Anda di halaman 1dari 4

Tata Ibadah Minggu V Setelah Paskah

Minggu, 10 Mei 2020


“MEMBANGUN BUDAYA DAMAI SEJAHTERA”
YOHANES 20:19-31
Persiapan Ibadah
 Petugas liturgi dibagikan kepada seluruh anggota keluarga.
 Liturgi dan lagu-lagu tanggapan diperkenalkan supaya berjalan mengalir dan
hikmat tanpa hambatan.jika ada lagu yang tidak dikenal, dapat digantikan.
 Lagu-lagu dan terjemahan lagu di ambil dari berbagai sumber
 Tempat duduk diatur agar berjarak paling sedikit 1,5 meter.
 Setiap keluarga mengambil saat teduh
PANGGILAN BERIBADAH
Bapak: Syalom. Damai sejahtera dari Allah melingkupi kita saat ini. Yesus
yang bangkit menyapa murid-murid dalam persekutuan yang kecil.
Dia pula yang menyapa kita dalam tema: “Membangun Budaya Damai
Sejahtera”. Damai sejahtera Allah menghalau ketakutan, keraguan dan
ketidakpastian. Mari bangkit berdiri, memuji Allah Sang Damai
(berdiri)
Semua: Menyanyikan PKJ. No. 282:2 “Tuhan Tolonglah Bangunkan Iman”
(ragam Mai fali e)
Hati bersujud, jiwa menyembah, hidupku masyurkan kasihMu )2x
Trimalah baktiku, layakkan diriku, untuk kemuliaan namaMu
Hati bersujud, jiwa menyembah, hidupku masyurkan kasihmu
VOTUM
Ibu: Pertolongan kita dalam kebaktian Minggu 10 Mei 2020 adalah di
dalam nama Tuhan, Yang menjadikan langit dan bumi serta
memelihara ciptaan-Nya sampai selama-lamanya.
Semua: Amin.....
SALAM
Ibu: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa Kita dan dari
Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua.
Semua: Amin (duduk)
NATS PEMBIMBING
Bapak: “Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu. Dan apa yang Kuberikan, tidak seperti yang diberikan
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Demikianlah
nats pembimbing yang terbaca dari Yohanes 14:27
Semua: Menyanyikan KJ. 375 “Saya Mau Ikut Yesus” (ayat 2 dalam bahasa Sabu)
1. Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.
1
Meskipun saya susah, menderita dalam dunia,
Saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.
2. Ddhei ya ta peduta Yesus, Ddhei ya ta peduta Yesus, tade lodho namii-
namii.
Maji lema ta hedui,Mari mada pa raiwawa,
Ddhei ya ta peduta Yesus, tade lodho namii-mii.
PENGAKUAN DOSA
Bapak: Marilah berteduh di hadapan Tuhan dalam pengakuan dosa secara
bersama dalam doa:
Semua: Selidikilah aku ya Allah, dan kenalilah hatiku. Ujilah aku dan kenallah
pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku serong dan tuntunlah aku
di jalan yang kekal. Amin
Semua: Menyanyikan ‘Jiwa Rindu’ versi KJ 402 ‘Kuperlukan Jurus’lamat’
1. Jiwa rindu Tuhan Yesus, datang s’lamatkan beta, Karena kalau Tuhan
dekat, makin aman hatiku. Biar kami memuji, tiada g’lisah dan
cemas,Walau beban menakutkan, dengan Yesus terlepas
2. Usi’ ka-lu mlomit mok kau, kalu kahat au um-neuk,Kaul au’nao ubua
ok Yesus, na au monik me na-leok, Fun au smanak mes nam-ne’ ,Bi lan
opat ma nonof. Tebes au mes ka um-tau fa, Lo u-tuin kuk au U-si
BERITA ANUGERAH
Ibu: Keluarga yang dikasihi, Tuhan yang hidup telah berkorban karena
segala dosa kita, Ia telah bangkit dan menjumpai semua orang yang
berada dalam ketakutan dan kehilangan harapan, Ia menghembuskan
damai sejahtera bagi kita semua
Semua: Menyanyikan “Sudah Kudapat Sayang Tuhan “
PUJI PUJIAN
Semua: Dalam keadaan berdiri membaca Mazmur 69 : 31-37
Semua: Menyanyikan KJ No 3:4 “Kami Puji Dengan Riang”
PEMBERITAAN FIRMAN
Seorang Anggota kelurga berdoa dan membaca Yohanes 20:19-31, diakhiri
dengan berkata “Demikianlah Firman Tuhan”
Bapak: MEMBACAKAN KHOTBAH
”MEMBANGUN BUDAYA DAMAI SEJAHTERA”

Injil Yohanes adalah Injil yang cukup banyak memberi perhatian pada peristiwa
setelah kebangkitan Yesus. Hal ini diberitakan sebagai penjelasan mengapa
Yesus yang dimakamkan itu tidak lagi diketemukan di dalam kubur, dan
mengapa para murid tidak lagi merasa kehilangan Dia. Yesus yang bangkit
memberi bagi para murid semangat baru untuk melayani, melanjutkan karya
pelayanan. Dia sudah bangkit dan itu dibuktikan dengan penampakan baik
terhadap para murid tanpa Tomas maupun ketika Tomas bersama dengan
mereka.
2
Pengalaman bertemu dengan Yesus mengubah kehidupan mereka dari yang
ketakutan menjadi penuh kedamaian. Diceritakan bagaimana Yesus
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya ketika mereka mengunci diri
dalam ketakutan. Ketika hadir di tengah mereka, Yesus mengucapkan salam
damai sejahtera dan kemudian menghembusi mereka dengan Roh (Yoh 20:21-
22; lihatjuga ay. 26). Saat itu juga ketakutan mereka lenyap, mereka
bersukacita dan mulai merasakan kedamaian. Peristiwa ini terjadi dalam
kelompok kecil dan belum terjadi pada banyak orang lain. Demikian juga bekas
luka paku dan tusukan tombak yang dapat mereka saksikan. Berdasarkan
bacaan ini beberapa poin refleksi menjadi refleksi kita bersama:
1. Kehadiran Yesus tidak dapat dibatasi dengan ruang dan waktu tertentu. Dia
hadir di segala waktu, menembus segala ruang dan dalam berbagai
keadaan. Pintu yang terkunci tidak dapat membatasi kehadiran-Nya. Bekas
luka pada tubuh Yesus menegaskan bahwa Yesus yang menderita dan mati
di salib, adalah Yesus yang sama yang menyatakan diri. Kehadiran-Nya juga
kita alami saat ini dalam persekutuan keluarga dan juga dalam menghadapi
berbagai pergumulan hidup termasuk menghadapi covid-19
2. Kehadiran Yesus membawa sukacita, menghapus ketakutan dan kehilangan
harapan. Dia membawa damai sejahtera, bagi mereka yang menerima
kehadiran-Nya. Sekalipun saat ini kita harus menjalani semua aktivitas
secara terbatas, kita percaya Allah menghadirkan damai sejahtera bagi kita.
Damai itulah yang menopang dan menguatkan kita agar dalam tuntunan
Roh Kudus, damai itu tercermin dari kehidupan persekutuan kita
3. Misi memberitakan Injil diterima Yesus dari Bapa dan hal itu pula yang
harus diteruskan para murid dengan pertolongan Roh Kudus. Misi yang
sama diteruskan oleh gereja di segala abad, termasuk dalam keluarga dan
setiap pribadi
4. Terhadap Tomas yang penuh keraguan, Yesus hadir untuk memulihkan.
Tomas kembali diteguhkan dan hal itu nampak melalui pengakuannya “ya
Tuhanku dan Allahku”. Penguatan itu juga diteruskan bagi semua kita yang
tidak melihat namun percaya. Yesus berkata, kita adalah orang yang
berbahagia.
Semua ini dituliskan melalui Injil Yohanes supaya kita percaya bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kita oleh iman memperoleh hidup yang penuh
damai dan yang berpengharapan dalam nama Tuhan. Nats pembimbing
mengingatkan kita, “Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu. Dan apa yang Kuberikan, tidak seperti yang diberikan
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Amin
PENGAKUAN IMAN (Berdiri)
Bapak: Bersama semua orang percaya disegala tempat dan waktu mari kita
memperbaharui pengakuan iman kita dengan mengucapkan

3
pengakuan iman rasuli. Masing masing berkata : Aku
Percaya.............dst
Semua: Menyanyikan Gita Bakti 313 ‘Dalam Rumah Bapaku’ (terjemahan
Termanu)
Nai Lamtuak uma ndale, mamanak ba’uk, Boso bi ma boso ngenge ho dalem
Lamatuak dadi manek nai nusa sodak, An fe au sodak molek ma neu ho
Boso ma mafandele heni susuek,Ho hapu mangaledok nusa sodak
Nai Lamtuak uma ndale, mamanak ba’u,Mamahele tateek, An sipo ho.
(Duduk)
PERSEMBAHAN
Salah satu anggota keluarga memimpin doa
Semua : Menyanyikan KJ. 365 “Tuhan Ambil Hidupku” (Ragam Alor-
Leworo Piring Sina e
Tuhan, ambil hidupku, dan kuduskan bagiMu;
pun waktuku pakailah, memujiMu s’lamanya.
KehendakMu sajalah, dalam aku terjelma;
Jadikanlah hatiku, takhta kebesaranMu.
Limpah-ruah kasihku, kuserahkan padaMu:
Diriku seutuhnya, milikMu selamanya.
DOA SYAFAAT
Salah satu anggota keluarga
PENGUTUSAN (Berdiri)
Bapak: Kebaktian ini akan berakhir namun kita akan tetap melangkah dengan
keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita sampai akhir zaman. Mari kita
nyatakan keyakinan kita dengan berdiri dan menyanyikan pujian
NKB. 128 ‘Kuberserah Kepada Allahku’ (bait dua versi Sumba
Timur)
‘Ku berserah kepada Allahku Kumopunya I Miri Yehu nggu
di darat pun di laut menderu. Lapinu ta-ha dangu wai tehik
Tiap detik tak berhenti, Daningu a, ma panjangna
Bapa sorgawi t’rus menjagaku. Ama panamu Dai kamanyuma
‘Ku tahu benar ‘ku dipegang erat, Kupi-manya na luan-dang pamandung
di gunung tinggi dan samudera; Lapalindi dangu lamananga
di taufan g’lap ‘ku didekap. Nambangat tu nangilu na
Bapa sorgawi t’rus menjagaku Ama panamu Dai kamanyuma
BERKAT
Ibu: Arahkan hati bagi Tuhan, terimalah berkat-Nya :
Damai sejahtera Allah menaungi dan melingkupi kamu supaya dalam
setiap langkahmu dan disegala keadaan kamu beroleh kesukaan di
dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Semua: Menyanyikan Amin...Amin...Amin.
.....................................................
4

Anda mungkin juga menyukai