Injil Yohanes adalah Injil yang cukup banyak memberi perhatian pada peristiwa
setelah kebangkitan Yesus. Hal ini diberitakan sebagai penjelasan mengapa
Yesus yang dimakamkan itu tidak lagi diketemukan di dalam kubur, dan
mengapa para murid tidak lagi merasa kehilangan Dia. Yesus yang bangkit
memberi bagi para murid semangat baru untuk melayani, melanjutkan karya
pelayanan. Dia sudah bangkit dan itu dibuktikan dengan penampakan baik
terhadap para murid tanpa Tomas maupun ketika Tomas bersama dengan
mereka.
2
Pengalaman bertemu dengan Yesus mengubah kehidupan mereka dari yang
ketakutan menjadi penuh kedamaian. Diceritakan bagaimana Yesus
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya ketika mereka mengunci diri
dalam ketakutan. Ketika hadir di tengah mereka, Yesus mengucapkan salam
damai sejahtera dan kemudian menghembusi mereka dengan Roh (Yoh 20:21-
22; lihatjuga ay. 26). Saat itu juga ketakutan mereka lenyap, mereka
bersukacita dan mulai merasakan kedamaian. Peristiwa ini terjadi dalam
kelompok kecil dan belum terjadi pada banyak orang lain. Demikian juga bekas
luka paku dan tusukan tombak yang dapat mereka saksikan. Berdasarkan
bacaan ini beberapa poin refleksi menjadi refleksi kita bersama:
1. Kehadiran Yesus tidak dapat dibatasi dengan ruang dan waktu tertentu. Dia
hadir di segala waktu, menembus segala ruang dan dalam berbagai
keadaan. Pintu yang terkunci tidak dapat membatasi kehadiran-Nya. Bekas
luka pada tubuh Yesus menegaskan bahwa Yesus yang menderita dan mati
di salib, adalah Yesus yang sama yang menyatakan diri. Kehadiran-Nya juga
kita alami saat ini dalam persekutuan keluarga dan juga dalam menghadapi
berbagai pergumulan hidup termasuk menghadapi covid-19
2. Kehadiran Yesus membawa sukacita, menghapus ketakutan dan kehilangan
harapan. Dia membawa damai sejahtera, bagi mereka yang menerima
kehadiran-Nya. Sekalipun saat ini kita harus menjalani semua aktivitas
secara terbatas, kita percaya Allah menghadirkan damai sejahtera bagi kita.
Damai itulah yang menopang dan menguatkan kita agar dalam tuntunan
Roh Kudus, damai itu tercermin dari kehidupan persekutuan kita
3. Misi memberitakan Injil diterima Yesus dari Bapa dan hal itu pula yang
harus diteruskan para murid dengan pertolongan Roh Kudus. Misi yang
sama diteruskan oleh gereja di segala abad, termasuk dalam keluarga dan
setiap pribadi
4. Terhadap Tomas yang penuh keraguan, Yesus hadir untuk memulihkan.
Tomas kembali diteguhkan dan hal itu nampak melalui pengakuannya “ya
Tuhanku dan Allahku”. Penguatan itu juga diteruskan bagi semua kita yang
tidak melihat namun percaya. Yesus berkata, kita adalah orang yang
berbahagia.
Semua ini dituliskan melalui Injil Yohanes supaya kita percaya bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kita oleh iman memperoleh hidup yang penuh
damai dan yang berpengharapan dalam nama Tuhan. Nats pembimbing
mengingatkan kita, “Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu. Dan apa yang Kuberikan, tidak seperti yang diberikan
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Amin
PENGAKUAN IMAN (Berdiri)
Bapak: Bersama semua orang percaya disegala tempat dan waktu mari kita
memperbaharui pengakuan iman kita dengan mengucapkan
3
pengakuan iman rasuli. Masing masing berkata : Aku
Percaya.............dst
Semua: Menyanyikan Gita Bakti 313 ‘Dalam Rumah Bapaku’ (terjemahan
Termanu)
Nai Lamtuak uma ndale, mamanak ba’uk, Boso bi ma boso ngenge ho dalem
Lamatuak dadi manek nai nusa sodak, An fe au sodak molek ma neu ho
Boso ma mafandele heni susuek,Ho hapu mangaledok nusa sodak
Nai Lamtuak uma ndale, mamanak ba’u,Mamahele tateek, An sipo ho.
(Duduk)
PERSEMBAHAN
Salah satu anggota keluarga memimpin doa
Semua : Menyanyikan KJ. 365 “Tuhan Ambil Hidupku” (Ragam Alor-
Leworo Piring Sina e
Tuhan, ambil hidupku, dan kuduskan bagiMu;
pun waktuku pakailah, memujiMu s’lamanya.
KehendakMu sajalah, dalam aku terjelma;
Jadikanlah hatiku, takhta kebesaranMu.
Limpah-ruah kasihku, kuserahkan padaMu:
Diriku seutuhnya, milikMu selamanya.
DOA SYAFAAT
Salah satu anggota keluarga
PENGUTUSAN (Berdiri)
Bapak: Kebaktian ini akan berakhir namun kita akan tetap melangkah dengan
keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita sampai akhir zaman. Mari kita
nyatakan keyakinan kita dengan berdiri dan menyanyikan pujian
NKB. 128 ‘Kuberserah Kepada Allahku’ (bait dua versi Sumba
Timur)
‘Ku berserah kepada Allahku Kumopunya I Miri Yehu nggu
di darat pun di laut menderu. Lapinu ta-ha dangu wai tehik
Tiap detik tak berhenti, Daningu a, ma panjangna
Bapa sorgawi t’rus menjagaku. Ama panamu Dai kamanyuma
‘Ku tahu benar ‘ku dipegang erat, Kupi-manya na luan-dang pamandung
di gunung tinggi dan samudera; Lapalindi dangu lamananga
di taufan g’lap ‘ku didekap. Nambangat tu nangilu na
Bapa sorgawi t’rus menjagaku Ama panamu Dai kamanyuma
BERKAT
Ibu: Arahkan hati bagi Tuhan, terimalah berkat-Nya :
Damai sejahtera Allah menaungi dan melingkupi kamu supaya dalam
setiap langkahmu dan disegala keadaan kamu beroleh kesukaan di
dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Semua: Menyanyikan Amin...Amin...Amin.
.....................................................
4