NATAL KELUARGA
HKBP
KASIH YANG KEKAL
(Yeremia 31: 3)
23 DESEMBER 2023
Pukul 19.00 WIB
HKBP CIPUTAT, RESSORT CIPUTAT
1
I. PERSIAPAN:
1.Diharapkan setiap keluarga melaksanakan Perayaan Natal keluarga
2.Satu Lilin besar untuk dinyalakan oleh pemimpin Ibadah
3.Agar dipersiapkan Kantong persembahan
4.Agar dipilih pemimpin ibadah dan pembawa Doa
01. Bernyanyi BN HKBP No. 57: 1 - 2 “SUDAH TIBA HARI RAYA YANG
KUDUS” (NUNGA JUMPANG MUSE ARI PESTA I)” BL. 202
P : Di dalam nama Allah Bapa, dan nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan
nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi. Amin.
Hidup itu telah dinyatakan dan kami telah melihatNya dan sekarang kami
bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup yang kekal. Sungguh
alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama
dengan rukun. Allah itu baik, yang mempersatukan kita setiap hari Natal
untuk bernyanyi dan bersukacita
Kita berdoa!
Ya Tuhan Allah yang Mahakasih, Engkau mengasihi kami orang yang hina
ini, dengan mengaruniakan AnakMu yang tunggal Yesus Kristus Tuhan
2
kami, supaya kami percaya dan beroleh hidup yang kekal yang Engkau
karuniakan bagi kami. Karuniakanlah Roh Kudus ke dalam hati kami agar
bertekun sampai akhirnya di dalam iman yang benar.
3
❖ Di Betlehem t’lah lahir, seorang Putera
Yang b’ri damai abadi kepada dunia
Amin, amin, damai bahagia
Malam ini diberitakan kepada kita, bahwa damai sejahtera telah datang diantara
manusia. Natal adalah Syalom dan Immanuel sudah tersedia untuk kita. Dan
Immanuel, berita damai sejahtera, sukacita dan syalom itu disampaikan kepada
semua orang, kepada orang baik dan jahat, sehat dan sakit, kaya dan miskin.
Karena Natal adalah syalom. Dan malam ini, syalom Natal itu juga sampai di
tengah keluarga ini.
Hingga pada suasana Natal menjelang tahun Baru ini, di berbagai tempat masih
banyak dihantui ketakutan disebabkan berbagai issue yang mengganggu
keamanan dan kenyamanan. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita juga dihantui
ketakutan karena tindakan-tindaklan intoleransi yang melarang ini dan itu, yang
menggunakan issue agama untuk menciptakan konflik yang bisa memecah belah
masyarakat berdasarkan suku, agama, ras dan golongan. Tidak ketinggalan, di
4
dalam kehidupan keluarga, suami istri dihantui ketakutan karena maraknya
ancaman perselingkuhan dan perceraian. Orangtua dihantui ketakutan, jangan-
jangan anak-anaknya terjerumus dalam perangkap Narkoba, minuman keras dan
seks bebas. Ada juga yang diliputi ketakutan karena berbagai penyakit yang
mengancam kehidupan. Ada yang dihantui karena ketidakpastian masa
depan,dlsb. Padahal syalom bukan hanya soal nikmat rohani, tetapi juga
kesejahteraan rohani.
Bapak-Ibu, saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus… Ini hendak
mengingatkan kita bahwa syalom itu masih harus kita perjuangkan. Karena
kedatangan Yesus ke dunia ini sebagai Raja syalom, bukan berarti damai itu
datang sekejap dan instan. Tetapi seluruh hidupNya adalah pergulatan dan
perjuangan. Oleh karena itu, jangan pernah lengah. Natal juga hendak
mengingatkan kita bahwa hidup ini bukanlah surga. Perjuangan belum selesai.
Perjalanan masih panjang, mendaki, sepi dan penuh duri. Melalui Natal ini,
Syalom dan Immanuel itu ditawarkan kepada siapa saja yang mau dan siap
berjuang demi masa depan.
Karena itu, betapapun pedih dan beratnya perjuangan kita, baik ditengah
pekerjaan dan keluarga, disaat sedang berjuang tentang perjalanan ekonomi,
kesehatan, jodoh anak-anak, yang sedang berjuang dan merindukan kehadiran
anak ditengah keluarganya, tetaplah kuat karena syalom Natal ini memberi
jaminan akan adanya kemungkinan, kesempatan dan harapan. Dan inilah makna
yang paling pokok tentang Natal, ada syalom, Immanuel – Allah menyertai kita,
Allah peduli kepada umatNya sepanjang masa.
Maka marilah kita jadikan tantangan yang sedang melintang menjadi kesempatan
untuk mengambil prakarsa dan peran secara lebih nyata dan menyikapi berbagai
persoalan hidup bersama dengan semangat dan kekuatan bahwa Allah beserta
kita (Immanuel). Amin.
(NB. Jika Parhalado Partohonan yang memimpin ibadah, ditutup dengan doa
”kasih Karunia ... dst. Jika tidak Partohonan, selesai ”Doa Bapa Kami”
langsung menyanyikan Amen 3X)
11. BERSALAMAN: