Persiapan Ibadah :
Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Zona nyaman adalah sebuah istilah yang menunjuk pada kondisi seseorang secara psikis yang merasa akrab,
aman dan nyaman dengan lingkungan tertentu. Atau juga zona nyaman dimengerti sebagai tempat di mana
seseorang merasa tidak perlu melakukan sesuatu yang baru atau berbeda atau bila perlu tidak berpindah
pekerjaan atau tempat kerja. Ia sudah nyaman dengan apa yang ada. Misalnya seseorang yang sudah bekerja
bertahun-tahun di sebuah perusahaan meski pun dengan gaji yang kecil bahkan jarang ada kenaikan
mendapatkan tawaran kerja di tempat lain dengan gaji yang lebih memadai. Orang tersebut memutuskan tidak
pindah, tetap di tempat kerja yang lama, dengan alasan kenal bos sudah seperti keluarga dan banyak teman.
Ternyata orang ini memiliki zona nyaman . Ia merasa cukup dengan keadaan yang ada dan tidak mudah untuk
keluar. Ada juga seorang lain bekerja di suatu kota dan akan dipindahkan ke kota kecil yang belum pernah
dikunjunginya. Orang tersebut panik dan takut, sejumlah alasan diajukan agar ia tidak pindah. Orang tersebut juga
tidak siap keluar dari zona nyamannya.
Hari ini mengawali perjalanan di bulan Agustus, kita membaca bagian yang terkait dengan perjalanan Israel
sebagai sebuah bangsa yang sedang berada di pembuangan dan rencana Tuhan atas hidup mereka. Dalam ayat 1
dan 5 terlihat rencana itu sudah ada sejak mereka masih di dalam kandungan. Dan apa pun keadaan mereka,
Tuhan pasti melindungi (ayat 2). Kondisi mereka digambarkan oleh Pdt.Joas Adiprasetya seperti berada dalam
sebuah oasis kecil di tengah gurun tandus. Dapat kita bayangkan betapa Israel memiliki zona nyaman yang tentu
tidak mudah untuk ditinggalkan. Namun ayat 6 berisi kata-kata yang mengandung maksud agar Israel tidak
merasa nyaman di situ. Israel tidak hanya berhenti dalam status sebagai Hamba Tuhan dalam tugas secara internal
di antara mereka, menegakkan suku-suku Yakub dan mengembalikan mereka yang masih terpelihara. Israel harus
bisa keluar dari zona nyaman untuk menjadi terang. Ayat 6 ini dalam Alkitab Bahasa Indonesia sehari-hari (BIS LAI)
tertulis : „ TUHAN berkata kepadaku, "Tugas yang lebih besar menanti engkau, hai hamba-Ku; kau tidak hanya
akan memulangkan sisa keturunan Yakub dan memulihkan kebesaran suku-suku Israel, tetapi Kujadikan pula
terang bangsa-bangsa, supaya seluruh dunia diselamatkan." Ternyata keluar dari zona nyaman untuk maksud
lebih besar dari Tuhan, menjangkau bangsa-bangsa lain supaya keselamatan itu bukan hanya bagi Israel, tetapi
sampai ke ujung bumi.
1
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Bagaimana dengan kita saat ini? apa zona nyaman kita sebagai pribadi, keluarga dan persekutuan?kita bisa saja
sudah merasa aman dan baik-baik saja dengan semua pelayanan yang kita kerjakan. Tetapi kita juga diingatkan
bahwa maksimal melakukan tugas sebagai „hambaNya‟ dalam keluarga dan persekutuan, tidak membuat kita
merasa tidak penting untuk memperhatikan, menopang dan menolong orang lain. kita tidak boleh merasa
bangga dengan capaian kegiatan yang besar di dalam gereja, lalu mengabaikan aksi sosial dalam bentuk
kepedulian kepada yang membutuhkan. Kita tidak boleh merasa puas dengan menjadi hambaNya saja, kita
memiliki tugas yang lebih luas, menjadi terang. Tugas menjadi terang nampak dalam perjumpaan kita dengan
orang lain, termasuk orang-orang yang tidak seiman dengan kita. Gaya dan cara hidup kita memberi pengaruh
positif atas hidup orang lain. Seperti pengalaman para rasul pada jemaat mula-mula dalam Kisah rasul 2:47,
mereka keluar dari zona nyaman, mereka telah menjadi terang, mereka disukai semua orang dan ada orang lain
yang diselamatkan. Akhirnya, kita ingat lagu di dalam Nyanyian Rohani 165 Bait 3 :
2
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Untuk itu kami akan menjalani hidup di bulan Agustus, tetap lah bersama kami, di gunung, di lembah, di mana
pun kami berada, kemana pun kami pergi, hadirlah dan tinggallah bersama kami.
Dalam keyakinan sungguh bahwa Engkau ada di mana-mana, biarlah kami terus dimampukan menjaga hati dan
hidup kami. Biarlah kami menampakkan kasihMu dalam tutur dan tindak kami di tengah dunia yang penuh
kesulitan dan penderitaan. Segala sesuatu yang mau kami kerjakan sebagai pribadi, keluarga dan persekutuan
jemaat, biarlah ada dalam tuntunan KasihMu, tetap lah dan teruslah bersama kami ya Tuhan.
Para pemimpin kami, di gereja mau pun pemerintahan, termasuk TNI – Polri berkatilah dan rahmatilah mereka
dengan HikmatMu supaya setiap mereka menjadi yang terbaik bagi gereja, bangsa dan negara.
3
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
SENIN, 2 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Pada malam hari ketika memandang ke langit, ada saat di mana kita dapat melihat bintang-bintang dan ada
ribuan bintang di sana. Keberadaan bintang itu penting, bintang merupakan bagian yang fundamental dari alam
ini. Bintang yang bercahaya kerlap-kerlip itu sangat indah di tengah malam yang gelap. Gambaran tentang indah
dan bergunanya bintang-bintang ini termuat dalam lirik lagu salah satu film anak-anak yang pernah populer „
Petualangan Sherina‟, yang berjudul „ Bintang-bintang‟
Bintang-bintang di langit
Menyimpan sejuta misteri
Berkedip-kedip bermain mata
Seolah mengajak kita berkenalan lebih dekat
Bintang-bintang di langit
Memiliki sejuta rahasia
Membentuk gugusan indah
Menerangi langkahku di setiap malam terang
Bintang-bintang di langit
Namamu indah
Canopus......Capela......Vega......
Pancarkanlah sinarmu
Terangilah jalanku....
Bintang-bintang itu indah dan memberi cahaya untuk siapa pun. Terlihat kecil dan berada di kejauhan, tetapi
berfungsi untuk manusia.
4
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Hari ini dalam bacaan kita, saat berada di penjara Roma, Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi yang
sedang menghadapi pencobaan (Fil.1:28-30), ia mengingatkan mereka untuk tetap menjaga kebersamaan dan
kesehatian; Euodia dan Sinthike sedang tidak sepaham (Fil.4:2). Selain itu ada penyesat, yang disebut sebagai
anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat dan penyunat-penyunat yang palsu (Fil. 3: 2) Oleh karena itu Rasul
Paulus dengan tegas pada ayat 14 meminta mereka untuk tidak saling lempar tanggung jawab, tidak mengomel,
mengumpat atau pun menyumpahi orang lain atas apa yang sedang dihadapi atau dikerjakan. Ia pun berharap
mereka tidak bertengkar, tidak saling adu argumentasi atau adu mulut, berselisih paham. Dalam keadaan seperti
itulah mereka kedapatan sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela. Mereka hidup dengan tulus dan benar. Pada
titik itulah mereka hadir memberi suasana atau nuansa yang berbeda, mereka diumpamakan oleh Paulus
bercahaya seperti bintang-bintang di dunia. Cahaya bintang-bintang itu indah, demikianlah hidup mereka
menjadi berarti melalui tutur kata dan tindakan mereka. Sebuah keindahan hidup dinampakkan dan menuntun
orang lain juga untuk melakukan hal yang baik sesuai firman kehidupan. Hal ini akan membuat Paulus bangga di
dalam Tuhan.
Demikian pula kita hari ini, kita mau menjadi seperti bintang-bintang, bercahaya di tengah kegelapan dunia dan
memperlihatkan keindahan hidup bagi orang lain. Kita sedang menghadapi banyak persoalan, konflik, masalah
ekonomi dan politik, termasuk pandemi covid 19 memberi dampak yang besar dalam relasi antar manusia; saling
menyalahkan atau saling menuding, putus asa, frustasi dan menjadi tersesat karena berbagai ajaran yang
membingungkan. Dalam situasi inilah kita harus terus hadir dan memberi cahaya dengan melakukan yang terbaik.
Hidup sudah sulit, janganlah diperumit dengan tindakan yang bertentangan dengan FirmanNya. Nyanyian Kidung
Jemaat 424: 1 „ Yesus menginginkan daku “ berisi syair yang menguatkan panggilan untuk bercahaya atau bersinar
demi kemuliaan Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita.Amin.
5
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
SELASA, 3 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Setiap orang pasti mempunyai banyak harapan yang ingin diwujudkan, salah satu yang penting adalah menjadi
berguna bagi orang lain. Seorang dokter yang ditempatkan di kampung yang jauh dan terbatas fasilitas
kesehatan menjadi seorang yang sangat berguna bagi penduduk di sana. Ada kata-kata bijak ‘ tidak ada seorang
pun yang tidak berguna, selama ia mampu meringankan beban orang lain’ Seperti dokter tadi, ia telah
menolong masyarakat sesuai dengan bidangnya, keahliannya telah mendatangkan kebaikan.
Dalam bacaan, kita temui seorang Apolos yang telah menjadi sangat berguna di Akhaya. Pertanyaannya siapa
sesungguhnya Apolos? apa yang menjadi modal atau kekuatannya sehingga ia disebut menjadi sangat
berguna?Dan dalam hal apa ia menjadi sangat berguna? Pada ayat 24-27 dijelaskan bawa Apolos seorang Yahudi
dari Aleksandria, tempat yang banyak didiami oleh orang Yahudi. Ia memiliki pengetahuan yang hebat tentang
kitab suci dan luar biasa mengajar tentang Yesus. Pengetahuan ini menjadi modal dalam perjumpaannya dengan
mereka yang ada di Akhaya. Penting bahwa di sana ia tidak memulai diskusi di muka umum tanpa campur
tangan Tuhan. Dalam ayat 27 bagian akhir disebutkan, oleh kasih karunia Allah, hanya Allah sajalah yang
memberi kepadanya kesanggupan dan kesempatan untuk menghadapi segala sanggahan dan membuktikan
bahwa Yesus adalah benar-benar Mesias. Apolos menjadi sangat berguna meyakinkan orang-orang Yahudi
tentang Kristus di dalam Perjanjian Lama, kedatangan Kristus sudah dinubuatkan jauh sebelumnya.
Belajar dari apa yang dilakukan oleh Apolos, kita pun mau menjadi sangat berguna di tengah keadaan yang
bertentangan,di situasi yang penuh masalah, di dalam kondisi yang tidak aman. Jika ada orang-orang yang
terbatas pemahaman tentang Kitab Suci atau pun meragukan tentang siapa Yesus sesungguhnya, maka oleh
kasih karunia Allah juga, kita yang telah bertumbuh di dalam persekutuan, mengenal dan memahami Kitab Suci,
maka tugas kita adalah menjelaskan apa yang sesungguhnya kita ketahui. Selain itu setiap kemampuan,
pengetahuan dan keahlian yang kita miliki dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain, seperti dokter dalam
pengantar tadi.
6
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Pertanyaan terakhir sebagai perenungan pribadi, apakah kita sudah menjadi sangat berguna di rumah, di gereja
dan di masyarakat untuk kemuliaan Tuhan? Apa saja yang kita lakukan sebagai bukti bahwa memang kita telah
menjadi sangat berguna?Percayalah hanya karena kasih karuniaNya, kita dapat menjadi sangat berguna di mana
pun kita berada. Ayub berkata dalam kitab Ayub 29: 15 -16a: ‘ aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi
orang lumpuh; aku menjadi bapa bagi orang miskin.’
7
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
RABU, 4 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
8
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
KAMIS , 5 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
9
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
JUMAT , 6 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persekutuan keluarga yang diberkati Tuhan…Amsal mengatakan memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi
memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. Salomo berdoa
meminta hikmat sebab ia yakin didalam hikmatlah segala sesuatu ada.
Kehidupan gelap jika dipersatukan dengan gelap maka hasilnya kegelapan, tetapi gelap hanya bisa
dikalahkan ketika dipersatukan dengan cahaya terang. Demikianlah orang benar hidup dalam kebenaran sehingga
“terangmu bisa dilihat orang.”
Pertanyaan untuk kita renungkan adalah bagaimana supaya kita bias Hidup didalam Terang Firman Tuhan?
Pertama, arahkan telingamu (Ams. 4:20-22; bnd. Luk. 8:18; Mat. 13:11-12). Kepada kita dikaruniakan untuk
mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, karena siapa yang mempunyai rahasia sorga kepadanya akan diberi sehingga
berkelimpahan . Tuhan ingin membawa kita masuk dalam satu dimensi yaitu dimensi kerajaan Sorga, ketika kita keluar
dari perbudakan dosa kita Tuhan membawa kita masuk dalam kerajan sorga, kita bukan warga dunia tapi warga
kerajaan sorga, maka Tuhan ingatkan kita hati-hati apa yang kita dengar, yang kita dengar adalah Firman yang
berhubungan dengan kerajaan sorga
Kedua, jagalah hati (Ams. 4:23; Mat. 15:19). Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan,
percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Hidup kita terdiri dari 3 unsur yaitu tubuh, jiwa dan roh. Tubuh ini fisik
kita yang tidak bisa melakukan apapun kalau tidak dikendalikan jiwa, Jiwa terdiri dari pikiran, perasaan dan kehendak.
Jika kita emosi maka pikiran perasan dan kehendak memerintahkan tubuh untuk memukul. Jiwa dikendalian oleh 2 hal
yaitu Roh Tuhan dan Roh jahat. Jika kita dikuasai roh jahat maka jiwa pikiran perasaan dan kehendak kita dikuasai oleh
roh jahat dan perbuatan yang dilakukan pun menjadi jahat. Hidupmu benar atau brengsek tergantung roh siapa yang
menguasai dirimu Roh Tuhan atau Roh jahat.
Ketiga, buanglah mulut serong (Ams. 4:24 ; Yoh. 8:44). Iblis disebut Bapa pendusta. Di antara kita mungkin tidak
semuanya pernah membunuh tapi siapakah yang tidak pernah berkata dusta/bohong? kadang karena sungkan kita
berbohong. Dalam Yakobus 3:9-12 dijelaskan bahwa mulut kita adalah sumber berkat yang berkuasa maka ketika kita
berdoa maka akan keluar berkat. Kalau mulut kita sumber berkat maka berkat yang kita katakan akan menjadi berkat
10
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
dalam hidup kita. Kalau kita katakan masa depanku penuh harapan maka masa depan kita pasti penuh harapan. Kalau
kita katakan oleh bilur-bilurNya aku sembuh maka kita akan sembuh. Tapi kalau mulut kita bukan sumber tapi caci-
makian, kutuk maka tidak akan memiliki kuasa apapun.
Keempat, arahkan pandanganmu ke depan (Ams. 4:25-27). Arahkanlah matamu ke depan jangan terpengaruh oleh
godaan di kanan-kiri jalanmu, terus fokus kedepan. Mata kita harus lebih mengarah kepada masa depan dan jangan
terlarut dengan masa lalu. Bagaikan membawa kenderaan, kita harus lebih fokus melihat jalan di depan daripada fokus
melihat kaca spion ke belakang. Fokus melihat ke depan membuat perjalanan kita selamat dan sampai di tujuan.
Tetapi jika mata kita hanya tertuju dan fokus kepada kaca spion, maka jalan kita akan menabrak orang dan kenderaan
di depan kita. Karena itu, arahkanlah pandangan kita ke depan agar kita meraih masa depan dengan baik.
Tuhan Yesus yang adalah terang itu akan memampukan kita hidup didalam terangNya.AMIN
11
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Alberth Schweitzer dikenal sebagai seorang teolog. Namun yang paling membuatnya dikagumi
diseluruh dunia adalah dedikasinya yang luar biasa terhadap para penderita lepra di Afrika Selatan selama
lebih dari 50 tahun. Tanpa bantuan dana dari pihak manapun, Alberth menghabiskan tabungan, waktu
dan hidupnya untuk menyembuhkan orang – orang lepra dan mengangkat derajat hidup mereka. Ketika
kembali ke Eropa, ia diwawancarai sebuah acara TV Kristen, mereka bertanya bagaimana menjadi seorang
Kristen yang baik dan berdampak. Alberth hanya menjawab secara singkat tanpa kutipan ayat – ayat
firman Tuhan, bahwa untuk menjadi seorang Kristen yang baik dan berdampak adalah menjadi “ teladan
yang baik “.
Yesus juga tidak pernah memberikan teori yang berbelit belit untuk membuat hidup kita jadi berkat.
Dalam nats bacaan kita, untuk mempermuliakan Bapa, hidup kita harus menghasilkan buah kehidupan
yang banyak, berbuah banyak itulah yang ditegaskan. Orang yang berbuah, kehidupannya akan
memberi dampak bagi sesame dan lingkungan dimana ia berada sehingga mendatangkan sukacita dan
damai sejahtera. Tuhanlah yang memanggil dan menganugrahkan kasih karuniaNya untuk kita, karena
itu, responi panggilan Tuhan, terima anugrah karunia dariNya dan hiduplah dalam pertobatan yang
sungguh. Jadilah teladan dan berkat dimana pun kita berada. Jika kita hanya tampak rohani di gereja
saja, setelah itu, tidak banyak hidup kita yang memberi buah, sungguhkah kita layak disebut sebagai
murid – murid Kristus? Jika kita rindu dikenal sebagai murid Kristus yang sejati, tidak ada pilihan lain bagi
kita, selain berubah, berbenah dan berbuah bagi Kerajaan Allah. Amin.
12
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Alkitab mencatat bagaimana kesetiaan Allah dalam menuntun umatNya Israel melihat perkara – perkara
besar walaupun, bangsa tersebut seringkali memberontak, bersungut – sungut dan menyakiti hati Tuhan.
Bila kita melihat sikap bangsa Israel kepada TUHAN, bangsa ini tidak menyadari apa yang diperbuat
TUHAN dalam hidup mereka. Mereka tidak dapat melihat kebaikan dan pemeliharaan TUHAN didalam
perjalanan menuju tanah Kanaan. Mereka hanya melihat dan membandingkan kesenangan –
kesenangan yang selama ini mereka dapatkan di tanah Mesir yang sesungguhnya hanya bersifat
sementara dan mengandung jerat yang akan membuat hidup jauh dari Tuhan.
Kehidupan bangsa Israel juga menggambarkan kehidupan kekristenan saat ini, banyak orang Kristen
bersungut – sunggut dan menyakiti hati TUHAN dengan pikiran, perkataan dan perbuatan, dikala
tantangan dan kesulitan hidup mewarnai perjalanan kehidupan mereka di masa pandemic covid 19 ini.
Kita lupa bahwa sebelum masa pandemic covid 19 dan sekarang di masa pandemic covid 19 melanda
kehidupan kita, kasih setia TUHAN tidak pernah berhenti, penyertaan dan pertolongan TUHAN selalu
dinyatakan dalam hidup kita orang Kristen melalui pemerintah, gereja dan setiap pribadi serta
keluargan–keluarga yang TUHAN hadirkan untuk menolong kita dalam memenuhi kebutuhan hidup
kita, menolong kita dalam pekerjaan dan pelayanan kita tiap – tiap hari, bahkan perlindungan TUHAN
atas kita begitu nyata dimana pun kita berada.
Janji TUHAN bagi bangsa Israel bahwa Ia akan menjadikan bangsa itu harta kesayanganNya sendiri dari
antara segala bangsa yang ada dimuka bumi ini, jika mereka sungguh – sungguh mendengarkan firman
TUHAN dan berpegang pada perjanjian TUHAN. Janji ini bukan saja pada bangsa Israel tapi juga pada kita
umatNya yang hidup dimasa kini. Ditengah – tengah tantangan dan kesulitan yang kita hadapi,
kembalilah kepada TUHAN, dengarkanlah sungguh – sungguh FirmanNya dan berpeganglah pada janji
– janjiNya. Apa yang dijanjikan Allah pasti digenapiNya, yakin dan percayalah dengan sungguh bahwa
kesetiaan dan kasih Allah pada kita umatNya telah terbukti diwaktu yang telah berlalu, hari ini dan
13
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
besok sampai selamanya. Allah telah menunjukkan kasihNya yang tulus dan sungguh pada kita di setiap
waktu, janji – janji berkat Allah sampai masa tua kita ( Yes 46 : 4a ); Allah akan mengangkat kita menjadi
kepala dan bukan ekor ( Ul 28 : 13 ) dan kita akan menjadi terang bagi orang lain. Semua itu akan kita
terima ketika kita sungguh – sungguh hidup dengarkan firmanNya dan menerapkan firman itu dalam
hidup kita, kita akan menjadi kesayangan Allah. Amin.
14
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan :
Masing masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab . Ny. Rohani, Kidung Jemaat.
Lilin dinyalahkan.
Perikop pembacaan kita saat ini memberikan gambaran tentang pahitnya keberadaan Bangsa Israel yang sedang
ada dalam kesengsaraan karena murka Allah.Apa yang terjadi atas Yerusalem diungkapkan oleh Yeremia dengan
kesedihan yang emosional . Keruntuhan kota dan kerajaan, kematian dan pembuangan , pelecehan dan
perendahan. Nabi Yeremia menyerapnya dalam syair ratapan yang memiluhkan itu. Ditengah-tengah pahitnya
kesengsaraan, Yeremia memberikan harapan kepada bangsa Israel bahwa kesengsaraan ini pasti akan berakhir.
Yeremia menyampaikan demikian karena ada alasan-alasan , pertama : Murka Tuhan itu hanya berlangsung
sesaat, tetapi kasihNya yang besar tidak pernah berakhir (ayat 22). Kedua : Tuhan itu baik dan pemurah kepada
mereka yang menantikan Dia dalam kerendahan hati dan penyesalan ( ayat 24-27), ketiga : Tuhan ingin
menunjukkan belas kasihanNya kepada para penderita apabila maksudNya dalam menghukum mereka telah
tercapai.
Kondisi Israel saat itu tidak berbeda jauh dengan apa yang sedang dialami oleh Bangsa Indonesia dan beberapa
negara di dunia oleh karena situasi masa pandemi yang disebabkan oleh wabah corona. Dampak dari wabah
corona 19 keadaan ekonomi Negara menjadi lumpuh, banyak masyarakat yang harus kehilangan pekerjaan,
pendidikan anak- anak tidak dapat berlangsung dengan baik, banyak orang harus mengalami dukacita karena
kehilangan orang terkasih sebab kematian.Keadaan ini tentu membuat kita bertanya apa arti semua ini Tuhan,
kapan penderitaan ini akan berakhir ? Dalam kegelisahan dan ketakutan yang mencekam, kita kembali dingatkan
15
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
melalui Firman Tuhan hari ini agar kita tidak putus asah dan hilang harapan, melainkan tetap berpengharapan
kepada Tuhan, datang dalam penyerahan diri yang total kepada Tuhan melalui doa dan puasa, pujian-pujian dan
yang paling penting yang harus kita lakukan bertobat . Tuhan pasti mendengar doa kita.Sebab Tuhan itu Maha
Kasih , Pemurah . Ia pasti menjawab teriakan minta tolong kita , badai yang kita alami pasti berlalu. Karena kasih
setia Tuhan tak pernah berkesudahan, KasihNya selalu baru setiap hari, amin.
16
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
SELASA, 10 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Seorang Anak mengemudikan mobilnya bersama ayahnya. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam
datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti. “Bagaimana,
Ayah? Kita berhenti?” si Anak bertanya. “Teruslah.. !” kata Ayah.
Anaknya tetap menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujan pun turun. Beberapa pohon
bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraan-kendaraan
besar juga mulai menepi dan berhenti. “Ayah…?” “Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Anaknya tetap mengemudi dengan susah payah. Hujan lebat menghalangi pandangan menjadi hanya berjarak
beberapa meter saja. Si Anak mulai takut, namun tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.
Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai mereda dan angin mulai berkurang. Setelah
beberapa kilometer lagi, sampailah mereka pada daerah yang kering dan matahari bersinar. “Silahkan
berhenti, dan keluarlah” kata Ayah. “Mengapa sekarang?” tanyanya . “Agar kau bisa melihat seandainya berhenti di
tengah badai.”
Sang Anak berhenti dan keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia membayangkan
orang-orang yang terjebak di sana. Dia baru mengerti bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan
terjebak dalam ketidakpastian.
Murid-murid dalam perjalanan bersama Yesus, mereka juga diperhadapkan dengan masalah. Perahu mereka dihantam
dengan angin topan atau badai yang dasyat, yang membuat murid-murid ketakutan karena perahu mereka sudah
penuh dengan air dan hampir tenggelam. Apa yang dilakukan Yesus? Yesus cukup berkata, “Diam! Tenaglah!” maka
badai itu segera reda, airpun segera menjadi tenang. Yesus berkuasa atas badai dan angin itu.
Keluargaku, bagian Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa seperti murid-murid yang bersama dengan Yesus
mereka juga diperhadapkan dengan masalah (badai dan angin topan). Demikian hidup kita yang tak selamanya
berjalan mulus ketika beriman kepada Yesus. Terkadang di perjalanan kita diperhadapkan dengan badai kehidupan,
yakni berbagai persoalan, tantangan atau kesulitan hidup yang mengancam bahkan dapat membawa petaka. Kita
17
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
menyaksikan badai kehidupan di masa pandemik covid.19 yang mencemaskan, membuat sedih dan menangis. Kita
mengalami masalah dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan lain sebagainya.
Saat menghadapi badai kehidupan, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita pasrah dengan keadaan tanpa berupaya
melakukan apa-apa? Tentu kita tidak boleh terjebak dan menyerah pada keadaan yang tidak pasti, yang membuat kita
cemas, takut dan putus asa. Hidup kita tidak boleh dikendalikan oleh masalah sebab Tuhan kita lebih besar dari
masalah dan DIA Tuhan yang berkuasa atas masalah kita. Kita harus yakin bahwa berjalan bersama Tuhan sekalipun
badai itu ada, tetapi badai itu pasti berlalu. Ada lagu yang berjudul: “Jangan pernah menyerah”, liriknya begini :
(dinyanyikan jika tahu lagu ini) :
Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tetapi Dia berjanji selalu menyertai
Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata, tetapi Dia berjanji berikan kekuatan
Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa, mukjizat Tuhan ada saat hati menyembah
Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa, mukjizat Tuhan ada bagi yang setia dan percaya
Keluargaku, janji Tuhan adalah IA selalu menyertai dan memberi kekuatan. Oleh karena itu jangan menyerah dan
berputus asa saat badai kehidupan menyerang karena Mujizat Tuhan ada dan dinyatakan bagi kita yang setia dan
pecaya kepada Yesus,Tuhan kita, Amin.
8. Pujian : Oleh Ibu , Menyanyi Pujian “Di Tengah Ombak” (Disilakan Berdiri)
18
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Keluargaku, tidak seorang manusia bebas dari beban masalah, namun sikap seseorang di dalam
menghadapi permasalahan akan menentukkan hasil akhir yang dicapai.
Ketika kerajaan Israel terancam mengalami kekeringan yang panjang, hujan tidak turun selama 3 tahun,
nabi Elia disuruh Allah bersembunyi di tepi sungai Kerit supaya Ia dapat terhindar dari bencana
kekeringan yang melanda negerinya. Di tepi sungai Kerit, nabi Elia dapat minum dan ia memperoleh
makanan dari burung Gagak yang mengantarkan roti dan daging kepadanya. Namun di saat sungai
Kerit menjadi kering, Allah menyuruh nabi Elia untuk pergi menemui janda miskin di Sarfat karena di
sana ada persediaan makanan bagi Elia. Tidak ada roti pada janda Sarfat saat diminta nabi Elia. Yang
ada hanya segenggam tepung dalam tempayang dan sedikit minyak dalam buli-buli yang ketika diolah
hanya bisa dimakan sekali saja dan setelah itu janda miskin serta anaknya akan mati kelaparaan. Nabi
Elia menyuruh janda itu melakukan apa yang dikatakan nabi Elia. Ketaatan janda itu membuahkan hasil.
Akhirnya masa krisis yang dihadapi oleh janda miskin diubahkan Tuhan menjadi berkelimpahan. Karena
ternyata tepung dalam tempayang tidak habis demikian minyak dalam buli-buli tidak berkurang.
Ketaatan Elia kepada perintah Tuhan dan ketaatan Janda miskin kepada apa yang dikatakan nabi Elia,
maka ada Mujizat Tuhan terjadi di masa sukar yang dialami baik oleh nabi Elia tetapi juga oleh janda
miskin dan anaknya. Pemeliharaan Tuhan, berkat Tuhan juga Tuhan sediakan untuk hamba-Nya, untuk
orang-orang yang dikasihi dan dipakai-Nya di masa sukar.
Keluargaku, belajar dari nabi Elia dan janda miskin di Sarfat mengajarkan kita bahwa ketaatan
melakukan perintah Tuhan mendatangkan berkat bagi diri sendiri dan keluarga kita. Jika di masa sukar
banyak orang terlihat menjadi tidak taat dan setia kepada Tuhan tentu tidak demikian dengan kita yang
percaya kepada Tuhan. Berkat Tuhan itu bersyarat. Tuhan Yesus sendiri berkata : “Tetapi carilah dahulu
kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33). Tuhan
19
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
memberkati orang yang taat dan setia kepada-Nya sehingga bagi Tuhan kita tidak perlu
mengkhawatirkan kesusahan hidup hari ini atau besok karena Tuhan setia pada janji-Nya. Tuhan akan
memenuhi apa yang kita perlukan atau butuhkan oleh kita. Di masa sukar sekalipun Tuhan tidak pernah
menahan berkat-Nya dari manusia. Tetapi justru di masa sukar ini dipakai Tuhan untuk kebaikan
manusia (orang percaya). Di masa sukar, kesetiaan pada janji-Nya akan digenapkan, pemeliharaan
Tuhan akan nyata bagi orang percaya. Maka dalam upaya mencari berkat, janganlah lupa kepada Sang
Sumber Berkat itu, Amin.
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Allah sumber kasih karunia melimpahkan kepada keluarga
20
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
KAMIS, 12 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Marilah berdoa :
Kami bersorak-sorai, memuji dan mengagungkan Engkau ya Allah kami dan mendasari Ibadah ini hanya dengan
nama Tuhan Allah, yang telah mengangkat Yesus Kristus ke dalam kemuliaan, Amin .
21
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Keluargaku, Jika pemazmur mengakui tentang janji Tuhan yang sangat teruji, yang dapat dipercayai, bagaimana
dengan kita ? Apakah kita termasuk orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan yakin akan janji Firman-Nya
atau orang-orang yang kecewa pada Tuhan? Lalu mengapa kita kecewa dan tidak percaya pada janji Tuhan?
Apakah karena Tuhan tidak menjawab apa yang menjadi harapan kita? Jika demikian, kita adalah orang yang
egois karena menempatkan keinginan kita atau kehendak kita di atas kehendak Tuhan. Jika kita ingin Tuhan yang
menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendak kita maka tentu kita akan kecewa. Tuhan Yesus sendiri ketika
bergumul di taman Getsemani, IA menyerahkan penderitaan yang dialami-Nya seturut kehendak Bapa-Nya.
Keluargaku, perjalanan hidup kita orang percaya sering kali melewati proses di mana iman kita harus juga diuji.
Dan tentunya yang membuat kita mampu bertahan dalam ujian itu dan keluar sebagai pemenang adalah ketika
kita percaya pada janji Tuhan. Firman Tuhan dalam Bilangan 23:19 berkata: “Allah bukanlah manusia, sehingga IA
berdusta bukan anak manusia sehingga menyesal. Masakan IA berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara
dan tidak menepatinya?”
Allah bukan seperti manusia yang dapat berbohong, yang dapat dengan mudah merubah keputusan.
Apa yang dikatakan Allah untuk melakukan sesuatu pasti Allah lakukan sesuai janji-Nya sebab janji Allah sangat
teruji dan dapat dipercaya. Yakinkanlah itu ! Amin.
22
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
5. Renungan
“ TUHAN SETIA PADA JANJINYA “.
Tuhan Allah kita, tetap berpegang pada janjiNya, Ia tidak pernah ingkar janji. Bacaan kita adalah
rangkuman kisah penaklukan yang menekan peran TUHAN yang menolong bangsa Israel merebut dan
mendiami tanah Kanaan. Inilah penggenapan janji TUHAN dahulu kepada bangsa Israel ( Yos 1 : 6 – 8 )
Penggenapan janji TUHAN itu : Memberikan Tanah Kanaan. Dibawah kepemimpinan Yosua, bangsa Israel
akhirnya memasuki dan menetap di Tanah Kanaan. TUHAN berjanji memberi keamanan di segala
penjuru negeri. Tidak ada satu pun musuh dapat bertahan berdiri dihadapan orang Israel. Semua
musuh mereka ditaklukkannya oleh karena TUHAN meyerahkannya kepada orang Israel.
Segala yang baik, yang dijanjikan TUHAN selalu ditepati, digenapiNya didalam kasih dan kuasa kepada
Israel dan juga kita umatNya. Dari bacaan ini, kita diingatkan tentang kesetiaan dalam menepati janji.
Kita punya Tuhan Allah yang telah memberi teladan dalam kesetiaan menepati janji – janjiNya kepada
umatNya, maka kita sebagai umat Tuhan pun harus berlaku demikian dalam hidup ini, setia dalam janji
pernikahan, setia dalam sumpah dan janji jabatan, setia dalam janji untuk mengikut TUHAN. Kesetiaan
akan janji kita hendaklah diwujudnyatakan dalam kehidupan kita, tidak boleh mengingkari janji kita,
ingatlah bahwa ada konsekuensi dari perjanjian yang tidak ditepati atau dingkari oleh kita. Segala
yang baik dan berkenan dihadapan TUHAN yang kita janjikan genapilah dengan meminta pertolongan
TUHAN. Amin.
23
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Persiapan Ibadah :
Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
24
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Keluarga Kristen yang Tuhan Yesus kasihi, mengakhiri renungan saat ini kita diingatkan hendaklah
hidup berpegang pada perjanjian Allah,sebab janjiNya teguh dan setiap orang yang hidup percaya dan
melakukan perintahNya, hidupnya pasti aman. Amin.
25
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Persiapan Ibadah :
Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Di sebuah desa yang subur hidup dua lelaki bersaudara. Sang kakak telah berkeluarga dan memiliki
dua orang anak, sedangkan si adik masih melajang.Mereka menggarap satu lahan berdua dan ketika
panen , hasilnya mereka bagi rata. Disuatu malam setelah panen, Siadik berpikir “ pembagian ini
sungguh tidak adil, seharusnya kakakkulah yang mendapat bagian lebih banyak karena dia hidup
dengan istri dan anak-anaknya “ maka di malam yang sunyi itu diam diam dia menggotong satu
karung miliknya dan meletakkannya di lumbung padi milik kakaknya. Di tempat yang lain , sang kakak
juga berpikir, “ pembagian ini tidak adil jika adikku mendapat bagian yang lebih banyak, karena ia
hidup sendiri, jika terjadi apa- apa dengannya taka da yang mengurus, sedangkan ak u ada anak
dan istri kelak merawatku “ maka sang kakak pun bergegas mengambil satu karung dari lumbungnya
dan mengantarkan dengan diam-diam ke lumbung milik sang adik. Kejadian ini terjadi bertahun-
tahun. Dalam benak mereka ada tanda tanda Tanya, kenapa lumbung padi mereka seperti tidak
berkurang meski telah menguranginya setiap kali panen ? Hingga disuatu malam yang lenganh
setelah panen , mereka berdua bertemu di tengah jalan. Masing masing mereka menggotong satu
karung padi. Tanda Tanya dalam benak mereka terjawab sudah, seketika itu juga mereka saling
memeluk erat, mereka sungguh terharu berurai air mata menyadari betapa mereka saling menyayangi.
Beginilah seharusnya kita bersaudara.Jangan biarkan harta menjadi pemicu permusuhan melainkan
menjadi perekat yang teramat kuat diantara kita. Tuhan yang Maha Kuasa tidak akan membiarkan
26
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
kita berkekurangan jika kita selalu berusaha mencukupi kehidupab orang lain. Itulah kisah cerira
tentang dua bersaudara. Apa hubungan cerita dengan pembacaan kita saat ini ?
Cerita diatas mengkisahkan tentang dua bersaudara yang hidup saling mengasihi, hal itu tanpak
mereka hidup saling memahami, mengerti, dan saling membantu.
Menurut Rasul Yohanes, Orang yang hidup mengasihi saudara adalah orang yang hidup melakukan
hukum kasih, yaitu mengasihi sesama manusia dan orang yang hidup mengasihi sesama saudara
berada di dalam terang, kegelapan telah lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.
Melalui renungan ini kita semua dingatkan untuk hidup saling mengasihi sebagai tanda hidup
sebagai anak terang. Amin.
27
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
28
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Saling terbuka untuk mengungkapkan perasaan hati sangat diperlukan dalam suatu relasi pertemanan, persahabatan
maupun relasi persaudaraan. Hal ini yang dilakukan oleh Rasul Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Korintus.
Surat Korintus adalah surat pribadi rasul Paulus dimana dia sangat terbuka dan jujur untuk menyatakan apa yang
dirasakannya kepada jemaat. Rasul Paulus mengungkapkan perasaannya tekait dengan perasaannya, penderitaannya,
kesedihannya, dan kekecewaannya.
Sebenarnya rasul Paulus tidak bermaksud untuk meminta belas kasihan jemaat atas dirinya, tetapi dia ingin berbagi
pengalaman iman dan bersaksi tentang kasih dan kemurahan Allah yang selalu setia menuntun, menguatkan dan
menolong dia untuk tegar berdiri. Terkait dengan perubahan rencananya untuk berkunjung ke Korintus, rasul Paulus
pun menuliskannya agar tidak terjadi kesalahpahaman yang akan merusak hubungan yang sudah terbentuk diantara
mereka. Bahkan ketika terjadi kesalahpahaman diantara mereka rasul Paulus pun menuliskan perasaannya secara
terbuka dan menuliskannya dengan penuh kasih. Memang untuk menjaga relasi pertemanan, persahabatan dan
persaudaraan, dibutuhkan sikap saling terbuka dalam berkomunikasi, tetapi harus disertai dengan gaya komunikasi
yang santun, jujur dan dengan hati nurani yang murni, supaya jika ada yang berbuat salah hendaklah ia dimaafkan.
Saat ini banyak hubungan menjadi rusak, baik hubungan suami-isteri, adik-kakak, persaudaraan, pertemanan dan
persahabatan, dan itu disebabkan oleh karena ketidakjujuran, kebohongan, komunikasi yang tidak santun dan
cendrung memecahbelah. Mari jalani hari hidup kita dengan membaharui hubungan diantara kita. Tuhan menolong
kita. Amin
6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Kita memberikan persembahan kita dengan menyanyikan pujian yang berkata “Kasih Pasti Lemah-Lembut” atau Ny.
Rohani No. 76 : 6 “Kasih Allah Suci, Kuat”
29
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
RABU, 18 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Dalam suatu persekutuan, baik persekutuan keluarga maupun persekutuan lain yang lebih besar, dibutuhkan
kesediaan untuk saling menegor satu dengan yang lain. Hal ini sangat penting untuk saling melengkapi, mengingat
semua orang punya kekurangan dan kelebihan. Namun semua itu harus dilakukan dengan santun penuh kasih dan
hormat, apalagi yang ditegor adalah orang yang lebih tua. Jika tegoran yang disampaikan dengan cara yang keras dan
menyinggung, maka pasti akan menimbulkan masalah lain, seperti: salah paham, marah, benci, sakit hati dan akhirnya
akan merusak kehidupan persekutuan itu. Dalam suratnya kepada Timotius, rasul Paulus juga mengingatkan tentang
bagaimana menegor orang yang lebih tua dan orang yang lebih muda. Rasul Paulus katakan, tegorlah laki-laki yang
lebih tua sebagai bapa, dan perempuan tua sebagai ibu. Sedangkan untuk laki-laki dan perempuan muda, tegorlah
mereka sebagai sudara. Tegoran yang dilakukan dengan penuh kasih akan berdampak pada bertumbuhnya rasa
hormat, penghargaan dan perubahan hidup. Rasul Paulus sangat mengutamakan relasi kekeluargaan yang akan
menjadi perekat bagi satu petrsekutuan, sebab saling menegor sebagai orangtua dan anak atau adik dan kakak,
sangat berbeda dengan saling menegor sebagai musuh, apalagi jika disertai dengan benci dan dendam. Dalam
kehidupan rumah tangga Kristen, seringkali suami dan isteri tidak mampu mengelola emosi mereka untuk saling
menegor, ketika ada yang berbuat salah. Karena itu, hendaklah masing-masing orang berupaya untuk saling menegor
dengan penuh cinta kasih. Tuhan menolong kita. Amin
30
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
KAMIS, 19 AGUSTUS 2021
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung Jemaat
Lilin dinyalakan
Keluarga yang diberkati Tuhan.. salah satu strategi iblis untuk menghancurkan suatu hubungan, baik itu hubungan
keluarga, persaudaraan dan juga dalam relasi kita dengan rekan kerja atau pun pelayanan adalah lewat kebencian
dan dendam. Orang akan mudah sakit hati dan mudah bertengkar hanya karena suatu persoalan yang sepele, apalagi
jika perkara itu sudah sampai di meja pengadilan. Kasih dan pengampunan sudah menjadi hal yang langkah.
Yesus mengajarkan kita untuk hidup selalu ramah, pada sesama, artinya berlaku damai, penuh kasih mesra, saling
menolong dan juga saling mengampuni sekaligus tidak serakah. Sebab akar pahit jika dibiarkan bertumbuh maka ia
akan berbuah pahit, yaitu egois, stress, benci, amarah yang tidak terkontrol. Dan salah satu penyebab semua keadaan
seperti ini adalah karena kita tidak mau mengampuni.
Mengampuni memang bukan berarti semua perkara yang menyakitkan langsung tiba-tiba hilang dari ingatan kita.
Tetapi mengampuni kita lakukan atas dasar bahwa Yesus sudah lebih dulu mengampuni dosa kita, maka kitapun
wajib mengampuni orang yang bersalah pada kita. Pengampunan itu adalah tindakan kasih secara langsung. Kalau
kita hanya berbuat baik dan mengasihi orang yang baik pada kita, apa upahnya?. Tapi akan luar biasa jika kita
berbuat baik kepada orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Percaya Allah berarti mengasihi dan mau
mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Semakin kita mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita,
maka akan semakin melimpah kasih dalam hidup kita. Amin
8. Pujian : oleh Bapak, Kita memuji Tuhan dari Ny.Kidung Jemaat no 413:1 “Tuhan, Pimpin Anakmu””(disilahkan
berdiri)
31
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
JUMAT, 20 AGUSTUS 2021
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung Jemaat
Lilin dinyalakan
1. Lagu Pembukaan
Anak : Syaloom.. Tuhan baik bagi Kita semua, karena memulai dan menutup hari ini dalam kasih sayang-Nya.Sebagai
rasa syukur kita kepada Allah, kita akan beribadah. Mari kita semua siapkan seluruh hidup kita untuk beribadah.
Disilahkan berdiri dan kita memuji Tuhan dengan pujian yang berkata “Betapa Baiknya Engkau Tuhan”
2. Doa pembukaan : oleh Anak
Tuhan, dalam segala kesibukan kami di hari ini, baik itu kerja di kantor, tempat-tempat usaha kami, kebun, laut,
bahkan pekerjaan rumah tetapi juga sebagai anak-anak, kami melaksanakan tugas kami dalam pendidikan dan juga
saat kami bermain, satu yang kami tahu kasih dan penyertaan Tuhan tidak pernah beranjak dari kami. untuk itu dalam
syukur kami, kami hendak beribadah, kiranya dalam ibadah kami saat ini kuasa kasih dan penyertaan Tuhan
menyertai dan memberkati ibadah kami saat ini, dari awal sampai selesainya. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami
berdoa. Amin
3. Pujian : oleh Anak : mari kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny Suara Gembira no 21:1-2 “Bagi Yesus Kita Juga”
4. Doa pembacaan : oleh Bapak
Pemberitaan Firman Tuhan : I YOHANES 4:16-21
5. Renungan : oleh Bapak
“ALLAH ADALAH KASIH”
Keluarga yang diberkati Tuhan..
ketika kita berbicara Allah adalah kasih, kita harus jelas pahami bahwa kasih bukan Allah, melainkan Allah adalah
sumber kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Barangsiapa yang menyatakan bahwa ia
lahir dari Allah atau bahwa ia mengenal Allah, ia harus mengasihi saudara-saudara seiman sebagai sesama anggota
tubuh Kristus. Karena kita adalah anak-anak Allah dan kita mengalami kehadiran-Nya di dalam hidup kita, maka
seharusnya kita merefleksikan karakter Bapa yang adalah kasih kepada sesama. Orang yang mengasihi membuktikan
bahwa ia telah lahir dari Allah.
Yohanes dengan tegas mengatakan , jika tidak ada kasih kepada umat Allah di dalam diri kita , jangan pernah
menyatakan bahwa kita mengenal Allah. Meski kasih itu belum sempurna, harus tetap dinyatakan dan harus tetap
bertumbuh. Kasih seharusnya tak bersyarat, dimiliki oleh semua orang dan ditujukan kepada siapapun. Kita harus
berusaha untuk mengasihi ketika kita diperhadapkan dengan masalah yang menimbulkan rasa benci bahkan dendam.
Menghadirkan kasih Allah dalam hidup sehari-hari memang membutuhkan proses yang panjang. Dalam proses ini
seringkali kita mengalami kekcewaan karena mendapatkkan respon yang tidak seimbang. Tetapi bila kasih Allah ada
di dalam kita, kekecewaan itu tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. Kasih itu pula yang
membentuk karakter dan kepribadian kita , tidak lagi memikirkan diri sendiri, tetapi bagaimana menyatakan kasih
Allah agar semakin banyak orang mengenal Dia melalui kita. Ingat mengenal Allah berarti mengasihi-Nya dan
mengasihi-Nya berarti mengasihi sesama. Mengakhiri renungan kita, saya ajak kita memuliakan Tuhan denga pujian
yang berkata Allah itu Kasih
Nama-Mu slalu ku sebutkan di dalam doaku
Dengan penuh penyembahan
Kasih-Mu snantiasa ku kenang dalam pujianku
Dengan kerinduan
Ku rindu duniapun merasakan, kasih yang ku rasakan
Dari-Mu Yesus Tuhan
Ku rindu semua yang Kau lakukan
Membuat dunia mengerti
Kau menunjukkan Allah itu Kasih
Tuhan memberkati kita selalu. Amin
6. Ibu : Meresponi renungan firman Tuhan dan sekaligus kita menyatakan syukur kita lewat pemberian persembahan,
kita memuji Tuhan dari Ny Rohani no 158:1-2 “Isilah Tuhan Hidupku”
7. Doa syafaat : oleh Bapak
8. Pujian : oleh Anak
Pujian Ny Suara Gembira no 45:1 & 3 “Kasih Yesus Nyatalah” (Bait 3 disilahkan berdiri)
9. Berkat : oleh ibu
Tuhanlah penjagamu, matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang atau bulan pada waktu malam. Tuhan
akan menjaga engkau dari segala kecelakaan, Ia akan menjaga nyawamu, Tuhan akan menjaga keluar-masukmu dari
sekarang sampai selama-lamanya .Amin
32
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
SABTU, 21 AGUSTUS 2021
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung Jemaat
Lilin dinyalakan
1. Lagu pembukaan : oleh Ibu : Syaloom… Damai di hati… Puji syukur kepada Tuhan yang terus menyertai kita dalam
hidup. Mari kita beribadah kepada-Nya, semua disilahkan berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny Kidung Jemaat no
381:1 “Yang Mahakasih”
Keluarga yang diberkati Tuhan.. Belakangan ini kehidupan masyarakat,yang juga umat Tuhan tidak lagi diwarnai
sikap saling menghormati dan saling menghargai. Sebaliknya sikap saling curiga dan saling memfitnah, contoh kecil
di tengah-tengah keadaan dan situasi dunia saat ini, secara khusus Negara kita, dengan segala upaya dan usaha yang
dilakukan pemerintah, justru mengundang pro-kontra. Dan dampak dari semuanya itu rasa saling menghargai dan
menghormati sudah menjadi pudar, bahkan menghancurkan persatuan dan kesatuan.
Mazmur 133 : 1-3 hendak menjelaskan sebuah harapan besar akan ALLAH di mana hidup satu sama lainnya rukun
yang juga mendatangkan berkat dari ALLAH. Mazmur ini ditulis ketika Daud melakukan perjalanan Ziarah ke Bait
Allah di Yerusalem untuk merayakan hari-hari keagamaan Yahudi seperti perayaan Paskah, Pentakosta, atau hari Raya
Pondok Daun setiap tahunnya. Nah hal inilah yang dilihat oleh Raja Daud ketika melakukan ziarah, Daud merasakan
kebersamaan yang sangat baik dan indah. Ketika ziarah yang dilakukan oleh orang-orang Israel adalah suatu
persekutuan yang begitu rukun dalam hubungan dengan sesama maupun dengan Tuhan begitu mesra dan
menyenangkan . Hubungan yang baik antara persekutuan umat Allah yang dilandaskan dalam kasih akan Allah (ayat
1). Persekutuan atau kerukunan yang digambarkan dalam Mazmur Daud ialah “ seperti minyak yang baik diatas
kepala meleleh ke janggut; yang meleleh ke janggut Harun dan leher jubahnya “ (ayat 2). Penggambaran
tentang“minyak yang baik “ adalah kebiasaan orang Israel memakai minyak Narwastu adalah ketika seorang
mendapat hal yang baik maka dia akan memakai minyak atau wangi-wangian dari kepala hingga seluruh tubuhnya.
Demikian pula dengan berkat persekutuan yang erat dalam ziarah tersebut terlihat sebagai suatu hal yang baik pula.
Belum sampai disitu saja persekutuan yang di maksudkan oleh Daud malahan penggambarannya lebih bermakna “
seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion ”. Perlu diketahui gunung Hermon adalah
gunung yang tertinggi yang ada di Palestina. Ketika embun yang berasal dari gunung Hermon turun dan kesejukan
mulai terasa, termasuk juga gunung Sion mendapatkan kesejukan embun gunung Hermon (ayat 2a). Gunung Sion
yang digambarkan dalam Mazmur Daud (ayat 2b), di sini mendapat perhatian khusus karena Sion juga adalah tempat
suci (Maz. 48 : 1-2) dan sebuah gunung kokoh yang tak bisa digeser (Maz. 125 : 1-2), dalam Surat I Petrus 2:6 dikutip
dari Yes. 28:16 yang mengatakan bahwa Allah meletakkan batu penjuru diatas gunung Sion.
Dan pada akhirnya klimaks dari penggambaran Mazmur 133 : 1-3 adalah jika manusia yang hidup rukun maka
berkat-berkat akan mengalir dalam persekutuan yang dilandaskan oleh pengharapan akan Allah. “Minyak yang baik”
adalah berkat dalam kehidupan di dunia apabila manusia hidup rukun, sedangkan Gunung Sion adalah janji
kehidupan yang kekal bersama Allah.
33
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Kehidupan yang baik dalam kekristenan digambarkan dalam perikop ini bahwa betapa indahnya kehidupan manusia
yang dilandaskan pada ketaatan akan firman Tuhan, maka dapat terlihat dari hubungan persekutuan yang baik tanpa
dosa dan cela. “ Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera “ ( Efesus 4:3). Berkat yang
akan diberikan adalah puncak dari persekutuan yang baik. Persekutuan yang rukun akan mendatangkan segala apa
yang baik tentunya hanya ada di dalam Allah. Kerinduan pemazmur adalah juga kerinduan Yesus agar umat-Nya
bersatu, sama seperti Kristus dan Bapa adalah satu, demikian juga seharusnya umat Tuhan (Yoh 17:21). Amin
6. Ibu : kita memberikan persembahan syukur, karena Allah mengasihi kita. Untuk itu kita menyanyi pujian yang berkata
“Dalam Tuhan Kita Bersaudara”
8. Berkat :oleh ibu : Ny Rohani 18 “Anugrah Tuhan Kami Yesus Kristus” (Dalam sikap doa)
34
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
MINGGU, 22 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Persekutuan keluarga yang Tuhan Yesus kasihi, pembacaan yang saat ini menjadi perenungan kita adalah bagian
dari pelayanan yang dilakukan oleh Rasul Petrus kepada orang-orang Kristen yang tersebar di pontus, Galatia,
kapadokia, asia kecil dan bitinia. Kita tahu bersama bahwa sebelum Petrus memberitakan injil Kristus, ia adalah
seorang yang pernah menyangkal Yesus di depan orang lain. Namun, perjalanan kehidupannya tidak menjadi alasan
untuk Kristus memberikan sebuah perintah besar yakni menjadikannya sebagai Rasul yang senantiasa dapat
menyampaikan kabar sukacita. Ternyata pemilihan Kristus itu menjadi awal pelayanan yang dilakukan oleh Petrus dan
dalam pelayanannya tersebut ia tidak berjalan baik-baik saja karena selalu ada tantangan dalam pemberitaan injil,
namun ia tetap setia menjalankannya sebagai bentuk kesetiaannya kepada Kristus. Dan dalam kesempatan ini ia pun
mau mengingatkan dalam bacaan yang kita baca tadi kepada semua orang Kristen bahwa ayat 12 jangan kaget
melihat dan marasakan bagaimana menderita sebagai pengikut Kristus, ia mengajak untuk tidak menjadikan sebuah
masalah yang dihadapi lebih besar dari yang diimani. Ayat 13 sebaliknya yang ia mau bahwa mereka semua harus
tetap bersukacita sekalipun dalam situasi yang tidak mengenakan hati, masalah yang terjadi bukan menjadi patokan
untuk mereka semua berada dalam penjara yang tidak bisa melepaskan diri dari masalah tersebut karena saat
melakukan sebuah pelayanan Kristus dengan sukacita maka akan berdampak baik bagi mereka ketika kemuliaan
Kristus dinyatakan. Ayat 14 pun menguatkan mereka bahwa Roh Allah itu ada pada mereka saat mereka tetap
berbahagia sekalipun dalam pelayanan terasa berat.
Persekutuan keluarga yang Tuhan Yesus kasihi, kita semua pun adalah pengikut Kristus. Sebagai pengikut kita
diwajibkan untuk terlibat dalam pelayanan Kristus, karena melayani bukan hanya ditugaskan bagi orang-orang
tertentu saja contoh Pendeta, Majelis, dll. Kita pun adalah pelayan bagi Kristus artinya kita harus memberitakan injil
kepada semua orang terlebih dahulu dalam kehidupan keluarga. Melayani pasti ada saja tantangan, mungkin sebagai
orang tua terkadang anak melawan atau pun mungkin sebagai anak terkadang orang tua tidak memperdulikan.
Namun, semua ini tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk tidak menyampaikan kabar sukacita, melainkan kita harus
melewatinya dengan bersukacita, ingat bahwa melayani Kristus pasti akan melihat dan merasakan semua janji yang Ia
janjikan dan pastinya juga itu membuat kita akan selalu berbahagia. Jadi,… kita harus tetap setia dalam pelayananNya
selagi masih deiberikan kesempatan di dunia ini, jangan menyianyiakan agar kita pun dapat berbahagia dan
bersukacita karena pelayanan yang kita lakukan. Amin.
35
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
36
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
SENIN, 23 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1. Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di Keluarga….. Kemuliaan bagi Allah
Kita akan beribadah pada Tuhan disaat ini, untuk itu dipersilahkan berdiri dan mari kita nyanyikan Ny. Rohani No.
94 : 1 “Berhimpun Semua”
2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa…. Tuhan yang Mahakuasa. Kami sebagai persekutuan keluarga mau beribadah kepada-Mu. Pimpinlah
kami senantiasa dengan kuasa kasih dan rahmat-Mu agar ibadah ini berjalan denga baik sampai selesai. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Ibu.
Bersama kita puji Tuhan dengan menyanyi dari Ny. Rohani No.94 : 3 “Berdoa dan Jaga”
4) Doa Baca Firman : Oleh Anak.
Mari kita berdoa…Ya Tuhan Juruselamat kehidupan kami keluarga, saat ini kami akan membaca dan merenungkan
firman yang kami percaya selalu mengajarkan kami jalan kehidupan yang benar. Untuk itu, Kuasailah kami dengan
Roh Kudus agar kami mengerti dan melakukan dengan takut akan Engkau. Demi Yesus Firman yang hidup kami
berdoa. Amin.
Marilah kita membaca bagian Firman Tuhan yang terdapat dalam“2 KORINTUS 8 : 2”
5) Renungan : Oleh Bapak.
“ SUKACITA MELUAP DALAM PELAYANAN “
Makedonia adalah sebuah kota atau tempat yang di sananya juga hidup orang-orang yang percaya kepada
Kristus, dalam ayat ini mereka terlihat sebagai jemaat yang jika dipandang dari sisi mata manusia adalah orang-orang
yang tidak mampu bahkan sering menderita. Dalam pelayanan kepada Kristus penderitaan pasti akan menjadi
cobaan bagi mereka, terlihat dalam kata “Berat” menunjukan bahwa mereka sangat menderita dalam Pelbagai
Penderitaan artinya bahwa penderitaan atau cobaan yang mereka alami sangat banyak bukan hanya satu atau dua
saja dan tidak sampai disitu saja ternyata mereka Sangat Miskin yang memiliki arti harafiah yaitu “Melarat Yang
Sangat Amat”. Namun, itu semua tidak menjadi hambatan dalam pelayanan kasih yang mau mereka lakukan terbukti
Paulus merasakan sukacita terhadap apa yang mereka lakukan dan berikan bagi Paulus sehingga meskipun mereka
menderita tapi sukacita mereka meluap dan meskipu mereka miskin dalam materi tapi tetap kaya dalam kemurahan.
Keluarga yang dikasihi Kristus, jemaat Makedonia menjadi sebuah gambaran penting bagi kita sebagai orang
Kristen yang hidup di jaman ini. Karena tidak semua orang mau menderita apalagi sampai melarat. Kita harus
memberi diri dibentuk oleh Kristus sebagai pengikutNya yang menunjukkan kesetiaan kepadaNya. Hidup yang kita
jalani dengan berbagai macam persoalan bukanlah menjadi batasan kita untuk melayani dalam pemberitaan injil.
Bersukacita dalam setiap hal adalah hal yang penting. Dengan bersukacita maka pelayanan yang kita lakukan pun
akan terasa lebih ringan dan meskipun kita berkekurangan, ingatlah bahwa masih ada orang yang lebih
berkekurangan dari kita sehingga jangan pernah kita menutup mata dan tangan dari semua orang yang
membutuhkan pertolongan kita karena dengan apa yang kita lakukan itupun dapat membuat orang lain bersukacita,
sama seperti jemaat di Makedonia kita pun harus kaya dalam kemurahan. Tuhan Yesus kiranya selalu memampukan
kita untuk menjadi pribadi yang senantiasa bersukacita dan saling menolong. Amin.
37
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
SELASA, 24 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
1) Pujian Pembukaan : Oleh Anak.
Syaloom…
Mensyukuri akan segala berkat dan rahmat yang Ia limpahkan untuk itu mari kita beribadah kepada Tuhan. Sebelum
memulainya kita berdiri dan kita menyanyi bersama dalam Ny. Rohani No. 11 : 1 “Kami Puji Engkau Hu”
2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari kita Beribadah : Ibadah dalam keluarga kami ini dilaksanakan dalam nama Allah yang Mengasihi kami, dalam
nama Yesus Kristus yang menjadi teladan bagi kami dan Roh Kudus yang selalu memampukan kami untuk melakukan
hal yang baik. Amin.
(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 11 : 3 “Bapa Kami Janganlah”
4) Doa Baca Firman : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa… Firman yang hendak kami baca saat ini adalah perkataan-Mu untuk kami melakukan dalam
kehidupan setiap hari. Namun, kami tidaklah sempurna sehingga kami sangat membutuhkan kasih dan penyertaan-
Mu. kami mohon mampukanlah kami dengan Roh Kudus supaya kami menjadi pelaku Firman yang setia. Amin.
Hendak kita baca Kebenaran Firman Tuhan, yang terambil dari“AMSAL 12 : 20”
38
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
RABU, 25 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung Jemaat.
Lilin dinyalakan.
3. Pujian :Ny.
4. Doa Baca Alkitab: oleh Bapak
Sebelum membaca firman Tuhan Mari kita berdoa…………Tuhan kami mau membaca serta
mendengar suara-Mu lewat kebenaran firman pimpin kami dengan hikmat dan roh-Mu agar apa
yang kami baca, kami dengar boleh kami renungkan dalam hidup dan kehidupan kami. Amin.
5. Pembacaan Alkitab : HOSEA 6:6
Renungan :
MENGENAL AKAN KASIH SETIA TUHAN
„‟Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan
akan Allah, lebih dari pada korban – korban bakaran‟‟.
Kasih setia adalah sebuah bentuk bagaimana cara hidup setiap manusia melakukan
perbuatan saling mengasihi terhadap orang yang dikasihinya. Artinya; kasih setia adalah sebuah
bentuk kesetiaan yang di dasari dengan kasih dari TUHAN. Diera modern saat ini ada banyak sekali
orang percaya yang mengasihi, keluarga, teman, sahabat, pacar bahkan pasangan hidup, namun
tanpa disadarisebagai orang percaya juga sering menyakiti sesama, dengan ketidaksetiaan yang
sering dilakukan melalui sikap, sifat, perilaku, serta tindakan yang tidak mencerminkan kesetiaan :
seperti menciptakan ketidakjujuran dalam sebuah perkataan dengan cara menipu dan lain
sebagainya. Kasih setia juga adalah sebuah perbuatan baik dan benar yang dikehendaki oleh
Tuhan, artinya sebagai orang percaya dalam menjalani hidup ini kita diajarkan untuk bisa
melakukan hal yang baik dan benar dalam hidup pribadi, keluarga bahkan persekutua. Tetapi
terkadang sebagai orang percaya kita sering mengabaikan kasih setia Tuhan, dengan melakukan
hal – hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan, kita lebih cenderung mementingkan kehidupan secara
materi, yang mengakibatkan sehingga sebagai orang percaya kita menganggap bahwa hidup ini
akan berjalan dengan baik dan benar apabila kita memilki harta yang berlimpah.
Dalam bacaan malam ini mengajarkan kita dengan tegas tentang bagaimana cara kasih
setia bangsa Israel kepada Tuhan! Kasih setia bangsa Israel kepada Tuhan sudah seperti orang yang
tidak mengenal akan Tuhan, padahal mereka mengetahui semua kebenaran dari setiap perkataan
Tuhan‟‟. Tetapi mereka tidak memberi diri dan kehidupan mereka untuk melakukan kasih secara
totalitas seperti yang diinginkan Tuhan bagi kehidupan mereka, ini berarti bangsa Israel tidak
mengenal akan Allah, mereka lebih cenderung mengenal akan Allah dengan cara memberi
persembahan korban sembelihan tetapi tidak memahami akan kasih setia Allah dalam kehidupan
mereka. Pertanyaan perenungan bagi kita! Apakah kita juga akan melakukan hal yang sama seperti
39
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
yang dilakukan oleh bangsa Israel terhadap Allah dalam kehidupan secara pribadi, keluarga bahkan
persekutuan kita selaku orang percaya, yang sering menilai bahwa kasih setia bagi Tuhan dapat
diukur melalui cara memberi pemberian secara materi?.
Untuk itu sebagai orang yang dikasihi oleh Tuhan kita diajarkan melalui kebenaran firman Tuhan
dimalam ini untuk agar mampu menjadi orang Kristen yang mau belajar dan berproses mengenal
TUHAN dalam hidup pribadi, keluarga dan persekutuan, dan juga mau belajar berprosese
menegenal akan kasih setia TUHAN secara totalitas akan iman percaya kita kepada‟Nya dengan
cara membangun paradigma serta pola pikir yang baru, yaitu Mengenal kasih setia Tuhan melalui
kebenaran firman‟Nya dan bukan melaui pemberian secara materi. Amin
6. Persembahan: Ny. Roh No. 132 : 1 : Ya Tuhan Murah‟Mu Baka‟‟
7. Doa Persembahan & Syafaat :oleh Ibu.
8. Menyanyi : Ny. Roh No. 79 : 1 – 2 „‟ Tuhanlah Kekal‟‟
……………(Bait ke 2 Berdiri)……………
9. Berkat : Oleh Ibu.
Tuhan sumber pelindungan dan damai sejahtera, kiranya terus memberkati kehidupan kita semua
dengan damai sejahter‟Nya untuk melewati malam ini dengan segala baik dari sekarang terus kekal
dan sampai pada kesudahan. Amin
40
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
KAMIS, 26 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung
Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Tidak banyak pemimpin diera saat ini yang mengakhiri masa kepemimpinannya dengan baik dan
benar. Ada yang jatuh di tengah jalan karena sebuah ambisi pribadi yang menciptakan rasa
mengingini segala sesuatu dengan cara yang tidak di kehendaki oleh TUHAN, bahkan ada pula yang
ingin berkuasa terus pada saat mau mengakhiri masa tugas dan kerjanya, ini menunjukkan bahwa
seorang pemimpin yang tidak mampu untuk memimpin dengan jujur, setia dan adil. Memimpin
dengan setia berarti memimpin dengan hati yang tulus, memimpin berdasarkan kasih setia kepada
Allah, dan memimpin dengan tetap dan tepat menurut kehendak Tuhan. Seseorang yang memimpin
dengan setia adalah orang yang terus sabar dan taat untuk mendengar, melakukan dan memahami
kebenaran firman Tuhan.
Bacaan kita malam ini bercerita tentang kepemimpinan yang bersih dan berpusat kepada TUHAN
yang adalah pemimpin utama. Samuel merupakan salah satu raja yang masa kepemimpinan selalu
berpusat kepada TUHAN, Ia menegaskan bahwa umat Tuhan harus setia dan taat hanya kepada
TUHAN. Kesetiaan utama seorang pemimpin tetap ditunjukan kepada TUHAN, artinya : setiap orang
percaya yang diberikan tanggung jawab menjadi seorang pemimpin, untuk memimpin dalam tugas
dan tanggung jawab pekerjaan, ia harus mampu untuk belajar melakukan segala sesuatu dengan
adil dan benar serta tetap setia dan taat kepada TUHAN, agar kepemimpinannya tetap bersih dari
sebuah ambisi kepentingan pribadi yang bisa membuat sehingga kita jatuh dalam dosa.
Kepemimpinan Samuel didasarkan pada keadilan dan kebenaran, serta pada kasih dan kesetiaannya
kepada Allah.
Ada beberapa bagian penting yang kita belajar dari bacaan kita malam ini tentang „‟Memimpin
dengan setia kepada TUHAN‟‟. Yaitu :
Bagian yang pertama : Memimpin dengan setia kepada TUHAN mengajarkan kita agar bisa
menjadi seorang pemimpin yang memiliki hati yang tulus, menjadi pemimpin yang
memimpin berdasarkan kasih setia kepada Allah, serta menjadi seorang pemimpin yang
memimpin menurut kehendak Allah. Artinya orang yang memimpin berdasarkan kehendak
41
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Allah adalah orang yang mau berproses mengenal akan Allah dan menjadikan Allah sebagai
pusat utama dari sebuah kepemimpin dalam hidup.
Bagian kedua : Memimpin dengan setia kepada Allah, mau mengajarkan kita agar bisa
menjadi seorang pemimpin yang adil dan benar, taat dan setia untuk melakukan kebenaran
firman TUHAN dalam hidup pribadi, keluarga dan persekutuan, agar hidup kita tidak jatuh
akan sebuah ambisi pribadi yang mengikat kita kepada dosa.
Bagian ketiga : Memimpin dengan setia kepada Allah, mengajarkan kita untuk takut akan
Tuhan, mengapa?. Karena takut akan Tuhan adalah sikap yang lahir dari kemahakuasaan
Allah. Takut akan Tuhan mengajarkan kita untuk tunduk, serta mengakui kebesaran‟Nya atas
hidup dan kepemimpinan kita sebagai orang percaya. Amin.
42
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
JUMAT, 27 AGUSTUS 2021
Persiapan Ibadah :
Tempat Persembahan disiapkan.
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, dan Kidung
Jemaat.
Lilin dinyalakan.
Dalam kehidupan setiap orang percaya, pasti kita memiliki hubungan yang baik antar sesama,
entah itu hubungan dalam kehidupan keluarga, sahabat, pekerjaan dikantor, atau juga hubungan
yang baik dalam konteks lingkungan dimana kita berada. Dari hubungan yang baik itu, pasti kita
tidak ingin dihianati dalam bentuk apapun, yang kita mau adalah setiap orang harus bisa
memegang akan janji yang pernah di sampaikan atau diucapkan bagi kita. Namun disaat janji dan
kesetiaan itu dihianati, pasti begitu menyakitkan dan sulit untuk bisa kita memberi maaf atau
pengampunan terhadap orang – orang yang telah melakukan kesalahan pada kita. Yang sering kita
lakukan bagi mereka yaitu : menghindar, tidak mau bergaul dengan mereka serta tidak ingin
memberikan mereka kesempatan untuk kedua kalinya agar tidak dikecewakan lagi. Pertanyaan
perenungan untuk kita malam ini yaitu :
Pernahkan kita memikirkan hati Tuhan disaat kita mengecewakan Dia dalam hidup
dan kehidupan kita sebagai keluarga Kristen?
Diera zaman sekarang ini banyak sekali keluarga – keluarga Kristen yang tidak lagi
setia kepada Tuhan? Dengan cara, kita lebih cenderung menduakan Tuhan melalui
kepentingan pribadi kita, yang menyebabkan sehingga kita sering menganggap
Tuhan itu tidak penting dalam hidup kita!. Pertanyaannya apa yang menyebabkan
sehingga kita cenderung menduakan Tuhan demi kepentingan pribadi kita?.
Persekutuan yang diberkati TUHAN………………..
Terkadang kita tidak menyadari bahwa setiap kali kita mengecewakan hati Tuhan demi
suatu kepentingan pribadi yang hanya bersifat sementara, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan
kehidupan kita, melainkan yang Ia lakukan bagi hidup kita yaitu : Tuhan tetap setia menjaga,
memelihara hidup kita, dan tidak terbatas pengampunan yang IA berikan bagi hidup kita, bahkan
43
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
juga sampai hari ini Tuhan masih setia untuk mengajarkan kita agar bisa memiliki hati yang setia,
berproses mengenal Dia lebih sungguh – sungguh dalam kehidupan kita selaku keluarga Kristen.
Untuk itu melalui firman Tuhan dimalam ini kita diajarkan agar bisa memiliki hati yang setia bagi
Tuhan, agar Tuhan terus mempercayakan suatu pekerjaan yang besar untuk kita kerjakan bagi
kemuliaan‟Nya. Milikilah hati yang setia bagi Tuhan agar sekiranya TUHAN terus berkenan
memberkati kehidupan keluarga kita dimanapun kita berada. Amin.
7. Persembahan: Ny. Suara Gembira No. 64 : 1 „‟Anak – anak, Pujilah‟‟ atau Ny. Rohani No. 106 :
3 & 5 „‟Syukur Bagi Dia‟‟.
44
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
1. Lagu Pembukaan :
Bapak : Keluargaku Yang Terkasih ! Ada sukacita di saat ini, sebab kita masih terpelihara dengan baik.
Kita ada di akhir pecan ini dengan segalai baik semata-mata oleh karena penyertaan Than bagi
kita, sebab itu marilah kita bersyukur Kepada Tuhan sebagai keluarga. Mari berdiri dan kita
memuji Tuhan dengan Menyanyi Ny. Rohani 16 : 1 “Sekarang B‟ri Syukur”
Mari berdiri dan terima berkat Tuhan : Anugerah Tuhan Yesus kristus, Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh
Kudus menyertai kita saat ini dan sampai selama-lamanya. Amin
45
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung Jemaat
Lilin dinyalakan
Ya Bapa di sorga, firman-Mu adalah pedoman bagi jalan hidup kami. Sekarang kami mau mendengan Tuhan
berbicara Kepada kami lagi dari firman ini supaya kami dapati pedoman hidup yang baik dan kami tidak salah
dalam bertindak di tengah hidup sehari-hari. Roh kudus kiranya menolong kami. Amin.
Saya akan membaca bagian Alkitab bagi kita dari : MARKUS 7 : 20-23
5. Renungan : oleh Bapak
6. Persembahan syukur (oleh Anak) NR. 106 : 5 “Sehari-harian besar pemberian kemurahan-Mu………”
7. Doa syafaat: oleh Bapak
8. Berkat :oleh Ibu. Mari berdiri dan kita memohon berkat dari Tuhan :
Kiranya Allah damai sejahtera melengkapi kita dengan segala yang baik untuk melakukan kehendakNya ,
sekarang dan sampai selama-lamanya Amin.
46
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
Kiranya damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus menyertai kita
sekalian. Amin
47
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
PERSIAPAN IBADAH
Tempat Persembahan disiapkan
Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, dan Kidung Jemaat
Lilin dinyalakan
48
Agustus 2021
GKI DI TANAH PAPUA PANDUAN IBADAH DALAM KELUARGA
semua disilahkan berdiri dan marilah kita memohon berkat dari Tuhan :
Kiranya Allah kita akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus
Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya ! Amin.
49
Agustus 2021