar dari bacaan I Kor, 3 : 10-17 mengenai Dasar dan Bangunan yaitu :
Yang pertama : Struktur Pekerjaan atau struktur bangunan yang dikerjakan dengan suatu pola yang Allah
berikan yakni : Kasih Karunia Allah, keluarga-keluarga Kristen mampu berdiri sampai saat ini dengan aman
dan nyaman, kokoh, dan kuat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang sulit karena dijaga dan dilindungi
oleh kasih karunia Tuhan.
Yang kedua : Pola hidup yang Bijaksana dalam menjalani kehidupan yang Tuhan berikan untuk menjadi dasar
dan bangunan yang kuat juga dilihat dari bagaimana kita bijak dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab agar selalu ada dalam persekutuan dengan Tuhan.
Yang ketiga : Selalu mengandalkan Tuhan dalam menjalani kehidupan sebagai orang percaya. Jadilah
keluarga-keluarga yang memiliki dasar yang kuat agar dapat menghasilkan bangunan yang berdiri kokoh
serta tahan uji dalam menjalani situasi dan kehidupan saat ini. Amin.

6) Persembahan : Ny. Rohani No. 76 : 1 & 2 “Tuhanku, Berkat-Mu Limpah”

7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Bapak.

8) Menyanyi : Ny. Rohani No. 86 : 1 & 3 “Tahanlah dan Berjuang Trus”


……………(Bait ke 3 Berdiri)……………

9) Berkat : Oleh Anak.


“Kasih karunia dari Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus kiranya menjaga dan melindungi serta
memelihara kehidupan kami mulai saat malam hari ini dan terus sampai selama – lamanya. Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 16 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Ibu : Disilakan berdiri dan kita menyanyi dari dalam :


Ny. Rohani No. 11 : 1 “Kami Puji Engkau Hu“ atau Ny. Kidung Jemaat No. 17 : 1 “Tuhan Allah Hadir”
2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Tuhan kami bersyukur atas penyertaan Tuhan dalam hidup ini. Sehingga sampai saat dan detik ini kami masih ada
sebagaimana kami ada, itu karena Kasih dan Anugerah Tuhan dalam hidup kami. Di saat ini kami hendak memulai
dengan ibadah untuk itu kami peralaskan ibadah ini di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin
(disilakan duduk)
3) Menyanyi : Oleh Ibu.
Ny. Rohani No. 11 : 2 “Suci KeadaanMu” atau Ny. Kidung Jemaat No. 17 : 2 “Tuhan Allah Hadir”
4) Doa dan Pembacaan Alkitab: Oleh Anak.
Tuhan Yesus yang baik, di saat ini kami akan membaca sebagian dari FirmanMu, beri kami hikmat agar kami
mengerti maksud FirmanMu dalam kehidupan kami. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Ayub 28 : 20 – 28”
5) Renungan : Oleh Bapak.
“Hikmat Datangnya Dari Tuhan”
Persekutuan yang Kristus kasihi…. Melalui pembacaan saat ini kita memahami bagaimana Hikmat itu dalam
kehidupan kita. Apa itu Hikmat? Hikmat adalah kebijaksanaan, pengetahuan, pengertian atau pemahaman. Dari
manakah Hikmat itu berasal? Sudah jelas Allah adalah sumber segala sesuatu dan hikmat datang dariNya. Lalu
dengan cara seperti apa atau bagaimana caranya kita mendapatkan hikmat Tuhan. Dengan cara kita terus dan terus
mencari Tuhan dan selalu berpegang teguh kepada janjiNya. Serta berpengharapan hanya kepadaNya. Ayub
dengan tegas mengatakan manusia tidak dapat menemukan Hikmat, tetapi dengan cara mencari Tuhan maka
hikmat itu Tuhan berikan dan menjauhi kejahatan itulah akal budi. Proses hidup yang kita jalani di saat ini
semuanya itu turut campur tangan Tuhan, dengan berbagai tantangan, hambatan bahkan masalah dalam hidup ini
yang sering terjadi dalam kehidupan kita tetapi juga berjuang bersama melawan wabah Virus Corona. Kiranya
kehidupan kita selalu terus berpengharapan dan berpegang teguh kepada Tuhan, karna hanya Dialah sumber
kekuatan dan Hikmat itu. Dalam Yakobus 1 : 5a berkata “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan
hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah”. Amin.
6) Persembahan : Ny. Rohani No. 129 : 1 – 2 “Karunia Baik Semua”

7) Doa Persembahan & Syafaat: Oleh Ibu


Mari Kita Berdoa…. “Tuhan kami bersyukur atas semua yang Tuhan berikan dalam hidup kami sampai saat ini, kami
mohon ampun dosa atas setiap apa yang kami lakukan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Lalu layakkan kami
untuk menaikkan pergumulan kami kepadaMu. Tuhan kami telah membaca FirmanMu biarlah Tuhan mampukan
kami dengan kuasa Roh Kudus untuk dapat memberlakukan firman itu dalam hidup kami, segala hal yang terjadi
dalam hidup ini kiranya Tuhan selalu bersama-sama dengan kami. Tuhan yang baik kami menyerahkan keluarga ini
kedalam tangan Tuhan dan Tuhan jaga lindungi kemanapun kami berada, tetapi juga segala yang terjadi dalam
dunia ini, dengan berbagai macam peristiwa yang terjadi saat-saat ini, kiranya Tuhan memperkuatkan iman kami
agar selalu tetap sabar dan bertekun kepada Tuhan. Hidup kami serahkan kepadaMu. Persembahan yang telah
kami berikan kiranya Tuhan memberkati untuk menunjang pekerjaan pelayananMu dan berkatilah hidup kami yang
menjadi persembahan yang berkenan kepadaMu agar kami menjadi berkat bagi semua orang. Ini doa kami
jawablah seruh doa kami tetapi juga segala pergumulan yang kami naikkan kepadaMu, kami yakin dan percaya
Tuhan akan menjawab tepat dan indah pada waktunya ketika kami memerlukan itu dalam kehidupan kami, demi
kristus kami telah berdoa. Amin.

8) Menyanyi : Oleh Ibu.


Ny. Kidung Jemaat No. 406 : 1 & 2 ”Ya Tuhan, Bimbing Aku”
(pada ayatnya yang kedua dipersilahkan berdiri)

9) Berkat : Oleh Bapak.


Marilah kita terima berkat Tuhan….. Kiranya Anugerah Tuhan kami Yesus Kristus Pengasihan Allah Bapa dan
Persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian mulai dari saat ini terus kekal sampai selama-lamanya. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 17 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Bapak : Disilakan berdiri dan kita menyanyi dari dalam :
Ny. Rohani No. 5 : 1 “Hai Makhluk Allah Hu Besar“
2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Bapa yang kami Puji dan Sembah lewat PutraMu Yesus Kristus, kami berterima kasih atas penyertaanMu dalam
hidup kami, sehingga sampai saat ini kami bisa berkumpul lagi untuk, menaikkan syukur kami, dalam ibadah di saat
ini. Untuk itu oleh pertolongan kasihMu kami peralaskan ibadah saat ini dengan nama Bapa, Anak Dan Roh Kudus.
Amin.
(disilakan duduk)
3) Menyanyi : Oleh Anak.
Ny. Rohani No. 5 : 6 “Hai Manusia Turutlah”
4) Doa & Pembacaan Alkitab: Oleh Anak.
Segala Puji dan Hormat kami berikan kepadaMu, ketika kami berkumpul dan memuji Tuhan dan kini tiba saatnya
kami akan membaca serta merenungkan FirmanMu bersama-sama, untuk itu kami minta tuntunan kasihMu dan
beri hikmat kepada kami agar kami dapat mengerti maksud FirmanMu dalam kehidupan kami. FirmanMu yang
sebentar kami akan baca tetapi juga akan merefleksikan dalam bentuk permainan, kiranya Tuhan mampukan kami
agar kami memahami, kami siap mendengarkan FirmanMu bersama-sama. Amin.
Membaca Alkitab : “1 Yohanes 3 : 19 – 23“
5) Games / Permainan Dibawakan : Oleh Ibu / Bapak.
 Bentuk Permainan Judulnya “Melakukan Perintah”
 Dengan cara bermain atau petunjuk bermainnya adalah sebagai berikut :
 Setiap dari kita harus bisa cepat membuka Alkitab, melihat kata benda yang ada dalam ayat tersebut dan
membaca, tetapi juga melakukan apa yang diperintahkan untuk diambil.
 Pemimpin tidak perlu kasih tahu jawabannya, hanya cukup kasih tahu ayatnya saja dan Siapa cepat dia
menang.
 Contohnya : 1. Cari dan bawa benda dari Matius 6 : 30 = Jawabannya ( RUMPUT ).
Soal : Cari dan bawa benda dari....
a. Ayub 18 : 16 = Jawaban ( Akar dan Ranting). j. Yesaya 22 : 24 = Jawaban ( Piring ).
b. Coba Praktekan atau lakukan bersama-sama k. 1 Samauel 1 : 9 = Jawaban ( Kursi ).
bagaimana pahlawan di 1 Tawarikh 12 : 21 = l. Matius 5 : 13 = Jawaban ( Pelita/Lilin ).
Jawaban ( Gagah Berani ). m. Keluaran 16 : 3 = Jawaban ( Kuali ).
c. Ulangan 30 : 18 = Jawaban ( Tanah ). n. Matius 5 : 13 = Jawaban ( Garam ).
d. 1 Raja-raja 7 : 10 = Jawaban ( Batu ). o. Bilangan 5 : 23 = Jawaban ( Kertas ).
e. Kejadian 22 : 10 = Jawaban ( Pisau ). p. Kejadian 39 : 12 = Jawaban ( Baju ).
f. Matius 22 : 29 = Jawaban ( Kitab Suci ). q. Keluaran 28 : 42 = Jawaban ( Celana ).
g. Kejadian 1 : 20 = Jawaban ( Air ). r. Keluaran 25 : 4 = Jawaban ( Kain ).
h. Yeremia 51 : 34 = Jawaban ( Mangkuk ).
i. Yesaya 51 : 22 = Jawaban( Cangkir atau Piala ).

Makna dari permainan ini adalah :


Sebagai umat pilihan Tuhan, seringkali kita lalai dengan segala perintah yang di berikan, tetapi kita boleh belajar
bersama-sama di malam ini, bagaimana ketika kita mendegar segala perintah, kita dapat melakukan perintah itu
dengan baik dan benar, saat ini kita sedang menjalankan perintah dan himbauan dari pemerintah untuk
kebersamaan dan kebaikkan kita, tetapi juga kita tidak lupa akan perintah yang Tuhan berikan kepada kita lewat
FirmanNya yang selalu kita renungkan secara bersama-sama, lewat permainan tadi kita bisa dengan cepat
memahami dan mengenal Firman Tuhan tetapi juga cepat melakukan perintah yang diberikan, dan jangan lupa
bahwa kita selalu percaya akan nama Yesus Kristus Anak-Nya dan selalu saling mengasihi satu dengan yang lain
sesuai perintah yang di berikan Tuhan kepada kita UmatNya. Amin.
6) Persembahan : Ny. Rohani No. 49 : 1 – 2 “Firman Hu Berprintahlah”
7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Anak.
“Berdoa Bapa Kami” (diucapkan bersama-sama)
8) Menyanyi : Oleh Ibu. Ny. Rohani No. 45 : 1 & 2 ”Tuhanku Yesus”
(pada ayatnya yang kedua dipersilahkan berdiri)
9) Berkat : Oleh Bapak.
Marilah kita terima berkat Tuhan….. Anugerah Tuhan Kami Yesus Kristus dan pengasihan Allah Bapa memberkati
dan melindungi kita mulai dari saat ini terus kekal sampai selama-lamanya. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 18 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Panggilan Beribadah : Oleh Bapak.


Syaloom…….
Saat ini kita patut bersyukur karena malam ini kita dapat berkumpul kembali untuk beribadah kepada Tuhan,
siapkan hati kita dan memulai dengan ibadah di saat malam ini, untuk itu dipersilahkan berdiri dan kita menyanyi
:
Ny. Rohani No. 97 : 1 & 2 “Tuhan Allah Hadir”

2) Votum : Oleh Ibu.


Ibadah keluarga dalam rumah ini, biarlah jadi dalam nama Allah, Yesus Kristus, dan tuntunan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.


Mari Kita menyanyi Ny. Rohani No. 97 : 3 “Datang Dalam Hati”

4) Doa & Pembacaan Firman : Oleh Bapak.


Kita berdoa…. Tuhan Yesus saat ini kami akan membaca firmanMu kami mohon berikan kami hikmat agar kami
mampu mengerti dan melakukan dalam tiap hari kami. Amin.

Pembacaan Alkitab : “1 Petrus 1 : 3 – 9” (Oleh Anak)

5) Renungan : Oleh Ibu.


“Pengharapan, Iman dan Kasih”
Menyadari bahwa pilihan Allah atas dirinya begitu menakjubkan dan mulianya Roh Kudus melalui percikan
darah Kristus, membuat Petrus menaikkan pujian kepada Allah. Karena telah menyatakan kemurahanNya dengan
membuat orang percaya dilahirkan kembali melalui karya dan kebangkitan Kristus. Orang-orang beriman memiliki
hidup pengharapan akan menerima warisan dan kemuliaan yang bersifat kekal. Pengharapan mulia ini tetap dimiliki
orang percaya walaupun sedang mengalami penderitaan. Mengapa demikian? Karena penderitaan yang dialami
orang beriman berguna untuk menguji iman sehingga iman itu semakin dimurnikan dari waktu ke waktu.
Selanjutnya Petrus mengatakan bahwa ada sukacita yang tidak terhingga dan memiliki jaminan. Keselamatan ini
merupakan bagian dari rencana Allah.
Oleh karena itu, berimanlah sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus agar kita memiliki pengharapan yang
teguh dan mulia akan kedatangan Yesus kembali. Kita akan mendapat bagian dari apa yang Tuhan telah janjikan.
Dalam semua itu, selama masih di dunia kita harus mewujudkan iman dan pengharapan kita dengan mengasihi
Tuhan dan sesama kita. Amin.

6) Persembahan : Oleh Anak.


Sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan, kita akan memberikan persembahan syukur saat ini, marilah kita
bernyanyi dari Ny. Rohani No. 133 : 1 “JIwa Puji Raja Sorga”

7) Doa Syafaat & Persembahan : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Anak.


Semua dipersilahkan berdiri dan marilah kita menyanyikan Ny. Rohani No. 173 : 1 “Keluar Dari Kaum”

9) Berkat : Oleh Bapak.


Kiranya Tuhan Memberkati dan melindungi kita, kiranya Tuhan menerangi kita dengan wajahNya dan memberi kita
selamat dan sejahtera. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat 19 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.


Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Marilah bersama, kita bersekutu memuliakan Allah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna
dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini, maupun untuk hidup yang akan datang. Bersama
kita berdiri dan memuji Tuhan dari dalam Ny. Rohani No. 2 : 1 “Ya Tuhan, Kami Puji Nama-Mu Besar”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.


Jadilah ibadah di saat ini dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
......................dipersilahkan duduk............................
3) Menyanyi : Ny. Rohani No. 147 : 1 ”KuasaMu Ya Pengasihan”

4) Doa & Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Tuhan, FirmanMu itu pelita bagi kaki kami dan terang bagi jalan kami. Tolonglah kami supaya kami dapat mengerti
dan mendengarkan suara-Mu lewat permberitaan Firman saat ini. Demi Kristus Firman yang hidup, kami sudah
berdoa. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Mazmur 89 : 2 – 6”
5) Renungan : Oleh Bapak.
“Kesetiaan Tuhan Tegak Seperti Langit”
Ketika kita merenungkan tentang janji-janji Tuhan dalam hidup, kita akan merenungkan pula tentang
kesetiaan Tuhan. Artinya janji dan kesetiaan Tuhan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Karena Tuhan itu
setia, ia selalu menepati janji-Nya. Kesetiaan adalah sifat-Nya sehingga Tuhan tak pernah ingkar pada janji-janji-
Nya.
Hari ini melalui ungkapan pemazmur bahwa “kesetiaan Tuhan tegak seperti langit”, Ungkapan ini
disampaikan pemazmur karena ia mengalami dalam hidup pribadi dan dalam keluarganya bahwa janji kesetiaan
Tuhan itu tidak pernah berubah. Janji yang telah diikat bersama Daud untuk menegakkan anak cucunya dan
membangun takhtanya menjadi nyata dalam lintasan sejarah.
Sebab itulah, Pemazmur menyampaikan puji-pujian tentang kesetiaan Tuhan turun-temurun menjadi
kesaksian bagi banyak orang. Memang Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidup orang percaya akan bebas dari
masalah, tetapi IA berjanji akan selalu menyertai kita, ketika berhadapan dengan persoalan.
Hal ini terbukti ketika wabah virus corona mengancam kehidupan manusia,. Apakah kita meragukan kasih
dan setia Tuhan? Bukankah kita melihat penyertaan Tuhan yang tidak pernah berakhir? IA memberi hikmat dan
kebijaksanaan kepada kita untuk membela dan merawat kehidupan pemberian-Nya, dengan membangun gaya
hidup bersih dan sehat, dengan berdoa dan berharap kepada Tuhan, dan dengan membangun solidaritas dengan
sesama yang menjadi korban. Pengalaman Daud dan juga pengalaman kita melewati “badai” kehidupan ini,
mengingatkan kita bahwa apapun yang kita hadapi baik susah atau senang, baik sakit ataupun sehat, tetaplah
berpegang pada kasih dan kemurahan Tuhan, sebab Tuhan yang berjanji itu tetap setia untuk menggenapinya.
Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk tetap setia berada di jalanNya. Amin.
6) Persembahan : Oleh Anak.
Mari kita memberikan persembahan syukur kita sambil mengingat pesan Tuhan “Adalah lebih berbahagia memberi
daripada menerima.” Sambil memberi persembahan, kita bernyanyi dari Ny. Rohani No. 160 : 2 & 5 “B‟rilah
Mulutku Menggah”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

8) Menyanyi : Ny. Rohani 181 : 1 ”Setialah Kepada Tuhanmu”


......................dipersilahkan berdiri............................
9) Berkat : Oleh Bapak.
“Damai Sejahtera dan Kasih dengan Iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara.
Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.
Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 20 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Panggilan Beribadah : Oleh Bapak.


Syaloom… Marilah kita siapkan hati dan pikiran kita, arahkan kepada Tuhan untuk mensyukuri kasih-Nya dalam
kehidupan kita. Dipersilahkan berdiri dan kita menyanyi bersama Ny. Kidung Jemaat No. 454 : 1 “Indahnya
Saat yang Teduh” atau Ny. Rohani No. 93 : 1 “Yesus Lihatlah Jemaat”

2) Votum dan Salam (Doa Pembukaan) : Oleh Ibu.


Mari kita berdoa…. Bapa yang bertahta di dalam kerajaan sorga ini ungkapan syukur kami kepadaMu. Kami
bersyukur karena kasihMu tak pernah berkesudahan di sepanjang kehidupan kami. Terima kasih Tuhan, terima
kasih bapa pada saat ini kami rindu, kami haus untuk memuji Nama Bapa di sorga. Sehingga saat ini kami ada, kami
datang untuk memuji dan memuliakan namaMu. Tuhan kami mengundang Engkau hadir di tengah-tengah kami
yang beribadah, kiranya dari awal sampai pada akhirnya terjadi atas namaMu saja. Amin.
(dipersilahkan duduk)
3) Pujian : Oleh Bapak.
Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 126 : 1 “Hatiku Teduhkan Diri”

4) Doa & Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Kita berdoa… Tuhan Yesus saat ini kami akan membaca serta merenungkan firmanMu, kami mohon Tuhan berikan
hikmat dan tuntun kami dengan Roh Kudus agar ketika kami baca, kami dapat mengerti maksud Tuhan dalam
kehidupan kami. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Yoel 2 : 30 – 32” (Oleh Anak)

5) Renungan : Oleh Ibu.


“Keselamatan dari Allah”
Yoel menyampaikan nubuat tentang kasih Allah lewat bencana serangan belalang (Yoel 1 : 4). Bencana ini
dipakai oleh Yoel untuk menyampaikan pesan bahwa penderitaan selalu ada. Hal tersebut bisa menjadi pengingat
bahwa dalam setiap penderitaan yang terjadi, umat Allah mempunyai jalan keluar, yaitu berseru kepada nama
Tuhan. Seperti bangsa Israel diminta untuk bertobat supaya kehidupan dipulihkan oleh Tuhan.
Keselamatan ada di gunung Sion, di Kota Yerusalem artinya bahwa ibadah yang sungguh kepada Tuhan
adalah tempat dimana umat akan mengalami pemulihan hidup. Yerusalem yang ada di Gunung Sion adalah pusat
peribadahan Israel sejak Salomo mendirikan bait suci di sana.
Di tengah-tengah masalah dunia saat ini, berserulah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, jadikan rumah
dan hidupmu sebagai tempat untukNya agar mengalami keselamatan dari Tuhan yang akan nyata menjadi
keselamatan bagi setiap orang pada akhirnya.
Siapa yang dipanggil Tuhan, yaitu setiap orang yang menyambut panggilan Tuhan. Mereka akan termasuk
orang-orang yang terlepas. Allah memanggil setiap orang yang datang kepada-Nya, siapa yang mendengar
panggilan itu dan menjawabnya dia terlepas dari segala pencobaan/permasalahan yang merusak kehidupannya.
Amin.

6) Persembahan : Oleh Anak.


Sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan, kita akan memberikan persembahan syukur saat ini, marilah kita
bernyanyi dari Ny. Kidung Jemaat No. 301 : 1 “Aku Bawa dan Berikan” atau Ny. Rohani No. 132 : 1 “Ya Tuhan
MurahMu Baka”

7) Doa Persembahan & Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Anak.


Semua dipersilahkan berdiri dan mari kita menyanyikan Ny. Kidung Jemaat No. 178 : 1 “Karna KasihNya
Padaku” atau Ny. Rohani No. 119 : 3 & 7 “Ternyata Kesungguhan-Nya”

9) Berkat : Oleh Bapak.


“Kiranya Tuhan memberkati dan melindungi kita. Kiranya Tuhan menerangi kita dengan wajahNya dan mengasihi
kita. Kiranya Tuhan menunjukkan wajahNya kepada kita dan memberi kita selamat dan sejahtera. Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 21 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Panggilan Beribadah : Oleh Ibu.


Syaloom… Bersyukur kepada Tuhan yang penuh Kasih, yang selalu ada mendampingi kita dalam menjalani hidup
yang penuh tantangan ini. Oleh karena itu mari kita datang dan bersekutu untuk mendengar firmanNya,
memujiNya, dan mengucap syukur atas segala berkatNya. Dipersilahkan berdiri dan kita menyanyi bersama Ny.
Kidung Jemaat No. 18 : 1 “Allah Hadir Bagi Kita” atau Ny. Rohani No. 97 : 1 “Tuhan Allah Hadir”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.


Mari kita berdoa… Ya Tuhan kami bersyukur atas kasih dan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kami, kami
hendak beribadah kepadaMu, bermohon kami kira ibadah ini dari awal, pertengahan, hingga pada akhirnya boleh
terjadi di dalam nama Bapa, Anak, dan perataraan Roh Allah yang Kudus. Amin.
(dipersilahkan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita nyanyikan bersama dari Ny. Kidung Jemaat No. 18 : 2 “Allah Hadir, Sungguh Hadir” atau Ny. Rohani
No. 97 : 2 “Tuhan Allah Hadir”

4) Doa & Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Kita berdoa… Tuhan Yesus pada kesempatan ini, kami sekeluarga berkumpul untuk membaca firman Tuhan. kami
mohon berilah kami hikmat dan pengertian agar kami mampu memahami maksud Tuhan dan Biarlah firman Tuhan
yang kami baca dapat menjadi penuntun kami untuk menjalani hari esok yang telah Engkau rencanakan. Amin.
Pembacaan Alkitab : “Yakobus 2 : 14 – 26” (Oleh Ibu) (Jika Ibadah di Pagi jam 09.00, Bacaan &
Renungan mengikuti Pegangan Khotbah Sinode)

5) Renungan : Oleh Anak.


“Iman dan Perbuatan Berjalan Bersama-sama”

Ketika kita berjalan menggunakan dua kaki bergantian terasa lebih nyaman. Tetapi, jika kita hanya
menggunakan 1 kaki saja untuk berjalan, kita pasti mengalami kesulitan. Demikian juga iman dan perbuatan, tidak
berjalan sendiri-sendiri, melainkan iman dan perbuatan harus berjalan bersama-sama.
Hari ini, Firman Tuhan memberi tantangan kepada kita untuk menyelaraskan iman dan perbuatan kita. Kita
harus menumbuhkan iman percaya kita kepada Tuhan dan Tuhan juga mau kita bertindak. Lakukan apa yang bisa
kita lakukan dan serahkan apa yang di luar kemampuan kita kepada Yesus.
Yakobus memberi contoh tentang Abraham yang disebut sebagai Bapa orang beriman. Dia beriman kepada
Tuhan dan dia mempersembahkan anaknya. Demikian Allah memperhitungkan semuanya itu.
Sekalipun kita berada di masa-masa yang sulit, haruslah kita miliki iman yang teguh dan jangan pernah
menyerah kepada keadaan atau masalah. Karena kita punya Tuhan yang mampu menyelesaikan, asalkan kita selalu
percaya kepadaNya. Amin.

6) Persembahan : Oleh Ibu.


Sebagai respon ucapan syukur kita kepada Tuhan, mari kita memberikan persembahan syukur. Ingatlah bahwa
Tuhan mengasihi orang-orang yang memberi dengan sukacita. Marilah kita menyanyi bersama dari Ny. Rohani No.
76 : 1 – 2 “Tuhanku, Berkat-Mu Limpah”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu. (“Doa Bapa Kami” bersama-sama)

8) Pujian : Oleh Bapak.


Semua dipersilahkan berdiri dan mari kita menyanyikan Ny. Rohani No. 128 : 1 & 2 “Biarkan Tuhan
Menyenggara”
…… (disilakan berdiri) ……

9) Berkat : Oleh Ibu.


“ Kiranya oleh kasih karunia dan damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan
pikiran kita dalam Kristus Yesus. Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 22 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Panggilan Beribadah : Oleh Bapak.


Syaloom… Untuk mensyukuri kasih Tuhan yang terus dinyatakan dalam kehidupan kita, mari kita beribadah pada-
Nya. Disilakan berdiri dan kita menyanyi dari Ny. Dua Sabat Lama No. 136 : 1 “Jam Sembahyang yang Kudus”

2) Vokum dan Salam (Doa Pembukaan) : Oleh Ibu.


Mari kita berdoa… Bersyukur kami akan hari yang telah dilalui sehingga kami berkumpul sebagai keluarga dan
hendak beribadah pada-Mu, tuntun sertai ibadah yang kami laksanakan ini kiranya terjadi menurut kehendakMu.
Amin.
(dipersilahkan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita nyanyikan bersama dari Ny. Dua Sabat Lama No. 136 : 2 “Jam Sembayang yang Kudus Tuhan Telah
Berpesan”

4) Doa & Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.


Kita berdoa… Tuhan Yesus, kami mau membaca firmanMu berikan kami hikmat agar dapat mengerti firmanMu
dalam hidup kami. Amin.

Pembacaan Alkitab : “Yeremia 31 : 15 – 17” (Oleh Anak)

5) Renungan : Oleh Bapak.


“Masih Ada Harapan”
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak,
tidak tampak, tetapi diyakini dan dijadikan pendorong agar terwujud. Situasi yang dihadapi dunia akhir-akhir ini,
membuat orang kehilangan harapan. Sebagai orang percaya, kita masih memiliki pengharapan.
Pembacaan hari ini menceritakan janji Allah kepada umat israel yang ada dalam pembuangan. Hukuman
keras yang dijatuhkan Tuhan kepada umatNya menimbulkan ratap tangis yang amat mendalam (Ayat 15). Tetapi
Allah memberikan harapan kepada mereka. Jika mereka mau berbalik kepada Allah maka Jerih Lelah mereka
tidaklah sia-sia. Allah tidak ingin mereka terus meratap dan menagis melainkan berbalik dan terus berharap kepada
Allah. Masih ada harapan kembali ke negeri asal mereka.
Belajar dari kebenaran Firman ini, kita diingatkan bahwa Allah tidak ingin kehidupan manusia hancur hanya
karena keadaan. Allah menghukum bangsa Israel bukan untuk menghancurkan mereka. Justru Allah mau
menyadarkan mereka atas dosa dan pelanggaran mereka dan berbalik kepada Allah. Bersandar dan terus berharap
kepada Allah. Masa-masa sulit Allah ijinkan terjadi dalam hidup kita agar kita terus mengingatNya, agar kita terus
berharap kepadaNya. Masih ada Tuhan, masih ada harapan, Ia mampu mengubah ratap tangis menjadi sorak sorai
selama kita mau bersandar dan berharap kepadaNya. Amin.

6) Persembahan : Oleh Ibu.


Saatnya kita memberi persembahan dan mari kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 158 : 1 “Isilah Tuhan Hidupku”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Anak.

Semua dipersilahkan berdiri dan mari kita menyanyikan Ny. Rohani No. 131 : 1 “Pimpin aku Tuhan Hua”
…… (disilakan berdiri) ……

9) Berkat : Oleh Ibu.


“Kasih Karunia dari Allah Bapa, Cinta Kasih dari Yesus Kristus dan dengan pertolongan kuasa Roh Kudus kiranya
memberkati kami sebagai keluarga dan sebagai pribadi masing-masing, saat ini sampai selamanya. Amin.”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 23 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.


Syaloom……, Damai di hati….
Kita akan memulai ibadah kita di malam hari ini. Untuk itu semuanya dipersilahkan berdiri dan kita bernyanyi dari
Ny. Rohani No. 155 : 1 “Suara Yesus Kudengar”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.


Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi, yang menyediakan pertolongan
bagi orang yang jujur, serta menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya. Damai Sejahtera Allah menyertai
keluarga kita. Amin.

3) Pujian : Oleh Ibu.


Mari kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 155 : 2 “Suara Yesus Kudengar, Ku ini T‟rang Baka”
......................dipersilahkan duduk............................

4) Doa Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.

5) Pembacaan Alkitab : “Yohanes 5 : 1 – 9”


6) Renungan : Oleh Bapak.

“Jadilah KehendakNya”

Tahun-tahun terasa pendek bagi orang yang bahagia dan sehat, tetapi 38 tahun mengidap penyakit tentu
mengakibatkan rasa lelah yang panjang dalam hidup. Karena itu, ketika Yesus menyembuhkannya dengan sepatah
kata saat ia sedang berbaring di pinggir kolam Betesda, ia tentunya sangat bahagia ketika ia menyadari perubahan
yang terjadi atas dirinya. Seluruh kesakitannya hilang sekejap.
Dalam bacaan ini dikisahkan bahwa orang lumpuh yang disembuhkan ini, meski berada di tepi kolam yang
dipercaya bisa menyembuhkannya, namun ia tidak dapat berbuat apa-apa. Saat Yesus bertanya kepadanya
“Maukah engaku sembuh?” ia menjawab “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila
airnya mulai goncang. Dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah mendahului aku” {ayat 7). Dari
jawaban orang ini ada dua hal yang bisa kita lihat. Pertama, orang ini sudah putus asa. Ia tidak hanya menderita
secara fisik, tetapi secara sosial. Ia tidak memiliki teman yang memperhatikannya atau menolongnya. Kedua,
Jawaban orang ini seolah-olah memohon agar Yesus membantunya untuk menjadi orang pertama yang tiba di
kolam ketika airnya bergoncang. Apa yang ia peroleh kemudian malah jauh dari apa yang ia harapkan. Dengan
kata-kata yang penuh kuasa, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah” (ayat 8b), ia disembuhkan. Segala
penderitaan diangkat daripadanya.
Bacaan ini hendak mengajar kita bahwa dalam situasi hidup yang sulit, dalam pergumulan kita di dunia, kita
memohon kepada Tuhan agar memperoleh situasi yang lebih baik. Situasi yang lebih baik ini menurut ukuran kita,
menurut harap kita. Dalam doa kita meminta tetapi Allah lah yang menentukan segalanya sesuai kehendakNya. Si
lumpuh ingin menjadi yang pertama sampai di kolam tapi Yesus mau ia langsung mengangkat tilam dan berjalan.
Saat kita berdoa, kita bukan hanya meminta dan berharap tetapi di saat yang sama kita mencari kehendak Allah.
Apa yang kita minta, apa yang kita harap, semuanya dikembalikan kepada kehendak Allah. Kita yakin dan percaya
bahwa apa yang IA kehendaki itulah yang terbaik bagi kita. Amin.

7) Persembahan : Oleh Ibu.


Mari kita memberikan persembahan syukur kita dengan menyanyikan Ny. Kidung Jemaat No. 302 : 1 – 2 “Ku B‟ri
Persembahan” atau Ny. Rohani No. 129 : 1 – 2 “Karunia Baik Semua”

8) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

9) Berkat : Disilakan berdiri kita menyanyi Ny. Rohani No. 19 “Berkati dan Lindungi Kami Hu”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Rabu, 24 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.


Syaloom....!!
Persekutuan keluarga yang dikasihi Tuhan, Kita ada sampai saat ini karena pertolongan Tangan Kasih Tuhan dalam
kehidupan kita. Untuk itu marilah kita beribadah kepadaNya. Marilah kita berdiri dan bersama kita nyanyikan Ny.
Rohani No. 107 : 1 “KepadaMu Ya Tuhan Hua”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.


Kami tahu ya Tuhan, bahwa Engkau sangat baik dan terlalu baik bagi kami. Untuk itu di saat ini, kami hendak
beribadah kepadaMu dengan penuh sukacita. Jadilah ibadah yang kami laksanakan di saat ini, dalam nama Bapa,
Anak dan Roh Kudus. Amin.
......................dipersilahkan duduk............................
3) Pujian : Mari kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny. Rohani No. 107 : 2 “Ketika Malam Pun Kutaruh”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.


Tuhan yang baik, di saat ini kami rindu untuk mendengarkan FirmanMu. Kiranya Roh Kudus menolong kami, agar
Firman ini mampu kami pahami dan lakukan dalam hidup kami. Demi Kristus Firman yang hidup kami berdoa.
Amin.
Pembacaan Alkitab : “Filemon 1 : 1 – 3”

5) Renungan : Oleh Ibu.


“Saling Menguatkan”

Paulus tidak memikirkan dirinya sendiri yang ada dalam kesulitan. Ia tidak menyesali keadaannya dalam
penjara serta bersungut-sungut, namun ia tetap teguh, setia, taat dan sukacita melakukan tugas pelayanannya. Ia
terus memberi nasihat, dukungan serta mendoakan dan meminta berkat bagi rekan-rekan sekerjanya yakni
Filemon, Apfia dan Arkhipus. “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
menyertai kamu” (ayat 3) perkataan Paulus ini sangat menguatkan rekan-rekannya.
Keteladanan Paulus ini juga menjadi contoh bagi kita. Sebagai keluarga Kristen, ketika hari ini kita
berhadapan dengan berbagai persoalan dan tantangan, marilah kita miliki sikap saling memperhatikan, memberi
dukungan, menasihati dan mendoakan satu dengan yang lain. Dalam ibadah kita di rumah-rumah, kita berdoa bagi
bangsa dan negara ini, doakanlah tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan covid 19. Doakan juga
orang-orang yang terpapar dan yang berduka karena covid 19 merengut nyawa orang-orang terkasih mereka. Kita
yang berkelebihan, bantulah sesama kita yang berkekurangan, saling memberi dorongan antar umat dengan
pelayan dan juga sesama pelayan. Hal ini mampu menolong dan memberi penguatan bagi setiap orang di sekitar
kita Tuhan menolong kita. Amin.

6) Persembahan : Oleh Ibu.


Kita memberikan persembahan syukur kita dengan menyanyikan Ny. Rohani No. 185 : 1 “Bergandengan
Tanganlah”

7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Ny. Rohani No. 189 : 1 “Serikat Persaudaraan”


......................dipersilahkan berdiri............................
9) Berkat : Oleh Ibu.
Allah Sumber Damai Sejahtera kiranya Menguatkan, Menolong dan Memberkati kita sekalian, sejak saat ini, esok,
terus kekal sampai selama-lamanya . Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Kamis, 25 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.


Syaloom… Pujilah Tuhan hai segala bangsa. Megahkan Dia, hai segala suku bangsa. Sebab kasihNya hebat atas kita dan
kesetiaanNya untuk selama-lamanya Sebab itu mari rayakanlah ibadah ini bagi kemuliaan Tuhan dan sembahlah Dia hai
segenap orang percaya. Berilah pujian kepadaNya. Mari kita berdiri dan menyanyikan Ny. Rohani No. 10 : 1 “Pujilah
Tuhanmu”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.


Dalam sukacita dan syukur atas kehidupan yang Engkau berikan pada kami, saat ini ya Tuhan, kami akan beribadah
kepadaMu. Kiranya ibadah ini terjadi dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
......................dipersilahkan duduk............................
3) Mari kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny. Rohani No. 10 : 2 “Pujilah Tuhanmu Yang T‟lah Memenuhi”

4) Doa Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.


“Tuhan, kami percaya kepadaMu dan berpegang pada Firman KebenaranMu. sebab itu, bimbinglah kami saat membaca
dan mendengar pemberitaan FirmanMu saat ini. Amin.”
Pembacaan Alkitab : “Habakuk 3 : 17 – 19”
5) Game / Permainan : Berpacu dalam Kidung. Oleh Bapak / Ibu.
Tema Permainan : “PUJILAH TUHAN”
Tujuan permainan ini adalah menyadarkan bahwa kita harus memuji Tuhan dalam hidup ini. Mengapa kita harus
memuji Tuhan? Tentu saja karena ada banyak hal-hal yang luar biasa yang Tuhan nyatakan bagi kita di sepanjang
kehidupan kita. .
Aturan Main :
 Bagi peserta menjadi dua kelompok saja.
 Masing-masing kelompok memilih lima lagu dari Kidung Jemaat, Nyanyian Mazmur, Nyanyian Rohani (atau sesuai
keperluan/sesuai jumlah peserta). Diberi waktu 5-10 menit untuk memilih lagu.
 Jika sudah dipilih, bacakan aturan main selanjutnya.
 Kelompok atau perwakilan kelompok menyanyikan lagu yang telah dipilihnya. Caranya adalah dengan menyanyikan
lirik terakhir dari lagu tersebut. Misalnya Mazmur 150 : 1, yang dinyanyikan adalah bagian “Puji Dia Haleluya”
 Ketika salah satu kelompok tengah menyanyikan lagunya, kelompok lain mendengarkan dan tidak boleh membuka
Buku Nyanyian.
 Sepakati batas waktu untuk menebak, misalnya 20 detik atau satu menit.
Pesan Game ini... (Pemandu Permainan)
Dalam pembacaan kita di saat ini, kita menemukan bahwa Habakuk memberikan sebuah pernyataan yang luar
biasa. Awalnya ia protes terhadap kenyataan yang Ia hadapi (Pasal 1 : 2-3). Namun Ia kemudian menemukan bahwa
hidup orang benar itu bukan karena kenyataan tetapi karena percayanya. Untuk itu Habakuk mau mengajarkan kepada
kita bahwa, sekalipun keadaan ini sangat sulit, kita harus tetap bersorak memuji Tuhan. Beria-ria di dalam Allah yang telah
menyelamatkan kita. Karena DIAlah Tuhan dan Kekuatan Kita.
Dunia memandang kenyataan yang terjadi hari ini sebagai bahaya yang sementara mengancam, ini adalah badai
yang besar. Tapi orang percaya harus memandang jauh melampaui kenyataan itu sendiri. Ini adalah cara Tuhan
mendekatkan kita denganNya. Ini adalah saat di mana kita memperkuat pengharapan kita di dalam Tuhan.
Lewat Permainan yang kita lakukan tadi, mengajak kita untuk tetap memuji, membesarkan namaNya, bukan hanya
dengan kata-kata atau dengan lagu pujian, tetapi juga dengan keseluruhan aspek kehidupan kita. Setelah badai pasti ada
pelangi. Roh Kudus senantiasa menolong kita untuk terus berjuang dan berpengharapan di dalam Tuhan. Amin.

6) Persembahan : Oleh Anak.


Meresponi akan berkat Tuhan yang telah kita terima dalam hidup ini, mari kita memberikan persembahan syukur kita
sambil menyanyikan Ny. Kidung Jemaat No. 393 : 1 – 2 “Tuhan Betapa Banyaknya” atau Ny. Rohani No. 76 : 1 – 2
“Tuhanku, BerkatMu Limpah”

7) Doa Persembahan & Syafaat : Oleh Anak.

8) Pujian : Ny. Rohani No. 131 “Pimpin Aku Tuhan Hua”


......................dipersilahkan berdiri............................
9) Berkat : Oleh Bapak.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, arahkanlah hati dan pikiran kita kepada Tuhan dan terimalah Janji penyertaanNya, “Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang
diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu, sebab Aku menyertaimu kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman”. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Jumat, 26 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.


Syaloom…. Sebagai satu persekutuan keluarga Kristen, kita dipanggil untuk menjaga keutuhan dan kekudusan
rumah tangga dan keluarga kita. Sebab itu, Marilah kita mengarahkan hati dan seluruh kehidupan kita kepada
Tuhan, dan beribadah kepadaNya. Marilah kita beridiri dan kita nyanyikan Ny. Rohani No. 93 : 1 “Yesus Lihatlah
Jemaat”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.


Ya Tuhan, terimalah kami yang bersekutu dan beribadah kepadaMu, di sini, di rumah kami. Amin.
......................dipersilahkan duduk............................

3) Mari kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny. Rohani No. 126 : 1 ”Hatiku Teduhkan Diri”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Ya Yesus Jurus‟lamat kami, di tengah rumah tangga kami saat ini, kami rindu mendengarkan sabdaMu. Kiranya Roh
Kudus memampukan kami untuk mengerti apa isi FirmanMu bagi kami saat ini. Amin.
Pembacaan Alkitab : “2 Samuel 7 : 18 – 29”
5) Renungan : Oleh Bapak.
“Keluarga yang Berdoa, Keluarga yang Diberkati”
Mengucap syukur kepada Tuhan dalam doa merupakan wujud nyata dari sikap orang beriman, sebab sebagai
orang beriman, kita harus selalu sadar dan mengaku bahwa hidup kita dan segala sesuatu yang ada pada kita
adalah anugerah terbesar dari Tuhan. Pengakuan ini juga yang dikatakan Daud, yang pada mulanya hanyalah
seorang penggembala domba, tetapi kini diberkati oleh Tuhan, sehingga menjadi seorang raja yang terkenal.
Bahkan lebih daripada itu, Tuhan telah berjanji bahwa keturunan Daud akan terus mewarisi tahta kerajaan Daud
(ayat 16). Hal inilah yang membuat Daud dengan penuh kerendahan hati sujud dan mengucap syukur kepada
Tuhan dalam doanya. ”Siapakah aku ini ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku.....?” (ay.18) demikianlah doanya.
Daud sadar bahwa dia dan keluarganya bukanlah siapa-siapa, tetapi Tuhan telah berkenaan menyatakan
rahmat-Nya kepada mereka. Karena itu dalam doanya ini, Daud pertama-tama mengakui betapa kecilnya dia di
hadapan Tuhan dan bersyukur atas anugerah Tuhan yang besar, yang telah menyertai dan memberkati dia dan
keluarganya, sambil bermohon agar Tuhan tetap mengingat janji-Nya untuk terus memberkati keluarganya dan
keturunannya: “Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada
dihadapan-Mu untuk selama – lamanya...”(ay.29.a).
Itulah doa Daud bagi keluarganya, dengan harapan agar mereka dapat dibimbing dan diarahkan kepada
pengenalan yang benar akan Tuhan. Mereka tetap setia kepada Tuhan dan Tuhan tetap menjadi Allah bagi mereka.
Doa Daud memberikan suatu pelajaran bagi kita, sebagai Keluarga Kristen, Bapak sebagai imam membawa
keluarga dalam ibadah dan doa kepada Tuhan secara Rutin. Menjadi keluarga yang menyadari kita bukanlah siapa-
siapa tanpa Tuhan. Teruslah memohon berkat dariNya. Amin.

6) Persembahan :
Segala yang kita terima dalam kehidupan ini, asalnya dari pemberian Tuhan. Untuk itu sebagai tanda syukur, kita
akan memberikan persembahan syukur. Bersama kita bernyanyi dari Ny. Rohani No. 132 : 1 “Ya Tuhan Murah-
Mu Baka”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

8) Pujian : Menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 318 : 1 “Berbahagia Tiap Rumah Tangga” (Ragam Ny. Rohani 195)

9) Berkat : Oleh Bapak.


Anug‟rah, Berkat, Selamat dan Sejahtera. Kiranya memberkati keluarga kami dari sekarang sampai selama-lamanya.
Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Sabtu, 27 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.


Syaloom…..
Mensyukuri kasih Tuhan yang terus dinyatakan dalam kehidupan kita, mari kita beribadah pada-Nya. Untuk itu,
disilakan berdiri dan kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 94 : 1 “Berhimpun Semua”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.


Kita Berdoa…… Ya Allah Roh Kudus, kami sangat mensyukuri Anugerah yang Kau beri dalam kehidupan ini, tidak
ada satupun yang dapat kami balaskan selain syukur yang terus dipanjatkan, dan lewat ungkapan syukur kami saat
ini, kami mau beribadah. Biarlah ibadah ini terjadi dalam tuntunan Allah, Anak dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)
3) Menyanyi : Ny. Rohani 94 : 2 “Hormati nama-Nya”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.


Mari kita berdoa… Tuhan Yesus, Firman yang hidup, saat ini kami mau membaca dan merenungkan firman-Mu
kuasai kami dengan kuasa-Mu agar kami dapat membaca, merenungkan, mengerti maksud-Mu dan mampu
Melakukannya. Amin.

Mari kita membaca Firman dari “Mazmur 130 : 1 – 8”


5) Renungan : Oleh Ibu.
”Berpengharapan Pada Tuhan”
Ayat 1 - 4 menggambarkan seruan pemazmur yang menyesali akan dosanya dan hendak memohon
pengampunan dari Tuhan, karena ia menyadari bahwa pengampuanan hanya ada pada Tuhan. Ayat 5 - 6
menyatakan pengharapan akan kasih Tuhan yang akan dinyatakan baginya. mengharapkan kasih Tuhan lebih dari
seorang pengawal yang menantikan pagi, dalam hal ini kita semua tahu bahwa jika ada pengawal yang menjaga
malam ia tidak bisa tidur karena harus tetap sigap menjaga dengan baik dan ketika pagi adalah sesuatu yang
sengat membahagiakan agar ia pun dapat beristirahat dengan ada pengawal lain yang menggantikan, suatu
gambaran yang ditunjukkan pemazmur sebagai penantian yang sungguh akan kasih Tuhan. Ayat 7 dan 8 hendak
mengingatkan dan menguatkan hati pemazmur bahwa dalam Tuhan ada kasih setia bahkan yang telah Tuhan
tunjukkan kepada bangsa Israel.
Di tengah – tengah masa sulit yang kita hadapi saat ini adalah sesuatu yang sangat berat. Bagaimana tidak?...
Berkumpul, bertemu sebagai persekutuan pun tidak dapat kita laksanakan, seakan-akan perjumpaan kita dengan
orang lain untuk memuliakan Tuhan harus dibatasi. Apa yang terjadi saat ini semua itu atas seijin Tuhan, itu artinya
jalan keluar pasti akan disediakan diwaktu yang hanya Tuhan saja yang tahu. Mazmur yang kita baca tadi, hendak
memberikan petunjuk untuk kita lakukan bahwa dalam situasi seperti ini, kita harus menyesali dan meminta
pengampunan serta tetap berharap pada Tuhan. Percayalah jika bangsa Israel selalu ditolong Tuhan dalam masa-
masa kesesakan itu berarti kita juga akan ditolong-Nya sehingga semua ini dapat berlalu. Tetap menaruh
pengharapan pada Tuhan lewat beribadah, membaca firman-Nya dan berdoa dalam keluarga. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.


Dalam menyatakan syukur kita, mari kita berikan persembahan syukur untuk menunjang pelayanan demi kemuliaan
Tuhan. Menyanyi dari Ny. Rohani No. 133 : 2 “Ia Yang Mendengar Doa”

7) Doa Persembahan dan Syafaat :


 Firman dan Persembahan (Anak)
 Keluarga dan Jemaat, Gereja - pelayanan (Ibu)
 Menghadapi Virus Corona – Pemerintah, Para medis, obat, dan segala upaya penyembuhan (Bapak)
 Di Akhiri dengan “Doa Bapa Kami” – diucapkan bersama-sama

8) Pujian : Oleh Ibu.


Sebelum kita mengakhiri ibadah di saat ini, mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 111 : 3, bait pertama dalam
keadaan duduk dan bait kedua dalam keadaan berdiri. “Engkau Perlu Padaku Tiap Jam”….

9) Berkat : Oleh Bapak.


“Semoga Allah sumber damai sejahtera, Kasih karunia dari Yesus Kristus serta pertolongan kuasa Roh Kudus,
kiranya selalu memberkati dan melindungi kita sampai kesudahannya” Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Minggu, 28 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di Keluarga….. Kemuliaan bagi Allah
Kita akan beribadah pada Tuhan di saat ini, untuk itu dipersilahkan berdiri dan mari kita nyanyikan Ny. Rohani
No. 11 : 1 “Kami Puji Engkau, Hu”
2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa…. Ya Allah, Ya Tuhan kami, terima kasih karena penyertaan-Mu di sepanjang hari ini, kami ada saat
ini berkumpul sebagai persekutuan keluarga yang hendak beribadah pada-Mu. Kiranya ibadah ini terjadi dalam
nama Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Bapak.
Bersama kita puji Tuhan dengan menyanyi dari Ny. Rohani No. 11 : 3 “Bapa Kami, Janganlah”
4) Doa Baca Firman : Oleh Anak.
Kita berdoa… Tuhan yang mahabaik, sebentar lagi kami akan membaca firman-Mu. Pimpinlah kami dengan Roh
Kudus untuk kami mampu memahami firman-Mu dan dimampukan untuk melakukannya. Amin.

Marilah kita membaca bagian Firman Tuhan yang terdapat dalam “Matius 14 : 22 – 33”
(Jika Ibadah di Pagi jam 09.00, Bacaan & Renungan mengikuti Pegangan Khotbah Sinode)

5) Renungan : Oleh Bapak.


“Jangan Takut dan Tetaplah Percaya”
Pembacaan saat ini yang telah kita baca menceritakan saat murid-murid Yesus ada di perahu yang kemudian
diombang - ambingkan oleh angin sakal (angin yang datang dari depan, yang berlawanan dengan benda atau arah
perahu), bisa dibanyangkan itu membuat parahu tidak dapat sampai ke tujuan dengan baik. Yesus telah menyuruh
mereka mendahului-Nya sebelum hari mulai gelap dan sampai jam 3 malam merekapun tidak dapat sampai ke
tujuan karena angin itu, saat itu juga Yesus yang telah selesai berdoa datang kepada mereka dengan berjalan di
atas air, ketika mereka melihat itu mereka menjadi sangat takut karena mereka pikir Yesus adalah hantu, bagaimana
tidak? berjalan di atas air jam 3 malam itu adalah sesuatu yang mustahil dan heran bagi manusia, namun Yesus
berkata “Tenanglah ! Aku ini, Jangan Takut!” , ungkapan yang dapat menenangkan mereka dalam ketakutan.
Saat itu Petrus salah seorang murid Yesus ingin datang pada-Nya dengan berjalanan di atas air, dia berhasil
berjalan di atas air namun kemudian dia tenggelam karena angin itu yang masih membuatnya takut. Lalu Yesus
menolongnya dan berkata “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”.
Makna firman ini bagi kita ialah, Pertama, Hilangkan rasa ketakutan. Memang adalah sulit namun saat kita
takut maka itu dapat membuat kita gelisah, bimbang dan bahkan akan menghilangkan percaya kita pada Yesus.
Persoalan, tantangan dan masalah dalam hidup tentu tidaklah mudah, jika angin sakal dapat membuat perahu tidak
dapat sampai ke tujuan maka persoalan hidup juga akan membuat kita lebih fokus pada ketakutan saat kita tidak
percaya pada-Nya dan itu akan mengakibatkan kita tidak dapat hidup maju ke arah yang benar bahkan bersama
dengan-Nya. Kedua, Tetap Percaya, ini berarti beriman sungguh pada Yesus dan tetap bertahan pada kepercayaan
dengan tidak menghiraukan akan ketakutan. Jangan hanya memiliki iman yang setengah-setangah karena iman
seperti itu akan membuat kita sama dengan Petrus yang kemudian tidak dapat bertahan saat adanya persoalan
yang Tuhan ijinkan terjadi. Kedua hal ini sangat penting bagi kita dalam mengahadapi setiap hal yang terjadi dalam
kehidupan kita. Ingatlah ! Saat sesuatu mustahil bagi kita, Percayalah di dalam Yesus tidak ada yang mustahil. Amin.

6) Persembahan dan Doa : Oleh Anak.


Kita berikan persembahan syukur, dan untuk mengiringi persembahan ini, kita nyanyikan Nyanyian Pujian “Bagi
Tuhan Tak Ada Yang Mustahil” atau Ny. Rohani No. 83 : 1 “Kukasih Yesus”
Mari kita berdoa…. Tuhan sumber berkat. Peresembahan telah kami berikan, kami berharap Engkau memberkati
persembahan ini dan dapat dipergunakan dengan baik demi menunjang pelayanan hanya untuk kemuliaan bagi-
Mu. Amin.

7) Doa Syafaat : Oleh Anak.


Dalam doa ini, kita akan mengucapkan “Doa Bapa Kami” secara bersama-sama. Mari Kita Berdoa…..

8) Pujian : Oleh Ibu.


Semua dipersilahkan berdiri dan mari kita menyanyikan Ny. Rohani No. 162 : 3 “Ya Tuhanku, Ku Ikut Beriman”

9) Berkat : Oleh Ibu.


“Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada
waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan
menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Senin, 29 Juni 2020

 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Pujian Pembukaan : Oleh Anak.


Syaloom…
Kita patut bersyukur karena kemurahan Tuhan yang telah Ia nyatakan di hari ini sehingga kita dapat berkumpul
dalam keluarga untuk beribadah pada-Nya. Sebelum memulainya kita berdiri dan kita menyanyi bersama dalam
Ny. Rohani No. 4 : 1 “Kudus, Kudus, Kuduslah”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.


Kita Berdoa… Syukur terus kami panjatkan pada-Mu ya Tuhan karena penyertaan-Mu yang selalu kami nikmati dan
dalam syukur ini kami mau beribadah pada-Mu, berkatilah ibadah ini dari awal sampai berakhirnya terjadi dengan
kuasa Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus. Amin.

(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 4 : 3 “Kudus, Kudus, Kuduslah”

4) Doa Baca Firman : Oleh Ibu.


Mari kita berdoa… Ya Tuhan Yesus, siapkan dan kuasailah hati serta pemikiran kami supaya kami dapat mengerti
firman-Mu dan terus mau mengandalkan-Mu dalam hari-hari hidup yang hendak kami jalani. Demi Tuhan yang
hidup kami berdoa. Amin.

Hendak kita baca Kebenaran Firman Tuhan, yang terambil dari “1 Samuel 17 : 45 – 47”
5) Renungan : Oleh Ibu.
Ada permainan singkat yang akan kita mainkan, nama permainannya ialah “Pesan Berantai”, sebelum
memainkannya perlu diingat bahwa pesan ini hanya akan diketahui oleh pembawa renungan yakni ibu.
Aturan mainnya ialah Pesan akan disampaikan dari ibu kepada anggota keluarga yang pertama sampai terakhir
dengan cara berbisik dan kemudian orang terakhir akan menyampaikan / mengatakan pesan itu. Mulai bermain
dengan membisikkan pesan nomor 1, jika semua berhasil, bisa dilanjutkan dengan pesan 2 & pesan 3).
Pesannya ada 3, yaitu :
1. Kamu datang dengan pedang, tombak dan lembing tetapi saya datang dengan nama Tuhan
2. Hari ini juga Tuhan menyerahkan kamu ke tangan saya
3. Supaya Semua orang tahu Tuhanlah penyelamat kita.

“Andalkanlah DIA”
Dari pembacaan dan permainan singkat yang kita mainkan tadi, maka kita akan mengetahui 3 kalimat/
perkataan yang dikatakan Daud saat menghadapi Goliat. dari 3 perkataan Daud ini ternyata dapat ditarik
kesimpulan bahwa ia mengandalkan Tuhan bukan kekuatannya sendiri, sehingga di tengah kesulitan dalam
menghadapi Goliat namun ia tetap percaya bahwa Tuhan selalu menyertainya.
Menjadi pelajaran penting yang perlu ada dalam diri kita yaitu mengandalkan Tuhan dalam setiap hal.
Bagaimana mungkin kita dapat katakan, bahwa kita selalu mengandalkan Tuhan namun berdoa dan baca Firman
atau punya waktu khusus dengan Tuhan secara pribadi tidak ada pada kita?... Permainan singkat tadi, jika kita rajin
atau suka membaca firman Tuhan maka cerita Daud saat menghadapi Goliat pasti mudah untuk diingat, dan
pesannya pun tidak salah sampai kepada orang terakhir. Sehingga dikesempatan yang Tuhan berikan pada kita,
Pengalaman Daud mengajarkan kita untuk wajib hidup mengandalkan Tuhan jika mau terus disertai-Nya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.


Mari kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 160 : 4 dan 5 “Jadikan Kehendakku, Sama dengan Maksud-Mu” sambil
mengiringi persembahan syukur saat ini.

7) Doa Persembahan dan Syafaat : Oleh Bapak.


Diberikan waktu ± 5 menit untuk masing-masing kita berdoa kepada Tuhan, setelah itu saya akan berdoa bagi
persembahan syukur dan Firman lalu kita akan mengakhiri ibadah ini dengan mengucapkan “Doa Bapa Kami”
Secara bersama-sama.

8) Berkat : Oleh Anak.


Dipersilahkan untuk semua berdiri dan sebagai berkat kita nyanyikan Ny. Rohani No. 18 “Anugerah Tuhan
Kami Yesus Kristus”
GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga
Selasa, 30 Juni 2020
 Persiapan Ibadah :
 Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.
1) Pujian Pembukaan : Oleh Bapak.
Syaloom… Kita akan beribadah, untuk itu disilakan berdiri dan kita nyanyi bersama dari Ny. Rohani No. 2 : 1 “Ya
Tuhan, Kami Puji Nama-Mu Besar”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.


Kita Berdoa…… Terimakasih untuk hari ini bahkan disepanjang bulan ini ya Tuhan, kami sangat bersyukur masih
diberikan kesempatan untuk ada dalam ibadah yang hendak kami laksanakan. Tuhan biarlah ibadah akhir bulan ini
kami Alaskan dengan penyertaan Tri Tunggal Allah. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
mari kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 2 : 4 “Rohu‟kudus, Berilah Hati Beriman” sebelum kita membaca dan
merenungkan firman Tuhan.

4) Doa Baca Firman : Oleh Anak.


Mari kita berdoa… Ya Tuhan, kami rindu membaca dan merenungan firman-Mu, penuhilah kami dengan Roh Kudus
supaya kami mengerti dan memahami serta melakukan firman-Mu setiap hari. Demi Tuhan Firman yang hidup,
kami berdoa. Amin.
Pembacaan malam ini terdapat dalam Perjanjian Baru, “Ibrani 6 : 9 – 12” Kita baca bersama-sama.
5) Renungan : Oleh Ibu.
“Bertahan Dalam Iman dan Harap Pada Allah“
Ada seorang yang miskin, ia sangat ingin menjadi kaya sehingga setiap saat ia meminta pada Tuhan untuk ia
tidak lagi hidup dalam kemiskinan, suatu waktu ia menjadi kaya dengan segala usaha juga yang telah ia laksanakan,
namun kekayaan membutakan matanya sehingga ia lupa bahwa Tuhanlah yang mengijinkannya menjadi kaya.
Cerita singkat ini, menggambarkan bahwa soal mempertahan Iman itu tidaklah mudah. Manusia dapat berbelok
dari jalan benar yang selama ini ia pertahankan kepada jalan yang sesat.
Firman yang kita baca saat ini hendak memberikan nasehat bagi kita untuk tetap kuat dan sabar bertahan
dalam berpengharapan serta beriman pada Tuhan. Ayat 12 menyatakan bahwa kita patut mencontohi orang pilihan
Allah yang sudah lebih dulu mampu bertahan. Contohnya ialah Abraham yang dengan kuat iman bertahan pada
setiap jalan benar yang Allah kehendaki sehingga Allah pun menjanjikan akan memberikan tanah kanaan
kepadanya sebagai milik pusaka dan itu terbukti dari bangsa Israel yang menikmati janji Allah itu. Saat kita mampu
bertahan dalam iman dan terus berharap pada Tuhan dengan sabar maka janji Allah/ berkat-Nya akan kita rasakan.
Sehingga dalam mengakhiri bulan ini dan memasuki bulan yang baru, kita patut menjadi manusia yang mampu
bertahan dalam segala situasi berat yang terjadi saat ini. Percayalah bahwa janji Allah/ berkat-Nya itu akan kita
nikmati di bulan yang baru. Amin.
6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Untuk memberi persembahan syukur, mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 160 : 1 & 2 “Tuhan Ambil Hidupku”

7) Doa Persembahan dan Syafaat : Oleh Ibu.


Bapa di Sorga Allah yang Mahabaik, terimakasih untuk tuntunan dan penyertaan-Mu, kami selalu merasakan
kasih-Mu yang tidak pernah berkesudahan untuk kami, sehingga kami menyadari sungguh hidup di luar Tuhan
adalah kesia-siaan.
Ibadah telah kami laksanakan saat ini, firman telah kami baca dan renungkan bersama, Ya Tuhan tetaplah
kuasai kami agar kami terus melakukan firman-Mu ini. Persembahan telah kami berikan juga, Tuhan berkati
sehingga dapat dipergunakan dengan baik dalam pelayanan demi kemuliaan-Mu.
Ya Tuhan Allah, Bersyukur juga kami di sepanjang bulan ini yang telah hampir kami lalui meskipun dosa tidak
luput dari hidup kami, kami bermohon kiranya Engkau mau mengampuni akan kesalahan kami, agar berkat-Mu
tidak tertutup atas kami. Di tengah – tengah situasi sulit ini, kami mau tetap percaya dan berharap pada Tuhan
bahwa semua akan berlalu sesuai dengan kehendak-Mu. Tetap pakai hidup kami untuk dapat menjadi berkat bagi
keluarga kami bahkan orang lain dan pimpin, tuntun, sertai kami dengan kuasa Roh Kudus untuk kami dapat
memasuki dan menjalani hari-hari yang penuh dengan rahasia untuk kami di bulan yang baru. Terimakasih Tuhan,
ini ungkapan syukur dan permohonan kami, demi nama-Mu kami berdoa. Amin.
8) Pujian : Oleh Bapak.
Sebelum kita menerima berkat Tuhan, disilakan berdiri dan mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 130 : 2 & 3
“Bersandar Pada Tuhan, Berdoa Beriman”

9) Berkat : Oleh Bapak.


“Kasih Karunia, Berkat dan Selamat dari Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Kiranya selalu memberkati dan
menaungi kita sekalian dari saat ini terus kekal selama-lamanya. Amin.”

Anda mungkin juga menyukai