Anda di halaman 1dari 4

ACARA NATAL KELUARGA

HKBP RAWAMANGUN
DISTRIK VIII DKI JAKARTA
Kamis, 23 Desember 2021
Tema: Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan
(1 Petrus 1:22)
I. Persiapan:
- Lilin disediakan sesuai anggota keluarga
- Kantong persembahan untuk gereja.
- Pemimpin Ibadah: kepala keluarga; atau jika ada pelayan tahbisan di keluarga
II. IBADAH NATAL
1. Panggilan Beribadah (P: Pemimpin, K: Keluarga)
P : Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Pada saat ini, kita bersekutu di
tempat ini melaksanakan ibadah Natal keluarga, menyukuri kelahiran Tuhan Yesus
Juruselamat dunia. Selamat hari Natal bagi kamu sekalian.
K : Selamat Natal bagimu juga!
P : Immanuel, Tuhan bersama dengan kita, hadir di tengah keluarga kita. Maka
layaklah kita menyaksikan:
K : Pujilah Tuhan hai jiwaku dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya.
P : Marilah kita berhimpun dan bersukaria, sujud menyembah-Nya, bernyanyi untuk
memuliakan nama-Nya:
2. Bernyanyi BN. 598:1-2 “Bege ende ni suruan”
Dengar nyanyian malaikat memuliakan Allahnya.
Sudah lahir Jurus’lamat damai bagi dunia.
Allah damaikan diri-Nya dengan orang yang bedosa.
Semua bangsa soraklah, Kristus lahir di dunia.
Alam raya dengarlah lahir Raja mulia.
Kristus Raja dari Surga turun dalam dunia.
Bunda Maria melahirkan Jurus’lamat dunia.
Allah yang tak kelihatan lahir jadi manusia
Allah beserta kita, Dialah Immanuel.
Alam raya dengarlah lahir Raja mulia
3. Votum – Introitus – Doa
P : Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama
Roh Kudus. Sebab Seorang Anak telah lahir untuk kita, Seorang Putera telah
diberikan untuk kita;
J : Lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, dan nama-Nya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
P : Haleluya! Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa kami yang ada di surga. Mahabesar
kasih-Mu Tuhan bagi kami. Engkau rela lahir di kandang domba yang hina, supaya
kami beroleh keselamatan. Ajar dan bimbinglah kami dengan Roh-Mu, supaya
kami menyukuri kasih-Mu, yang Engkau nyatakan dalam Anak-Mu, Tuhan Yesus
Kristus. Penuhilah keluarga kami dengan kasih sayang-Mu, sehingga kami
dimampukan hidup saling mengasihi dan saling menyayangi sebagai keluarga di
hadapan-Mu. Dengarkanlah doa dan permohonan kami ini, hanya dalam Nama
Yesus Kristus Tuhan kami, Amin.
4. Bernyanyi BN. 61: 1,7 “Berkat Sukacita”
Berkat sukacita kelahiran-Mu.
Yesus Jurus’lamat Kau kekasihku.
Yesus Jurus’lamat Kau kekasihku.
Aut diboto dongan na sai burju Ho.
Ra na marrongoman ro manopot Ho.
Ra na marrongoman ro manopot Ho
5. Liturgi Khusus untuk Anak-anak (Jika ada)
(Anggota keluarga anak Sekolah Minggu membacakan nas yang sudah diterima
dari gereja atau sekolah).
6. Liturgi: Kelahiran Juruselamat Dunia (Lukas 2 :1 – 15)
P : Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh
mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali
diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
K : Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
P : Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud
yang bernama Betlehem, — karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud –
K : supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang
mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
P : dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya
dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat
bagi mereka di rumah penginapan.
K : Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan
ternak mereka pada waktu malam.
P : Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
K : Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
P : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
K : Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus
dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
P : Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala
tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
K : "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di
antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
P : Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali kesorga,
gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke
Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan
kepada kita."
7. Bernyanyi BN. 62: 1 “Halalas ni roha godang” BL. 172
Halalas ni roha godang, nahubaritahon on
Nunga tubu Sipalua di hita jolma on
Hasangapon ni Debata, laos dame, dame, dame ma di jolma
Lomo ni roha ni Debata do hita jolma on
8. PENYALAAN LILIN
P : Yesus Mesias Juruselamat dunia telah menjadi manusia, diam di antara kita.
Dialah juga terang yang menyinari kita sehingga kita dilayakkan menjadi terang
dunia. Kita nyalakan lilin Natal ini, hendaklah kita menjadi terang kepada orang
lain, dengan hidup saling mengasihi. Kita menyanyikan “Sonang ni bornginna i”
9. Marende BE. 54: 1-3 “Sonang ni bornginna i” BL. 64
Sonang ni borngin nai, uju ro Jesus i
Sonang modom do halak sude, Holan dua na dungo dope
Mangingani Anakna, Jesus Tuhanta i
Denggan ni bornginna i, uju ro Jesus i
Tu parmahan di Bethelem i, dipaboa na di surgo i
Nunga ro Sipangolu Jesus Tuhanta i
Godang ni tua di si, di naro Jesus i
Tung malua pardosa muse, sian hamagoanna sude
Ala ro Sipangolu, Jesus Tuhanta i
10. Renungan Natal
Cinta Kasih Kristus
yang Menggerakkan Persaudaraan
“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu
dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-
sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” (1 Petrus 1:22).

Kasih merupakan identitas setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Kasih
tersebut terinspirasi dari kasih Allah yang begitu besar akan dunia ini sehingga Ia
mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16).
Yesus selalu memancarkan Kasih dalam setiap sikap dan karya-Nya selama di dunia
ini, bahkan ketika berhadapan dengan orang-orang yang membenci-Nya. Yesus telah
meninggalkan cara hidup yang benar dengan Cinta Kasih-Nya supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya meneladani hidup-Nya yang penuh Cinta Kasih.
Itulah pesan Petrus dalam nas ini kepada jemaat mula-mula yang ada di Asia kecil,
yang pada saat itu mengalami banyak penderitaan dan ketidakadilan karena iman mereka
kepada Yesus. Rasul Petrus mengajak supaya semua jemaat itu tetap hidup dalam kasih
persaudaraan yang tulus ikhlas. Pesan ini jugalah yang menjadi renungan Natal bagi kita
saat ini secara khusus di keluarga kita supaya kita tetap hidup dalam kasih persaudaraan
dan saling mengasihi walaupun banyak penderitaan dan tantangan yang kita hadapi.
Tidak ada seorangpun yang mengharapkan penderitaan dalam hidupnya; sakit,
kegagalan, kedukaan, dan yang lainnya. Namun kenyataan yang terjadi bahwa kita telah
atau sedang menderita saat ini, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung
berakhir. Oleh karena itu, renungan ini hendak menguatkan kita untuk tetap menjaga
Cinta Kasih Kristus dalam persaudaraan di tengah-tengah keluarga kita, walaupun kita
sedang mengalami penderitaan.
Semangat persaudaraan itu menjadi kekuatan keluarga kita untuk menghadapi
pergumulan hidup yang terjadi. Seperti keluarga Nuh, yang mampu menghadapi bencana
air bah karena keluarga itu bersama-sama melakukan apa yang Tuhan perintahkan
sehingga mereka selamat.
Kita bisa saja sedang mengalami penderitaan, tetapi bukan berarti kita berhenti mengasihi
sesama. Henri JM. Nouwen mengatakan dalam bukunya yang berjudul “The Wounded
Healer”, (Penyembuh yang Terluka) mengajak kita untuk selalu tertuju kepada Cinta Kasih
Kristus yang penuh pengorbanan. Sekalipun Yesus terluka di kayu salib, tapi saat itu juga
Ia menjadi Penyembuh bagi dunia.
Cinta Kasih yang tulus ikhlas itulah kiranya yang selalu menjadi dasar hidup kita untuk
hidup dalam kasih persaudaraan, berbela rasa terhadap sesama, saling mengasihi, saling
menolong dan saling menopang. Lakukanlah semuanya itu seperti untuk Tuhan, “Apapun
juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia” (Kol. 3:23). Selamat Natal. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
11. Bernyanyi BN. 52 : 1 – 3 “Sungguh Bahagia” ( Persembahan ke Gereja )
Sungguh bahagia, hati ceria, Yesus hadir di dunia
Tuhan melawat, kita pun s’lamat
Mari nyanyi dengan bergemar
Tuhan melawat, kita pun s’lamat
Mari nyanyi dengan bergemar
Hatuaon do, las ni roha do hatutubu ni Jesus i
Domu do hita tu Debatanta, las be, las be ma rohanta i
Domu do hita tu Debatanta, las be, las be ma rohanta i
Doa Penutup Bersalam-salaman
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Pesembahan Natal Keluarga
Dengan hati penuh syukur dan suka cita, kami menyampaikan
persembahan Natal keluarga kami, sebesar:
Rp.....................................,-
Dari keluarga kami :
......................................................................................
Alamat :
Jl...................................................................................
Wiyk : ......................................
................................., tgl. ......... Desember 2021
Yang menyampaikan
An. Keluarga,
(.........................................................)

Anda mungkin juga menyukai